DISUSUN OLEH :
Kelompok 7
Prodi Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
2019/2020
KATA PENGANTAR
1
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penyusun dapat menyelesaikan makalah yang bertemakan
"Medan Magnet Induksi ". Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas mata
kuliah Fisika. Meskipun banyak hambatan yang penyusun alami dalam proses
pengerjaannya, namun akhirnya kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya.
Kami menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun guna sempurnanya makalah ini. Penyusun berharap semoga makalah
ini bisa bermanfaat bagi penyusun khususnya dan bagi pembaca.
Penyusun
DAFTAR ISI
2
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
3
1.1 Latar Belakang Masalah
Fisika merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan alam yang pada
hakikatnya mempelajari aktivitas – aktivitas fisik manusia dengan alam
disekitarnya. Dengan mempelajari ilmu fisika, kita dapat mengetahui apa
sebenarnya yang kita alami selama kita hidup didunia.
Induksi magnet adalah kuat medan magnet akibat adanya arus listrik
yang mengalir dalam konduktor. Jika jarum kompas diletakkan sejajar dengan
konduktor, maka konfuktor itu akan dialiri arus listrik. Bila arah arus listrik
terbalik, maka penyimpangannya juga terbalik.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Apa definisi dari Fluks magnet?
1.2.2 Apa definisi dari hukum faraday?
1.2.3 Bagaimana pengaplikasian hukum faraday?
1.2.4 Apa definisi dari hukum lenz?
1.2.5 Apa definisi dari dinamo?
1.2.6 Apa definisi induktansi?
1.2.7 Apa definisi dari transformator?
1.2.8 Apa definisi dari daya trafo?
BAB II
PEMBAHASAN
4
2.1 Fluks Magnetik ( Rahmatullah Salama)
Apabila dalam suatu ruang terdapat medan magnet maka jumlah garis
gaya yang menembus permukaan dengan luas tertentu bisa berbeda-beda,
tergantung pada kuat medan magnet dan sudut antara medan magnet dengan
vektor luas permukaan. Fluks magnetik mengukur jumlah garis gaya yang
menembus suatu permukaan secara tegak lurus. Fluks magnet dapat
didefinisikan :
. Dari definisi tersebut menjadi jelas bahwa integral dapat dilakukan jika
sudut antara medan dan vektor luas pemukaan diketahui di semua titik di
permukaan (diketahui sebagai fungsi koordinat pada permukaan). Secara umum,
sudut tersebut bergantung pada posisi (tidak konstan).
5
Gambar 1. Fluks magnetik menyatakan jumlah garis gaya yang menembus
permukaan dalam arah tegak lurus.
Pada tiap titik di permukaan besarnya medan magnet konstan maka kita dapat
menyederhakan persamaan meniadi
Dan jika pada permukaan sudut antara B dan dA selalu konstan maka cos θ dapat
dikeluarkan dari integral dan persamaan menjadi
Perhitungan fluks magnetik tidak selalu mudah. Perhitungan akan cukup sulit jika
baik medan magnet maupun sudut antara medan dan vektor permukaan
bergantung pada koordinat posisi para permukaan. Kadang integral langsung tidak
dapat dilakukan. Proses integral secara numerik merupakan langkah yang harus
dilakukan.
Hal ini tidak hanya berlaku pada kawat atau konduktor-konduktor saja.
tetapi berlaku juga pada setiap tempat dalam ruang. Medan listrik akan dihasilkan
( induksi) pada titik manapun dalam ruang dimana terdapat perubahan medan
magnet.
6
didefinisikan sebagai gaya persatuan muatan, E = F/q, dengan F= qvB. Jadi,
medan efektif E pada batang tersebut adalah
F qvB
E = q = q = vB
Hukum ini menyatakan bahwa apabila terjadi perubahan fluks dalam suatu
kumparan konduktor (loop) maka dihasilkan gaya gerak listrik (tegangan listrik)
induksi yang berbanding lurus dengan laju perubahan fluks.
7
berubah sehingga tidak ada ggl induksi yang muncul. Tidak ada rus yang
diukur amperemeter.
c) Ketika batang magnet ditarik keluar dari kumparan maka kuat medan
magnet yang ada dalam rongga kumparan berkurang. Akibatnya fluks
magnetik yang dikandung kumparan berkurang sehingga muncul ggl
induksi. Ini direpresentaikan oleh adanya arus yang diukur oleh
amperemeter.
∑ = gaya gerak liristik (ggl) induksi (dalam bahasa Inggris disebut electromotive
force)
Dari persamaan di atas, besarnya ggl yang dihasilkan bergantung pada berapa
cepat perubahan fluks berlangsung, bukan bergantung pada berapa nilai fluks saat
itu. Walaupun fluks dalam suatu kumparan sangat besar, namun jika tidak terjadi
perubahan (nilai fluks tetap) maka tidak ada ggl indulsi yang dihasilkan.
Sebaliknya, walupun nilai fluks dalam suatu kumparan kecil, namun jika
perubahannya mendadak (gradien fluks terhadap waktu sangat besar) maka ggl
yang dihasilkan juga besar.
8
Ga
mbar 2. (a) fluks besar tetapi ggl kecil (karena fluks berubah lambat atau
gradient kecil) dan (b) fluks kecil tetapi ggl besar (karena fluks berubah cepat
atau gradient besar
ΘB = B A = BA cosΘ
9
Gambar 3. Menentukan fluks pada loop kawat yang datar . loop ini berbentuk
bujur sangkar bersisi l dengan luas A = l2
Jika permukaan loop sejajar dengan vektor B, maka Θ = 90° dan fluks
magnetnya adalah 0. Jika B tegak lurus dengan permukaan loop, maka Θ = 0° dan
10
itu menyebabkan GGL induksi dihasilkan secara terus-menerus dengan pola yang
berulang secara periodik.
Generator
Generator dibedakan menjadi dua, yaitu generator arus searah (DC) dan
generator arus bolak-balik (AC). Baik generator AC dan generator DC memutar
kumparan di dalam medan magnet tetap. Generator AC sering disebut alternator.
Arus listrik yang dihasilkan berupa arus bolak-balik.Ciri generator AC
menggunakan cincin ganda. Generator arus DC, arus yang dihasilkan berupa arus
searah. Ciri generator DC menggunakan cincin belah (komutator). Jadi, generator
AC dapat diubah menjadi generator DC dengan cara mengganti cincin ganda
dengan sebuah komutator.
Pada saat kumparan berputar perlahan-lahan, arus dan GGL beranjak naik
sampai kumparan membentuk sudut 90°. Saat itu posisi kumparan tegak lurus
dengan arah medan magnet. Pada kedudukan ini kuat arus dan GGL induksi
menunjukkan nilai maksimum. Selanjutnya, putaran kumparan terus berputar,
arus dan GGL makin berkurang. Ketika kumparan membentuk sudut 180
°kedudukan kumparan sejajar dengan arah medan magnet, maka GGL induksi dan
arus induksi menjadi nol
11
Putaran kumparan berikutnya arus dan tegangan mulai naik lagi dengan
arah yang berlawanan. Pada saat membentuk sudut 270°, terjadi lagi kumparan
berarus tegak lurus dengan arah medan magnet. Pada kedudukan kuat arus dan
GGL induksi menunjukkan nilai maksimum lagi, namun arahnya berbeda. Putaran
kumparan selanjutnya, arus dan tegangan turun perlahan-lahan hingga mencapai
nol dan kumparan kembali ke posisi semula hingga membentuk sudut 360°.
Dinamo
Dinamo dibedakan menjadi dua yaitu, dinamo arus searah (DC) dan
dinamo arus bolak-balik (AC). Prinsip kerja dinamo sama dengan generator yaitu
memutar kumparan di dalam medan magnet atau memutar magnet di dalam
kumparan. Bagian dinamo yang berputar disebut rotor. Bagian dinamo yang tidak
bergerak disebut stator.
Alat pembangkit listrik arus bolak balik yang paling sederhana adalah dinamo
sepeda. Tenaga yang digunakan untuk memutar rotor adalah roda sepeda. Jika
roda berputar, kumparan atau magnet ikut semakin cepat gerakan roda sepeda,
makin cepat magnet atau kumparan berputar.
12
Makin besar pula GGL induksi dan arus listrik yang dihasilkan. Jika dihubungkan
dengan lampu, nyala lampu makin terang. GGL induksi pada dinamo dapat
diperbesar dengan cara putaran roda dipercepat, menggunakan magnet yang kuat
(besar), jumlah lilitan diperbanyak, dan menggunakan inti besi lunak di dalam
kumparan.
Generator listrik
Generator listrik adalah alat yang memproduksi energi listrik dari sumber
mekanik dengan menggunakan induksi elektromagnetik. Konsep generator
pertama kali ditemukan oleh Michael Faraday yang berkebangsaan Inggris, seperti
yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.
Dari gambar di atas, bila konduktor digerakkan maju mundur antara kutub utara
dan kutub selatan maka jarum galvanometer akan bergerak. Gerakan tersebut
menunjukkan adanya gaya listrik yang dihasilkan. Dari gambar di atas dapat juga
diamati bahwa:
13
2.4 Hukum Lenz (Yoriska Patrisia Amba Layuk)
Apa yang dimaksud dengan Hukum Lenz ? yakni merupakan suatu hukum
elektromagnetik yang bisa dipakai guna menetapkan arah pada gaya gerak listrik
yang dihasilkan oleh induksi elektromagnetik.
Apabila ggl induksi timbul dalam suatu rangkaian, jadi pada arah arus
induksi yang sebelumnya telah dihasilkan dengan sedemikian rupa akan
menimbulkan medan magnetik induksi yang saling bertentangan terhadap
perubahan medan magnetik (dalam hal ini arus induksi berupaya untuk
mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan)”
Hukum Lenz
14
Arah arus induksi berdasarkan hukum Lenz (a) magnet mendekati kumparan, (b)
magnet menjauhi kumparan.
Coba kalian perhatikan pada gambar diatas yang mana pada saat posisi
magnet dan kumparan diam, maka tidak ada akan terjadi suatu perubahan fluks
magnet dalam kumparan.
Namun pada saat pada bagian kutub utara magnet mulai digerakkan dan
mulai mendekati kumparan, maka dengan hal tersebut akan timbul suatu
perubahan fluks magnetik. Dengan begitu dalam kumparan akan timbul
fluks magnetik yang menentang pertumbuhan fluks magnetik dan kemudian
menembus kumparan. Maka karena itu, pada pandangan fluks induksi musti
saling bersebrangan terhadap fluks magnetik. Sehingga dengan begitu akan
membentuk suatu fluks yang dilingkupi secara total dengan kumparan dan akan
selalu konstan. Demikian pula pada ketika magnet mulai digerakkan dan
kemudian akan menjauhi kumparan, maka dengan hal tersebut akan terjadi suatu
pengurangan fluks magnetik pada kumparan, sehingga menyebabkan kumparan
akan menimbulkan fluks induksi yang menentang terhadap pengurangan fluks
magnet, maka hal tersebut akan selalu membuat fluks totalnya konstan. Kemudian
terhadap Arah arus induksi bisa ditetapkan dengan menerapkan aturan tangan
kanan akni apabila arah ibu jari menjelaskan arah induksi magnet maka arah pada
lipatan dari jari-jari yang lainnya juga akan dapat menyatakan arah arus.
Hukum Lenz
15
Jika pada magnet digerakkan maka akan mendekati kumparan, Lantas ke mana
arah dari arus listrik yang berlangsung pada hambatan R?
Adapun yang merupakan dasar dari Hukum Lentz ialah Hukum Faraday.
Dimana dengan Hukum Faraday menjelaskan terhadap kita mengenai medan
magnet yang dapat berubah dan akan menginduksi arus yang terdapat di dalam
sebuah konduktor.
Nah untuk Hukum Lentz sendiri dimana konsepnya menerangkan terhadap kepada
kita mengenai arah arus induksi ini yang menentang terhadap perubahan medan
magnet awal yang telah menghasilkannya. Maka oleh sebab itu, ada suatu tanda
negatif “-“ yang terdapat pada rumus Hukum Faraday mengenai GGL Induksi
berikut penjelasannya:
ɛ = -N (ΔΦ/Δt)
Keterangan :
16
2.5 Dinamo ( Yusri)
Gambar 1. (a) Contoh dynamo yang terpasang pada roda sepeda (amazon.com)
dan (b) skema bagian dalam dynamo.
17
Andaikan kumparan berputar dengan kecepatan sudut tetap. Maka hubungan
antara sudut dan kecepatan sudut memenuhi θ = ωt. Dengan demikian kita dapat
menulis
Gambar 2. (a) Skema bagian dalam dynamo dan (b) kumparan dipandang dari
arah depan saat membentuk sudut θ terhadap arah medan magnet. Akibat orientasi
demikian maka luas penampang kumparan yang tegak lurus medan magnet
berubah.
Jika jumlah lilitan pada kumparan dinamo adalah N maka ggl induksi yang
dihasilkan kumparan dinamo menjadi
18
Dengan
Sebagai contoh solenoid dialiri arus searah maka beda potensial antara dua
ujung solenoid hampir nol karena beda tegangan sama dengan perkalian arus dan
hambatan solenoid. Solenoid hanya berupa kawat konduktor sehingga hambatan
19
listrik antara dua ujung solenoid hampir nol. Tetapi jika solenoid dilairi arus yang
berubah-ubah terhadap waktu, maka sifat solenoid akan berubah.
Gambar 3. (kiri) jika solenoid dialiri arus dc, tidak muncul tegangan antara dua
ujung solenoid. (kanan) jika solenoid dialiri arus ac maka muncul tegangan antara
dua ujung solenoid.
Transformator atau biasa disebut trafo adalah alat listrik yang digunakan
untuk mengubah tegangan listrik yang bukan dc menjadi lebih besar atau lebih
kecil dari tegangan semula. Tengan yang dapat diubah oleh trafo hanya tegangan
yang berubah-ubah terhadap waktu, misalknya tegangan bolak-balik. Adapun
contoh transformator yang sering kita liat adakah transformator pada jaringan
listrik PLN, dan transformator yang terpasang pada rangkaian listrik.
20
a) Trafo memiliki dua kumparan. Secara umum trafo memiliki dua kumparan.
1) Kumparan primer berada di bagian input, tempat tegangan listrik masuk ke
dalam trafo.
2) Kumparan sekunder berada di bagian output trafo, tempat tegangan listrik hasil
pengubahan keluar dari trafo.
Pada kumparan primer dan kumparan sekuner di dalamnya terdapat rongga yang
diisi dengan teras besi sebagai jembatan perambatan medan magnet. Tanpa
adanya teras besi tersebut maka medan magnet yang dihasilkan kumparan primer
akan menyebar ke mana-mana.Jika teras yang digunakan oleh kumparan sekunder
sama dengan teras yang digunakan pada kumparan primer, maka semua medan
yang dihasilkan kumparan primer masuk ke dalam kumparan sekunder.
Apabila arus masuk ke dalam kumparan primer maka akan menghasilkan medan
magnet. Medan magnet yang dihasilkan kumparan primer kemudian diarahkan ke
kumparan sekunder. Agar pengarahan tersebut berlangsung efektif maka di dalam
rongga trafo umumnya diisi teras besi atau bahan lain yang dapat bersifat
21
magnetik. Dengan adanya bahan tersebut maka seolah-olah medan magnet yang
dihasilkan kumparan primer mengalir ke dalam bahan tersebut dan seluruhnya
mencapai kumparan sekunder.
Ket :
Gambar 2. (a) Jika tidak digunakan teras maka medan magnet yang dihasilkan
kumparan mehyebar ke luar. (b) medan magnet yang dihasilkan kumparan
terperangkap dalam teras jika di dalam rongga kumparan dipasang teras besi.
Dengan asumsi bahwa kumparan primer berperilaku sebagai solenoid ideal maka
22
Fluks magnetik pada kumparan primer adalah
23
Dengan demikian,
jika dianggap luas penampang kumparan primer dan sekunder sama, maka
diperoleh
∑ s Ns
=
∑ p Np
a) Jika Ns > Np maka tegangan keluaran lebih besar daripada tegangan masukan.
Trafo semacam ini disebut trafo step-up
b) Jika Ns < Np maka tegangan keluaran lebih kecil daripada tegangan masukan.
Trafo semacam ini disebut trafo step-down
Pp = Ip∑p
dengan Pp daya yang masuk ke kumparan primer dan Ip arus pada kumparan
primer. Daya pada kumparan sekunder adalah
24
Ps= Is∑s
Ps = ɳPp
Atau
Is∑s = ɳ Ip∑p
Sehinngga
∑p
Is = ɳ ∑ s Ip
25
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Fluks magnetik mengukur jumlah garis gaya yang menembus suatu
permukaan secara tegak lurus. Hukum faraday menyatakan bahwa apabila terjadi
perubahan fluks dalam suatu kumparan konduktor (loop) maka dihasilkan gaya
gerak listrik (tegangan listrik) induksi yang berbanding lurus dengan laju
perubahan fluks, adapun pengaplikasian dari hukum faraday dalam kehidupan
sehari- hari itu ada pada generator dan dinamo. Adapun hukum lenz menyatakan
Apabila ggl induksi timbul dalam suatu rangkaian, jadi pada arah arus
induksi yang sebelumnya telah dihasilkan dengan sedemikian rupa akan
menimbulkan medan magnetik induksi yang saling bertentangan terhadap
perubahan medan magnetik (dalam hal ini arus induksi berupaya untuk
mempertahankan fluks magnetik totalnya konstan). Dinamo digunakan untuk
mengubah energi gerak menjadi energi listrik. Kemudian induktansi yaitu contoh
solenoid dialiri arus searah maka beda potensial antara dua ujung solenoid hampir
nol karena beda tegangan sama dengan perkalian arus dan hambatan solenoid.
Transformator adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah tegangan listrik
yang bukan dc menjadi lebih besar atau lebih kecil dari tegangan semula. Pada
transformator arus dimasukkan pada kumparan primer.
3.2. Saran
Kami sadar dalam pembuatan makalah ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, baik dalam penulisan dan kata kata yang ada didalam makalah ini.
kami berharap para pembaca dapat memahami dan mengerti semua pembahasan
yang kami paparkan dalam makalah ini. selain itu kritik dan saran kami perlukan
untuk membangun dalam pembuatan makalah kami untuk kedepannya.
26
DAFTAR PUSTAKA
27
LAMPIRAN
28