Anda di halaman 1dari 8

BAB VII

ELASTISITAS

1.PENDAHULUAN

Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut
bertambah panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang
semula. Demikian juga ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan
bertambah panjang. Tetapi ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti
semula. Apabila di laboratorium sekolah Anda terdapat pegas, silahkan
melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan ketika dilepaskan maka
panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal itu
disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis.

Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke


bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda ketahui bahwa gaya yang
diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya
tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.

2. MASSA JENIS

Massa jenis merupakan pengukuran massa setiap satuan volume benda.


Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda ialah total massa dibagi dengan
total volumenya.

Kerapatan suatu zat disebut massa jenis, yang dilambangkan dengan ρ (rho),
yakni hasil bagi massa zat oleh volumenya. Hal ini sesuai dengan sifat utama dari
suatu zat, yakni massa dan volume.

Secara matematis, massa jenis suatu zat bisa ditentukan melalui persamaan berikut
ini.
P = m/v
Keterangan:
ρ = massa jenis (kg m-3)
m = massa zat (kg)
V = volume zat (m3)

Perhatikan tabel massa jenis beberapa zat berikut ini.

Pengukuran volume terkadang kurang teliti bila dibandingkan pada pengukuran


massa. Untuk itulah dalam menentukan massa jenis hanya dilakukan pengukuran
massa.

3. TEGANGAN DAN REGANGAN

3.1 TEGANGAN ( STRESS )

Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai gaya
persatuan luas penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ (dibaca
sigma). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.
Keterangan:

F : besar gaya tekan/tarik (N)


A : luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2)

Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya berbeda
diberi gaya, maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan yang berbeda.
Kawat dengan penampang kecil mengalami tegangan yang lebih besar
dibandingkan kawat dengan penampang lebih besar. Tegangan benda sangat
diperhitungkan dalam menentukan ukuran dan jenis bahan penyangga atau
penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan gantung dan bangunan
bertingkat.

3.2 REGANGAN ( STRAIN )

Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara penambahan panjang


benda ΔX terhadap panjang mula-mula X. Regangan dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

ε : regangan strain (tanpa satuan)


ΔX : pertambahan panjang (m)
X : panjang mula-mula (m)

Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya.
Artinya, ΔX juga makin besar. Berdasarkan berbagai percobaan di laboratorium,
diperoleh hubungan antara tegangan dan regangan untuk baja dan aluminium
seperti tampak pada gambar berikut..
Grafik perbandingan tegangan terhadap regangan untuk baja dan aluminium

Berdasarkan grafik pada gambar diatas, untuk tegangan yang sama, misalnya 1 ×
108N/m2, regangan pada aluminium sudah mencapai 0,0014, sedangkan pada
baja baru berkisar pada 0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari aluminium. Itulah
sebabnya baja banyak digunakan sebagai kerangka (otot) bangunan-bangunan
besar seperti jembatan, gedung bertingkat, dan jalan layang.

4. MODULUS ELASTISITAS

Modulus elastisitas sering disebut sebagai Modulus Young yang merupakan perba
ndingan antara tegangan dan regangan aksial dalam deformasi yang elastis,sehing
ga moduluselastisitas menunjukkan kecenderungan suatu material untuk berubah
bentuk dan kembali lagikebentuk semula bila diberi beban.Modulus elastisitas me
rupakan ukuran kekakuan suatu material, sehinggasemakin tinggi nilaimodulus el
astisitas bahan, maka semakin sedikit perubahan bentuk yang terjadi apabila diber
i gaya, semakin besar nilai modulus ini makasemakin kecil regangan elastis yang
terjadiatau semakin kaku.

4.1 Modulus Young

Jika sebuah tongkat sepanjang LiLi dan luas penampang AA ditarik dengan
gaya luar sebesar FF sehingga panjang tongkat
menjadi LfLf dengan Lf>LiLf>Li maka pada kondisi ini tongkat mengalami
tegangan.

Tegangan tarik (σσ) didefinisikan sebagai gaya (F)(F) persatuan luas (AA) dan
regangan tarik (ee) adalah perbandingan pertambahan panjang (ΔLΔL) dengan
panjang mula-mula (LiLi) saat sebuah benda dikenai gaya.
Perbandingan antara tegangan dan regangan disebut sebagai Modulus
Elastisitas atau Modulus Young (Y). Sehingga dalam hal ini rumus modulus
elastisitas atau modulus young adalah sbb:

Tidak semua benda dapat kembali ke bentuk semula setelah dikenai gaya.
Elastisitas benda hanya berlaku sampai suatu batas yaitu batas elastisitas. Batas
elastisitas didefinisikan sebagai tegangan maksimum yang dapat diberikan ke
bahan sebelum bahan mengalami deformasi permanen.

Pada suatu titik benda yang diberi gaya dan mengalami deformasi tidak dapat
kembali ke bentuk semula. Titik inilah yang disebut batas elastis. Pada benda
yang elastis, perbandingan tegangan dengan regangannya adalah konstan.

Setiap bahan memiliki nilai Modulus Young berbeda-beda. Tabel 1


menunjukkan beberapa nilai modulus Young dari beberapa bahan.
Seperti modulus elastisitas beton bertulang berbeda dengan modulus elastisitas
baja untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 1.

4.2 Modulus Geser (Shear)

Tipe deformasi yang lain ketika sebuah objek dikenai gaya adalah saat objek
dikenai gaya yang sejejar dengan luas penampang benda. Misalkan benda awalnya
berbentuk balok kemudian dikenai gaya di salah satu sisinya kemudian balok
menjadi berbentuk prisam jajargenjang, pada kondisi ini maka benda mengalami
tegangan geser.
Perhatikan gambar di atas! Modulus Shear (SS) didefinisikan sebagai
perbandingan tegangan geser dengan regangan geser. Tegangan geser adalah gaya
yang bekerja persatuan luas, dimana gaya bekerja sejajar dengan luas
penampangnya.

Satuan modulus elastisitas yakni satuan dari Modulus Young dan Modulus Shear
adalah sama yaitu N/m2.N/m2.

4.3 Modulus Bulk

Modulus Bulk adalah nilai yang menggambarkan toleransi sebuah bahan


terhadap perubahan volume jika dikenai gaya. Modulus Bulk didefinisikan
sebagai perbandingan tegangan volume dengan regangan volume. bulk
modulus ( K ) menjelaskan elastisitas volumetrik, atau kecenderungan suatu benda
untuk berubah bentuk ke segala arah ketika diberi tegangan seragam ke segala
arah; didefinisikan sebagai tegangan volumetrik terhadap regangan volumetrik,
dan merupakan kebalikan dari kompresibilitas. Modulus bulk merupakan
perpanjangan dari modulus Young pada tiga dimensi.

Anda mungkin juga menyukai