Oleh:
Kelompok 1
Penulis
RUANG IONISASI DAN PENCACAH PROPORSIONAL
Gambar.1. Percobaan untuk hubungan antara tegangan tinggi dan muatan yang terkumpul
Region II
Muatan yang terkumpul tetap konstan meskipun adanya perubahan
tegangan karena tingkat rekombinasinya adalah nol tanpa adanya muatan
baru yang dihasilkan.
Region III
Diwilayah ini muatan yang terkumpul mulai meningkat karena
electron menghasilkan ionisasi sekunder yang mengakibatkan muatan
ganda. Medan listrik semakin kuat dalam sepersekian penghitung volume,
dimana electron dari ionisasi utama memperoleh cukup energy antara
tumbukan untuk menghasilkan tambahan ionisasi.
Faktor perbanyakan gas, perbandingan ionisasi total yang dihasilkan
dibagi dengan ionisasi utama. Pulsa tinggi pada output sebanding dengan
energy yang hilang dalam pencacah. Oleh karena itu, identifikasi partikel
dan pengukuran energy diperbolehkan. Wilayah ini cukup tepat disebut
dengan wilayah sebanding (wilayah proporsional).
Region IV
Diwilayah ini, medan listrik dalam pencacah sangat kuat sehingga
pasagan electron ion tunggal yang dihasilkan dalam ruangan cukup untuk
memulai longsoran pasangan electron ion. Longsoran ini akan menghasilkan
sinyal kuat dengan bentuk dan tinggi yng tidak bergantung pada ionisasi
utama dan jenis partikel. Sebuah sinyal itu tergantung hanya pada pencacah
elektronik. Wilayah IV ini disebut dengan wilayah GM (Geiger Miller).
Region V
Jika tegangan dinaikkan melebihi tegangan IV, sebuah peristiwa
pengion tunggal memulai pengosongan terus menerus dalam gas, dan
perangkat ini bukan pencacah lagi, jika pencacah gas komersial beroperasi
dengan tegangan V>VIV, pencacah tersebut mungkin akan hancur. Jika
bahasan diatas kita menggunakan sumber partikel alfa, beta dan gamma
hasil grafik akan diperlihatkan pada gambar 3.
1
() = 0 2 (3)
Detektor ini menggunakan zat berupa gas. Gas yang digunakan pada
umumnya adalah gas-gas mulia seperti helium, argon, neon dan lain-lain.
Penggunaan gas mulia ini karena merupakan gas yang paling stabil. Foton
yang meradiasi gas dalam tabung menyebabkan terjadinya ionisasi menjadi
electron (negative ion) dan positive ion. Dengan beda potensial tertentu ion
positive akan tertarik ke katoda (-) dan ion negative akan tertarik ke anoda
(+).
Pencacah Proporsional merupakan bentuk modifikasi dari kamar
ionisasi, perbedaan antara pencacah proporsional dan kamar ionisasi
terdapat pada dua aspek yaitu:
1. Pada pencacah proporsional salah satu elektroda berupa silinder
berlubang (hollow cylinder), dan satu elektroda lagi berupa kawat di
dalam silinder sepanjang sumbu silinder itu.
2. Tegangan yang terpasang pada pencacah proporsional lebih besar
daripada kamar ionisasi.
D. Sifat-Sifat Ion Ruang ionisasi dan Pencacah Proporsional
Sifat-sifat ruang ionisasi terdiri dari:
1. Struktur atau susunan kristal
Dalam keadaan padat, senyawa ionis terdapat dalam bentuk kristal
dengan susunan tertentu. Penafsiran terhadap hasil difraksi sinar-X pada
senyawa ion dapat memberi petunjuk mengenai susunan internal dari kristal
ion tersebut. Misalnya pada kristal NaCl dapat diketahui bahwa setiap ion
Na+ dikelilingi oleh 6 ion Cl-,dan setiap ion Cl juga dikelilingi oleh 6 ion
Na+.
2. Isomorf
Senyawa-senyawa ion yang mempunyai susunan yang mirip satu
sama lain seperti NaCl dan KNO3 mempunyai bentuk kristal yang sama
yang disebut isomorf. Disamping itu terdapat pula senyawa-senyawa yang
mempunyai muatan ion berbeda,tetapi mempunyai susunan kristal yang
sama. Misalnya NaF dan MgO,CaCl2 dan K2S masing-masing mempunyai
susunan kristal yang sama.
3. Daya Hantar Listrik
Baik dalam keadaan cair (meleleh)maupun dalam larutannya senyawa
ionois dapat menghantarkan arus listrik.
4. Titik leleh dan titik didih
Ion positif dan ion negative pada senyawa ionis, terikat satu sama
lain oleh gaya elektrostatik yang sangat kuat. Untuk memisahkan ion-ion
tersebut baik yang terdapat dalam bentuk kristal maupun dalam bentuk
cairannya, diperlukan energi yang cukup besar, yang mengakibatkan titik
leleh dan titik didih senyawa ionis juga tinggi.
5. Kelarutan
Pada umumnya senyawa ionis, ion-ion tidak tergantung pada ion
pasangannya ,misalnya bila NaCl dan AgNO3(dalam larutan)
dicampurkan,maka segera terbentuk endapan AgCl
Sifat-Sifat Ruang Ionisasi terdiri atas :
a. Ketika gas antara elektroda terionisasi dengan cara apapun, misalnya
dengan partikel alpha, partikel beta, sinar-X, atau emisi radioaktif
lainnya, ion dan elektron dipisahkan pindah ke elektroda polaritas yang
berlawanan, sehingga menciptakan arus ionisasi yang mungkin diukur
dengan galvanometer atau elektrometer.
b. Setiap ion dasarnya deposito atau menghapus muatan listrik kecil ke
atau dari elektroda, sehingga akumulasi muatan sebanding dengan
jumlah seperti bermuatan ion. Sebuah potensi tegangan yang dapat
berkisar dari beberapa volt untuk kilovolt banyak diterapkan antara
elektroda, dan memungkinkan perangkat untuk bekerja terus menerus
dengan pembersihan elektron dan mencegah perangkat dari menjadi
jenuh. Arus yang berasal disebut bias saat ini, dan mencegah perangkat
untuk mencapai titik di mana ion tidak lebih dapat dikumpulkan
Dengan beda potensial tertentu maka Ion (-) akan tertarik ke Anoda
(+) dan ion (+) akan tertarik ke katoda (-). Ion (+) bergerak lebih lambat
karena lebih passif dari ion (-) atau electron. Jika tegangan yang diberikan
terlalu rendah, maka beberapa electron dan ion (+) akan bergabung kembali
(recombine) sebelum mencapai elektroda sehingga ion kembali menjadi
molekul tak bermuatan. Dengan potensial tertentu maka akan terdeteksi arus
dengan menyimpangnya jarum ampermeter. Arus yang terdeteksi biasanya
sangat kecil, sekitar beberapa microampere, namun masih dapat terdeteksi.
Sebuah arus listrik adalah sebuah aliran electron pada kawat dalam
sebuah rangkaian sederhana. Electron secara terus menerus berputar-putar
dalam kawat rangkaian. Ketika electron meninggalkan satu bagian kawat
maka akan segera digantikan oleh electron selanjutnya. sebenarnya, pada
ionization chamber tidak terdapat ion atau electron. Namun proses radiasi
dari sumberlah yang menyebabkan timbulnya ion tersebut dan tertarik ke
elektroda sehingga dapat terdeteksi oleh Ampere meter. Sumber-sumber
yang sangat radioaktif dapat menggantikan ion secara cepat sehingga
menghasilkan arus yang besar. Demikian sebaliknya.
Campuran dan tekanan gas isian harus dipilih agar proses multiplikasi
bersifat linear dengan radiasi yang diterima. Di samping itu pula, campuran
gas isian harus dapat juga berfungsi sebagai penghenti proses multiplikasi.
Sifat multiplikasi yang diskrit dan linear terhadap energi radiasi merupakan
sifat dasar detektor proporsional. Tekanan gas isian menentukan pula proses
multiplikasi.
Arus dalam ruang ionisasi diukur dari rata-rata ion yang dihasilkan
dengan banyak partikel yang datang. Ini dicapai dengan pengukuran
langsung arus listrik yang diturunkan dalam ruang, menggunakan
galvanometer yang sensitif dengan arus 10-8 A atau lebih tinggi atau sebuah
elektrometer (kadang-kadang dengan amplifier) untuk arus yang kecil dari
10-8A . Sebuah elektrometer, kuat arus ditentukan dengan mengukur
penurunan tegangan dikali dengan hambatan yang dikenal dengan R.
Penurunan tegangan dapat diukur dengan elektrometer secara langsung.
1 1
() = 0 () = ( + + )
0
(7)
Pulsa V(t) ditunjukkan oleh garis 8 gambar. pulsa meningkat dengan cepat
dan mencapai setengah dari maksimum yang waktu dari microseconds.
Kemudian turun dan naik pada tingkat yang jauh lebih lambat, hingga
milidetik kemudian mencapai nya nilai akhir, T/C. Pulsa gambar 8 berasal
di bawah asumsi bahwa semua ion diproduksi pada titik yang sama. Pada
kenyataannya, ion-ion itu diproduksi sepanjang melacak partikel insiden.
Ini memodifikasi bentuk pulsa selama yang awal naik, tetapi itu hampir
tidak terpengaruh selama periode berikutnya. Pulsa gambar 8 ini terlalu
lama, bahkan untuk tingkat menghitung sederhana. Seperti dalam kasus
kamar ionisasi, pulsa chopped off beberapa waktu nyaman dengan
bantuan dari sirkuit pembeda (Bab 10). Hasil pulsa akan ditunjukkan oleh
garis putus-putus dalam gambar 8.
Gambar 8. Pulsa tegangan yang dihasilkan oleh ruang ionisasi
J. Jenis Radiasi yang dapat Dicacah oleh Ruang Ionisasi dan Pencacah
Proporsional
1. Jenis Radiasi yang dapat Dicacah oleh Ruang Ionisasi
Jenis radiasi yang dapat dideteksi oleh pencacah ini adalah adalah
jenis radiasi partikel alfa, karena partikel alfa mempunyai jarak tempuh
pendek, daya ionisasi partikel alfa sangat besar dibandingkan dengan
partikel beta atau sinar gamma.
Tiap partikel alfa yang masuk ke dalam ruang akan menyebabkan
ionisasi dan menimbulkan pulsa yang dapat dicatat. Tetapi, karena
ionisasi spesifik partikel beta itu kecil, pulsa yang dihasilkan bisanya
sangat lemah dan tidak dapat dicatat. Bagi partikel alfa pulsa yang
dihasilkan cukup kuat untuk dibesarkan, hingga dapat diukur.