Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Peluruhan merupakan jenis peluruhan yang paling umum dikenal, sebab hampir
semua nuklida tidak berada pada daerah kestabilan. Proses peluruhan meliputi pancaran
elektron secara langsung dari inti. Baik elektron yang bermuatan negatif maupun positron
yang bermuatan positif dapat dipancarkan oleh inti yang sama dalam beberapa kasus
khusus. Rutherford dan Soddy(1!"# mendemonstrasikan bah$a secara kimia nomor atom
dari sebuah nuklida akan mengalami kenaikan dengan bilangan bulat selama nuklida
mengalami peluruhan negatif. Selanjutnya, %urie dan &uliot (1"'# menemukan bah$a
nomor atom akan berkurang dengan bilangan bulat pada saat ini memancarkan positron.
%had$ick (11'#, menemukan bah$a energi peluruhan beta adalah kontinu.
Peluruhan ditemukan pertama kali pada akhir abad ke(1. Pada $aktu itu
ditunjukkan adanya beberapa isotop radioaktif yang memancarkan )arah bermuatan negatif.
*amun demikian, dikarenakan adanya kesulitan teknis, pengamatan langsung terjadinya
proses tersebut baru dapat dilakukan pada tahun 1'+ setelah ditemukannya reaktor nuklir.
,eteksi neutrino secara langsung baru dapat dilakukan setelah ditemukannya alat pengelip
cairan( li-uid scintilator#. Percobaan peluruhan yang berorientasi pada fisika nuklir baru
dapat dikembangkan setelah dikuasainya tekniki suhu rendah( cryogenic#.
1.2 Tujuan
1. .ntuk mengetahui sifat(sifat radiasi beta
2. .ntuk menentukan koefisien absorber dari kertas karton, fle/i glass, dan aluminium
3. .ntuk mengetahui prinsip absorbsi peluruhan partikel beta
BAB II
LANDASAN TEORI
,ikenal tiga jenis peluruhan yang digolongkhan sebagai peluruhan , yaitu
peluruhan dengan pemancaran negatron (
(
#, pemancaran positron (
0
#, dan penangkapan
electron. Bila suatu inti mempunyai kelebihan neutron relati1e terhadap isobar yang lebih
stabil, kesatilan yang lebih besar akan dicapai dengan perubahan satu ne$tron menjadi satu
proton. Proses ini disebutpemancaran negatron atau peluruhan negatron.

Peluruhan merupakan proses transformasi isobarik dalam hal ini cacah proton
berubah(berkurang# tanpa disertai perubahan cacah nukleon. Bila suatu inti mempunyai
kelebihan proton relati1e terhadap isobar yang lebih stabil, kesetabilan yang lebih besar
dicapai dengan pengubahan suatu proton menjadi ne$tron. Pengubahan ini dapat
dilakukhan dengan pemancaran positron (peluruhan positron# atau dengan penangkapan
electron.
Pemancaran negatron dihasilkhan dari peluruhan
(
yang terjadi jika angka banding
n2p sangat besar. 3al ini dilakukhan dengan reaksi partikel untuk peluruhan negatron.

Suatu
negatron bebas akan mengalami peluruhan spontan dengan $aktu 4 15 menit, tetapi jika
ne$tron terikat dalam inti maka situasinya berbeda.3al ini dapat ditunjukhan oleh $aktu
paruh berbagai radio isotop yang mengalami peluruhan dalam orde mikrodetik samapi 1!
1!
tahun.
Proses terjadinya peluruhan dapat dijelaskan dari skema tingkat dasar( state a$al#
proton dan neutron. 6etiga nuklida memiliki cacah nukleon yang sama, tetapi cacah neutron
dan protonya berbeda.
7
15
% adalah inti stabil dengan cacah neutron dan proton yang sama
(*8987#. Pada
+
15
B dengan *8: dan 98+ memiliki (*;9#.
Selanjutnya pada nuklida
:
15
* dengan *8+ dan 98: memiliki (9;*#. <nti atom
15
+
B
yang tidak stabil meluruh dengan mengubah satu neutronnya menjadi proton agar stabil
menjadi
7
15
% . 6arena muatanya harus kekal maka harus dibentuk satu muatan negatif
(elektron#. *amun denikian karena elektron tak dapat berada dalam inti atom maka ia harus
dikeluarkan dan dipancarkan sebagai radiasi dan anti neutrino.
=nalog untuk,
15
:
* cacah proton lebih besar dibandingkan denagn cacah
neutronnya, sehingga inti tersebut meluruh dengan mengubah satu protonnya menjadi
neutron disertai dengan mengubah satu protonnya menjadi neutron disertai dengan
pemancaran )arah positif dalam bentuk radiasi sinar
0
dan neutrino. &enis peluruhan beta
yang ke(" adalah penangkapan elektron. Pada proses peluruhan ini, satu elektron orbit
ditangkap proton dalam inti atom sehingga berubah menjadi neutron. ,alam hal ini cacah
nukleonnya tetap, tetapi satu protonnya berubah menjadi neutron seperti pada proses
peluruhan .
(Bunbun Bundjali, 5!!7#
=lat cacah >eiger memiliki tegangan kerja yang cukup lebar yang menghasilkan
laju cacahan yang tidak terlalu terpengaruh oleh beda tegangan yang diberikan. ,aerah ini
disebut plateau, yang bermula dari beda tegangan yang menghasilkan denyut yang dapat
melampaui diskriminator hingga pada nilai beda tegangan yang menyebabkan kenaikan
tajam pada laju cacahan.
,alam praktek selalu terdapat kemiringan di daerah plateau ini. 6emiringan ini
biasanya dinyatakan dalam persen per 1!! ?olt. @oton radiasi yang menumbuk ka$at
tersebut menyebabkan terjadinya perbedaan tegangan di antara kedua elektrodanya. 3asil
interaksi (keluaran# tersebut yang berupa pulsa akan dilipatgandakan kemudian dibaca oleh
sebuah alat dan ditampilkan pada indikator yang berupa jarum penunjuk, lampu atau bunyi
klik dimana satu bunyi menandakan satu partikel.
6onstanta $aktu R% adalah jauh lebih besar daripada $aktu yang diperlukan untuk
pengumpulan ion(ion. =kibatnya pencacah tidak bekerja selama periode $aktu yang sangat
panjang. ,engan perkataan lain, $aktu matinya terlalu panjang. Aetode pemadaman diri
diperoleh dengan menambahkan sedikit gas organic poliatomik atau gas halogen pada gas
utama dalam detektor.
Selain keempat jenis radiasi pengion yang telah dikemukakan sebelumnya ( sinar B
C, sinar B D, sinar B dan sinar B #, masih ada beberapa jenis radiasi pengion lainnya yang
akan dikemukakan dalam pembahasan berikut iniE positron, neutron, dan inti(inti ringan.
6etiga jenis radiasi pengion tersebut merupakan radiasi jenis partikel dan umumnya
terbentuk bukan secara alamiah melaikan dibuat oleh manusia, atau dipancarkan oleh
sumber(sumber radiasi buatan manusia, seperti reaktor nuklir, akselerator dan irradiator.
Positron atau elektron bermuatan listrik positif (
01
e
o
# merupakan jenis sinar
radioaktif yang dibelokkan oleh medan magnet namun arah pembelokannya menuju kutub
negatif, searah dengan pembelokkan sinar B D, dan berla$anan arah dengan pembelokan
sina B negatif.
Fleh sebab itu positron disebut juga sebagai sinar B positif dan diberi notasi
01

o
.
&ika inti atom berkurang 1 dan nomor massanya tetap. Pemancaran positron ini tidak lain
dari terjadinya perubahan proton dalam inti atom menjadi neutron, sehingga dapat pula
dikatakan bah$a inti yang memancarkan positron akan mengalami pengurangan satu buah
proton dan penambahan satu buah neutron dalam intinya.
*eutron merupaka partikel penyusun inti atom yang bermassa 1 sama dan tidak
bermuatan listrik, sehingga diberi notasi
o
n
1
. Radiasi neutron dari inti atom sbetulnya sulit
terjadi. Aeskipun demikian, pemancaran neutron ini biasanya hanya terjad pada unsur(unsur
hasil fisi dengan $aktu paro sampai pendek.
Pemancaran neutron ini akan bersamaan dengan rangkaian peluruhan lainnya. Setelah
peluruhan, inti atom masih dalam keadaan tereksitasi dengan tingkat energi yang cukup
tinggi, sekitar G Ae1. Peluruhan inti yang disertai pemancaran neutron akan menghasilkan
inti baru dengan nomor atom tetap dan nomor massanya berkurang satu.
(Hisnu Susetyo, 1G7#
.nsur radioaktif yang dapat memancarkan neutron secara spontan adalah
5+5
%f
(californium B 5+5# merupakan atom radioaktif pemancar B D yang dapat mengalami fisi
nuklir spontan disertai pemancaran neutron dengan laju rata(rata 1! fisi untuk setiap "1"
pemancar sinar B D. Haktu paroh
5+5
%f melalui peluruhan sinar B D adalah 5,:" tahun,
sedang $aktu paroh efektifnya, termasuk fisi nuklir spontan, adalah 5,7+ tahun. Sifat ,asar
Radiasi 9at Radioaktif. Radiasi ini atom(atom )at radioaktif terdiri dariE
a. Partikel B partikel =lfa (D#
Partikel ini terdiri dari dua proton dan dua neutron. Partikel ini adalah inti atom(atom
3elium dengan dua muatan listrik dan mempunyai massa kira(kira empat kali massa atom
3idrogen. 6arena kecepatannya berkisar hanya sekitar 1!.!!! B 5!.!!! mil2detik maka daya
tembusnya tidak terlalu besar.
b. Partikel B partikel Beta (#
Partikel adalah elektron(elektron sebenarnya adalah sinar katoda, yang mempunyai
muatan listrik negatif dan massanya kira(kira 1 2 1G": / massa atom 3idrogen. Partikel B
partikel beta mempunyai daya tembus yang lebih daripada partikel , karena kecepatannya
berkisar 7!.!!! B 17!.!!! mil 2 detik.
c. Sinar (#
Sinar adalah sinar B / dengan energi tinggi, sejenis dengan radiasi cahaya yang
tampak, tetapi dengan panjang gelombang yang lebih pendek dan frekuensi yang lebih
tinggi. ,apat dipercaya bah$a sinar itu dihasilkan oleh transisi energi.
Radio aktifitas adalah suatu gejala yang menunjukan adanya akti1itas inti atom,yang
disebabkan karena inti atom tak stabil.
>ejala yang dapat diamati ini dinamakanEsinar radio aktif.
,alam tahun 1G7 seorang fisika$an Perancis 3enry Bec-uerel(1G+5(1!G# untuk pertama
kalinya menemukan radiasi dari senya$a(senya$a uranium.Radiasi ini tak tampak oleh
mata,radiasi ini dikenal karena sifatnya yaituE
Aenghitamkan film
,apat mengadakan ionisasi
,apat memendarkan bahan(bahan tertentu
Aerusak jaringan tubuh
,aya tembusnya besar
Radiasi ini tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan keadaan lingkungan
sepertiEsuhu,tekanan suatu reaksi kimia.
%ontohE uranium disebut bahan radio aktif,dan radiasi yang dipancarkan disebut sinar radio
aktif.
>ejala ini diperoleh Bec-uerel ketika mengadakan penelitian terhadap sifat(sifat
@luoresensi yakni perpendaran suatu bahan selagi disinari cahaya. @osforecensi yaitu
berpendarnya suatu bahan setelah disinari cahaya, jadi berpendar setelah tak disinari
cahaya. @luorecensi dan @osforecensi tidak bertentangan dengan hukum kekelan
energi,bahan(bahan berpendar selagi menerima energi atau setelah menerima energi
Persenya$aan uranium tidak demikian halnya,radiasi persenya$aan uranium tanpa
didahului oleh penyerapan energi,suatu hal yang sangat bertentangan dengan hukum
kekelan energi *amun setelah teori relati1itas Iinstein lahir,gejala itu bukan sesuatu yang
mustahil,sebab energi dapat terjadi dari perubahan massa.
(6usminarto, 1G+#
Penyelidikan terhadap bahan radioaki1itas dilanjutkan oleh suami istri Pierre
%urie(1G+(1!7#,dan Aarrie %urrie(1G7:(1"'#,yang menemukan bahan baru. Bila berkas
sinar radioaktif dile$atkan melalui medan listrik dan medan magnet,ternyata hanya " jenis
sinar pancaran yang la)im disebut sinar ,sinar dan sinar
a.Sinar adalah berkas yang menyimpang ke keping negatif.,ari arah simpangannya,jelas
bah$a sinar adalah partikel yang bermuatan positif. Jernyata sinar adalah ion 3e martabat
(1alensi#dua.
5
' 8
5
3e
'.
,aya ionisasi sinar sangat besar sedangkan daya tembusnya sangat
kecil.
b. Sinar adalah berkas yang menyimpang kearah keping positif,sinar adalah partikel yang
bermuatan negatif.Jernyata massa dan muatan sinar sama dengan massa dan muatan
elektron.
(1
!
8
(1
e
!
. ,aya ionisasinya agak kecil sedangkan daya tembusnya agak besar.
c.Sinar adalah berkas yang tidak mengalami simpangan di dalam medan listrik maupun
medan magnet.Jernyata sinar adalah gelombang elektromagnetik seperti sinar C.,aya
ionisasi sinar paling kecil dan daya tembusnya paling besar. Sinar alfa merupakan radiasi
partikel yang bermuatan positif, partikel sinar alfa sama dengan inti 3elium (', bermuatan
05e dan bermassa ' sma.
Peluruhan merupakan jenis peluruhan yang paling umum dikenal, sebab hampir
semua nuklida tidak berada pada daerah kestabilan. Proses peluruhan meliputi pancaran
elektron secara langsung dari inti. Baik elektron yang bermuatan negatif maupun positron
yang bermuatan positif dapat dipancarkan oleh inti yang sama dalam beberapa kasus
khusus.
Rutherford dan Soddy (1!"# mendemonstrasikan bah$a secara kimia$i nomor atom
dari sebuah nuklida akan mengalami kenaikan dengan bilangan bulat selam nuklida
mengalami peluruhan negatif. Selanjutnya, %urie dan &uliot (1"'# menemukan bah$a
nomor atom akan berkurang dengan bilangan bulat saat inti memancarkan positron.
%had$ick (11'#, menemukan bah$a energi peluruhan beta adalah kontinu. Peluruhan
ditemukan pertama kali pada akhir abad ke(1.
Pada $aktu itu ditunjukkan adanya beberapa isotop radioaktif yang memancarkan )arah
bermuatan negatif. *amun demikian, dikarenakan adanya kesulitan teknis, pengamatan
langsung terjadinya proses tersebut baru dapat dilakukan pada tahun 1'+ setelah
ditemukannya reactor nuklir.
,eteksi neutrino secara langsung baru dapat dilakukan setelah ditemukanya alat
pengelip cairan (li-uid scintilator#. Percobaan peluruhan yang berorientasi pada fisika
nuklir baru dapat dikembangkan setelah dikuasainya teknik suhu rendah (cryogenic#. ,i
bidang teori juga ditemui hambatan dalam menjelaskan spectrum sinar , khususnya
mengenai kekekalan energi dan spin.
Pauli (1"!# mengajukan hipotesis yang menyatakan pada peluruhan akan
dipancarkan pula suatu )arah netral tak bermassa diam yang dikenal sebagai anti neutrino.
Berdasarkan hipotesis Pauli, pada tahun 1"' @ermi mengajukan teorinya tentang peluruhan
yang sampai sekarang masih dianggap benar. Kee dan Lang (1+7# mempeluas teori @ermi
dengan membbutikan pada peluruhan tidak berlaku kekekalan paritas.
Kambatnya perkembangan pengetahuan tentang peluruhan dapat dimengeti, yang
disebabka belum dipahaminya secara kokoh tentang struktur inti atom dan juga tentang gaya
nuklir yang menyebabkan peluruhan. Peluruhan merupakan proses transformasi isobaric,
dalam hal ini cacah proton berubah (berkurang# tanpa disertai perubahan cacah nucleon.
Jerdapat " macam proses terjadinya peluruhan yakni sebagai berikutE
a) Pemancaran elektron (
(
#
b) Pemancaran positron (
(
#
c) Penangkapan elektron (electron capture#.
Sinar beta merupakan radiasi partikel bermuatan negatif. Sinar beta merupakan berkas
elektron yang berasal dari inti atom. Partikel beta yang bermuatan (1e dan bermassa 12G"7
sma. 6arena sangat kecil, partikel beta dianggap tidak bermassa sehingga dinyatakan
dengan notasi . Sinar beta paling energetic dapat menempuh sampai "!! cm dalam udara
kering dan dapat menembus kulit. (sani$ira.$ordpress.com2)at(radioaktif2sinar(beta2(
cache#
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
1.1 Peralatan, !"#!nen $an Ba%an
1.1.1 Peralatan
1.Jabung >eiger(Auller (Jabung >.A#
@ungsiE .ntuk mendeteksi radiasi sinar beta yang kemudian dikirimkan ke
scalar2ratemeter untuk menampilkan dalam bentuk cacah.
5.Scalar2Ratemeter
@ungsi E untuk menampilkan besarnya cacah yang terdeteksi.
".Stop$atch
@ungsi E .ntuk mengukur $aktu pencacahan.
'.6abel coa/ial
@ungsi EAenghubungkan tabung >.A dengan scalar2ratemeter.
+.Rak Jabung >.A
@ungsi E Jempat untuk meletakkan sumber radiasi ,tabung >.A,absorber
=luminium,absorber timbale serta absorber fle/iglass.
7.&epitan
@ungsi E =lat bantu menjepit sumber radioaktif dari kaleng dan diletakkan pada
rak tabung >.A.
:.Serbet
@ungsiE .ntuk menutup kaleng tempat unsur radioaktif agar radiasinya tidak
membahayakan praktikan.
G.=bsorber =luminium
@ungsi E sebagai absorber.
.=bsorber 6arton
@ungsi E sebagai absorber.
1!.=bsorber @le/iglass
@ungsi E sebagai absorber.
1.1.2 !"#!nen
&
1.1.3 Ba%an
1.Sr(!
@ungsi E sebagai sumber radiasi yang dipakai dalam percobaan.
1.2 Pr!'e$ur Per(!)aan
1. ,isiapkan semua peralatan yang digunakan dalam percobaan
2. ,ihubungkan tabung >A pada alat pencacah ( ratemeter 2 scalar # dengan
menggunakan kabel coa/ial
3. ,ihidupkan skalar ke sumber liatrik PK*
4. ,ihidupkan skalar dan diukur cacah background
5. ,iletakkan sumber radioaktif pada rak >eiger Auler dan diukur laju cacah
selama 1 menit dengan scalar tanpa absorber
6. ,ipasang absorber =luminium pada rak >eiger Auler, kemudian diukur kembali
laju pencacahan
7. ,iulangi percobaan untuk absorber @le/i >lass dan absorber kertas karton
8. ,icatat hasilnya pada tabel
.
DA*TAR PUSTAA
M1N Bundjali, Bunbun. 5!!7. 6imia <nti. <nstitut Jeknologi Bandung E Bandung.
3al. 15+(157
M5N 6usminarto. 1G+. Isensi @isika Aodern. =ndi E Logyakarta.
3al. 5!(51!
M"N Susetyo, Hisnu. 1G. Spektrometri >amma. >ajah Aada E Logyakarta.
3al. +!(+1
M'N sani$ira.$ordpress.com2)at(radioaktif2sinar(beta2(cache.
Aedan, 5 *o1ember 5!15
=sistenO PraktikhanO
(Sil1iana Simbolon# (%itra Hara Br Sinuraya#

Anda mungkin juga menyukai