Anda di halaman 1dari 14

LEMBAR KERJA

PESERTA DIDIK
(LKPD)
ELASTISITAS DAN HUKUM
HOOKE
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD) HUKUM
HOOKE & SUSUNAN PEGAS

Nama : GRACE ELIA MARLINA

Mata Pelajaran : FISIKA

Kelas/Semester : XI IPA 3/11

Kompetensi Dasar
3.2 Menganalisis sifat elastisitas bahan dalam kehidupan sehari-hari.
4.2 Melakukan percobaan tentang sifat elastisitas suatu bahan berikut
presentasi hasil dan makna fisisnya.
Indikator

4.2.1 Melakukan percobaan untuk menyelidiki pengaruh elastisitas dan


hukum Hooke suatu bahan.
4.2.2 Mendiskusikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke
suatu bahan.
4.2.3 Menyimpulkan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum Hooke
suatu bahan.
4.2.4 Mempresentasikan hasil percobaan sifat elastisitas dan hukum
Hooke suatu bahan.

Tujuan
1) Peserta didik mampu melakukan percobaan susunan pegas seri dan
paralel.
2) Peserta didik mampu mendiskusikan hasil percobaan susunan
pegas seri dan paralel.
3) Peserta didik mampu menyimpulkan hasil percobaan susunan pegas
seri dan paralel.
4) Peserta didik mempresentasikan hasil percobaan susunan pegas
seri dan paralel.
Teori Dasar
Jika seutas karet ditarik dengan gaya tertentu, karet itu akan
bertambah panjang. Jika gaya itu dihilangkan, karet akan kembali ke
keadaan awal. Apa yang terjadi jika karet itu ditarik dengan gaya yang
semakin besar? Jika gaya tarikan itu masih terus diperbesar, sampai batas
waktu tertentu karet akan putus. Peristiwa tersebut terjadi pula pada pegas
yang salah satu ujungnya digantungkan pada statif, sedangkan ujung yang
lain dibiarkan bebas.
Jika pada ujung yang bebas ini digantungkan beban, pegas akan
bertambah panjang. Jika gaya itu dihilangkan, pegas akan kembali ke
keadaan awal. Jika massa beban yang digantungkan pada ujung pegas
terus diperbesar, dalam batas tertentu pegas akan rusak (tak lagi elastis).
Hukum hooke menjelaskan bahwa elastisitas benda hanya berlaku
sampai suatu batas yaitu batas elastisitas. Grafik tegangan terhadap
regangan untuk menjelaskan hukum hooke
1. Masa deformasi elastis adalah perubahan yang dapat kembali ke
bentuk semula.
2. Masa deformasi plastis adalah perubahan yang tidak dapat kembali
kebentuk semula
3. Grafik dari O ke A menunjukkan berlakunya hukum hooke, titik A adalah
batas berlakunya hukum hooke
4. Titik B adalah batas elastis benda
5. Titik C adalah tegangan maksimum, benda mengalami perubahan
bentuk secara permanen.
6. Titik D adalah titik patah, benda akan patah/ putus jika tegangan
yang diberikan sampai ke titik tersebut
Gambar 2.5 menunjukkan sebuah balok bermassa m yang diikatkan
pada ujung pegas. Pada gambar itu balok tidak diberi gaya, baik tarikan
maupun dorongan sehingga posisi balok berada di x=0. Posisi balok di x=0
ini kita sebut posisi keseimbangan. Pada posisi keseimbangan , pegas
tidak bertambah panjang ataupun bertambah pendek.

Gambar 2.5 (a) Beban bermassa m diikatkan pada ujung pegas, (b)
beban yang digerakkan ke kanan akan menarik pegas, dan (c) beban yang
digerakkan ke kiri akan menekan pegas.
Jika beban digerakkan ke kanan beban akan menarik pega, jika
digerak ke kiri beban akan menekan pegas. Pegas akan mengerjakan gaya
pada beban. Untuk mengembalikan ke posisi keseimbangan. Jadi, ketika
beban ditarik ke kana, pegas akan mengerjakan gaya pada beban tersebut
yang arah ke kiri. Sebaliknya, ketika pegas ditekan ke kiri pegas akan
mengerjakan gaya pada beban tersebut yang arahnya ke kanan. Oleh
karena itu, pegas itu disebut gaya pemulih. Besarnya gaya pemulih F
sebanding dengan perubahan panjang pegas ∆𝑥, baik pada waktu pegas itu
ditarik maupun ditekan. Secara matematis,
𝐹 = −𝐾 ∆𝑥 (2.5)
Dengan k adalah konstanta (tetapan) yang menunjukkan kekakuan
pegas. Tanda negatif pada persamaan itu menunjukkan bahwa gaya
pemulih selalu berlawanan arah dengan pergeseran ∆𝑥𝑥.
Persamaan (2-5) disebut hukum hooke . Hukum hooke sangat
akurat jika pegas ditarik tidak melebihi batas elastisitasnya. Andaikan

pada gambar 2-5 kita memilih arah positif ke kanan, maka harga ∆𝑥 positif
bila pegas ditarik ke kanan, dan arah gaya pemulihnya ke kiri (arah
negatif).
Sebaliknya, jika pegas ditekan ∆ bernilai negatif (ke kiri) dan arah
gaya pemulihnya ke kanan (arah positif). Agar pegas terenggang sejauh ∆ ,
harus ada gaya dari luar pegas paling tidak sama dengan F = + k∆ .
Dengan harga k yang lebih besar, tentu gaya yang diperlukan untuk
menarik pegas dengan jarak yang sama juga harus lebih besar. Hal ini
menunjukkan bahwa pegas yang lebih kaku mempunyai harga k yang lebih
besar.
1. Susunan pegas seri
Susunan pegas seri disajikan pada gambar 2.7 untuk susunan pegas
seri, gaya tarik yang dialami oleh setiap pegas sama besar. Gaya itu
sama dengan gaya tarik untuk pegas pengganti. Jika masing-masing
pegas mengalami gaya tarik pegas pengganti adalah F1 berlaku F1 =
F2 = F3. Dalam pegas susunan seri, pertambahan panjang masing-
masing pegas. Jadi, ∆𝑥 = ∆𝑥1 + ∆𝑥2. Dengan menggunakan hukum
Hooke, untuk dua
pegas yang masing-masing memiliki konstanta pegas k1 dan k2 yang
disusun seri, konstanta pegas pengganti susunan seri, yaitu ks dapat
ditentukan sebagai berikut :

𝐹 = 𝐾 ∆𝑥 atau ∆𝑥 = 𝐹
𝑘
Pegas di susun seri akan menurunkan nilai konstanta pegas
𝐹𝑠 = 𝐹1 = 𝐹2 = ⋯
∆𝑥𝑠 = ∆𝑥1 + ∆𝑥2 + ⋯

1 1 1
= + +⋯
𝑘𝑠 𝑘1 𝑘2
2. Susunan pegas parallel
Untuk susunan pegas paralel (Gambar 2.7), gaya tarik pada pegas
pengganti sama dengan jumlah gaya tarik pada masing-masing pegas.
Jadi, F = 𝐹1 + 𝐹2. Selain itu, pertambahan panjang masing-masing pegas
sama besar, nilainya sama dengan pertambahan panjang pegas
pengganti ∆𝑥 =∆𝑥1 = ∆𝑥2. Berdasarkan hukum Hooke, diperoleh :
𝐹𝑠 = 𝐹1 + 𝐹2 + ⋯
∆𝑥𝑠 = ∆𝑥1 = ∆𝑥2 = ⋯
𝑘𝑠 = 𝑘1 + 𝑘2 + ⋯ + 𝑘𝑛
Pemasangan pegas secara parallel akan meningkatkan nilai konstata
pegas.

Pertanyaan Awal
1. Suatu pegas akan bertambah panjang 10 cm jika diberi gaya 30
N. Pertambahan panjang pegas jika diberi gaya 21 N adalah

 0,07 meter/ 7 cm
2. Pegas P bertambah panjang sebesar 1 cm saat digantungi beban
dengan massa 400 gram. Pegas Q bertambah panjang sebesar 1
cm saat digantungi beban dengan massa 900 gram. Perbandingan
konstanta pegas P dan Q adalah
 P:Q = 4:9
3. Bagaimana cara menentukan besar konstanta pegas dari
persamaan hokum hooke? -> F=K ×Δl -> K= F ÷ Δl
Alat dan Bahan
1. Komputer/laptop,
2. Aplikasi Phet Interactive Simulation
3. Tools yang ada di phet
a) Rangkaian pegas
b) Petunjuk gaya

Langkah Percobaan
1. Bukalah aplikasi PhET Interactive Simulation dengan mengklik
link https://phet.colorado.edu/sims/html/hookes-
law/latest/hookes- law_in.html
2. Akan muncul tampilan seperti ini, klik dua kali pada sistem
3. Akan muncul tampilan seperti berikut

SUSUNAN PEGAS SERI


1. Klik gambar pegas yang tersusun seri

2. Klik / checklist gaya yang dikenakan, gaya pegas perpindahan,


posisi setimbang dan nilai.
3. Atur gaya pegas sebesar 50 N, atur konstanta pegas 1 pada skala
200 N/m, dan pegas 2 pada skala 200 N/m.

4. Amati apa yang terjadi pada perubahan panjang dari titik


seimbang menurut visualisasi pada PhET
5. Catat hasil pengukuran pada table
6. Ulangi langkah 3 sampai 5 untuk pegas 2 dengan skala 400 N/m dan 600
N/m.
Tabel Pengamatan

1. Besar konstanta pegas pengganti


SERI

No Konstanta pegas Konstanta pegas Konstanta pegas


1 (N/m) 2 (N/m) pengganti Seri

1. 200 200 100


2. 200 400 133,3
3. 200 600 150

2. Besar gaya pemulih rangkaian


SERI

No Gaya yang diberikan (N) Gaya pemulih


F= k∆x (N)

1. 50 50
2. 50 50
3. 50 49,5 = 50
Grafik
Buatlah grafik hubungan antara pertambahan Panjang dan gaya
sesuai dengan data yang diperoleh

Gaya (F)

50

0,333 0,375 0,500


Pertambahan Panjang (∆x)

Analisis Grafik
Dari grafik, dapat kita simpulkan bahwa jika benda diam. Maka rumus F=m.g adalah
benar adanya. Berapapun konstanta pegasnya jika benda yang diam diberikan beban
yang sama. Maka gaya pemulihnya juga akan sama.

Jika suatu pegas diberi gaya luar dengan ditarik maka pegas juga akan memberikan
gaya yang sama besar dengan gaya yang diberikan tetapi arahnya berlawanan (aksi-
reaksi). Seperti bunyi Hukum Hooke “apabila suatu pegas diberi gaya luar (ditarik)
yang masih dalam daerah elastisnya maka pegas akan bertambah panjang sebanding
dengan gaya yang diberikan”.

Pertambahan panjang sebuah pegas sebanding dengan gaya yang diberikan pada
pegas tersebut.
Pertanyaan Akhir
1. Berdasarkan tabel hasil pengukuran, jelaskan percobaan manakah
dihasilkan perubahan panjang lebih besar

Percobaan pertama, yaitu sebesar 0,5 meter. Karena pada percobaan 2 saya
mendapat perubahan sebesar 0,0375 dan percobaan 3 mendapat 0,333

2. Berdasarkan tabel hasil pengukuran, tentukan konstata pegas


pengganti kseri!

Percobaan 1: +

Percobaan 2: + 133,3

Percobaan 3: + 150

3. Berdasarkan simulasi PhET yang telah dilakukan, bagaimanakah


menentukan konstata pegas secara seri?

Dengan rumus Kseri: + +

K1= konstanta pegas 1


K2= konstanta pegas 2
Kn= konstanta pergas ke-n
Kesimpulan

1. Rumus F= m.g yang hanya berlaku pada saat benda diam telah
terbukti. Jika bebannya 5kg maka Fnya ada lah 5×10= 50N
2. pertambahan panjang sebuah pegas sebanding dengan gaya yang
diberikan pada pegas tersebut.
3. Semakin tinggi nilai pertambahan panjang pegas, maka semakin
besar gaya yang bekerja.
4. Besarnya konstanta dipengaruhi oleh massa, gaya, dan gravitasi.
Dan dapat terjadi kesalahan atau ketidakakuratan data karena
pengaruh keseimbangan pegas, kesalahan dalam penghitungan
massa maupun gaya.
5. Renggang tidaknya suatu pegas dipengaruhi oleh massa beban
yang digantungkan.
6. Pertambahan panjang pegas tergantung pada beban yang diberikan,
semakin besar beban yang diberikan semakin besar pula
pertambahan panjang pegas.

Anda mungkin juga menyukai