Anda di halaman 1dari 53

PENGANTAR FISIKA MATEMATIKA

TRIGONOMETRI
Dr. Riri Murniati, S.Si., M.Si.

Program Studi Fisika Militer


Fakultas MIPA militer
Universitas Pertahanan Republik Indonesia
POKOK BAHASAN

1. PENGANTAR TRIGONOMETRI
2. BENTUK GELOMBANG TRIGONOMETRI
3. SEGITIGA DAN BEBERAPA APLIKASI PRAKTIS
4. KASUS TRIGONOMETRI PADA OPERASI MILITER
5. TUGAS MANDIRI

1
REFERENSI

1. Abramson, J. P., et. al. (2015). Algebra and Trigonometry.


Houston:OpenStax College, Rice University.
2. Barnett, R. A., Ziegler, M. R., & Byleen, K. E. (2012). Analytic
trigonometry with applications. Hoboken, N.J: Wiley.
3. Bird, John, 2007. Engineering Mathematics 5th Edition. Newnes is
an imprint of Elsevier Linacre House, Jordan Hill, Oxford OX2
8DP, UK 30 Corporate Drive, Suite 400, Burlington, MA 01803,
USA.
4. McKeague, C. P., & Turner, M. D. (2008). Trigonometry. Belmont,
CA: Thomson Brooks/Cole.
5. Stewart, J., Redlin, L., & Watson, S. (2016). Algebra and
Trigonometry.Boston: Cengage Learning
2
PENGANTAR TRIGONOMETRI

1. Pengertian Trigonometri 2. Teorema Pythagoras

Trigonometri merupakan cabang Dengan Gambar 1 yaitu:


ilmu matematika yang dihubungkan
dengan pengukuran sisi dan sudut
dari segitiga dan mereka
berhubungan satu sama lain.
Dengan ini pengetahuan
trigonometri banyak dibutuhkan
untuk aplikasi dibidang rekayasa.
Gambar 1 Segitiga siku-siku

3
Sisi miring sudut kiri disebut
hyptenuse. Merupakan bagian dari
teorema pythagoras, dalam sudut
kiri segitiga, kuadrat hypotenuse
merupakan penjumlahan dari
kuadrat dari dua sisi lainnya.
Gambar 2 Persoalan segitiga
Dimana c2 = a2 + b2
Penyelesaian:
Contoh 1
Gambar 2 oleh teorema Pythagoras
Dalam Gambar 2 cari panjang dari adalah:
EF. e2 = d2 + f2

4
Karenanya 132 = d2 + 52 Pesawat 1 menuju arah utara
169 = d2 + 25 dengan kecepatan rata-rata 300
d2 = 169 – 25 = 144 km/jam dan pesawat 2 menuju
Sehingga d = = 12 cm arah barat dengan kecepatan
Jadi panjang EF = 12 cm rata-rata 220 km/jam. Hitunglah
berapa jarak pesawat 1 dan
Contoh 2 pesawat 2 setelah 4 jam.

Dua pesawat tempur meninggalkan


pangkalan untuk melakukan
operasi pengamanan dengan waktu
bersamaan.

5
Penyelesaian: Setelah 4 jam, pesawat 1 jaraknya 4
x 300 = 1.200 km arah utara dari
titik awal, sedangkan pesawat 2
jaraknya 4 x 220 = 880 km arah
barat dari titik awal. Berdasarkan
Gambar 3.3 jarak antara pesawat 1
dan pesawat 2 setelah 4 jam = BC.

Dari teorema Pythagoras:


BC2 = 12002 + 8802
= 1440000 + 774400 sehingga
Gambar 3 Arah pesawat BC = = 1488
Jadi jarak kedua pesawat setelah 4
jam adalah 1.488 km.

6
3. Rasio Trigonometri dari
Sudut Ketelitian

Berdasarkan segitiga sudut kanan


lihat Gambar 4.

Gambar 4 Segitiga siku-siku secant, cosecant, dan cotangent


sudut kanan disebut rasio terbalik/timbal-balik.
7
Contoh 1 Penyelesaian:

Jika cos x = tentukan nilai dari Jika cos x =9/41, maka XY = 9 dan
kelima rasio trigonometri. XZ = 41

Menggunakan teorema Pythagoras


412 =92 + YZ2, sehingga,
YZ = = 40,

Jadi

sin x = 40/41, tan x = 40/9,


Gambar 5 Segitiga XYZ susut cosec x = 41/40, cotg x = 9/40
kanan

8
Contoh 2 Contoh 3

Jika sin θ = 0.625 dan cos θ = 0.500,


tentukan nilai dari cosec θ, sec θ, tan
θ and cot θ.

Penyelesaian:

Gambar 6
Titik A di koordinat (2, 3) dan titik B di
(8, 7).
Tentukan a. Jarak AB, b. Gradient dari
garis lurus AB, dan c. Sudut AB buat
dengan horizontal.
9
Penyelesaian: b. Gradien dari AB diberikan oleh
tan θ, jadi tan θ = BC/AC
a. Titik A dan B lihat Gambar 6 (a) = 4/6
dan Gambar 3.6 (b), garis = 2/3
horizontal dan garis vertikal AC
dan BC adalah membentuk Sudut AB dibuat dengan horizontal
segitiga ABC sudut kanan, AC = diberikan oleh
(8-2) = 6 dan BC = (7-3) = 4. tan-12/3 =33,69o
Maka oleh teorema Pythagoras:

AB2 = AC2 + BC2 = 62 + 42


sehingga AB =
= = 7,211

10
4. Pecahan dan Bentuk Tak
Terukur dari Rasio
Trigonometri

Dalam Gambar 7, ABC adalah


segitiga sama sisi dari 2 unit sisi.
AD membagi dua susut A dan
membagi dua sisi BC.
Menggunakan teorema Pythagoras
atas sigitiga ABD memberikan Gambar 7 Segitiga Sama Sisi ABC

11
AD = =

Karenanya

sin 30o =BD/AB = 1/2,


cos 30o =AD/AB = /2 dan tan30o =
BD/AA = 1/

sin 60o = AD/AB = 2,


cos 60o = BD/AB =1/2, dan
tan 60o = AD/BD =
Gambar 8 Segitiga Sama Kaki PQR

12
Dalam Gambar 8, PQR adalah segitiga Contohnya,
sama kaki dengan PQ = QR = 1. Oleh
teorema Pythagoras PR = . = 1,4142135..., dan
Karenanya. = 1,7320508... Dari atas,
sin 45o = QR/PR = 1/,
cos 45o = PQ/PR = 1/ dan
sin 30o = cos 60o,
tan 45o = QR/QP = 1
sin 45o = cos 45o,
Banyaknya hasil tidak tepat atas sin 60o = cos 30o.
jumlah rasional disebut tak terukur.
Contohya, √2 dan √3 disebut tak Umumnya,
terukur karena mereka tidak akan
memberikan hasil pecahan dan sin θ = cos (90o - θ) dan
desimal mungkin selanjutnya tak cos θ = sin (90o - θ)
terbatas.
13
Contohnya, itu mungkin diperiksa
oleh kalkulator itu,
sin 25o = cos 65o,
sin 42o = cos 48o dan
sin 84o10’ = sin 5o50’, dan
selanjutnya.

Contoh 1.

Menggunakan bentuk tak terukur,


dievaluasi:

14
5. Penyelesaian dari Segitiga Contoh 1.
Sudut Kanan
Dalam segitiga PQR lihat Gambar 9,
Untuk ‘memecahkan segitiga carilah panjang dari PQ dan PR.
sudut kanan’ berarti untuk
mendapatkan sudut dan sisi tak
diketahui. Ini dapat diselesaian
oleh
i. teorema Pythagoras, dan/atau
ii. rasio trigonometri.

Ini dapat dilihat dalam masalah Gambar 9 Segitiga PQR


atau permasalahan berkut.

15
Contoh 2.

Penyelesaian berati ABC segitiga


dilihat di Gambar 10.

Gambar 10 Segitiga siku-siku ABC

16
Untuk penyelesaian ABC segitiga sin B = AC/37 karenanya
berati carilah panjang AC dan sudut
B dan C. AC = 37sin 18,92o
= 3(0,3242) = 12,0 mm
sin C = 35/37 = 0,94595 karenanya
atau menggunakan teorema
C = sin-10,94595 = 71,08o atau Pythagoras, 372 = 352 + AC2,
71o5’ Yang mana,

B = 180o – 90o – 71,08o = 18,92o AC = = 12,0 mm


atau 18o55’ (sejak sudut dalam
suatu segitiga adalah 180o).

17
Contoh 3:

Selesaikan XYZ segitiga memberikan


B = 90o, Y = 23o17’ dan YZ =
20,0 mm. Tentukan juga luasnya.

Gambar 11 Segitiga siku-siku XYZ

18
6. Elevasi Sudut dan Penurunan

a. Jika, dalam Gambar 12,


BC menggambarkan dasar
horizontal dan AB tiang bendera
vertikal, maka elevasi sudut dari
puncak tiang berdera adalah A,
dari titik C adalah sudut garis
lurus imajiner AC atau elevasi
Gambar 12 Segitiga Imajiner ABC
dari horizontal CB, jika sudutnya
θ.

19
b. Jika, dalam Gambar 13. PQ
menggambarkan jurang vertikal
dan R Kapal di laut, maka sudut
penurunan dari kapal dari titik P
adalah sudut imajiner garis lurus
PR atau turunan dari horizontal
untuk kapal, jika  besar sudut.

Catatan: PRQ juga merupakan


Gambar 13 Segitiga PQR
sudut alternatif antara garis
paralel.

20
Contoh 1 Penyelesaian:

Posisi menara listrik berada 80 m Dari Gambar 14 tinggi menara AB


dari titik C, dan sudut elevasi titik c dan sudut elevasi A dari titik C
ke puncak menara adalah 23o. adalah 23o dan,
Hitung tinggi menara listrik tersebut
gunakan pendekatan meter.

Karenanya, tinggi menara AB = 80


tan 23o= 80(0,4245) = 33,96 m ~
34 m.

Gambar 14
21
Contoh 2

Surveyor mengukur elevasi sudut


tegak lurus puncak gedung adalah
19o. Dia bergerak 120 m mendekati
gedung dan diketahui elevasi
sekarang menjadi 47o. Carilah tinggi
gedung tersebut.

Penyelesaian: Gambar 15 Segitiga PQS

Tinggi gedung PQ dan elevasi sudut


dapat dilihat pada Gambar 15.

22
Samakan persamaan (i) dan (ii)
memberikan:

0,3443(x + 120) = 1,0724x


0,3443x + (0,3443)(120) = 1,0724x
(0,3443)(120) = (1,0724x – 0,3442)x
41,316 = 0,7281x

x = 41,316/0,7281 = 56,74 m

Dari persamaan (ii), tinggi gedung


h = 1,0724(56,74) = 60,86 m

23
Contoh 3

Sudut depresi kapal dipandang dari


puncak tinggi ketinggian 75 m
adalah 30o. Diketahui jarak kapal
dari dasar ketinggian seketika.
Kapal berlayar menjauh dari dasar
ketinggian dengan kecepatan
konstan dan 1 menit kemudian Gambar 16
sudut depresi dari puncak
ketinggian adalah 20o. Tentukan
kecepatan kapal dalam km/jam.

24
Penyelesaian: karenanya

Gambar 16 memperlihatkan BC =
ketinggian AB, posisi awal kapal di
C dan posisi akhir kapal di D, =
Sudut depresi awal adalah 30o = 129,9 m posisi awal awal
maka ACB = 30o (susut kapal dari dasar ketinggian.
alternatif antara garis paralel).
Dalam segitiga ABD,

tan 20o = AB/BD = 75/BC+CD


= 75/(29,9 + x)

25
Karenanya,
129,9 + x = 75/tan20o
129,9 + x = 75/0,3640
129,9 + x = 206,0

Jadi x = 206,0 – 129,9 = 76,1 m, ini


kapal berlayar dalam 1 menit, atau
60 detik, karenanya, Kecepatan
kapal =Jarak/waktu = 76,1 m/menit
atau

Kecepatan kapal = (76,1 x 60)/1.000


= 4566m/jam/1.000
= 4,566 km/jam
26
BENTUK GELOMBANG
TRIGONOMETRI
1. Grafik Fungsi Trigonometri

Menggambar tabel nilai dari 0o


sampai 360o, Grafik dari y = sin A,
y = cos A dan y = tan A mungkin
dapat digambarkan. Nilai diperoleh
dengan kalkulator (koreksi untuk 3
desimal-yang mana cukup untuk
gambar grafiknya, menggunakan
interval 30o, lihat dibawah dengan
gambaran grafik dapat dilihat di
Gambar 17 Grafik Gelombang y = sin A
Gambar 17.
27
Gambar 18 Grafik Gelombang y = cos A Gambar 19 Grafik Gelombang y = tan A

28
Dari Gambar 17, 18, dan 19 dilihat 2. Besaran Sudut
i. sinus dan cosinus grafiknya
berbentuk gelombang antara Gambar 20 menunjukkan sumbu
nilai puncak adalah ±1. persegi panjang XX’ dan YY’
ii. Kurva cosinus bentuknya sama berpotongan pada 0. Seperti
dengan kurva sinus tetapi grafis, pengukuran dibuat ke
berpindah 90o. kanan dan di atas 0 adalah
iii. iKurva sin dan cosinus adalah positif, sementara yang di
kontinus dan intervalnya sebelah kiri dan ke bawah adalah
berulang di 360o; kurva tangen negatif. Biarkan 0A bebas untuk
berbentuk diskontinus dan memutar sekitar 0.
interval pengulangan di 180o.

29
Dengan konvensi, ketika 0A bergerak
pengukuran sudut berlawanan jarum
jam dianggap positif, dan sebaliknya.
Biarkan 0A diputar berlawanan jarum
jam sehingga θ1 adalah setiap sudut
pada kuadran pertama dan AB kiri
tegak lurus dibangun untuk
membentuk segitiga kanan 0AB di
Gambar 21. Karena ketiga sisi
segitiga positif, rasio trigonometri
sinus, kosinus dan tangen semua
akan positif dalam kuadran pertama.
(Catatan: 0A selalu positif karena Gambar 20
merupakan radius lingkaran).

30
Biarkan 0A diputar lebih lanjut
sehingga θ2 adalah setiap sudut
dalam kuadran kedua dan
membiarkan AC dibuat untuk
membentuk segitiga kanan-siku
0AC. Kemudian,

Biarkan 0A lebih lanjut diputar


sehingga θ3 adalah setiap sudut
dalam kuadran ketiga dan biarkan
Gambar 21 AD dibuat untuk membentuk
segitiga kanan 0AD miring.
Kemudian,
31
Biarkan 0A lebih lanjut diputar
sehingga θ4 adalah setiap sudut
dalam kuadran keempat dan
membiarkan AE dibuat untuk
membentuk segitiga kanan-siku 0AE.
Kemudian,

Hasil di atas diringkas dalam Gambar


22. Huruf menggaris bawahi kata
CAST ketika mulai di kuadran Gambar 22
keempat dan bergerak dalam arah
berlawan jarum jam.
32
Contoh 1 Sudut yang sinus -0,4638 terjadi
pada kuadran ketiga dan keempat
Tentukan semua sudut antara 0o sejak sinus adalah negatif dalam
dan 360o yang sinus adalah kuadran ini lihat Gambar 24.
−0,4638.

Penyelesaian:

Gambar 24
Gambar 23

33
Dari Gambar 25, θ = sin−1 0.4638
= 27,63o. Diukur dari 0o, dua
sudut antara 0o dan 360o yang
sinus adalah −0,4638 adalah
180o + 27,63o, yaitu 207,63o dan
360º−27,63o, yaitu 332,37o
(Perhatikan bahwa Kalkulator
hanya memberikan satu jawaban,
yaitu −27,632588o). Gambar 25

34
Contoh 2

Tentukan semua sudut antara 0o


dan 360o yang tangen adalah
1,7629.

Penyelesaian:
Gambar 26
Sebuah tangen adalah positif
dalam kuadran pertama dan
ketiga, lihat Gambar 26. Dari
Gambar 27, θ = tan-11.7629 =
60.44o diukur dari 0o, dua sudut
antara 0o dan 360o.
Gambar 27
35
yang tangen adalah 1,7629 yang 60,44o Dalam Gambar 28,
dan 180o + 60,44o, yaitu 240,44o.
sudut θ = cos-1(0,2348) = 76,42o.
Contoh 3

Memecahkan persamaan

cos−1(−0.2348) = α untuk sudut α


antara 0o dan 360o.

Penyelesaian:

Cosine positif dalam kuadran pertama


dan keempat dan dengan demikian Gambar 28
negatif dalam kuadran kedua dan ketiga-
dari Gambar 23 atau dari Gambar 18.
36
Diukur dari 0o, dua sudut yang
kosinus −0,2348 adalah α = 180o
−76,42o yaitu 103,58o dan α = 180o
+ 76,42o, yaitu 256,42o.

37
SEGITIGA DAN BEBERAPA
APLIKASI PRAKTIS
1. Aturan sinus dan kosinus Sebaliknya, menggunakan aturan
sinus dan peraturan kosinus,
Untuk 'memecahkan segitiga' digunakan.
berarti 'untuk menemukan nilai dari
sisi dan sudut yang tidak Aturan sinus
diketahui'. Jika segitiga yang
miring, rasio trigonometri dan Dengan mengacu pada ABC
teorema Pythagoras dapat segitiga Gambar 29, aturan sinus
digunakan untuk solusinya. menyatakan:
Namun, untuk segitiga bukan
sudut miring, rasio trigonometri
dan teorema Pythagoras tidak
dapat digunakan. 38
Aturan dapat digunakan hanya ketika:
i. 1 sisi dan setiap 2 sudut pada
awalnya diberikan, atau
ii. 2 sisi dan sudut (bukan sudut
yang disertakan) pada awalnya
diberikan.

Aturan cosinus

Dengan mengacu pada ABC segitiga


Gambar 29 Segitiga ABC
Gambar 29, aturan cosinus
Sama Sisi
menyatakan:

39
a2= b2 + c2 − 2bc cosA 2. Luas Segitiga Sembarang
atau b2= a2 + c2 − 2ac cosB
atau c2= a2 + b2 − 2ab cosC Luas segitiga sembarang seperti
ABC dari Gambar 29 diberikan
Aturan dapat digunakan hanya oleh:
ketika: i. ½ × tinggi × tegak lurus, atau
i. 2 sisi dan sudut yang ii. ½ab sin C atau ½ac sin B
disertakan pada awalnya atau ½bc sin A atau
diberikan, atau iii.
ii. 3 sisi awalnya diberikan.
dimana s = (𝑎+𝑏+𝑐)/2

40
Contoh 1 Sudut OBA = 180o – 45o = 135o
Penerapan aturan cosinus:
Tegangan dua fase ditunjukkan OA2 = v12 + v22 – 2v1v2cosOBA
dalam Gambar 30. Jika v1 =40V = 402 + 1002 –[(2)(40(100)cos135]
= 1.600 + 10.000 –[-5657]
dan v2 = 100V menentukan nilai
= 1.600 + 10.000 + 5.657
resultan mereka (yaitu panjang = 17.257
OA) dan sudut yang dihasilkan
membuat dengan v1. Jadi resultan OA = = 131.4 V

Penerapan aturan sinus:

131,4/sin 135 = 100/sin AOB


yang mana,
sin AOB = 100 sin 135o/131,4
Gambar 30 = 0,5381
41
Karenanya susut AOB = sin-10,5381 =
32,55o (atau 147,45o yang mana tidak
mungkin dalam kasus ini).

Karenanya tegangan resultan adalah


131,4 volt di 32,55o untuk V1.

Contoh 2

Dalam Gambar 31, PR merupakan jib


miring dari derek dan panjangnya
10,0 m. PQ panjangnya 4,0 m.
Tentukan sudut kecenderungan jib ke
vertikal dan panjang QR.
Gambar 31

42
Penerapan aturan sinus:
P = 180o – 120o – 20,27o
PR/sin 120 = 𝑃𝑄sin 𝑅 = 39,73o, yang merupakan
kecenderungan dari jib ke vertikal.
yang mana,
Penerapan aturan sinus:
sin R = PQ sin 120o/PR
= (4,0) sin 120𝑜/10,0
= 0,3464
yang mana, panjang
Karenanya R = sin-10,3464 =
20,27o (atau 159,73O, yang
mangkin dalam kasus ini).

43
KASUS TRIGONOMETRI
UNTUK OPERASI MILITER
Pengetahuan tentang navigasi pesawat sangat penting untuk
keselamatan. Salah satu aplikasi penting adalah operasi pencarian dan
penyelamatan. Bayangkan bahwa beberapa orang terjebak di Gunung
dalam cuaca buruk. Untungnya, dengan ponsel, mereka berhasil
menghubungi dasar Mountain Rescue terdekat untuk bantuan. Tim
penyelamat Gunung perlu mengirim helikopter untuk menyelamatkan
orang-orang ini. Dengan sinyal yang diterima dari rakyat di gunung,
mereka menentukan bahwa bantalan dari Helipad (titik A) ke gunung
(titik C) adalah 054° (yaitu sekitar Timur Laut). Juga perkiraan jarak
dihitung menjadi 50 km.

44
Gambar 32

45
Asumsikan bahwa helikopter Berdasarkan Standard International
penyelamat dapat melakukan (SI):
perjalanan pada kecepatan 100
knot dan angin bertiup 20 knot 1 international knot = 1 mil laut per
pada arah 180°. Knot adalah unit jam
= 1,852 km/jam
standar untuk mengukur
= 1,151 mil/jam
kecepatan pesawat dan itu sama
= 0,514 m/detik
dengan satu mil laut per jam.
Menggunakan aturan kosinus, kita
dapat menemukan kecepatan di
darat b sebagai berikut:

46
c2 = a2 + b2 - 2ab cos c
1002 = 202 + b2 – 2 x 20 x b cos 126
10.000 = 400 + b2 – 40bcos 126
b2 – 24,03b - 9.600 = 0 B  44,7 derajat
Menggunakan rumus standar untuk solusi Dengan hasil ini, kita dapat
Persamaan kuadrat dan mengambil akar
menyimpulkan bahwa jika pesawat
positif:
mengambil ketinggian dari 44,7°
(b - 110,70 )(b + 86,7) dengan kecepatan 100 knot di bawah
b = 86,7 knots = 45 m/detik pengaruh angin bertiup ke arah
selatan dengan kecepatan 20 knot,
Sekarang kita tahu kecepatan dasar kita, itu benar-benar mengurangi
kita dapat menggunakan aturan sinus kecepatan pesawat di darat untuk
untuk menghitung ketinggian helikopter 86,7 knot dan bergerak pada
harus mengikuti Gambar 32, ketinggian bantalan 54°.
sama dengan sudut B. oleh karena itu:
47
TUGAS MANDIRI
1. Dalam segitiga ABC lihat 2. Untuk segitiga sudut miring
Gambar 33, Tentukan sin A, cos lihat Gambar 34. Tentukan.
A, tan A, sin B, cos B and tan B. (a) sin α.
(b) cos θ.
(c) tan θ.

Gambar 33 Gambar 34

48
3. Seorang pria meninggalkan titik 4. Sebuah kapal P berlayar pada
berjalan pada 6,5 km/jam ke kecepatan stabil 45 km/jam
arah E20oN (yaitu 70o arah jam dalam arah W32oN (yaitu 302o
jam). Sebuah pengendara arah jarum jam) dari pelabuhan.
sepeda dan titik yang sama Pada saat yang sama kapal lain
pada saat yang sama ke arah Q meninggalkan pelabuhan pada
E40oS (yaitu 130o arah jarum kecepatan stabil 35 km/jam
jam) bepergian pada kecepatan dalam arah N15oE (yaitu 15º arah
konstan. Cari kecepatan rata- jarum jam). Tentukan jarak
rata dari pengendara sepeda jika mereka terpisah setelah 4 jam.
Walker dan pengendara sepeda
yang 80 km terpisah setelah 5
jam.
49
5. Sebuah jib crane ditampilkan 6. Mekanisme engkol mesin bensin
dalam Gambar 3.36. Jika ditampilkan dalam Gambar 36.
batang tali PR adalah 8,0 Lengan OA adalah 10,0 cm
panjang dan PQ adalah 4,5 m panjang dan berputar searah
panjang tentukan (a) panjang jarum jam sekitar 0. Batang
jib RQ dan (b) sudut antara jib penghubung AB adalah 30,0 cm
dan batang tali. panjang dan ujung B dibatasi
untuk bergerak secara horisontal

Gambar 35

Gambar 36
50
a. (untuk posisi yang ditunjukkan
dalam Gambar 36, tentukan
sudut antara batang
penghubung AB dan horisontal
dan panjang OB.
b. Seberapa jauh Apakah B
bergerak ketika sudut AOB
berubah dari 50o ke 120o?

51
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai