Anda di halaman 1dari 20

Elastisitas dan

Hukum Hooke

BAB 2 - Fisika
By Adinda, Dinda, Halim, Harjuno,
Miska, Nadine, Putri, Yehezkiel
Konsep Elastisitas
Elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk kembali ke bentuk awalnya
segera setelah gaya luar yang diberikan kepada benda tersebut dihilangkan
(dibebaskan).
Contoh benda: shockbreaker dan vibration absorber pada gedung bertingkat.
Konsep Elastisitas
● Fase Elastis
Fase dimana benda mampu kembali ke
bentuk semula setelah gaya luar
dihilangkan.
● Fase Plastis
Fase ketika gaya dihilangkan, maka benda
tidak mampu kembali ke keadaan semula.
● Batas Elastis
Gaya maksimum yang mampu diterima
oleh benda sebelum benda tersebut
berubah bentuk secara tetap.
● Batas Linearitas
Batas daerah dimana perbandingan gaya
sebanding dengan pertambahan panjang
benda.
Konsep Elastisitas
Jenis-jenis Benda Berdasarkan Elastisitasnya

01 02
Benda Elastis Benda Plastis
Benda yang jika diberi suatu Benda yang jika diberikan gaya
gaya maka akan berubah maka akan berubah bentuk
bentuk tetapi saat gaya itu secara permanen. Contoh:
dihilangkan, benda akan plastisin, tanah liat, dan plastik.
kembali ke bentuk semula.
Contoh: karet gelang dan pegas.
Tegangan
Gaya yang diberikan pada penampang tertentu di suatu benda yang
menyebabkan perubahan bentuk.

= tegangan (N/m²)

F = gaya (N)

A = luas penampang (m²)


Tegangan
Hubungan antara besar tegangan dengan gaya dan luas penampang.


F

∝ 1/A
Tegangan
Jenis-jenis tegangan: .

1. Tegangan Normal
● Tegangan tarik. contoh: tali
● Tegangan desak. contoh: penyangga jembatan
2. Tegangan Geser
Tegangan karena adanya gaya yang bekerja
sejajar dengan luas penampang. G
3. Tegangan Volume
Tegangan karena adanya gaya yang bekerja
pada seluruh permukaan benda yang
mengakibatkan perubahan volume. B
Regangan
Perbandingan pertambahan panjang dengan panjang mula-mula suatu benda.

= regangan (tanpa satuan)

= perubahan panjang (m)

= panjang awal (m)


Regangan
Jenis-jenis regangan:
1. Regangan normal.
Benda akan berubah bentuk setelah diberikan gaya
(tegangan normal) yang tegak lurus dengan
permukaannya.
2. Regangan geser.
Benda akan berubah bentuk setelah diberi gaya
(tegangan geser) yang arahnya sejajar dengan luas

d
G
penampang benda.
3. Regangan volume.
Perubahan volume yang dialami benda ketika diberikan
tegangan volume.
B
Modulus Elastisitas
● Modulus Young
Besaran yang menunjukkan elastisitas suatu material berdasarkan jenis bahan atau bendanya.

E = modulus young (N/m²)


= regangan
= tegangan (N/m²)
F = gaya (N)
= panjang awal (m)
A = luas penampang (m²)
= perubahan panjang (m)
Modulus Elastisitas
● Modulus Geser
Terjadinya regangan geser pada suatu benda ketika benda dikenai gaya yang sejajar dengan luas
penampang atau bisa juga diartikan sebagai perbandingan antara tegangan geser dan regangan
geser.
G = modulus geser (N/m²)
G = regangan geser
G = tegangan geser (N/m²)
F = gaya (N)
d = tebal benda (m)
A = luas penampang (m²)
= pergeseran sisi (m)
Modulus Elastisitas
● Modulus Bulk
Perbandingan nilai tegangan volume dan regangan volume yang dialami oleh benda. Modulus ini
menunjukkan ketahanan benda untuk menahan deformasi atau perubahan volume akibat
tegangan yang diberikan kepada benda.

B = modulus bulk (N/m³)


0
= perubahan volume (m³)
A V0 = volume awal (m³)
F = gaya (N)
A = luas penampang (m²)
Hukum Hooke
“Jika gaya tarik tidak melampaui batas elastis pegas, pertambahan
panjang pegas akan berbanding lurus (sebanding) dengan gaya tariknya.”
Hukum Hooke
● Konstanta Pegas atau Tetapan Pegas (k)(N/m)
Besaran fisik yang menentukan tingkat kekakuan pegas.
Semakin besar nilai tetapan pegas, maka akan semakin kaku
begitupun sebaliknya.
Hukum Hooke
● Gaya pemulih pada pegas
Gaya yang besarnya sama dengan gaya yang diberikan pada
pegas, tetapi arahnya berlawanan.
Benda elastis bisa kembali ke bentuk semula karena gaya
pemulih.
Rangkaian Pegas
● Susunan Seri Pegas
1. Gaya tarik yang dialami tiap pegas sama besar dan gaya tarik ini sama dengan
gaya tarik yang dialami pegas pengganti misalnya, gaya tarik yang dialami tiap
pegas adalah F1 dan F2, maka gaya tarik pada pegas adalah F.

2. Pertambahan panjang pegas pengganti seri ∆x sama dengan total pertambahan


panjang tiap-tiap pegas.

Hubungan antara tetapan pegas pengganti seri Ks dengan tetapan tiap-tiap pegas (K¹
dan K²).
Rangkaian Pegas
● Susunan Paralel Pegas
1. Gaya tarik pada pegas pengganti F sama dengan total gaya tarik pada tiap pegas
(F1 dan F2)

2. Pertambahan panjang pegas pengganti seri ∆x sama dengan total pertambahan


panjang tiap-tiap pegas.
Latihan Soal
1. Dua buah pegas identik dengan konstanta masing-masing 200 N/m disusun secara seri. Jika 4
kg digantungkan pada ujung bawah pegas, maka periode sistem pegas tersebut adalah…

2. Seorang pelajar yang bermassa 50 kg bergantung pada ujung sebuah pegas sehingga pegas
bertambah 10 cm. Dengan demikian tetapan pegas bernilai?

3. Sebuah beban ditanggung pada sebuah pegas yang tetapannya 500 N/m. Berapa cm pegas
tersebut bertambah panjang jika massa beban 8 kg?

4. 5 pegas dengan konstanta k1 = k2 = k3 = 20 N/m, sedangkan k4 = k5 = 15 N/m. Tetapan pegas


dari susunan pegas tersebut adalah…
Latihan Soal
5. 6 buah pegas identik disusun sehingga terbentuk seperti gambar dibawah. Pegas kemudian
digantungi beban bermassa M.

Jika konstanta masing-masing


pegas adalah 100 N/m,
konstanta pegas total adalah …
N/m.
Thank You!

Anda mungkin juga menyukai