Anda di halaman 1dari 12

EFEK HALL

LAPORAN AWAL

GIN GIN GINANJAR

140310180001

UNIVERSITAS PADJADJARAN

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI FISIKA

2020
i

DAFTAR ISI
DAFTAR ISI .................................................................................................................. i

BAB 1 ........................................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1

1.2 Tujuan ................................................................................................................ 1

BAB 2 ........................................................................................................................... 2

2.1 Efek Hall ............................................................................................................ 2

2.2 Gaya Lorenzt ...................................................................................................... 4

2.3 Medan Magnet ................................................................................................... 4

BAB 3 ........................................................................................................................... 6

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian ...................................................... 6

3.2 Alat-alat Percobaan ............................................................................................ 6

3.3 Prosedur Percobaan ............................................................................................. 7

BAB 4 ........................................................................................................................... 9

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 10


BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada tahun 1879 Dr Edwin Hall menemukan bahwa jika medan magnet yang
dimiliki oleh benda bermagnet akan tegak lurus dengan suatu permukaan pelat emas
yang dialiri arus. Sehingga terbentuk beda potensial pada ujung-ujung pelat yang saling
berlawanan efek ini kemudian di kenal dengan efek Hall. Efek Hall adalah peristiwa
membeloknya arus listrik dalam pelat konduktor karena adanya pengaruh medan
magnet.
Prinsip utama efek Hall adalah gaya Lorentz, yaitu gaya yang akan terjadi
ketika sebuah bahan konduktor berbentuk pelat dan diberi medan magnet yang
dialiri arus listrik. Permukaan atas pelat konduktor tersebut akan sejajar dengan
muatan positif yang arahnya ke atas.,sedangkan bagian bawah konduktor akan
sejajar dengan muatan negative yang mengarah ke bawah. Oleh karena itu
akan timbul medan listrik dan beda potensial pada penghantar.

1.2 Tujuan

Menentukan konstanta Hall dan konsentrasi pembawa muatan pada bahan perak dan
tungsten

1
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efek Hall

Pada tahun 1879 Dr Edwin Hall menemukan bahwa jika medan magnet yang
dimiliki oleh benda bermagnet akan tegak lurus dengan suatu permukaan pelat emas
yang dialiri arus. Sehingga terbentuk beda potensial pada ujung-ujung pelat yang saling
berlawanan efek ini kemudian di kenal dengan efek Hall. Efek Hall adalah peristiwa
membeloknya arus listrik dalam pelat konduktor karena adanya pengaruh medan
magnet. Apabila konduktor yang dialiri arus listrik (I) diletakkan di dalam medan
magnet (B) yang tegak lurus terhadap arah aliran arus tersebut, maka pembawa muatan
yang bergerak pada konduktor tersebut akan mengalami pembelokan oleh medan
magnet tersebut. Akibat dari proses tersebut akan terjadi penumpukan muatan pada
sisi-sisi konduktor tersebut setelah beberapa saat. Penumpukan muatan tersebut dapat
menyebabkan sisi tersebut menjadi lebih elektropositif ataupun elektonegatif
bergantung pada pembawa muatannya. Perbedaan muatan disetiap sisi-sisinya
mengakibatkan perbedaan tegangan di keduanya, tegangan pada peristiwa tersebut
dikenal sebagai tegangan Hall (VH).
Prinsip utama efek Hall adalah gaya Lorentz. Gaya Lorentz akan terjadi ketika
sebuah bahan konduktor berbentuk pelat dan diberi medan magnet yang dialiri arus
listrik. Permukaan atas pelat konduktor tersebut akan sejajar dengan muatan positif
yang arahnya ke atas, sedangkan bagian bawah konduktor akan sejajar dengan muatan
negative yang mengarah ke bawah. Oleh karena itu akan timbul medan listrik dan beda
potensial pada penghantar. Setiap bahan konduktor dan semikonduktor akan memiliki
konstanta hall yang berbeda dikarenakan jenis pembawa muatan yang berbeda.

2
3

Gambar 1. Model percobaan efek hall


Oleh karena gaya yang mengarah ke samping pada plat tersebut disebabkan
oleh gaya pembawa muatan yaitu qv × B. Pembawa-pembawa muatan positif (hole)
atau negatif (elektron) akan cenderung mengarah ke kanan ketika pembawa muatan
hanyut sepanjang plat logam. Hal inilah yang menyebabkan beda-beda potensial
kecil V diantara sumbu x dan y.
Formulasi :
Tegangan Hall :
𝐵𝐼
VH =
𝑛𝑒𝑡
Koefisien Hall :

Resistivitas ρ :

Pembawa muatan elektron atau hole :

Dimana e, j, E dan B besaran-besaran fundamental, sedangkan t, w dan L


adalah dimensi volume dari sampel (t × l × w).
4

2.2 Gaya Lorenzt

Gaya Lorent adalah adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatanlistrikyang


bergerak atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet B. Arah gaya
ini akan mengikuti arah maju skrup yang diputar dari vektor arah gerak muatan listrik
(v) ke arah medan magnet B, seperti rumus berikut:

F = q (v × B)
Keterangan:
F = gaya (N)
B = medan magnet (Tesla)
Q = muatan listrik (C)

Penghantar berarus listrik yang ditempatkan dalam medan magnet juga


mengalami gaya magnet. Gaya Lorentz terjadi apabila kawat penghantar berarus
listrik berada di dalam medan magnetik. Besar gaya Lorentz bergantung pada
besar medan magnetik, panjang penghantar dan besar arus listrik yang mengalir
dalam kawat penghantar. Untuk arah aliran arus listrik tegak lurus terhadap arah medan
magnet, gaya Lorentz dinyatakan dengan:

F=BxIxl
Keterangan:
F = gaya Lorentz pada kawat (N)
B = medan magnet (Tesla)
I = arus listrik (A)
l = panjang kawat (m)

2.3 Medan Magnet

Medan magnet merupakan ruang ruang di sekitar magnet dimana jika benda-
benda lain yang diletakkan dalam ruangan magnet tersebut akan mengalami gaya
magnetik. Gaya magnetik dapat ditimbulkan oleh benda-benda yang bersifat magnetik
5

dan arus listrik yang bergerak. Sifat magnet bahan sebagian besar berasal dari gerakan
orbital elektron dan besaran internal yang dikenal sebagai spin. Arus yang terbentuk
loop menghasilkan momen magnet 0. Akibat adanya gerakan orbital elektron
umumnya atom-atom memiliki momen dipol magnet permanen. Besaran ini dan spin
elektron yang sangat berperan dalam menentukan sifat magnetik bahan. Bahan yang
mempunyai momen dipol magnet permanen dibedakan atas paramagnetik dan
feromagnetik berdasarkan besar kecilnya respon bahan terhadap magnet luar. Respon
akan besar jika antara momen dipol ada interaksi yang menyearahkan satu sama lain.
Pada keadaan normal (tanpa medan magnet luar) momen dipol magnetd alam bahan
paramagnetik berarah acak sehingga jumlah vektor momen dipolmagnet dalam seluruh
bahan praktis berharga nol. Pada bahan feromagnetik jika sebelumnya pernah
mengalami medan magnet luar, maka jumlah momen magnetnya nol

Berdasarkan sifat kemagnetan bahan terhadap tarikan dan tolakan garis gaya
magnetik luar, dibedakan atas tiga digolongkan yaitu:

a) Feromagnetik yaitu bahan yang sangat kuat menarik garis-garis gayamegnetik


luar, contohnya : Besi, Nikel, Kobalt dan Baja.
b) Paramagnetik yaitu bahan yang sedikit menarik garis-garis magnetik
luar,contohnya : Aluminium, Platina, dan kayu.
c) Diamagnetik yaitu bahan yang sedikit menolak garis-garis gaya
magnet,contohnya : Timah, Bismut dan Seng.

.
BAB 3
METODE PENELITIAN

3.1 Rencana Perancangan Algoritma Penelitian

Gambar 3.1 Diagram Alir Percobaan

3.2 Alat-alat Percobaan

1. Sampel seng (Zn) berbentuk kepingan sebagai bahan yang akan diamati besar
tegangan hallnya.
2. Sampel tungsten (W) berbentuk kepingan sebagai bahan yang akan diamati
besar tegangan hallnya.
3. Sumber arus konstan 10 A berfungsi sebagai sumber yang menghasilkan arus
listrik.

6
7

4. Sumber arus konstan 20 A berfungsi sebagai sumber yang menghasilkan arus


listrik.
5. Lubang UCORE.
6. Sepasang lempeng kutub yang dibor berfungsi sebagai tempat penumpukan
muatan.
7. Coil 250 lilitan berfungsi sebagai penghasil medan magnet.
8. Probe tangensial.
9. Multimeter CA 4010 (15 A) berfungsi sebagai pengukur arus listrik.
10. Microvoltmeter berfungsi sebagai pengukur tegangan hall.
11. Teslameter berfungsi sebagai alat pengukur medan magnet

3.3 Prosedur Percobaan

Rangkailah peralatan eksperimen Efek Hall seperti Gambar 2 di bawah ini :

Gambar 6. Rangkaian eksperimental Efek Hall.

a. Membuat kurva kalibrasi IB – B


Pengukuran arus IB dan medan magnet (B) dilakukan tanpa sampel. Nyalakan
teslameter dan sumber arus 10 A yang dihubungkan ke coil. Tempatkan probe
8

tangensial di tengah-tengah coil, usahakan kedudukannya konstan, misalkan dengan


memakai statip. Ubahlah harga arus sehingga didapatkan variasi medan magnet.
Catatlah setiap perubahan medan magnet untuk setiap variasi nilai arus, sehingga
didapatkan data korelasi antara pasokan arus dengan besarnya medan magnet yang
dihasilkan.

b. Perubahan tegangan Hall


1. Bahan yang diamati dihubungkan dengan sumber arus konstan, kemudian
ditempatkan pada medan magnet yang arahnya tegak lurus terhadap arus yang
mengalir pada bahan yang diuji tersebut. Tegangan Hall yang terjadi diukur
dengan microvoltmeter. Ubahlah harga-harga arus, sehingga didapatkan satu set
data yang menggambarkan perubahan Hall terhadap arus pada medan magnet
tetap. Untuk Mengukur UH sebagai fungsi dari kuat medan B pada arus bahan IB
konstan, lakukan langkah-langkah seperti di atas. Variasikan nilai-nilai medan
magnet sehingga didapatkan satu set data yang menggambarkan perubahan
tegangan Hall terhadap medan magnet pada arus bahan yang bernilai konstan.
Percobaan di atas dilakukan untuk variasi arus IB sebesar 5 A, 8 A dan 10A.
BAB 4
TUGAS PENDAHULUAN

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan efek Hall?


Jawab:
Efek hall merupakan peistiwa dimana ketika arus listrik (I) mengalir pada sebuah
bahan logam dan logam tesebut memiliki medan magnet (B) yang tegak lurus
dengan arus, maka pembawa muatan yang bergerak pada logam tersebut akan
mengalami pembelokan oleh medan magnet tesebut.

2. Bagaimanakah prinsip kerja dari induksi medan magnetik akibat adanya


arus yang mengalir pada kumparan?
Jawab:
Indksi elektromagnetik adalah gejala timbulnya gaya gerak listrik di dalam suatu
kumparan/konduktor bila terdapat perubahan fluks magnetik pada konduktor
tersebut atau bila konduktor begerak relatif melintasi medan magnetik. Prinsip
kerjanya yaitu menghasilkan arus listrik induksi dengan cara memutar kumparan
diantara kutub utara dan selatan magnet, sehingga terjadi perubahan fluks magnetik
menghasilkan arus induksi.

3. Berdasarkan kajian literatur berapakah nilai/jumlah pembawa muatan pada


bahan perak (Ag), tungsten (W) dan Zinc?
Jawab:
Perak (Ag) = 0,60 × 1028 m-3
Tungsten (W) = 5,29 × 1028 m-3

9
DAFTAR PUSTAKA
Nave, R. (2013, Januari 10). Dipetik Maret 6, 2019, dari http://hyperphysics.phyastr.
gsu.edu/hbase/magnetic/Hall.html

H, J. (1978). Listrik dan Magnet. Jakarta: Balai Pustaka.

Nugrahen, Novi. 2014. Efek Hall. Surabaya: Universitas Airlangga.

Sutrisno. 1987. Elektronika Teori Dasar dan Penerapannya. Bandung: ITB

10

Anda mungkin juga menyukai