Anda di halaman 1dari 10

MENGINTERPRETASIKAN

SIFAT MEKANIK BAHAN

I. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Setelah mempelajari materi ini, diharapkan siswa dapat :
1. Menjelaskan pengertian Elastis dan plastis suatu bahan
2. Menjelaskan pengertian Tegangan, Regangan dan modulus young
3. Merumuskan dan menghitung Tegangan, Regangan dan modulus young
4. Menjelaskan pengertian hukum Hooke
5. Merumuskan dan menghitung hokum Hooke
6. Menjelaskan pengertian energi potensial pegas
7. Merumuskan dan menghitung energi potensial pegas
8. Menjelaskan pengertian energi mekanik pada system pegas
9. Merumuskan dan menghitung energi energi mekanik pada 1ystem pegas
10. Memberi contoh aplikasi pegas dalam kehidupan sehari-hari.

II. MATERI PEMBELAJARAN :


1. Pengertian Elastis dan Plastis bahan
Ketika kita duduk diatas sofa maka busa pada sofa yang kita tempati akan berubah bentuk dan ketika
kita melepaskannya maka busa pada sofa akan kembali ke bentuk semula. Demikian pula jika bolpoint kita
tekan bagian atasnya maka pegas yang ada dalam bolpoint tersebut akan memendek namun ketika kita
lepaskan pegas akan kembali ke bentuk semula dan masih banyak lagi yang lainnya. Peristiwa diatas
menyatakan bahwa pegas maupun busa pada sofa mempunyai sifat elastis.
Suatu benda dikatakan elastis bila ukuran atau perubahan bentuk suatu benda dapat kembali ke keadaan
semula setelah gaya yang mempengaruhi benda tersebut ditiadakan. Jadi Elastis adalah perubahan bentuk
atau ukuran suatu benda karena ……………………………………………… dan benda tersebut akan
kembali ke……………………….. jika gaya yang …………………………………………………
Coba anda beri contoh seperti fenomena diatas dalam praktek kehidupan sehari – hari minimal lima !.
Jika Jenang yang masih empuk kita tarik, maka jenang tersebut berubah bentuk ( semakin
panjang dan kecil ) namun bagaimana kalau kita lepaskan tentunya jenang tidak bisa kembali ke bentuk asal.
Sehingga dapat dikatakan jenang tersebut mempunyai sifat plastis bukan elastis.
Jadi Plastis adalah suatu bahan apabila padanya diberi suatu gaya akan ……………... namun apabila
gaya yang bekerja padanya ………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
Coba anda beri contoh seperti fenomena diatas dalam praktek kehidupan sehari – hari minimal lima !.
Pandangan mikroskopis

Molekul-molekul suatu benda pada umumnya tersusun rapi, misalnya


susunan atom besi ( Fe ). Atom-atom dalam suatu molekul terikat
satu sama lain dengan kuat. Gaya ikat antar atom-atom ini dapat
dianggap seperti gaya pada pegas.

Ketika tali kawat ditarik dengan suatu gaya misalnya 2 newton, maka kawat
akan bertambah panjang misalnya 2 mm. namun kawat ini tidak akan terus
bertambah panjang walaupun gaya yang diberikan tetap ada. Hal ini disebabkan
gaya molekul ( gaya reaksi dari molekul ) menghambat panjang kawat. Keadaan
dimana kawat tidak bertambah panjang lagi disebut keadaan seimbang.

Dari sini kita melihat bahwa semakin panjang kawat semakin besar gaya molekulnya. Karena panjang kawat
sebanding dengan jarak antar atom, maka dapat disimpulkan bahwa gaya antar atom dalam molekul
sebanding dengan jarak atom itu. Semakin jauh atom semakin besar pula gayanya. Pembahasan
mikroskopis diatas memberi pengertian bahwa sifat elastis suatu benda ssangat dipengaruhi oleh gaya-gaya
dalam molekul-molekul benda itu.

2. Tegangan, Regangan dan Modulus Young


Jenis perubahan bentuk
Perubahan bentuk benda tergantung pada arah dan letak
kedua gaya sejajar yang diberikan. Jika dua gaya yang sama
besar dan berlawanan arah diberikan pada masing-masing
bidang ujung benda dengan arah menjauhi benda, maka
benda akan bertambah panjang. Perubahan bentuk ini disebut
regangan. Jika dua gaya yang sama besar dan berlawanan
arah diberikan pada masing-masing bidang ujung benda
dengan arah menuju titik pusat benda, maka benda akan
bertambah pendek. Perubahan bentuk benda ini disebut
mampatan. Jika dua gaya yang sama besar dan berlawanan
arah diberikan pada masing-masing bidang sisi benda, maka
permukaaan benda mengalami pergeseran. Perubahan ini
disebut geseran.

Tegangan (stress) adalah besarnya gaya tarik yang bekerja pada bahan per satuan
luas bahan tersebut atau didefinisikan sebagai gaya dalam (gaya molekul) per
satuan luas. Pada keadaan seimbang, besarnya gaya dalam ini sama besarnya
dengan gaya luar yang kita berikan. Jadi untuk mengukur stress cukup
menggunakan gaya luar.

τ = tegangan …..N / m2
F = gaya yang bekerja …N
 F A = luas penampang benda ….m2
A Dimensi tegangan :
N/m2 → kg.m.s-2.m-2 → M.L-1.T-2

Stress yang arahnya tegak lurus (normal) dengan bidang


benda dinamakan stress normal. Stress normal ini
dianggap sebagai tekanan. Sedangkan stress yang
arahnya longitudinal dinamakan stress tangensial atau
`
shearing stress.

38 (regangan)
Strain
L Strain merupakan suatu istilah yang berhubungan dengan perubahan
relative ukuran benda yang mengalami stress.
Jenis-jenis Strain (regangan)
Berdasarkan jenis stressnya maka strain dapat digolongkan beberapa
ΔL jenis :
1. Regangan (strain) linier.
Strain linier ini berhubungan dengan perubahan ukuran benda dalam
arah linier. Strain ini disebabkan oleh stress normal.
Strain / Regangan linier adalah perbandingan antara perubahan panjang
benda dengan panjang semula.

  LL  L  perubahan bentuk / panjang dalam meter


L  bentuk / panjang benda semula dalam meter
  Epsilon ( regangan )

2. Strain volume
Strain volume ini berhubungan dengan perubahan volume benda
Strain volume adalah perbandingan perubahan volume benda dengan
volume benda semula.

  V V
∆V = perubahan volume benda ……..m3
V = volume benda semula ……….m3
3. Strain Shear
Strain ini berhubungan dengan perubahan ukuran akibat stress
tangensial.
Strain shear adalah perbandingan perubahan panjang benda akibat
stress tangensial (∆x) dengan panjang benda semula (h).

Ketika suatu benda menerima gaya, ukuranya berubah. Jika perubahan ukuran ini tidak terlalu besar, stress pada
benda ini sebanding dengan strain. Stress  strain. Pernyataan ini dibuktikan kebenarannya secara eksperimen.
Modulus Elastisitas didefinisikan sebagai besarnya konstanta perbandingan yang menghubungkan stress dan
strain.
Stress
Modulus Elastisitas =
Strain
Modulus Elastisitas yang menghubungkan dengan strain linear
dinamakan Modulus Young.
Suatu batang panjang dengan luas penampang A dan panjang Lo
dijepit pada salah satu ujungnya. Suatu gaya luar F bekerja sejajar
dengan panjang batang seperti pada gambar .
Jika benda bertambah panjang ∆L modulus Young benda ini adalah:
F
stress A
Y= =
strain L
L0
Rumus Modulus Young dapat diturunkan menjadi :
F
A F L Y = modulus Young ….N.m-2
Y= = Y
L A L0 A = Luas penampang batang …..m2
L0 F = gaya yang bekerja …….N
Lo= panjang batang semula …..m
L ΔL= pertambahan panjang …..m
F = Y A
L0

F
A YA
=Y L
L F=
L0
L0

Rumus ini dikenal dengan Hukum Hooke.


F=kx
YA
Dimana k = . Karena Y,A, dan L0 merupakan konstanta yang bergantung pada karateristik
L0
(sifat,bentuk, dan ukuran) batang.

Menurut Hooke, rumus ini hanya berlaku jika yang diberikan tidak
terlalu besar. Jika gaya terlalu besar dapat menyebabkan batang patah
sehingga rumus tersebut tidak berlaku

YA
F= L
L0

Hukum Hooke dan Modulus Young


Secara fisis modulus young dapat dianggap sebagai bilangan yang menyatakan besarnya hambatan untuk
merubah panjang suatu benda. Modulus Young yang besar menunjukkan bahwa benda itu sangat sulit untuk
bertambah panjang.

YA
F= L
L0
Illustrasi grafik ini melukiskan kurva stress sebagai fungsi strain dari suatu zat
padat. Ketika stressnya tidak terlalu besar, kurva berbentuk garis lurus OA.
Gradien atau kemiringan garis OA sama dengan modulus Young benda tersebut.
Kurva AD bukanlah garis lurus. Disini hokum Hooke tidak berlaku . titik A
merupakan batas dimana hukum Hooke berlaku. Besarnya stress dititik A
dinamakan batas elastis ( suatu titik dimana bahan atau benda tidak dapat
kembali ke bentuk semula ketika gaya luar yang bekerja bertambah besar ).
. Benda yang mendapat stress diatas batas elastis tidak akan kembali kekeadaan
semula (ke elastisannya hilang). Titik D disebut titik patah. Stress yang lebih
besar dari stress dititik patah akan menyebabkan benda patah.

Tabel Modulus Young

No. Bahan Modulus Young ( Pa )


1 Aluminium 7,0 x 1010
2 Baja 20 x 1010
3 Besi 21 x 1010
4 Karet 5,0 x 1010
5 Kuningan 9,0 x 1010
6 Nikel 21 x 1010
7 Tembaga 11 x 1010
8 Timah 1,6 x 1010

Contoh:
Sebuah kawat panjangnya 2 m dengan diameter 2 mm ditarik dengan gaya 15,7 newton ternyata panjangnya
menjadi 200,4 cm.
Tentukanlah :
a. Tegangan kawat tersebut
b. Regangan kawat tersebut
c. Modulus elastisitas kawat tersebut

Diketahui :
 L  L2  L1
L1 = 2 m , L2 = 200,4 cm =2,004 m ,
 L  2,004  2  0,004 m
F = 15,7 newton d = 2 mm

Jawab :
A 1
4 .  .d 2
A . 3,14 . 2 2
  F A  15,7
1
6 N
 6  5 .10
4
a.
3,14 .10 m2  3,14 mm 2
 3,14 . 10  6 m 2

b.  
 .L  0,004  0,002  0, 2 %
L 2
F .L 15,7 . 2
c. E  A. L   2,5 .10 9 N 2
3,14 .10  6 .4.10 3 m

. 3. Hukum Hooke untuk pegas

Hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang, menurut Hooke tidak
hanya berlaku untuk batang benda padat saja. Hubungan ini juga berlaku pada pegas,
sehingga dapat dituliskan :

F = gaya yang menyebabkan pegas bertambah panjang sebesar x ……N (newton)


k = konstanta pegas ………………….N / m
k = perbandingan antara gaya yang bekerja pada pegas dengan perubahan panjang
pegas.
F F = k.x
Illustrasi berikut melukiskan kurva hasil eksperimen F sebagai fungsi x ,
kurva berbentuk garis lurus dengan kemiringan sama dengan konstanta
x
pegas k

Tetapan gaya benda elastis


Hubungan antara gaya tarik F dan modulus elestisitas E dapat dinyatakan :

F L A.E AE
 E.  F ( ).L  F  k .L sehingga k 
A L L L
dengan k adalah tetapan gaya benda elstis

Contoh :
Sebuah pegas pada shock absorber sepeda motor panjangnya 40 cm, ketika mendapat beban 40 newton
pegas tersebut panjangnya menjadi 36 cm . tentukan konstante pegas tersebut.
Diketahui :
F = 40 newton , x = ( 40 – 36 ) cm = 4 cm = 0,04 m
Ditanya k = ……?
Jawab :
F 40
k    1000 newton
x 0 ,04 meter

Susunan Pegas
a. Susunan seri

Lihatlah gb. disamping , ada tiga buah pegas disusun secara seri.:
 Jika besar gaya yang menarik tiap-tiap pegas F1, F2 dan F3 sedang gaya
yang menarik pegas pengganti F maka berlaku :

F1 = F2 = F3 = F
 Jika pertambahan panjang berturut ∆Y 1 , ∆Y2 dan ∆Y3 sedang
pertambahan pegas pengganti ∆Y maka berlaku :

∆Y = ∆Y1 + ∆Y2 + ∆Y3


Dengan menerapkan hokum Hooke pada masing-masing pegas dan pegas
pengganti, maka dapat kita hubungkan antara kedua gaya pegas dengan
gaya pengganti pegas.
F
F  k .y  y 
k ∆y = ∆y1 + ∆y2 + ∆y3
F F F F F
F1  k1 .y1  y1    
k1 ks k1 k 2 k3
F 1 1 1 1
F2  k 2 .y 2  y 2  F( )  F (   )
k2 k k1 k 2 k3
F 1 1 1 1
F3  k 3 .y 3  y 3    
k3 ks k1 k2 k3
b. Susunan paralel

Gb. disamping menunjukkan pebas disusun secara parallel.


* Jika gaya yang menarik tiap – tiap pegas F1, F2 dan F3
sedang gaya penggantinya Fp, maka
F = F1 + F2 + F3
* Jika pertambahan panjang setiap pegas
∆Y1 , ∆Y2 dan ∆Y3 sedang pertambahan pegas
pengganti adalah ∆y, maka berlaku:
∆Y = ∆Y1 = ∆Y2 = ∆Y3
Dengan menggunakan hukum Hooke akan diperoleh :

kp = k1 + k2 + k3
Coba anda tunjukkan sendiri !

4. Pengertian Energi Potensial pegas

Sebuah benda diletakkan pada ujung pegas yang telah dimampatkan kemudian pegas tersebut dibebaskan,
maka apa yang akan terjadi ? tentunya benda akan ………………….
Demikian pula jika sebuah benda diikatkan diujung pegas yang diregangkan lalu pegas dibebaskan, maka apa
yang akan terjadi ? tentunya benda tersebut akan ………………….
Hal ini menunjukkan bahwa ketika suatu pegas ditarik maupun ditekan dan mengalami perubahan panjang
maka didalam diri pegas akan timbul suatu kekuatan / energi yang disebut energi potensial pegas.

Perhatikan gambar disamping, ketika pegas kita tekan, maka energi yang
kita berikan akan disimpan oleh pegas dalam bentuk energi potensial pegas.
Besarnya energi potensial pegas ini bisa didapat dengan menghitung usaha
untuk menekan pegas tersebut.

5. Merumuskan dan menghitung energi potensial pegas


Pada waktu kita meregangkan ataupun merapatkan pegas, maka
dikatakan bahwa kita telah melakukan usaha pada pegas. Usaha ini
kemudian disimpan oleh pegas dalam bentuk energi potensial. Sedang
besarnya usaha yang dilakukan pada sebuah benda sama dengan luas
daerah dibawah grafik F – x . yang dibatasi oleh garis 0 – A dan A-B,
sehingga besarnya usaha yang dilakukan dapat dirumuskan sbb :
W = Ep
 1
2 . OA x AB F  gaya yang be ker ja dalam N
 1
2 .x . F x  perubahan panjang pegas m
 1
2 . x . k .x k  kons tan te pegas N
m
 1
2. k .(x) 2 Ep  energi potensial pegas ........Juole
Sehingga energi potensial pegas dapat dirumuskan sebagai berikut :

Ep  1
2 . k .( .x) 2

Contoh penggunaan gaya pegas adalah ketapel. Jika ketapel direnggangkan kemudian dilepaskan , maka
ketapel dapat melontarkan batu. Dalam hal ini energi potensial elastis berubah menjadi energi kinetic batu.
Ep ketapel = Ek batu

½ .k.(∆x)2 = ½ .m.v2 dimana m = massa benda (batu) …….kg.

6. Hukum kekekalan energi mekanik pada sistem pegas.


Apabila pegas tidak ditarik maupun tidak ditekan, maka besarnya enrgi potensial elastisnya adalah nol ( Ep
= 0 ) sebab pegas tidak mengalami perubahan panjang (∆x = 0). Sesuai persamaan energi potensial pegas
Ep  1
2
. k .(x) 2 besar energi potensial pegas mencapai maksimum jika perubahan panjangnya
maksimum. Jika perubahan panjangnya minimum, maka besarnya energi potensialnya mencapai harga
minimum.
V
F
m Sebelum tumbukan
Gb. a

Saat tumbukan
m
Gb. b

∆X
V1
Sesudah tumbukan
m Gb. c

V2

m Pegas mendorong balok


Gb. d

Sebuah balok kayu yang masanya m berada diatas papan kayu yang licin. Balok tersebut di tendang dengan
gaya F sehingga meluncur dengan kecepatan v (gb. a ). Karena didepannya terdapat pegas yang diam
sehingga balok tersebut menumbuk pegas (gb. b ) dalam hal ini balok tetap bergerak dengan kecepatan v 1
menyebabkan pegas memendek sejauh ∆x ( gb. c ). Dalam kondisi seperti ini, maka dalam diri pegas
terdapat suatu energi yaitu energi potensial pegas. Energi ini nantinya mendorong balok sehingga balok
bergerak dengan kecepatan v2. ( gb. d ). Jika peristiwa di atas tidak ada energi yang hilang maka dalam hal
ini hukum kekekalan energi mekanik berlaku yaitu jumlah enenrgi mekanik sebelum dan sesudah
tumbukan besarnya sama dan secara matematis dapat di tuliskan :

Sebelum tumbukan sesudah tumbukan


( Em balok + Em pegas ) awal = ( Em balok + Em pegas ) ahir
Ekb + Epb + Epp + Ekp = E1kb + E1pb + E1pp + E1kp
½ mv2 + 0 + 0 + 0 = ½ mv12 + 0 + ½ k.∆x2 + 0

½ m.v2 = ½ mv12 + ½ k.∆x2

Jika pegas mendorong balok dan balok bergerak dengan kecepatan v2 maka berlaku rumus :

½ m.v22 = ½ k.∆x2
m = massa balok (benda ) ……..kg
v = kecepatan balok saat menumbuk pegas ……..m.s-1
v1 = kecepatan balok setelah tumbukan …………m.s-1
v2 = kecepatan balok ketika didorong pegas ……..m.s-1
∆x = pertambahan panjang pegas …………………m
k = konstanta pegas ………………………………N.m-1
Jika gaya gesekan mempengaruhi sistem, besar usaha yang dilakukan oleh gaya gesekan dapat dihitung
dengan persamaan :

W gesekan = (E1kb + E1pb + E1pp ) - (Ekb + Epb + Epp )


III. EVALUASI

PILIHAN GANDA

Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat dengan cara memberi tanda silang pada salah satu huruf a, b, c, d
atau e !

1. Jika dua buah gaya yang sama besar bekerja berlawanan arah pada ujung-ujung benda dengan arah menuju
pusat benda, maka benda akan mengalami ……
a. Geseran
b. Mampatan d. Pelekukan
c. Penggulungan e. Regangan
2. Yang termasuk kelompok benda elastis adalah ………
a. Kaca, serat optic, karet
b. Karet, kaleng, serat optic d. Pegas, kaca, serat optic
c. Kaca, tanah liat, serat oiptik e. Pegas, karet, serat optic
3. Rasio gaya F terhadap luas penampang A disebut :
a. Stress
b. Strain d. Kekenyalan
c. Modulus Young e. Mampatan
4. Jika dua buah gaya yang sama besar bekerja berlawanan arah pada sisi bidang benda, maka benda akan
mengalami ……
a. Geseran
b. Mampatan d. Pelekukan
c. Penggulungan e. Regangan
5. Perbandingan antara tegangan dengan regangan yang dialami oleh suatu benda disebut …...
a. Stress
b. Strain d. Kekenyalan
c. Modulus Young e. Mampatan
6. Konstanta pegas mempunyai dimensi …..
a. M.L.T
b. M.L.T -1 d. M.T -1
-1
c. M.L e. M.T -2
2
7. Sebuah kawat yang luas penampangnya 4 mm ditarik dengan gaya 8 newton, maka besarnya tegangan yang
dialami kawat tersebut adalah ……….N/m2
a. 2,0 x 106
b. 2,0 x 105 d. 5,0 x 106
4
c. 2,0 x 10 e. 5,0 x 105
8. Pada cabang olah raga memanah ketika anak panah ditarik lalu dilepaskan, maka anak panah tersebut
meluncur , hal ini disebabkan ………
a. Busur panah memegas
b. Busur panah melentur
c. Adanaya energi kinetic pada busur panah
d. Adanya energi potensial busur panah
e. Energi potensial panah berubah menjadi energki kinetic
9. Ketika kita mengendarai motor dan melewati jalan menonjol ( polisi tidur ) maka pegas shock absorber akan
mengalami perubahan memendek sebesar 5 cm. Jika massa motor seluruhnya 150 kg dan percepatan gravitasi
bumi 10 m/s2 , maka besarnya konstante pegas tersebut adalah ………N/m.
a. 30
b. 300 d. 30.000
c. 3.000 e. 300.000
10. Sebuah pegas panjangnya bertambah 10 cm. dari panjang semula setelah diberi beban. Jika regangan pegas
sebesar 0,25 . maka panjang pegas semula adalah ………..cm.
a. 4
b. 10 d. 60
c. 40 e. 140
11. Sebuah pegas mempunyai konstanta 900 N/m dibawahnya digantungkan beban 5 kg. sehingga pegas
bertambah panjang 30 cm. maka percepatannya adalah ………m/s2
a. 2.700
b. 450 d. 150
c. 180 e. 54
12 Seutas karet setelah diberi beban panjangnya menjadi 150 mm.jika panjang semula 125 mm. maka regangan
karet tersebut sebesar ………………..
a. 1,2
b. 1,0 d. 0,2
c. 0,7 e. 0,37

13 Batang besi yang panjangnya 12 m. mempunyai luas penampng 4 mm 2. ujungnya ditarik oleh gaya 50 N.
Jika batang besi bertambah panjang 1,25 mm. modulus elastisitas besi …
a. 1,2 x 10 11 N/m2
b. 1,6 x 10 11 N/m2 d. 7,0 x 10 10 N/m2
11 2
c. 2,0 x 10 N/m e. 1,0 x 10 11 N/m2

14 Sepotong kawat logam homogen dengan panjang 140 cm. dan luas penampng 2 mm 2 ketika ditarik dengan
gaya 100 N. bertambah panjang 1 mm. modulus elastis bahan kawat logam tersebut adalah …………N /m2
a. 7,0 x 10 8
b. 7,0 x 10 9 d. 7,0 x 10 11
10
c. 7,0 x 10 e. 7,0 x 10 12
15 Dua kawat terbuat dari bahan yang sama. Jari-jari kawat A dua kali B dan panjang kawat A empat kali kawat
B. Perbandingan tetapan gaya kawat A dan kawat B adalah ………
a. 1/8
b. ¼ d. 1
c. ½ e. 2

16 Sebuah pegas mempunyai konstanta 1.200 N/m dibawahnya digantungkan beban 6 kg. Jika pegas bergerak
kebawah dengan percepatan 10 m/s2, maka pertambahan panjang pegas adalah ……………..cm.
a. 15
b. 10 d. 0,01
c. 5 e, 0.05

17 Tetapan gaya tiga buah pegas masing-masing 20 N/m , 30 N/m dan 60 N/m. Jika ketiganya disusun secara
seri, maka tetapan penggantinya adalah …………..N/m.
a. 10
b. 20 d. 60
c. 30 e. 110
18 Tetapan gaya tiga buah pegas masing-masing 20 N/m , 30 N/m dan 60 N/m. Jika ketiganya disusun secara
paralel, maka tetapan penggantinya adalah …………..N/m.
a. 10
b. 20 d. 60
c. 30 e. 110

19. Sebuah pegas yang digantung ketika diberi beban 5 kg bertambah panjang 5 cm. kemudian ada pegas lain
digantung diberi beban yang sama ternyata hanya betambah panjang 2,5 cm. jika kedua pegas tersebut disusun
seri , maka konstante pegas tersebut adalah ………..N/m.
a. 1000
b. 2000 d. 3000
c. 333,33 e. 666,67

20 Dari pengertian berikut :


1) Tegangan mempunyai satuan N/m2
2) Regangan tidak mempunyai satuan
3) Satuan modulus Young sama dengan satuan tegangan
Pernyataan yang benar adalah ……..
a. 1, 2, 3
b. 1, 3 d. 1 saja
c. 1, 2 e. 2 saja

21 Dari pernyataan berikut :


1) Modulus young berbanding lurus dengan gaya yang bekerja
2) Pertambahan panjang sebanding gaya yang bekerja
3) Regangan sebanding dengan panjang benda semula.
Pernyataan diatas yang paling benar adalah ….
a. 1, 2, 3
b. 1, 2 d. 2, 3
c. 1, 3 e. 1 saja

22 Didalam senapan angin terdapat sebuah pegas dengan konstanta 800 N/m. apabila dimampatkan 5 cm.dari
panjang semula, maka energi potensial yang tersimpan didalamnya adalah : …..
a. 0,1
b. 0,4 d. 2,0
c. 1,0 e. 4,0

23 Sebuah pegas sebelum ditarik dengan gaya sebesar 20 N panjangnya 30 cm. Jika pegas bertambah panjang
sejauh 10 cm, maka energi potensial pegas adalah … joule.
a. 0,5
b. 1 d. 2
c. 1,5 e. 2,5

24 Energi potensial pegas yang dimampatkan sejauh 8 cm sebesar 2 x 10 -3 joule. Gaya yang digunakan untuk
menekan pegas tersebut sebesar … N.
a. 0,05
b. 0,5 d. 2,0
c. 1,0 e. 5,0

25 Energi potensial pegas yang ditarik oleh gaya sebesar 8 N sebesar 2,0 joule. Konstanta gaya pegas tersebut
sebesar … N/m.
a. 0,5
b. 2,0 d. 8,0
c. 4,0 e. 16,0

26 Sebuah pegas memerlukan usaha 50 joule untuk meregang sepanjang 5 cm. Agar panjang pegas bertanbah
sebesar 3 cm, diperlukan usaha sebesar … joule.
a. 18
b. 20 d. 85
c. 26 e. 150

27 Sebuah balok bermassa 5 kg digantungkan pada ujung sebuah pegas. Jika pegas bertambah panjang 4 cm,
besar energi potensial pagas adalah … joule. (g = 10 m/s2)
a. 0,5
b. 1,0 d. 1,50
c. 1,25 e. 2.5

28 Sebuah senapan menembakkan sebutir peluru dengan masa 40 gr. untuk melontarkan peluru pegas senapan
dimampatkan sejauh 10 cm. Jika konstante pegas 500 N/m, maka kecepatan peluru ketika keluar dari pucuk
senjata adalah …………..m/s.
a. 2√5
b. 3√5 d. 5√5
c. 4√5 e. 6√5

29 Sebuah balok masanya 1.200 kg. bergerak dengan kecepatan 50 cm/s. pada sebuah papan luncur yang licin.
Pada ujung papan terdapat sebuah pegas dengan k = 30 N/m. jika balok menumbuk pegas, maka panjang
maksimum pegas akibat tertekan balok sebesar …….cm.
a. √5
b. √10 d. √30
c. √20. e. √40

30. Menurut hukum Hooke, pertambahan panjang batang yang ditarik oleh suatu gaya adalah ….. kecuali :
a. Berbanding lurus dengan besar gaya tarik
b. Berbanding lurus dengan luas penampang batang
c. Berbanding terbalik dengan modulus young batang
d. Berbanding lurus dengan panjang semula batang
e. Berbanding terbalik dengan luas penampang batang

Anda mungkin juga menyukai