Anda di halaman 1dari 34

MODUL

FISIKA
KELAS XI SEMESTER
1
PENULIS
DEDE RUSTIAWAN
KARDIANA
DIANA S

SMA TERBUKA
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat
i
Program SMA Terbuka
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Kelas XI
Program SMA Terbuka.

Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan siswa, terutama siswa
SMA Terbuka. Selain itu, modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar siswa
dan guru sebagai pembimbing.

Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu
diantaranya adalah modul. Harapan kami, modul ini dapat membantu siswa memahami
materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Fisika SMA di Kelas XI.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menerbitan modul ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan modul
ini di masa yang akan datang.

Lembang,

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

PENDAHULUAN.................................................................................................1

Deskripsi...................................................................................................................1

Prasyarat..................................................................................................................1

Panduan Belajar.......................................................................................................2

Tujuan Akhir.............................................................................................................3

Cek Kemampuan......................................................................................................3

Soal Teori....................................................................................................................

Soal Praktek................................................................................................................

JUDUL MATERI..................................................................................................5

Tujuan Pembelajaran...............................................................................................5

Uraian Materi...........................................................................................................5

Penilaian Pembelajaran...........................................................................................5

Tindak Lanjut Pembelajaran....................................................................................6

Referensi..................................................................................................................6

Daftar Istilah.............................................................................................................6

ii
PENDAHULUAN

Deskripsi

Modul bahan ajar ini merupakan pelengkap dari Modul Fisika Kelas XI (modul siswa) dan
dibuat dengan tujuan agar anda dapat mempelajari materi-materi yang disajikan dalam
modul tersebut dengan baik. Dalam modul ini, disediakan informasi, panduan, soal latihan
yang dilengkapi dengan rambu-rambu penyelesaian, uji kompetensi, dan perangkat soal tes
formatif, rangkuman materi, dan glosarium.
Pelajaran Fisika yang disajikan pada Modul Fisika Kelas XI SMA Semester I ini merupakan
mata pelajaran yang memberikan kemampuan dasar Fisika dan sangat penting untuk anda
kuasai. Mengapa demikian? Karena materi yang disajikan pada modul tersebut akan
mempermudah anda ketika mempelajari Fisika.
Penyajian materi-materi yang ada pada Modul Fisika Kelas biasanya diawali dengan
pengenalan masalah-masalah nyata yang bertujuan untuk menemukan konsep Fisika.
Selanjutnya, anda dituntut untuk mengusai konsep tersebut dengan latihan soal dan
mengembangkannya untuk memecahkan masalah dalam Fisika, mata pelajaran lain, dan
masalah-masalah nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Prasyarat

Materi yang akan anda pelajari dalam modul ini sebagian sudah anda pelajari di kelas X dan
sebagian lainnya merupakan materi baru. Di kelas X anda pernah mempelajari materi
tentang Kinematika Gerak Melingkar. Pada jenjang ini, materi-materi tersebut akan
diperluas dan diperdalam lagi sesuai tuntutan kompetensi di tingkat SMA. Sedangkan
materi baru yang akan anda pelajari antara lain momen inseria, momentum gaya, dan titik
berat benda.

1
Panduan Belajar

Secara rinci, materi yang akan anda pelajari pada kelas X Semester ganjil ini adalah sebagai
berikut.

Alokasi
No Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
Waktu
1 3.1 Menerapkan konsep torsi, 4.1 Membuat karya yang menerapkan 2
momen inersia, titik berat, dan konsep titik berat dan kesetimbangan minggu
momentum sudut pada benda benda tegar
tegar (statis dan dinamis)
dalam kehidupan sehari-hari
misalnya dalam olahraga
2 3.2 4.2 2
minggu

3 4.3 2
minggu
4 3.3 4.4 4
minggu

5 3.4 4.5 3
minggu
6 3.5 4.6 3
minggu

Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai kompetensi, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan kemampuan memecahkan
masalah menggunakan prinsip dan aturan Fisika sesuai tuntutan kurikulum 2013.

2
Tujuan Akhir

Untuk mempelajari materi pada setiap Bab / Kompetensi Dasar dalam modul ini, silahkan
anda ikuti alur berikut ini :

Cek Kemampuan

Setiap kegiatan pembelajaran baik pembelajaran mandiri maupun pembelajaran tatap muka
akan mendapatkan porsi penilaian untuk setiap aspek penilaian, adapun rubrik penilaian
untuk setiap kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

Diharapkan siswa aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, baik kegiatan
diskusi, pembelajaran jarak jauh, kegiatan tatap muka , penugasan dan kegiatan evaluasi per
Kompetensi Dasar. Serta evaluasi akhir semester yang terdapat pada bagian akhir modul
yang dilaksanakan diakhir kegiatan pembelajaran semester ini. Selamat belajar semoga

3
modul ini dapat membantu dan meningkatkan penguasaan anda dalam menguasai materi
Fisika kelas XI SMA Semester 1 sesuai yang telah ditetapkan didalam kurikulum 2013.

4
KOMPETENSI DASAR 3.1
DINAMIKA ROTASI DAN
KESETIMBANGAN BENDA
TEGAR
Kompetensi Pengetahuan
Kompetensi Dasar 3.1 Menerapkan konsep torsi, momen inersia, titik berat, dan
momentum sudut pada benda tegar (statis dan dinamis) dalam kehidupan sehari-
hari misalnya dalam olahraga

Kompetensi Keterampilan
Kompetensi Dasar 4.4 Membuat karya yang menerapkan konsep titik berat dan
kesetimbangan benda tegar

DINAMIKA GERAK MELINGKAR DAN KESETIMBANGAN BENDA


TEGAR

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan Besaran besaran dinamika rotasi


2. Memahami pengertian momen inersia dan penerapannya dalam kehidupan sehari-
hari
3. Menentukan resultan torsi, momen inersia, percepatan sudut atau percepatan linear
berdasarkan hukum II Newton pada gerak rotasi
4. Menentukan momentum sudut atau besaran yang terkait dengan momentum sudut
5. Memahami hukum kekekalan momentum sudut dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari
6. Meprediksikan kecepatan 2 buah benda yg berbeda ukuran ketika mengelinding
pada menuruni bidang miring
7. Menganalisis gerak menggelinding tanpa slip
8. Menganalisis berbagai kesetimbangan benda tegar dalam kehidupan seharai hari
9. Menerapkan konsep titik berat dalam kehidupan sehari hari
Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, langkah pertama silahkan kalian pelajari dan
pahami ringkasan materi berikut ini :
Uraian Materi
DINAMIKA GERAK MELINGKAR DAN KESETIMBANGAN
BENDA TEGAR

A. Dinamika gerak melingkar


Dalam kehidupan sehari hari kita sering menggunakan sendok, palu, dan banyak lagi yang
lainnya. Pernahkah terbersit dalam benak kita muncul pertanyaan, Mengapa bagian depan
sendok dan palu selalu lebih besar dan pendek, dibandingkan bagian belakangnya yang kecil
dan panjang? Kemudian, mengapa gagang pintu terletak pada bagian yang jauh dari
engselnya?

Gambar. 1 sendok, palu dan handel pintu

Untuk mencari jawaban dari pertanyaan pertanyaan itu mari kita bahas menggunakan
konsep dinamika rotasi.

1. Momen Gaya

Momen gaya meruupakan besaran yang mengakibat benda mengalami gerak rotasi secara
dinamis, momen gaya merupakan besaran vektor. Momen gaya dinyatakan sebagai hasil
perkalian vektor antara gaya dengan posisi. Momen gaya dirumuskan :
⃑ ⃑ ⃑
τ =r x F
Perhatikan gambar berikut :

Gambar. 2 momen gaya pada batang


Besar momen gaya yang dialami batang dinyatakan :

τ =F . Lsin θ ……………………… (1)

Dengan  = momen gaya (Nm)


F = gaya yang bekerja (N)
L = jarak atau lengan (m)
Arah momen gaya () tegak lurus terhadap L dan F. Jika L dan F terletak pada bidang yang
tegak lurus sumbu putar, maka vektor  arahnya sepanjang sumbu putar menurut kaidah
tangan.

Gambar. 3 momen gaya pada batang baling baling pesawat

Contoh soal 1 :
Batang AB = 2 meter dengan poros titik A dengan gaya F
sebesar 12 N membentuk sudut 60°.  Tentukan besar momen
gaya yang terjadi pada batang AB.

Penyelesaian
Panjang batang AB (L) = 2 m, gaya yang bekerja (F) = 12 N dan sudut antara batang
dengan gaya yang bekerja () = 600 maka besar momen gaya yang bekerja pada batang
dapat dihitung
τ =F . Lsin θ
τ =12 N x 2m x sin 60o
1
τ =24 Nm x √3
2
τ =12 √3 Nm
Jadi besar momen gaya yang bekkerja pada batang AB adalah 12√3 Nm dan batang
berputar searah jarum jam.
2. Momen Inersia

Momen inersia menyatakan distribusi masa benda di sekitar sumbu rotasi. Momen inersia
merupakan besaran scalar. Besar momen inersia dinyatakan sebagai hasil kali massa dengan
kuadrat jarak massa benda dari sumbu rotasinya. Dirumuskan :

I =m .r
2 ……………. ……. (2)

Dengan I = momen inersia (kgm2)


m = massa benda (kg)
r = jarak benda dari sumbu rotasi (m)
jika terdapat sejumlah partikel maka momen inersia total benda dinayatakan :
I =∑ m . r 2=m1 r 21 +m3 r 23 +m3 r 23 + …+mn r 2n
Apabila benda berotasi merupakan benda kontinu berlaku :
I =∫ r dm
2
……………. ……. (3)

Untuk benda benda homogen besar momen inersianya disajikan pada tabel 1 berikut :
No Gambar Letak sumbu Momen Inersia Nama Benda
Melalui ujung 1 Batang
I = m . L2
3
1 batang Homogen

melalui tengah 1 2 Batang


I= m. L
12
batang Homogen
2

Melalui sumbu 1 Silinder Pejal


I = m. R2
2
3

Melalui sumbu I =m . R2 Silinder


berongga
4
No Gambar Letak sumbu Momen Inersia Nama Benda
Melalui pusat 2 2 Bola Pejal
I= m .R
5
bola
5

Melalui pusat 2 2 Bola Berongga


I= m .R
3
bola
6

Contoh soal 2 :
Soal tentang Momen Inersia UN 2013
Dua bola dihubungkan dengan kawat yang panjangnya 6 m seperti pada gambar.

Massa kawat diabaikan dan kedua bola diputar dengan sumbu putar tegak lurus kawat
pada benda m1. Besar momen inersia sistem adalah ….
A. 6 kg.m2
B. 18 kg.m2
C. 36 kg.m2
D. 54 kg.m2
E. 72 kg.m2

Penyelesaian :
Susun dua buah benad bermassa di putar melalui pusat massa benda pertama besar
momen inersia :
2 2
I =m1 r 1+ m3 r 3
2
I =4 kg x 0+2 kg x (6 m)
2
I =0+72 kg m
I=72 kg m2
Jadi jawaban soal di atas adalah 72 kg.m2 (E)
3. Hubungan antara Momen Gaya dengan Momen Inersia

Perhatikan gambar berikut :

r m

Gambar. 4 benda bergerak melingkar akibat gaya F

Sebuah benda bergerak melingkar akibat gaya tangensial yang bekerja pada benda,
berdasarkan hulum II Newton berlaku :
F=m . a
Karena benda bergerak melingkar besar momen gaya yang bekerja pada benda :
τ =r . F=r . m . a
Karena Percepatan tangensial :
a T =α . r
Maka
τ =r . m. α . r
2
τ =m .r α

τ =I . α …………………. (4)

Dengan I = momen inersia (kgm2)


 = momen gaya (Nm)
 = percepatan sudut (rad/s2)

Dari persamaan di atas dapat disimpulkan bahwa momen gaya mengakibatkan benda
berotasi dengan percepatan tetap.

Contoh Soal 3 :
Sebuah batu gerinda memiliki massa 4 kg dan jari-jari 10 cm. Ketika sebuah momen gaya
tetap dikerjakan, roda mencapai kecepatan sudut 1200/ rpm dalam waktu 5 s. Anggap
roda mulai dari keadaan diam dan batu gerinda berbentuk silinder pejal.
Tentukan :
(a) percepatan sudut,
(b) resultan momen gaya
(c) sudut putar yang ditempuh dalam 15 s.

Penyelesaian :
Momen inersia batu gerinda
2 −1 2 2
I =m .r =4 kg x (10 m) =0,4 kg m
t = 1200/ rpm = 1200/ x 2 rad/60 s = 40 rad/s
o = 0 karena mula mula diam
a. Percepatan sudut
rad
40 −0
∆ ω ω t −ω0 s 8 rad/s2
α= = = =¿
∆t t 5
b. Resultan Momen Gaya
τ =I . α =( 0,4 kg . m2 ) x 8 rad /s 2= 3,2 Nm
c. Sudut putar yang ditempuh dalam 15 s
 = o t + ½ t2 = (0 x 15s) + ½ x(8rad/s2)x(15s)2
 = 900 rad

Contoh Soal 4 :
Perhatikan gambar ! Balok A = 4 kg dan balok B = 5 kg
disambungkan dengan tali yang melalui, Jika katrol
merupakan silinder pejal dengan massa 2 kg dan berjari jari 20
cm. Apabila g = 10 m/s2 . tentukanlah:
■ Percepatan balok

Penyelsaian :
Lengkapi gambar dengan arah vector yang bekerja pada benda
dan tali seperti tampak pada gambar ! karena balok A lebih
ringan dibandingkan balok B maka A naik, B Turun dan katrol
berputar searah jarum jam.
Untuk mencari percepatan benda
Tinjau Balok A :
∑ F A =m A . a
T A−w A =m A . a
T A=mA . a+ w A =m A ( g+a )
T A=4 ( 10+ a )…… …………………..….. (1)
Tinjau Balok B :
∑ F B =mB . a
w B −T B=mB . a
T B=w B−mB . a=mB ( g−a )
T B=5(10−a) ………………………..
(2)
Tinjau katrol :
a
∑ τ=I . R
a
( T B −T A ) R=I . R
1 a
( ( 5(10−a))−( 4 ( 10+a ) ) ) R= 2 mk R 2 . R
1
( 50−5 a−40−4 a )= 2 a
2
10−9 a=a
10 a=10
2
a=1 m/s

4. Momentum sudut (L)

Momentum sudut adalah momentum yang dimiliki benda yang sedang berotasi, momentum
sudut merupakan hasil kali anatara momentum dengan kecepatan sudut. Momentum sudut
merupakan besaran vektor. Momentum sudut dirumuskan :
L=I . ω …………………………… (5)
dengan:
L = momentum sudut (kgm2/s)
I = momen inersia (kgm2)
 = kecepatan sudut (rad/s)
Perhatikan gambar berikut :

Gambar. 5 seorang penari balet

Seorang penari balet sedang menari dengan posisi tangan seperti tampak pada gambar
menurut pengamatan kalian posisi mana yang berputar lebih cepat ? kenapa bisa
demikian ?

Untuk membahas kecepatan putar penari pada gambar mari kita kaji dengan menggunakan
“hukum kekekalan momentum sudut” yang berbunyi : Jika tidak ada momen gaya yang
bekerja pada benda momentum sudut yang dimiliki benda adalah konstan. Di rumuskan :
I 1 ω 1=I 2 ω 2 ……………………………….. (6)
Pada gambar (a) ketika tangan kedua penari direntangkan sehingga momen inersia yang
dimilik penari lebih besar, dibandingkan penari pada gambar (b), karena besar kecepatan
sudut benda yang berotasi berbanding terbalik dengan momen inersianya maka kecepatan
sudut (b) lebih besar dibandingkan dengan kecepatan sudut (a), sehingga (b) berputar lebih
cepat dibandingkan (a).

Contoh soal 5 :
Katrol cakram pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 0,1 meter. Jika katrol bergerak rotasi
pada porosnya dengan kecepatan sudut konstan 2 rad/sekon, berapa momentum sudut
katrol ?

Penyelsaian :
1 2 1 2 2
Momen inersia katrol : I= mr = x ( 2 kg ) x (0,1 m) =0,01 kg m
2 2
Besar momentum sudut katrol :

L=Iω=( 0,01kg m2 ) x 2 ( rad


s )
=0,02 kg m2 /s

Contoh soal 6 :
Sebuah piringan berbentuk silinder pejal homogen mula-mula berputar pada porosnya
dengan kelajuan sudut 6 rad/s. Massa dan jari-jari piringan adalah 2 kg dan 0,5 meter.
Ketika piringan sedang berputar, ke atas piringan diletakan cincin yang mempunyai
massa dan jari-jari 1 kg dan 0,5 meter sehingga piringan dan cincin berputar bersama-
sama. Pusat cincin tepat berada di atas pusat piringan. Tentukan kelajuan sudut
piringan dan cincin !

Jawab :
1 2 1 2 2
Momen inersia piringan : I 1= mr = x ( 2 kg ) x(0,5 m) =0,25 kg m
2 2
Momen inersia piringan dan cincin :
1 1
I 2= m1 r 21 +m2 r 22= x ( 2 kg ) x (0,5 m)2 + ( 2 kg ) x (0,5 m)2
2 2
2 2 2
I 2=0,25 kg m +0,5 kg m =0,75 kg m
Untuk menentukan kecepatan priringan setelah diletakan cincin kita gunakan hokum
kekekalan momentum sudut
I 1 ω 1=I 2 ω 2

( 0,25 kg m2 ) x ( 6 rad /s )=( 0,75 kg m2 ) ω2


( 1,5 kg m 2 /s )
ω 2= 2
=2rad /s
0,75 kg m

5. Energi Kinetik Rotasi (EKrot)

Pada setiap benda yang mengalami gerak pasti mempunyai energi kinetik, untuk benda yang
megalami gerak rotasi memiliki energi kinetik yang disebut energi kinetik rotasi, besar
energi kinetik rotasi benda sebanding dengan kuadrat kecepatan sudut benda. Yang
besarnya :
1 2
E Krot = m v
2
Pada gerak melingkar : v=ω . r maka
1 2 1 2 2
E Krot = m ( ωr ) = m r ω
2 2
1 2
E Krot = I ω ……………………………….. (7)
2
Dengan :
Ekrot = energi kinetic rotasi (J)
I = Momen Inersia (Kgm2)
 = kecepatan sudut (rad/s)

Contoh soal 7 :
Sebuah silinder pejal yang bermassa 3 kg dan berjari-jari 50 cm berotasi dengan
kecepatan sudut 20 rad/s. Tentukan energi kinetik rotasi silinder!

Penyelesaian :
Momen inersia silinder :
1 1
I = mr 2= x ( 3 kg ) x (0,5 m)2 =1,5 kg x 0,25 m2=3,75 kg m2
2 2
Besar energi kinetik rotasi silinder :o
1 1
E Krot = I ω = ( 3,75 kg m ) x ( 20 rad /s ) =75 J
2 2 2
2 2

Perhatikan gerak roda mobil ketika berjalan gerak apa saja `


yang dialami roda ?
Untuk benda yang mengalami gerak menggelinding seperti
v
pada gambar () energi yang dimiliki benda terdiri dari energi
kinetic translasi dan energi kinetik rotasi. Besar energi kinetic
yang dimiliki benda merupakn jumlah energi kinetik translasi
dan energi kinetik rotasi. Yang dirumuskan :
E K =E K + E K
tot trans rot

1 2 1 2
E K = m v + I ω ……………………………….. (8)
tot
2 2
Contoh soal 8 :
Sebuah bola pejal dengan jari-jari 10 cm dengan berat 5 kg menggelinding dilantai
dengan kecepatan 4 m/s. Berapakah energi kinetik yang dimikili bola tersebut ketika
menggelinding ?
Penyelesaian :
2 2 2 2 2
Momen inersia bola : I = m r = ( 5 kg ) x ( 0,1 m ) =0,02 kg m
5 5
v 4 m/ s
Kecepatan sudut bola : ω= = =40 rad /s
r 0,1 m
Energi kinetik total :
1 2 1 1 2 1
E K = m v + I ω = ( 5 kg ) x ( 4 m/ s ) + ( 0,02 kg m ) x ( 40 rad /s )
2 2 2
2
tot
2 2 2
E K =40 J +16 J =56 J
tot

B. Kesetimbangan Benda
Perhatikan gambar brikut ini :

Apa yang anda pikirkan setelah mengamati kedua gambar diatas.? Kenapa kedua bangunan
yang tampak pada gambar tidak rubuh? Diskusi dengan teman kalian tentukan faktor apa
saja yang membuat benda tetap berdiri !
1. Kesetimbangan Partikel

Partikel merupakan benda yang sangat kecil sehingga ukurannya dapat diabaikan. Partikel
sering disebut benda titik karena benda terkecil yang bias digambarkan adalah titik. Suatu
partikel dikatakan setimbang jika partikel mengalami kesetimbangan translasi,
kesetimbangan translasi terjadi jika jumlah gaya gaya yg bekerja pada benda sama dengan
nol. Jadi suatu partikel dikatakan setimbang jika :
∑ F=0 ……………………………….. (9)
Untuk benda yang berada pada bidang datar, partikel dikatakan
setimbang jika :
∑ F x=0
dan
∑ F y =0

Contoh soal 9 :
Hitunglah Gaya T pada susunan kesetimbangan ini.
T

Penyelesaian :
Lengkapi vektor yang bekerja pada benda dan tali
Kesetimbangan titik terjadi pada titik temu ketiga tali
sehingga jumlah gaya dititk tersebut adalah nol, karena ketiga tali berada pada biidang
datar maka cara mencari solusi jawaban tegangan tali T kita harus menggunakan
bantuan sumbu x dan y
Tinjau benda 1
∑ F 1=0
T 1−w 1=0 T

T2
T 1=w 1=12 N
T2

Tinjau benda 2
T1
∑ F 2=0
T 2−w 2=0
w1 w2
T 2=w 2=9 N
Tinjau pertemuan 3 tali
∑ F x =0
T 2−Tcosα=0
T2 9 N
cosα= = ……………………. (1)
T T
∑ F y =0
T 1−Tsinα=0
T 1 12 N
sinα= = ……………………. (1)
T T
( sinα )2+ ( cosα )2 =1

( )( )
2 2
12 9
+ =1
T T
2
144+ 81=T
T =√ 225=15 N

2. Titik Berat
w2
w1 Z w3
Setiap benda terdiri dari banyak partikel, setiap partikel
w4
mempunyai massa, setiap partikel mempunyai berat dan titik
w5
berat, perhatikan gambar berikut ! Resultan gaya berat partikel
wo
disebut berat benda, titik tangkap gaya berat benda disebut titik Gambar

berat . dinyatakan :
Z 0 ( x 0 , y 0 ) ……………………………….. (10)

Dengan :

x 0=
∑ w i x i = w1 . x 1 +w 2 . x2 + w3 . x 3 +…+ wn . x n
∑ wi w1 +w 2+ w3 +… .+ wn

y 0=
∑ wi yi = w 1 . y 1+ w2 . y 2+ w3 . y 3 + …+w n . y n
∑ wi w1 +w 2+ w3 +… .+ wn

Untuk benda ruang homogen

x 0=
∑ V i x i = V 1 . x 1+V 2 . x 2+V 3 . x3 + …+V n . x n
∑V i V 1+ V 2+ V 3+ … .+V n

y 0=
∑ V i y i = V 1 . y 1+V 2 . y 2+V 3 . y 3 +…+V n . y n
∑V i V 1 +V 2 +V 3 +… .+V n
Untuk benda bidang homogen

x 0=
∑ Ai xi = A 1 . x 1 + A 2 . x 2 + A 3 . x 3 +…+ A n . x n
∑ Ai A1 + A2 + A3 +… .+ A n

y 0=
∑ Ai y i = A 1 . y 1+ A 2 . y 2 + A3 . y 3+ …+ A n . y n
∑ Ai A1 + A2 + A3 + … .+ A n

Untuk benda ruang homogen

x 0=
∑ li x i = l1 . x 1 +l2 . x 2 +l3 . x 3+ …+ln . x n
∑ li l1 +l 2 +l 3 +… .+l n

y 0=
∑ li y i = l1 . y 1 +l2 . y 2 +l3 . y 3 +…+ln . y n
∑ li l 1+l 2 +l 3 +… .+l n

Titik berat benda batang homogen, dan segiempat homogen berada di tengah tengah
benda, titik berat bidang segitiga homgen berada di sepertiga tinggi segitiga
Untuk menentukan letak titik berat benda tipis tak beraturan bisa dilakukan melalui
kegiatan berikut :

Contoh soal 10 :

Tentukanlah letak titik berat benda homogen satu dimensi seperti gambar berikut ini!

Penyelesaian :
Batang 1 batang vertikal l1 = 4 cm dengan z1 ( 3 , 2)
Batang 2 batang mendatar l2 = 6 cm dengan z1 ( 3 , 4)
Letak titik berat gabungan Zo (xo,yo)
l 1 . x 1+l 2 . x 2 ( 4 cm x 3 )+ ( 6 cm x 3 )
x 0= = =3
l 1+l 2 4 cm+6 cm
l 1 . y 1 +l 2 . y 2 ( 4 cm x 2 ) + ( 6 cm x 4 ) 32 cm
y 0= = = =3,2
l 1 +l 2 4 cm+ 6 cm 10 cm
Maka letak titik berat gabungan adalah Zo (3, 3,2)

3. Kesetimbangan benda tegar


Dalam pembahasan sebelumnya kita sudah membahas system kesetimbangan partikel,
partikel dikatakan setimbang hanya dalam keadaan setimbang statis, dan hanya ditinjau dari
titk beratnya saja dengan kondisi semua gaya bekerja pada pusat masa benda. Sehingga
keseimbangan yang muncul hanya keseimbangan transalasi saja,

Bila benda dalam keadaan setimbang harus dalam keadaan setimbang translasi dan juga
setimbang rotasi, untuk memenuhii syarat keseimbangannya maka pada benda berlaku :
- Agar benda mengalami seimbang translasi jumlah gaya gaya yang bekerja pada benda smaa dengan

nol. ∑ F=0
- Agar benda mengalami seimbang rotasi jumlah momen gaya yang bekerja pada
benda sma dengan nol
∑ τ=0 ……………………………….. (11)

Contoh soal 11 :
Seseorang naik tangga homogen yang
disandarkan pada dinding vertikal yang licin.
Berat tangga 300 N dan berat orang 700 N. Bila
4m
orang tersebut dapat naik sejauh 3 m sesaat 3m
sebelum tangga itu tergelincir. Tentukan koefisien
gesekan antara lantai dan tangga!

3m
Penyelesaian :
Lengkapi vektor yang bekerja pada batang B NB

Tinjau kesetimbanagn rotasi batang


A = 0 D
4m NA
NB.BE – wAB. ½ AE – wD AD cos A = 0 C 3m

NB x 4m – 300N x ½ x 3m – 700N x 5m x 3/5 = 0 wD


wAB
fA A
(4m)NB – 450 Nm – 2100Nm = 0 E

(4m)NB = 450 Nm + 2100Nm = 2550Nm 3m

2550 Nm
NB = =637,5 N ……………………..(1)
4m
Tinjau kesetimbangan translasi
Fy = 0
NA – wAB -wD = 0
NA = wAB + wD.= 300 N + 700 N = 1000 N ……………………..(2)

Tinjau kesetimbangan translasi


Fx = 0
NB – fA = 0
NB = fA = s. NA .
637,5 N = s. 1000 N
637,5 N
s = = 0,6375
1000 N

TUGAS MANDIRI KOMPETENSI DASAR 3.1

Kegiatan 1
Titik Berat Benda
A. Tujuan
Anda dapat menentukan letak titik berat benda yang bentuknya tidak beraturan
(sembarangan).
B. Alat dan Bahan
1. Karton
2. Jarum
3. Benang
4. Paku
5. Bandul
C. Langkah Kerja
1. Buatlah lubang sembarang titik A pada tepi benda. Kemudian
tusukkan jarum yang sudah dilengkapi bandul sehingga benang
dalam kondisi vertikal. Biarkan karton dapat bergerak bebas.
Tentukan sembarang titik A' vertikal di bawah titik A kemudian
hubungkan AA’ (lihat gambar)!
2. Ulangi kegiatan yang sama untuk titik B dan B’.
3. Garis AA’ akan berpotongan dengan BB’ pada titik berat benda,
misalnya Anda beri tanda Z.
Penilaian Pembelajaran

UJI KOMPETENSI 3.1


1. Soal UN 2010/2011 P25
Sebuah batang yang sangat ringan, panjangnya 140 cm. Pada
batang bekerja tiga gaya masing-masing F1 = 20 N, F2 = 10 N,
dan F3 = 40 N dengan arah dan posisi seperti pada gambar.
Besar momen gaya yang menyebabkan batang berotasi pada
pusat massanya adalah ….
A. 40 N.m
B. 39 N.m
C. 28 N.m
D. 14 N.m
E. 3 N.m

2. Soal UN 2005/2006
Seorang penari berputar, tangan terentang sepanjang 160 cm. Kemudian tangan
dilipat menjadi 80 cm sepanjang siku. Jika kecepatan sudut putar dari penari itu
tetap maka momentum liniernya ….
A. tetap
B. menjadi 1/2 kali semula
C. menjadi 3/4 kali semula
D. menjadi 2 kali semula
E. menjadi 4 kali semula

3. Soal UN 2001/2002
Berikut ini pernyataan tentang faktor-faktor gerak rotasi
(1) Kecepatan sudut
(2) Letak sumbu rotasi
(3) Bentuk benda
(4) Massa benda
Faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya momen inersia adalah …
A. (1), (2), (3) dan (4)
B. (1), (2) dan (3)
C. (1), (3) dan (4)
D. (2), (3) dan (4)
E. (2) dan (4) saja

4. Silinder pejal bermassa 2 kg dan berjari-jari 20 cm diputar pada sumbu yang melalui
pusat penampang lingkaran dengan kecepatan sudut 240 rpm. Momentum sudut
silinder tersebut ....
A. 0,03 kg m2s-1
B. 0,16 kg m2s-1
C. 0,26 kg m2s-1
D. 0,32 kg m2s-1
E. 0,64 kg m2s-1

5. Sebuah silinder pejal dengan massa 4 kg dan radius 6 cm menggelinding tanpa selip
menuruni jalur dengan laju 2 m/s. Energi kinetik totalnya adalah ...
A. 4 joule
B. 8 joule
C. 12 joule
D. 16 joule
E. 20 joule

6. Perhatikan gambar ! Balok A = 3 kg dan balok B = 5 kg


disambungkan dengan tali yang melalui, Jika katrol merupakan
silinder berongga dengan massa 2 kg dan berjari jari 10 cm.
Apabila g = 10 m/s2 . Besar percepatan benda B adalah ….
A. 0,5 m/s2 ke atas
B. 0, 5 m/s2 ke bawah
C. 2 m/s2 ke atas
D. 2 m/s2 ke bawah
E. 2,5 m/s2 ke atas

7. Sebuah segitiga siku-siku ABC yang sangat ringan C


(masanya diabaikan) diletakan benda masing-
masing bermassa mA = 3kg, mB = 2kg dan mC = 3 m
1kg. Besar momen inersia sistem jika diputar
A B
dengan sumbu tegak lurus titik A adalah .... kg.m2 4m

A. 9
B. 32
C. 41
D. 50
E. 60
8. Tiga benda masing-masing berbentuk roda, silinder pejal, dan bola pejal
mempunyai dilepaskan dari puncak sebuah bidang miring kasar sehingga ketika
benda dapat menuruni bidang miring secara menggelinding sempurna. Dari ketiga
benda, urutan benda yang mencapai alas bidang miring pertama, kedua, dan ketiga
adalah ....
A. bola. Silinder, dan roda
B. silinder, roda, roda dan bola
C. roda, bola, dan silinder
D. bola, roda, dan silinder
E. roda, silinder, dan bola

9. Keseimbangan dari sebuah benda bergantung dari :


1) jumlah momen gaya yang bekerja pada benda
2) jumlah momen inersia benda
3) jumlah gaya yang bekerja pada benda
4) berat benda
Pernyataan yang benar adalah ...
A. 1, 2, dan 3
B. 1 dan 3
C. 2 dan 4
D. 4 saja
E. 1, 2, 3, dan 4

10. Sebuah balok homogen AB memiliki panjang 4 m dan berat 75 N. Pada ujung A
digantungkan beban 25 N. Di mana balok harus ditumpu agar balok tetap
seimbang ...
A. 1,5 m dari ujung A
B. 2 m dari ujung A
C. 3 m dari ujung A
D. 2,5 m dari ujung A
E. 3,5 m dari ujung A

10. Seseorang naik tangga homogen yang disandarkan


pada dinding vertikal yang licin. Berat tangga 300 N
dan berat orang 700 N. Bila orang tersebut dapat 4m
3m
naik sejauh 3 m sesaat sebelum tangga itu
tergelincir. Besar koefisien gesekan antara lantai dan
tangga adalah ….
3m
A. 0,2500
B. 0,5000
C. 0,6375
D. 0,7500
E. 1,0000

12. Koordinat titik berat dari bangun berikut adalah ....


A. ( 5 ; 3 ) cm
B. ( 6 ; 3 ) cm
C. ( 7 ; 3 ) cm
D. ( 8 ; 3 ) cm
E. ( 9 ; 3 ) cm
13. Gambar di samping adalah benda bidang homogen.
Koordinat titik berat benda adalah …..
23
A. (2 , )
7
29
B. ( 2 , )
7
30
C. ( 2 , )
7
33
D. ( 2 , )
7
E. (2 , 6 )

Rubrik penilaian Uji Kompetensi


Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia, kemudian
gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai ketercapaian kompetensi.

Jika nilai anda ≥ 65, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi selanjutnya, namun
jika nilai yang diperoleh masih kurang dari 65, silahkan anda pelajari kembali materi yang
belum anda kuasai, kemudian kerjakan kembali soal uji kompetensi diatas, sampai anda
memperoleh nilai ≥ 65.
Tindak Lanjut Pembelajaran

Untuk lebih medalami materi silahkan buka :


1. https://youtu.be/kJ5kzM5xcPI?list=PLbqPkavOOLFtXRQEHkk5iuQn4tTtb_vr1
2. https://youtu.be/OUR_8kc-6Mw?list=PLbqPkavOOLFtXRQEHkk5iuQn4tTtb_vr1
3. https://youtu.be/m5gAJbhF8Oc?list=PLbqPkavOOLFtXRQEHkk5iuQn4tTtb_vr1
4.

Referensi

Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan) Jakarta; Penerbit Erlangga
Aip Saripudin dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika SMA: Penerbit Pusbuk Depdiknas BSE
Pranala Online :
http://fisikaon.blogspot.co.id/2017/01/torsi-di-sekitar-kita.html
http://bedahrumus.blogspot.co.id/2016/02/soal-dan-pembahasan-titik-berat-
fisika.html

Daftar Istilah

Anda mungkin juga menyukai