Anda di halaman 1dari 2

Nur’aini Nafisah - 140310150081

7 Maret 2018
Sifat Fisis Nanomaterial : Sifat Mekanik
Ukuran skala nano nanomaterial cenderung dimodifikasi dengan sifat-sifat mekanik
nanostruktur material dari material bulk. Ukuran partikel direduksi ke skala nano meter
merupakan tantangan teknologi baru seperti pengelompokan dan pengikatan partikel.
Sifat mekanik pertama adalah sifat elastis. Pada pengukuran awal material nanostruktur
dengan metode gas, didapatkan bahwa konstanta elastisitas seperti modulud young memiliki
nilai yang lebih rendah. Kristc[1] mengemukakan bahwa adanya cacat ekstrinsik seperti
pori-pori dan retakan karena nilai E yang rendah dalam material nanostruktur. Modulus
elastisitas intrinsik dari material nanostruktur pada dasarnya sama dengan material berukuran
butir yang besar sampai menjadi sangat kecil, yaitu kurang dari 5 nm.
Sifat mekanik yang kedua adalah sifat kekerasan dan kekuatan. Tingkat kekerasan yang
tinggi telah ditemukan pada banyak sistem material nanostruktur. Dalam sistem sintesis yang
tepat, kekerasan nanokomposit lebih sangat signifikan dari pada campuran dalam material
bulk. Tingkat kekerasan yang sangat tinggi juga berasal dari nanopartikel murni. Sifat
kekerasan dan kekuatan dari material butir konvensional (dengan diameter > 1 µm) adalah
fungsi dari ukuran butir.
Sifat mekanik yang ketiga adalah kelembutan dan ketangguhan. Pada material butir
konvensional, biasanya pengurangan ukuran menyebabkan peningkatan kelembutan. Koch[1]
mengidentifikasi tiga sumber utama kelembutan yang terbatas dalam nanokristalin adalah
pori-pori, ketidakstabilan tarik-menarik, dan ketidakstabilan geser.
Creep of nanocrystalline dinyatakan sebagai difusi batas butir. Difusi creep dianggap
signifikan karena fraksi volume batas butir tinggi. Di antara mekanisme creep difusi yang ada
pada bahan berbutir kasar adalah The Nabarro-Herring creep yang melibatkan arus
kekosongan melalui kisi dan Coble creep yang melibatkan arus kekosongan sepanjang batas
butir.
Untuk mengetahui sifat mekanik suatu bahan, harus diadakan pengujian terhadap bahan
tersebut. Ada empat jenis uji coba yang biasa dilakukan, yaitu uji tarik (tensile test), uji tekan
(compression test), uji torsi (torsion test), dan uji geser (shear test), dan AFM. AFM
merupakan peralatan sangat canggih untuk mempelajari struktur permukaan secara atomik,
fenomena fouling pada BRM (Bioreaktor material) atau proses-proses pemisahan membran
lainnya. AFM bisa memberikan gambar 3 dimensi dengan resolusi setara atomik serta
memberikan informasi kuantitatif mengenai morfologi permukaan.
Referensi :
Hasan, Taufeeque. 2016. Mechanical Properties of Nanomaterials: A Review. IJARIIE-
ISSN(O)-2395-4396 Vol-2 Issue-4 2016.
Ghorai, Suman. 2013. Chemical, physical and mechanical properties of nanomaterials and
its applications. University of Iowa : Iowa Research Online.

Anda mungkin juga menyukai