KEMAGNETAN
Di susun
AGOK SETYOMONO
Kelas : B/Sore
1
Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang Kemagnetan ini
tepat pada waktunya. Saya sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka
menambah wawasan serta pengetahuan kita tentang konsep-konsep listrik magnet
dalam fisika.
Penyusun
2
Daftar Isi
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Medan magnet, dalam Ilmu Fisika, adalah suatu medan yang
dibentuk denganmenggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan
munculnya gaya di muatanlistrik yang bergerak lainnya. Atau secara sederhana
Medan magnet adalah ruangan di sekitarkutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih
dirasakan oleh magnet lain.Orang yang pertama kali menyatakan pernyataan
tersebut adalah Hans ChristianOersted pada tahun 1820. Dalam percobaannya, ia
menggunakan sebuah kompas jarum untukmenunjukan bahwa pada saat arus listrik
megalir pada seutas kawat, jarum kompas yangdiletakan pada daerah medan magnet
yang dihasilkan oleh kawat berarus menyebabkan jarumkompas menyimpang dari arah
utara-selatan. Besaran yang menyatakan medan magnetik disekitar kawat
berarus listrik adalahinduksi magnetik. Jadi, induksi magnet adalah kuat medan
magnet akibat adanya aruslistrik yang mengalir dalam konduktor. Selain itu dalam
makalah ini kita juga akan mempelajari gaya Lorentz, fluks magneticdan penerapan
medan magnet dalam kehidupan sehari-hari
4
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang akan dicapai
dalam makalah iniadalah untuk mengetahui:
a. Medan Magnet
b. Induksi Magnet
c. Hukum Biot-Savartd.
d. Perbedaan Penghantar lurus berarus dan Penghantar
melingkarberaruse.
e. Perbedaan Induksi magnet disumbu Toroid dan sumbu Selonoidf.
f. Penerapan Hukum Ampere dikehidupan sehari harig.
g. Gaya Lorentz dan Rumusnyah.
h. Gaya Fluks Magnetik dan Rumusnya
5
BAB II
PEMBAHASAN
Medan magnet dapat digambarkan dengan garis-garis gaya magnet yang selalu
kelua rdari kutub utara magnet dan masuk ke kutub selatan magnet. Sementara di
dalam magnet ,garis-garis gaya magnet memiliki arah dari kutub selatan magnet ke
kutub utara magnet .Garis-garis tersebut tidak pernah saling berpotongan.
Kerapatan garis-garis gaya magnet menunjukkan kekuatan medan magnet.Jika dua
kutub yang tidak sejenis saling berhadapan, akan diperoleh garis-garis gayamagnet
yang saling berhubungan. Jika dua kutub yang sejenis yang saling berhadapan,
akandiperoleh garis-garis gaya magnet yang menekan dan saling menjauhi. Kutub-
kutub yang
6
tidak sejenis ( utara-selatan ) jika didekatkan akan tarik menarik, sedangkan
kutub-kutubyang sejenis ( utara-utara atau selatan-selatan ), apabila didekatkan akan
tolak menolak.
Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan benda dibedakan atasdiamagnetik
dan para magnetik.
•Benda magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yangtidak
homogen, ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolaksehingga benda
akan mengambil posisi yang tegak lurus pada kuatmedan. Contoh : Bismuth,
tembaga, emas, antimon, kaca flinta.
•Benda paramagnetik : bila ditempatkan dalam medan magnetyang tidak
homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arahkuat medan. Contoh :
Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembagadan banyak lagi garam-garam
logam adalah zat paramagnetik.
•Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effekmagnet yang
sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet danmempunyai per meabilitas
relatif sampai beberapa ribu. Contoh :Besi, baja, nikel, cobal dan campuran
logam tertentu ( almico )
7
listrik I diperoleh kesimpulan bahwa besarnya kuat medan magnet (yangkemudian
disebut induksi magnet yang diberi lambang B) dititik P.
8
2.3.2 Induksi Magnet pada Penghantar Melingkar Beraru
Besarnya induksi magnetik pada suatu titik yang terletak pada garis sumbu
penghantarberbentuk lingkaran dengan jari-jari r dapat dicari sebagai berikut :
Perhatikan Gambar besarnya induksi magnet di titik P yang terletak pada garis
sumbulingkaran akibat elemen kawat sepanjang dℓ yang berjarak r dapat dinyatakan :
9
2.4 HUKUM AMPERE
10
2.4.1. Induksi Magnet di Sumbu Toroid
Toroid adalah kumparan yang ditekuk sehingga berbentuk lingkaran.Jika toroid
dialiri arus listrik akan timbul garis-garis medan magnetberbentuk lingkaran di
dalam toroid. Salah satu garis medan dimisalkanmemiliki jari-jari efektif yang besarnya
a seperti gambar berikut
apabila terdapat jari jari dalam (rd) dan jari jari luar(rl),jari
jariefektif(a) memiliki persamaan ;
a=
11
2.4.2 Induksi Magnet di Pusat dan di Ujung Solenoid
Solenoida adalah suatu kumparan berbentuk agak silindris yang berasal
dari sebuah kawat yang sangat panjang tapi di lilit. Karena dibuat kumparan, jadi
arah medan magnetnya berubah dibandingkan dengan kawat lurus. Modelnya
jadi macam magnet batang, satu sisi jadi Utara dan satu sisi jadi Selatan. Solenoid
yang dialiri arus listrik akan menghasilkan garis medan magnet dengan pola
sama dengan pola yang dihasilkan magnet batang. Sementara itu, besar induksi
magnet dapat ditentukandengan menerapkan hukum Ampere
12
2.5 Gaya Lorentz dan Fluks magnetic
2.5.1.Gaya Lorentz
Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh medan magnetik pada
arus listrik Gaya Lorentz pada kawat berarus dapat ditentukan arahnya
dengan menerapkan kaidah tangan kanan. Kaidah tersebut menyatakan jika
tangan kanan dibuka dengan ibu jari menunjukkan arah arus / dan keempat jari lain
yang dirapatkan menunjukkan arah medanmagnet B, arah keluar dari telapak
tangan menunjukkan arah gaya Lorentz". Arah gaya Lorentz ini dapat ditentukan
dengan kaidah tangan kanan seperti ilustrasi Gambar berikut.
F = BI L
Keterangan :
F = gaya Lorentz(N
)I = Kuat arus melalui penghantar(A)
L = panjang kawat penghantar(m)
B = medan magnet (Wb/m2)
13
Jika kawat penghantar berarus membentuk sudut antara arah arusdan arah
medan magnet gaya Lorentz dirumuskan sebagai berikut.
F = BI L sin α
Keterangan :
α = sudut terkecil antara I dan B
F = Bqv
FL = Bqv sin α
Keterangan :
q = muatan listrik(C)
v = kecepatan gerak muatan listrik (m/s)
F = m atau r =
Keterangan :
r = jari jari lintasan (m)
m = massa partikel (kg)
v = kecepatan linear (m/s)
14
b. Gaya Antara Dua Kawat Sejajar Berarus
Medan magnet dapat timbul di s(N)ekitar kawat berarus listrik. Kawat berarus
yang diletakkan di daerah bermedan magnet akan timbul suatu gaya. Jika
dua buah kawat diletakkan sejajar dengan jarak a dan dialiri arus sebesar I1 dan I2,
akan menimbulkan induksi magnetik B1 dan B2. Dengan demikian kawat berarus I1
akan berada dalam medan magnet B2 , sedangkan kawat berarus I2 akan berada
dalam medan magnet B1 . Jika arah arus sama,kedua kawat akan tarik-menarik. Jika
arah arus berlawanan,kedua kawat akan tolak menolak
15
2.5.2 Fluks magnetik
Fluks magnetik (sering disimbolkan Φm), adalah ukuran atau jumlah medan magnet
B yang melalui luas penampang tertentu, misalnya kumparan kawat (hal ini
sering pula dikata "kerapatan medan magnet").Satuan fluks magnetik dalam
Satuan Internasional adalah weber (Wb)(Weber adalah satuan turunan dari
volt-detik). Masih satuan menggunakan sistem CGS adalah maxwell
Penjelasan
Fluks magnetik yang melalui segi tertentu sebanding dengan jumlah medan magnet
yang melalui segi tersebut. Jumlah ini termasuk pengurangan atas medan
magnet yang berlawanan arah. Jika medan magnet seragam melalui segi dengan
tegak lurus, nilai fluks magnetikd idapat dari perkalian selang medan magnet
dan luas segi yang dilaluinya. Fluks magnetik yang datang dengan sudut tertentu
didapat menggunakan perkalian titik selang medan magnet dan vektor luas a
Umumnya, fluks magnetik yang melalui segi S diberitahukan sebagai integra l dari
medan magnet atas luas segi
16
dS adalah vektor infinitesimal (kecil tidak berhingga), yang magnitudonya
adalah elemen luas diferensial dari S, yang arahnya adalah tegak lurus segi
Hukum Gauss untuk magnetisme, yang adalah satu dari empat Persamaan
Maxwell, menyatakan bahwa jumlah fluks magnetik yangmelalui segi tertutup
sama dengan nol. ("bidang tertutup" adalah segi yang melingkupi suatu ruang
tanpa celah.)
Dengan kata lain, hukum Gauss untuk magnetisme menyatakan
Fluks magnetik yang melalui segi membukaJika fluks magnetik yang melalui segi
terututp selalu berjumlah nol, fluksmagnetik yang melalui segi membuka tidak selalu nol
dan nilai ini sangatpenting dalam teori elektromagnetisme. Contohnya,
perubahan fluks magnetik yang melalui kumparan kawat akan menimbulkan Gaya
gerak listrik (GGL), yang kesudahan menyebabkan benarnya aliran listrik, dalam
kumparan. Anggarannya diberikan melalui Hukum Faraday:
17
dimana:
adalah GGL,
Φm adalah fluks yang melalui segi membuka yang dibatasi olehkurva
∂Σ(t),
∂Σ(t) adalah kurva tertutup yang berubah sejalan dengan waktu;GGL
timbul disekitar kurva ini, dan adalah ketentuan yang tidakboleh
dilampaui segi dimana Φm berada,
dℓ adalah elemen vektor infinitesimal dari kurva ∂Σ(t),
v adalah kecepatan dalam dℓ,
E adalah medan listrik
B adalah medan magnet.
GGL yang timbul dalam persamaan diatas ditentukan dengan dua cara:pertama, sbg
jumlah usaha yang dimainkan tiap satuan muatan untukmelawan Gaya Lorentz
supaya muatan dapat (cenderung) mengadakankampanye sepanjang kurva ∂Σ(t),
dan kedua, sbg fluks magnetik yangmelalui segi membuka Σ(t).
Dimana
E adalah Medan listrik,
S adalah sembarang segi tertutup,
Q adalah jumlah muatan listrik didalam segi S,
adalah konstanta listrik (konstanta umum, sering dikata pula "permitivitas" ruang).
18
Perlu diperhatikan bahwa jumlah fluks listrik yang melalui segi tertutup tidak selalu nol;
halini menandakan benarnya monopole kelistrikan, adalah muatan listrik dapat bermutu
negatifsaja atau positif saja.
19
Daftar Pustaka
https://www.studocu.com/id/document/smk-negeri-1-batam/tujuan-penulisan-dan-
mengatasi-rendahnya-minat-literasi-dikalangan-pelajar/bab-iii-rec-kelompok-1-
revisi/35960796
https://mahasiswa.ung.ac.id/421415063/home/2016/8/12/makalah-magnet.html
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-magnet/
20