ZAT PADAT
Dr. Riri Murniati, M.Si.
LEARNING Kapasitas Kalor
; R : konstantagas
• Menganggap getaran atom-atom dan kisi dalam kristal sebagai osilator-osilator bebas
yang bergetar tanpa saling mempengaruhi.
• Model Einstein berhasil menerangkan penurunan kurva Cv namun tidak sempurna pada
suhu mendekati nol Kelvin. Landasan model Einstein adalah Statika Maxwell-Boltzmann
dan kuantisasi energi dalam isolator
• Energi masing masing osilator dirumuskan sebagai : h
𝐸𝑛 =𝑛 𝜔 𝐸=𝑛 ℏ 𝜔 𝐸
2𝜋
E
1 CV (T )
3R T e
E 2 E /T
3R e
E 2 E / T
T e
E /T 2 T
Kapasitas Panas Menurut Einstein
• Gerakan atom tidak independen, melainkan saling berinteraksi satu atom dengan atom
lain.
• Cv bergantung pada frekuensi yang tersebar antara
• Energi total getaran atom pada kisi menurut Debye :
Konduktivitas di dalam zat padat dapat dilakukan oleh kekisi atau elektron. Dalam
bagian ini hanya dibahas tentang konduktivitas termal kekisi. Secara kualitatif
penjelasan mengenai konduktivitas dapat digambarkan sebagai berikut. Sebagian dari
zat padat berada pada suhu yangh tinggi, oleh sebab itu amplitudo getaran akan
bertambah, energi juga semakin meningkat dan energi akan berpindah dari bagian
yang panas ke bagian lain yang belum terkena panas maka pada proses ini terjadi
konduktivitas. Dengan Q sebagai fluks energi yaitu energi yang melalui satu satuan
luas per satuan waktu, Koeffisien konduktivitas termal K dapat didefinisikan sebagai,
dT
QK
dx adalah suatu proses
Proses konduktivitas termal
acak. Energi meresap di dalam bahan, melakukan
pelanggaran dan pembelokan dari awal hingga
akhir bahan. Proses ini membolehkan untuk
menggunakan konsep jarak bebas pukul rata dan
kemiringan suhu di dalam fluks energi.
Dari teori kinetik, pendekatan untuk koeffisien konduktivitas adalah,
1
K C.v.l
3
dimana C adalah kapasitas kalor per volum, v merupakan kelajuan rata-rata dan l adalah jarak
bebas pukul rata (mean free path). Hasil persamaan (5.36) telah digunakan oleh Debye untuk
menghitung K pada zat padat dielektrik.
Kaitan antara sifat angkutan gas dan zat padat adalah di dalam gas, pelanggaran antara molekul
yang menyebabkan terjadinya angkutan tetapi di dalam zat padat pelanggaran antara fonon yang
menyebabkan terjadinya angkutan kalor. Pelanggaran adalah suatu proses dispersi antara zarah-
zarah. Fonon dapat dianggap sebagai gelombang harmonis yang bergerak.
Nfonon adalah densitas fonon dan s adalah luas penampang lintang zarah.
1 CV
I K pada batas suhu tinggi, C = N. KB dan densitas fonon adalah,
N fonon . N fonon
3 T
N fonon 3N
2 D
Pada suhu tinggi, T >> D,
Z .k B . D Z
K
T T
dengan Z adalah sebuah konstanta.
C T D
3 T
Np
3
maka, T 1 Gambar Hubungan konduktivitas dan
k kons tan suhu untuk batu nilam tiruan
D T
D
Resistivitas Termal
Untuk Gas Fonon
Dalam bidang radiasi elektromagnetik ada dua gambaran yang komplementer yaitu gambaran
gelombang dan gambaran foton. Foton dianggap sebagai suatu partikel yang mempunyai
energi hn dimana n adalah frekuensi radiasi. Fonon yang berarti “free path l” itu secara
prinsip, ditentukan dengan 2 proses, yaitu penghamburan geometri dan penghamburan oleh
phonon lain. Jika gaya – gaya antar atom harmonic,maka tidak ada tumbukan mekanik
diantara fonon – fonon dan “the mean free path” akan dibatasi oleh tumbukan sebuah ponon
dengan ikatan Kristal
Energi radiasi dapat dihitung dari dua sisi yaitu sisi pertama dihitung dari jumlah foton
dimana energi bergantung dari jumlah foton dan yang kedua adalah dari sisi amplitudo
gelombang yaitu energi bergantung pada amplitudo gelombang. Getaran kekisi juga dapat
dipandang dari sisi partikel dimana kuantum atau satuan energi getaran kekisi dikenal
sebagai fonon. Energi fonon adalah hn. Jika suhu naik maka terjadi penambahan energi
pada sistem yang berarti sebagai tambahan jumlah fonon.
Resistivitas Termal
Jika seluruh kristal berada pada suhu yang sama, maka amplitudo getaran kekisi merata, distribusi fonon
juga merata pada seluruh sampel. Tetapi andaikata ada gradien suhu, jelas bahwa amplitudo getaran lebih
besar pada ujung yang kalor bila dibandingkan dengan ujung yang dingin. Menurut model fonon, jumlah
fonon lebih tinggi pada ujung yang panas dan terjadilah gradien jumlah fonon yang turun menuju ke ujung
yang dingin. Penghantaran termal dalam isolator berlangsung melalui proses difusi fonon-fonon dari
daerah yang mempunyai kerapatan tinggi ke daerah yang mempunyai kerapatan rendah. Penghantaran
termal oleh fonon-fonon dapat dimengerti dengan menggunakan teori gas kinetik klasik. Persamaan
untuk konduktivitas termal adalah: 1
K C V .l.V
3
dengan dengan CV adalah kapasitas kalor per satuan volum, I adalah jarak bebas rata-rata.
Tidak cukup hanya dengan membatasi the mean free path, tetapi harus
ada pembangunan sebuah lokasi kesetimbangan thermal dari distribusi
phonon. Tabrakan phonon dengan ikatan Kristal tidak akan membuat
kesetimbangan thermal, karena tumbukan tidak merubah energy phonon
secara individual. Ini dapat ditandai ulang dengan proses tabrakan 3
phonon
Tiga phonon penting diproses menyebabkan resitivitas panas tidak dalam bentuk K1 + K2 = K3
dengan K yang konsevatif , tetapi dalam bentuk :
K1+K2 = K3 + G
Dimana G adalah vektor reciprocal lattice . proses ini ditemukan oleh pierls , yang dikenal dengan
Proses Umklapp. Kita bisa menyebutnya G untuk semua momentum konservatif dalam kristal.
Proses Umklapp
Contoh dari proses interaksi gelombang dalam kristal yang total vektor
gelombangnya berubah sampai mendekati nol. Berikut penjumlahan 2 vector gelombang
Pada temperatur rendah, rata-rata dari free path l menjadi sebanding dengan lebar
spesimen uji, sehingga nilai dari l tersebut dibatasi oleh lebar spesimen uji, dan
konduktivitas termalnya menjadi fungsi dari dimensi spesimen. Efek ini ditemukan oleh
De Haaz dan Biermasz. Penurunan yang tajam pada konduktivitas termal dari kristal
pada temperatur rendah dikarenakan oleh efek ukuran.
Imperfeksi
Di temperatur rendah, proses umklapp menjadi tidak efektif dalam membatasi
konduktifitas termal, dan efek ukurannya menjadi dominan seperti yang ditunjukkan
pada gambar diatas . Dapat kita perkirakan free path ponon akan menjadi konstan,
dengan diameter D spesimen, dapat kita lihat
C merupakan konduktivitas panas dimana T nya harus temperatur rendah. Efek ukuran
akan mempengaruhi jika rata-rata free path dari ponon menjadi sebanding dengan
diameter dari spesimen.
Imperfeksi
Hasil Germanium
LATIHAN
QUIZ
SEKIAN
TERIMAKASIH