Anda di halaman 1dari 4

RESONANSI ELASTIS GAS (M-3)

Nur’aini Nafisah (140310150081)*, Riska Tri Handayani (140310150081)


Program Studi Fisika, FMIPA Universitas Padjadjaran

15.00 – 17.00
10 Maret 2018

Asisten : Dewi Puspita

Abstrak

Gas merupakan kumpulan molekul yang bergerak dalam suatu ruang dan saling bertumbukan satu
sama lain. Tumbukan ini mengakibatkan terjadinya peubahan besaran-besaran fisis pada molekul-
molekul tersebut. Suatu gas dikatan ideal jika memenuhi syarat-syarat gas ideal. Perbandingan
kapasitas panas gas saat tekanan konstan (Cp) dan kapasitas panas saat volume konstan (Cv), disebut
gamma. Nilai konstanta gamma dapat dihitung dengan metode ruchardt. Metode ini memanfaatkan
kondisi adiabatik dari sistem. Sistem terdiri dari sebuah tabung berisi gas yang dimasukkan piston
kedalmnya, terdapat kumparan pada tabung disekitas piston. Saat diberi arus maka akan muncul
induksi magnetik, menyebabkan gas berosilasi saat terjadi resonansi, menyebabkan piston juga ikut
bergetar, hal ini disebut resonansi elastis gas. Dari hasil percobaan didapat gamma rata-rata sebesar
2,428 dengan KSR 45,704%. Sedangkan dari grafik didapat gamma rata-rata sebesar 8,955 dengan
KSR berkisar di 437,311%. Pada percobaan ini factor yang mempengaruhi yaitu, masa, volume gas,
dan kondisi sistem.

Kata kunci: benda hitam,hukum stefan boltzman, konstanta stefan boltzman, konstanta emisivitas

1. Pendahuluan 5. Molekul tersebar merata dalam ruang yang


Gas merupakan salah satu wujud benda yang sempit.
memiliki atom-atom penyusun yang renggang, Persamaan Gas Ideal :
dapat bergerak secara bebas, memiliki massa dan 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 . . (1)
menempati ruang. Pada gas dikenal pula istilah gas Keterangan :
ideal, yaitu gas yang terdiri dari partikel-partikel P = Tekanan (atm)
titik yang bergerak secara acak dan tidak saling V = Volume (m3)
berinteraksi. Dalam penggunaannya, perbandingan n = jumlah mol
panas jenis gas melalui resonansi piston dapat R = konstanta gas = 0.08025
ditentukan dengan gas ideal, karena fenomena T = Suhu (K)
tersebut merupakan akibat dari adanya tekanan Hukum-hukum yang berlaku pada gas ideal
pada gas ideal. Untuk menentukannya, dilakukan antara lain adalah Hukum Boyle (mempelajari
percobaan resonansi elastis gas. Tujuan dari pengaruh volume terhadap tekanan gas), Hukum
praktikum ini adalah untuk menentukan konstanta Charles (mempelajari pengaruh perubahan suhu
perbandingan panas jenis Cp dan Cv gas (konstanta terhadap volume), Hukum Gay-Lussac
γ). (mempelajari hubungan tekanan gas dengan suhu
Gas ideal adalah gas yang partikel-partikelnya pada sistem tertutup), dan Hukum Avogadro
tidak memiliki volume dan tidak saling tarik (mempelajari reaksi-reaksi gas).
menarik. Gas berinteraksi ketika molekul- Resonansi adalah peristiwa bergetarnya suatu
molekulnya bertumbukkan lenting sempurna, benda karena ada benda lain yang bergetar dan
akibatnya molekul-molekul gas ideal bergerak acak memiliki frekuensi yang sama atau kelipatannya.
ke segala arah dengan berbagai kelajuan. Resonansi gas dapat terlihat pada piston dan gas
Suatu gas dikatakan ideal jika memenuhi syarat, yang berada dalam tabung piston magnetik.
yaitu : Kapasitas kalor merupakan besaran yang
1. Terdiri atas partikel yang banyak dan menggambarkan banyaknya kalor yang diperlukan
bertumbukan lenting sempurna untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 ̊C. Untuk
2. Hukum mekanika berlaku pada gerak partikel mengukurnya, tekanan dan volume diatur menjadi
gas konstan. Nilai perbandingan Cp dan Cv untuk gas
3. Jarak antar molekul jauh lebih besar dari pada dapat ditentukan berdasarkan peralatan resonansi
ukuran molekul elastis gas. Gas ditekan dan dimuaikan secara
4. Tidak ada tarikan atau dorongan antar partikel periodik dalam keadaan adiabatis. Metode
pengukuran ini disebut sebagai metode Ruchhardt.
2. Metode Penelitian 3. Hasil dan Pembahasan
2.1 Alat-Alat Percobaan 3.1 Data Percobaan
Alat-alat yang digunakan untuk percobaan Data yang diperoleh dari percobaan ini adalah
adalah tabung gelas berskala yang dilengkapi volume, amplitudo getaran, dan frekuensi
pemegang tabung, kran pembuka/penutup tabung, resonansi. Dari data ini dapat diolah dan diperoleh
statif, piston magnetik, kumparan dan besar konstanta γ dengan persamaan-persamaan
pemegangnya, osilator, amperemeter, kabel-kabel berikut.
penghubung, pembersih tabung dan piston 1. Periode
magnetik, beberapa jenis gas dan peralatan untuk 1
memasukkan gas ke dalam tabung. Alat-alat ini 𝑇=
𝑓
disusun seperti gambar 2.1.
2. Konstanta γ
4𝛱2 𝑚𝑉
𝛾= 2 2
𝑇 𝐴 𝑃
3. KSR konstanta γ dari percobaan
5
− 𝛾𝑝𝑒𝑟𝑐
𝐾𝑆𝑅 = | 3 | × 100%
5
3
4. Konstanta γ dari grafik T2 terhadap V
4𝛱2 𝑚
𝛾=
𝑎𝑡 𝐴2 𝑃
5. KSR konstanta γ dari grafik
5
− 𝛾𝑔𝑟𝑎𝑓𝑖𝑘
Gambar 2.1 Susunan peralatan percobaan 𝐾𝑆𝑅 = | 3 | × 100%
5
resonansi elastis gas 3
Keterangan :
3.1 Prosedur Percobaan γ = konstanta perbandingan Cp dan Cv
Percobaan dilakukan sebagai berikut : m = massa piston (gr)
V = volume gas dalam tabung (l)
T = periode (s)
Mulai
A = luas permukaan (m2)
P = tekanan dalam tabung (N/m2)
variasi piston dan
kondisi tabung Diperoleh besar konstan
Tabel 1. Piston 1 untuk kondisi tabung buka-tutup
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR(%) ɣ grafik
gas dimasukkan ke dalam 0,00007 0,000667 12,96667 1,727884 3,673052
0,00006 0,000833 11,46667 1,135007 31,89958 3,511931
tabung, kran ditutup
0,00005 0,000833 15,93333 1,493724 10,37655
0,00004 0,001 14,3 1,209457 27,43256 KSR(%)
0,00003 0,000833 13,56667 0,811516 51,30906
variasi volume 110,7159
0,00002 0,000667 14,86667 0,662317 60,26097

osilator dihidupkan, diatur Tabel 2. Piston 1 untuk kondisi tabung tutup-tutup


V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik
frekuensi hingga diperoleh
0,00007 0,000167 10,2 4,832387 189,9432
amplitudo osilasi
0,00006 0,00075 14,66667 1,893823 13,62938 3,004175
maksimum, dicatat nilai 0,00005 0,001 14,86667 1,421431 14,71412
frekuensi 0,00004 0,001 14,46667 1,233229 26,00628 KSR(%)
0,00003 0,000833 14,9 0,932805 44,03169
80,25048
0,00002 0,170333 18,23333 0,886969 46,78187
Selesai

Percobaan dilakukan dengan memvariasikan


piston yang berbeda massanya, yaitu piston 1,
piston 2, dan gabungan kedua piston, volume pada
70, 60, 50, 40, 30, dan 20 mL, serta kondisi tabung
yang bagian bawah tertutup bagian atas terbuka dan
bagian bawah tertutup bagian atas tertutup.
Tabel 3. Piston 2 untuk kondisi tabung buka-tutup
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik
0,00007 0,0005 13,73333 1,751752 5,105119
0,00006 0,000667 14,03333 1,763085 5,785076 1,871276
0,00005 0,000667 17 2,057877 23,4726
0,00004 0,001167 19,16667 2,172612 30,3567 KSR(%)
0,00003 0,001 20,73333 1,931501 15,89007
12,27654
0,00002 0,000583 21,3 1,348706 19,07766

Tabel 4. Piston 2 untuk kondisi tabung tutup-tutup


V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik
0,00007 0,00005 19,13333 3,201265 92,07589
0,00006 0,000833 29,8 7,95312 377,1872 20,67331
Gambar 1. Grafik T2 terhadap volume untuk
0,00005 0,003 22,46667 3,781898 126,9139
metode tutup-tutup
0,00004 0,00125 20,23333 2,454946 47,29678 KSR(%)
0,00003 0,001167 21,63333 2,101647 26,09881
0,00002 0,00025 21,93333 1,442244 13,46536
1140,398 3.2 Analisa Data

Tabel 5. Piston 1 dan 2 untuk kondisi tabung buka- Pada praktikum kali ini, dilakukan percobaan
tutup untuk menentukan nilai konstanta γ, yaitu
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik perbandingan panas jenis pada tekanan tetap Cp
0,00007 0,000333 11,13333 2,59165 55,49899 dan pada volume tetap Cv. Konstanta γ dapat
0,00006 0,0005 10,83333 2,113522 26,81131 6,707706 ditentukan nilainya tanpa menghitung Cp dan Cv,
0,00005 0,0005 10,93333 1,793935 7,636113 yaitu dengan percobaan resonansi elastis gas.
0,00004 0,000833 11,5 1,587828 4,730344 KSR(%) Percobaan dilakukan dengan sebuah tabung silinder
0,00003 0,001 12,6 1,429585 14,22489
302,4624 dan piston di dalamnya. Percobaan dilakukan
0,00002 0,000333 12,43333 0,927984 44,32098 dengan metode Ruchardt, yaitu dengan gas yang
dialirkan ke dalam tabung silinder dan diberi suatu
Tabel 6. Piston 1 dan 2 untuk kondisi tabung tutup- medan magnet dari kumparan. Sehingga saat
tutup frekuensi dari osilator sama dengan frekuensi alami
V (m3) Ā (m) 𝑓 (Hz) ɣ KSR (%) ɣ grafik gas, gas akan berosilasi yang ditandai dengan
0,00007 0,000125 12,56667 3,316292 98,97749 bergetarnya piston. Karena perubahan volume dan
0,00006 0,000667 21,56667 7,596467 355,788 17,96268 tekanan gas sangat kecil, proses yang terjadi adalah
0,00005 0,002417 20,86667 6,05172 263,1032 proses adiabatik. Dengan persamaan PVγ adalah
0,00004 0,001417 18,76667 3,960933 137,656 KSR(%)
konstan, nilai γ dapat diperoleh dari percobaan ini.
0,00003 0,001167 20,23333 3,582956 114,9774
977,761 Percobaan dilakukan untuk mencari nilai
0,00002 0,000667 20,36667 2,268102 36,08614
frekuensi resonansi, yaitu saat piston bergetar.
Dilakukan variasi volume gas dalam tabung, yaitu
70, 60, 50, 40, 30, dan 20 mL. Percobaan dilakukan
pada dua kondisi yang berbeda, yaitu saat atas dan
bawah tabung tertutup serta atas tabung terbuka dan
bawah tabung tertutup. Pada setiap terjadi
resonansi, diamati besar amplitudo osilasi piston.
Amplitudo bernilai besar saat volume gas 50 dan 40
mL. Artinya pergerakan partikel-partikel gas lebih
besar sehingga perubahan volumenya besar.
Sedangkan frekuensi resonansi bernilai sekilat 10
hingga 22 Hz. Percobaan dilakukan dengan variasi
massa piston, yaitu piston 1, piston 2, dan gabungan
keduanya.
Gambar 1. Grafik T2 terhadap volume untuk Dari nilai frekuensi resonansi, dapat dihitung
metode buka-tutup nilai periode dan konstanta γ setiap volume.
Diperoleh nilai konstanta γ sekitar 0,6 hingga 6 dan
nilai γ terbaiknya yaitu 2,428. Sedangkan nilai
literatur untuk gas monoatomik adalah 5/3 atau
1,667. Sehingga diperoleh KSR 45,704%. Pada
percobaan dengan metode buka-tutup, nilai γ
mendekati nilai literatur. Sedangkan pada metode
tutup-tutup, nilai γ cenderung lebih besar. Hal ini
dikarenakan gas dalam tabung menjadi jauh lebih
besar dari tekanan atmosfer dibandingkan pada
metode tutup-tutup. Pada metode tutup-tutup,
perubahan volumenya lebih kecil dibandingkan
pada metode buka-tutup. Pergerakan piston dalam
tabung menjadi lebih lambat.
Sedangkan massa piston berpengaruh pada
amplitudo getaran. Semakin besar massa,
amplitudonya semakin kecil. Dibuat grafik periode
pangkat 2 terhadap volume untuk setiap massa dan
keadaan. Diperoleh hubungan yang berbanding
lurus. Semakin besar volume, semakin besar nilai
periode pangkat 2. Artinya semakin besar volume,
semakin kecil frekuensinya. Hal ini sesuai dengan
persamaan. Namun pada keadaan tabung tutup-
tutup dengan piston 1, periode pangkat 2
berbanding terbalik dengan volumenya. Hal ini
terjadi karena pencarian nilai frekuensi yang tidak
tepat. Dari grafik dapat diproleh nilai γ dengan
persamaan garis lurus terbaiknya. Diperoleh nilai γ
sekitar 1,8 hingga 20,67 dan nilai γ terbaiknya
8,955. Sehingga jika dibandingkan dengan nilai γ
literatur diperoleh nilai kesalahan yang besar, yaitu
437,311%. Hal ini dikarenakan ketidakpresisian
frekuensi resonansi pada setiap volume dan nilai
gradien (at) yang kecil. Artinya kenaikan periode
pangkat 2 terhadap volume nilainya kecil. Sehingga
nilai γ yang diperoleh besar.

4. Kesimpulan
Setelah melakukan praktikum kali ini, diperoleh
nilai konstanta γ dengan metode Ruchardt dari hasil
percobaan yaitu 2,428 dengan KSR 45,704% dan
dari grafik yaitu 8,955 dengan KSR 437,311%.

Daftar Acuan
Surungan, Tasrief. 2011. Fisika Statistik. Makassar
: Universitas Hassanudin.
Abid, Faisal. 2015. Resonansi Elastis Gas.
Sumedang : Universitas Padjadjaran.
Mustari, Sarah. 2015. Resonansi Elastis Gas.
Sumedang : Universitas Padjadjaran.

Anda mungkin juga menyukai