XI IPA
ELASTISITAS ZAT PADAT
Dibuat Oleh:
1. Gheodevi Hernanda
2. William
Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusun tidak luput dari kesalahan.
Tetapi walaupun demikian, kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun
tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari kami tidak dapat membuat makalah ini tanpa adanya kerjasama
antara penulis serta beberapa pihak yang telah memberi kami berbagai masukan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .........................................................................................1
3. Tujuan .............................................................................................................1
4. Manfaat ...........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
1. Elastisitas ........................................................................................................2
a. Tegangan ..................................................................................................2
b. Regangan ..................................................................................................2
c. Grafik Tegangan terhadap Regangan....................................................3
d. Modulus Elastisitas ..................................................................................3
e. Modulus Geser .........................................................................................4
2. Hukum Hooke.................................................................................................4
a. Tetapan Gaya Benda Elastis....................................................................5
b. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas.....................................................5
c. Beberapa Manfaat Pegas sebagai Produk Perkembangan Teknologi
dalam Keseharian ....................................................................................5
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Anda tahu bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda, baik sementara ataupun
permanen. Semua zat padat memiliki sifat elastis sehingga jika gaya yang diberikan tidak
melampaui batas tertentu, benda akan segera kembali ke bentuk semula begitu gaya
dibebaskan.
Elastisitas adalah kemampuan dari benda padat untuk kembali ke bentuk semula
segera setelah gaya luar yang bekerja padanya hilang / dihilangkan. Deformasi
(perubahan bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang dikemukakan Robert
Hooke yang kemudia dikenal dengan hokum Hooke.
Salah satu faktor yang harus diperhitungkan oleh kontraktor pembuatan bangunan
tinggi, misalnya bangunan Monas. Angin yang kuat menyebabkan bangunan tinggi
mengayun, menghasilkan goyangan hingga beberapa meter. Mengapa bangunan tinggi
yang mengalami goyangan ini masih dikategorikan aman? Bagaimana Caranya?
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penulis membuat suatu rumusan
masalah, yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan elastisitas?
b. Apa yang dimaksud dengan Hukum Hooke?
c. Apa saja contoh penerapan elastisitas?
3. Tujuan
Agar siswa dapat:
a. Memahami mengenai sifat elastisitas.
b. Mengetahui Hukum Hooke.
4. Manfaat
Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui mengenai sifat elastisitas
yang sering mereka gunakan dalam aktivitas sehari-hari.
BAB II
1
PEMBAHASAN
1. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan).
a. Tegangan
Tegangan merupakan perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda tiap
satuan luas.
Rumus tegangan :
F
σ=
A
Keterangan:
σ : Tegangan / Stress (N/m2)
F: Gaya tarik / Gaya tekan (N)
A : Luas penampung (m 2)
b. Regangan
Regangan merupakan hasil bagi antara pertambahan panjang dengan
panjang awal.
∆L
e=
L
Keterangan:
e : Regangan
∆ L : Pertambahan panjang (m)
L : Panjang mula-mula (m)
2
Grafik pada gambar
disamping merupakan
variasi tegangan terhadap
regangan ketika seutas
kawat logam (baja) diberi
gaya tarik hingga kawat
tersebut patah.
B adalah batas elastis. Di atas titik itu, deformasi kawat adalah plastis.
Jika tegangan dihilangkan dalam daerah deformasi plastis, misalnya di titik D,
kawat logam tidak akan kembali ke bentuk awalnya, melainkan mengalami
deformasi permanen (regangan x pada sumbu mendatar).
C adalah titik tekuk (yield point). Di atas titik itu, hanya dibutuhkan
tambahan gaya tarik kecil untuk menghasilkan pertambahan panjang yang besar.
Tegangan paling besar yang dapat kita berikan tepat sebelum kawat patah disebut
tegangan maksimum (ultimate tensile stress).
E adalah titik patah. Jika tegangan yang kita berikan mencapai titik E,
kawat akan patah.
d. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan
antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.
σ
E= e
Keterangan:
E : Modulus elastisitas (N/m 2)
3
σ : Tegangan / Stress (N/m 2)
e : Regangan / Strain
e. Modulus Geser
Modulus elastis
berkaitan dengan perubahan
panjang suatu benda elastis
ketika diberi gaya. Jenis
perubahan lainnya adalah
perubahan bentuk benda karena
←-F diberi gaya geser, yang berkaitan
dengan modulus geser (shear modulus). Perhatikan gambar disamping.
σ
G= σ = Ge
e
∆x
σ =G
L
2. Hukum Hooke
4
Hukum Hooke berbunyi “bahwa besarnya gaya yang bekerja pada benda
berbanding lurus dengan pertambahan panjang bendanya”
F= k∆x
Keterangan:
F = gaya yang berkerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan/perubahan panjang pegas (m)
AE
k= L
Keterangan:
E = Modulus elastisitas bahab (N/m²)
L = Panjang bebas benda (panjang benda tanpa ditarik)
A = Luas penampang m²
Ktotal = k1+k2+…+kn
Susunan paralel
Rumus Menghitung konstanta pegas dalam susunan paralel:
1 1 1 1
= + + …+
K total k 1 k 2 kn
5
Sistem suspense kendaraan bermotor untuk meredam kejutan
Jika kendaraan bermotor atau mobil melalui jalan berlubang atau jalan
bergelombong, kendaraan akan mengalami kejutan. Jika bagian kendaraan
tersebut tidak memiliki alat untuk meredam kejutan, kejutan sangat tidak
menyenangkan bagi pengendara. Pengendara akan cepat lelah dan merasa
tidak nyaman mengedarai kendaraan bermotor, khususnya untuk perjalanan
jauh.
6
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dari isi diatas, dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah sifat benda untuk
kembali ke bentuk awal setelah gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Sifat dari elastisitas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Elastisitas berhubungan erat dengan Hukum Hooke yang berbunyi, “Jika gaya
tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas akan berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.
2. Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan makalah.