Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH FISIKA

XI IPA
ELASTISITAS ZAT PADAT

Dibuat Oleh:

1. Gheodevi Hernanda
2. William

SMA WITAMA NASIONAL PLUS

Jln. Tanjung Datuk No. 339 Pekanbaru


KATA PENGANTAR

Puji syukur atas karunia Tuhan Yang Maha Kuasa sehingga kami dapat
menyelesaikan penyusunan makalah ini.

Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuan penulis. Namun sebagai manusia biasa, penyusun tidak luput dari kesalahan.
Tetapi walaupun demikian, kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun
tersusun sangat sederhana.

Kami menyadari kami tidak dapat membuat makalah ini tanpa adanya kerjasama
antara penulis serta beberapa pihak yang telah memberi kami berbagai masukan. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan
makalah ini.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Penyusun


mengharapkan kritik dari berbagai pihak yang bersifat membangun.

Pekanbaru, 04 September 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang...............................................................................................1
2. Rumusan Masalah .........................................................................................1
3. Tujuan .............................................................................................................1
4. Manfaat ...........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN
1. Elastisitas ........................................................................................................2
a. Tegangan ..................................................................................................2
b. Regangan ..................................................................................................2
c. Grafik Tegangan terhadap Regangan....................................................3
d. Modulus Elastisitas ..................................................................................3
e. Modulus Geser .........................................................................................4
2. Hukum Hooke.................................................................................................4
a. Tetapan Gaya Benda Elastis....................................................................5
b. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas.....................................................5
c. Beberapa Manfaat Pegas sebagai Produk Perkembangan Teknologi
dalam Keseharian ....................................................................................5

BAB III PENUTUP....................................................................................................7

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Anda tahu bahwa gaya dapat mengubah bentuk benda, baik sementara ataupun
permanen. Semua zat padat memiliki sifat elastis sehingga jika gaya yang diberikan tidak
melampaui batas tertentu, benda akan segera kembali ke bentuk semula begitu gaya
dibebaskan.

Elastisitas adalah kemampuan dari benda padat untuk kembali ke bentuk semula
segera setelah gaya luar yang bekerja padanya hilang / dihilangkan. Deformasi
(perubahan bentuk) pada benda padat elastis mengikuti aturan yang dikemukakan Robert
Hooke yang kemudia dikenal dengan hokum Hooke.

Salah satu faktor yang harus diperhitungkan oleh kontraktor pembuatan bangunan
tinggi, misalnya bangunan Monas. Angin yang kuat menyebabkan bangunan tinggi
mengayun, menghasilkan goyangan hingga beberapa meter. Mengapa bangunan tinggi
yang mengalami goyangan ini masih dikategorikan aman? Bagaimana Caranya?

2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penulis membuat suatu rumusan
masalah, yaitu:
a. Apa yang dimaksud dengan elastisitas?
b. Apa yang dimaksud dengan Hukum Hooke?
c. Apa saja contoh penerapan elastisitas?

3. Tujuan
Agar siswa dapat:
a. Memahami mengenai sifat elastisitas.
b. Mengetahui Hukum Hooke.

4. Manfaat
Makalah ini dibuat agar para pembaca dapat mengetahui mengenai sifat elastisitas
yang sering mereka gunakan dalam aktivitas sehari-hari.

BAB II
1
PEMBAHASAN

1. Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan (dibebaskan).

a. Tegangan
Tegangan merupakan perbandingan antara gaya yang bekerja pada benda tiap
satuan luas.

Rumus tegangan :

F
σ=
A

Keterangan:
σ : Tegangan / Stress (N/m2)
F: Gaya tarik / Gaya tekan (N)
A : Luas penampung (m 2)

b. Regangan
Regangan merupakan hasil bagi antara pertambahan panjang dengan
panjang awal.

Regangan dalam elastisitas dirumuskan:

∆L
e=
L

Keterangan:
e : Regangan
∆ L : Pertambahan panjang (m)
L : Panjang mula-mula (m)

∆L dan L merupakan besaran yang sama. Jadi, regangan e tidak memiliki


satuan atau dimensi.

c. Grafik Tegangan terhadap Regangan

2
Grafik pada gambar
disamping merupakan
variasi tegangan terhadap
regangan ketika seutas
kawat logam (baja) diberi
gaya tarik hingga kawat
tersebut patah.

Dari O ke B, deformasi (perubahan bentuk) kawat adalah elastis. Ini


Baja kawat akan kembali ke bentuk awalnya. Dalam
berarti jika tegangan dihilangkan
daerah deformasi elastis terdapat daerah yang grafiknya linear (garis lurus), yaitu
OA. Dari O sampai A berlaku hukum Hooke dan A disebut batas hukum Hooke.

B adalah batas elastis. Di atas titik itu, deformasi kawat adalah plastis.
Jika tegangan dihilangkan dalam daerah deformasi plastis, misalnya di titik D,
kawat logam tidak akan kembali ke bentuk awalnya, melainkan mengalami
deformasi permanen (regangan x pada sumbu mendatar).

C adalah titik tekuk (yield point). Di atas titik itu, hanya dibutuhkan
tambahan gaya tarik kecil untuk menghasilkan pertambahan panjang yang besar.
Tegangan paling besar yang dapat kita berikan tepat sebelum kawat patah disebut
tegangan maksimum (ultimate tensile stress).

E adalah titik patah. Jika tegangan yang kita berikan mencapai titik E,
kawat akan patah.

d. Modulus Elastisitas
Modulus elastisitas suatu bahan didefinisikan sebagai perbandingan
antara tegangan dan regangan yang dialami bahan.

Modulu elastisitas dapat dirumuskan:

σ
E= e

Keterangan:
E : Modulus elastisitas (N/m 2)

3
σ : Tegangan / Stress (N/m 2)
e : Regangan / Strain

e. Modulus Geser
Modulus elastis
berkaitan dengan perubahan
panjang suatu benda elastis
ketika diberi gaya. Jenis
perubahan lainnya adalah
perubahan bentuk benda karena
←-F diberi gaya geser, yang berkaitan
dengan modulus geser (shear modulus). Perhatikan gambar disamping.

Gaya F berarah horizontal ke kanan diberikan pada sampul atas buku.


Akibat dari gaya tersebut pada sampul bawah buku yang bersentuhan dengan
lantai bekerja gaya gesekan statik –F. sebagai hasilnya. Sebagai hasilnya buku
tetap diam, tetapi menjadi sedikit miring karena geseran sepanjang ∆x.

Dalam kasus geseran, tegangan tetap didefinisikan sebagai gaya per


F
satuan luas (σ = ¿. Perbedaanya, pada kasus pergeseran gaya yang diberikan F
A
adalah sejajar dengan luas penampang, sedangkan pada kasus tarik/tekan, gaya
yang diberikan F adalah tegak lurus dengan luas penampang. Untuk pergeseran,
tegangan adalah gaya per satuan luas yang yang bekerja pada ujung benda.
∆x
Regangan geser diberikan oleh bagian pergeseran benda, . Seperti modulus
L
elastisitas, modulus geser, G, adalah perbandingan antara tegangan geser dan
regangan geser.

σ
G= σ = Ge
e

∆x
σ =G
L

2. Hukum Hooke

4
Hukum Hooke berbunyi “bahwa besarnya gaya yang bekerja pada benda
berbanding lurus dengan pertambahan panjang bendanya”

F= k∆x

Keterangan:
F = gaya yang berkerja pada pegas (N)
k = konstanta pegas (N/m)
∆x = pertambahan/perubahan panjang pegas (m)

a. Tetapan Gaya Benda Elastis


Tetapan gaya k adalah tetapan umum yang berlaku untuk benda elastis jika gaya k
adalah tetapan umum yang berlaku untuk benda elastis jika diberi gaya yang tidak
melampaui titik A (batas hukum Hooke). Rumus umum tetapan gaya k untuk
suatu benda elastis, yaitu sebagai berikut:

AE
k= L

Keterangan:
E = Modulus elastisitas bahab (N/m²)
L = Panjang bebas benda (panjang benda tanpa ditarik)
A = Luas penampang m²

b. Hukum Hooke untuk Susunan Pegas


 Susunan seri
Rumus menghitung konstanta pegas dalam susuna seri:

Ktotal = k1+k2+…+kn

 Susunan paralel
Rumus Menghitung konstanta pegas dalam susunan paralel:

1 1 1 1
= + + …+
K total k 1 k 2 kn

c. Beberapa Manfaat Pegas sebagai Produk Perkembangan Teknologi dalam


Keseharian

5
 Sistem suspense kendaraan bermotor untuk meredam kejutan
Jika kendaraan bermotor atau mobil melalui jalan berlubang atau jalan
bergelombong, kendaraan akan mengalami kejutan. Jika bagian kendaraan
tersebut tidak memiliki alat untuk meredam kejutan, kejutan sangat tidak
menyenangkan bagi pengendara. Pengendara akan cepat lelah dan merasa
tidak nyaman mengedarai kendaraan bermotor, khususnya untuk perjalanan
jauh.

Cara kerjanya, pegas digunakan pada sistem suspense kendaraan


bermotor. Ketika melalui jalan berlubang berat pengendara berikut berat
motor akan menekan pegas sehingga pegas termampatkan. Ketika motor di
jalan datar, pegas ke panjang awalnya.

 Pegas pada setir kemudi


Penggunaan pegas pada setir kemudi yang akan mengurangi kemungkinan
dada pengemudi menambrak setir ketika terjadi tabrakan fatal. Karena, kolom
setir akan tertekan, pegas memendek, dan setir kemudi bergeser miring untuk
menghidari tabrakan dengan dada pengemudi. Jika tidak ada pegas,
pengemudi dapat terlempar ke depan walaupun menggunakan sabuk
keselamatan.

6
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Dari isi diatas, dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah sifat benda untuk
kembali ke bentuk awal setelah gaya yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Sifat dari elastisitas banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari.

Elastisitas berhubungan erat dengan Hukum Hooke yang berbunyi, “Jika gaya
tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan panjang pegas akan berbanding
lurus (sebanding) dengan gaya tariknya”.

2. Saran
Menyadari bahwa penulis jauh dari kata sempurna, kedepannya penulis akan lebih
fokus dan detail dalam menjelaskan makalah.

Anda mungkin juga menyukai