Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG.


Didalam kehidupan yang semakin canggih, kita tidak pernah terlepas dari
kata fisika. Misalnya pegas, walaupun kadang kita tidak menyadari hal tersebut.
Ketika mengendarai sepeda motor atau berada dalam sebuah mobil, yang bergerak di
jalan atau yang permukaanya tidak rata atau dengan kata lainnya yaitu berlubang.
Pegas membantu mengerem atau meredam hingga kita bisa berhenti.
Gerak suatu benda tegar yang merupakan suatu abstraksi matematis guna
memudahkan perhitungan karena semua benda nyata sampai suatu batas tertentu,
berubah dibawah pengaruh gaya yang dikerjakan terhadapnya. Hubungan antara
setiap jenis tegangan dengan regangan yang bersangkutan penting peranannya dalam
ilmu fisika yang disebut dengan teori elastis atau pada ilmu kekuatan bahan di bidang
engineering.
Elastis atau elastisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke
bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan.
Jika sebuah gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda
tersebut berubah. Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan
bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu Anda ketahui bahwa gaya yang diberikan
juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang
diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.

I.2 TUJUAN
1. Menentukan kaitan konsep gaya pegas dengan sifat elastisitas bahan.
2. Mengamati gerak harmonik pada getaran pegas.
3. Menentukan konstanta pegas.

I.3 MANFAAT
1. Memahami hubungan antara gaya pegas dengan pertambahan panjang pegas.
2. Memahami pengertian Elastisitas.
3. Memahami pengertian tegangan,regangan, dan modulus young.

1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

II.1. PENGERTIAN
Dalam fisika sifat benda dibedakan menjadi dua, yaitu sifat plastis dan sifat
elastis. Sifat plastis yaitu sifat benda yang tidak bisa kembali kebentuk semula
setelah gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Sedangkan
Elastisitas diartikan sebagai sifat suatu bahan atau kemampuan suatu benda untuk
kembali kebentuk semula setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu
dihilangkan.

Contoh elastisitas dalam kehidupan sehari – hari :


1. Anak-anak yang sedang bermain ketapel menaruh batu kecil pada karet ketapel
dan menarik karet tersebut sehingga bentuk karet berubah. Ketika anak
tersebut melepaskan tarikannya, karet melontarkan batu kedepan dan karet
ketapel segera Kembali kebentuk awalnya
2. Pegas yang ditarik kemudian dilepaskan maka pegas akan kembali ke bentuk
semula.

Jika benda elastis diberi gaya dan gaya tersebut dihilangkan tetapi benda tidak
dapat kembali kebentuk semula, maka dikatakan benda tersebut telah melewati batas
elastis. Batas elastis diartikan sebagai jumlah maksimum tegangan yang dialami oleh
suatu bahan untuk kembali ke bentuk awalnya. Batas elastis bergantung pada jenis
bahan yang digunakan. Jika pada batas elastis benda terus menerus diberi gaya maka
benda akan putus atau patah. untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di atas.
(Anonim, 2015)

2
Tegangan, regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai
gaya tertentu akan mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada
arah dan letak gaya-gaya tersebut diberikan. Ada tiga jenis perubahan bentuk yaitu
regangan, mampatan, dan geseran

Gambar berbagai perubahan bentuk

1. Regangan. Renggangan merupakan perubahan bentuk yang dialami sebuah benda


jika dua buah gaya yang berlawanan arah (menjauhi pusat benda) dikenakan pada
ujung-ujung benda.
2. Mampatan. Mampatan adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika
dua buah gaya yang berlawanan arah (menuju pusat benda) dikenakan pada ujung-
ujung benda.
3. Geseran. Geseran adalah perubahan bentuk yang dialami sebuah benda jika dua
buah gaya yang berlawanan arah dikenakan pada sisi-sisi bidang benda.

II.2. TEGANGAN, REGANGAN , DAN MODULUS ELASTISITAS

A. Tegangan (stress)
Tegangan (stress) pada benda, misalnya kawat besi, didefinisikan sebagai
gaya persatuan luas penampang benda tersebut. Tegangan diberi simbol σ .
Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Keterangan:

F : besar gaya tekan/tarik (N)

A : luas penampang (m2)

σ : tegangan (N/m2)

3
Bila dua buah kawat dari bahan yang sama tetapi luas penampangnya
berbeda diberi gaya, maka kedua kawat tersebut akan mengalami tegangan
yang berbeda. Kawat dengan penampang kecil mengalami tegangan yang
lebih besar dibandingkan kawat dengan penampang lebih besar. Tegangan
benda sangat diperhitungkan dalam menentukan ukuran dan jenis bahan
penyangga atau penopang suatu beban, misalnya penyangga jembatan
gantung dan bangunan bertingkat.

B. Regangan (strain)
Regangan (strain) didefinisikan sebagai perbandingan antara
penambahan panjang benda ΔX terhadap panjang mula-mula X. Regangan
dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

ε : regangan strain (tanpa satuan)

ΔX : pertambahan panjang (m)

X : panjang mula-mula (m)

Makin besar tegangan pada sebuah benda, makin besar juga regangannya.
Artinya, ΔX juga makin besar. Berdasarkan berbagai percobaan di
laboratorium, diperoleh hubungan antara tegangan dan regangan untuk baja
dan aluminium seperti tampak pada gambar berikut.

Grafik perbandingan tegangan terhadap regangan untuk baja dan aluminium

4
Berdasarkan grafik pada gambar diatas, untuk tegangan yang sama,
misalnya 1 × 108 N/m2, regangan pada aluminium sudah mencapai 0,0014,
sedangkan pada baja baru berkisar pada 0,00045. Jadi, baja lebih kuat dari
aluminium. Itulah sebabnya baja banyak digunakan sebagai kerangka (otot)
bangunan-bangunan besar seperti jembatan, gedung bertingkat, dan jalan
layang.

C. Modulus Elastisitas (modulus young)


Selama gaya F yang bekerja pada benda elastis tidak melampaui batas
elastisitasnya, maka perbandingan antara tegangan (σ) dengan regangan (ε)
adalah konstan. Bilangan (konstanta) tersebut dinamakan modulus elastis
atau modulus Young (E). Jadi, modulus elastis atau modulus Young
merupakan perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami
oleh suatu benda. Secara matematis ditulis seperti berikut.

Keterangan:

E : modulus Young (N/m2 atau Pascall)

Nilai modulus Young untuk beberapa jenis bahan ditunjukkan pada tabel
berikut :

*Tabel Modulus Young Beberapa Jenis Bahan

(Anonim, 2015. “tegangan, regangan , dan modulus elastisitas”)

5
II.3. SUSUNAN PEGAS
A. Susunan Pegas Seri
Dua pegas atau lebih dirangkai seri:
Besar Konstanta pegas pengganti, pada rangkaian seri :

B. Susunan Pegas Paralel


Dua pegas atau lebih disusun paralel :

6
Besar Konstanta pegas pengganti, pada rangkaian paralel :

kp = k1 + k2 + ....

k = konstanta pegas pengganti dalam N/m


k1= konstanta pegas 1 dalam N/m
k2= konstanta pegas 2 dalam N/m

(Anonim, 2015. “Susunan Pegas”)

II.4 ENERGI POTENSIAL PEGAS

Energi potensial merupakan energi yang tersimpan akibat posisi. Sebuah


benda dikatakan memiliki energi potensial jika benda tersebut berpotensi. Suatu
benda yang dipindahkan atau digerakkan dari posisi semulanya lalu
dikembalikan lagi pada posisi semula tersebut, benda tersebut cenderung
memiliki energi potensial. Lalu, yang dimaksud dengan energi potensial pegas
yaitu energi potensial yang bersifat pegas.

Dimana ketika Anda menarik suatu benda yang elastis, benda tersebut akan
menambah panjang. Lalu, setelah itu kembalikan benda yang Anda tarik, jika
benda tersebut kembali pada bentuk awal maka itulah yang dimaksud dengan
energi potensial jenis pegas.

Contoh beberapa benda yang dapat menghasilkan energi potensial dengan


kemampuan pegas antara lain yaitu katapel dan juga panah. Pada katapel, Anda
dapat menarik karetnya yang dapat melar lalu melepasnya kembali. Setelah
melepaskannya, karet akan kembali pada posisi semula. Sedangkan karet yang

7
dilepaskan tersebut dapat menghasilkan tekanan yang mendorong suatu benda.
Jika di tengah karet diselipkan batu, ketika dilepaskan batu akan terlempar
akibat kemampuan pegas yang dimiliki oleh karet katapel tersebut.

Begitu juga dengan panah, Anda dapat melihat busur panah yang juga
memiliki kemampuan pegas. Sama halnya dengan karet katapel, busur panah
juga dapat melempar anak panah setelah ditarik lalu dilepaskan. Kemampuan
pegas hanya dapat dihasilkan jika benda tersebut digerakkan terlebih dahulu lalu
dikembalikan pada posisinya. Dari penjelasan tersebut, dapat ditarik kesimpulan
bahwa energi potensial pegas juga dapat dikatakan sebagai energi potensial
elastis. Dimana benda-benda yang memiliki energi potensial adalah benda elastis
yang mengalami perubahan bentuk yang diakibatkan tekanan ataupun kompresi.

Jika benda elastis yang sudah direnggangkan akan dikembalikan lagi ke


posisi semula, maka akan menimbulkan gaya. Ketika regangan di lepas, energi
yang dihasilkan akan berganti menjadi energi kinetik. Energi kinetik sendiri
merupakan energi yang dimiliki oleh semua benda yang sedang bergerak.

Contohnya pada kehidupan sehari-hari adalah mobil yang sedang berjalan,


mobil tersebut memiliki energi kinetik. Jadi pada contoh sebelumnya, batu atau
busur panah yang sedang bergerak merupakan contoh dari energi potensial
pegas. Jadi dalam contoh katapel dan juga panah, dapat dilihat terdapat 2 energi
yaitu energi potensial dan juga energi kinetik.

(Anonim, 2014. “Pengertian Energi Potensial Pegas”)

8
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

III.1 KESIMPULAN

Dari makalah yang kami buat ada beberapa kesimpulan yang didapat yaitu:

1. Bahwa rumus mencari tegangan (stress) adalah:

Dalam keterangan:
F : besar gaya tekan/tarik (N)
A : luas penampang (m2)
σ : tegangan (N/m2)
2. Bahwa rumus mencari regangan (strain) adalah:

Dalam keterangan:
ε : regangan strain (tanpa satuan)
ΔX : pertambahan panjang (m)
X : panjang mula-mula (m)
3. Bahwa rumus mencari modulus elastisitas adalah:

Dalam keterangan bahwa:


E : modulus Young (N/m2 atau Pascall)
4. Bahwa rumus mencari konstanta pegas dalam susunan seri adalah:

5. Bahwa rumus mencari konstanta pegas dalam susunan pararel adalah:

kp = k1 + k2 + ....

k = konstanta pegas pengganti dalam N/m

9
k1= konstanta pegas 1 dalam N/m

k2= konstanta pegas 2 dalam N/m

6. Bahwa rumus mencari energy potensial pegas adalah:

𝟏
𝑬𝒑 = 𝑭. ∆𝒙
𝟐

𝟏
𝑬𝒑 = (𝒌. 𝒙). 𝒙
𝟐

III.2 SARAN

Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna, kedepannya


penyusun akan lebih fokus dan details dalam menjelaskan tentang makalah di atas
dengan sumber - sumber yang lebih banyak yang tentunya dapat di pertanggung
jawabkan.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2014. “Pengertian Energi Potensial Pegas”. (http://benergi.com/pengertian-


energi-potensial-pegas-beserta-contohnya). Diakses pada tanggal 19.30 WIB.

Anonim. 2015. “Pengertian Elasatisitas Dalam Fisika”.( http://seputarpendidikan003.


blogspot .co.id/2015/01/pengertian-elastisitas-dalam-fisika.html). Diakses
pada tanggal 2 Oktober pukul 18.00 WIB.

Anonim. 2015. “Tegangan,Regangan , dan Modulus Elastisitas”. (http://fisikazone.


com / tegangan- regangan- dan-modulus-elastisitas/). Diakses pada tanggal 2
oktober pukul 18.30 WIB.

Anonim. 2015. “Susunan Pegas”. (https://belajar.kemdikbud.go.id/SumberBelajar


/tampilajar.php?ver=11&idmateri=364&mnu=Materi6&kl=10). Diakses pada
tanggal 2 oktober 19.00 WIB.

11

Anda mungkin juga menyukai