Anda di halaman 1dari 16

PENGANTAR FISIKA MATEMATIKA

Introduction to Mathematical Physics

Dosen Pengampu: Dr. Riri Murniati, S.Si., M.Si


LO

Pada matakuliah ini, mahasiswa belajar tentang struktur kristal, difraksi oleh kisi kristal, kisi resiprok, beberapa metode penentuan struktur kristal. Ikatan antar atom, dinamika kisi
kristal, kalor jenis Einstein dan Debye, getaran kisi. Elektron dalam logam, model elektron bebas, kalor jenis gas elektron yang terdegenerasi, elektron dalam zat padat.
Semikonduktor (struktur kristal dan bentuk pita energi, semikonduktor intrinsik&ekstrinsik, mobilitas elektron), superkonduktivitas dan sifat kemagnetan zat padat.

Topik

1 Persamaan Linier 9 Vektor


2 Sistem Persamaan Linier 10 Vektor dalam 3-Ruang
3 Trigonometri 11 Limit
4 Sistem Kerucut I: Lingkaran 12 Diferensial Fungsi
Sistem Kerucut II: Parabola, Elips, Hiperbola, 13 Diferensial Tingkat Tinggi dan Diferensial Implisit
5
Pergeseran Kerucut 14 Integral Tak Tentu dan Tentu
6 Matriks dan Determinan Luas Daerah Di Bawah Kurva, Volum Benda Putar
15
7 Aplikasi Matriks dan Determinan dan Panjang Busur
8 Ujian Tengan Semester (UTS) 16 Ujian Akhir Semester (UAS)

Referensi

Kittel, C. (2004). Introduction to solid state physics (8th ed.). John Wiley & Sons.
On, Tjia May. 1987. Materi Pokok Fisika Zat Padat. Jakarta: Universitas Terbuka, Depdikbud.

Penilaian
KOMPONEN

1. Tes tulis (UTS dan UAS), 1. Tugas (20%)

2. Penilaian produk (tugas latihan soal), 2. UTS (30%)

3. Penilaian kinerja (presentasi, diskusi kelas, dan partisipasi), 3. UAS (40%)

4. Penilaian sikap (sikap dan perilaku, ketaatan terhadap aturan). 4. Kehadiran (10%)
ALL IS WELL
Do what you love, love what you do
✓ No Cheating
✓ Jangan berbohong
✓ Raihlah keberkahan ilmu

Menurut ibnu abbas, salah satu cara kita


memelihara diri dan keluarga dari api
neraka adalah dengan Udibbuhum
wa’allimuhum (didiklah mereka dengan ADAB SEBELUM
adab dan ajarkanlah mereka ilmu).
Sumber: Tafsir Qur’an al-Ahzim hal 391
ILMU
Pesan Ruwaim ibnu Ahmad pada
anaknya, “Wahai anakku, jadikanlah ilmu Umar Bin Khattab Berkata
kamu garam dan adabmu tepungnya.” “Pelajarilah Adab Kemudian
(Hasyim Asy’ari, kitab Adab ‘Alim al-Muta’allim hal 11) Baru Pelajari Ilmu”
(Kitab Syekh Abdul Qadir Al-jilani Hal 54)
Persamaan dan Identitas

Persamaan merupakan suatu pernyataan kesamaan antara dua ekspresi


aljabar yang cocok untuk suatu bilangan nilai variabel tertentu atau suatu
variabel yang tidak diketahui, serta penyelesaian persamaan merupakan
proses menentukan nilai tertentu ini.

Jika pernyataan persamaan benar untuk semua nilai yang tidak diketahui,
pernyataan tersebut merupakan suatu identitas. Sebagai contoh x2 + y2
= (x - y)(x + y) nilai x dan y semua benar merupakan identitas. Tanda
kesamaan dalam kasus identitas sering diberi tanda garis tiga (≡), tetapi
dalam aplikasinya tanda kesamaan normal lebih sering digunakan.

(a + 3)2 = a2 + 6a + 9 merupakan identitas, benar untuk semua nilai a,


(a + 3)2 = a2 + 4a + 17 merupakan persamaan, benar hanya jika a = 4.
Persamaan Linier

Persamaan linier merupakan suatu persamaan hanya satu


variabel yang tidak diketahui dengan pangkat tidak lebih tinggi
dari variabel yang pertama. Persamaan linier juga merupakan
suatu persamaan sederhana.

Solusi persamaan linier


Solusi persamaan sederhana pada dasarnya merupakan
penyederhanaan persamaan dari masing-masing ruas
persamaan yang berbentuk ax + b = cx + d menghasilkan
ax – cx = d – b sehingga

𝐝−𝐛
x=
𝐚−𝐜
Contoh soal:

Selesaikan persamaan berikut dengan menentukan nilai x :

1. 5(x -1) + 2(x + 7) = 4(2x – 1) + 2(3x +3)

Solusi: Untuk 5(x -1) + 2(x + 7) = 4(2x – 1) + 2(3x +3),


Jadi 5x - 5 + 2x + 14 = 8x – 4 + 6x + 6 = 7x + 9 = 14x + 2
𝟕
Jadi 7 = 7x, sehingga nilai x = = 1
𝟕

2. (4x + 1)(x + 3) – (x + 5)(x – 3) = (3x + 1)(x – 4)

Cari!

3. (4x + 3)(3x – 1) – (5x – 3)(x + 2) = (7x + 9)(x – 3)


Cari!
x+2 x+5 2x−5 x+3
4. - = +
2 3 4 6
Solusi: 12(x+2) 12(x+5) 12(2x−5) 12(x+3)
- = +
2 3 4 6

6(x + 2) – 4(x + 5) = 3(2x – 5) + 2(x + 3)


6x + 12 – 4x – 20 = 6x – 15 + 2x + 6
6x – 4x – 6x – 2x = -15 + 6 – 12 + 20

𝟏
Sehingga nilainya menjadi -6x = -1, Jadi x =
𝟔

4 2 6
5. + =
x−3 x x−5

Cari!
3 5 8
6. + - =0
x−2 x−3 x+3

Cari!
Persamaan Linier Simultan dengan Dua Variabel

Persamaan linier simultan merupakan persamaan dua variabel atau lebih persamaan
dengan bilangan yang sama adalah bilangan variabel tercakup yang dibutuhkan untuk
mencapai jawabannya.
Sehingga dengan dua variabel yang tidak diketahui, diperlukan dua persamaan. Ada dua
metode penyelesaian yang umum yaitu:
1. Subtitusi.
2. Koefisien Persamaan.
Contoh: 5x + 2y = 14
3x + 4y = 24
Solusi x =4 dan y = -3.

Persamaan Linier Simultan dengan Tiga Variabel

Dengan tiga variabel yang tidak diketahui, diperlukan tiga persamaan yang mengandung
jawaban yang diperlukan. Metode penyelesaiannya yaitu pengembangan penyelesaian
dengan dua variabel.
Contoh: 3x + 2y – z = 19
4x – y + 2z = 4
2x + 4y – 5z = 32
Solusi x = 3, y = 4, dan z = -2
Latihan
1. Selesaikan persamaan linier berikut ini

a. 4(x + 5) – 6(2x + 3) = 3(x + 14) – 2(5 – x) + 9

2x + 1 2x + 5 x−1
b. - =2+
3 2 6

2 3 5
c. + =
x−2 x x−4

d. (4x – 3)(3x – 1) – (7x + 2)(x + 1) = (5x – 1)(x – 2) – 10

2. Selesaikan pasangan persamaan-persamaan simultan berikut.

2𝑥 + 3𝑦 = 7
a. ቊ dengan substitusi
5𝑥 − 2𝑦 = 8

4𝑥 + 2𝑦 = 5
a. ቊ dengan eliminasi
3𝑥 + 𝑦 = 9
3. Selesaikan kelompok tiga persamaan dengan tiga variabel tak
diketahui berikut.

2x + 3y – z = -5
x – 4y + 2z = 21
5x + 2y – 3z = -4

4. Sederhanakan dan selesaikan kelompok persamaan simultan


berikut.

4(x + 3y) – 2(4x + 3z) – 3(x – 2y – 4z) = 17


2(4x – 3y) + 5(x – 4z) + 4(x – 3y + 2z) = 23
3(y + 4z) + 4(2x – y - z) + 2(x + 3y – 2z) = 5
PR
1. Ketika hukum Kirchhoff’s diaplikasikan pada sirkuit elektrikal dapat dilihat pada Gambar
1.1 dengan arus I1 dan I2 terhubung oleh persamaan:

1.5I1 + 8(I1 – I2) = 27 (i)


2I2 – 8(I1 – I2) = -26 (ii)

Gambar 1.1

Selesaikan persoalan persamaan-persamaan diatas untuk mendapatkan solusi dari nilai


arus I1 dan I2.

2. Aplikasi hukum Kirchhoff’s pada prosedur sirkuit elektrikal mengikuti persamaan:


5 = 0.2I1 + 2(I1 − I2) (i)
12 = 3I2 + 0.4I2 − 2(I1 − I2) (ii)

Hitung nilai arus I1 dan I2.


3. Hambatan R ohm dari kawat tembaga dengan toC adalah R =
Ro(1 + αt), dimana Ro adalah hambatan pada 0oC dan α adalah
koefisien temperatur dari hambatan. Jika R = 25,44  pada
30oC dan R = 32,17 pada 100oC, berapa nilai α dan Ro?

4. Kecepatan pada saat ditembakan adalah v mengikuti rumus v


= u + at. Jika v = 200 ketika t = 2 dan v = 400 ketika t = 7, cari
nilai dari u dan a. Juga berapa kecepatan ketika t = 3,5.

5. Kapsitas panas molar dari suatu bahan campuran plat baja


untuk kendaraan tempur adalah c = a + bT. Ketika c = 52, nilai
T = 100 dan ketika c = 172, nilai T = 400. Cari nilai a da b.
GAMES

Anda mungkin juga menyukai