Anda di halaman 1dari 12

Lembar Kerja Praktikum Struktur Filter Digital M-11

Nama : Iqbal Munadi


Npm : 140310180073

Latihan 6.1

A causal linear time-invariant system is described by

Determine and draw the block diagrams of the following structures. Compute the response of
the

system to

𝑥(𝑛) = 𝑢(𝑛), 0 ≤ 𝑛 ≤ 100

In each case using the corresponding structures.

1.1 Structure
a. Direct Form 1

b. Direct Form 2
c. Bentuk berundak yang berisi suku-suku bentuk langsung orde dua

d. Bentuk paralel yang berisi suku-suku bentuk langsung orde dua

1.2 Listing

clear all; clc;


b=(1/2).^[0:5];
a=(1/3).^[1:5];
[Cc,Bc,Ac]=dir2cas(b,a);
[Cp,Bp,Ap]=dir2par(b,a);
[Bl,Al]=dir2ladr(b,a);
x=0:100;
ydir=filter(b,a,x);
ycas=casfiltr(Cc,Bc,Ac,x);
ypar=parfiltr(Cp,Bp,Ap,x);
yladr=ladrfiltr(Bl,Al,x);
subplot(2,2,1), Hdir=stem(x,ydir,'markersize',2,'color','b');
title('Filter Direct')
subplot(2,2,2), Hcas=stem(x,ycas,'markersize',2,'color','g');
title('Filter Cascade')
subplot(2,2,3), Hpar=stem(x,ypar,'markersize',2,'color','r');
title('Filter Parallel')
subplot(2,2,4), Hladr=stem(x,yladr,'markersize',2,'color','r');
title('Filter Lattice-Ladder')

1.3 Tampilan

1.4 Analisa

Program ini merupakan sistem linear time-invariant (LTI) yang akan kita analisis responnya
pada struktur direct, cascade, parallel, dan lattice-ladder form. Dimana fungsi awal yang
diberikan merupakan fungsi direct sehingga jika ingin menggunakan struktur selain direct
dapat menggunakan fungsi yang telah tersedia di matlab. Yaitu dir2cas, dir2par, dir2ladr.
Sehingga untuk melihat responnya, dapat dengan plot fungsi H yang menghasilkan respon yang
hampir sama untuk setiap struktur.

2. Latihan 6.2

Suatu filter IIR digambarkan oleh fungsi sistem berikut:


Tentukan dan gambar struktur berikut

2.1 Struktur

a. Bentuk Langsung I

b. Bentuk Langsung II

c. Bentuk berundak yang berisi suku-suku bentuk langsung orde dua

2.2 Listing

clc;clear all; close all;


b1 = [2,0,2]; a1 = [1,-0.8,0.64];[R1,p1,k1] = residuez(b1,a1);
b2 = [2,-1]; a2 = [1,-0.75]; [R2,p2,k2] = residuez(b2,a2);
b3 = [1,2,1]; a3 = [1,0,0.81]; [R3,p3,k3] = residuez(b3,a3);
R = [R1;R2;R3]; p = [p1;p2;p3]; k = k1+k2+k3; [b,a] = residuez(R,p,k)
x=0:10;
[Cc,Bc,Ac]=dir2cas(b,a);
[Cp,Bp,Ap]=dir2par(b,a);
ydir=filter(b,a,x);
ycas=casfiltr(Cc,Bc,Ac,x);
ypar=parfiltr(Cp,Bp,Ap,x);
subplot(2,2,1), Hdir1=stem(x,ydir,'markersize',2,'color','b');
title('Filter Direct Form 1')
subplot(2,2,2), Hdir2=stem(x,ycas,'markersize',2,'color','g');
title('Filter Direct Form 2')
subplot(2,2,3), Hcas=stem(x,ycas,'markersize',2,'color','r');
title('Filter Cascade')
subplot(2,2,4), Hpar=stem(x,ypar,'markersize',2,'color','y');
title('Filter Parallel')

2.3 Tampilan

2.4 Analisa

Program ini menggunakan program Filter Infinite Impulse Response (IIR) dan
ditentukan struktur dari bentuk langsung, cascade dan parallel. Dimana pada filter IIR
menggunakan masukan berasal dengan bentuk langsung menjadikan output yang mendekati
bentuk dari inputnya.

3. Latihan 6.3
Suatu filter FIR diungkapkan oleh persamaan deferensial
3.1 Listing

clc;clear all; close all;


b=(1/2).^(abs(5.-[0:10]));
x=0:10;
[Cc,Bc,Ac]=dir2cas(b,1);
ydir=filter(b,1,x);
ycas=casfiltr(Cc,Bc,Ac,x);
subplot(2,1,1), Hdir1=stem(x,ydir,'markersize',2,'color','b');
title('Filter Langsung')
subplot(2,1,2), Hcas=stem(x,ycas,'markersize',2,'color','r');
title('Filter Cascade')

3.2 Tampilan

3.3 Analisa

Program ini merupakan implementasi dari filter FIR dengan menggunakan struktur bentuk
langsung I, langsung II, berundak, dan parallel. Dimana dari fungsi yang diberikan merupakan
struktur bentuk langsung. Dihasilkan tampilan filter yang hampir mirip pada tiap strukturnya
dan terdapat penguatan dari nilai yang eksponensial..
TUGAS 6.1-6.5

1. Latihan 6.1

Listing:

clc;
b = [1 -3 11 -27 18];
a = [16 12 2 -4 -1];
b0 = 0.0625;
B = [1.0000 0.0000 9.0000; 1.0000 -3.0000 2.0000];
A = [ 1.0000 1.0000 0.5000; 1.0000 -0.2500 0.1250];
delta = impseq(0,0,7)
hcas = casfiltr(b0,B,A,delta)
hdir = filter(b,a,delta)

Tampilan:

Analisa:

Pada latihan 6.1 ini yaitu mengetik listing program yang ada pada modul, listing program ini
digunakan untuk menentukan bentuk struktur berundak (cascade) filter IIR dari persamaan
diferensial yang diberikan. B dan A merupakan matrik K x 3 dari koefisien-koefisien rill
berisikan 𝑎𝑘 dan 𝑏𝑘 dalam skala b0. Output dari suatu filter digunakan sebagai suatu masukan
untuk filter selanjutnya yang artinya adanya feedback. hcas merupakan hasil dari filter bentuk
cascade IIR-nya, sedangkan hdir merupakan hasil dari filter IIR.

2. Latihan 6.2

Listing:

b = [1 -3 11 -27 18];
a = [16 12 2 -4 -1];
[C,B,A] = dir2par(b,a)

Tampilan:

Analisa:

pada program ini menggunakan fungsi dir2par pada matlab untuk dapat mengoperasikan
bentuk langsung menjadi suatu bentuk parallel. Pada program ini dihitung poles dan residues
dimana residues dapat dipanggil berupa fungsi residuez pada matlab dengan mode membalik
agar dapat menghitung pembilang dan penyebut polynomial.

3. Latihan 6.3

Listing:

C0 = 0;
B1 = [2 4; 3 1]; A1 = [1 1 0.9; 1 0.4 -0.4];
B2 = [0.5 0.7; 1.5 2.5; 0.8 1]; A2 = [1 -1 0.8; 1 0.5 0.5; 1 0 -0.5];
[b1,a1] = par2dir(C0,B1,A1)
[b2,a2] = par2dir(C0,B2,A2)
b = conv(b1,b2)
a = conv(a1,a2)
[b0,Bc,Ac] = dir2cas(b,a)
[C0,Bp,Ap] = dir2cas(b,a)
Tampilan:

Analisa:

listing program ini digunakan untuk menentukan bentuk kombinasi dari semua bentuk struktur
langsung, paralel, dan cascade dari suatu respon impulse. Struktur ini mengandung bentuk
cascade dari dua suku parallel. Suku paralel pertama berisikan dua biquad, sementara yang
kedua berisi tiga biquad. Fungsi par2dir digunakan untuk mengkonversi setiap suku menjadi
bentuk langsung dengan a sebagai pembilang bentuk langsung dan b sebagai penyebut bentuk
langsung. Dan C0, Bp dan Ap merupakan keseluruhan dari bentuk paralelnya.

4. Latihan 6.4

Listing:

b = [1,0,0,0,16+1/16,0,0,0,1];
[b0,B,A] = dir2cas(b,1)

Tampilan:

Analisa: pada program ini yaitu mencoba untuk menentukan struktur bentuk langsung, fasa
linier dan bentuk berundak. Dimana fungsi yang digunakan yaitu dir2cas pada matlab.

5. Latihan 6.5

Listing:

b = [1,0,0,0,16+1/16,0,0,0,1];
broots = roots(b)
B1 = real(poly([broots(1),broots(2),broots(5),broots(6)]))
B2 = real(poly([broots(3),broots(4),broots(7),broots(8)]))

Tampilan:
Analisa:

pada program ini mencoba untuk mencari struktur dari komponen-komponen bentuk fasa linier
yang berisikan koefisien-koefisien riil dengan bentuk berundak. Fungsi broots yaitu berfungsi
untuk menemukan lokasi zero dari polinomual orde delapan yang kemudian dikumpulkan
dalam grup empat zero yang memenuhi sifat-sifat suku fasa linier kemudian dihubungkan
secara berundak.
KESIMPULAN

1. Pengolahan sinyal diskrit/digital adalah pengolahan sinyal menggunakan suatu sistem yang
melakukan operasi pada sinyal digital. Penggunaan sinyal diskrit sangatlah baik karena
memiliki akurasi tinggi, fleksibilitas tinggi dan kinerja superior.

2. Filter atau tapis adalah suatu sistem yang berfungsi untuk menyaring sinyal, sebagian sinyal
akan dibiarkan lewat, sebagian yang lain akan akan ditahan. Filter yang sering digunakan
adalah filter untuk menyaring sinyal berdasarkan frekuensi sinyal, artinya sinyal dengan
frekuensi tertentu akan dibiarkan lewat, sinyal frekuensi yang lain akan ditahan.
Berdasarkan sinyal yang diproses, filter dibagi menjadi dua, yaitu filter analog dan filter
digital. Secara umum, filter digital adalah sama dengan filter analog, hanya saja sinyal input
dan sinyal outputnya adalah sinyal digital. Oleh karena itu, komponen-komponen filter
digital tidak terdiri dari R, L, C atau gabungannya, tetapi terdiri dari penjumlah (adder),
pengali (multiplier), dan elemen tunda (delay element) atau gabungannya

Anda mungkin juga menyukai