Anda di halaman 1dari 13

PRAKTIKUM PERCOBAAN OERSTEAD

Nama Anggota Kelompok :


1.) Airin Iroth
2.) Benjamin Rumakiek
3.) Faris Prayudha
4.) Kristin Numberi
5.) Gustaf Bebari
A. Tujuan Percobaan Oerstead
1. Mengamati Gejala Medan listrik magnetik dari kawat
lurus berarus listrik dalam eksperimen yang sangat
sederhana
2. Menunjukkan bahwa kawat yang dialiri arus listrik
menolak jarum magnet kompas
3. Menemukan bentuk Medan magnetik yang
dihasilkan kawat berarus dengan menggunakan
kompas jarum
B. Alat dan Bahan
-Alat :
1. Tang
2. Gunting
3. Obeng
-Bahan :
1. Kompas. 7. Lakban Hitam
2. Baterai 1,5 volt 2 buah
3. Kawat tembaga
4. Sakelar
5. Kabel listrik
6. Papan tripleks
C. Langkah-langkah kerja
1. Letakkan Kompas di atas papan
2. Letakkan kawat tembaga diatas kompas, usahakan
jarum kompas tegak lurus dengan kawat tembaga.
3. Sambungkan kawat tembaga dengan kutub positif
baterai sejajar dengan kutub Utara kompas, amati
perubahan arah gerak jarum kompas
4. Letakkan kawat tembaga dibawah kompas, usahakan
jarum kompas tegak lurus dengan kawat tembaga
5. Tukarlah posisi kutub pada baterai dengan
meletakkan posisi kutub selatan baterai sejajar dengan
kutub positif baterai, amati perubahan arah gerak
jarum kompas

D. Dasar Teori
Hans Christian Oersted ( 1777-1851 orang Denmark)
merupakan orang pertama yang menemukan adanya
medam magnet di sekitar arus listrik. Pada
gambar,tampak jarum kompas diletakkan di bawah
kawat penghantar. Saat saklar terbuka, pada kawat
tidak ada arus listrik yang mengalir dan jarum kompas
pada posisi sejajardengan kawat. Apabila saklar ditutup
sehingga arus mengalir pada kawat penghantar,maka
jarum kompas menyimpang. Simpangan jarum kompas
tergantung arah arus pada kawat
danletaknya.Percobaan Oersted menunjukkan bahwa :
A. Arus listrik menghasilkan gaya yang dapat memutar
magnet yang ada di dekatnya.
B. Besarnya gaya bergantung kepada kedudukan
relative antara arus dan magnet. Dari percobaan ini,
Oersted menyimpulkan bahwa “disekitar penghantar
berarus listrik timbul medan magnet “.

E. Pertanyaan
1. Bagaimana kondisi jarum kompas, ketika saklar
masih terbuka !
Pada percobaan Oersted, saat saklar masih terbuka,
jarum kompas akan tetap menghadap ke arah utara
seperti biasa. Ini karena saat saklar terbuka, tidak ada
arus listrik yang mengalir melalui kawat. Tanpa adanya
arus listrik yang mengalir, medan magnetik yang
dihasilkan juga tidak ada, sehingga tidak ada pengaruh
pada jarum kompas.
2. Bagaimana kondisi jarum kompas ketika saklar
ditutup ! (Jelaskan dengan menggunakan kaidah tangan
kedua)
Pada percobaan Oersted, ketika saklar ditutup, kondisi
jarum kompas akan mengalami perubahan. Ini terjadi
karena ketika saklar ditutup, arus listrik mulai mengalir
melalui kawat yang terhubung dengan saklar.
Menurut kaidah tangan kedua, saat arus listrik mengalir
melalui sebuah kawat, medan magnetik di sekitar
kawat akan terbentuk. Arah medan magnetik tersebut
ditentukan oleh aturan tangan kanan atau kaidah
tangan kedua: jika jari telunjuk Anda menunjukkan arah
arus listrik, dan jari tengah Anda menunjukkan arah
medan magnetik yang dihasilkan, maka ibu jari Anda
akan menunjukkan arah gaya magnetik yang diberikan
kepada jarum kompas.
Dalam percobaan Oersted, jarum kompas akan
bergerak atau terdefleksi sejajar dengan medan
magnetik yang dihasilkan oleh arus listrik yang mengalir
melalui kawat. Arah gerakan jarum kompas tergantung
pada arah arus listrik yang mengalir melalui kawat. Hal
ini dapat digambarkan sebagai berikut:
- Jika arus listrik mengalir dari atas ke bawah melalui
kawat saat saklar ditutup, maka medan magnetik yang
dihasilkan akan mengarah dari timur ke barat (dalam
hal ini, medan magnetik beraksi).
- Sebagai hasilnya, jarum kompas akan bergerak sejajar
dengan medan magnetik, dengan salah satu ujungnya
menunjuk ke arah timur dan ujung lainnya menunjuk
ke arah barat.
3. Bagaimana arah simpangan jarum kompas ketika
polaritas baterai dibalik ! (Jelaskan dengan
menggunakan kaidah tangan kedua).
Aturan Lenz menyatakan bahwa medan magnet yang
dihasilkan oleh arus listrik memiliki arah yang
berlawanan dengan perubahan arus tersebut. Dengan
kata lain, jika arus mengalami perubahan, medan
magnet yang dihasilkannya akan bertindak untuk
menghasilkan gaya yang akan mempertahankan arus
semula.
Dalam kasus ini, ketika polaritas baterai pada rangkaian
listrik dibalik, arus listrik yang mengalir melalui
rangkaian juga akan berubah arahnya. Menurut aturan
Lenz, perubahan ini akan menghasilkan medan magnet
yang berlawanan dengan medan magnet sebelumnya.
Hal ini akan menyebabkan simpangan jarum kompas ke
arah yang berlawanan dengan sebelumnya.
Dalam kata lain, jika sebelumnya simpangan jarum
kompas mengarah ke utara misalnya, ketika polaritas
baterai dibalik, simpangan jarum kompas akan
mengarah ke selatan. Ini menunjukkan bahwa
perubahan arah arus listrik juga menghasilkan
perubahan arah medan magnet yang dihasilkan, yang
kemudian mempengaruhi arah simpangan jarum
kompas.
4. Mengapa jarum kompas menyimpang ? Jelaskan !
Pada percobaan Oersted, jarum kompas menyimpang
karena adanya medan magnet yang dihasilkan oleh
arus listrik yang mengalir melalui rangkaian. Ketika arus
listrik mengalir melalui konduktor seperti kawat,
medan magnet terbentuk di sekitarnya.
Fenomena ini dapat dijelaskan dengan hukum
elektromagnetisme. Menurut hukum Ampere, arus
listrik yang mengalir melalui konduktor menciptakan
medan magnet yang melingkari konduktor tersebut.
Medan magnet ini berbentuk lingkaran, dengan garis-
garis medan magnet yang mengelilingi konduktor
searah dengan arah arus listrik.
Ketika jarum kompas ditempatkan di dekat konduktor
yang dilalui arus listrik, medan magnet yang dihasilkan
oleh arus tersebut akan memengaruhi arah jarum
kompas. Prinsip dasarnya adalah bahwa jarum kompas
menunjuk ke arah medan magnet yang ada di
sekitarnya.
Jika arah medan magnet yang dihasilkan oleh arus
listrik berbeda dengan arah jarum kompas saat
seimbang (misalnya jarum kompas menunjuk ke utara
saat seimbang), maka akan terjadi simpangan pada
jarum kompas. Jarum kompas akan cenderung
bergerak atau menyimpang agar menunjuk ke arah
medan magnet baru yang dihasilkan oleh arus listrik.
Jumlah simpangan jarum kompas tergantung pada
kuatnya medan magnet yang dihasilkan oleh arus listrik
dan jarak antara konduktor dan jarum kompas.
Semakin besar arus listrik dan semakin dekat jarak
antara konduktor dan jarum kompas, maka simpangan
jarum kompas akan semakin besar.
Dalam percobaan Oersted, jarum kompas digunakan
sebagai indikator untuk menunjukkan terbentuknya
medan magnet oleh arus listrik. Simpangan jarum
kompas menyediakan bukti visual bahwa arus listrik
dapat menciptakan efek magnetik, memperkuat
koneksi antara listrik dan magnetisme.
F. Pengamatan Praktikum :
1.Percobaaan 1
Arus listrik + ke –
Kompas ditaruh dibawah kawat

Penghantar dialiri arus listrik dari arah Utara, kutub


Utara jarum kompas menyimpang ke timur.
2.Percobaan 2
Arus listrik + ke –
Kompas ditaruh diatas kawat

Penghantar dialiri arus listrik dari arah selatan, kutub


Utara jarum kompas menyimpang ke barat
3.Percobaan 3
Arus listrik – ke +
Kompas ditaruh dibawah kawat
Penghantar dialiri arus listrik dari arah selatan, kutub
Utara jarum kompas menyimpang ke barat

4.Percobaan 4
Arus listrik – ke +
Kompas ditaruh diatas kawat
Penghantar dialiri arus listrik dari arah Utara, kutub
Utara jarum kompas menyimpang ke timur.

G. Kesimpulan
Kesimpulan dari percobaan Oerstead adalah bahwa
aliran arus listrik dapat menciptakan medan magnet,
dan bahwa adanya medan magnet ini dapat
mempengaruhi benda lain yang memiliki sifat
magnetik, seperti jarum magnet. Percobaan ini menjadi
dasar bagi pengembangan elektromagnetisme dan
menyumbang kepada pemahaman kita tentang
hubungan antara listrik dan magnetisme.

Anda mungkin juga menyukai