BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering melihat anak-anak bermain ketapel, anak-anak
bermain menggunakan lilin malam. Jika kita perhatikan anak-anak yang sedang bermain ketapel
tersebut, ketika karet pada ketapel itu di tarik atau diberikan gaya maka karet tersebut akan
mengalami perubahan bentuk dan ketika tarikan dilepas atau gayanya di hilangkan, maka karet
tersebut akan kembali pada bentuk semula. Berbeda ketika kita melihat anak-anak yang sedmaka
setelah di lepaskanang bermain lilin malam, ketika lilin malam tersebut di tekan dan mengalami
perubahan bentuk.
Pada saat kita menarik sebuah karet gelang, dengan jelas kita akan melihat karet gelang
tersebut mengalami perubahan bentuk. Demikian juga ketika kita duduk di atas kasur busa, maka
Kita tinjau sebuah karet, apabila karet direntangkan dengan menarik kedua ujungnya maka
panjang karet akan bertambah panjang, dan jika tarikannya dilepaskan, maka panjang karet akan
kembali kepanjang semula. Berbeda dengan kantong plastic, ketika kantong plastic ditarik dan
mengalami perubahan bentuk maka plastic tidak akan kembali kebentuk semula setelah tarikan
yang diberikan dilepaskan. Hal tersebut bergantung pada sifat elastisitas benda itu sendiri. Sifat
elastis atau elastisitas benda adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda itu dihilangkan atau dibebaskan. Benda
dikatakan elastic jika gaya yang mempengaruhi benda dihilangkan, bentuk benda kembali
kebentuk semula, dan benda dikatakan plastic apabila bentuk benda tidak kembali kebentuk
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian elastisitas?
2. Apakah tegangan dan regangan?
3. Bagaimana modulus elastic?
4. Bagaimana hukum Hooke?
BAB II
PEMBAHASAN
A. ELASTISITAS BAHAN
Elastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu benda (bahan) untuk kembali ke bentuk
semula. Suatu benda memiliki batas elastisitas atau kelentingan tertentu. Berdasarkan
elastisitasnya, bahan dibedakan menjadi bahan elastis dan bahan plastis. Bahan plastis adalah
bahan yang dapat kembali ke bentuk semula jika gaya yang bekerja padanya ditiadakan.
Misalnya karet dan pegas. Sedangkan bahan plastis adalah bahan yang tidak dapat kembali
ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya ditiadakan. Misalnya plastisin, tanah
tergantung dari molekul penyusun dan struktur molekul penyusun bahan. Misalnya,
meskipun dua bahan tersusun dari molekul atau unsur yang sama apabila struktur
Suatu benda dikatakan memiliki sifat elastisitas jika benda itu diberi gaya kemudian gaya itu
dihilangkan, benda akan kembali ke bentuk semula. Jika suatu benda tidak dapat kembali
lagi ke bentuk semula setelah gaya yang bekerja padanya dihilangkan, benda itu dikatakan
plastis.
C. PENGERTIAN ELASTISITAS
Elastisitas adalah Kecenderungan pada suatu benda untuk berubah dalam bentuk baik
panjang, lebar maupun tingginya, tetapi massanya tetap, hal itu disebabkan oleh gaya-gaya
yang menekan atau menariknya, pada saat gaya ditiadakan bentuk kembali seperti semula.
Ketika suatu benda elastis ditarik sampai batas tertentu, maka benda tersebut akan panjang.
Jika tarikan dilepas, maka benda tersebut akan kembali ke bentuk semula. Hal itu disebabkan
karena benda-benda tersebut memiliki sifat elastis. Elastis atau elastsisitas adalah
kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk awalnya ketika gaya luar yang diberikan
berubah. Perubahan yang terjadi adalah perubahan panjangnya namun massanya tetap. Gaya
yang diberikan memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang
diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya. Demikian juga sebuah pegas tidak akan
kembali ke bentuk semula jika diregangkan dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-
Tegangan adalah perbandingan antara gaya tarik yang bekerja terhadap luas penampang
benda. Tegangan dinotasikan dengan sigma, satuannya adalah Nm -2. Regangan adalah
perbandingan antara pertama bahan panjang L terhadap panjang mula-mula (Lo). Ada tiga jenis
1. Pada tegangan rentangan, kedua ujung benda akan mendapatkan gaya yang sama besar dan
berlawanan arah. Tapi, walau pemberian gaya dilakukan di ujung-ujung benda, seluruh benda
tegangan rentangan. Materi yang diberi gaya bukannya ditarik, melainkan ditekan sehingga gaya-
gaya akan bekerja di dalam benda, contohnya sepeti tiang-tiang pada kuil Yunani.
3. Tegangan yang ketiga adalah tegangan geser. Benda yang mengalami tegangan geser
memiliki gaya-gaya yang sama dan berlawanan arah yang diberikan melintasi sisi-sisi yang
berlawanan. Misalkan sebuah buku atau batu-bata terpasang kuat di permukaan. Mejamem
berikan gaya yang sama dan berlawanan arah sepanjang permukaan bawah. Walau dimensi benda
k merupakan konstanta pegas atau koofisien elastisitas pegas atau ukuran kelenturan pegas. Jika
besar gaya yang dikerjakan pada pegas melewati batas elastisitas pegas maka setelah gaya
dihilangkan panjang pegas tidak kembali sepertisemula. Hukum hooke hanya berlaku hingga
batas elastisitas. Batas elastisitas pegas merupakan gaya maksimum yang dapat diberikan pada
pegas sebelum pegas berubah bentuk secara tetap dan panjang pegas tidak dapat kembali seperti
semula. Jika besar gaya terus bertambah maka pegas akan berada di posisi titik putus.
E. SUSUNAN PEGAS
Konstanta pegas dapat berubah nilainya, apabila pegas-pegas tersebut disusun menjadi
rangkaian. Hal ini diperlukan, jika Anda ingin mendapatkan suatu nilai konstanta pegas untuk
tujuan praktis tertentu, misalnya dalam merancang pegas yang digunakan sebagai shockbreaker.
Besar konstanta total rangkaian pegas bergantung pada jenis rangkaian pegas, yaitu rangkaian
Misalkan kita menyambungkan dua pegas dengan konstanta . Sebelum diberi beban, panjang
masing-masing
pegas adalah Ketika diberikan beban seberat , maka panjang pegas atas bertambah sebesar
dan panjang pegas bawah bertambah sebesar Berarti, pertambahan panjang total pegas
adalah .
Gaya yang bekerja pada pegas atas dan pegas bawah sama besar. Gaya tersebut sama dengan
Jika adalah konstanta pengganti untuk susunan dua pegas di atas, maka berlaku
Atau
Dengan menghilangkan w pada kedua ruas, maka kita peroleh konstanta pegas pengganti
Misalkan kita memiliki dua pegas yang tersusun secara paralel seperti tampak pada Gambar 8.
Sebelum mendapat beban, panjang masing-masing pegas adalah . Ketika diberi beban, kedua
pegas mengalami pertambahan panjang yang sama besar, yaitu . Gaya yang dihasilkan oleh
beban terbagi pada dua pegas, masing-masing besarnya dan . Berdasarkan hukum Hooke,
diperoleh
Gaya ke bawah dan total gaya ke atas pada beban harus sama sehingga
Atau
1. Pegas yang digunakan sebagai peredam kejutan pada kendaraan sepeda motor. Istilah
kerennya pegas digunakan pada sistem suspensi kendaraan bermotor. Tujuan adanya pegas ini
adalah untuk meredam kejutan ketika sepeda motor yang dikendarai melewati permukaan jalan
yang tidak rata. Ketika sepeda motor melewati jalan berlubang, gaya berat yang bekerja pada
pengendara (dan gaya berat motor) akan menekan pegas sehingga pegas mengalami mampatan.
Akibat sifat elastisitas yang dimilikinya, pegas meregang kembali setelah termapatkan.
Perubahan panjang pegas ini menyebabkan pengendara merasakan ayunan. Dalam kondisi ini,
pengendara merasa sangat nyaman ketika sedang mengendarai sepeda motor. Pegas yang
digunakan pada sepeda motor atau kendaraan lainnya telah dirancang untuk mampu menahan
gaya berat sampai batas tertentu. Jika gaya berat yang menekan pegas melewati batas
2. Pada mobil, terdapat juga pegas pada setir kemudi . Untuk menghindari benturan antara
pengemudi dengan gagang setir, maka pada kolom setir diberi pegas. Berdasarkan hukum i
newton (hukum inersia), ketika tabrakan terjadi, pengemudi (dan penumpang) cenderung untuk
terus bergerak lurus. Nah, ketika pengemudi bergerak maju, kolom setir tertekan sehingga pegas
memendek dan bergeser miring. Dengan demikian, benturan antara dada pengemudi dan setir
dapat dihindari.
3. Ketika hendak menembak burung dengan ketapel misalnya, karet ketapel terlebih dahulu
diregangkan (diberi gaya tarik). Akibat sifat elastisitasnya, panjang karet ketapelakan kembali
kasur. Karena mendapat tekanan maka pegas kasur termampatkan. Akibat sifat elastisitasnya,
kasur pegas meregang kembali. Pegas akan meregang dan termampat, demikian seterusnya.
Akibat adanya gaya gesekan maka suatu saat pegas berhenti bergerak. Dirimu yang berada di atas
kasur merasa sangat empuk akibat regangan dan mampatan yang dialami oleh pegas kasur.
5. Dinamometer, sebagaimana tampak pada gambar di samping adalah alat pengukur gaya.
Biasanya digunakan untuk menghitung besar gaya pada percobaan di laboratorium. Di dalam
dinamometer terdapat pegas. Pegas tersebut akan meregang ketika dikenai gaya luar. Misalnya
anda melakukan percobaan mengukur besar gaya gesekan. Ujung pegas anda kaitkan dengan
sebuah benda bermassa. Ketika benda ditarik, maka pegas meregang. Regangan pegas tersebut
menunjukkan ukuran gaya, di mana besar gaya ditunjukkan oleh jarum pada skala yang terdapat
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Elastisitas adalah sifat yang dimiliki oleh suatu benda (bahan) untuk kembali ke bentuk semula.
Suatu benda memiliki batas elastisitas atau kelentingan tertentu. Berdasarkan elastisitasnya,
bahan dibedakan menjadi bahan elastis dan bahan plastis. Bahan plastis adalah bahan yang dapat
kembali ke bentuk semula jika gaya yang bekerja padanya ditiadakan. Misalnya karet dan pegas.
Sedangkan bahan plastis adalah bahan yang tidak dapat kembali ke bentuk semula setelah gaya
yang bekerja padanya ditiadakan. Misalnya plastisin, tanah liat, kayu, dan kaca.
Elastisitas bahan bergantung pada jenis bahan. Ditinjau dari segi mikroskopis, elastisitas
tergantung dari molekul penyusun dan struktur molekul penyusun bahan. Misalnya, meskipun
dua bahan tersusun dari molekul atau unsur yang sama apabila struktur penyusunnya berbeda
B. SARAN
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Maka penulis mohon kritik dan
DAFTAR PUSTAKA
Kanginan, M., 2002. FISIKA SMA jilid 2A, Jakarta; Penerbit Erlanga
Utari, setya M.Si. 2005. Laboratorium Fisika Dasar 2. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA
UPI : Bandung
Paul A. Tipler. 1998. Fisika Untuk Sains dan Teknik. Edisi ketiga, Jilid 1 (Terjemahan Dra.