Anda di halaman 1dari 42

2017 A

LAPORAN RESMI

KELISTRIKAN DAN KEMAGNETAN

L5 – INDUKSI MAGNET OLEH KAWAT BERARUS LISTRIK

OLEH:

KELOMPOK 6

1. Yuniar Elmanura Mahrufi (17030654042)


2. Zulaikha Rokhmah (17030654043)
3. Norma Yunita (17030654048)
4. Tawaffani Muslimah (17030654067)
5. Gati EkaWening Uni (17030654074)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN SAINS

2019
ABSTRAK
INDUKSI MAGNET OLEH KAWAT BERARUS LISTRIK

Pada percobaan yang berjudul “Induksi Magnet oleh Kawat


Berarus Listrik” dilaksanakan di Laboratorium Jurusan IPA FMIPA
Universitas Negeri Surabaya. Tujuan dari percobaan tersebut yaitu untuk
mengidentifikasi pengaruh jumlah lilitan tembaga pada paku terhadap
besar induksi magnet, untuk mengidentifikas pengaruh kuat arus yang
diberikan terhadap besar induksi magnet, untuk mengidentifikasi
pengaruh jarak terhadap besar induksi magnet dan untuk
mengidentifikasi pengaruh arah arus listrik terhadap arah medan magnet
Pada percobaan ini menggunakan metode eksperimen. Hasil dari
praktikum ini diketahui bahwa pengaruh banyak lilitan terhadap induksi
magnet adalah semakin banyak jumlah lilitan pada kawat maka nilai
induksi magnetnya semakin besar, pengaruh kuat arus terhadap
besarnya induksi magnet adalah semakin besar kuat arus maka nilai
induksi magnetnya juga semakin besar, pengaruh jarak terhadap
besarnya induksi magnet adalah semakin besar jaraknya atau semakin
jauh jarak maka induksi magnetnya semakin kecil, dan pengaruh arus
listrik terhadap arah medan magnet adalah apabila arah arus dari bawah
ke atas maka arah medan magnet berlawanan dengan arah jarum jam,
sedangkan apabila arah arus dari atas ke bawah, maka arah medan
magnet searah dengan jarum jam. Saran untuk praktikum selanjutnya
yaitu mengamplas kawat tembaga sebelum digunakan, dan serbuk sari
yang ditaburkan harus tipis.

Kata kunci: Jumlah Lilitan, kuat arus, jarak, arah arus, induksi magnet

ii
DAFTAR ISI
COVER ..................................................................................................................i
ABSTRAK.............................................................................................................ii
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................................1
B. Rumusan Masalah ...........................................................................................2
C. Tujuan ...............................................................................................................2
BAB II KAJIAN TEORI.......................................................................................3
A. Kemagnetan………..........................................................................................3
B. Arus Listrik Menghasilkan Kemagnetan......................................................4
C. Kuat Medan Magnet .......................................................................................6
D. Elektromagnet dan Solenoida........................................................................8
E. Hukum Bio-Savart untuk Medan Magnetik yang Ditimbulkan oleh
Kawat Lurus Panjang Berarus Listrik...........................................................9
F. Hipotesis...........................................................................................................11
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. 13
A. Jenis praktikum .............................................................................................13
B. Waktu dan Tempat Praktikum.................................................................. 13
C. Alat dan Bahan ..............................................................................................13
D. Rancangan Percobaan ..................................................................................14
E. Variabel dan Definisi Operasional .............................................................15
F. Langkah Percobaan .................................................................................... 17
G. Alur .................................................................................................................21
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................26
A. Data Percobaan .............................................................................................26
B. Analisis Data ..................................................................................................27
C. Pembahasan ...................................................................................................28
BAB V PENUTUP .............................................................................................32
A. Kesimpulan ...................................................................................................32
iii
B. Saran ...............................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................33
DOKUMENTASI...............................................................................................34
PERHITUNGAN……........................................................................................35
LAPORAN SEMENTARA ...................................................................... ……
LEMBAR KERJA MAHASISWA.......................................................................

iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada kehidupan sehari-hari, telah kita ketahui bahwa listrik
dan magnet mempunyai hubungan yang cukup erat. Sebuah benda
yang dialiri oleh listrik dapat menimbulkan medan magnet, dan
sebaliknya dari sebuah magnet yang digerakkan keluar masuk
kumparan dapat menimbulkan arus listrik. Pada sebuah benda
yang dialiri oleh arus listrik dapat timbul medan magnet seperti
halnya pada kawat. Hal ini dapat dibuktikkan apabila disekitar
kawat berarus tadi kita beri kompas, maka jarum-jarum kompas
tersebut akan mengalami penyimpangan. Penyimpangan ini terjadi
karena adanya medan magnet yang timbul disekitar kawat berarus
tadi.
Semua magnet bagaimanapun bentuknya terdiri dari dua
kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Kutub-kutub magnet
ini memiliki efek kemagnetan paling kuat dibandingkan dengan
bagian magnet lainnya. Bentuk medan magnet dapat diamati
dengan menaburkan serbuk besi secara merata di atas kertas yang
bagian bawahnya diberi sebuah magnet batang. Sedangkan, arah
medan magnet didefinisikan sebagai arah yang ditunjukkan oleh
kutub utara magnet jarum ketika ditempatkan di sekitar magnet.
Dengan demikian, secara sederhana medan magnet dapat
dinyatakan dengan garis-garis khayal yang keluar dari kutub utara
dan masuk ke kutub selatan yang disebut garis-garis medan
magnet atau garis-garis gaya magnet. Medan magnet dapat
ditimbulkan oleh arus listrik dalam suatu penghantar baik pada
penghantar lurus, penghantar melingkar, maupun pada kumparan.

1
2

B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berdasarkan latar belakang dari praktikum
ini yaitu:
1. Bagaimana pengaruh jumlah lilitan tembaga pada paku
terhadap besar induksi magnet?
2. Bagaimana pengaruh kuat arus yang diberikan terhadap besar
induksi magnet?
3. Bagaimana pengaruh jarak terhadap besar induksi magnet?
4. Bagaimana pengaruh arah arus listrik terhadap arah medan
magnet?

C. Tujuan
Tujuan dari praktikum ini yaitu:
1. Untuk mengidentifikasi pengaruh jumlah lilitan tembaga pada
paku terhadap besar induksi magnet.
2. Untuk mengidentifikas pengaruh kuat arus yang diberikan
terhadap besar induksi magnet.
3. Untuk mengidentifikasi pengaruh jarak terhadap besar induksi
magnet.
4. Untuk mengidentifikasi pengaruh arah arus listrik terhadap
arah medan magnet.
3
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Kemagnetan
Menurut percobaan Oersted tentang medan magnet oleh arus
listrik bahwa magnet yang berada dekat dengan suatu penghantar yang
dialiri arus listrik akan merubah kedudukannya.
a. Kaidah tangan kanan Ampere
Jika suatu kompas ditempatkan diatas telapak tangan yang
kemudian terdapat arus listrik ( I ) dari pergelangan menuju ke
ujung jari maka ujung kutub utara kompas akan menyimpang
serarah dengan ibu jari. Jika arah arus menuju ke utara (positif),
maka arah medan magnet berlawanan dengan arah jarum jam,
sedangkan apabila arah arus menuju ke selatan (negatif), maka
arah medan magnet searah dengan jarum jam.
b. Kaidah Kotrex Maxwell
Jika arah arus listrik menunjukan arah maju kotrex, maka
arah garis gaya magnet yang ditimbulkan menunjukkan arah
putar kotrex. Jika arah arus menunjukan arah putar kotrex, maka
arah garis gaya magnet yang ditimbulkan menunjukan arah
maju kotrex.

Gambar 2.1 Kaidah Kotrex Maxwell


Kaidah Maxwell dapat pula ditentukan dengan kaidah
tangan kanan yaitu sebagai berikut : “ Arah ibu jari

3
4

menggambarkan arah arus listrik dan arah lipatan keempat jari


lainnya menunjukan arah putaran gaya magnet"

Gambar 2.2 Kaidah Tangan Kanan Maxwell


Jika kaidah kotrex Maxwell yang dinyatakan pada gambar
diatas dengan jumlah kawat beraraskan banyak sekali dikenal
dengan selenoida akan terjadi elektromagnet, sebab memiliki
sifat-sifat magnet yaitu salah satu ujungnya menyerap garis gaya
magnet yang berfungsi sebagai kutub selatan (S) sedang kutub
ujung lainnya memancarkan garis gaya yang berfungsi sebagai
kutub utara (U) (Suriansyah, 2011).

B. Arus Listrik Menghasilkan Kemagnetan


Arus listrik juga dapat menghasilkan sifat kemagnetan.
Dengan kata lain saat arus melewati suatu benda yang bersifat
konduktor, maka akan terbentuk suatu medan magnet
(Giancoli, 2001). Konsep inilah yang terjadi pada saat jarum
kompas diletakkan di dekat bagian yang lurus dari kawat
pembawa arus.

Gambar 2.3 Penyimpangan Jarum Kompas di Dekat Kawat


Sumber :
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1069/5/Bab_II.pdf
5

Jarum kompas yang diletakkan di dekat bagian yang


lurus dari kawat pembawa arus mengatur dirinya sendiri
sehingga membentuk tangen terhadap lingkaran yang
mengelilingi kawat seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.1.
Dengan demikian, garis – garis medan magnet yang dihasilkan
oleh arus di kawat lurus membentuk lingkaran dengan kawat
pada pusatnya seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.2.

Gambar 2.4 Garis – Garis Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus


Sumber :
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1069/5/Bab_II.pdf

Ada cara sederhana untuk mengingat arah garis – garis


medan magnet pada kasus ini. Cara ini disebut kaidah tangan
kanan. Kaidah tangan kanan dapat dilakukan dengan cara
menggenggam kawat dengan tangan kanan sehingga ibu jari
menunjuk arus (positif) konvensional, kemudian jari – jari
lain akan melingkari kawat dan jari – jari tersebut menunjukan
arah medan magnet (Giancoli, 2001).
6

Gambar 2.5 Kaidah Tangan Kanan dalam Menentukan Arah Medan


Magnet
Sumber :
http://repository.dinamika.ac.id/id/eprint/1069/5/Bab_II.pdf

C. Kuat Medan Magnet


Medan magnet adalah medan gaya yang konservatif,
sebagaimana usaha oleh muatan magnet yang bergerak dari satu
titik ke titik lainnya tak tergantung lintasan yang ditempuhnya,
khususnya usaha dari satu titik kembali ke titik itu lagi adalah
nol.Medan magnet dapat dihasilkan tidak hanya oleh sebatang
magnet alami, namun juga dapat dihasilkan dari listrik, hal ini
ternyata karena sebuah muatan yang bergerak akan
menghasilkan medan magnet di sekitarnya. Gejala ini pertama kali
ditemukan oleh Oersted ketika secara tak sengaja mengamati
penyimpangan jarum kompas karena kawat berarus listrik di
dekatnya. Oersted mengamati bahwa jika arus listrik berarah ke
kanan, maka kutub utara kompas akan bergerak menjauhi
kawat (Ishaq, 2007).
7

Gambar 2.6 Penyimpangan jarum kompas karena arus listrik

Pada saat arus listrik yang mengalir dalam penghantar


diperbesar, ternyata kutub utara jarum kompas menyimpang lebih
jauh. Hal ini berarti semakin besar arus listrik yang digunakan
semakin besar medan magnetik yang dihasilkan.Dari percobaan
tersebut, Oersted mengambil kesimpulan bahwa di sekitar arus
listrik terdapat medan magnet atau perpindahan muatan listrik
yang menimbulkan medan magnet sehingga dapat mempengaruhi
kedudukan magnet jarum, kekuatan medan magnet disekitar arus
listrik ini dipengaruhi oleh kuat arus yang mengalir dan jarak
terhadap kawat. Berdasarkan percobaan ini pula diketahui bahwa
arah arus listrik mempengaruhi arah arus penyimpangan jarum
kompas. Hubungan antara arah arus listrik dan arah garis gaya
magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan.dengan ibu
jari menunjukkan arah arus listrik pada kawat, maka keempat jari
yang mengepal tersebut menunjukkan arah medan magnet di
sekitar kawat berarus.

Gambar 2.7 Aturan kaidah tangan kanan


8

Pemagnetan suatu bahan oleh medan magnet luar disebut


induksi. Induksi magnetik sering didefinisikan sebagai timbulnya
medan magnetik akibat arus listrik yang mengalir dalam suatu
penghantar. Oersted menemukan bahwa arus listrik menghasilkan
medan magnetik. Selanjutnya, secara teoritis Laplace (1749 - 1827)
menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi magnetik di
sekitar arus listrik:
1. Berbanding lurus dengan kuat arus listrik,
2. Berbanding lurus dengan panjang kawat penghantar,
3. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak suatu titik dari kawat
penghantar tersebut,
4. Arah induksi magnet tersebut tegak lurus dengan bidang yang
dilalui arus listrik.

D. Elektromagnet dan Solenoida


Solenoida merupakan sebuah kumparan kawat yang terdiri
dari beberapa lilitan (loop). Saat arus listrik mengaliri solenoida,
solenoida tersebut akan memiliki sifat medan magnet. Posisi dari
kutub – kutub medan magnet pada solenoida dipengaruhi oleh
arah arus di tiap lilitan tersebut. Karena garis – garis medan
magnet akan meninggalkan kutub utara magnet, maka kutub
utara solenoida berada di ujung kanan.

Gambar 2.8 Medan Magnet pada kawat Selenoida

Sumber : https://www.google.com/search?q=kawat+solenoida
9

Setiap kumparan menghasilkan medan magnet dan medan


total di dalam solenoida akan merupakan jumlah medan –
medan yang disebabkan oleh setiap lilitan arus. Jika kumparan –
kumparan solenoida berjarak sangat dekat, medan di dalam pada
dasarnya akan parallel dengan sumbu kecuali di bagian ujung
– ujungnya.
Untuk mengetahui besar medan magnet di dalam
solenoida dapat menggunakan hukum Ampere yang
ditunjukkan pada rumus berikut (Giancoli, 2001).
B 0 n I
Keterangan :
B = Besar medan magnet (T)
μ0= Permeabilitas ruang hampa (4x107T.m/A)
n = Jumlah lilitan persatuan panjang (m)
I = Arus listrik (A)
Pada rumus tersebut, dapat diketahui bahwa B hanya
bergantung pada jumlah lilitan per satuan panjang, n, dan arus.
Medan tidak bergantung pada posisi di dalam solenoida,
sehingga nilai B seragam. Hal ini hanya berlaku pada solenoida
tak hingga, tetapi merupakan pendekatan yang baik untuk titik
– titik yang sebenarnya yang tidak dekat dengan ujung solenoida.

E. Hukum Biot-Savart untuk medan magnetik yang ditimbulkan


oleh kawat lurus panjang berarus listrik
Besarnya medan magnetik di sekitar kawat lurus berarus
listrik, dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik
tinjauan terhadap kawat. Semakin besar kuat arus, semakin besar
kuat medan magnetiknya. Sebaliknya, semakin jauh jaraknya
terhadap kawat, semakin kecil kuat medan magnetiknya.
Berdasarkan hukum Biot-Savart, besarnya medan magnetik di
10

sekitar kawat lurus yang panjang dan berarus listrik dirumuskan


sebagai berikut.

Jika terdiri dari N lilitan kawat, maka medan magnetiknya adalah

Keterangan:
B = medan magnetik dalam tesla (T);
μ0 = permeabilitas ruang hampa;
I = kuat arus listrik (A); dan
a = jarak titik P dari kawat (m)

Budiyanto (2009) mendefinisikan medan magnetik sebagai


ruangan di sekitar magnet yang masih terpengaruh gaya magnetik.
Seperti pada gaya listrik, kita menganggap gaya magnetik tersebut
dipindahkan oleh sesuatu, yaitu medan magnetik. Muatan yang
bergerak menghasilkan medan magnetik dan medan ini
selanjutnya, memberikan suatu gaya pada muatan bergerak lainnya
Karena muatan bergerak menghasilkan arus listrik, interaksi
magnetik dapat juga dianggap sebagai interaksi di antara dua arus.
Kuat dan arah medan magnetik dapat juga dinyatakan oleh garis
gaya magnetik. Jumlah garis gaya per satuan penampang
melintang adalah ukuran kuat medan magnetik. Besarnya medan
magnet yang dihasilkan oleh aliran listrik tergantung pada jenis/
bentuk media penghantarnya.
11

F. HIPOTESIS
Hipotesis pada praktikum ini yaitu :
1. Semakin banyak lilitan yang terdapat pada paku maka semakin
besar pula induksi magnetnya.
2. Semakin besar kuat arus, maka semakin besar pula induksi
magnetnya.
3. Semakin besar jarak maka semakin kecil pula induksi
magnetnya.
4. Arah induksi magnet akan berbanding terbalik pada kuadrat
arah dari suatu titik dari kawat yang mengahantarkan arusnya.
12

12
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Praktikum
Praktikum induksi magnet oleh kawat berarus listrik
merupakan jenis praktikum eksperimen karena dalam praktikum
ini terdapat variabel manipulasi yang diberi perlakuan tidak sama
pada variabel manipulasinya.
B. Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum induksi magnet oleh kawat berarus listrik
diaksanakan di Laboratorium Jurusan IPA gedung C12 lantai 2,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Surabaya pada hari Kamis tanggal 26 September 2019 pukul
13.00-15.30 WIB.
C. ALAT DAN BAHAN
Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum induksi
magnet oleh kawat berarus listrik yaitu :
1. Alat

a. Power supply 1 buah

b. Kabel penghubung 6 buah

c. Kawat tembaga 1 buah

d. Resistor variabel 1 buah

e. Kompas 4 buah

f. Hp android 1 buah

g. Statif dan klem 1 buah

2. Bahan

a. Serbuk besi

13
14

D. Rancangan Percobaan
Rancangan Percobaan induksi magnet oleh kawat berarus
listrik sebagai berikut :
1. Percobaan kuat arus terhadap induksi magnet

Gambar 3.1 :
Rancangan percobaan Kuat arus terhadap induksi magnet
2. Percobaan lilitan terhadap induksi magnet

Gambar 3.2 :
Rancangan percobaan lilitan terhadap induksi magnet
3. Percobaan arah medan induksi terhadap kawat berarus
15

Gambar 3.3 :
Rancangan percobaan arah medan induksi terhadap kawat berarus

4. Percobaan jarak terhadap besar induksi magnet

Gambar 3.4 :
Rancangan percobaan Jarak terhadap besar induksi magnet

E. Variabel dan Definisi Operasional


1. Pengaruh jumlah lilitan terhadap besar induksi medan magnet
a. Variabel Manipulasi : Jumlah lilitan.
Definisi Operasional : Jumlah lilitan kawat tebaga pada paku
yang digunakan sebanyak 30 lilitan, 60
lilitan, dan 90 lilitan.
b. Variabel Kontrol : Kuat arus listrik, jenis kawat, dan
tegangan listrik
Definisi Operasional : Kuat arus yang digunakan sebesar
0,028 A, jenis kawat berupa tembaga,
dan tegangan listrik pada power
supply sebesar 9 V
c. Variabel Respon : Besar induksi medan magnet.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini dihasilkan besar
induksi medan magnet.
16

2. Pengaruh kuat arus terhadap besar medan magnet


a. Variabel Manipulasi : Kuat arus listrik.
Definisi Operasional : Besar kuat arus listrik yang digunakan
yakni sebesar 0,018A; 0,028A; 0,038A
b. Variabel Kontrol : Jumlah lilitan kawat, jenis kawat,
tegangan listrik.
Definisi Operasional : Jumlah lilitan yang digunakan
sebanyak 60 lilitan, jenis kawat berupa
tembaga.
c. Variabel Respon : Besar induksi medan magnet.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini dihasilkan besar
induksi medan magnet.

3. Pengaruh jarak terhadap besar medan magnet


a. Variabel Manipulasi : Jarak dari titik.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini jarak dimanipulasi
sebanyak tiga kali yaitu 0,005 m; 0,01
m; 0,015 m.
b. Variabel Kontrol : Tegangan power supply, kuat arus,
jenis kawat, dan jumlah lilitan.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini tegangan power
supply, kuat arus, jenis kawat, dan
jumlah lilitan dibuat sama. Tegangan
power supply dikontrol sebesar 9 volt,
kuat arus dikontrol sebesar 0,28
Ampere, jenis kawat menggunakan
kawat tembaga, dan jumlah lilitan
dikontrol sebesar 60 lilitan.
c. Variabel Respon : Besar medan magnet.
17

Definisi Operasional : Pada percobaan ini dihasilkan besar


medan magnet yang mana
ditunjukkan oleh aplikasi magnometer
dan rumus percobaan.

4. Pengaruh arah arus terhadap arah medan magnet


a. Variabel Manipulasi : Arah arus.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini arah arus
dimanipulasi dua kali yaitu kebawah
(searah arah jarum jam) dan keatas
(berbalik arah jarum jam).
b. Variabel Kontrol : Tegangan power supply, kuat arus,
jenis kawat, dan jumlah lilitan.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini tegangan power
supply, kuat arus, jenis kawat, dan
jumlah lilitan dibuat sama. Tegangan
power supply dikontrol sebesar 9 volt,
kuat arus dikontrol sebesar 0,028
Ampere, jenis kawat menggunakan
kawat tembaga, dan jumlah lilitan
dikontrol sebesar 60 lilitan.
c. Variabel Respon : Arah medan magnet.
Definisi Operasional : Pada percobaan ini dihasilkan arah
medan magnet yang mana
ditunjukkan oleh arah jarum kompas.

F. Langkah Kerja
1. Percobaan pengaruh jumlah lilitan terhadap besar medan
magnet.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
18

b. Melilitkan paku dengan kawat tembaga sebanyak 60, 70, 80


lilitan.
a. Menghubungkan power supply ke hambatan geser dengan
kabel penghubung. Kemudian dari hambatan geser
dihubungkan lagi ke bassic meter.
b. Menghubungkan bassic meter yang bertanda (+)
dihubungkan ke power suply bertanda (-), kemudian
mengubungkan paku lilitan ke basic meter bertanda (-).
c. Membuat lingkaran diatas kertas dengan diameter 6 cm
d. Menaburkan serbuk besi diatas kertas yang telah terbentuk
lingkaran dengan diameter 6 cm sampai merata tetapi tidak
terlalu tebal.
e. Menyalakan tombol pada power supply dengan besar sumber
tegangan 9V.
f. Mengatur hambatan geser supaya kuat arus yang digunakan
dikontrol sampai 9 A
g. Menaruh paku lilitan yang telah terinduksi diatas kertas yang
berisikan serbuk besi.
h. Mencatat perubahan diameter saat serbuk besi tertarik ke
lilitan paku dengan mistar
i. Mengulangi langkah a-i dengan menggunakan jumlah lilitan
yang berbeda-beda.

2. Percobaan pengaruh kuat arus terhadap besar medan magnet.


a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Menghubungkan power supply ke hambatan geser dengan
kabel penghubung. Kemudian dari hambatan geser
dihubungkan lagi ke bassic meter.
c. Menghubungkan bassic meter yang bertanda (+) ke power
suply bertanda (-). Kemudian menghubungkan basic meter
19

bertanda (-) dengan lilitan paku yang dikontrol sebanyak 60


lilitan.
d. Membuat lingkaran diatas kertas dengan diameter 6 cm
e. Menaburkan serbuk besi diatas kertas yang telah terbentuk
lingkaran dengan diameter 6 cm sampai merata tetapi tidak
terlalu tebal.
f. Menyalakan tombol pada power supply dengan besar
sumber tegangan 6V.
g. Mengatur hambatan geser supaya kuat arus yang digunakan
yaitu sebesar 3A, 6A, 9A
h. Menaruh paku yang telah dililitkan diatas kertas yang
berisikan serbuk besi.
j. Mencatat perubahan diameter saat serbuk besi tertarik ke
lilitan paku dengan mistar
k. Mengulangi langkah a-k dengan menggunakan kuat arus
yang berbeda-beda.

3. Percobaan pengaruh jarak terhadap besar medan magnet.


a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Menghubungkan power supply ke hambatan geser dengan
kabel penghubung. Kemudian dari hambatan geser
dihubungkan lagi ke bassic meter.
c. Menghubungkan bassic meter yang bertanda (+) ke power
suply bertanda (-)
d. Menghubungkan basic meter bertanda (-) dengan lilitan paku
sebanyak 60 lilitan.
e. Membuat lingkaran diatas kertas dengan diameter 6 cm
f. Menaburkan serbuk besi diatas kertas yang telah terbentuk
lingkaran dengan diameter 6 cm sampai merata tetapi tidak
terlalu tebal.
20

g. Menyalakan tombol pada power supply dengan besar sumber


tegangan 9V.
h. Menggeser hambatan geser untuk menentukan nilai kuat arus
pada bassic meter yang dikontrol sebesar 9 A
i. Menaruh paku yang telah dililitkan diatas kertas yang
berisikan serbuk besi.
j. Mengukur jarak paku yang digunakan sebesar 0,5 cm, 1 cm,
dan 1,5 cm yang kemudian didekatkan dengan aplikasi HP
magnometer dengan sesuai jarak yang ditentukan.
k. Mencatat perubahan besar medan magnet yang telah tertera
di apilikasi HP magnometer.
l. Mengulangi langkah a-k dengan menggunakan jarak yang
berbeda-beda.

4. Percobaan pengaruh arah arus terhadap arah besar medan


magnet.
a. Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
b. Menghubungkan power supply ke hambatan geser dengan
kabel penghubung. Kemudian dari hambatan geser
dihubungkan lagi ke bassic meter.
c. Menghubungkan bassic meter yang bertanda (+) ke power
suply bertanda (-)
d. Menghubungkan basic meter bertanda (-) dengan lilitan
paku sebanyak 60 lilitan.
e. Membuat lingkaran diatas kertas dengan diameter 6 cm.
f. Menaburkan serbuk besi diatas kertas yang telah terbentuk
lingkaran dengan diameter 6 cm sampai merata tetapi tidak
terlalu tebal.
g. Mengatur posisi paku sampai arah arus listrik dari atas ke
bawah.
21

h. Meletakkan kompas dengan melingkar diatas diameter


lingkaran kertas.
i. Menyalakan tombol pada power supply dengan besar
sumber tegangan 9V. Kemudian menggeser hambatan geser
yang dikontrol sebesar 9 A.
j. Mengamati dan mencatat arah penyimpangan pada jarum
kompas tersebut.
k. Mengulangi langkah a-j dengan mengganti jarak kompas ke
paku dari bawah ke atas.

G. ALUR
1. Percobaan pengaruh jumlah lilitan terhadap besar medan
magnet.
aku

- Dililitkan dengan kawat tembaga sebanyak 60, 70, 80


lilitan
Power Supply

- Dihubungkan ke hambatan geser dengan kabel


penghubung
- Dihubungkan ke bassic meter
- Dinyalakan tombol pada power supply dengan
besar sumber tegangan 9V.
Hambatan geser

- Diatur supaya kuat arus yang digunakan dikontrol


sampai 9 A
-
22

Paku lilitan

- Diletakkan diatas kertas yang berisikan serbuk besi.


- Dicatat perubahan diameter saat serbuk besi tertarik
ke lilitan paku dengan mistar
- Diulangi langkah dengan menggunakan jumlah
lilitan yang berbeda-beda.

Hasil
23

2. Percobaan pengaruh kuat arus terhadap besar medan magnet.


Power Supply

- Dihubungkan ke hambatan geser dengan kabel


penghubung
- Dihubungkan ke bassic meter
- Dinyalakan tombol pada power supply dengan
besar sumber tegangan 6V.

Hambatan geser

- Diatur supaya kuat arus yang digunakan yaitu


sebesar 3A, 6A, 9A
- lilitan
Paku

- Diletakkan diatas kertas yang berisikan serbuk besi.


- Dicatat perubahan diameter saat serbuk besi tertarik
ke lilitan paku dengan mistar
- Diulangi dengan menggunakan jumlah lilitan yang
berbeda-beda.

Hasil
24

3. Percobaan pengaruh jarak terhadap besar medan magnet.


Power Supply

- Dihubungkan ke hambatan geser dengan kabel


penghubung
- Dihubungkan ke bassic meter
- Dinyalakan tombol pada power supply dengan
besar sumber tegangan 9V.
Hambatan geser

- Diatur supaya kuat arus yang digunakan dikontrol


sebesar 9A

Paku- lilitan

- Diletakkan diatas kertas yang berisikan serbuk besi.


- Diukur jarak paku yang digunakan sebesar 0,5 cm, 1
cm, dan 1,5 cm
- Didekatkan pada aplikasi magnometer di HP sesuai
jarak yang ditentukan
- Diulangi dengan menggunakan jarak yang berbeda-
beda.

Hasil
25

4. Percobaan pengaruh arah arus terhadap arah besar medan


magnet.
Power Supply

- Dihubungkan ke hambatan geser dengan kabel


penghubung
- Dihubungkan ke bassic meter
- Dihubungkan dengan lilitan paku sebanyak 60 lilitan
Paku
- Diatur posisinya sampai arah arus listrik dari atas ke
bawah
Kompas

- Diletakkan dengan melingkar diatas diameter


lingkaran kertas
- Dinyalakan tombol pada power supply dengan
besar sumber 9V
- Digeser hambatan geser yang dikontrol sebesar 9A
- Diamati dan dicatat arah penyimpangan pada jarum
kompas tersebut
- Diulangi dengan menggunakan jarak yang berbeda-
beda.
Hasil
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Data Percobaan
Tabel 1. Pengaruh banyak lilitan terhadap induksi magnet

NO N R B(T)
(r ± 0,1)m
1 30 0,0035 1,6 x 10-6
2 60 0,0015 3,7 x 10-6
3 90 0,001 5,6 x 10-6

Tabel 2. Pengaruh kuat arus terhadap induksi magnet

NO I (A) R B(T)
(r ± 0,1)m
1 0,018 0,003 1,2 x 10-6
2 0,028 0,002 2,8 x 10-6
3 0,038 0,001 7,6 x 10-6

Tabel 3. Pengaruh jarak terhadap induksi magnet

NO Jarak B B
(r ± 0,1)m (Pengukuran) (Perhitungan)
1 0,05 262 x 10-6 1,6 x 10-6
2 0,01 221 x 10-6 3,7 x 10-6
3 0,15 60 x 10-6 5,6 x 10-6

Tabel 4. Pengaruh arah arus listrik terhadap arah medan magnet

NO Arah Arus Arah Medan


1 Ke atas Berlawanan jarum jam

2 Ke bawah Searah jarum jam

26
27

B. Analisis Data
Pada percobaan induksi magnet oleh kawat berarus listrik
yaitu dengan memanipulasi banyaknya lilitan pada kawat. Pada
percobaan pertama dengan lilitan kawat sebanyak 30 jari-jarinya
sebesar 0,0035 m menghasilkan induksi magnet sebesar 1,6 x 10-6 T.
Pada percobaan kedua dengan lilitan kawat sebanyak 60 jari-
jarinya sebesar 0,0015 m menghasilkan induksi magnet sebesar 3,7
x 10-6T. Pada percobaan ketiga dengan lilitan kawat sebanyak 90
jari-jarinya sebesar 0,0015 m menghasilkan induksi magnet sebesar
5,6 x 10-6 T. Dalam percobaan tersebut semakin banyak lilitan pada
kawat maka jari-jari yang terbentuk pada serbuk besi semakin kecil
sehingga nilai induksi magnet yang dihasilkan semakin besar.
Pada percobaan induksi magnet oleh kawat berarus listrik
percobaan pertama dengan memanipulasi kuat arus sebesar 0,018
A dengan jari-jari sebesar 0,003 m menghasilkan induksi magnet
sebesar 1,2 x 10-6 T. Pada percobaan kedua dengan memanipulasi
kuat arus sebesar 0,028 A dengan jari-jari sebesar 0,002m
menghasilkan induksi magnet sebesar 2,8 x 10-6 T. Pada percobaan
kedua dengan memanipulasi kuat arus sebesar 0,038 A dengan jari-
jari sebesar 0,001 m menghasilkan induksi magnet sebesar 7,6 x 10-6
T. Dalam percobaan tersebut semakin besar arus yang mengalir
maka jari-jari yang terbentuk pada serbuk besi semakin kecil dan
nilai induksi pada magnet semakin besar.
Pada percobaan induksi magnet oleh kawat berarus listrik
yaitu dengan memanipulasi jarak maka dalam percobaan
dihasilkan dua nilai induksi medan magnet yaitu induksi medan
magnet secara pengukuira dan induksi magnet secara perhitungan.
Dalam percobaan pertama dengan jarak 0,05 m menghasilkan nilai
induksi magnet secara pengukuran sebesar 262 x 10-6 dan induksi
magnet secara perhitungan sebesar 1,6 x 10-6. Pada percobaan
28

kedua dengan jarak 0,01m menghasilkan nilai induksi magnet


secara pengukuran sebesar 221 x 10-6 T dan induksi magnet secara
perhitungan sebesar 3,7 x 10-6 T. Dan pada percobaan ketiga dengan
jarak 0,015 m menghasilkan nilai induksi magnet secara
pengukuran sebesar 60 x 10-6 T dan induksi magnet secara
perhitungan sebesar 5,6 x 10-6 T. Maka nilai perhitungan pada
induksi magnet antara pengukuran dengan magnometer memiliki
nilai yang berbeda dengan perhitungan secara manual.

Pada percobaan induksi magnet oleh kawat berarus listrik


yaitu dengan memanipulasi arah arus sehingga pada percobaan
pertama arah arus yang mengalir ke atas maka arah medan magnet
akan berlawanan dengan jarum jam. Pada percobaan kedua dengan
arah arus kebawah maka arah medan magnet akan searah dengan
jarum jam.

C. Pembahasan
Pada percobaan pertama yaitu pengaruh banyak lilitan
terhadap induksi magnet didapatkan hasil data yaitu semakin
banyak jumlah lilitan pada kawat maka jari-jari medan magnet
disekitar serbuk besi semakin kecil sehingga nilai induksi
magnetnya semakin besar. Hal ini sesuai dengan teori menurut
Giancoli (2001) tentang hukum ampere yang dapat dilihat dari
rumus hukum ampere, yaitu pada rumus tersebut dapat
diketahui bahwa besarnya induksi magnet bergantung pada
jumlah lilitan per satuan panjang (n), dan kuat arus (I), semakin
besar jumlah lilitan per satuan panjang maka semakin besar pula
induksi magnetnya. Hipotesis kami yang menyatakan semakin
banyak lilitan yang terdapat pada paku maka semakin besar pula
29

induksi magnetnya adalah benar sesuai dengan hasil percobaan


dan teori.
Pada percobaan kedua yaitu pengaruh kuat arus terhadap
besarnya induksi magnet didapatkan hasil data yang menunjukkan
bahwa semakin besar kuat arus maka nilai induksi magnetnya juga
semakin besar, hal ini sesuai dengan hukum bio-savart yang
menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi magnetik di
sekitar arus listrik berbanding lurus dengan kuat arus listrik
sehingga hipotesis kami yang menyatakan semakin besar kuat arus
dan yang diberikan terhadap induksi magnet maka semakin besar
pula induksi magnetnya adalah benar sesuai dengan hasil
percobaan dan teori.

Pada percobaan tiga yaitu pengaruh jarak terhadap


pengukuraan induksi magnet, dari percobaan tersebut dihasilkan
semakin besar jaraknya atau semakin jauh jarak pengukuran maka
induksi magnetnya berbanding terbalik yaitu semakin kecil. Hasil
tersebut dengan hipotesis yang telah dirumuskan juga sudah sesuai
dengan teori. Pada kajian teori yang dipaparkan oleh Laplace (1749
- 1827) menyatakan bahwa kuat medan magnetik atau induksi
magnetik di sekitar arus listrik berbanding terbalik dengan
kuadrat jarak suatu titik dari kawat penghantar tersebut. Percobaan
yang ketiga tersebut membuktikan nilai induksi magnet dengan
menggunakan perhitungan hukum Biotsavart dan pengukuran
manual dengan menggunakan magnometer digital. Kedua
perhitungan tersebut sudah sesuai dengan teori namun ,nilai
keduanya berbeda. Dalam teori hukum Biosavart menggunakan
persamaan dalam penentuan nilai medan magnet yang berada
disekitar kumparan. Jadi dalam persamaannya tersebut biosavart
menggunakana persamaan analitik untuk mengukur medan
30

magnet. Sedangkan aplikasi yang ada di smartphone tersebut juga


mengukur medan magnet yang ada disekitar kumparan, jadi nilai
yang dihasilkan seharusnya sama atau setidaknya mendekati
dengan persamaan analitik dari biosavart, namun dalam percobaan
nilai yang dihasilkan dari kedua perhitungan/pengukuran tersebut
sangatlah beda jauh. Perbedaan hasil antara persamaan analitik
biosavart dan pengukuran menggunakan smartpone pasti
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu, kurangnya keakuratan
dalam meletakkan jarak smartphone saat pengukuran medan
magnet, kurangnya teliti dalam membaca hasil dari pengukuran di
smartphone karena angkanya berubah-barubah dan susah dalam
menetukan angka konstan, kemudian factor lain ialah pengukuran
medan magnet langsung dengan smartphoen juga dipengaruhi
gaya magnet dikutip dari Joko Budiyanto (2009).
Pada percobaan pengaruh arus listrik terhadap arah medan
magnet, diperoleh hasil yaitu apabila arah arus dari bawah ke atas
(positif) maka arah medan magnet berlawanan dengan arah jarum
jam, sedangkan apabila arah arus dari atas ke bawah, maka arah
medan magnet searah dengan jarum jam. Hasil tersebut telah
sesuai dengan teori tentang kaidah tangan kanan yaitu ibu jari
menunjuk arus (positif) konvensional, kemudian jari – jari
lain akan melingkari kawat dan jari – jari tangan tersebut
menunjukan arah medan magnet (Giancoli, 2001). Jika arah arus
ke atas (positif), maka kaidah tangan kanan untuk ibu jari ke arah
atas dan arah medan magnet yang ditunjuk jari-jari lain akan
berlawanan dengan arah jarum jam, sedangkan apabila arah arus
ke bawah (negatif), maka kaidah tangan kanan untuk ibu jari ke
arah bawah dan arah medan magnet yang ditunjuk jari-jari lain
akan searah dengan jarum jam. Sedangkan hipotesis yang kami
ajukan yaitu arah induksi magnet akan berbanding terbalik pada
31

kuadrat arah dari suatu titik dari kawat yang mengahantarkan


arusnya adalah belum tepat hal ini dikarenakan ketika diawal
sebelum melakukan percobaan kami kurang mengetahui yang
dimaksud arah medan magnetnya.
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa :
1. Pengaruh banyak lilitan terhadap induksi magnet adalah
semakin banyak jumlah lilitan pada kawat maka nilai induksi
magnetnya semakin besar.
2. Pengaruh kuat arus terhadap besarnya induksi magnet adalah
semakin besar kuat arus maka nilai induksi magnetnya juga
semakin besar.
3. Pengaruh jarak terhadap besarnya induksi magnet adalah
semakin besar jaraknya atau semakin jauh jarak maka induksi
magnetnya semakin kecil.

B. Saran
Saran untuk praktikan selanjutnya yaitu antara lain :
1. Sebaiknya sebelum melakukan percobaan harus mengamplas
kawat tembaga terlebih dahulu sampai bersih.
2. Ketika melakukan percobaan yang menggunakan serbuk besi maka
sebaiknya serbuk besi ditaburkan dengan setipis mungkin agar
hasil data akurat.
3. Ketika melakukan percobaan untuk mengetahui pengaruh jarak
terhadap besar induksi magnet maka sebaiknya penentuan jarak
sebagai variabel manipulasinya tidak terlalu jauh agar medan
magnet tetap dapat terdeteksi, dan ketika membaca angka yang
tertunjuk pada magnetometer tunggu hingga benar-benar konstan.

32
DAFTAR PUSTAKA

Budiyanto, Joko. 2009. Fisika : Untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta: CV Teguh
Karya.
Giancoli, Douglas C. 2001. Fisika. Edisi Kelima Jilid 1. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar .Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007.
Suriansyah. 2011. Pengaruh Medan Elektromagnet terhadap Emisi Gas Buang
pada Motor Bensin 4 Tak 1 Silinder. Proton, 3 (1): 19-24.

33
DOKUMENTASI

Gambar 1. Percobaan pengaruh Gambar 2. Percobaan pengaruh


jumlah lilitan kuat arus terhadap
terhadap besar besar induksi magnet
induksi magnet

Gambar 3. Percobaan pengaruh Gambar 4. Percobaan pengaruh


jarak terhadap besar arah arus listrik
induksi magnet terhadap arah medan
magnet

34
PERHITUNGAN

 Perhitungan percobaan 1 memanipulasi banyak lilitan yaitu 30;60;90


dengan tegangan tetap sebesar 9V, sehingga arus yang dihasilkan
0,028A.

1.

2.

3.

 Perhitungan percobaan 2 memanipulasi kuat arus yaitu


0,018A;0,028A;0,038A dengan jumlah lilitan tetap sebanyak 60.

1.

2.

35
36

3.

 Perhitungan percobaan 3 memanipulasi jarak magnometer yaitu 0,005


m; 0,01 m;0,015 m dengan jumlah lilitan tetap sebanyak 60 dan
tegangannya juga tetap yaitu 9V sehingga arus yang mengalir 0,028A.

1.

2.

3.
37

Anda mungkin juga menyukai