15.00 – 17.00
10 Maret 2018
Abstrak
Gas merupakan kumpulan molekul yang bergerak dalam suatu ruang dan saling bertumbukan satu
sama lain. Tumbukan ini mengakibatkan terjadinya peubahan besaran-besaran fisis pada molekul-
molekul tersebut. Suatu gas dikatan ideal jika memenuhi syarat-syarat gas ideal. Perbandingan
kapasitas panas gas saat tekanan konstan (Cp) dan kapasitas panas saat volume konstan (Cv), disebut
gamma. Nilai konstanta gamma dapat dihitung dengan metode ruchardt. Metode ini memanfaatkan
kondisi adiabatik dari sistem. Sistem terdiri dari sebuah tabung berisi gas yang dimasukkan piston
kedalmnya, terdapat kumparan pada tabung disekitas piston. Saat diberi arus maka akan muncul
induksi magnetik, menyebabkan gas berosilasi saat terjadi resonansi, menyebabkan piston juga ikut
bergetar, hal ini disebut resonansi elastis gas. Dari hasil percobaan didapat gamma rata-rata sebesar
2,428 dengan KSR 45,704%. Sedangkan dari grafik didapat gamma rata-rata sebesar 8,955 dengan
KSR berkisar di 437,311%. Pada percobaan ini factor yang mempengaruhi yaitu, masa, volume gas,
dan kondisi sistem.
Kata kunci: benda hitam,hukum stefan boltzman, konstanta stefan boltzman, konstanta emisivitas
Tabel 5. Piston 1 dan 2 untuk kondisi tabung buka- Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan
tutup untuk menentukan nilai konstanta γ, yaitu
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik perbandingan panas jenis pada tekanan tetap Cp
0,00007 0,000333 11,13333 2,59165 55,49899 dan pada volume tetap Cv. Konstanta γ dapat
0,00006 0,0005 10,83333 2,113522 26,81131 6,707706 ditentukan nilainya tanpa menghitung Cp dan Cv,
0,00005 0,0005 10,93333 1,793935 7,636113 yaitu dengan percobaan resonansi elastis gas.
0,00004 0,000833 11,5 1,587828 4,730344 KSR(%) Percobaan dilakukan dengan sebuah tabung silinder
0,00003 0,001 12,6 1,429585 14,22489
302,4624 dan piston di dalamnya. Percobaan dilakukan
0,00002 0,000333 12,43333 0,927984 44,32098 dengan metode Ruchardt, yaitu dengan gas yang
dialirkan ke dalam tabung silinder dan diberi suatu
Tabel 6. Piston 1 dan 2 untuk kondisi tabung tutup- medan magnet dari kumparan. Sehingga saat
tutup frekuensi dari osilator sama dengan frekuensi alami
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik gas, gas akan berosilasi yang ditandai dengan
0,00007 0,000125 12,56667 3,316292 98,97749 bergetarnya piston. Karena perubahan volume dan
0,00006 0,000667 21,56667 7,596467 355,788 17,96268 tekanan gas sangat kecil, proses yang terjadi adalah
0,00005 0,002417 20,86667 6,05172 263,1032 proses adiabatik. Dengan persamaan PVγ adalah
0,00004 0,001417 18,76667 3,960933 137,656 KSR(%)
konstan, nilai γ dapat diperoleh dari percobaan ini.
0,00003 0,001167 20,23333 3,582956 114,9774
977,761 Percobaan dilakukan untuk mencari nilai
0,00002 0,000667 20,36667 2,268102 36,08614
frekuensi resonansi, yaitu saat piston bergetar.
Dilakukan variasi volume gas dalam tabung, yaitu
70, 60, 50, 40, 30, dan 20 mL. Percobaan dilakukan
pada dua kondisi yang berbeda, yaitu saat atas dan
bawah tabung tertutup serta atas tabung terbuka dan
bawah tabung tertutup. Pada setiap terjadi
resonansi, diamati besar amplitudo osilasi piston.
Amplitudo bernilai besar saat volume gas 50 dan 40
mL. Artinya pergerakan partikel-partikel gas lebih
besar sehingga perubahan volumenya besar.
Sedangkan frekuensi resonansi bernilai sekilat 10
hingga 22 Hz. Percobaan dilakukan dengan variasi
massa piston, yaitu piston 1, piston 2, dan gabungan
keduanya.
Gambar 1. Grafik T2 terhadap volume untuk Dari nilai frekuensi resonansi, dapat dihitung
metode buka-tutup nilai periode dan konstanta γ setiap volume.
Diperoleh nilai konstanta γ sekitar 0,6 hingga 6 dan
nilai γ terbaiknya yaitu 2,428. Sedangkan nilai
literatur untuk gas monoatomik adalah 5/3 atau
1,667. Sehingga diperoleh KSR 45,704%. Pada
percobaan dengan metode buka-tutup, nilai γ
mendekati nilai literatur. Sedangkan pada metode
tutup-tutup, nilai γ cenderung lebih besar. Hal ini
dikarenakan gas dalam tabung menjadi jauh lebih
besar dari tekanan atmosfer dibandingkan pada
metode tutup-tutup. Pada metode tutup-tutup,
perubahan volumenya lebih kecil dibandingkan
pada metode buka-tutup. Pergerakan piston dalam
tabung menjadi lebih lambat.
Sedangkan massa piston berpengaruh pada
amplitudo getaran. Semakin besar massa,
amplitudonya semakin kecil. Dibuat grafik periode
pangkat 2 terhadap volume untuk setiap massa dan
keadaan. Diperoleh hubungan yang berbanding
lurus. Semakin besar volume, semakin besar nilai
periode pangkat 2. Artinya semakin besar volume,
semakin kecil frekuensinya. Hal ini sesuai dengan
persamaan. Namun pada keadaan tabung tutup-
tutup dengan piston 1, periode pangkat 2
berbanding terbalik dengan volumenya. Hal ini
terjadi karena pencarian nilai frekuensi yang tidak
tepat. Dari grafik dapat diproleh nilai γ dengan
persamaan garis lurus terbaiknya. Diperoleh nilai γ
sekitar 1,8 hingga 20,67 dan nilai γ terbaiknya
8,955. Sehingga jika dibandingkan dengan nilai γ
literatur diperoleh nilai kesalahan yang besar, yaitu
437,311%. Hal ini dikarenakan ketidakpresisian
frekuensi resonansi pada setiap volume dan nilai
gradien (at) yang kecil. Artinya kenaikan periode
pangkat 2 terhadap volume nilainya kecil. Sehingga
nilai γ yang diperoleh besar.
4. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kali ini, diperoleh
nilai konstanta γ dengan metode Ruchardt dari hasil
percobaan yaitu 2,428 dengan KSR 45,704% dan
dari grafik yaitu 8,955 dengan KSR 437,311%.
Daftar Acuan
Surungan, Tasrief. 2011. Fisika Statistik. Makassar
: Universitas Hassanudin.
Abid, Faisal. 2015. Resonansi Elastis Gas.
Sumedang : Universitas Padjadjaran.
Mustari, Sarah. 2015. Resonansi Elastis Gas.
Sumedang : Universitas Padjadjaran.