Anda di halaman 1dari 37

MODUL

KELAS X SEMESTER
PENULIS
DEDE RUSTIAWAN
1
KARDIANA
MARIANO
NATANAEL
RISDIYANTO
YETI RUSMIATI
LISSIANA

SMA TERBUKA
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Barat
i
Program SMA Terbuka
2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan
karunia-Nya kami bisa menyelesaikan Modul Pembelajaran Mata Pelajaran Fisika Kelas X
Program SMA Terbuka.

Modul ini dibuat dengan mempertimbangkan kondisi dan kebutuhan siswa, terutama siswa
SMA Terbuka. Selain itu, modul ini kami konsep untuk kemandirian kegiatan belajar siswa
dan guru sebagai pembimbing.

Kesuksesan belajar berawal dari kemauan dan ditunjang oleh berbagai sarana, salah satu
diantaranya adalah modul. Harapan kami, modul ini dapat membantu siswa memahami
materi yang berkaitan dengan mata pelajaran Fisika SMA di Kelas X.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
dalam menerbitan modul ini. Kritik dan saran sangat kami harapkan untuk perbaikan modul
ini di masa yang akan datang.

Lembang,

Penulis

i
Daftar Isi

Kata Pengantar..........................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................ii

PENDAHULUAN.................................................................................................1

Deskripsi...................................................................................................................1

Prasyarat..................................................................................................................1

Panduan Belajar.......................................................................................................2

Tujuan Akhir.............................................................................................................3

Cek Kemampuan......................................................................................................3

Soal Teori....................................................................................................................

Soal Praktek................................................................................................................

JUDUL MATERI..................................................................................................5

Tujuan Pembelajaran...............................................................................................5

Uraian Materi...........................................................................................................5

Penilaian Pembelajaran...........................................................................................5

Tindak Lanjut Pembelajaran....................................................................................6

Referensi..................................................................................................................6

Daftar Istilah.............................................................................................................6

ii
PENDAHULUAN

Deskripsi

Modul bahan ajar ini merupakan pelengkap dari Modul Fisika Kelas X (modul siswa) dan
dibuat dengan tujuan agar anda dapat mempelajari materi-materi yang disajikan dalam
modul tersebut dengan baik. Dalam modul ini, disediakan informasi, panduan, soal latihan
yang dilengkapi dengan rambu-rambu penyelesaian, uji kompetensi, dan perangkat soal tes
formatif, rangkuman materi, dan glosarium.
Pelajaran Fisika yang disajikan pada Modul Fisika Kelas X SMA Semester I ini merupakan
mata pelajaran yang memberikan kemampuan dasar Fisika dan sangat penting untuk anda
kuasai. Mengapa demikian? Karena materi yang disajikan pada modul tersebut akan
mempermudah anda ketika mempelajari Fisika.
Penyajian materi-materi yang ada pada Modul Fisika Kelas biasanya diawali dengan
pengenalan masalah-masalah nyata yang bertujuan untuk menemukan konsep Fisika.
Selanjutnya, anda dituntut untuk mengusai konsep tersebut dengan latihan soal dan
mengembangkannya untuk memecahkan masalah dalam Fisika, mata pelajaran lain, dan
masalah-masalah nyata yang ada dalam kehidupan sehari-hari.

Prasyarat

Materi yang akan anda pelajari dalam modul ini sebagian sudah anda pelajari di SMP dan
sebagian lainnya merupakan materi baru. Di SMP anda pernah mempelajari materi tentang
Pengukuran dan Gerak. Pada jenjang ini, materi-materi tersebut akan diperluas dan
diperdalam lagi sesuai tuntutan kompetensi di tingkat SMA. Sedangkan materi baru yang
akan anda pelajari antara lain nilai mutlak sebagai pengembangan dari persamaan linear.

1
Panduan Belajar

Secara rinci, materi yang akan anda pelajari pada kelas X Semester ganjil ini adalah sebagai
berikut.

Alokasi
No Kompetensi Pengetahuan Kompetensi Keterampilan
Waktu
1 3.1 Menerapkan hakikat ilmu 4.1 Membuat prosedur kerja ilmiah 2
Fisika, metode ilmiah, dan dan keselamatan kerja misalnya minggu
keselamatan kerja di pada pengukuran kalor
laboratorium serta peran
Fisika dalam kehidupan
2 3.2 Menerapkan prinsip-prinsip 4.2 Menyajikan hasil pengukuran 2
pengukuran besaran fisis, besaran fisis berikut ketelitiannya minggu
ketepatan, ketelitian, dan dengan menggunakan peralatan
angka penting, serta notasi dan teknik yang tepat serta
ilmiah mengikuti kaidah angka penting
untuk suatu penyelidikan ilmiah
3 3.3 Menerapkan prinsip 4.3 Merancang percobaan untuk 2
penjumlahan vektor menentukan resultan vektor minggu
sebidang (misalnya sebidang (misalnya perpindahan)
perpindahan) beserta presentasi hasil dan makna
fisisnya

4 3.4 Menganalisis besaran- 4.4 Menyajikan data dan grafik hasil 4


besaran fisis pada gerak percobaan untuk menyelidiki sifat minggu
lurus dengan kecepatan gerak benda yang bergerak lurus
konstan (tetap) dan gerak dengan kecepatan konstan (tetap)
lurus dengan percepatan dan bergerak lurus dengan
konstan (tetap) berikut percepatan konstan (tetap) berikut
makna fisisnya makna fisisnya
5 3.5 Menganalisis gerak parabola 4.5 Mempresentasikan data hasil 3
dengan menggunakan percobaan gerak parabola dan minggu
vektor, berikut makna makna fisisnya
fisisnya dan penerapannya
dalam kehidupan sehari-hari
6 3.6 Menganalisis besaran fisis 4.6 Melakukan percobaan berikut 3
pada gerak melingkar presentasi hasilnya tentang gerak minggu
dengan laju konstan (tetap) melingkar, makna fisis dan
dan penerapannya dalam

2
kehidupan sehari-hari pemanfaatannya

Materi-materi tersebut akan mengantarkan anda untuk dapat menguasai kompetensi, baik
pengetahuan, keterampilan, maupun sikap terkait dengan kemampuan memecahkan
masalah menggunakan prinsip dan aturan Fisika sesuai tuntutan kurikulum 2013.

Tujuan Akhir

Untuk mempelajari materi pada setiap Bab / Kompetensi Dasar dalam modul ini, silahkan
anda ikuti alur berikut ini :

Cek Kemampuan

Setiap kegiatan pembelajaran baik pembelajaran mandiri maupun pembelajaran tatap muka
akan mendapatkan porsi penilaian untuk setiap aspek penilaian, adapun rubrik penilaian
untuk setiap kompetensi dasar adalah sebagai berikut:

3
Diharapkan siswa aktif berpartisipasi dalam setiap kegiatan pembelajaran, baik kegiatan
diskusi, pembelajaran jarak jauh, kegiatan tatap muka , penugasan dan kegiatan evaluasi per
Kompetensi Dasar. Serta evaluasi akhir semester yang terdapat pada bagian akhir modul
yang dilaksanakan diakhir kegiatan pembelajaran semester ini. Selamat belajar semoga
modul ini dapat membantu dan meningkatkan penguasaan anda dalam menguasai materi
Fisika kelas X SMA Semester 1 sesuai yang telah ditetapkan didalam kurikulum 2013.

4
KOMPETENSI DASAR 3.4
GERAK LURUS
Kompetensi Pengetahuan
Kompetensi Dasar 3.4 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus dengan
kecepatan konstan (tetap) dan gerak lurus dengan percepatan konstan (tetap)
berikut penerapannya dalam kehidupan sehari-hari misalnya keselamatan lalu
lintas

Kompetensi Keterampilan
Kompetensi Dasar 4.4 Menyajikan data dan grafik hasil percobaan untuk
menyelidiki sifat gerak benda yang bergerak lurus dengan kecepatan konstan
(tetap) dan bergerak lurus dengan percepatan konstan (tetap) berikut makna
fisisnya

GERAK LURUS

Tujuan Pembelajaran

1. Menjelaskan perbedaan panjang lintasan (jarak) dan perpindahan


2. Menjelaskan perbedaan kelajuan dan kecepatan
3. Menentukan besar dan arah dari kecepatan dari suatu benda yang bergerak lurus
4. Menjelaskan perbedaaan kecepatan rata-rata dan kecepatan sesaat
5. Menganalisis karakteristik grafik gerak lurus beraturan (GLB) melalui percobaan dan
pengukuran besaran-besaran terkait
6. Menganalisis karakteristik grafik gerak lurus berubah beraturan (GLBB) melalui
percobaan dan pengukuran besaran-besaran terkait
7. Menganalisis dari suatu benda yang bergerak vertikal
8. Menerapkan besaran-besaran fisika yang bergerak lurus dalam bentuk persamaan dan
menggunakannya dalam pemecahan masalah sehari-hari

Untuk mencapai tujuan pembelajaran diatas, langkah pertama silahkan kalian pelajari dan
pahami ringkasan materi berikut ini :
Uraian Materi
GERAK LURUS

A. Jarak dan perpindahan


Ingatlah ketika Anda pergi ke sekolah melewati jalan yang biasa Anda lewati. Tahukah Anda,
berapa jauhkah jarak yang telah Anda tempuh dari rumah hingga ke sekolah Anda?
Berapakah perpindahannya? Ke manakah arahnya? Mungkin jawabannya akan berbeda-
beda antara Anda dan teman Anda. Akan tetapi, tahukah Anda maksud dari jarak dan
perpindahan tersebut?

Jarak dan perpindahan adalah besaran Fisika yang saling berhubungan dan keduanya
memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki makna fisis yang berbeda. Jarak merupakan
besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor. Perhatikan Gambar 3.1
berikut.

Roni berlari dari A ke B, kemudian berbalik ke arah C. Jarak yang ditempuh oleh Roni adalah
panjang lintasan dari A ke B, yakni 100 m, kemudian ditambah dari B ke C, yakni 40 m
sehingga jarak total yang ditempuh adalah 140 m. Jarak yang dimaksud di sini adalah
panjang lintasan yang dilalui Roni dan tidak bergantung ke mana arah Roni berlari.
Bagaimana dengan perpindahannya? Perpindahan Roni adalah dari A ke C. Mengapa
demikian? Seperti yang telah dipelajari sebelumnya, perpindahan merupakan besaran
vektor sehingga perpindahan Roni hanya dilihat dari perubahan kedudukannya. Pertama di
posisi A, kemudian berubah kedudukan akhirnya di C. Besarnya perpindahan Roni adalah 60
m dan arahnya dari A ke C.

Contoh 1.
Sebuah mobil bergerak sejauh 50 km ke arah timur, kemudian berbalik arah sejauh 20 km ke
arah barat

Tentukanlah jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut


Jawab
Jarak yang ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 50 km ke arah timur ditambah 20 km ke arah
barat. Secara matematis, dapat ditulis
Jarak yang ditempuh = 50 km + 20 km = 70 km
Perpindahan mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C) dengan arah perpindahannya
menuju arah timur. Besar perpindahannya adalah
Perpindahan = 50 km – 20 km = 30 km
Jadi, jarak yang ditempuh mobil itu adalah 70 km dan perpindahannya sejauh 30 km

Contoh 2
Gambar berikut ini melukiskan perjalanan dari A ke C melalui B.

Jarak AB = 20 km, jarak BC = 15 km, Tentukanlah jarak dan perpindahan yang ditempuh
mobil tersebut
Jawab
Jarak yang ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 20 km ditambah 15 km. Secara matematis,
dapat ditulis : Jarak yang ditempuh = 20 km + 15 km = 35 km

Perpindahan mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C)


AC= √( AB)2 +( BC )2=√ (20 km)2+(15 km)2 =25 km
Jadi, jarak yang ditempuh mobil itu adalah 35 km dan perpindahannya sejauh 25 km

B. Kelajuan dan Kecepatan


Ketika Anda mengendarai sebuah mobil, pernahkah Anda memperhatikan jarum penunjuk
pada speedometer?

Menunjukkan nilai apakah yang tertera pada speedometer tersebut? Apakah kecepatan atau
kelajuan?
Dua besaran turunan ini sama jika dipandang dari segi satuan dan dimensi, tetapi arti
secara fisisnya berbeda. Tahukah Anda di mana letak perbedaan fisisnya?
Kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan merupakan besaran vektor. Nilai
yang terbaca pada speedometer adalah nilai kelajuan sebuah mobil karena yang terbaca
hanya nilainya, sedangkan arahnya tidak ditunjukkan oleh alat ukur tersebut.

1. Kelajuan Rata-Rata
Ketika Anda berlari pada suatu lintasan, pernahkah Anda merasakan bahwa waktu yang
diperlukan untuk melewati lintasan tersebut berubah-ubah? Misalkan, Anda dapat
menempuh jarak 100 meter dalam waktu 50 sekon, kemudian Anda mempercepat lari Anda
sehingga dapat menempuh jarak 60 m dalam waktu 20 sekon. Karena energi Anda
berkurang, Anda hanya mampu menempuh jarak 40 meter dalam waktu 30 sekon sampai
Anda berhenti. Kelajuan rata-rata lari Anda adalah

100 m+60 m+40 m −1


=2 m. s
50 s +20 s +30 s

Kelajuan lari rata-rata Anda adalah 2 m. s−1 . Nilai kelajuan ini bukan kelajuan Anda setiap
saat ketika berlari, melainkan rata-rata dari kelajuan yang anda miliki selama berlari.

Kelajuan rata-rata adalah jumlah jarak yang ditempuh dalam selang waktu tertentu. Secara
matematis, dapat ditulis dalam persamaan berikut.

( Jarak yang ditempuh )


Kelajuanrata−rata=
( waktu tempuh )

Dari persamaan kelajuan rata-rata menunjukkan bahwa tidak ada benda yang memiliki
kelajuan yang tetap atau konstan. Sebuah benda hanya memiliki kelajuan rata-rata dari
jumlah kelajuan yang dimilikinya dalam selang waktu
tertentu

2. Kecepatan Rata-Rata
Seperti pembahasan sebelumnya, kelajuan merupakan besaran skalar, sedangkan kecepatan
merupakan besaran vektor. Perbedaan secara fisis ini berlaku juga pada kelajuan rata-rata
dan kecepatan rata-rata. Kecepatan rata-rata adalah besarnya perpindahan sebuah benda
dalam selang waktu tertentu.
Secara matematis persamaan kecepatan rata-rata dapat dituliskan sebagai berikut.
perpindahan
Kecepatan rata−rata=
selang waktu
∆x
v=
∆t
Contoh 3.
Sebuah mobil bergerak lurus sejauh 150 km ke arah timur ditempuh dalam waktu 2 jam ,
kemudian berbalik arah sejauh 60 km ke arah barat ditempuh dalam waktu 1 jam seperti
gambar berikut

Tentukanlah kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata mobil tersebut


Jawab
( Jumlah jarak yang ditempuh )
Kelajuan rata−rata=
( waktu tempuh )
152km+64 km 216 km −1 −1
¿ = =72 k m. jam =20 m. s
2 jam+1 jam 3 jam

perpindahan 152 km−64 km


Kecepatan rata−rata= = =88 km. jam−1=24,44 m . s−1
selang waktu 3 jam
Contoh 4
Gambar berikut ini melukiskan perjalanan dari A ke D melalui B dan C.

AB ditempuh dalam waktu 1,5 jam, BC ditempuh dalam waktu 1 jam, dan CD ditempuh
dalam waktu 30 menit . Tentukanlah kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata mobil
tersebut
Jawab :
( Jumlah jarak yang ditempuh )
Kelajuan rata−rata=
( waktu tempuh )
10 km+8 km+4 km 22 km
¿ = =11km . jam−1=3,06 m. s−1
1,5 jam+1 jam+0,5 jam 2 jam

perpindahan √( 10 km−4 km) +(8 km)


2 2
Kecepatan rata−rata= = =5 km. jam−1=1,39 m. s−1
selang waktu 2 jam
C. Gerak Lurus Beraturan (GLB)
Suatu benda dikatakan bergerak lurus beraturan jika lintasan yang dilalui benda tersebut
berupa bidang lurus dan memiliki kecepatan yang tetap untuk setiap saat. Pada
kenyataannya, gerak dengan kecepatan yang konstan sulit ditemukan. Untuk materi dalam
bab ini, digunakan pengandaian yang lebih mendekati. Misalnya, sebuah kereta api yang
bergerak pada lintasan rel yang lurus dan tanpa hambatan atau sebuah mobil yang bergerak
di jalan tol bebas hambatan.

Untuk lebih memahami materi gerak lurus beraturan (GLB), perhatikan gerak seorang pelari
dalam tabel berikut.

Dari Tabel , dapat dibuat grafik seperti pada Gambar .


Gambar tersebut menunjukkan nilai kecepatan rata-rata seorang pelari yang dimulai pada
jarak awal 5 meter. Gambar menunjukkan sebuah grafik yang linear terhadap waktu.
Kelinearan inilah yang menunjukkan bahwa gerak seorang pelari tersebut adalah lurus
beraturan. Kecepatan rata-rata pelari tersebut dapat dihitung menggunakan Persamaan
∆ x 25−5 −1
v= = =5 m. s
∆ t 4−0
atau dengan mencari kemiringan kurva akan didapatkan nilai kecepatan rata-rata yang
sama.
∆ x 20
tan α= = =5 m. s−1
∆t 4
Jadi, hubungan antara jarak, kecepatan, dan waktu dari sebuah benda yang bergerak lurus
beraturan dapat dituliskan sebagai berikut
x=v . t
dengan x adalah jarak tempuh (m), v adalah kecepatan (m.s-1), dan t adalah waktu tempuh
(s).
Contoh 5
Sebuah mobil bergerak dengan kecepatan tetap 72 km.jam -1, berapakah jarak yang
ditempuh mobil dalam waktu 1,5 jam.
Jawab :
x=v . t=( 72 km . jam ) . ( 1,5 jam )=108 km
−1

Contoh 6
Sebuah motor bergerak seperti ditunjukan grafik berikut

Tentukan kecepatan motor tersebut.


Jawab :
∆ x 100−40
v= = =15 m . s−1
∆t 4
Contoh 7
Grafik-grafik berikut menggambarkan gerak sebuah mobil.
v v

t t

(a) (b)
v a

t t

(c) (d)
a a

t t

(e) (f)
Manakah pasangan grafik kecepatan terhadap waktu dan percepatan terhadap waktu
yang sesuai untuk benda yang mengalami gerak lurus beraturan ?
Jawab :
Pada gerak lurus beraturan kecepatan tetap dan tidak mengalami percepatan (a = 0),
jadi grafik yang benar adalah b dan e.

Contoh 8
Kardi mengendarai motor melintasi perempatan jalan dengan kecepatan 25 m.s–1. Sepuluh
detik kemudian mobil polisi melintasi perempatan jalan menyusul motor Kardi dengan
kecepatan 30 m.s–1. Kecepatan keduanya tetap dan lintasan yang dilewatinya lurus.
a. Berapa waktu yang diperlukan mobil polisi untuk dapat bergerak berdampingan
dengan motor Kardi?
b. Berapa jarak tempuh mobil polisi saat itu dihitung dari perempatan jalan?
Jawab :
a. mobil polisi berdampingan dengan motor Kardi , posisi keduanya sama
S polisi =Skardi
v mobil . t=v motor .(t+ 10)
30. t=25(t+ 10)
5 t=250
t=10 s
b. S polisi =v mobil . t =30. t=30.50=1.500 m

D. Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)


Setelah Anda mempelajari materi mengenai gerak lurus beraturan, Anda tentu harus
mengetahui bahwa tidak ada benda yang selalu dapat bergerak dengan kecepatan konstan.
Sebuah benda yang bergerak tidak selalu memiliki kecepatan yang konstan dan lintasan
yang lurus. Dalam kehidupan seharihari, setiap benda cenderung untuk mempercepat dan
memperlambat secara tidak beraturan.

Gerak lurus yang memiliki kecepatan berubah secara beraturan disebut gerak lurus berubah
beraturan (GLBB). Contoh Benda yang bergerak berubah beraturan dapat berupa
bertambah beraturan (dipercepat) atau berkurang beraturan (diperlambat) adalah kereta
api ketika meninggalkan stasiun kereta api dipercepat sedangkan ketika menuju stasiun
kereta api diperlambat hingga berhenti. Selanjutnya Jika Anda perhatikan Gambar

akan diperoleh sebuah persamaan percepatan, yaitu besarnya gradien atau kemiringan
grafik. Dari persamaan percepatan rata-rata, diperoleh
∆ v 15−5 10 −1
a= = = =2 m . s
∆ t 5−0 5
Dengan ∆ v=v−v 0 , dan ∆ t=t−0, sehingga
∆ v v −v 0
a= =
∆t t
Dengan mengalikan silang persamaan tersebut, akan diperoleh persamaan
v=v 0 + a .t

Untuk menentukan jarak yang ditempuh dapat ditentukan dengan mengihitung luas grafik v
(t)

jarak =luastrapesiu m
v+ v 0 ( v 0 + a. t ) +v 0
s= . t= .t
2 2
1 2
s=v 0 .t + a t
2

Persamaan lain bisa diperoleh :


v+ v 0 ( v + v 0 ) ( v−v 0 ) v −v 02 2
s= . t= . =
2 2 a 2a

2 2
Sehingga diperoleh persamaan : v =v 0 +2 as

Contoh 9
Sebuah mobil sedang bergerak lurus dengan kecepatan 10 m.s -1, kemudian pengemudi
menginjak pedal gas lebih dalam sehingga mobil mengalami percepatan 0,5 m.s -2 selama
20 detik, berapakah kecepatan mobil setelah mengalami percepatan selama 20 detik ?
Jawab :
v=v 0 + a .t
−1
v=10+0,5.20=20 m. s
Contoh 10
Risdi sedang mengendarai mobil barunya di jalan tol dengan kecepatan 72 m . s−1.ketika
mendekati pintu keluar tol ia memperlambat mobilnya dengan perlambatan 1 m . s−2 selama
20 detik, berapakah jarak yang ditempuh Risdi selama berlangsungnya pengereman ?
1 2
s=v 0 .t + a t
2
1 2
s=20.20− 1. 20 =200 m
2

Contoh 11
Mariano mengendarai mobil dengan kecepatan 90 km.jam -1, tiba-tiba melihat seorang anak
kecil di tengah jalan pada jarak 200 m di mukanya. Jika mobil direm dengan perlambatan
maksimum sebesar 1,25 m.s-2, peristiwa apa yang akan terjadi ?
Jawab :
2 2
v =v 0 +2 as
02 =25+2. (−1,25 ) . s
s=¿ 250 m
mobil baru berhenti setelah menabrak anak itu

Contoh 12
Dede mengendarai mobil dengan kecepatan 54 km/ jam, kemudian mobil dipercepat
dengan perlambatan sebesar 2 m.s2 selama 10 sekon. Tentukan :
a. Kecepatan mobil setelah 10 sekon
b. berapakah jarak yang ditempuh selama mobil dipercepat
Jawab :
a. v=v 0 + a .t
−1
v=15+2.10=25 m. s

1 2
b. s=v 0 .t + a t
2
1 2
s=15.10+ 2.10 =250 m
2
Contoh 13
Grafik disamping menginformasikan sebuah mobil bergerak lurus berubah beraturan.
Tentukan :
a. Jarak yang ditempuh mobil selama 8 sekon
b. Percepatan mobil

Jawab :
1
a. jarak =luas segitiga= ( 8 ) ( 40 ) =160 m
2
b. v=v 0 + a .t
0=40+ a .8
−1
a=−5 m. s
E. GERAK VERTIKAL
Gerak vertikal adalah gerak yang memiliki arah vertikal. Cobalah kamu melepaskan sebuah
batu, bagaimanakah arah gerak batu itu? Tanpa percobaanpun kamu pasti tahu bahwa batu
itu akan bergerak jatuh ke bawah! Nah, itulah yang namanya gerak vertikal. Kira-kira
menurut kamu apa yang menarik batu itu ke bawah? Kenapa semua benda jika dilempar
pasti akan jatuh ke bawah? Ya, jawabanmu tidak salah, semua benda akan jatuh ke bawah
karena bumi menarik semua benda-benda itu ke bawah.

Bumi memberikan pengaruh pada ruang yang ada di sekitar bumi itu yang disebut dengan
medan gravitasi bumi. Medan gravitasi bumi inilah yang menarik semua benda yang ada di
sekitar bumi, manusia, hewan, udara dan bahkan bulan di langitpun ditarik karena pengaruh
medan ini.
Medan gravitasi bumi disebut juga percepatan gravitasi bumi (dilambangkan dengan g)
karena memberikan pengaruh berupa percepatan. Di permukaan bumi, nilai percepatan
gravitasi secara rata-rata adalah :
2
g=9,807 m/s

Artinya, sebuah benda yang jatuh ke bawah, maka setiap detik kecepatannya akan
bertambah sebesar 9,807 m/s. Supaya lebih jelas, perhatikan tabel di bawah ini :
(Cobalah kamu mengisi tabel yang kosong di detik ke-4 dan ke-5)

Waktu Kecepatan
benda jatuh benda jatuh
0s 0 m/s

1s 9,807 m/s

2s 19,614 m/s

3s 29,421 m/s

4s .............. m/s

5s .............. m/s
(tabel 3.4.1)
Supaya lebih mempermudah pembelajaran dan perhitungan, maka sepanjang modul ini dan
soal-soal yang ada setelah ini akan selalu menggunakan nilai percepatan gravitasi yang
dibulatkan menjadi sebesar:
2
g=10 m/ s
Demikian juga jika kita melemparkan sebuah benda ke atas, maka tentu kecepatan benda
itu akan terus berkurang sampai benda itu berhenti (memiliki kecepatan nol), lalu benda itu
kembali jatuh ke bawah.
Cobalah kamu isi tabel tentang kecepatan sebuah benda yang dilempar ke atas dengan
kecepatan mula-mula 30 m/s sampai benda itu jatuh kembali ke bawah (sudah
menggunakan nilai percepatan gravitasi sebesar 10 m/s2) :

Waktu Kecepatan Arah gerak


benda benda benda
0s 30 m/s Ke atas

1s 20 m/s Ke atas

2s .............. m/s ..............

3s .............. m/s ..............

4s .............. m/s ..............

5s .............. m/s ..............


(tabel 3.4.2)
Karena benda mengalami percepatan gravitasi jika bergerak vertikal, maka benda itu jelas
mengalami Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB) secara vertikal dengan percepatan yang
sudah pasti, yaitu sebesar g = 10 m/s 2. Maka rumus-rumus GLBB yang sudah kamu pelajari
sebelumnya juga pasti akan berlaku pada GLBB vertikal dengan mengubah lambang dua
buah besaran, yaitu :

Lambang GLBB Lambang


Besaran GLBB
sebelumnya GLBB vertikal
Jarak tempuh s h

Percepatan a g = 10 m/s2

Rumus-rumus untuk GLBB vertikalpun akan mengikuti lambang yang baru sehingga ketiga
rumus GLBB akan memperoleh bentuk sbb. :
V t =V 0 ±>¿
2 2
V t =V 0 ± 2 gh
1
h=V 0 t ± g t 2
2
Gunakan tanda (+) jika kecepatan benda makin bertambah dan gunakan tanda (-) jika
kecepatan benda makin berkurang.

Jenis-jenis GLBB Vertikal


Ditinjau dari gerakannya, maka GLBB Vertikal dibagi menjadi 3 jenis gerakan, yaitu :
1. Gerak Jatuh Bebas (GJB)
Gerak jenis ini adalah gerakan benda yang dilepas sehingga benda jatuh ke bawah tanpa
memiliki kecepatan awal atau V 0 = 0 (Sama dengan contoh tabel 3.4.1). Jika buah apel jatuh
dari pohonnya secara alami, maka gerak buah apel itu adalah Gerak Jatuh Bebas.
Persamaan untuk gerak jatuh bebas :
1) v t=¿
1 2
2) ∆ h= g t
2
3) v 2t =2 g ∆ h
1
4) ∆ h= ( v t ) t
2
2. Gerak Vertikal ke Bawah (GVB)
Gerak jenis ini adalah gerak benda yang berarah ke bawah tetapi benda tidak dilepas,
melainkan dilempar ke bawah, dengan kata lain, benda diberikan kecepatan awal V 0.
Persamaan untuk gerak vertikal ke bawah :
1) v t=v 0 +¿
1 2
2) ∆ h=v 0 t + g t
2
2 2
3) v t =v 0 +2 g ∆ h
1
4) ∆ h= ( v 0+ v t ) t
2

3. Gerak Vertikal ke Atas (GVA)


Gerak jenis ini adalah gerak benda yang dilempar ke atas, sama dengan contoh pada
tabel 3.4.2
Gerak vertikal ke atas adalah gerak GLBB dengan kecepatan awal (v 0  0) dan mengalami
perlambatan.
Persamaan untuk gerak vertikal ke atas :
1) v t=v 0−¿
1 2
2) ∆ h=v 0 t− g t
2
3) v 2t =v 20 −2 g ∆ h
1
4) ∆ h= ( v 0+ v t ) t
2

Catatan : jika benda berada dititik tertinggi maka kecepatan akhir (v t) = 0

Contoh 14

Buah kelapa yang massanya 600 gram jatuh dari tangkainya yang tingginya 20 meter dari
tanah, jika percepatan gravitasi ditempat itu 10 ms-2 coba anda selidiki berapa kecepatan
dan waktu yang diperlukan buah kelapa ketika menyentuh tanah ?

Diketahui :
m = 600 gram = 0,6 kg
h = 20 m
g = 10 ms-2
Ditanya :
v = ..... ms-1 dan t = ..... sekon

Jawab:
Karena buah kelapa jatuh bebas maka persamaan yang digunakan untuk mengetahui
kecepatan buah kelapa ketika menyentuh tanah adalah :
2
3) v t =2 g ∆ h
v t= √2 g ∆ h= √2 10 .20=20 m s−1

Sedangkan untuk mengetahui waktu yang diperlukan adalah :


1 2
2) ∆ h= g t
2

t=
√ 2∆ h
g
=
√2 .20
10
=2 sekon
Penilaian Pembelajaran

UJI KOMPETENSI 3.4


1. Seorang anak berlari mengelilingi sebuah lapangan berukuran 60 m x 80 m. Jika ia mulai
berlari dari titik P dan berhenti sesaat dititik R, Lihat gambar :
S R

60 m

P 80 m Q
Maka jarak tempuh dan perpindahannya adalah ….
A. 80 m dan 60 m
B. 60 m dan 80 m
C. 140 m dan 140 m
D. 100 m dan 140 m
E. 140 m dan 100 m

2. Seorang siswa mengemudikan motornya di jalan yang lurus ke utara dan menempuh
perjalanan 150 km selama 3 jam, kemudian ia berbalik arah kearah selatan dan
menempuh 90 km selama 2 jam. Kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata adalah .…
A. 48 km jam-1dan 48 km jam-1
B. 12 km jam-1dan 12 km jam-1
C. 24 km jam-1dan 12 km jam-1
D. 48 km jam-1dan 12 km jam-1
E. 48 km jam-1dan 24 km jam-1

3. Kelajuan rata-rata sebuah pesawat terbang adalah 600 km jam -1. Berapa lama diperlukan
oleh pesawat itu untuk menempuh jarak 120 km ?
A. 0,2 jam
B. 0,5 jam
C. 0,7 jam
D. 1 jam
E. 5 jam
4. Sebuah bis jurusan Bandung - Bekasi menempuh jarak dari kota Bandung ke kota Bekasi
sejauh 144 km dalam waktu 2 jam. Kelajuan rata-rata bis tersebut adalah ....
A. 72 ms–1
B. 36 ms–1
C. 20 ms–1
D. 15 ms–1
E. 10 ms–1

5. Perhatikan grafik perpindahan terhadap waktu pada gerak benda di bawah ini!

Grafik kecepatan fungsi waktu yang tepat untuk benda yang bergerak sesuai grafik di
atas adalah ….

A.

B.
C.

D.

E.

6. Sebuah mobil menghasilkan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) yang diperlihatkan
pada gambar dibawah ini.

V (m/s)

2 t(s)

Maka jarak yang ditempuh mobil selama 2 sekon adalah ….


A. 0,5 m
B. 1,0 m
C. 2,0 m
D. 4,0 m
E. 8,0 m
7. Sebuah motor bergerak menghasilkan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) yang
diperlihatkan pada gambar dibawah ini.

V (m/s)

4 t(s)

Maka kecepatan motor selama 2 sekon adalah ….


A. 0,5 ms–1
B. 1,0 ms–1
C. 2,0 ms–1
D. 4,0 ms–1
E. 8,0 ms–1

8. Kecepatan (v) benda yang bergerak lurus terhadap waktu (s) seperti diperlihatkan pada
grafik v – t V (m/s)

20

4 t(s)

Jarak yang ditempuh benda dalam waktu 4 s adalah ....


A. 5 m
B. 10 m
C. 20 m
D. 40 m
E. 80 m

9. Sebuah motor bermassa 100 kg bergerak lurus dengan kecepatan awal 18 km.jam -1
setelah menempuh jarak 250 m kecepatan menjadi 72 km.jam -1. Waktu tempuh motor
itu adalah ....
A. 5 sekon
B. 10 sekon
C. 17 sekon
D. 20 sekon
E. 35 sekon

10. Sebuah mobil diperlambat, dari kecepatan 20 ms –1 sampai berhenti sejauh 100 m.
Percepatan mobil tersebut ...
A. 2 ms-2
B. – 2 ms-2
C. 3 ms-2
D. – 3 ms-2
E. 4 ms-2

11. Perhatikan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari sebuah benda yang bergerak
lurus . Besar perlambatan yang dialami benda adalah ....
A. 2,5 ms-2 V(t)
m/s B C
5
B. 3,5 ms-2
C. 4,0 ms-2 D
t (sekon)
A 10 15 17
D. 5,0 ms-2
E. 6,0 ms-2

12. Grafik di samping merupakan grafik sebuah motor yang bergerak lurus.

v (m/s)

0 6 8 9 10
t (s)
4

Jarak yang ditempuh motor selama 10 sekon adalah ....


A. 28 m
B. 18 m
C. 10 m
D. 8 m
E. 4 m

13. Benda jatuh bebas adalah benda yang memiliki :


(1) Kecepatan awal nol
(2) Percepatan = percepatan gravitasi bumi
(3) Arah percepatan menuju pusat bumi
(4) Besar percepatan tergantung dari massa benda
Pernyataan diatas yang benar adalah ....
A. (1) , (2) dan (3)
B. (1) , (2), (3) dan (4)
C. (1) , (3) dan (4)
D. (2) , (3) dan (4)
E. (2) dan (4)

14. Sebuah bola dilempar dari atas gedung ke tanah dengan kecepatan awal 10 ms–1, jika
bola tiba ditanah dalam waktu 2 sekon, maka tinggi gedung itu adalah ....
A. 10 m
B. 20 m
C. 40 m
D. 60 m
E. 80 m

15. Grafik yang benar menunjukkan grafik kecepatan (v) terhadap waktu (t) dari sebuah
benda yang sedang dilempar vertikal keatas tanpa gesekan dengan udara hingga benda
kembali ketempat pelemparan adalah ....

V(m/s) V(m/s)
A. D.

t(s) t(s)
V(m/s) V(m/s)

B. E.

t(s) t(s)

V(m/s)
C.

t(s)

Rubrik penilaian Uji Kompetensi


Hasil pengerjaan silahkan kalian cocokan dengan kunci jawaban yang tersedia, kemudian
gunakan rumus dibawah ini untuk menghitung nilai ketercapaian kompetensi.

Jika nilai anda ≥ 65, maka anda boleh melanjutkan mempelajari materi selanjutnya, namun
jika nilai yang diperoleh masih kurang dari 65, silahkan anda pelajari kembali materi yang
belum anda kuasai, kemudian kerjakan kembali soal uji kompetensi diatas, sampai anda
memperoleh nilai ≥ 65.
Tindak Lanjut Pembelajaran

Referensi

Halliday dan Resnick, 1991. Fisika Jilid 1 (Terjemahan) Jakarta;


Penerbit Erlangga
Aip Saripudin dkk. 2009. Praktis Belajar Fisika SMA: Penerbit
Pusbuk Depdiknas BSE
Pranala Online :

Daftar Istilah

Anda mungkin juga menyukai