Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

HUKUM BIOT SAVART DALAM MEDAN MAGNET

Disusun Oleh:

ADINDA RAHMA DYANTI 201743500293


IKHWAN FEBRIANSYAH 201743500227
LUTHFI AKBAR NURSYA BANI 201743500196
MUHAMMAD ADHITYA 201743500228
SIFFA AULIA ALVIONITA 201743500213

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI


FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

JAKARTA 2018

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan karunia Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan
makalah dengan judul:

HUKUM BIOT SAVART DALAM MEDAN MAGNET

Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu dari beberapa
materi , yang kami sajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber.
Makalah ini kami susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari
diri kami maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran
dan terutama pertolongan dari Tuhan yang Maha Esa akhirnya makalah ini
dapat terselesaikan.

Kami menyadari bahwa isi dari makalah ini sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun untuk lebih menyempurnakan materi-materi kami.

Semoga isi materi kami ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas
kepada pembaca. Walaupun kami menyadari isi dari materi ini memiliki
kelebihan dan kekurangan.

Akhir kata kami mengucapkan terima kasih , semoga isi materi dari makalah
kami ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Jakarta, 14 Mei 2018

Penyusun

2
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................................. 1

KATA PENGANTAR ......................................................................................... 2

BAB 1 ( PENDAHULUAN ) ............................................................................. 4

 Latar Belakang ......................................................................................... 4


 Tujuan Makalah ......................................................................................... 4
 Manfaat Penulisan Makalah ............................................................................. 4

BAB 2 ( PEMBAHASAN ) ......................................................................................... 5

 Medan Magnet ......................................................................................... 5


 Hukum Biot Savart ......................................................................................... 7

BAB 3 ( PENUTUP ) ...................................................................................................... 10

 Kesimpulan ...................................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 11

3
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Medan magnet adalah daerah sekitar magnet yang masih merasakan


adanya gaya magnet, adanya medan magnet didalam ruang dapat
ditunjukkan dengan mengamati pengaruh yang ditimbulkan.

Magnet pada kawat berarus yang ditemukan Oersted menentukan


adanya medan magnet disekitar kawat yang berarus.

Hukum Biot – Savart adalah besar induksi magnetic di satu titik disekitar
elemen arus, sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus,
sinus sudut yang diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut
dan berbanding terbalik dengan kwadrat jaraknya.

2. Tujuan Makalah
 Mengetahui pembahasan serta macam-macam magnet
 Mengetahui hukum biot savart dalam medan magnet
 Mengetahui penggunaan hukum biot savart
 Dapat mengerjakan latihan dengan menerapkan hukum biot savart

3. Manfaat Penulisan Makalah

Memberi pengetahuan lebih mengenai magnet dan Hukum Biot Savart,


mempelajari kegunaan Hukum Biot Savart dalam kemagnetan, serta dapat
menghitung atau mengerjakan soal dengan menerapkan Hukum Biot Savart
yang telah kami pelajari.

4
BAB II

PEMBAHASAN

1. MEDAN MAGNET
Pengertian Medan Magnet:

Medan magnet adalah daerah disekitar magnet yang masih merasakan adanya
gaya magnet.

Adanya medan magnet di dalam ruang dapat ditunjukkan dengan mengamati


pengaruh yang ditimbulkan.
1. Bila di dalam ruang tersebut ditempatkan benda magnetik maka
benda tersebut mengalami gaya.
2. Bila di ruang terdapat partikel/benda bermuatan, maka benda
tersebut mengalami gaya.

• Medan magnet merupakan besaran vektor,


adapun kuat/lemahnya medan tersebut ditunjukkan oleh intensitas magnet (H).
• Efek medan magnet disebut induksi magnetik (B), juga merupakan
besaran vektor.

• Hubungan antara H dan B :

B =  H

dimana :

B = induksi magnetik, satuan dalam SI = Weber/m2 atau


Tesla
H = intensitas magnet

 = permeabilitas = 4 x 10-7 Wb/A.m (udara)

5
Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan aturan tangan kanan

Jika arah arus sesuai dengan arah melingkar jari tangan kanan arah ibu jari
menyatakan arah medan magnet.

Sehubungan dengan sifat-sifat kemagnetan, benda dibedakan atas


Diamagnetik dan Para magnetik.

Benda magnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak


homogen, ujung-ujung benda itu mengalami gaya tolak sehingga benda akan
mengambil posisi yang tegak lurus pada kuat medan. Benda-benda yang
demikian mempunyai nilai permeabilitas relatif lebih kecil dari satu. Contoh :
Bismuth, tembaga, emas, antimon, kaca flinta.

Benda paramagnetik : bila ditempatkan dalam medan magnet yang tidak


homogen, akan mengambil posisi sejajar dengan arah kuat medan. Benda-
benda yang demikian mempunyai permeabilitas relatif lebih besar dari pada
satu. Contoh : Aluminium, platina, oksigen, sulfat tembaga dan banyak lagi
garam-garam logam adalah zat paramagnetik.

Benda feromagnetik : Benda-benda yang mempunyai effek magnet yang


sangat besar, sangat kuat ditarik oleh magnet dan mempunyai permeabilitas
relatif sampai beberapa ribu. Contoh : Besi, baja, nikel, cobalt dan campuran
logam tertentu ( almico )

Macam-macam bentuk magnet antara lain:

Gambar: Magnet Batang, Magnet Ladam, Magnet Jarum.

Magnet dapat diperoleh dengan cara buatan:

Jika baja di gosok dengan sebuah magnet, dan cara menggosoknya dalam
arah yang tetap, maka baja itu akan menjadi magnet.

Gambar: Baja atau besi dapat pula dimagneti oleh arus listrik.

6
Baja atau besi itu dimasukkan ke dalam kumparan kawat, kemudian ke dalam
kumparan kawat dialiri arus listrik yang searah. Ujung-ujung sebuah magnet
disebut Kutub Magnet. Garis yang menghubungkan kutub-kutub magnet
disebut sumbu magnet dan garis tegak lurus sumbu magnet serta membagi
dua sebuah magnet disebut garis sumbu.

Sebuah magnet batang digantung pada titik beratnya. Sesudah keadaan


setimbang tercapai, ternyata kutub-kutub batang magnet itu menghadap ke
Utara dan Selatan.kutub Utara jarum magnet deklinasi yang seimbang
didekati kutub Utara magnet batang, ternyata kutub Utara magnet jarum
bertolak. Bila yang didekatkan adalah kutub selatan magnet batang, kutub
utara magnet jarum tertarik.

Kesimpulan Gambar: Kutub-kutub yang sejenis tolak menolak dan kutub-kutub


yang tidak sejenis tarik menarik.

2. HUKUM BIOT SAVART

Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus,


sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang
diapit arah arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik
dengan kwadrat jaraknya.

B=k

k adalah tetapan, di dalam sistem Internasional.

Vektor B tegak lurus pada I dan r, arahnya dapat ditentukan dengan tangan
kanan.

7
Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet disekitar
kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot Savart tentang
medan magnet disekitar kawat berarus listrik adalah:

Keterangan:

dB = Perubahan medan magnet dalam Tesla ( T ).

k = Tetapan ( k = 10ˉ7 )

μo = Permeabilitas ruang hampa

I = Kuat arus listrik dalam Ampere ( A )

dl = Perubahan elemen panjang dalam Meter ( m )

θ = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik yang di tentukan besar
medan magnetnya.

r = Jarak titik P ke elemen panjang dalam Meter ( m )

Hukum Biot- Savart memiliki kemiripan dengan hukum Coloumb ( untuk


menentukan medan listrik ) .

8
Medan Magnet di titik P akibat elemen dℓ.

Dengan

r adalah satuan dalam arah r ( yaitu vector posisi titik P dari elemen dℓ.

k adalah tetapan yang besarnya bergantung pada medium tempat system


berada, jika dalam medium hampa maka, arah medan magnet yang
ditimbulkan oleh elemen dℓ ditentukan dari hasil operasi perkalian vector
untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh seluruh bagian
kawat.

9
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan:

Hukum Biot Savart

 Diferensial intensitas medan magnetik, dH, merupakan hasil dari diferensi


elemen arus I dl

 Medan magnetik berbanding terbalik terhadap kuadrat jarak, tidak bergantung


pada medium di sekelilingnya, serta memiliki arah yang diberikan oleh
perkalian silang antara I dl dan aR.

 di mana aR merupakan vektor satuan dalam arah R. Arah R adalah dari

 elemen arus ke titik di mana dH hendak dihitung.

I dl×a R
dH= ( A / m)
4 πR 2

Keterangan: elemen arus yang menghasilkan diferensial intensitas medan magnet


dH.

 Elemen-elemen arus tidak memiliki keberadaan yang saling terpisah. Semua


elemen yang membentuk sebuah filamen arus lengkap akan berkontribusi
terhadap H. Proses penjumlahan ini akan menghasilkan bentuk integral dari
hukum Biot-Savart sebagai

I dl×a R
H=∮ ( A/m)
4 πR2

10
DAFTAR PUSTAKA
http://basicsphysics.blogspot.com/2009/08/medan-magnet.html

http://www.e-edukasi.net/index.php?mod=script&cmd=Bahan
%20Belajar/Materi%20Pokok/view&id=194&uniq=1933

http://dunia-listrik.blogspot.com/2009/08/hukum-
interaksi-biot-savart.html

11

Anda mungkin juga menyukai