Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM ADANYA MEDAN

MAGNETIK DI SEKITAR ARUS LISTRIK


(OERSTED)

DISUSUN OLEH :
-ROSA SIMAMORA (BEKERJA)
-USNUL KHOTIMAH. A. S (TIDAK BEKERJA)
-RISKA VIRONIKA (TIDAK BEKERJA)
-WAHYU PRADIWINATA (TIDAK BEKERJA)

1
GURU PEMBIMBING : RIRIN MUNTHOMIMAH,
S.PD
XII MIPA 2

PRAKTIKUM ENERGI MAGNETIK


Tujuan
Tujuan percobaan oersted :
1) Hubungan antara listrik dean magnetisme dalam eksperimen yang sangat
sederhana,
2) Menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus listrik dapat menolak jarum
magnet kompas,
3) Menemukan bentuk medan magnetic yang dihasilkan kawat berarus dengan
menggunakan kompas jarum.
Landasan Teori
Hans Christian Oersted ( 1777-1851 orang Denmark) merupakan orang
pertama yang menemukan adanya medam magnet di sekitar arus listrik. Pada gambar,
tampak jarum kompas diletakkan di bawah kawat penghantar. Saat saklar terbuka,
pada kawat tidak ada arus listrik yang mengalir dan jarum kompas pada posisi sejajar
dengan kawat. Apabila saklar ditutup sehingga arus mengalir pada kawat penghantar,
maka jarum kompas menyimpang. Simpangan jarum kompas tergantung arah arus
pada kawat danletaknya.
Percobaan Oersted menunjukkan bahwa :
a. Arus listrik menghasilkan gaya yang dapat memutar magnet yang ada di dekatnya.
b. Besarnya gaya bergantung kepada kedudukan relative antara arus dan magnet. Dari
percobaan ini, Oersted menyimpulkan bahwa "disekitar penghantar berarus listrik
timbul medan magnet".

2
Dalam bidang kelistrikan kita mengenal adanya muatan positif dan muatan
negatif. Sedangkan dalam bidang kemagnetan kita mengenal adanya kutub utara dan
kutub selatan. Bidang kelistrikan dan bidang kemagnetan memiliki hubungan yang
erat. Dalam bidang kelistrikan muatan positif akan saling tolak menolak dengan
muatan yang sama jenis, namun akan saling tarik menarik dengan muatan yang
berbeda jenis. Sama seperti kelistrikan, dalam kemagnetan kutub sejenis akan saling
tolak menolak sedangkan, kutub yang tak sejenis akan saling tarik menarik.
Perbedaan antara magnet dan listrik adalah bahwa dalam kemagnetan, kedua
kutub selalu berpasangan. Tak ada magnet dengan hanya memiliki satu kutub saja,
pasti memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan. Berbeda dengan
kelistrikan di mana dimungkinkan adanya muatan tunggal, positif atau negatif saja,
atau tidak selalu berpasangan.Kali ini kami akan melakukan percobaan mengenai
hubungan kelistrikan dengan kemagnetan melalui suatu rangkaian listrik.
Hans Chirstian Oersted menemukan bahwa magnet jarum akan menyimpang
jika diletakkan dibawah kawat berarus lisrtik. Magnet jarum akan kembali pada posisi
semula jika arus listrik dihentikan. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, Oersted
menyimpulkan bahwa arus listrik dapat membangkitkan medan magnet dengan arah
garis medan yang mengikuti kaidah tangan kanan. Dalam kaidah tangan kanan, ketika
kita memegang kawat arah arus (I)ditunjukan oleh ibu jari, dan arah medan (B)
ditunjukan dengan oleh keempat jari yang lain
Percobaan oersted bertujuan untuk (1) membuktikan bahwa di sekitar kawat
berarus (i) terdapat medan magnet (B), (2) menentukkan besar dan arah medan
magnet (B), (3) menyelidiki hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan. Percobaan
ini menggunakan metode mengaliri arus listrik (i) disekitar kawat tembaga yang
memiliki jarak tertentu dengan kompas sehingga terjadi penyimpangan pada kompas.
Data yang dapat diperoleh yaitu besar dan arah kuat arus listrik (i), jarak kompas
dengan arus listrik (a) sehingga kita dapat mengetahui arah medan magnet dengan
kaidah tangan kanan dan besar medan magnet dengan persamaan induksi magnetik.
Setelah dilakukan percobaan dengan beberapa sumber tegangan dan jarak kompas

3
yang berbeda serta arah arus yang berbeda disimpulkan bahwa disekitar kawat
berarus terdapat medan magnet yang ditandai dengan menyimpangnya kompas akibat
arus listrik, dan pergeseran kompas dipengaruhi oleh besar dan arah arus listrik serta
jarak kompas dengan kawat.
Kata kunci: Medan Magnet, Kuat Arus Listrik, Arah Arus Listrik
Pada tahun 1820 seorang ilmuwan Denmark, Hans Christian Oersted telah
mengamati hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan ketika melakukan percobaan
yang menunjukkan bahwa jarum kompas dibelokkan oleh arus listrik [3]. Melalui
percobaan Oersted kita dapat mengetahui hubungan antara kemagnetan dan
kelistrikan. Dengan tegangan, arus, dan jarak titik dengan kawat yang berbeda, kita
akan mendapatkan data yang berbeda pula. Dengan itu, kita akan menenmukan
hubungan antara kemagnetan dengan kelistrikan, yaitu hubungan antar besar medan
magnet(B), arus listrik (i), dan jarak titik ke kawat (a).
Percobaan yang telah dilakukan oleh Oersted tersebut menjadi dasar dalam
pembuatan alat yang memanfaatkan hubungan antara kelistrikan dan kemagnetan
seperti pembuatan arloji dan kompas.
Seorang ahli bangsa Denmark yang bernama Hans Christian Oersted (1770-
1851) pertama kali mengadakan penelitian untuk menentukkan adanya medan magnet
di sekitar kawat berarus listrik. (perhatikan gambar 2.1). Kegiatan yang dilakukan
dalam penelitian tersebut adalah sebagai berikut.
1. Kawat yang tidak dialiri arus listrik, magnet jarum sejajar dan segaris kawat.
2. Kawat dialiri arus listrik dari arah Utara – Selatan, kutub U magnet jarum
menyimpang ke kanan.
3. Kawat dialiri arus listrik dari arah Selatan – Utara, kutub U dari magnet jarum
menyimpang ke kiri terhadap arah aliran arus listrik.
Yang memutar magnet adalah medan magnet. Jika diperhatikan gerakan
magnet terjadi sesaat arus listrik mengalir, munculnya medan magnet ada
hubungannya dengan arus listrik. Dengan gejala yang terjadi
maka Oersted menyimpulkan bahwa arus listrik dapat menghasilkan mdan magnet.[4]

4
Berdasarkan percobaan Oersted yang telah kami lakukan, kami mendapat
fakta bahwa jarum kompas mengalami penyimpangan saat berada di sekitar kawat
yang berarus. Selain itu juga dapat diketahui bahwa penyimpangan jarum kompas
dipengaruhi oleh besar arus yang mengalir pada kawat, jika arusnya diperbesar, maka
jarum yang menyimpang akan semakin jauh akan tetapi jika arusnya diperkecil maka
penyimpangan yang terjadi juga semakin dekat juga. Jarak antara kawat yang berarus
dengan kompas juga mempengaruhi penyimpangan pada kompas, jika kompas
didekatkan dengan kawat berarus penyimpangan yang terjadi akan semakin jauh dan
sebaliknya. Di samping hal tersebut arah arus yang mengalir pada kawat juga
berpengaruh pada sudut penyimpangan kompas. Jika arus mengalir dari selatan ke
utara maka kompas akan menyimpang ke barat, sedangkan jika arusnya dari utara ke
selatan, kompas akan menyimpang ke arah timur.

D. Alat dan Bahan

1) Kompas
2) Kawat tembaga yang berbentuk tegak lurus dan melingkar
3) Batu baterai 1,5 volt

E. Langkah Kerja

1. Letakkan kompas diatas meja.


2. Letakkan kawat tembaga diatas kompas, usahakan jarum kompas tegak lurus
dengan kawat tembaga.
3. Sambungkan kawat tembaga dengan batu baterai dengan kutub positif baterai
sejajar dengan kutub utara kompas, amati perubahan arah gerak jarum.

5
4. Tukarlah posisi kutub pada baterai, dengan meletakkan posisi kutub selatan
baterai sejajar dengan kutub positif baterai, amati perubahan arah gerak jarum.
5. Lakukan hal yang sama untuk kawat melingkar.

6
F. Hasil Pengamatan
a. Kawat Tegak Lurus
Kawat Tegak Lurus Gambar

Percobaan 1 Jarum kompas tidak di aliri arus listrik

Jarum kompas dialiri arus listrik


searah ke utara mengalami perubahan
arah jarum kompas ke arah kiri yang
Percobaan 2 bernilai negatif. Arah arus listrik
berasal dari bawah sehingga
menyebabkan arah jarum kompas
berputar ke arah kiri atau berlawanan
arah jarum jam.

Jarum kompas yang dialliri arus listrik


searah ke selatan mengalami
perubahan ke arah kanan yang bernilai
Percobaan 3 positif. Arah arus istrik berasal dari
atas sehingga menyebabkan jarum
kompas berputar ke arah kanan atau
searah jarum jam.

7
Kawat Melingkar Gambar

Percobaan 1 Jarum kompas tidak di aliri arus listrik

Jarum kompas dialiri arus listrik


searah ke utara mengalami perubahan
arah jarum kompas ke arah kanan yang
Percobaan 2 bernilai positif. Arah arus listrik
berasal dari bawah sehingga
menyebabkan arah jarum kompas
berputar ke arah kanan atau searah
arah jarum jam.

Jarum kompas yang dialliri arus listrik


searah ke selatan mengalami
perubahan ke arah kiri yang bernilai
Percobaan 3 positif. Arah arus listrik berasal dari
atas sehingga menyebabkan jarum
kompas berputar ke arah kiri atau
searah jarum jam.

b. Kawat Melingkar

8
c. Kawat Solenoid
Kawat Tegak Lurus Gambar

Percobaan 1 Jarum kompas tidak di aliri arus listrik

Jarum kompas dialiri arus listrik


searah ke utara mengalami perubahan
arah jarum kompas ke arah kiri yang
Percobaan 2 bernilai negatif. Arah arus listrik
berasal dari bawah sehingga
menyebabkan arah jarum kompas
berputar ke arah kiri atau berlawanan
arah jarum jam.

Jarum kompas yang dialliri arus listrik


searah ke selatan mengalami
perubahan ke arah kanan yang bernilai
Percobaan 3 positif. Arah arus istrik berasal dari
atas sehingga menyebabkan jarum
kompas berputar ke arah kanan atau
searah jarum jam.

9
G. Hasil Pengamatan

Hans Chirstian Oersted menemukan bahwa magnet jarum akan menyimpang


jika diletakkan dibawah kawat berarus lisrtik. Magnet jarum akan kembali pada posisi
semula jika arus listrik dihentikan. Berdasarkan hasil eksperimen tersebut, Oersted
menyimpulkan bahwa arus listrik dapat membangkitkan medan magnet dengan arah
garis medan yang mengikuti kaidah tangan kanan.

Dari hasil percobaan yang dilakukan bahwa ketika pada kawat tegak lurus
percobaan 1 yang tidak di aliri arus listrik jarum kompas masih pada keadaan semula.
Tidak ada perubahan arah jarum. Ini berarti belum dihubungkan pada baterai
sehingga belum terdapat arus listrik pada kawat tersebut.

Pada percobaan 2 saat kawat dihubungkan dengan baterai dimana dengan


kutub positif baterai sejajar dengan kutub utara kompas, kompas diletakkan diatas
kawat tegak lurus jarum kompas ini dialiri arus listrik searah ke utara mengalami
perubahan arah jarum jam kompas ke arah kiri yang bernilai negatif. Arah arus listrik
berasal dari bawah sehingga menyebabkan arah jarum jam kompas berputar ke arah
kiri atau berlawanan arah jarum jam.

Percobaan 3 ketika kawat dihubungkan dengan baterai meletakkan posisi


kutub selatan baterai sejajar dengan kutub positif baterai, Jarum kompas yang dialliri
arus listrik searah ke selatan mengalami perubahan ke arah kanan yang bernilai
positif. Arah arus istrik berasal dari atas sehingga menyebabkan jarum kompas
berputar ke arah kanan atau searah jarum jam.

Pada kawat melingkar percobaan 1 jarum kompas tidak mengalami perubahan


sebab kawat tidak dialiri arus listrik. Pada percobaan 2 Jarum kompas dialiri arus
listrik searah ke utara mengalami perubahan arah jarum kompas ke arah kanan yang
bernilai positif. Arah arus listrik berasal dari bawah sehingga menyebabkan arah
jarum kompas berputar ke arah kanan atau searah arah jarum jam.

10
Pada percobaan 3 ketika kawat dihubungkan dengan baterai meletakkan posisi
kutub selatan baterai sejajar dengan kutub positif baterai, Jarum kompas yang dialliri
arus listrik searah ke selatan mengalami perubahan ke arah kiri yang bernilai positif.
Arah arus listrik berasal dari atas sehingga menyebabkan jarum kompas berputar ke
arah kiri atau searah jarum jam.

Pada kawat solenoid percobaan 1 yang tidak di aliri arus listrik jarum kompas
masih pada keadaan semula. Tidak ada perubahan arah jarum. Ini berarti belum
dihubungkan pada baterai sehingga belum terdapat arus listrik pada kawat tersebut.

Pada percobaan 2 saat kawat dihubungkan dengan baterai dimana dengan


kutub positif baterai sejajar dengan kutub utara kompas, jarum kompas dialiri arus
listrik searah ke utara mengalami perubahan arah jarum kompas ke arah kiri yang
bernilai negatif. Arah arus listrik berasal dari bawah sehingga menyebabkan arah
jarum kompas berputar ke arah kiri atau berlawanan arah jarum jam.

Pada percobaan 3 ketika kawat dihubungkan dengan baterai meletakkan posisi


kutub selatan baterai sejajar dengan kutub positif baterai Jarum kompas yang dialliri
arus listrik searah ke selatan mengalami perubahan ke arah kanan yang bernilai
positif. Arah arus istrik berasal dari atas sehingga menyebabkan jarum kompas
berputar ke arah kanan atau searah jarum jam.

PERTANYAAN SERTA JAWABAN

1. Bagaimana proses mutlak terjadinya medan magnetik disekitaran kawat


yang dialiri arus listrik?
JAWAB : Hal ini sesuai dengan adanya medan magnet yang dapat
terjadi yaitu daerah disekitaran magnet yang masih terpengaruh oleh
adanya gaya magnet. Itu artinya, ternyata medan magnet jug dapat

11
dihasilkan dari adanya arus listrik yang mengalir dan tersalurkan
melalui proses tertentu.
2. Bagaimana bentuk penyimpangan magnet terhadap jarum kompas yang
digunakan pada percobaan kali ini?
JAWAB : Penyimpangan magnet jarum kompas akan semakin besar
nilainya jika kuat arus listrik yang mengalir melalui suatu kawat
penghantar yang masih ada terhubung terhadap arus listrik diperbesar.
Arah penyimpangan jarum kompas tentu saja begitu tergantung pada
arah arus listrik yang mengalir dalam kawat. Gejala tersebut dapat
terjadi ketika jika kawat itu dialiri oleh arus listrik dari sumber
tegangan tertentu misalnya baterai dan daya penghantar lainnya yang
mungkin memiliki jumlah kapasitas yang lebih besar.
3. Apa yang terjadi jika kawat pada percobaan kali ini tidak dialiri oleh
arus listrik?
JAWAB : Hal yang dapat terjadi yaitu medan magnet (B) tidak dapat
timbul ataupun tidak dapat terjadi hasilnya, sehngga magnet jarum
kompas tidak dapat bereaksi, serta kita tidak dapat menentukan kemana
arah jarum kompas tersebut tertuju secara jelas dan pasti.
4. Apakah besar medan magnet (B) yang dapat timbul sangat bergatung
terhadap besarnya arus listrik?
JAWAB : Tentu saja iya, jika tidak ada suatu teganga yang
meghantarkan arus listrik menuju kawat yang pasti sudah memiliki arus
listrik atas penghantaran arus tadi, sehingga disekitaran kawat tersebut
terdapat daerah medan magnetik, sehingga pada suatu ketika kompas
berada di bawah kawat tersebut, maka medan magnet bisa terjadi dan
tampak kemana arah medan magnet tersebut. Sehingga semakin besar
arus listrik (I) yang dihantarkan, maka semakin besar pula terjadinya
suatu medan magnet. Begitupun sebaliknya.

12
5. Apakah besar medan magnet (B) yang timbul juga dapat dipengaruhi
oleh jarak titik yang ditinjau dan disesuaikan terhadap posisi kawat yag
diamati tersebut?
JAWAB : IYA. Besarnya medan magnetik (B) begitu bergantung juga
terhadap jarak titik yang menjadi peninajuan. Artinya, semakin jauh
jarak titik nya dantara rangkaian tersebut, maka kemungkinan
terjadinya suatu medan magnet pun semakin kecil dengan kualitas yang
kurang baik untuk diharapkan. Hal ini juga sama dengan peristiwa
kejadian sebaliknya.

H. Kesimpulan

Percobaan Oersted menunjukkan bahwa :


a. Arus listrik menghasilkan gaya yang dapat memutar magnet yang ada di dekatnya.
b. Besarnya gaya bergantung kepada kedudukan relative antara arus dan magnet. Dari
percobaan ini, Oersted menyimpulkan bahwa "disekitar penghantar berarus listrik
timbul medan magnet".
c. Di sekitar penghantar kawat arus listrik yang berasal dari sumber tegangan (V)
yang telah dialiri oleh arus listrik terdapat suatu medan magnet yang timbul.
d. Arah medan magnet sangat bergantung terhadap arah arus listrik (I) yang mengalir
atau yang telah disalurkan.
e. Biasanya untuk teori ini besarnya medan magnet juga bergantung terhadap
besarnya arus listrik dan tingkat kejauhan peninjuannya. Yang berarti, medan
magnetik ini sebanding atau berbanding lurus dengan besar kuat arus (I) dan jarak
titik nya yang bisa saja membentuk suatu sudu seperti pada kawat yang lintasan nya
berbentuk melingkar.

13
LAMPIRAN DATA DOKUMENTASI SELAMA
PROSES PERCOBAAN INI BERLANGSUNG

Ilustrasi penjelasan masuknya arah medan magnet


terhadap kawat berarus dapat terlihat jelas pada
penunjukan gambar berikut

14
15
16
17

Anda mungkin juga menyukai