Anda di halaman 1dari 9

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SEJARAH PENEMUAN TERMOS

Termos Vacuum Flash adalah alat bantu komponen yang mempunyai fungsi untuk
menyimpan air, disini menyimpan air tidak hanya menyimpan air biasa tetapi juga menjaga
suhu air agar tetap. Contohnya bila diisi air panas maka suhu air dalam termos akan
tetap tinggi karena panas tidak bisa merambat pada dinding termos.

Penemuan vacuum flask (tabung hampa udara) oleh Sir James Dewar di
OxfordUniversity menjadi cikal bakal penemuan termos tempat menyimpan air panas dan
dingin untuk minuman. Penemuan yang di ciptakan secara tidak sengaja ini menjadi produk
hotter atau cooler bagi produk minuman di dunia. James Dewar lahir pada tanggal 20
September 1842 di Kincardineon-Fourth, Scotlandia. Ia dibesarkan dari keluarga berprofesi
sebagai pedagang anggur. Semenjak kecil dan dewasa ia tinggal di kota kelahirannya. Setelah
lulus dari bangku sekolah, ia melanjutkan pendidikan ke Universitas Edonburgh dan m,enjadi
murid ilmuan kimia Lyon Playfair. Pada tahun 1869, setelah lulus kuliah ia melanjutkan karir
intelektualnya menjdi dosen di Royal College Veteriner. Selain mengajar, ia juga sering
mealkukan penelitian. Sebagian karya penelitiannya lebih banyak dilakukan di Inggris karena
fasilitas untuk percobaan jauh lebih baik dari pada di Negara kelahirannya. Dewar pun
mendapatkan gelar professor di bidang kima dari Royal College Veteriner,London. Pada
tahun 1904, Dewar melakukan penelitian bersama dengan John Fleming, ahlikimia pada
University College London. Keduanya meneliti daya tahan elektris pada suhu-200 dan 200
derajat Celsius. Keduanya memprediksikan daya tahan itu hilang pada -273,15
derajat Celsius.

Teori ini lantas dikenal sebagai teori superkonduktivitas. P a d a s a a t m e n g e r j a k a n


projek itulah secara tak sengaja ia menemukan tabung hampa udara.
Tabung itu menggantikan bejana yang selama ini terbuat dari kaca.
Awalnya, penemuan termos merupakan adaptasi dari tabung
h a m p a u d a r a y a n g digunakan untuk pengiriman dan penyimpanan gas cair. Namun,
Dewar melihat peluang lain dari temuannya itu. Ia kemudian mengembangkan
tabung hampa udaranya menjadi sebuah termos yang mampu mempertahankan suhu
dingin dan panas

Thermos flask yang berbentuk botol terbuat dari kaca berdinding rangkap, ruang
dia n t a r a k e d u a d i n d i n g d i b u a t h a m p a d a n s a t u d i n d i n g d a l a m r u a n g
h a m p a i n i d i l a p i s i perak. Dengan dinding semacam ini, isi di dalam termos
tidak dapat dipengaruhi oleh perubahan -perubahan keadaan di luar.Pada termos
terdapat dinding kaca yang bagian dalam dan bagian luarnya dibuatmengilap.
Bagian dalam kaca dibuat mengilap agar kalor dari air panas tidak
terserap pada dinding. Sementara itu, bagian luar dinding kaca dibuat mengilap
berlapis perak agar tidak terjadi perpindahan kalor secara radiasi. Ruang hampa di antara
bagian dalamdan luar berfungsi mencegah perpindahan kalor secara konveksi.
Tutup termos terbuat d a r i bahan isolator, seperti gabus, mencegah
t e r j a d i n y a p e r p i n d a h a n k a l o r s e c a r a konduksi.Pada tahun 1904 temuan
brilian Dewar ini diproduksi secara ko mersial dengan pendirian perusahaan
Thermos GmbH. Meski begitu.J a m e s D e w a r m e n i n g g a l t a h u n 1 9 2 3 s a a t
b e r u s i a 8 0 t a h u n d i L o n d o n , I n g g r i s . Sampai akhir hayatnya, ia dikenal sebagai
peneliti yang banyak menciptakan penemuan.

Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat termos antara lain adalah :


1. Tabung kaca yang hampa udara berguna agar udara tidak bisa kontak atau
bersentuhan langsung dengan air panas.
2. Stereo foam, berguna untuk melindungi tabung kaca agar tidak kontak
langsung denganudara sekitar, hal ini karena masih ada transfer kalor (panas) dari air
panas ke tabung kaca.
3. Tutup termos juga sebagai isolator.
4. Casing termos yang digunakan sebagai pengaman.

2.2 BAGIAN-BAGIAN DARI TERMOS


Berikut gambar bagian-bagian dari termos:

Bagian-Bagian Termos
- Tutup Sumbat Termos = Mencegah perpindahan kalor secara konduksi.
- Dinding Dalam Kaca = Mencegah perpindahan kalor dari air panas agar tidak diserap oleh
dinding.
- Dinding Luar Kaca = Mencegah perpindahan kalor secara radiasi.
- Ruang Hampa Udara (Vakum) = Membatasi kemungkinan panas hilang dari dalam atau
masuk ke dalam termos dengan konveksi.
- Dinding Pelingdung Kaca = Sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar.
- Karet Penahan Kaca = Menjaga posisi botol (kaca) tetap ditempatnya.

2.3 CARA KERJA TERMOS

Menurut Teori Pertukaran dari Henry Prevost Babbage (1824 – 1918) bahwa benda
yang lebih dingin selalu menyerap gelombang panas dari benda yang lain sampai keduanya
mempunyai temperatur yang sama. Didasarkan pada teori ini maka teh yang panas ataupun
dingin dalam termos akan kehilangan panas atau menyerap panas dari tempatnya. . Namun,
termos sudah didesain agar bisa menghambat ketiga cara panas dapat
berpindah: konduksi, konveksi, dan radiasi

Termos menggunakan bahan yang bersifat adiabatik. Bahan adiabatik secara


ideal menghambat atau tidak memungkinkan terjadinya interaksi, antara sistem dengan
lingkungan, tidak ada perpindahan kalor antara sistem dalam termos dengan lingkungannya.
Akibatnya tidak terjadi pertukaran temperatur. Dengan menggunakan bahan adiabatik ini
termos mampu mempertahankan suhu air yang berada di dalamnya. Dan suhu air tidak
terkontaminasi dengan suhu lingkungannya

Termos air terbuat dari tabung kaca yang berongga dan berwarna putih mengikap (spt
cermin). Susunannya yang paling dalam adalah kaca tersebut, kemudian ada celah udara dan
terakhir dinding termos. jadi antara didnding termos dengan tabung ada lapisan udara.

Elemen utama termos air adalah tabung kaca yang hampa udara di sekeliling termos
tersebut (seperti gelas, tapi pinggirnya tebal & hampa udara di tengahnya bukan solid/pejal
seperti pinggiran gelas). Sedangkan penutup luarnya (biasanya terbuat dari aluminium)
berfungsi sebagai isolator antara tabung kaca dengan udara sekitar.
Prisip kerjanya kalor yang masuk dalam tabung tidak bisa merambat keluar karena
dihambat oleh kaca yang mempunyai warna putih dan mengkilap (warna putih dan mengkilap
itu menyerap sedikit kalor dibandingkan dgn warna gelap), kemudian kalor dihambat oleh
celah yg hampir hampa udara pada tabung kaca, setelah itu masih dihambat lagi sama celah
udara antara tabung dan dinding (karena udara adalah penghantar panas yg kurang baik) dan
terakir adalah panas dihambat keluar oleh dinding termos yg biasa terbuat dari plastik atau
logam perak yang penghantar panasnya kurang baik .
Dinama Termos dibuat dari kaca yang berdinding rangkap, diantara dinding itu dibuat
hampa udara dan salah satu dindingnya dilapisi oleh lapisan yang mengkilap (perak). Di
termos terdapat dua dinding kaca, yang masing-masing dibuat mengilap. Bagian dalam dibuat
mengkilap agar kalor dari air panas tidak diserap oleh dinding. Sedangkan bagian luar
dinding kaca dibuat mengilap dan dilapisi dengan perak, tujuannya agar tidak terjadi
perpindahan kalor secara radiasi. Dengan kata lain, radiasi panas yang dipancarkan oleh air
dapat ditahan oleh dinding dalam termos yang terbuat dari bahan mengkilap ini. Dengan
demikian, air panas tersebut dapat bertahan dalam termos ini dalam beberapa hari.Diantara
dinding termos dibuat ruang hampa udara, Ruang hampa udara disini digunakan untuk
mencegah perpindahan kalor secara konveksi. Sedangkan tutup termos dibuat dari

Kesimpulannya, dengan adanya dinding luar dan dalam pada termos tersebut suhu di
dalam termos tetap terjaga karena hampa udara menghambat perambatan panas melalui
udara.dan panas air tak bisa merambat keluar baik secara konveksi maupun konduksi.

Jadi, prinsip kerjanya termos air adalah sebagai isolator atau pencegah berpindahnya
panas dari air keudara luar. Karena tekanan udara luar untuk daerah tinggi memang lebih
rendah di bandingkan di daerah dataran rendah, sehingga molekul air lebih mudah terlepaske
udara menjadi uap (mendidih). Waktu memasak air di dataran tinggi air akan mudah
mendidih, karena titik didih zat cair di pengaruhi oleh tekanan udara di atas permukaan zat
cair. Semakain keciltekanan udara diatas permukaan zat cair, maka semakin rendah titik didih
zat cair tersebut di daerah dataran tinggi atau pegunungan, tekanan udaranya lebih kecil
di bandingkan tekanan udara di dataran rendah, shingga titik didih di daerah datarantinggi
atau pegunungan lebih rendah dari daerah dataran tinngi. Karena titik didih di dataran tinggi
lebih rendah maka air akan lebih cepat mendidi
Teknologi Termos
Posted on 20/04/2015 by Hamdi Ikhwan

Secara alami kalor akan selalu berpindah dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih
rendah. Kalor berpindah dengan konveksi, konduksi, maupun radiasi. Bagaimana jika kita
ingin menyimpan air hangat dalam waktu yang agak lama? Maka yang harus dipikirkan
bagaimana cara mengurung panas dalam sebuah wadah dan mencegah panasnya mengalir ke
luar.

Salah satu benda yang kita kenal sekarang ini yang digunakan untuk menjaga panas suatu
benda adalah termos. Termos dibuat dengan menggunakan prinsip mencegah aliran kalor
secara konveksi, konduksi, dan radiasi. Dengan terputusnya tiga jalur perpindahan kalor ini,
panas benda yang terperangkap di dalam termos akan bertahan dalam waktu berjam-jam.
Lalu bagaimana sebuah termos dibuat?
Gambar di atas merupakan bentuk bagian dalam termos. Wadah utama termos terbuat dari
gelas yang merupakan isolator (penghantar panas yang buruk). Gelas yang digunakan
bukanlah gelas yang padat namun gelas yang berongga (terdapat ruang hampa udara). Gelas
berongga digunakan karena selain isolator juga untuk mencegah kalor berpindah secara
konduksi. Bagian dalam dari gelas dilapisi oleh lapisan mengkilap (biasanya digunakan
perak) untuk mencegah panas keluar dari tabung secara radiasi. Radiasi panas akan memantul
lagi ke dalam tabung ketika membentur suatu media yang berwarna putih dan mengkilap.
Sedangkan bagian atas tabung ditutup dengan gabus atau bahan plastik yang bersifat isolator
untuk mencegah panas keluar secara konveksi dengan udara di sekitar tabung. Maka dengan
bahan-bahan ini, kalor dapat dicegar bocor keluar baik secara konveksi, konduksi, maupun
radiasi.

Selain digunakan untuk menyimpan air panas, termos juga bisa digunakan untuk menyimpan
air dingin. Prinsip kerjanya sama dengan perpindahan kalor namun prosesnya terbalik, yaitu
mencegah panas dari luar masuk ke dalam tabung.

Perlu diingat bahwa pada dasarnya termos hanya mengurangi laju perpindahan kalor menjadi
lebih kecil. Bukan benar-benar menghentikan perpindahan kalor dari luar ke dalam atau
sebaliknya. Ibaratnya sebuah gerbang yang bisa dilalui 10 mobil lalu gerbangnya diperkecil
hingga hanya bisa dilewati satu mobil. Maka air panas dalam tabung semakin lama tidak
sepanas ketika air dimasukkan di awal.
. Termos
Termos adalah alat untuk menyimpan benda agar suhunya tidak cepat berubah. Yang
disimpan dalam termos biasanya adalah air. Termos dirancang dengan menggunakan sifat
konduktor dan isolator panas. Suhu air yang terdapat di dalam termos akan bertahan lama
karena energi panas tidak dapat merambat keluar.

Umumnya termos terbuat dari kaca berdinding dua lapis. Di antara kedua dinding kaca
terdapat ruang hampa udara (vakum). Ruang hampa udara berfungsi sebagai isolator karena
panas tidak dapat merambat di dalam ruang hampa udara.

Bagian-bagian termos

Dinding bagian dalam termos terbuat dari bahan kaca yang mengkilap. Panas air tidak diserap
bahan kaca melainkan dipantulkan kembali sehingga energi panas tetap berada di dalam
termos.
Termos dilengkapi dengan tutup gabus dan bahan pelapis luar yang bersifat isolator. Dengan
demikian energi panas tidak dapat keluar dari termos, akibatnya suhu air yang disimpan tetap
panas seperti semula.

Tujuan: membuat termos sederhana.

Alat dan Bahan:

 2 buah botol kaca (bekas minuman atau kecap) yang bersih.


 Stoples plastik yang cukup dimasuki botol tadi.
 Beberapa saputangan, handuk, atau kain bekas.
 Gabus untuk tutup botol 2 buah.
 Air panas secukupnya.

Langkah Kerja:

1. Berilah nama masing-masing botol dengan huruf A dan B.


2. Masukkan botol A ke dalams toples.
3. Masukkan saputangan, handuk, atau kain bekas pada ruang berongga di antara botol A dan
stoples.
4. Isi botol A dan botol B dengan air panas sampai penuh.
5. Tutuplah kedua botol dengan gabus.
6. Bandingkan panas air pada botol A dan botol B setelah 2 jam.
7. Tulislah hasil pengamatanmu dan buatlah kesimpulan.

membuat termos sederhana

Anda mungkin juga menyukai