Anda di halaman 1dari 19

FISIKA INTI

Gambar 10.1 menunjukkan uji coba bom hidrogen yang energi


penghancurnya berasal darireaksi fusi tak terkendali, dan memiliki
kekuatan pemusnah kira-kira 700 kali bom atom pertama yang jatuh
di Hiroshima. Seandainya reaksi fusi bisa terkendali dalam reaktor
atom seperti halnya reaksi fisi, maka masalah penyediaan energi
yang tak terbatas, aman dan ramah lingkungan telah terpecahkan.
Mengapa reaksi fusi nuklir tak terkendali mudah diwujudkan
sebagai senjata pemusnah dalam bom hidrogen, tetapi reaksi fusi
nuklir terkendali dalam reaktor atom sukar diwujudkan?

Dalam Bab 9 Anda telah mempelajari bahwa sebuah atom terdiri dari bagian sangat kecil
bermuatan positif di mana sebagian besar massa atom terpusat, disebut inti atom, yang
dikelilingi oleh awan elektron. Dalam Bab ini Anda akan mempelajari fisika inti untuk dapat
menjawab pertanyaanpertanyaan, antara lain: Gaya apa yang mengikat partikelpartikel
dalam inti atom? Mengapa timbul energi sangat besar ketika inti atom terpisah atau
bergabung? Mengapa inti atom meluruh? Hal lain yang juga menarik untuk dikaji berkaitan
dengan inti atom adalah tentang Radioaktivitas. Adanya Radioaktivitas ini telah memberikan
banyak kontribusi pada kehidupan manusia. Antara lain dalam bidang kedokteran, untuk
diagnosa maupun pengobatan. Apa sebenarnya Radioaktivitas itu? Bagaimana peristiwa ini
bisa terjadi? Bagaimana proses terjadinya? Untuk mengetahuinya, ayo pelajari bab ini
dengan gembira dan antusias.

Neutron dan proton yang menyusun inti, juga partikel lain yang mungkin
mendekatinya, diatur oleh beberapa interaksi. Gaya inti kuat yang tidak teramati pada
skala makroskopis, merupakan gaya yang paling kuat pada rentang subatomik. Gaya

Inti atom

Suatu atom terdiri atas inti atom dan elektron yang bergerak mengelilingi inti atom.
Percoban Rutherford menunjukkan sebagian besar massa atom adalah berupa inti atom yang
tersusun atas proton dan neutron. Proton adalah partikel elementer bermuatan positif,
sedangkan neutron adalah partikel yang bermuatan netral, dengan massa sedikit lebih besar
dari proton.
Tabel 10.1 Massa dan Muatan (Proton, Elektron, dan Neutron)

Partikel-partikel penyusun inti ini disebut nukleon atau nuklida. Nuklida-nuklida di


dalam inti mengalami tiga buah gaya, yaitu gaya elektrostatis, gaya gravitasi, dan gaya inti.
Gaya inti merupakan gaya tarik-menarik antar nuklida dan merupakan gaya terkuat
dibandingkan dengan dua gaya yang lain. Hal inilah yang menyebabkan nuklida-nuklida tetap
terikat dalam inti atom.
a. Simbol Atom
Untuk membedakan berbagai isotop, maka digunakan lambang nuklida sebagai berikut

X menyatakan nama atom, Z adalah nomor atom yang menyatakan jumlah proton dalam inti.
Sedangkan A adalah nomor massa yang menyatakan jumlah nuklida (proton dan neutron)
dalam inti. Jika atom dalam keadaan normal (tidak terionisasi), maka banyaknya elektron
sama dengan banyaknya proton. Misalnya nuklida 56Fe26 , ini berarti memiliki :
Jumlah proton = Z = 26
Jumlah neutron = A – Z = 56 – 26 = 30
Jumlah elektron = Z = 26 (untuk atom netral)

b. Apa yang Dimaksud dengan Isotop, Isobar, dan Isoton?


Ketika ion-ion dari suatu unsur murni dilewatkan dalam suatu spektrometer massa, fisikawan
menemukan dua atau lebih tanda yang berdekatan, yang muncul pada film. (Spektrometer
adalah alat untuk mengukur massa sebuah atom dengan teliti. Alat ini telah dibahas dalam
Bab 8). Sebagai contoh, bahan neon murni menghasilkan dua tanda yang jarijari lintasannya
berhubungan dengan atom-atom bermassa 20 u dan 22 u. Karena bahan neon tersebut murni
(tidak mengandung unsur lain), maka kita simpulkan pasti ada dua jenis neon yang memiliki
massa yang berbeda. Kedua atom neon yang berbeda ini disebut isotop. Pada kenyataannya,
ditemukan bahwa kebanyakan unsur-unsur disusun oleh campuran berbagai isotop.
Dua isotop dalam spektrometer di atas adalah neon bermassa 20 dan 22, masing-masing
dilambangkan sebagai 20Ne10 dan 22Ne10 . Nuklida 20Ne10 memiliki 10 proton dan 10 neutron
(dari 20 – 10 = 10) sedangkan nuklida 22Ne10 memiliki 10 proton dan 12 neutron (dari 22 – 10
= 12). Dengan demikian, isotop didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan jumlah proton
sama, tetapi jumlah neutron berbeda.
Nuklida-nuklida dengan nomor atom sama berasal dari unsur yang sama. Tentu saja nuklida-
nuklida dengan nomor atom berbeda pasti berasal dari unsur yang berbeda. Bagaimana
dengan nuklida-nuklida 3H1 dan 3He2 ? Nuklida 3H1 memiliki 1 proton dan 3 nukleon,
sedangkan nuklida 3He2 memiliki 2 proton dan 3 nukleon. Nuklida 3H1 dan 3He2 adalah isobar.
Jadi, isobar didefinisikan sebagai nuklida-nuklida dengan jumlah nukleon sama tetapi
jumlah proton berbeda. Bagaimana dengan nuklida 3H1 dan 4He2 ? Nuklida 3H1 memiliki
jumlah neutron 2 (dari 3 – 1 = 2) sedangkan nuklida 4He2 juga memiliki jumlah neutron 2
(dari 4 – 2 = 2). Nuklida 3H1 dan 4He2 adalah isoton. Jadi, isoton didefinisikan sebagai
nuklida-nuklida dengan jumlah neutron sama.

1 atomic mass unit (u) tepat sama dengan 1/21 massa isotop karbon-12 ( 12C 6 )

Jadi, massa isotop 12C6 tepat sama dengan 12 u, dengan 1 u = 1,660559 x 10-27 kg. Satu proton
atau satu neutron memiliki massa kira-kira 1 u. Elektron memiliki massa hanya sebagian
kecil dari u. Ahli nuklir lebih sering menyatakan satuan massa dalam satuan energi
ekuivalennya, yaitu MeV/c2, dimana
dengan c = 3 x 108 m/s adalah cepat rambat cahaya dalam vakum.
c. Apa yang Dimaksud dengan Defek Massa dan Energi Ikat Inti?
Apabila kita memiliki isotop dengan jumlah proton sebanyak Z dan jumlah neutron
sebanyak (A – Z), maka menurut perhitungan, massa inti seharusnya sebesar:
[Zmp + (A – Z)mn] dengan mp dan mn masing-masing adalah massa satu proton dan massa satu
neutron. Akan tetapi berdasarkan hasil pengukuran dengan spektrometer massa, diperoleh
bahwa:

Berdasarkan hukum kesetaraan massa dan energi Einstein, berkurangnya massa inti atom
disebut Defek Massa, yang dapat dihitung menggunakan persamaan:

dengan mi adalah massa inti atom.


Gaya gaya inti kuat mengikat nukleon-nukleon bersatu dalam sebuah inti stabil.
Karena itulah diperlukan energi untuk memisahkan sebuah inti stabil menjadi proton-proton
dan neutron-neutron pembentuknya. Ini diilustrasikan dengan baik pada Gambar 10.1. Makin
stabil sebuah inti maka makin besar energi yang diperlukan untuk memutuskan tali tersebut
menjadi proton-proton dan neutron-neutron pembentuknya. Nah, energi yang diperlukan
untuk memutuskan inti menjadi proton-proton dan neutron-neutron pembentuknya disebut
energi ikat inti (binding energy).

Energi ikat inti dapat dihitung dengan menggunakan hukum kesetaraan massa dan energi
Einstein, yaitu:

dengan c = 3 x 108 m/s adalah kelajuan cahaya dalam vakum.


Telah Anda ketahui bahwa massa inti biasa dinyatakan dalam satuan u, dan energinya
dinyatakan dalam jutaan elektron volt (MeV). Hubungan satuan-satuan ini telah dinyatakan
dalam Persamaan (10-1), yaitu:
sehingga jika _E dan _m dinyatakan dalam MeV dan u, maka Persaman (10-3) menjadi:

Besarnya energi ikat ternyata tidak selalu menggambarkan tingkat stabilitas inti,
karena pada umumnya inti yang memiliki nukleon lebih besar memiliki tingkat stabilitas inti
yang lebih rendah. Oleh karena itu, kita perlu menyatakan besaran energi yang terkait
langsung dengan stabilitas inti, yaitu energi ikat per nukleon, yang besarnya dapat dihitung
dengan persamaan:

Misalnya, defek massa inti 4He2 adalah 0,030378 u, sehingga energi ikat inti 4He2 adalah

Inti helium memiliki jumlah nukleon = 4 (karena nomor massa A = 4), sehingga energi ikat
per nukleon adalah

Grafik yang menyatakan hubungan antara energi ikat per nukleon ditunjukkan pada Gambar
10.2 di samping. Tampak inti 56Fe26 relatif lebih diikat kuat daripada inti 238U92 . Ini karena
energi inti per nucleon untuk 56Fe26 lebih besar daripada 238U92 . Dengan kata lain grafik ini
menunjukkan bahwa ketika proton-proton dan neutron-neutron bersatu membentuk inti 56Fe26
dibebaskan lebih banyak energi daripada untuk membentuk inti 238U

d. Apa yang Dimaksud dengan Gaya Inti?


Di dalam inti atom terdapat interaksi gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik antara
nuklida-nuklida (proton dan neutron). Namun, besar gaya gravitasi ini bisa diabaikan
dibandingkan dengan besarnya gaya tolak-menolak secara listrik (gaya Coulomb) antar
proton. Mengapa adanya gaya tolak-menolak ini tidak menyebabkan inti atom tercerai berai?
Bahkan inti atom suatu struktur yang stabil? Dengan demikian, pasti ada gaya lain yang
bekerja pada inti atom. Gaya ini disebut gaya inti kuat atau disebut saja gaya inti. Nah,
adanya gaya inti inilah yang menjaga inti atom tetap menyatu.

RADIOAKTIVITAS
a. Kestabilan Inti dan Peluruhan
Ukuran dan bentuk inti
Proton-proton dan neutron-neutron dalam inti
bergerombol bersama dengan bentuk mendekati
bola, seperti diilustrasikan pada Gambar 10.3.
Percobaan menunjukkan bahwa jari-jari inti atom r
bergantung pada nomor massa A dan secara
pendekatan diberikan oleh

Isotop-isotop yang memiliki jumlah proton antara 1 sampai 83 secara umum merupakan
isotop-isotop yang stabil. Untuk inti-inti yang stabil dengan nomor massa A<40, rasio antara
proton dan neutron mendekati 1. Ini artinya jumlah proton sama atau hampir sama dengan
jumlah neutron. Untuk inti-inti stabil dengan nomor A>40, jumlah neutronnya lebih banyak
dibandingkan dengan jumlah proton. Semakin besar
massa inti atom, semakin banyak kelebihan
neutronnya. Grafik antara jumlah proton dan neutron
inti-inti stabil dapat dilihat pada Gambar 10.4.
Terlihat bahwa ada kecenderungan dari atom berat
berada di atas garis kestabilan inti (garis putus-putus
pada gambar). Dari sinilah akhirnya bias dijelaskan
peristiwa radioaktivitas yang ditemukan oleh Henry
Becquerel (1852-1908) pada tahun 1896.

b. Apa yang Dimaksud dengan Radioaktivitas?


Penemuan sinar-X oleh Rontgen pada tahun 1895 merangsang Henry Becquirel untuk
menyelidiki asal-usul sinar-X. Dalam percobaan yang dilakukan, sebenarnya Becquirel
sedang mempelajari gejala fluoresensi dan fosforesensi (yang disebabkan oleh sinar-X) dari
berbagai bahan. Gejala fluoresensi adalah gejala dimana suatu benda dapat memancarkan
cahaya yang berbeda ketika menerima cahaya dari luar atau menerima tembakan dari aliran
partikel. Misalnya dinding kaca dari sinar katoda yang memancarkan cahaya hijau ketika
dinding kaca itu menerima sinar katoda. Gejala fosforesensi adalah gejala dimana suatu
benda
dapat memancarkan cahaya beberapa selang waktu kemudian setelah benda itu menerima
cahaya dari luar, misalnya pada jarum penunjuk yang bersinar pada malam hari setelah
menerima cahaya Matahari pada siang hari.

Radioaktivitas alami pertama kali ditemukan oleh Henry Becquirel. Beberapa


kemudian, pasangan suami-istri Marie Curie dan Pierre Curie berhasil menemukan dua
unsur
radioaktif baru: polonium dan radium.
Pada tahun 1899, Ernest Rutherford
melakukan percobaan dalam rangka studinya
mengenai radioaktif. Ia menempatkan sedikit
radium di dasar sebuah kotak kecil dari timah
hitam (timbel). Ia memperhatikan sinar-sinar
yang dipancarkan dari kotak karena adanya
pengaruh sebuah medan magnetik kuat yang
berarah tegak lurus terhadap arah rambat
radiasi ketiga sinar yang dipancarkan oleh
radium. Dia mendapatkan bahwa berkas sinar
terpisah menjadi tiga komponen, seperti
ditunjukkan pada gambar di samping.

Dengan memperhatikan arah sinar yang dibelokkan, dia menyimpulkan bahwa


komponen sinar yang tidak dibelokkan adalah tidak bermuatan (sinar _), komponen sinar
yang
dibelokkan ke kanan adalah bermuatan positif (sinar _), dan sinar yang dibelokkan ke kiri
adalah bermuatan negatif (sinar _).

Berpikir
Tiga berkas sinar radioaktif _, _, dan _ dilewatkan di antara dua keping sejajar bermuatan
(keping yang atas bermuatan positif) seperti ditunjukkan pada gambar di bawah ini.

Jawablah pertanyan di bawah ini:


1. Kemanakah arah sinar _ setelah memasuki dua keping sejajar?
2. Kemanakah arah sinar _ setelah memasuki dua keping sejajar?
3. Kemanakah arah sinar _ setelah memasuki dua keping sejajar?
4. Gambarlah sketsa perkiraan lintasan yang akan ditempuh oleh sinar-sinar tersebut di
dalam ruang antara kedua keping sejajar!
5. Jelaskan mengapa lintasannya seperti itu?

c. Aktivitas Radioaktif
Aktivitas radioaktif A didefinisikan sebagai laju perubahan inti radioaktif, dan secara
matematis dapat ditulis sebagai

dengan N = jumlah inti radioaktif, dan t = waktu peluruhan.


Setiap inti radioaktif memiliki peluang untuk meluruh sebesar _, yang disebut
konstanta peluruhan sehingga aktivitas radioaktif dapat juga dinyatakan sebagai
dengan: A = aktivitas peluruhan (partikel/sekon = becquerel)
_ = konstanta peluruhan (s-1)
N = jumlah partikel pada saat tertentu
Apabila persamaan (10-7) dan (10-8) digabungkan dan kemudian dilakukan operasi integral
akan diperoleh

dengan: N = jumlah radioaktif setelah peluruhan


No = jumlah radioaktif mula-mula
E = bilangan natural (e = 2,718…)
_ = konstanta peluruhan
t = waktu peluruhan
Persaman (10-9) selanjutnya disebut hukum peluruhan radioaktivitas.
Mengingat bahwa aktivitas radioaktif berbanding lurus dengan jumlah inti radioaktif (A =
_N)
maka persamaan (10-9) dapat ditulis menjadi

Satuan Radioaktivitas
Kekuatan suatu sampel radioaktivitas memancarkan radiasi atau aktivitas radiasi, dinyatakan
dalam satuan curie (Ci). Dimana 1 Ci = 3,70 x 1010 peluruhan/sekon. Namun demikian,
satuan
SI untuk aktivitas radiasi yang biasa adalah Becquerel (Bq), yang didefinisikan sebagai
1 Bq = 1 peluruhan/ sekon
Dengan demikian
1 Ci = 3,70 x 1010 Bq

d. Waktu Paro
Waktu paro (T1/2) adalah waktu yang dibutuhkan untuk peluruhan sehingga jumlah inti
setelah peluruhan tinggal setengah dari jumlah inti mula-mula, atau waktu yang diperlukan
untuk peluruhan sehingga aktivitas peluruhan tinggal setengah dari aktivitas mula-mula.
Pada t = 0 jumlah inti sisa = No
Pada t = T1/2 jumlah inti sisa = ½ No
Pada t = 2 T1/2 jumlah inti sisa = ½ ( ½ No ) = ¼ No
Pada t = 3 T1/2 jumlah inti sisa = ½ ( ¼ No ) = 1/8 No
Semakin besar waktu paro suatu isotop, semakin lambat peluruhannya dan semakin konstan
peluruhannya. Pada saat t = T1/2 berlaku:

Karena e = 2,718 yaitu bilangan alam, maka bisa ditemukan bahwa


Apabila waktu paro T1/2 diketahui, maka kita dapat menghitung jumlah inti radioaktif
setelah peluruhan maupun aktivitas radioaktif setelah peluruhan dengan persamaan sebagai
berikut.

Ayo Kerjakan Soal Seleksi

1 Waktu paro 24Na adalah 15 hari.Waktu yang diperlukan supaya 75 % yang


mengandung nuklida ini meluruh adalah …
A. 15 hari D. 60 hari
B. 30 hari E. 75 hari
C. 45 hari

Jawab:
Diketahui waktu paro T1/2 = 15 hari. Setelah selang waktu t, 75 % sampel meluruh. Ini
berarti jumlah sampel yang tersisa adalah
N = (100% - 75%) No
N = 25% No atau N = ¼ No
Rumus jumlah sampel yang tersisa adalah
Dengan demikian, ) 1/ 2
2
1
(T
t
=
4
1
) 1/ 2
2
1
(T
t
=½2
t/T1/2 = 2
t = 2 T1/2 = 2 (15 hari) = 30 hari (Jawaban B)
2 Seorang pasien diberikan radioisotop iodium-131 untuk diperiksa jantungnya
menggunakan CT-scan. Waktu paro iodium-131 sama dengan 8 hari. Pada awalnya,
terdapat sekitar 4,0 x 1014 inti atom iodium-131, berapa aktivitasnya?
A. 4, 0 x 108 inti/sekon D. 2, 0 x 108 inti/sekon
B. ¼ x 108 inti/sekon E. ½ x 108 inti/sekon
C.16 x 108 inti/sekon
Jawab:
Diketahui T1/2 = 8 hari = ,9 x 105 s, No = 4,0 x 1014 inti,
t 1 hari = 24 jam = 8,6 x 104 s
Pertama kita menghitung konstanta peluruhan _ :
atau _ = 0,693 / T1/2
_ = 0,693 / 6,9 x 105 = 1,0 x 10-6 s-1
Sekarang gunakan persamaan (10-8)
A = -_ No
Perhatikan, tanda minus hanya untuk menunjukkan adanya pengurangan inti, sehingga
aktivitas radiasi bisa diambil nilai positifnya.
A = _ No
A = (1,0 x 10-6 s-1 )(4,0 x 1014 inti)
= 4,0 x 108 inti/sekon (Jawaban A)

d. Bahaya Radiasi dan Alat-alat Pendeteksi Radioaktivitas


Anda telah mengetahui dahsyatnya bencana yang ditimbulkan oleh radiasi dan energi
bom atom pertama yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki pada perang dunia kedua. Bahkan
pengaruh akibat bencana ini masih dirasakan oleh rakyat Jepang sampai sekarang. Radiasi
pengion juga membahayakan kehidupan tumbuhan, manusia, dan hewan.

Radiasi di Sekitar Kita


Becquirel menemukan radioaktivitas
pada tahun 1896, tetapi radiasi pengion
dari dahulu sampai kapanpun adalah
bagian dari lingkungan hidup kita. Ini
dikenal sebagai radiasi alamiah. Kirakira
87% radiasi di lingkungan kita
dihasilkan secara alamiah, dan hanya
sekitar 13% merupakan radiasi buatan,
seperti ditunjukkan pada Gambar 10.8.

Makanan kita mengandung sejumlah kecil bahan-bahan radioaktif yang terjadi secara
alamiah, karena itu badan kita mengandung sedikit bahan radioaktif. Secara alamiah
bahanbahan
radioaktif juga terdapat dalam tanah, batuan, air, tumbuh-tumbuhan, dan hewan.
Sejumlah radiasi yang tiba di Bumi berasal dari angkasa luar dan Matahari. Ini disebut
radiasi
kosmis. Kebanyakan radiasi kosmis diserap oleh atmosfer, tetapi beberapa menembus ke
tanah.

Dosis Serapan Radiasi dan Efek Biologis


Risiko kanker berhubungan dengan dosis
radiasi yang diserap oleh tubuh kita.
Sebelumnya telah Anda ketahui bahwa
besaran dosis serapan yang berkaitan dengan
efek biologis adalah dosis serapan
ekuivalen, yang diberi lambang H dengan
satuan Sv. Tabel 10.4 menunjukkan efek
biologis dari beberapa dosis serapan
ekuivalen radiasi dalam tubuh manusia.
Alat-alat Pendeteksi Radioaktivitas
Salah satu detektor radiasi yang paling umum adalah Geiger Counter (Tabung Geiger), yang
dikembangkan oleh Hans Geiger. Prinsip Geiger Counter digambarkan pada Gambar 10.9

Suatu tegangan listrik 800-1000 V diberikan pada elektrode kawat dan elektrode luar
(tabung). Tabung berisi suatu gas (misalnya argon) pada tekanan rendah. Ketika suatu
partikel
ion memasuki tabung, partikel tersebut akan mengionisasikan beberapa atom gas tersebut.
Elektron yang dibebaskan tertarik dan dipercepat ke arah kutub positif (anode). Di
perjalanannya, elektron ini mengionisasikan atom gas lain sehingga terjadi proses
pelipatgandaan elektron yang dibebaskan. Elektron-elektron ini menghasilkan pulsa listrik
yang bisa dideteksi secara elektronika. Bahkan pulsa ini juga bisa dikonversikan menjadi
suara sehingga terdengar seperti bunyi jarum jam.
Bahan-bahan semikonduktor juga bisa digunakan untuk mendeteksi radiasi radioaktif.
Detektor semacam ini disebut detektor zat padat atau detektor semikonduktor. Ketika suatu
radiasi mengenai bahan semikonduktor, akan dihasilkan pasangan elektron-lubang (boleh
disebut sebagai ionisasi zat padat). Dengan memberikan suatu beda potensial pada bahan zat
padat ini akan dihasilkan sinyal listrik yang kemudian bisa diperbesar untuk diukur. Detektor
zat padat memiliki kemampuan deteksi yang tinggi dengan sangat cepat.

Pertanyaan Diskusi:
1. Sebuah isotop memiliki waktu paro satu bulan. Setelah dua bulan, akankah contoh
isotop yang diberikan itu meluruh habis? Jika tidak, berapa banyakkah yang tersisa?
2. Sumber terbesar radiasi di AS adalah gas radon, jelaskan asal gas ini dan bahaya yang
ditimbulkan oleh gas ini!

APLIKASI FISIKA
Detektor Asap (Smoke Detector)
Suatu penerapan peluruhan _ yang
digunakan secara luas adalah detektor asap (smoke
detector). Cara kerja detektor ini ditunjukkan pada
Gambar 10.10. Dua buah keping logam kecil dan
sejajar dipisahkan pada jarak kira-kira 1 cm.
Sejumlah kecil bahan radioaktif yang diletakkan di
pusat salah satu keping memancarkan partikel _
yang kemudian bertabrakan dengan molekulmolekul
udara di antara keping. Selama
bertumbukan, molekul-molekul udara diionisasi
sehingga membentuk ion-ion positif dan negatif.
Keping yang atas (polaritas negatif) menarik ionion
positif, dan keping yang bawah (polaritas
positif) menarik ion-ion negatif.
Akibatnya arus listrik mengalir melalui rangkaian yang dihubungkan ke kedua keping.
Adanya partikel asap di antara kedua keping mengurangi arus listrik, karena ion-ion yang
bertumbukan dengan sebuah partikel asap biasanya dinetralkan. Berkurangnya arus listrik
yang disebabkan oleh kehadiran partikel-partikel asap digunakan alarm untuk
memberitahukan adanya indikasi bahaya kebakaran.
REAKSI INTI DAN TEKNOLOGI NUKLIR
a. Reaksi Inti
Zat radioaktif alam mempunyai inti yang berubah dengan sendirinya setelah
memancarkan sinar radioaktif., tetapi inti atom yang tidak bersifat radioaktif dapat diubah
sehingga menjadi zat radioaktif (radioaktif buatan), yaitu dengan jalan menembaki inti itu
dengan partikel-partikel (ingat peristiwa transmutasi)yang mempunyai kecepatan tinggi.
Penembakan inti dengan kecepatan tinggi ini disebut reaksi inti.
Contoh : He N O 1H
1
17
8
14
7
4
2.…………..(10-14)
Alfa + Nitrogen Oksigen + Proton
Secara umum reaksi inti dinotasikan dengan

b. Perhitungan Energi pada Reaksi Inti


Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sebelum reaksi sama dengan
energi sesudah reaksi. Sebelum reaksi (ruas kiri), energi dihasilkan oleh inti sasaran X dan
partikel a. Jika X dan a kita sebut reaktan (pereaksi), maka energi sebelum reaksi sama
dengan energi reaktan. Sesudah reaksi (ruas kanan), energi dimiliki oleh inti baru Y, partikel
b, dan energi reaksi Q. Jika Y dan b kita sebut produk (hasil reaksi) maka energi sesudah
reaksi sama dengan energi produk ditambah energi Q. Sesuai hukum kekekalan enegi,
energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi
energi reaktan = energi produk + energi reaksi
energi rekasi = energi reaktan – energi produk

dengan ma, mX, mY, dan mb adalah massa-massa yang harus dinyatakan dalam u.

Catatan:
Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik).
Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endodermik).

c. Reaksi Fisi
Reaksi fisi adalah reaksi pembelahan inti berat menjadi dua buah inti lain yang lebih
ringan dan disertai dengan pelepasan energi yang besar. Reaksi fisi terjadi apabila suatu inti
berat ditembak dengan neutron, deuteron, partikel _, partikel _, atau sinar _. Sebagai contoh
inti uranium 235U
92 ditembak dengan neutron lambat akan menghasilkan kemungkinan reaksi
sebagai berikut:

Proses pembelahan inti 235U


92 setelah menyerap neutron lambat dapat divisualisasikan
dengan membayangkan inti stabil U-235 menyerupai suatu butir cairan. Ini disebut model
butir cairan, yaitu model untuk menjelaskan reaksi fisi, yang pertama kali diusulkan oleh
Frankel dan dikembangkan oleh Bohr dan Von Weizaker. Berdasarkan model butir cairan,
neutron lambat yang diserap oleh inti U-235 memberikan tambahan energi dalam pada inti
(seperti memanaskan butir air). Keadaan antara atau inti gabungan ini adalah 235U
92 karena
menyerap neutron.
Energi yang dibebaskan pada reaksi fisi dirumuskan dengan:

Menghitung

Salah satu reaksi fisi U-235 adalah:


UnBaKr 1n Q
0
92
36
141
56
1
0
235
92 3
235,125 u 1,009 u 140,958 u 91,925 u
Bilangan yang tertera di bawah lambing inti atau partikel menyatakan massa inti atau
partikel dalam amu (disingkat u). Jika 1 u = 931 MeV, hitunglah energi Q (dalam MeV)
yang dibebaskan oleh tiap fisi dari U-235. Kemudian hitunglah energi yang dibebaskan
jika 1 kg U-235 habis membelah. (nyatakan dalam kWh). Jika energi digunakan untuk
menyalakan lampu pijar 100 W terus menerus, berapa tahun lampu itu akan berpijar?
Berikan komentar Anda.

d. Reaksi Berantai
Menulis Biografi Tokoh
Tiap pembelahan satu inti U-235
menghasilkan rata-rata 2,5 neutron. Neutron-neutron
ini dapat saja diserap oleh inti U-235 yang belum
membelah untuk menyebabkan sederetan
pembelahan inti. Untuk memudahkan ilustrasi, kita
anggap saja setiap pembelahan inti menghasilkan
dua neutron (lihat Gambar 10.11). Tiap neutron yang
dibebaskan dapat diserap oleh inti U-235 yang
belum membelah untuk menghasilkan fisi U-235
lainnya. Dengan demikian akan dihasilkan neutron
yang lebih banyak (mengikuti deret geometri: 1 – 2 –
4 – 8 dan seterusnya), yang akan mengahasilkan
sederetan pembelahan inti sehingga semua inti U-
235 yang tersedia habis membelah dengan cepat.
Fisikawan pertama yang berhasil menjinakkan reaksi berantai fisi adalah Enrico Fermi, di
mana dari hasil temuannya orang kemudian berhasil membuat PLTN, sebagai salah satu
sumber energi listrik di berbagai Negara. Nah, tugas Anda adalah mengumpulkan
informasi tentang Enrico Fermi, dari berbagai media: Koran, buku referensi, buku biografi
tokoh, ensiklopedia, dan lain-lain. Setelah informasi cukup terkumpul, tulislah biografi
singkat (2 atau 3 halaman folio diketik 1 ½ spasi) tentang fisikawan ini. Biografi singkat
sedikitya harus memuat:
Riwayat hidup dan riwayat pekerjaannya
Penghargaan-penghargaan penting yang diperolehnya (termasuk hadiah Nobel
Fisika tahun 1938)
Usahanya dari awal sampai berhasil menjinakkan reaksi fisi berantai
Sifat atau karakternya atau kata-katanya yang dapat dijadikan teladan atau semangat
untuk sukses

e. Reaksi Fusi
Reaksi fusi adalah reaksi penggabungan dua buah inti ringan menjadi inti yang lebih
berat dan disertai dengan pelepasan energi. Pada reaksi fusi diperlukan energi yang sangat
besar dan pada suhu yang sangat tinggi (dalam orde 108 K) sehingga reaksi fusi disebut juga
reaksi termonuklir. Contoh reaksi fusi adalah reaksi yang terjadi pada Matahari dan bintang
serta pada bom hidrogen.
Proses fusi yang terjadi di bagian dalam Matahari melalui beberapa tahapan dengan
hasil akhir empat buah proton ( 1H
1 ) bergabung membentuk sebuah inti helium ( 4He
2 ).
Karena Matahari disusun oleh hidrogen biasa ( 1H
1 ), maka pertama kali hidrogen perlu diubah
menjadi deuterium ( 2H
1 ), ini terjadi menurut reaksi:

Perhatikan bahwa kedua reaksi pertama harus terjadi dua kali agar dapat menghasilkan
dua inti 3He yang kita perlukan dalam reaksi ketiga. Hasil akhir tahapan proses ini, yang
disebut rantai proton-proton, adalah empat buah proton yang bergabung membentuk sebuah
inti 4He
2 ditambah dengan dua positron, dua neutrino, dan dua sinar gamma.
Kita dapat menulis hasil akhir sebagai:

e. Reaktor Nuklir
Reaktor nuklir adalah alat tempat terjadinya reaksi inti berantai baik fisi atau fusi yang
terkendali. Hingga saat ini hanya reaktor fisi yang telah beroperasi.
Reaktor Fisi
Prinsip kerja reaktor nuklir adalah reaksi fisi berantai di mana sebuah neutron lambat
yang ditembakkan ke bahan bakar reaktor yang mengandung Uranium-235. Inti U-235 akan
menyerap energi neutron tersebut sehingga terjadi reaksi fisi yang menghasilkan rata-rata 2.5
neutron cepat. Umumnya reaktor fisi didesain untuk tetap dalam keadaan kritis sehingga
terjadi superkritis, maka batang kendali dimasukkan ke dalam teras untuk menyerap neutron,
agar neutron yang dihasilkan tidak berlebih. Jika terlalu banyak maka terjadi subkritis, dan
batang kendali harus ditarik dari dalam teras agar reaktor tidak mengalami suhu down (mati).

Reaktor Fusi
Reaktor fisi nuklir dapat dikendalikan dalam reaktor nuklir. Apakah reaksi fusi nuklir
dapat dikendalikan dalam suatu reaktor nuklir? Ada dua syarat untuk mengendalikan fusi:
( ((1 11) )) Suhu harus sangat tinggi (dalam orde 108 0C). Pada suatu suhu tertentu disebut
suhu
pembakaran (ignition temperature), proses fusi akan berlangsung sendiri.
( ((2 22) )) Pada suhu sangat tinggi, semua atom terionisasi habis membentuk suatu plasma
(sejenis gas yang disusun oleh partikel-partikel bermuatan seperti H+ dan e-). Plasma
panas ini harus ditahan dalam selang waktu yang cukup lama agar tumbukantumbukan
antar ion dapat menyebabkan fusi. Masalahnya tidak ada wadah fisik yang
dapat menampung plasma panas ini.
Saat ini dalam rangka mewujudkan reaktor fusi nuklir, beberapa Negara sedang
berusaha mengembangkan prinsip TOKAMAK yang awalnya dikembangkan oleh Uni Soviet.
Tokamak merupakan akronim dalam bahasa Rusia yang berarti “kamar magnetik toroida”
(toroidal magnetic chamber). Fungsi dasar tokamak adalah sebagai alat pemicu untuk
berlangsungnya reaksi fusi yang memerlukan suhu sangat tinggi.
f. Macam Reaktor Nuklir
1) Reaktor Daya
Pada reaktor daya, panas hasil reaksi fisi dimanfaatkan untuk menghasilkan uap yang
bersuhu tinggi dan bertekanan tinggi untuk memutar turbin dalam sistem PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir). Teknologi yang memanfaatkan energi nuklir disebut teknologi nuklir.
Jadi reaktor daya berguna sebagai penyedia sumber tenaga listrik.
2) Reaktor Penelitian
Pada reaktor penelitian, yang diutamakan adalah pemanfaatan neutron hasil
pembelahan untuk berbagai penelitian dan iradiasi serta produksi radioisotop. Panas yang
ditimbulkan telah dirancang sekecil mungkin sehingga panas tersebut dapat dibuang ke
lingkungan. Pengambilan panas pada reaktor penelitian dilakukan dengan sistem pendingin,
yang terdiri atas sistem pendingin primer dan sistem pendingin sekunder.
Reaktor penelitian berguna untuk penelitian dibidang sains (fisika, kimia, biologi) serta
teknologi terapan.
3) Reaktor Produksi Isotop
Reaktor produksi isiotop, yaitu reaktor yang dipergunakan untuk memproduksi isotopisotop
radioaktif, yang akan dipergunakan dalam bidang kedokteran, pertanian, industri dan
sebagainya.

g. Manfaat Radioisotop
Bidang Kesehatan dan Kedokteran
Dengan menggunakan detektor, radioisotop di dalam tubuh manusia dapat di deteksi.
Adapun fungsi radioisotop dalam bidang kesehatan dan kedokteran adalah untuk:
1. Mengetahui keefektifan kerja jantung dengan menggunakan Sodium – 24.
2. Menentukan lokasi tumor otak, mendekati tumor kelenjar gondok, dipergunakan Yodium
– 131.
3. Penanganan penderita Leukimia, dengan Phosporus – 32.
4. Penyembuhan kanker dan tumor dengan cara penyinaran, seperti sinar X dan untuk steril
alat-alat kedokteran.
Bidang Pertanian
Dengan radiasi sinar gamma dari Co-60 akan didapatkan mutasi sel tumbuhan sehingga dapat
menimbulkan generasi yang lebih baik dan mendapatkan bibit yang lebih unggul daripada
induknya.
Bidang Industri
Dengan menggunakan sinar gamma, dapat diketahui suatu pipa logam dalam keadaan bocor
atau tidak. Sinar gamma dapat dipancarkan dari radioisotop Cobalt–60 dan Iridium–192 yang
dilewatkan pada bagian logam yang diperiksa. Sinar gamma dapat dideteksi dengan
menggunakan detektor. Dengan detektor ini dapat diketahui keadaan logam bocor atau tidak.
Bidang Hidrologi
Salah satu kegunaan radioisotop dibidang hidrologi adalah untuk mengukur kecepatan aliran
atau debit aliran. Dalam hal ini sebagai perunut, diukur dari perubahan intensitas pancaran di
dalam aliran untuk jangka waktu yang sama.
Contoh, kaos lampu petromaks menggunakan larutan radioisotop thorium dalam batas yang
diperkenankan, agar nyalanya lebih terang.

I. Pilihan Ganda
1. 202 X
80 mewakili suatu atom unsur X. Setiap atom netral unsur ini mengandung ...
A. 202 elektron dan 80 neutron D. 80 elektron dan 122 neutron
B. 122 elektron dan 202 neutron E. 80 elektron dan 202 neutron
C. 122 elektron dan 80 neutron
2. Sebuah litium memiliki nomor massa 7 dan nomor atom 3.
(1) Lambang adalah 7Li
3
(2) Ia mengandung 3 proton, 4 neutron dan 3 elektron
(3) Satu dari isotopnya memiliki 3 proton, 3 neutron dan 3 elektron
Pernyataan yang benar adalah ...
A. (1), (2), (3) D. (1) saja
B. (1) dan (2) E. (3) saja
C. (2) dan (3)
3. Suatu atom X mempunyai 42 proton, 42 elektron, dan 65 neutron. Simbol untuk atom ini
adalah ...
A. 147 X
42 D. 107 X
42
B. 65X
42 E. 107 X
84
C. 147 X
84
(Soal SPMB 2003)
4. Energi ikat inti adalah ...
A. enegi yang diperlukan untuk menyatukan proton-proton dan neutron-neutrion dalam
inti atom
B. energi yang diperlukan untuk memutuskan inti atom menjadi proton-proton dan
neutron-neutron
C. energi yang diperlukan untuk menyatukan proton-proton, neutron-neutron, dan
elektron-elektron dalam sebuah atom
D. energi yang dibebaskan ketika proton-proton dan neutron-neutron bersatu dalam inti
atom
E. energi yang dibebaskan ketika inti atom pecah menjadi proton-proton dan neutronneutron
Uji Kompetensi Bab 10
Bab 10 Fisika Inti
Fisika SMA Jilid 3B
29
Untuk soal nomor 6 dan 7, gunakan massa dari partikel-partikel berikut: proton = 1,0076 u;
neutron = 1,0090 u; 1 u = 931 MeV.
5. Energi ikat inti deuterium 2H
1 (massa = 2,0140 u) adalah ...
A. 2,8 x 10-6 MeV D. 1,6 MeV
B. 2,4 x 10-3 MeV E. 1,6 x 103 MeV
C. 2,4 MeV
6. Defek massa inti 4He
2 (massa = 4,0024) adalah ...
A. 0,0104 u D. 0,0208 u
B. 0,0106 u E. 0,0310 u
C. 0,0202 u
7. Ketika energi ikat per nukleon bertambah, kestabilan inti ...
A. berkurang D. berkurang kemudian bertambah
B. bertambah E. bertambah kemudian berkurang
C. tetap sama
8. Hasil peluruhan radioaktif yang dapat disimpangkan oleh medan magnetik adalah ...
A. partikel alfa saja D. partikel alfa dan partikel beta
B. partikel gamma saja E. sinar gamma dan partikel alfa
C. sinar gamma dan partikel beta
9. Radiasi X, Y, dan Z dari gambar di bawah ini adalah ...
XYZ
A. alfa beta gamma
B. beta alfa gamma
C. gamma alfa beta
D. gamma beta alfa
E. beta gamma alfa
10. Pada proses peluruhan 215Bi
81 menjadi 215Po
84 terjadi pelepasan ...
A. Positron D. proton
B. partikel _ E. elektron
C. neutron
(Soal UM-UGM 2004)
Kertas Aluminium
Z
Y
Timbel
X
Bab 10 Fisika Inti
Fisika SMA Jilid 3B
30
11.
Berdasarkan grafik peluruhan di atas, maka jumlah zat radioaktif setelah meluruh selama
1 jam adalah ...
A. 1/4 N0 D. 1/32 N0
B. 1/8 N0 E. 1/64 N0
C. 1/16 N0
12. Suatu bahan radioaktif Sesium-137 pada awalnya memiliki laju radiasi foton gamma
sebesar 1,5 x 1014 partikel tiap detik. Apabila waktu paro bahan tersebut 30 tahun, laju
radiasinya pada 10 tahun berikutnya mendekati ...
A. 1,67 x 1014 partikel/detik D. 0,75 x 1014 partikel/detik
B. 1,5 x 1014 partikel/detik E. 0,5 x 1014 partikel/detik
C. 1,2 x 1014 partikel/detik
(Soal UM-UGM 2003)
13. Setelah 72 hari, Iodin-131 yang memiliki waktu paro 8 hari tinggal memiliki massa 10
gram. Massa awal unsur tersebut adalah ...
A. 80 gram D. 5120 gram
B. 720 gram E. 8260 gram
C. 2160 gram
(SPMB 2006)
14. Waktu paro sebuah unsur radioaktif adalah 2,0 hari. Berapa lama diperlukan oleh suatu
contoh dari 64 g unsur untuk meluruh menjadi tinggal 2 g?
A. 2 hari D. 10 hari
B. 4 hari E. 12 hari
C. 5 hari
15. Reaksi berantai adalah ...
A. penggabungan proton dan neutron untuk membentuk inti atom
B. bergabungnya inti ringan untuk membentuk inti berat
C. pembelahan inti berat terus-menerus yang dipengaruhi oleh neutron-neutron yang
dipancarkan oleh pembelahan inti berat lainnya
½ N0
10 t (detik)
N
N0
30
Bab 10 Fisika Inti
Fisika SMA Jilid 3B
31
D. pembelahan inti berat menjadi dua atom lebih ringan
E. pembakaran uranium dalam suatu tungku khusus yang disebut reaktor atom
16. Bahan bakar yang digunakan dalam sebuah reaktor fisi adalah ...
A. uranium alamiah D. U-235 diperkaya
B. uranium oksida E. U-238
C. U-235 murni
17. Berikut ini adalah komponen dasar dari sebuah reaktor atom, kecuali ...
A. bahan bakar D. kondensor
B. batang pengendali E. moderator
C. perisai / wadah
18. Yang berfungsi untuk memperlambat kelajuan neutron sehingga neutron-neutron dapat
dengan mudah membelah inti atom adalah ...
A. batang pengendali D. pendingin
B. kondensor E. perisai beton
C. moderator
19. Bahan bakar PLTN fusi adalah ...
A. helium D. tritium
B. hidrogen E. air
C. deuterium
20. Berikut ini adalah manfaat radioisotop, kecuali ...
A. mendeteksi adanya penyempitan pembuluh darah
B. mendeteksi adanya kebocoran pipa penyalur minyak
C. membelah sel-sel kanker
D. menentukan umur manusia purba
E. memotong lembaran baja dengan akurat
II. Esai
Kerjakan soal-soal berikut di buku latihan Anda
Data: 1 u = 1,6 x 1027 kg; 1n
0 = 1,0086 u;
e = 1,6 x 10-19 C; c = 3 x 108 m/s;
1 u = 931 MeV; 1H
1 = 1,0078 u;
NA = 6,02 x 1023 atom/mol;
1 tahun = 365 hari;
1 eV = 1,6 x 10-19 J.
Bab 10 Fisika Inti
Fisika SMA Jilid 3B
32
Tingkat I Mengaplikasikan Skill
1. Tentukan banyaknya proton, neutron, dan elektron dalam isotop-isotop berikut ini.
(a). 16O
8 (c). 138Ba
56
(b). 60Co
27 (d). 210Po
84
2. Jika massa atom deuterium ( 2H
1 ) adalah 2,0141 u, tentukan defek massa, energi ikat,
dan energi ikat per nukleon dari deuterium.
3. Energi ikat dari 42Ca
20 adalah 361,7 MeV. Tentukan massa atom Ca-42 (dalam u).
Diberikan massa proton = 1,0078 u dan neutron = 1,0087 u.
4. Waktu paro suatu bahan radioaktif adalah 10 jam. Radiasi awal cuplikan diukur dan
didapat aktivitas 1200 hitungan per menit. Berapakah aktivitasnya setelah:
(a). 10 jam, (c). 40 jam,
(b). 20 jam, (d). 50 jam?
5. Aktivitas sebuah sumber radioaktif berkurang 7/8 bagian dari aktivitas awalnya dalam
selang waktu 30 jam. Tentukan waktu paro dan tetapan peluruhan.
6. Hitung aktivitas 1 gram 238U yang memiliki waktu paro 4,5 x 109 tahun.
7. Suatu isotop 210Pb
82 yang memiliki waktu paro 22 tahun dibeli 44 tahun yang lalu. Isotop
ini akan berubah menjadi 210Bi
83 . Jika mula-mula terdapat 100 g 210Pb, tentukanlah massa
210Pb dan 210Bi saat ini.
8. Tentukan nilai Q dari reaksi: Li n H 4He
4,0026
3
3,0161
6

6,0151
Tingkat II Soal Tantangan
9. Dua buah radioaktif A dan B mula-mula memiliki jumlah atom yang sama. Tiga hari
kemudian, jumlah atom B delapan kali jumlah atom A. Jika waktu paro B adalah 1,50
hari, tentukanlah waktu paro A.
(Jawab: 0,6 hari)
10. Pohon hidup mengambil karbon-14 radioaktif dari atmosfer selama proses fotosintesis,
dan proporsi atom-atom C-14 adalah 1,25 dalam 1012. Ketika pohon mati C-14 meluruh,
waktu paronya 5600 tahun. 4 g karbon yang diambil dari pohon mati memberikan laju
peluruhan 20,0 peluruhan per menit. Taksirlah usia pohon itu. (Tetapan Avogrado = 6,0
x 1023 mol-1, 1 tahun = 3,16 x 107 s, ln 2 = 0,693).

Anda mungkin juga menyukai