LAPORAN AWAL
ELLA SEPTIANINGSIH
140310160013
DAFTAR ISI...........................................................................................................1
BAB I .......................................................................................................................1
BAB II .....................................................................................................................2
BAB IV ..................................................................................................................11
i
BAB I
PENDAHULUAN
Adanya gaya pada muatan bergerak dalam sebuah konduktor yang berada
dalam medan magnet diperagakan dalam efek hall. Kawat berarus listrik yang
terletak dalam medan magnet dengan arah yang tegak lurus dengan arah arus kawat
akan mengalami gaya magnetic sehingga menyebabkan kawan akan melengkung.
Namun, bagaimana dengan sebuah plat konduktor yang berarus listrik berada dalam
medan magnet? Apakah pelat tersebut akan mengalami gaya Lorentz? Sebuah plat
yang dialiari arus listrik dengan kerapatan arus yang geraknya tegak lurus terhadap
medan B dan medan elektrostatik E dengan, jika nilai medan magnet dan kerapatan
arus dapat menentukan kerapatan pembawa muatan dalam bahan yang digunakan
dan konstanta Hall bahan, dimana pada praktikum ini bahan yang digunakan yaitu
perak dan tungsten.
1
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Efek Hall merupakan suatu peristiwa berbeloknya aliran listrik (elektron) dalam
pelat konduktor dikarenakan adanya pengaruh medan magnet. Ketika suatu arus
listrik mengalir pada konduktor yang diletakkan dalam medan magnet yang arahnya
tegak lurus dengan arus listrik, pergerakan pembawa muatan akan berbelok kesalah
satu sisi kemudian menghasilkan beda potensial (tegangan Hall) pada ujung-ujung
konduktor listrik. Medan listrik terus membesar hingga gaya Lorentz yang bekerja
pada partikel menjadi sama dengan nol. Perbedaan potensial antara kedua sisi
konduktor tersebut disebut potensial hall. Potensial hall ini sebanding dengan
medan magnet dan arus listrik yang melalui konduktor. Berarti dalam menentukan
besar potensial hall bergantung pada besarnya medan magnet yang mengalir dalam
rapat arus yang dilewatkan dalam bahan konduktor. Konstanta hall pada setiap
bahan akan berbeda termasuk pada perak dan tungsten, yang menyebabkan harga
konstanta hall perak dan tungsten berbeda adalah karena jenis pembawa muatan
yang berbeda, untuk perak jenis pembawa muatannya adalah positif (hole)
sedangkan tungsten jenis pembawa muatan negatif (elektron). Efek Hall ditemukan
pada tahun 1879 oleh Edwin Herbert Hall saat mengerjakan gelar doktornya di
Johns Hopkins University di Baltimore, Maryland (Buck, 2006).
2
Gaya Lorentz adalah prinsip kerja utama dari efek hall. Sebuah pelat penghantar
diberi medan magnet seperti gambar 2.1 diatas yang arahnya tegak lurus arus kearah
dalam, maka muatan pada pelat konduktor akan mengalami gaya Lorentz. Gaya
Lorentz dapat dinyatakan dengan :
⃑⃑
𝐹 = 𝑞𝑣⃑ × 𝐵 (1)
Keterangan:
F : Gaya Lorentz
q : Muatan partikel
v : Kecepatan gerak muatan
B : Medan magnet
Muatan negative akan mengalami gaya Lorentz kearah kiri, maka pada bagian
kiri pelat konduktor akan berjajar muatan negative, sedangkan muatan positif akan
mengalami gaya Lorentz kearah kanan , maka pada bagian kanan pelat konduktor
akan berjajar muatan positif. Oleh karena itu akan timbul medan listrik dan beda
potensial pada penghantar. Besarnya beda potensial ini merupakan tegangan hall
(VH) , besar VH ini dapat dinyatakan dengan :
𝐵𝐼
𝑉 H = 𝑛𝑒𝑡 (2)
Keterangan :
VH : Tegangan Hall (volt)
I : Arus listrik pada konduktor (A)
B : Medan Magnet (T)
n : Konsentrasi pembawa muatan
e : Besar muatan electron (C)
t : Tebal konduktor (meter)
Sedangkan Konstanta Hall RH dapat dinyatakan dengan :
RH = 1/ ne (3)
Konstanta Hall dapat didefinisikan sebagai karakteristik dari bahan apa
konduktor yang dialiri arus dibuat, karena nilainya bergantung pada tipe, jumlah,
dan sifat dari pembawa muatan yang mendasari arus listrik. Untuk mengetahui
mobilitas pembawa electron didapatkan persamaan:
3
𝜇 = 𝜎𝑅𝐻 (4)
𝑞𝜏
𝜇 = 𝑚∗ (5)
Keterangan:
µ : Mobilitas pembawa muatan
m* : Massa efektif
τ : Collision time
σ : Konduktivitas konduktor
Eksperimen yang akan dilakukan pada percobaan ini untuk mengamati efek
Hall, mengamati hubungan potensial Hall VH dengan I (arus) dan potensial VH
dengan B (medan magnet), mengukur konstanta Hall, menentukan konsentrasi
pembawa muatan dan jenis pembawa muatan. Sampel yang digunakan adalah
kepingan perak, tungsten dan sudah terintegrasi dengan sistem pengukuran (Hall
effect apparatus).
4
(Sumber:https://www.academia.edu/31999444/laporan_praktikum_ggl_induksi)
5
Pada percobaan tersebut magnet batang didorong kedalam kumparan
tersebut, dengan kutub utara menghadap pada kumparan. Ketika magnet sedang
bergerak, galvanometer menunjukkan penyimpangan yang memperlihatkan bahwa
sebuah arus telah dihasilkan didalam kumparan tersebut. Selanjutnya jika magnet
batang dipegang didalam kedudukan tetap (stasioner) terhadap kumparan tersebut,
maka galvanometer tidak menyimpang. Sedangkan jika magnet batang digerakkan
menjauhi kumparan , maka galvanometer menyimpang lagi tetapi arahnya
berlawanan dengan yang sebelumnya, yang berarti bahwa arus didalam kumparan
mengalir dengan arah yang berlawanan. Jika digunakan ujung kutub selatan sebuah
magnet sebagai pengganti ujung kutub utaranya, maka percovaan bekerja seperti
yang dijelaskan namun penyimpangannya berkebalikan dari percobaan awal.
Gerakan atau perubahan diperlukan untuk menginduksi ggl. Tidak menjadi masalah
apakah magnet atau kumparan yang bergerak (Giancoli, 2001).
Hasil percobaan Faraday adalah sebagai berikut :
1. Arus listrik terjadi ketika magnet bergerak mendekat atau menjauh dan tidak
terjadi ketika magnet dalam keadaan diam
2. Gerakan magnet mendekat dan menjauh menimbulkan perubahan medan
magnet. Dengan demikian arus listrik yang terjadi karena adanya perubahan
medan magnet.
3. Semakin cepat perubahan medan magnet yang terjadi, arus yang timbul semakin
besar, artinya kecepatan perubahan fluks magnetic mempengaruh besar kecilnya
arus listrik.
4. Arus dan beda potensial akibat perubahan fluks magnetic dinamika arus dan
tegangan induksi.
5. Gejala timbulnya arus dengan tegangan akibat perubahan fluks dikenal dengan
induksi elektromagnetik.
Kesimpulan dari hasil percobaan Faraday , disebut dengan hukum Faraday yang
berbunyi :
“GGL induksi yang timbul antara ujung – ujung loop suatu penghantar
berbanding lurus dengan laju perubaan f;uks magnetic yang dilengkapi oleh loop
penghantar tersebut” (Giancoli, 2001).
6
Hukum Faraday 2 berbunyi: “Tegangan GGL induksi di dalam rangkaian
tertutup adalah sebanding dengan kecepatan perubahan fluks terhadap waktu
(Halliday, 1984).”
Hukum induksi Faraday adalah hukum dasar elektromagnetisme yang
memprediksi bagaimana medan magnet berinteraksi dengan rangkaian listrik untuk
menghasilkan gaya gerak listrik, fenomena yang disebut sebagai induksi
elektromagnetik. Induksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak
listrik di dalam suatu kumparan / konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik
pada konduktor tersebut atau bila konduktor bergerak relatif melintasi medan
magnetik. Hukum Faraday ini hanya berlaku ketika rangkaian tertutup adalah loop
kawat yang sangat tipis (Halliday, 1984).
Fluks magnetik total ΦB melalui sebuah luas berhingga adalah integral dari
pernyataan ini pada luas tersebut:
𝐵. ⃑⃑⃑⃑⃑
Φ𝐵 = ∫ ⃑⃑⃑ 𝑑𝐴 = ∫ 𝐵 𝑑𝐴 𝑐𝑜𝑠𝜙 (6)
Jika ⃑𝑩
⃑ adalah homogen pada sebuah luas ⃑𝑨 yang datar, maka:
Φ𝐵 = 𝐵⃑ . 𝐴 = 𝐵𝐴𝑐𝑜𝑠𝜙 (7)
Hukum induksi faraday menyatakan:
𝑑𝛷𝐵
𝜀=− (8)
𝑑𝑡
Untuk kawat yang terdiri dari N lilitan yang identik, Hukum Faraday
menyatakan bahwa:
𝑑𝛷𝐵
𝜀 = −𝑁 (9)
𝑑𝑡
Keterangan:
𝜀 : ggl induksi (V)
𝑑𝛷𝐵
: Kecepatan perubahan fluk (Wb/s)
𝑑𝑡
𝑁 : Jumlah lilitan
Tanda negatif menandakan arah gaya gerak listrik (ggl) induksi.
Besar ggl yang diinduksi di dalam loop konduktor sebanding dengan laju
perubahan fluks magnet yang melalui loop.” (Halliday, 1984)
7
BAB III
METODE PENELITIAN
Mulai
8
X
Selesai
Mulai
Selesai
9
3.3 Langkah-langkah Eksperimen
Merangkai peralatan eksperimen Efek Hall seperti Gambar 1 di bawah ini:
10
BAB IV
TUGAS PENDAHULUAN
11
3. Berdasarkan kajian literatur berapakah nilai/jumlah pembawa muatan pada
bahan perak (Ag), tungsten (W) dan Zinc?
Jawaban:
12
DAFTAR PUSTAKA
Terraningtyas, A. Makalah Fisika zat padat medan magnet dan efek hall. Surabaya:
Universitas Negeri Surabaya. Website:
https://www.academia.edu/34866294/Makalah_Medan_Magnet_dan_Efek_Hall
(Diakses pada tanggal 23 maret 2019, pukul 20.40)
Nugraheni, novi tri, dkk. EFEK HALL. Surabaya: Universitas Airlangga. Website:
https://www.academia.edu/23221813/_EFEK_HALL_ (Di akses pada tanggal 23
Maret 2019, pukul 20.07.00 WIB)
13