Anda di halaman 1dari 19

REKAYASA IDE

Pengukuran & Assesment Pembelajaran Fisika

OLEH

Nama : Restina Tiolenta Sihombing

NIM : 4201121017

Kelas : Fisika Dik B 2020

Dosen Pengampu : Dr. Wawan Bunawan M.Pd., M.Si

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEI 2022
2
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas nikmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rekayasa Ide ini dengan baik. Tak lupa
rasa terima kasih penulis sebesar-besarnya dengan dosen pengampu mata kuliah Pengukuran &
Assesment data, keluarga dan kerabat terdekat atas bimbingan dan dukungannya, penulis dapat
menyelesaikan tugas ini dengan baik.

Makalah disusun untuk memenuhi tugas Rekayasa Ide dari mata kuliah Pengukuran &
Assesment data , Jurusan Fisika, Universitas Negeri Medan. Makalah ini diperuntukkan sebagai
bahan refrensi untuk pelajar dan mahasiswa agar kiranya dapat memilih secara selektif buku
yang akan dijadikan sebagai sumber pelajaran.

Makalah ini diharapkan mampu dijadikan sebagai salah satu sarana untuk mempermudah
mencari buku yang baikdanbermutu baik di perpustakaan, internet dan ditempat yang lainnya.
Adanya kritik dan saran sangat dibutuhkan untuk penyusunan makalah yang lebih baik
kedepannya. Akhir kata penulis ucapkan terima kasih atas perhatiannya dan semoga dapat
bermanfaat bagi para pembaca.

Medan, Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................i


DAFTAR ISI.............................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................ 1
BAB II LANDASAN TEORI ...................................................................................................... 2
BAB III PEMBAHASAN............................................................................................................ 6
BAB IV PENUTUP................................................................................................................... 13
4.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 13
4.2 Saran .............................................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................ 14

ii
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah
panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian
juga ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi
ketika dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium
sekolah Anda terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas
tersebut dan ketika dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula.
Mengapa demikian ? hal itu disebabkan karena benda-benda tersebut memiliki sifat
elastis.
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah
gaya diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah.
Untuk pegas dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan
panjang. Perlu Anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas
tertentu. Sebuah karet bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati
batas elastisitasnya.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang makalah ini, maka penyusun membuat suatu rumusan
masalah, yaitu :
a) Apa yang dimaksud dengan elastis ?
b) Apa yang dimaksud dengan hukum hooke?
c) Bagaimana membuat praktikum hukum elstisitas?

1.3 Tujuan
Makalah ini disusun agar dapat lebih mendalami tentang makna Elastis dan Hukum
Hooke. Elastis dan Hukum Hooke seterusnya seperti yang ada pada rumusan masalah.
Tidak hanya itu, penyusunan makalah ini juga tidak hanya bagi para pembaca saja, akan
tetapi agar dapat pula menjadi bahan informasi/bahan ajar bagi orang lain (siswa).

1
BAB II
LANDASAN TEORI
Konsep Elastisitas

a. Tegangan

Tegangan (stress) di defenisikan sebagai besarnya gaya yang diberikan persatuan luas
penampang. Besarnya tegangan yang dialami suatu benda adalah
gaya F
tegangan= atau σ= (2.1)
luas A

Besarnya tegangan yang dialami oleh suatu benda bergantung pada gaya luar dan luas
permukaan benda dimana gaya luar tersebut diberikan. Satuan dari tegangan adalah Nm-2 atau
Pascal (Pa). Tegangan merupakan besaran skalar.

b. Regangan

Regangan (strain) didefenisikan sebagai perbandingan antara pertambahan panjang suatu


benda terhadap panjang benda mula-mula karena ada gaya luar yang mempengaruhi benda

pertambahan panjang ∆L (2.2)


regangan= atau e=
panjang awal L

Pertambahan panjang bersatuan meter dan panjang mula-mula lo bersatuan meter sehingga
regangan tidak memliki satuan.

c. Grafik Tegangan terhadap Regangan

Kebanyakan benda adalah elastis sampai ke suatu gaya yang tertentu besarnya,
dinamakan batas elastis, jika gaya yang dikerjakan pada benda lebih kecil dari batas elastisnya,
benda akan kembali ke bentuk semula jika gaya dihilangkan, tetapi jika gaya yang diberikan
melampui batas elastis, benda tidak kembali ke bentuk semula, melainkan secara permanen
berubah bentuk.

2
Gambar 2.1 Grafik Tegangan – Regangan Untuk Sebuah Logam Ulet yang Mengalami
Penarikan

Grafik pada gambar 2.1 menunjukkan bagaimmana variasi tegangan terhadap regangan
ketika seutas kawan logam (baja) diberi gaya tarik sampai kawat itu patah. Titik O ke B,
deformasi (perubahan bentuk) kawat adalah elastis, apabila tegangan dihilangkan, kawat akan
kembali ke bentuk semula. Daerah deformasi elastis terdapat daerah yang grafiknya linier (garis
lurus), yaitu OA. Titik O sampai A berlaku hukum Hooke, A disebut batas hukum Hooke.

d. Modulus Elastis

Gambar 2.1 daerah OA, yaitu daerah dimana grafik o-c berbentuk garis lurus,
perbandingan antara tegangan dengan regangan, yaitu ditunjukkan oleh kemiringan garis OA
(tan θ) adalah konstan. Konstanta ini disebut modulus elastis. Dengan demikian, modulus elastis
E suatu bahan didefenisikan sebagai perbandingan antara tegangan dan tegangan yang dialami
bahan.
tegangan σ
Modulus elastis= atau E= (2.3)
regangan e

Modulus elastis juga disebut modulus Young(diberi lambang γ) untuk menghargai Thomas
Young. Satuan SI untuk tegangan σ adalah Nm-2 atau Pa, sedangkan regangan e tidak memiliki
satuan. Sesuai dengan persamaan (2.3), maka

3
satuanσ
satuan E= =Nm−2 atau Pa (2.4)
satuan e

Jika didistribusikan σ =F I A dan regangan e=∆ LI L ke dalam persamaan (2.3), maka diperoleh
hubungan antara gaya tarik F dengan modulus elastis E.

Hukum Hooke

Hubungan antara gaya yang meregangkan pegas dan pertambahan panjangnya pada
daerah elastis pertama kali diselidiki oleh Robert Hooke (1655-1703). Hasil penyelidikannya
dinayatakan dalam sebuah hukum yang kemudian dikenal sebagai Hukum Hooke.

Pada daerah elastis, besar gaya F yang meregangkan pegas sebanding dengan pertambahan
panjang (x). Dirumuskan :

F=k . x (2.5)

k adalah suatu konstanta perbandingan yang selanjutnya disebut konstanta gaya pegas. Nilainya
berbeda-beda untuk jenis pegas yang berbeda. Dari persamaan (2.5) diperoleh :

F
k= (2.6)
x

Keterangan :

k = konstanta gaya pegas (N/m)

F = gaya (N)

x = pertambahan panjang pegas (m)

Gambar 2.2 Hubungan Gaya Pegas Terhadap Pertambahan Panjang Pegas

4
Gambar 2.2 saat ditarik, pegas mengadakan gaya yang besarnya sama dengan gaya tarikan, tetapi
arahnya berlawanan (aksi = - reaksi). Jika gaya itu disebut gaya pegas FP maka gaya pegas itu
pun sebanding dengan pertambahan panjang pegas.

F P=−F
F=−kx (2.7)

Keterangan :

FP=gayapegas ( N )

Persamaan (2.5) dan (2.7), hukum Hooke dapat dijadikan sebagai berikut :

“Pada sebuah elastisitas suatu benda, besarnya pertambahan panjang sebanding dengan gaya
yang bekerja pada benda itu”.

5
BAB III
PEMBAHASAN

REKAYASA IDE MEDIA

Mata Pelajaran : Fisika


Materi : Elastisitas dan Hukum Hooke
Sub Materi : Susunan Pegas Seri dan Paralel
Waktu : 45 Menit

A. Indikator Pembelajaran
1. Membedakan prinsip susunan pegas seri dan paralel
2. Menentukan konstana pegas susunan seri dan paralel
3. Mendesain percobaan susunan pegas
4. Menyimpulkan hasil percobaan

B. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat membedakan prinsip susunan pegas seri dan paralel


2. Siswa dapat menentukan konstana pegas susunan seri dan paralel
3. Siswa dapat mendesain percobaan susunan pegas
4. Siswa dapat menyimpulkan hasil percobaan

6
C. Puzzeling event

Pada pagi hari Rita sedang bermain boneka diteras rumah. Ibu memanggil Rita dan
menyuruhnya untuk menjaga adiknya Adel yang ada didalam ayunan, karena ibu mau memasak
untuk sarapan. Rita mengayun adeknya yang menggunakan satu pegas, tiba – tiba ayunan itu
terputus dan Adel yang badannya gemuk pun terjatuh dan menangis. Mendengar suara tangisan
Adel, ibu pun bergegas menemui Rita dan adiknya yang sedang menangis dan dipangku oleh
Rita. Melihat kejadian tersebut Ibu Rita bertanya – tanya dalam hati mengapa hal tersebut bisa
terjadi. Bantulah Ibu Rita untuk menjawab kebingungannya.

D. Identifikasi Masalah

Masalah apa yang terdapat pada informasi diatas?

1. ................................................................................................................................................
.......................................................................................................................

E. Merumuskan Hipotesis

Buatlah hipotesis berdasarkan masalah yang sudah diidentifikasi

1. ................................................................................................................................................
.......................................................................................................................
F. Alat dan Bahan

No Nama Alat Jumlah

1 Set Statif 1 buah

7
2 Pegas 1 buah

3 Mistar 1 buah

4 Beban 50 gr 1 buah

5 Beban 100 gr 1 buah

6 Beban 200 gr 1 buah

G. Skema Percobaan

Setting Alat Susunan I Setting Alat Susunan II

H. Prosedur Percobaan
Susunan Pegas Seri

1. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar a diatas !

8
2. Ukurlah panjang masing - masing pegas yang di gantung sebelum diberi beban dan catat
hasilnya dalam tabel!
3. Berikan beban pada ujung susunan pegas seri dengan massa 50 gram, kemudian ukurlah
panjang masing- masing pegas setelah diberikan beban dan catatlah hasilnya dalam
tabel!
4. Lakukan langkah 3 untuk variasi massa 100 gram, 150 gram, dan 200 gram.
Susunan Pegas Paralel

1. Rangkailah alat dan bahan sesuai dengan gambar b diatas !

1. Ukurlah panjang masing - masing pegas yang di gantung sebelum diberi beban dan catat
hasilnya dalam tabel!
2. Berikan beban pada ujung susunan pegas paralel dengan massa 50 gram, kemudian
ukurlah panjang masing- masing pegas setelah diberikan beban dan catatlah hasilnya
dalam tabel!
3. Lakukan langkah 3 untuk variasi massa 100 gram, 150 gram, dan 200 gram.
1)Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Susunan Pegas Seri

Mass Gaya Panjang Pegas l (m) Panjang Konstanta Kp


a m F (N) pegas x(m) Pegas k (N/m) (N/m)
(kg)

Pegas 1 Pegas 2 Pegas Pegas k1 k2


A B

Awal Akhir Awal Akhir


L0 L L0 L

0,05 0,5

9
0,1 1

0,15 1,5

0,2 2

0,25 2,5

0,05 0,5

1)Tabel Hasil Pengamatan Percobaan Susunan Pegas Paralel

Mass Gaya Panjang Pegas l (m) Panjang Konstanta Kp


a m F (N) pegas x(m) Pegas k (N/m) (N/m)
(kg)

Pegas 1 Pegas 2 Pegas Pegas k1 k2


A B

Awal Akhir Awal Akhir


L0 L L0 L

0,05 0,5

0,1 1

10
0,15 1,5

0,2 2

0,25 2,5

0,05 0,5

I. Pertanyaan
Diskusikan pertanyaan – pertanyaan berikut!

Susunan Pegas Seri

1. Apakah besarnya gaya yang menarik pegas dan masing – masing pegas sama besar?
Jelaskan!
Jawab:

2. Bagaimana pertambahan panjang pegas susunan seri?


Jawab:

11
3. Bagaimana persamaan nilai konstanta pegas yang disusun seri?

Susunan Pegas Paralel

1. Apakah besarnya gaya yang menarik pegas dan masing – masing pegas sama besar?
Jelaskan!
Jawab:

2. Bagaimana pertambahan panjang pegas susunan paralel?


Jawab:

3. Bagaimana persamaan nilai konstanta pegas yang disusun paralel?

12
Jawab:

J. Analisis Hipotesis dari Hasil Pengamatan

K. Kesimpulan

13
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Bahwa percobaan ini yang dibuat agar para siswa mendapatkan pengetahuan tentang
materi elastisitas. Karena selain mendpatkan materi yang dijelaskan oleh guru dengan
mempraktekkannya maka, siiswa akan mengetahui bagaimana konsep fisika tentang
hukum hooke itu sebenarnya. Praktikum yang dilakukan untuk menguji siswa dengan
pemberian praktek yang sesuai dengan prosedur yang ada, sehingga dari segi kreatifitas
dan kekompakan tim lah yang dibutuhkan untuk menyelesaikan praktokum ini.
1.2 Saran

Agar percobaan elastisitas benda berhasil, kami menyarankan dalam pengukuran


pertambahan panjang pegas, harus dilakukan dengan teliti dan cermat. Karena jika terjadi
kesalahan dalam pengukuran akan mempengaruhi perhitungan konstanta pegas. Selain
itu, lebih baik digunakan beban yang besar karena semakin besar beban maka
pertambahan panjangnya akan lebih panjang dan lebih mudah diukur.

14
DAFTAR PUSTAKA

Halliday, dkk. 2005. Fisika Dasar. Jakarta: Erlangga


Giancoli, D. C. 2001. Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Erlangga
Kanginan, Marthen. Fisika untuk Siswa SMA/MA Kelas XI. Jakarta: Erlangga

15

Anda mungkin juga menyukai