Anda di halaman 1dari 17

MAGNET

1. Indicator
 Mendeskripsikan induksi magnetik sekitar kawat berarus
 Mendeskripsikan gaya magnetik pada kawat berarus dan muatan bergerak
 Menerapkan prinsip induksi magnetik dan gaya magnetik dalam teknologi seperti
pada bel listrik atau motor listrik
2. Tujuan pembelajaran
 Dapat menentukan arah medan magnet dari kawat lurus dan kawat melingkar
 Dapat menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya induksi magnet
dari kawat lurus, kawat melingkar dan kumparan
 Menjabarkan persamaan-persamaan induksi magnetik
 Menerapkan prinsip-prinsip gaya magnetik
 memahami prinsip kerja motor listrik
 menerapkan hubungan antara torsi oleh gaya magnetik dengan alat-alat mekanik

Pendahuluan

Setiap orang sudah mengenal magnet. Walaupun tidak dapat dilihat, gejala
kemagnetan setiap orang sudah pernah melihatnya. Anak kecil mengenal magnet dari
mainan yang biasa ditempel pada kulkas, atau mungkin anda pernah membuat magnet dengan
cara melilitkan kabel pada sebuah paku. Atau mungkin juga anda pernah membuat bel listrik.
Magnet yang sudah anda kenal ada dua macam, yaitu magnet permanen( magnet tetap), yang
biasanya berupa magnet batang atau magnet U, dan magnet sementara ( elektromagnet ) .

1. Magnet permanen 2. magnet sementara


Jika kita bandingkan, magnet permanen umumnya tidak sekuat magnet sementara.

Pada bahasan ini kita akan melanjutkan apa yang pernah anda lakukan , atau anda fikirkan
dulu tentang magnet, terutama secara kuantitatif . agar kita bisa mengaplikasikan
pengetahuan kita dalam kehidupan sehari-hari.

Kemagnetan bahan

Dari bermacam-macam bahan yang kita kenal, ada bahan yang mudah dibuat menjadi
magnet, ada yang sulit untuk dibuat menjadi magnet. Sifat kemagnetan bahan dipengaruhi
oleh permeabilitas relative bahan dan magnet elementer dari bahan tersebut. Maka bahan –
bahan yang ada dapat dibagi menjadi tiga macam yaitu

a. Bahan feromagnetik, yaitu suatu bahan yang mudah untuk dibuat menjadi magnet
atau sangat mudah dipengaruhi gejala kemagnetan. Hal ini terjadi , karena magnet
elementer dari bahan ini mudah diatur . yang termasuk pada bahan feromagnetik
diantaranya besi, nikel, kobalt
b. Bahan paramagnetic , yaitu suatu bahan yang sulit ditarik oleh magnet atau sulit untuk
dibuat menjadi magnet. Bahan ini mempunyai permeabilitas relative yang kecil
mendekati 1, dan magnet elementernya sulit diatur. Yang termasuk pada bahan
paramagnetic adalah Al, Ca, Cr, Li, Mg, Pt, tungsten ( yohanes Surya 3b)
c. Bahan diamagnetik
Adalah suatu bahan non magnetic, yaitu bahan yang tidak dapat dipengaruhi medan
magnet. Bahkan cenderung bersifat menolak ketika ada medan magnet di sekitarnya.
Bahan ini mempunyai permeabilitas kurang dari 1. Yang termasuk pada bahan
diamagnetic yang non logam adalah kayu, air, senyawa organic, minyak bumi.
Sedangkan yang berasal dari logam adalah emas, merkuri, bismuth, tembaga dan
bahan superkonduktor.
Sifat kemagnetan bahan juga sangat dipengaruhi oleh suhu Currie yaitu suhu yang
dapat mengubah sifat feromagnetik menjadi paramagnetic. Di bawah ini dapat dilihat
suhu Currie untuk beberapa bahan feromagnetik
BAHAN FERROMAGNETIK SUHU CURRIE (K)
Besi 1043
Kobalt 1394
Nikel 631
Gadolinium 317
𝐹𝑒2 𝑂3 896

MEDAN MAGNET KAWAT BERARUS LISTRIK

Percobaan Oersted
Adanya medan magnet di sekitar kawat berarus listrik , pertama kali diselidiki oleh
Hans Christian Oersted (1777-1851),seorang berkebangsaaan Denmark yang mengamati
percobaan sebaga berikut

Oersted menempatkan jarum kompas di bawah sebuah kawat. Tanpa diberi arus ( gambar a),
kemudian diberi arus listrik dari arah utara sehingga kutub utara kompas menyimpang (
gambar b). gambar berikutnya arus listrik diberikan dari arah kutub selatan dan jarum kompas
menyimpang dalam arah yang berlawanan (gambar c). Sehingga Oersted menyimpulkan
bahwa di sekitar kawat berarus listrik terdapat medan magnet.

Sama halnya dengan medan listrik, medan magnet juga termasuk besaran vektor yang
memiliki besar dan arah. Mari kita tentukan dulu arah medan magnet dengan ketentuan:
 Arah garis gaya magnet selalu berarah dari kutub
utara (N) menuju ke kutub selatan (S)
 Kuat medan magnet yang semakin besar
ditunjukkan dengan garis gaya magnet yang
semakin rapat.

Cara menentukan arah medan magnet disekitar kawat lurus dapat dilihat pada gambar di
bawah ini
Arah medan magnet dapat ditentukan dengan kaidah tangan kanan seperti pada gambar di
atas , ibu jari menunjukkan arah arus sedangkan jari yang terkepal menunjukkan arah medan
magnet.

Lakukanlah percobaan sederhana di bawah ini

MEDAN MAGNET DI SEKITAR KAWAT BERARUS

Tujuan : untuk mengetahui hubungan antara medan magnet dengan arus listrik yang mengalir
dalam suatu kawat lurus dan melingkar , dan pengaruh jarak antara kawat dengan titik
tertentu ( kompas terhadap medan magnet.

Alat dan bahan yang diperlukan

1. Kawat tembaga kira-kira 2 meter


2. Batere
3. Kompas
4. Gunting /tang
5. Ampelas
6. Mistar

Langkah kerja
1. Ujung-ujung kawat dibuang emailnya dengan ampelas
2. Bentangkan kawat diatas meja membentang utara selatan
3. Letakkan dua buah kompas disamping kiri dan kanan kawat
4. Hubungkan ujung-ujung kawat dengan 1 batere ( arus listrik dari selatan) lalu
amati kemana gerakan kutub utara kompas( kompas yang sebelah kiri dan kanan
menyimpang kemana). Lalu Ubah jarak antara kawat dengan kompas menjadi
lebih jauh. Samakah keadaannya dengan tadi ? mengapa jarum kompas
menyimpang ?
5. Hubungkan ujung-ujung kawat dengan 1 batere ( arus listrik dari utara) lalu amati
kemana gerakan kutub utara kompas( kompas yang sebelah kiri dan kanan
menyimpang kemana. Lalu Ubah jarak antara kawat dengan kompas menjadi
lebih jauh. Samakah keadaannya dengan tadi ?
6. Letakkan kompas di atas dan di bawah kawat. Hubungkan kawat dengan batere(
arus dari selatan) .Amati kemana gerakan kutub utara masing-masing kompas.
Lalu Ubah jarak antara kawat dengan kompas menjadi lebih jauh. Samakah
keadaannya dengan tadi ?
7. Letakkan kompas di atas dan di bawah kawat. Hubungkan kawat dengan batere(
arus dari utara) .Amati kemana gerakan kutub utara masing-masing kompas. Lalu
Ubah jarak antara kawat dengan kompas menjadi lebih jauh. Samakah keadaannya
dengan tadi ?
8. Buat kawat dalam posisi vertical. Letakkan kompas disisi kawat. Beri arus dari
bawah. Kemana arah gerakan kompas. Lalu Ubah jarak antara kawat dengan
kompas menjadi lebih jauh. Samakah keadaannya dengan tadi ?
9. Buat kawat dalam posisi vertical. Letakkan kompas disisi kawat. Beri arus dari
atas. Kemana arah gerakan kompas. Lalu Ubah jarak antara kawat dengan kompas
menjadi lebih jauh. Samakah keadaannya dengan tadi ?
10. Ulangi percobaan di atas dengan menggunakan dua buah batere
11. Buat kawat melingkar dengan diameter 10 cm. tempatkan kompas disekitar
kawat( diluar lingkaran atau di dalam lingkaran., kemana arah kutub utara
kompas.
12. Ulangi langkah 11 dengan membalik arah arus
13. Perkecil diameter kawat, sehingga diameternya sama dengan diameter batere.
Ulangi langkah 11 dan 12.
14. Lilitkan semua kawat pada batere untuk mencetak kawat menjadi sebuah
kumparan . Lepaskan kawat dari batere, kemudian Alirkan arus pada kawat
tersebut. amati bagaimana keadaan kompas tersebut.
15. Ulangi langkah 3 sampai dengan 14, dengan menggunakan dua buah batere.
Amati penyimpangan jarum kompas. Bandingkan dengan jika menggunakan satu
batere.
16. Apa yang dapat anda simpulkan
a. Dari langkah 4 dan 5
b. Dari langkah 6 dan 7
c. Dari langkah 8, 9 dan 10
d. Dari langkah 11 , 12 dan 13
e. Dari langkah 14

Secara kuantitatif, besarnya medan magnet ( disebut induksi magnet ) disekitar kawat
berarus listrik dinyatakan oleh Ampere yang menyatakan. Besarnya induksi magnet yang
dihasilkan oleh suatu elemen kawat panjang 𝑑𝐿 yang dialiri arus 𝐼 pada suatu titik yang
berjarak 𝑅 dari kawat adalah

𝑑𝐿 𝑅 P
1. Sebanding dengan panjang elemen kawat
2. Sebanding dengan kuat arus listrik yang mengalir
3. Berbanding terbalik dengan kwadrat jarak
4. Sebanding dengan nilai sin 𝜑

Perhatikan gambar di bawah ini. Suatu kawat lurus yang panjang dialiri arus listrik 𝐼.
Besarnya induksi magnet yang disebabkan oleh kawat sepanjang ∆𝐿 pada suatu titik yang
berjarak 𝑎 adalah.

𝑑𝐵

𝑅
𝑎
𝐼 𝜑 𝑑𝐿

Secara matematik dinyatakan dengan sebuah persamaan Biot-Savart

sin 𝜑
∆𝐵 = 𝑘 𝐼∆𝐿 𝑅2
atau dalam bentuk lain dinyatakan dengan
𝑑𝐿
𝑑𝐵 = 𝑘 𝐼 sin 𝜑
𝑅2
𝑅 = 𝑎 csc 𝜑 𝑑𝑎𝑛 𝐿 = 𝑎 cot 𝜑
𝑑𝐿
= −𝑎 csc 𝜑 2 →→ 𝑑𝐿 = −𝑎 csc 𝜑 2 𝑑𝜑
𝑑𝜑
Sehingga kita dapatkan
𝑑𝐵 = 𝑘𝐼 (−𝑎 csc 𝜑 2 𝑑𝜑) sin 𝜑 /(𝑎 csc 𝜑)2
𝐼
𝑑𝐵 = −𝑘 sin 𝜑 𝑑𝜑
𝑎
Untuk kawat yang panjang, batas-batas sudutnya adalah 0 dan 𝜋, sehingga nilai 𝑑𝐵 dapat kita
integralkan
0 0 𝑘𝐼
𝐵 = ∫𝜋 𝑑𝐵 = ∫𝜋 sin 𝜑 𝑑𝜑
𝑎
Akhirnya persamaan di atas kita dapatkan bentuk yang sederhana sebagai
𝟐𝒌𝑰
𝑩= Weber/m2 atau Tesla
𝒂
𝜇 𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟
𝑘 𝑎𝑑𝑎𝑙𝑎ℎ 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖𝑛𝑦𝑎 𝑘 = 4𝜋0 = 10−7 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒.𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟
𝑊𝑒𝑏𝑒𝑟
dan 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝐴𝑚𝑝𝑒𝑟𝑒.𝑚𝑒𝑡𝑒𝑟 disebut permeabilitas magnet ruang vacuum ( karakter
kemagnetan ruang vacuum.
Persamaan diatas dapat juga dinyatakan dengan persamaan
𝟎𝝁 𝑰
𝑩 = 𝟐𝝅𝒂
Rumus di atas dikenal sebagai rumus Biot – Savart
Untuk menentukan arah medan magnet dari kawat lurus anda diharapkan dapat mengambik
kesimpulan dari gambar di bawah ini .( terutama untuk menentukan medan magnet dari
beberapa kawat sejajar
.o o o o o
x x x x x

x x x x x
o o o o o

x x x x x
o
o o o o o
Induksi magnet di sekitar kawat melingkar

𝑥 𝑎 𝑎
Perhatikan gambar di atas = cos 𝜃 , 𝑟 = sin 𝜃 𝑑𝑎𝑛 𝑟 = sin 𝜃
𝑟
Gambar di atas menunjukan sebuah kawat melingkar berjari-jari 𝑎 yang dialiri arus listrik 𝐼.
Induksi magnet pada suatu titik P yang berjarak 𝑥 dari pusat lingkaran dalam arah komponen
tegak lurus bidang adalah
𝑘 𝐼 𝑑𝐿 sin 𝜃
𝑑𝐵 =
𝑟2
𝐵 𝐿 𝑑𝐿 sin 𝜃
∫𝑜 𝑑𝐵 = ∫𝑜 𝑘 𝐼 𝑟 2
Lingkaran kawat arus adalah 𝐿 = 2𝜋𝑎 sehingga
𝑘𝐼(2𝜋𝑎) sin 𝜃
𝐵=
𝑟2
Dan sering dituliskan sebagai
𝟐𝝅𝒌𝑰𝒂 𝐬𝐢𝐧 𝜽
𝑩= 𝒓𝟐
(persamaan ini digunakan untuk menghitung besarnya induksi magnet pada suatu titik yang
terletak pada sumbu lingkaran).
𝑎
Karena 𝑟 = sin 𝜃 , maka
𝟐𝝅𝒌𝑰(𝐬𝐢𝐧 𝜽)𝟐
𝑩= .
𝒓
Atau dapat juga kita tuliskan
𝟐𝝅𝒌𝑰𝒂𝟐
𝑩= .
𝒓𝟑
𝑎
Dengan menggunakan 𝑟 = sin 𝜃 akan kita dapatkan
(𝐬𝐢𝐧 𝜽)𝟑
𝑩 = 𝟐𝝅𝒌𝑰 .
𝒂
Jika titik P kita geser ke bawah sampai titik P berada pada pusat lingkaran kawat, sehingga
𝟐𝝅𝒌𝒊
𝑟 = 𝑎. Maka akan kita dapatkan 𝑩= .
𝒂
Atau sering juga dituliskan sebagai
𝝁𝒐 𝑰
𝑩= 𝟐𝒂
Dan jika kawat yang dililitkan terdiri dari N lilitan, sehingga terbentuk sebuah kumparan
tipis, maka persamaan medan magnet di pusat lingkaran adalah
𝟐𝝅𝒌𝑵𝒊 𝝁𝒐 𝑵𝑰
𝑩= =
𝒂 𝟐𝒂
Kumparan tipis ini biasanya digunakan pada load speaker

Induksi magnet pada solenoida


Solenoida ialah sebuah kumparan yang panjang yang terdiri dari sejumlah lilitan,
yang setiap lilitan kawat akan menghasilkan medan magnet.

Medan megnet yang dihasilkan oleh solenoid adalah resultan dari medan magnet yang
dihasilkan oleh setiaap kawat, dan besarnya medan magnet yang dihasilkan oleh toroida
adalah tidak sama. medan magnet yang paling besar adalah yang dihasilkan di tengah-tengah(
di pusat ) solenoid. Yang nilainya dinyatakan sebagai
𝜇𝑜 𝑁𝑖
𝐵= atau 𝐵 = 𝜇𝑜 𝑛 𝑖
𝐿

𝐵 = 𝑖𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑚𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡, 𝑁 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 , 𝐼 = 𝑘𝑢𝑎𝑡 𝑎𝑟𝑢𝑠 , 𝐿 =


𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑜𝑙𝑒𝑛𝑜𝑖𝑑 , 𝑛 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑖𝑙𝑖𝑡𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑟𝑠𝑎𝑡𝑢𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑛𝑗𝑎𝑛𝑔,
Sedangkan induksi magnet di salah satu ujungnya adalah setengah dari medan di pusatnya,
besarnya dinyatakan dengan persamaan
𝜇𝑜 𝑁𝑖 𝜇𝑜 𝑛𝑖
𝐵= atau 𝐵 =
2𝐿 2
Solenoida biasanya digunakan pada trafo yang sederhana ( trafo berdaya kecil).
Contoh
1. Sebuah solenoid dengan 1000 lilitan , panjang 12 cm dialiri arus listrik sebesar 10 A.
tentukan besarnya induksi magnetic pada salah satu ujung solenoida
Induksi magnet pada toroida
Toroida adalah kumparan yang bentuknya melingkar biasanya kawat dililitkan pada
inti besi yang melingkar.kelebihan toroida dibanding solenoid adalah bahwa Medan magnet
pada toroida bersifat homogeny. Biasanya toroida ini digunakan pada travo daya besar

Besarnya induksi magnet yang dihasilkan di pusat toroida Adalah


𝜇𝑜 𝑁𝑖
𝐵= atau 𝐵 = 𝜇𝑜 𝑛 𝑖
𝐿
dimana L adalah keliling lingakaran toroida 𝐿 = 2𝜋𝑟. ( yang dimaksud dengan pusat toroida
bukanlah tengah-tengah lingkaran, tetapi ditengah-tengah inti besi)
Untuk memperbesar induksi magnet pada suatu kumparan, baik solenoid ataupun toroida
dapat dilakukan dengan memasukkan inti besi ke dalam kumparan, sehingga
permeabilitasnya meningkat
Gaya magnet ( gaya Lorentz )
Pernah menggunakan ‘tamiya ? . Atau pemutar cassette pada taperecorder ? gerakan
yang dilakukan oleh tamiya tersebut karena pada mobil-mobilan tersebut terdapat suatu
bagian alat yang disebut motor listrik. Motor listrik berputar karena adanya gaya magnet yang
bekerja pada pada alat tersebut.
Gaya magnet( disebut gaya Lorentz) adalah gaya yang dihasilkan oleh adanya interaksi antara
kawat berarus listrik dengan medan magnet , atau gaya yang dihasilkan oleh adanya interaksi
antara muatan listrik yang bergerak dengan medan magnet. Perhatikan gambar di bawah ini.
Sebuah kawat yang disambungkan dengan sebuah batere ditempatkan diantara kutub-kutub
magnet U.
Materi:
Gaya yang terjadi akibat interaksi medan magnet dengan arus listrik pada kawat atau muatan
listrik yang bergerak adalah gaya magnet atau gaya Lorentz.
Gaya magnet F pada penghantar berarus Gaya magnet F pada muaran listrik q yang
listrik I dalam medan magnet B bergerak dalam medan magnet B
Besar gaya magnet: Besar gaya magnet:
F  I  l  B  atau F  BIl sin  F  q  v  B  atau F  Bqv sin 

Arah gaya magnet: Kaidah tangan kanan


Kaidah tangan kanan

Ibu jari  arah arus listrik I Ibu jari  arah gerak muatan positif
4 jari  arah medan magnet B 4 jari  arah medan magnet B
Telapak tangan  gaya magnet F Telapak tangan  gaya magnet F
NB: jika muatan yang bergerak adalah
muatan negatif, maka arah gaya magnet F
adalah punggung tangan.
Perhatikan penjelasan berikut ini 𝐹𝑃
𝐵𝑞
x
p

q 𝐵𝑝
𝐹𝑞
Kawat p dan q yang dialiri arus, akan menghasilkan medan magnet terhadap sekitarnya,
termasuk pada masing-masing kawat. kawat p menghasilkan medan magnet 𝐵𝑝 terhadap
2𝑘𝑖𝑝
kawat q sebesar 𝐵𝑝 = , sedangkan kawat q akan menghasilkan medan magnet 𝐵𝑞
𝑎
2𝑘𝑖𝑞
terhadap kawat p sebesar 𝐵𝑞 = .
𝑎
Karena medan magnet 𝐵𝑝 berinteraksi dengan kawat q yang dialiri arus 𝑖𝑞 , maka pada
kawat q akan terjadi gaya magnet
2𝑘𝑖𝑝 2kip 𝑖𝑞 𝐿
𝐹𝑝 = 𝑖𝑞 𝐿 𝐵𝑝 = 𝑖𝑞 𝐿 =
𝑎 𝑎
dengan arah menjauhi kawat p.
Sedangkan medan magnet 𝐵𝑞 berinteraksi dengan kawat p yang berarus 𝐼𝑝 , sehingga pada
kawat p terjadi gaya magnetic
2𝑘𝑖𝑞 2kip 𝑖𝑞 𝐿
𝐹𝑞 = 𝑖𝑝 𝐿 𝐵𝑞 = 𝑖𝑝 𝐿 =
𝑎 𝑎

Dengan arah menjauhi kawat q.


Jika kita lihat kedua persamaan gaya yang bekerja di p dan q, ternyata besarnya kedua gaya
itu sama besar ( karena dihasilkan oleh besaran-besaran yang sama). Ini berarti jika ada dua
kawat sejajar yang dialiri arus dengan arah arus berlawanan, maka antara kedua kawat akan
timbul gaya tolak menolak yang besarnya sama. sedangkan jika arah arusnya sama, maka
antara kedua kawat akan terjadi tarik menarik.
Gaya antara dua kawat sejajar lebih sering dinyatakan sebagai gaya persatuan panjang ,
sehingga gaya persatuan panjang antara dua kawat sejajar dinyatakan
𝐹 2kip 𝑖𝑞
=
𝑙 𝑎
Jika nilai kuat arus yang mengalir pada kedua kawat sama besar, misalnya sebesar 𝑖, maka
besarnya gaya persatuan panjang yang timbul antara kedua kawat adalah
𝐹 2𝑘𝑖 2
=
𝑙 𝑎
Konsep gaya antara dua kawat sejajar berarus listrik ini dapat dijadikan neraca arus dan
mendefinisikan satuan kuat arus, yang menyatakan

bahwa nilai kuat arus sebesar satu ampere adalah besarnya kuat
arus listrik yang mengalir pada dua buah kawat yang
berjarak satu meter, dan menghasilkan gaya sebesar 2×
−7
10 𝑁𝑒𝑤𝑡𝑜𝑛
Penerapan dari gaya magnetic
1. Motor listrik
Motor listrik adalah alat untuk mengubah energy listrik menjadi energy gerak. Terdiri
dari rotor ( kumparan yang dapat berputar), komutator ( cincin putar) , sikat , magnet
( magnet ini bisa menggunakan magnet permanen atau electromagnet)
Perhatikan gambar di atas. Kumpaaran ditempatkan diantara dua magnet batang ,
kemudian kumparan tersebut dialiri arus sebesar𝐼 karena arah medan magnet dari
utara ke selatan dan arah arus tegak lurus terhadap arah medan magnet, maka pada
kedua sisi kumparan timbul gaya magnet yang arahnya berlawanan. Sebesar 𝐹 =
𝐼𝐿𝐵 sin 𝜃 Karena pada kedua sisi kumparan timbul gaya yang berlawanan arah, maka
pada kumparan tersebut timbul momen kopel yang menyebabkan kumparan berputar
pada sumbu putarnya. Besarnya Momen kopel yang dihasilkan adalah 𝜏 = 𝐿 × 𝐹 =
𝐿(𝑖𝐿𝐵 sin 𝜃 Karena 𝐿2 = 𝐴 maka 𝜏 = 𝑖𝐴𝐵 sin 𝜃,.jika kumparan yang digunakan
terdiri dari 𝑁 lilitan, maka momen kopel yang dihasilkan adalah 𝜏 = 𝑁𝑖𝐵𝐴 sin 𝜃

Akibat bekerjanya momen kopel pada kumparan, maka kumparan akan berputar.
Dalam dinamika rotasi kita sudah mengtahui bahwa momen kopel yang bekerja pada
suatu benda mempunyai hubungan 𝜏 = 𝐼𝛼, dimana 𝛼 = 𝑝𝑒𝑟𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 . Jika
kita anggap kumparan yang kita miliki merupakan sebuah silinder pejal dengan
1
momen inersia 𝐼 = 2 𝑚𝑅 2 maka akan kita dapatkan sehingga kita dapat 𝐼𝛼 =
𝑵𝒊𝑩𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝜽 𝟐 𝑵𝒊𝑩𝑨 𝐬𝐢𝐧 𝜽
𝑁𝑖𝐵𝐴 sin 𝜃 sehingga kita dapatkan 𝜶 = 𝟏 = .
𝒎𝑹𝟐 𝒎𝑹𝟐
𝟐
Selanjutna kita dapat menhitung besarnya kecepatan sudut putaran motor setelah
bekerja selama t sekon

2. Ampere meter.
Amperemeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya kuat arus listrik.
Sebuah amperemeter terdiri dari kumparan dan magnet permanen.
Pada prinsipnya , amperemeter ini ada dua jenis, yaitu jenis kumparan berputar dan
jenis magnet berputar. Ketika arus listrik dialirkan pada kumparan,maka pada
kumparan akan timbul torsi yang akan memutarkan jarum. Semakin besar arus yang
masuk maka torsi yang dihasilkan akan semakin besar, sehingga penyimpangan jarum
amperemeter akan semakin jauh .

3. Akselerator
Adalah suatu alat yang berfungsi untuk memepecepat partikel bermuatan. Dalam
suatu reactor, sangat diperlukan neutron bebas untuk menembak inti atom. Untuk
mendapatkan neutron bebas, perlu dipisahkan dulu proton dengan neutron. Maka
untuk memisahkan antara partikel bermuatan dengan neutron, sebelumnya partikel
tersebut dilewatkan dulu kedalam medan magnet yang kuat. Akibatnya partikel yang
bermuatan akan dibelokkan dalam medan magnet dan partikel yang tidak bermuatan
akan tetap bergerak lurus.

Pada gambar di atas, sebuah partikel bermuatan positif sebesar 𝑞 bergerak dengan
kecepatan 𝑣 dalam medan magnet 𝐵, sehingga partikel tersebut mengalami gaya magnet 𝑭 =
𝒒𝒗𝑩 , sehingga partikel tersebut bergerak melingkar dalam suatu lintasan berjari-jari 𝑅
𝒎𝒗𝟐
Akibatnya partikel mengalami gaya sentripetal 𝑭𝒔 = Karena gaya tersebut terjadi secara
𝑹
𝒎𝒗𝟐
bersamaan, maka besarnya gaya magnet sama dengan gaya sentripetal 𝒒𝒗𝑩 = 𝑹

Sehingga akan kita dapatkan besarnya jari-jari lintasan partikel sebesar 𝑹 = 𝒎𝒗/𝒒𝑩

Dari persamaan terakhir kita akan dapat melihat, bahwa jari-jari lintasan partikel yang
melewati medan magnet akan berbeda. Misalnya jika electron dan proton melewati medan
magnet seperti itu, maka jari-jari proton akan lebih besar, karena massa electron lebih besar
daripada massa electron.

Percobaan Thomson

Adalah percobaan yang sangat terkenal karena dalam percobaan ini ditemukan
electron yanag bermuatan negative. Percobaan ini lebih dikenal dengan pecobaan 𝒆/𝒎 ,
karena hasil utama dari percobaan ini adalah nilai perbandingan antara muatan dan massa
electron. Percobaan ini dilakukan dalam tabung katoda seperti pada gambar di bawah ini
Elektron yang ditembakkan dari katoda akan melintasi medan listrik E dan medan magnet B
dan akan menumbuk layar, sehingga layar mengalami fluorescence . electron yang
ditembakkan dari beda potensial𝑉 dengan kecepatan 𝑣 , mempunyai energy kinetic
1
elektron𝐸𝑘 = 2 𝑚𝑣 2 karena energy kinetic tersebut berasal dari energy potensial listrik 𝐸𝑝 =
1 2𝑞𝑉
𝑞𝑉, maka 𝑚𝑣 2 = 𝑞𝑉 sehingga akan kita dapatkan 𝑣 = √
2 𝑚

𝐸 2𝑞𝑉
Dalam bahasan terdahulu kita sudah mendapatkan bahwa = 𝐸/𝐵 , maka 𝐵 = √ 𝑚

𝐸2 2𝑞𝑉
Jika kita kwadratkan persamaan di atas, maka akan kita dapatkan 𝐵2 = Dengan
𝑚
𝑉 𝑒 𝐸2
memasukkan nilai = 𝑑 , maka akan kita dapatkan 𝑚 = 2𝑉𝐵2. Semua besaran pada ruas kanan
𝑒 𝑒
adalah besaran yang dapat diukur, sehingga nilai 𝑚 dapat ditentukan. Nilai yang
𝑚
didapatkan Thomson adala

UJI KOMPETENSI

1 Sebuah kawat lurus panjang yang dialiri arus dari arah timur ke barat sebesar 2 A.
Hitung besar dan arah medan magnet tepat 2 cm di bawah kawat.
2. Sebuah penghantar panjang dialiri arus 10 A, maka tentukan besarnya induksi
magnetic di titik yang berjarak 10 cm dari kawat!

3. Dua kawat panjang dialiri arus listrik sama besar dan arahnya berlawanan. Tentukan:

a. kuat medan listrik tepat di tengah- tengah kedua kawat


b. kuat medan listrik di titik yang berjarak 1 cm di kiri kawat pertama
c. letak titik yang medan magnetnya sama dengan nol
4. Dua kawat sejajar berarus listrik, dengan arah yang sama. Jarak antar keduanya 20
cm, i1 = 2 A dan i2 = 4 A. Hitung induksi magnet pada titik P yang berada di tengah-
tengah antara kedua kawat.
5. Dua kawat yang lurus dan sejajar masing-masing dialiri arus listrik yang searah 6 A
dan 9 A. Kedua kawat terpisah pada jarak 15 cm. Pada jarak berapa dari kawat 6 A
induksi magnet di titik tersebut yang bernilai nol?
6. Kawat ¼ lingkaran dengan jari-jari 3 m dialiri arus 6 A. Hitung besar dan arah induksi
magnet di titik P.

7. .Kawat konduktor dibentuk seperti gambar di bawah ini. Kawat tersebut dialiri arus
listrik I = 4 A. Hitung besar dan arah medan magnet di titik R

8. Perhatikan gambar !

Loop kawat pada gambar memiliki jari-jari, R = 10 cm. Jika arus pada loop
tersebut 1,5 A, besar induksi magnet di titik P adalah ....
9. Kawat panjang dan kawat melingkar masing-masing dialiri arus 10 A, jika posisi
kawat seperti ditunjukkan pada gambar di bawah, tentukan besar induksi magnet di
pusat kawat melingkar adalah (titik O)!

10. Hitung besarnya d jika medan magnet di titik P sama dengan nol.
11. Tentukan induksi magnetic di pusat dan di ujung sebuah selenoida yang panjangnya
60 cm dengan diameter 3 cm dan terdiri atas 3000 lilitan, jika arus yang mengalir
dalam selenoida tersebut sebesar 5 A.
12. Sebuah selenoida memiliki panjang 50 cm dan diameter 2 cm. Jika arus listrik yang
mengalir pada selenoida adalah 1 A ternyata induksi magnet di pusat selenoida adalah
20π mT. Tentukan jumlah lilitan selenoida tersebut!
13. Sebuah toroida dengan jari-jari efektif 40 cm dialiri arus listrik sebesar 10 A dan
terdiri atas 600 lilitan. Tentukanlah besar induksi magnetic di sumbu toroida tersebut!
14. Suatu muatan positif 0,2 C bergerak dengan kecepatan 2 m/s menuju utara dalam
medan magnet yang besarnya 5 Wb/m2berarah ke barat, tentukan besar dan arah gaya
yang dialami oleh muatan tersebut!
15. Sebuah kawat lurus memiliki panjang 120 cm dialiri arus 0,25 A ke atas. Bila ruang
tersebut dipengaruhi medan magnet 0,5 A dalam arah masuk bidang gambar, hitung
besar dan arah gaya Lorentz pada kawat tersebut.
16. Penghantar lurus 20 cm yang berarus listrik 5A dalam medan 1 T. Jika penghantar
mengapit sudut 60o terhadap garis gaya magnet, maka penghantar akan mengalami
gaya Lorentz sebesar ... .
17. Sebuah muatan sebesar +q bergerak dengan kecepatan v dalam suatu medan magnet
B. Bila sudut yang dibentuk kecepatan v dan medan magnet B adalah 30o, hitung
besar gaya magnet yang dialami muatan tersebut.
18. Elektron (q=1,6.10–19 C)bergerak dengan kecepatan 5.104 m/s sejajar dengan kawat
yang berarus 10 A. Jika jarak elektron ke kawat 1 cm, tentukan besar gaya magnet
yang dialami oleh elektron.
19. Dua penghantar lurus sejajar dialiri arus listrik seperti pada gambar. Kedua kawat
dialiri arus listrik yang arahnya sama dengan besar masing-masing adalah 0,5 A dan
0,04 A. Hitung besar dan arah gaya magnet pada kawat kedua. (µo = 4π×10–7
Wb/Am).

20. Dua kawat lurus sejajar berjarak 20 cm satu sama lain sepert terlihat pada gambar.
Apabila kawat I1 = 0,5 A dan I2 = 4 A dalam arah yang sama. Hitung gaya tarik
persatuan panjang pada amsing-masing kawat.

21. Dua kawat lurus sejajar dialiri arus listrik seperti gambar mengalami gaya tolak
menolak persatuan panjang 4×10–7 N, besar dan arah arus pada kawat Q adalah ... .
22. Dua kawat sejajar L dan M terpisah sejauh 2 cm satu sama lain (lihat gambar). Pada
kawat M dialiri arus 4 A dan kedua kawat mengalami gaya tolak-menolak persatuan
panjang sebesar 6×10–5 N/m. Besar dan arah kuat arus pada kawat L adalah ...
(µo=4π.10–7 Wb/Am).

23. Kawat P dialiri arus listrik 6 A dengan arah ke atas seperti gambar berikut:

Jika µo = 4π×10–7 Wb/Am dan terjadi gaya tolak menolak per satuan panjang antara
kawat P dengan Q sebesar 1,2×10–5 N/m, maka besar dan arah arus listrik pada kawat
Q adalah ... .
24. Kawat P dan Q terpisah pada jarak 1 m, kawat P dialiri arus listrik 1 A seperti pada
gambar berikut!

Jika µo = 4π×10–7 Wb/Am dan terjadi gaya tarik menarik persatuan panjang antara
kawat P dengan kawat Q sebesar 10–7 N/m, maka besar dan arah arus pada kawat Q
adalah ... .
25. Kawat x dan y terpisah pada jarak 2 m, kawatx dialiri arus listrik 2 A ke kanan seperti
pada gambar berikut!

Anda mungkin juga menyukai