Anda di halaman 1dari 3

BAB 9

PELURUHAN BETA
Peluruhan beta adalah salah satu bentuk peluruhan inti radioaktif di mana sebuah inti
atom mengalami perubahan menjadi inti atom lain dengan melepaskan partikel beta (elektron
atau positron) dan neutrino atau antineutrino. Proses ini melibatkan konversi nukleon di dalam
inti atom, yaitu proton (p) dapat berubah menjadi neutron (n) atau sebaliknya.
Menurut buku "Introductory Nuclear Physics" oleh K.S. Krane, "peluruhan beta terjadi
karena interaksi lemah antara partikel subatomik di dalam inti atom". Dalam buku
"FUNDAMENTALS IN NUCLEAR PHYSICS", disebutkan bahwa "peluruhan beta adalah
salah satu jenis peluruhan radioaktif yang paling umum terjadi di alam semesta."
Persamaan peluruhan beta dapat dituliskan sebagai berikut:

Kutipan dari buku "FUNDAMENTALS IN NUCLEAR PHYSICS":


"Peluruhan beta memiliki implikasi penting dalam fisika inti dan aplikasinya, termasuk
dalam bidang kedokteran dan teknologi nuklir. Selain itu, peluruhan beta juga memainkan peran
penting dalam pemahaman kita tentang asal-usul dan evolusi alam semesta."
Buku "Introductory Nuclear Physics" oleh K.S. Krane dan "FUNDAMENTALS IN
NUCLEAR PHYSICS" keduanya membahas peluruhan beta secara mendalam dan terperinci.
Peluruhan beta adalah salah satu bentuk peluruhan radioaktif yang terjadi di inti atom
yang tidak stabil. Proses peluruhan beta terjadi ketika inti atom yang tidak stabil meluruh
menjadi inti atom yang lebih stabil dengan melepaskan partikel beta (elektron atau positron) dan
neutrino atau antineutrino. Peluruhan beta terjadi karena interaksi lemah, yaitu salah satu dari
empat gaya fundamental dalam fisika, yang mempengaruhi interaksi partikel subatomik seperti
elektron dan neutron.
Peluruhan beta minus terjadi ketika neutron di dalam inti atom mengalami peluruhan
menjadi proton dengan melepaskan elektron dan antineutrino, sedangkan peluruhan beta plus
terjadi ketika proton di dalam inti atom mengalami peluruhan menjadi neutron dengan
melepaskan positron dan neutrino.
Selain itu, buku "FUNDAMENTALS IN NUCLEAR PHYSICS" juga membahas tentang
hukum kekekalan pada peluruhan beta. Hukum kekekalan energi dan momen dalam proses
peluruhan beta harus dipertahankan, yaitu total energi dan momen harus sama sebelum dan
sesudah peluruhan beta. Hal ini berarti bahwa energi dan momen yang hilang dari partikel beta
harus dibawa oleh partikel lain dalam inti atom atau oleh foton gamma.
Peluruhan beta memiliki banyak aplikasi praktis dalam berbagai bidang, termasuk
kedokteran dan teknologi nuklir. Dalam bidang kedokteran, teknologi PET scan (Positron
Emission Tomography) menggunakan peluruhan beta plus untuk menghasilkan gambaran tiga
dimensi dari organ dalam tubuh manusia. Sedangkan dalam teknologi nuklir, peluruhan beta
digunakan dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan energi listrik dan juga dalam pengujian
material dengan menggunakan teknik radiografi.
Dalam kesimpulannya, peluruhan beta adalah salah satu bentuk peluruhan inti atom yang
penting dalam pemahaman kita tentang sifat dan struktur materi di alam semesta. Peluruhan beta
juga memiliki banyak aplikasi praktis yang bermanfaat bagi manusia.

1. Jenis-jenis peluruhan beta


Peluruhan beta terdiri dari dua jenis, yaitu peluruhan beta minus (β-) dan peluruhan beta
plus (β+). Pada peluruhan beta minus, neutron di dalam inti atom berubah menjadi proton
dengan melepaskan elektron dan antineutrino. Sedangkan pada peluruhan beta plus, proton di
dalam inti atom berubah menjadi neutron dengan melepaskan positron dan neutrino.
2. Hukum kekekalan energi dan momen
Dalam proses peluruhan beta, hukum kekekalan energi dan momen harus tetap terpenuhi.
Total energi dan momen harus sama sebelum dan sesudah peluruhan beta. Hal ini berarti bahwa
energi dan momen yang hilang dari partikel beta harus dibawa oleh partikel lain dalam inti atom
atau oleh foton gamma.
3. Interaksi lemah
Peluruhan beta terjadi karena interaksi lemah antara partikel subatomik di dalam inti
atom. Interaksi lemah adalah salah satu dari empat gaya fundamental dalam fisika, yang
mempengaruhi interaksi partikel subatomik seperti elektron dan neutron.
4. Aplikasi peluruhan beta
Peluruhan beta memiliki banyak aplikasi praktis dalam berbagai bidang. Dalam bidang
kedokteran, teknologi PET scan (Positron Emission Tomography) menggunakan peluruhan beta
plus untuk menghasilkan gambaran tiga dimensi dari organ dalam tubuh manusia. Sedangkan
dalam teknologi nuklir, peluruhan beta digunakan dalam reaktor nuklir untuk menghasilkan
energi listrik dan juga dalam pengujian material dengan menggunakan teknik radiografi.
5. Kehidupan inti atom yang tidak stabil
Peluruhan beta terjadi pada inti atom yang tidak stabil dan berpotensi melepaskan energi
yang dapat berbahaya bagi lingkungan dan manusia. Oleh karena itu, penting untuk memahami
bagaimana inti atom bekerja dan melakukan peluruhan radioaktif, serta mengendalikan
penggunaan bahan radioaktif secara aman dan bertanggung jawab.
Dalam kesimpulannya, peluruhan beta adalah salah satu bentuk peluruhan inti atom yang
penting dalam pemahaman kita tentang sifat dan struktur materi di alam semesta. Peluruhan beta
juga memiliki banyak aplikasi praktis yang bermanfaat bagi manusia. Namun, kehidupan inti
atom yang tidak stabil dan berpotensi melepaskan energi yang berbahaya menunjukkan bahwa
penggunaan bahan radioaktif harus dilakukan dengan cara yang aman dan bertanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai