Anda di halaman 1dari 23

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerah-
Nya sehingga makalah kami yang berjudul “MEDAN MAGNET LISTRIK” dapat
kami selesaikan. Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Kapita
Selekta.

Akhirnya, kami haturkan terimakasih kepada Ibu dosen mata kuliah Kapita
Selekta yang telah memberikan bimbingan dan meluangkan waktunya, serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan makalah ini.

Sesuai dengan pepatah “Tak ada gading yang tak retak”, kami menyadari,
bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan
saran yang sifatnya membangun dari semua pihak khususnya bapak dan ibu dosen
serta teman-teman mahasiswa guna penyempurnaan makalah ini pada tahap
berikutnya. Besar pengharapan kami semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca dan juga sebagai pelengkap hasanah ilmu pengetahuan

Kupang, Desember 2019

KELOMPOK II

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... 1

DAFTAR ISI......................................................................................................... 2

BAB. I. PENDAHULUAN ................................................................................... 3

A. Latar Belakang .................................................................................................. 3

B. Rumusan masalah .............................................................................................. 4

C. Tujuan................................................................................................................ 5

BAB. II. PEMBAHASAN .................................................................................... 6

A. Medan Listrik ................................................................................................... 6


B. Medan Magnet ................................................................................................. 6

1. Medan magnet sebuah kumparan .............................................................. 6


2. Medan magnet disekitar kawat lurus berarus listrik oleh arus listrik .......... 7

C. Hukum BIot Savart .......................................................................................... 8

 Medan magnet oleh arus listrik ............................................................ 9

D. Hukum Ampere ................................................................................................ 10


E. Induksi Elektromagnetik .................................................................................. 11
F. Gaya Lorentz .................................................................................................... 12

 Gaya magnet pada muatan bergerak .................................................... 13


G. . Hukum Faraday................................................................................................ 15
H. . Sifat Kemagnetan ............................................................................................. 16

BAB. III. PENUTUP ............................................................................................ 18

A. Kesimpulan ...................................................................................................... 18

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 19


2
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata
magnet (magnit) berasal dari bahasa Yunani magnitis lithos yang berarti batu
Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang
kini bernama Manisa (sekarang berada di wilayah Turki) di mana terkandung batu
magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.

Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan
magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap.
Magnet sekarang ini ada hampir semua adalah magnet buatan. Magnet selalu
memiliki dua kutub, yaitu : kutub utara (north/N) dan kutub selatan (south/S).
Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap
memiliki dua kutub.

Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari
yang lain, taitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang
sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya
tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang
mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet.

Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional adalah
Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m^2 = 1 tesla.

Medan magnet, dalam ilmu Fisika, adalah suatu medan yang dibentuk
dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya
gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. Atau secara sederhana Medan magnet
adalah ruangan di sekitar kutub magnet, yang gaya tarik/tolaknya masih dirasakan
oleh magnet lain.
Kelistrikan dapat menghasilkan kemagnetan. Dapatkah kemagnetan
menimbulkan kelistrikan? Kemagnetan dan kelistrikan merupakan dua gejala alam
3
yang prosesnya dapat dibolak-balik. Ketika H.C. Oersted membuktikan bahwa di
sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet (artinya listrik menimbulkan
magnet), para ilmuwan mulai berpikir keterkaitan antara kelistrikan dan kemagnetan.
Tahun 1821 Michael Faraday membuktikan bahwa perubahan medan magnet
dapat menimbulkan arus listrik (artinya magnet menimbulkan listrik) melalui
eksperimen yang sangat sederhana. Sebuah magnet yang digerakkan masuk dan
keluar pada kumparan dapat menghasilkan arus listrik pada kumparan itu.
Galvanometer merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengetahui ada tidaknya
arus listrik yang mengalir.

Gambar : Galvanometer

Pada kehidupan manusia dewasa ini, peralatan listrik makin banyak digunakan
untuk memperoleh kemudahan maupun kenikmatan. Peran listrik makin banyak
digunakan dalam berbagai prasarana kehidupan. Sehingga disekitar kita dikelilingi
oleh medan listrik maupun medan elektromagnetik. Berbagai penelitian telah
dilakukan untuk mengetahui besarnya pengaruh medan elektromagnetik maupun
medan listrik terhadap kesehatan.

B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka yang menjadi rumusan
masalah dalam makalah ini adalah:

1. Medan Listrik
2. Medan Magnet
4
3. Hukum biotsavart
4. Hukum ampere
5. Gaya lorentz
6. Hukum faraday
7. Induksi Elektromagnetik
8. Peralatan yang Menggunakan Prinsip Elektromagnetik
9. Dampak Medan Elektromagnetik Terhadap Kesehatan

C. TUJUAN
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka tujuan
yang ingin dicapai dalam makalah ini adalah untuk mengetahui:

1. Medan Listrik
2. Medan Magnet
3. Hukum BiotSavart
4. Hukum Ampere
5. Gaya Lorentz
6. Hukum faraday
7. Induksi Elektromagnetik

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. MEDAN LISTRIK

Apabila diamati dengan cermat tampak bahwa terjadinya gaya tolak ataupun
gaya tarik pada benda-benda bermuatan listrik berlangsung tanpa kedua benda harus
bersentuhan. Ini berarti di sekitar benda bermuatan listrik terdapat medan listrik, yaitu
ruang di sekitar muatan listrik tempat gaya-gaya listrik terasa pengaruhnya. Medan
listrik digambarkan berupa garis-garis gaya listrik yang ada disekitar benda bermuatan
listrik. Arah gaya listrik selalu berawal dari suatu muatan positif dan berakhir di suatu
muatan negative.

B. MEDAN MAGNET

Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet di mana masih ada
pengaruh gaya magnet. Adanya medan magnet ini dapat kita tunjukkan dengan
menggunakan serbuk besi dan dapat pula menggunakan kompas.
6
1. Medan Magnet di Sekitar Kawat Lurus Berarus Listrik

Arus listrik adalah muatan yang bergerak, d Ka


ℓ w
a
Karenanya bila suatu penghantar yang dialiri arus t
B
bea
berada dalam daerah bermedan magnet, maka r
u
penghantar tersebut akan mengalami gaya magnet.
s

Seorang ahli Ilmu Pengetahuan Alam yang juga guru besar pada Universitas
Kopenhagen yang bernama Hans Christian Oersted (1777 – 1851) dalam
penyelidikannya telah menemukan bahwa di sekitar arus listrik terdapat medan magnet.
Dalam kuliahnya di Universitas Kopenhagen pada tahun 1820,Oersted menghubungkan
baterai dengan sebuah kawat yang bergerak Di atas jarum kompas yang seimbang
dibentangkan seutas kawat, sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika ke
dalam kawat dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari keseimbangannya.
.

Dari percobaan yang dilakukannya Oersted menyimpulkan bahwa:

a) Di sekitar arus listrik terdapat medan magnet. Ini dapat dideteksi dengan
menggunakan serbuk besi yang memerlukan kuat arus yang tinggi, jadi tidak bisa
dengan baterai yang kecil.
b) Arah medan magnet (garis-garis gaya magnet) bergantung pada arah arus listrik.
Jika arah arus diubah, maka arah medan magnet berubah.
c) Besar medan magnet dipengaruhi oleh kuat arus dan jarak terhadap kawat.

Untuk menentukan arah garis-garis gaya magnet di sekitar penghantar lurus


yang dialiri arus listrik agar lebih mudah digunakan kaidah tangan kanan.

7
Jika ibu jari menunjukkan arah arus, maka arah garis gaya magnet dinyatakan
olehjari-jari yang menggenggam.

2. Medan Magnet Sebuah Kumparan

Pengaruh medan magnet yang dihasilkan oleh sebuah penghantar arus terhadap
benda yang ada di sekitarnya sangat kecil. Hal ini disebabkan medan magnet yang
dihasilkan sangat kecil atau lemah. Agar mendapatkan pengaruh medan yang kuat,
penghantar itu harus digulung menjadi sebuah kumparan. Pada kumparan, medan
magnet yang ditimbulkan oleh lilitan yang satu diperkuat oleh lilitan yang lain. Apabila
kumparan itu panjang disebut solenoida. Apabila di dalam kumparan diberi inti besi
lunak maka pengaruh kemagnetannya menjadi jauh lebih besar. Karena kumparan yang
dililitkan pada inti besi lunak akan menimbulkan sebuah magnet yang kuat. Pengaruh
hubungan antara kuat arus dan medan magnet disebut elektromagnet atau magnet listrik.
Keuntungan magnet listrik adalah:

a) Sifat kemagnetannya sangat kuat.


b) Kekuatan magnet itu dapat diubah-ubah dengan mengubah kuat arus.
c) Kemagnetannya dapat dihilangkan dengan memutuskan arus listrik.

8
Magnet listrik dibuat dalam berbagai bentuk, antara lain: berbentuk huruf U,
berbentuk batang, berbentuk silinder, dan lingkaran. Di antara bentuk-bentuk magnet
listrik tersebut yang paling kuat daya tarik magnetnya adalah yang berbentuk U.

C. HUKUM BIOTSAVART .

Definisi : Besar induksi magnetik di satu titik di sekitar elemen arus,


sebanding dengan panjang elemen arus, besar kuat arus, sinus sudut yang diapit arah
arus dengan jaraknya sampai titik tersebut dan berbanding terbalik dengan kuadrat
jaraknya.

Jean Baptiste Biot dan Felix Savart pada tahun 1820 mencoba untuk
memecahkan fenomena elektromagnetik yang ditemukan oleh Hans Christian
Orsted sebulan setelah kabar tentang fenomena itu menyebar di Paris. Oleh karena
Orsted tidak mampu memberikan penjelasan matematis tentang fenomena tersebut,
Biot dan Savart kemudian berhasil mengamati kontribusi induksi magnetik dB pada
suatu titik P yang ditimbulkan oleh arus listrik I yang stabil. Sebagai penjelasan
fenomena yang ditemukan oleh Orsted.
Besar induksi magnetik berdasarkan geometri yang dikenal sebagai Hukum Biot –
Savart adalah sebagai berikut:

Hukum Biot - Savart: Elemen penghantar dl berarus I menimbulkan induksi


magnetik dB dititik P yang berjarak r dari dl. Secara matematik, hukum ini dapat
dirangkum melalui persamaan sebagai berikut:

9
Keterangan :
dB : Besar induksi magnetik
I : Kuat arus listrik
dl : Panjang elemen penghantar listrik
sin 0 : sinus sudut apit 0 antara arah arus pada dl dengan garis penghubung titik P
dengan dl
r : jarak antara titik P dengan penghantar
k : adalah tetapan (Wb/Am) yang memenuhi hubungan sebagai berikut,

dengan µ0 adalah permiabilitas vakum= 4π x 10-7 Wb/A m

 Medan Magnet Oleh Arus Listrik

Eksperimen yang dilakukan oleh H.C. Oersted menunjukkan bahwa adanya


arus listrik (muatan listrik yang bergerak) dapat menimbulkan medan magnet.

Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh muatan yang bergerak (arus
listrik) ada dua cara yang dapat digunakan yaitu dengan hukum Biot-Savart dan
dengan hokum Ampere.

Hukum Biot-Savart mempunyai kemiripan dengan hokum Coulomb (untuk


menentukan medan listrik) sedangkan hokum Ampere mempunyai kemiripan dengan
hukum Gauss (untuk menentukan medan listrik).

Medan magnet di titik P akibat elemen dℓ

10
Dengan r adalah vektor satuan dalam arah r (yaitu vektor posisi titik P dari elemen dℓ.

k adalah tetapan yang besarnya bergantung pada medium tempat sistem berada. Jika
dalam medium hampa, maka

Arah medan magnet yang ditimbulkan oleh elemen dℓ ditentukan dari hasil operasi
perkalian vector

Untuk menentukan medan magnet yang disebabkan oleh seluruh bagian kawat, maka

D. HUKUM AMPERE

Metode lain untuk menghitung induksi magnetik yang dihasilkan oleh arus
listrik adalah dengan menggunakan hukum ampere, yang menyatakan bahwa :
Hubungan antara arus I dan medan magnet B dapat didefinisikan sebagai berikut:

 
 B.dl  0 I
Yang dikenal sebagai Hukum Ampere. Dengandl
 adalah keliling lingkaran, maka
persamaannya dapat ditulis menjadi :

B 2a   0 I
0 I
B B di dekat sebuah kawat yang panjang
2a 11
Contoh soal :
1. Sebuah kawat lurus panjang dialiri arus listrik sebesar 40 A. besarnya induksi magnet
pada sebuah titik yang jaraknya 10 cm dari pusat kawat tersebut adalah …

Diketahui: I = 40 A
a = 10 cm = 10-1 m
0 = 4π . 10-7 Wb/Am
Jawab:

E. INDUKSI ELEKTROMAGNETIK

Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut


Elektromagnet.
Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan tentang listrik. Pernyataan
tersebut telah dibuktikan dalam percobaan.
Misalnya ; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar yang
sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada posisi tertentu
seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.

Induksi Elektromagnetik pada lilitan kawat di penghantar


12
Kompas bergerak karena dipengaruhi oleh medan magnet. Ini berarti bahwa gerakan
kompas seperti pada percobaan di atas adalah akibat adanya medan magnet yang
dihasilkan oleh gerakan elektron pada kawat penghantar

F. GAYA LORENTZ

Gaya Lorentz adalah gaya yang ditimbulkan oleh muatan listrik yang bergerak
atau oleh arus listrik yang berada dalam suatu medan magnet

Pada percobaan oersted telah dibuktikan pengaruh arus listrik terhadap kutub
magnet, bagaimana pengaruh kutub magnet terhadap arus listrik akan dibuktikan dari
percobaan berikut :

Seutas kawat PQ ditempatkan diantara kutub-kutub magnet ladam kedalam


kawat dialirkan arus listrik ternyata kawat melengkung kekiri.

Gejala ini menunjukkan bahwa medan magnet mengerjakan gaya pada arus listrik,
disebut Gaya Lorentz. Vektor gaya Lorentz tegak lurus pada I dan B. Arah gaya
Lorentz dapat ditentukan dengan tangan kanan. Bila arah melingkar jari-jari tangan
kanan sesuai dengan putaran dari I ke B, maka arah ibu jari menyatakan arah gaya
Lorents.

gambar :

13
gaya tersebut disebut gaya Lorentz. Apabila arah arus listrik tegak lurus dengan arah
medan magnet, besar gaya Lorentz dirumuskan.

Dengan: F = B . I . l
F = gaya Lorentz satuan newton (N)
B = kuat medan magnet satuan tesla (T).
l = panjang kawat satuan meter (m)
I = kuat arus listrik satuan ampere (A)

Berdasarkan rumus di atas tampak bahwa apabila arah arus listrik tegak lurus
dengan arah medan magnet, besar gaya Lorentz bergantung pada panjang kawat, kuat
arus listrik, dan kuat medan magnet. Gaya Lorentz yang ditimbulkan makin besar, jika
panjang kawat, kuat arus listrik, dan kuat medan magnet makin besar.

Gaya Lorentz yang ditimbulkan kawat berarus listrik dalam medan magnet dapat
dimanfaatkan untuk membuat alat yang dapat mengubah energi listrik menjadi energi
gerak. Alat yang menerapkan gaya Lorentz adalah motor listrik dan alat-alat ukur
listrik. Motor listrik banyak dijumpai pada tape recorder, pompa air listrik, dan
komputer. Adapun, contoh alat ukur listrik yaitu amperemeter, voltmeter, dan
ohmmeter.

 Gaya Magnet Pada Muatan Bergerak

Perhatikan gambar 1. (Muatan listrik q x F x


x x x x x

bergerak dengan kecepatan v dalam medan x x x x x x x

magnetik homogen B { arah medan magnet x x


x x x x x

masuk bidang kertas}). Hubungan antara x


v x x x

muatan (q) dan kuat arus (i) adalah I = dq/dt. x x x x x x x x

14
Kemudian, ruas kiri dan ruas kanan dikalikan d ℓ sehingga :

dℓ

id ℓ = dq dq v

dt

Subsitusikan nilai id ℓ kedalam persamaan dF = id ℓ B sinӨ sehingga didapatkan

dF = dq vB sinӨ

F = qvB sin Ө

Jika Ө = 90° atau sin 90° = 1,besarnya gaya Lorentz pada sebuah partikel bermuatan
listrik yang bergerak dalam medan magnet B menjadi F = qvB.

Untuk menentukan arah gaya Lorentz yang dialami oleh penghantar berarus listrik
ataupun muatan listrik yang bergerak di dalam medan magnet yang homogen,
digunakan ataupun sekrup. Jika arus listrik I atau muatan q yang bergerak dengan
kecepatan v diputar kearah medan magnet B, F adalah arah sekrup. Perhatikan gambar
dibawah ini :

F Aturan sekrup untuk muatan positif.

Keterangan :
B
V = kecepatan, F = Gaya Lorentz

B = Induksi magnetik, Ө = Sudut yang diapit oleh v dan B,


dengan v dan B sebidang dan selalu tegak lurus
terhadap F.

15
Selain cara tersebut, arah gaya Lorents juga dapat ditentukan dengan menggunkan
aturan tangan kanan. Untuk menentukan arah gaya Lorentz pada muatan positif
dengan menggunakan aturan tangan kanan.

Sebuah partikel bermuatan listrik bergerak dengan kecepatan v, tegak lurus dengan
medan magnet homogen yang mempengaruhinya. Lintasan partikel tersebut berupa
lingkaran. Gaya Lorentz berfungsi sebagai gaya sentripetal untuk gerak melingkar ini.

F = qvB sin Ө, untuk Ө = 90°, persamaannya menjadi :

F = qvB

Partikel tersebut bergerak melingkar karena gaya Lorentz bersifat sebagai gaya
sentripetal. Menurut Hukum II Newton, pada gerak melingkar beraturan berlaku
persamaan :

v2

Fsp = masp = m , dengan Fsp = qvB,

Maka, v2 mv

m = qvB atau R =

R qB

dengan :

B =induksi magnetik homogen yang arahnya masuk bidang kertas (Wm-2).

v= kecepatan partikel (ms-1)

q= muatan partikel (C)


16
m = massa partikel (kg)

R = jari-jari lintasannya (m)

Jadi, jari-jari lintasan sebuah partikel yang bergerak di dalam medan magnet homogen
sebanding dengan momentum partikel (mv), serta berbanding terbalik dengan
besarnya muatan partikel (q) dan induksi magnetik (B) yang mempengaruhinya.

Gaya magnet arahnya selalu tegak lurus permukaan yang dibentuk oleh v dan B.
Artinya F selalu tegak lurus dengan v,dan untuk v yang besarnya konstan dan arahnya
tegak lurus dengan arah B, maka gerak muatan adalah gerak melingkar beraturan pada
suatu bidang datar tertentu.

Gaya yang membuat benda bergerak melingkar (gaya sentripetal) adalah gaya magnet,
yang besarnya
Jika v dan B

saling tegak
F =qvB
lurus

Mv2 m
v
Sehingga qvB =
R =

B
q

Artinya untuk partikel dengan v yang sama, jari-jari lintasannya ditentukan oleh
perbandingan massa dan muatan prinsip penggunaan spektrometer massa.

17
Partikel
Medan dengan
magnet R
konstan m/q
yang Sumber ion tertentu
arahnya
ke luar
bidang
gambar

G. Hukum Faraday

Hukum Faraday menyatakan “jika fluks magnet yang memasuki suatu


kumparan berubah maka pada ujung-ujung kumparan akan timbul gaya gerak listrik
induksi dan besarnya bergantung pada laju perubahan fluks magnet yang dilingkupi
oleh kumparan”.

Jika kumparan terdiri atas N buah lilitan maka gaya gerak listrik induksi
dinyatakan dengan persamaan berikut:

∆∅
ᵋinduksi= -N ∆𝑡

Dengan:

ᵋ= GGL induksi (volt)

N= jumlah lilitan kumparan

(∆∅)/∆t = laju perubahan fluks magnet (Wb/s)

Selain itu, GGL induksi bisa timbul jika ada perubahan besar medan magnet atau
perubahan luas kumparan.

18
Gaya gerak listrik induksi yang dihasilkan oleh perubahan medan magnet (induksi
magnet) dirumuskan dengan:

∆𝐵
ᵋinduksi= -NA ∆𝑡

Sedangkan jika yang berubah adalah luas kumparan maka:

∆𝐴
ᵋinduksi= -NB ∆𝑡

Dengan:

N= jumlah lilitan

A=luas penampang kumparan (m2)

B= kuat medan magnet (T)

H. Sifat Kemagnetan

Sifat magnet dari suatu bahan dipengaruhi oleh bilangan kuantum

keempat yang dikenal sebagai bilangan kuantum spin (ms). Bilangan ini menunjukkan
arah dari gerakan elektron mengelilingi inti atom. Spin electron mempunyai nilai +1/2
jika elektron bergerak searah jarum jam, dan bernilai -1/2 jika elektron bergerak
berlawanan arah dengan jarum jam. Kontribusi gerakan elektron dalam atom yang
saling berlawanan ini akan menimbulkan suatu gaya yang disebut momen magnetik,
dimana resultannya akan sama dengan nol jika momen yang dihasilkan oleh gerakan
elektron yang searah jarum jam diimbangi dengan gerakan elektron yang berlawanan
dengan jarum jam.

19
Ditinjau secara mikroskopik, sifat-sifat kemagnetan dapat dibagi menjadi tiga macam
, yaitu diamagnetik, paramagnetik, dan ferromagnetik. Bahan-bahan yang memiliki
sifat diamagnetik, tidak dapat ditarik oleh magnet, contohnya seng, emas dan bismuth.
Aluminium dan platina yang berada di dalam medan magnet yang cukup kuat dapat
ditarik, tetapi dengan gaya yang lemah. Bahan-bahan ini bersifat paramagnetik. Nikel,
besi dan konbalt menunjukkan sifat kemagnetan yang sangat kuat. Bahan seperti ini
disebut bersifat ferromagnetik.

1) Diamagnetik

Bahan ini menghasilkan efek penolakan yang lemah terhadap medan magnet, dan
mempunyai sifat kemagnetan hanya karena pengaruh dari medan magnet eksternal
dihilangkan. Sifat diamagnetik timbul karena penyusunan kembali orbit elektron dalam
pengaruh medan magnet. Merupakan sifat yang dimiliki oleh bahan yang semua elektron
dalam kulitnya berpasangan. Hal ini disebabkan resultan momen magnetiknya sama
dengan nol, karena semua spin elektron -1/2 diimbangi denagn semua spin elektron +1/2,
sehingga bahan ini tidak menciptakan medan magnet. Permeabilitas bahan ini : µ <µo.
Contoh : Bi, Cu, Au, Ag, Zn, NaCl.

2) Paramagnetik

Bahan ini memiliki kerentanan positif tetapi masih kecil terhadap medan magnet.
Bahan ini sedikit tertarik oleh medan magnet tetapi tidak dapat menyimpan pengaruh
magnet tersebut apabila medan magnet eksternal dihilangkan. Merupakan sifat magnet
dari bahan yang memiliki elektron yang tidak berpasangan dalam orbitalnya. Hal ini
menyebabkan momen magnetiknya tidak sama dengan nol, karena ada arah putaran
elektron yang tidak diimbangi. Sifat paramagnetik timbul karena penyusunan kembali
orbit elektron yang disebabkan oleh pengaruh medan magnet eksternal. Jika bahan ini
masuk ke dalam solenoid, akan timbul induksi magnet. Permebilitas bahan ini : µ >µo.
Contoh : Al, Mg, W, Pt.

3) Ferromagnetik

Bahan ini memiliki kerentanan positif yang besar terhadap medan magnet
eksternal, dan dapat tertarik kuat dalam medan magnet, serta dapat menyimpan pengaruh

20
magnetik walaupun medan magnet eksternalnya telah dihilangkan. Memiliki elektron
yang tidak berpasangan dalam orbitalnya, maka resultan momen magnetiknya tidak sama
dengan nol. Sifat magnetik yang kuat ini juga dipengaruhi oleh adanya magnet domain.
Magnet domain dapat diartikan sebagai bagian-bagian kecil dimana dalam setiap domain
dipole atom betpasangan bersama-sama dalam arah tertentu. Pengaturan ini pula yang
menyebabkan pembentukan bahan menjadi kristal selama proses pembekuan dari bentuk
leburnya. Permebilitas bahan ini : µ >µo. Bahan ini biasanya yang dijadikan sebagai
bahan untuk membuat magnet permanen. Contoh Fe, Ni, Co.

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Medan elektromagnetik adalah sebuah medan terdiri dari dua medan vektor
yang berhubungan: medan listrik dan medan magnet.

Medan listrik, yaitu ruang di sekitar muatan listrik tempat gaya-gaya listrik
terasa pengaruhnya. Medan listrik digambarkan berupa garis-garis gaya listrik yang
ada disekitar benda bermuatan listrik.

21
Medan magnet adalah suatu daerah di sekitar magnet di mana masih ada
pengaruh gaya magnet. Untuk menentukan arah garis-garis gaya magnet di sekitar
penghantar lurus yang dialiri arus listrik agar lebih mudah digunakan kaidah tangan
kanan. Jika ibu jari menunjukkan arah arus, maka arah garis gaya magnet dinyatakan
oleh jari-jari yang menggenggam.

Agar mendapatkan pengaruh medan yang kuat, penghantar itu harus digulung
menjadi sebuah kumparan. Pada kumparan, medan magnet yang ditimbulkan oleh
lilitan yang satu diperkuat oleh lilitan yang lain. Apabila kumparan itu panjang
disebut solenoida. Apabila di dalam kumparan diberi inti besi lunak maka pengaruh
kemagnetannya menjadi jauh lebih besar. Karena kumparan yang dililitkan pada inti
besi lunak akan menimbulkan sebuah magnet yang kuat. Pengaruh hubungan antara
kuat arus dan medan magnet disebut elektromagnet atau magnet listrik.

Peristiwa timbulnya GGL induksi dan arus induksi akibat adanya perubahan
jumlah garis-garis gaya magnet disebut induksi elektromagnetik. Induksi
elektromagnetik digunakan pada pembangkit energi listrik. Pembangkit energi listrik
yang menerapkan induksi elektromagnetik adalah generator dan dinamo. Prinsip kerja
transformator juga menerapkan peristiwa induksi elektromagnetik.

DAFTAR PUSTAKA

Fisika Departemen. Medan Dan Gaya Magnetkemagnetan.IPB : Bogor.

Indrajit, Dudi. 2006. Mudah dan Aktif Belajar Fisika. PT. Cipta : Bandung

22
Kamajaya. Cerdas Belajar Fisika Untuk Kelas XII SMA IPA. Grafindo : Bandung.

Kamajaya. 2008.Fisika Untuk Kelas XII Semester 1 SMA 3A. Grafindo : Bandung.

23

Anda mungkin juga menyukai