Anda di halaman 1dari 6

Tangerang, 1 Mei 2020

NAMA : JAFAR ARRASYID SULAEMAN

NPM : 3331190007

MK : FISIKA DASAR II

KELAS :C

TUGAS : TUGAS 5 ( Resume Hukum Biot Savart, Hukum Ampere)

HUKUM BIOT SAVART

Hukum Biot Savart menyatakan bahwa ini adalah hukum matematis yang menggambarkan medan
magnet yang dihasilkan oleh arus listrik yang stabil dalam elektromagnetisme fisika tertentu. Ia memberi
tahu medan magnet menuju besarnya, panjang, arah, serta kedekatan arus listrik.

Hukum ini adalah dasar untuk magnetostatik dan memainkan peran penting yang terkait dengan
hukum Coulomb dalam elektrostatika. Kapan statika magneto tidak berlaku, maka hukum ini harus diubah
dengan persamaan Jefimenko. Hukum ini berlaku dalam estimasi magnetostatik, & dapat diandalkan oleh
hukum Gauss (magnetisme) dan Ampere (sirkuital).

Medan magnetik akan muncul pada penghantar yang dialiri arus listrik. Konsep ini telah diterbitkan
oleh ilmuwan asal Denmark, yaitu Hans Christian Oersted (1777-1851). Dari hasil
penelitiannya, Oersted mengemukakan bahwa jika sebuah magnet didekatkan pada suatu penghantar
yang dialiri arus listrik, maka magnet tersebut akan menyimpang (terjadi simpangan). Penyimpangan ini
dibuktikan dengan menggunakan jarum kompas saat didekatkan pada kawat yang berarus.

Medan magnetic merupakan besaran vektor, jadi memilki besar dan arah. Vektoral medan diberi
simbol B , sedangkan medan besar diberi simbol B. Arah medan magnetik dapat ditentukan dengan jari
kanan, yaitu ibu jari menunjukkan arah listrik dan empat jari lainnya menunjukkan arah medan magnet.

Satuan medan magnetik adalah Tesla (T), dengan 1 T = 1 Ns / Cm

Lalu, bagaimana kita menghitung medan magnet besar yang ditimbulkan oleh arus listrik
tersebut? Penelitian dimulai tentang medan magnet yang dibuka oleh ilmuwan lain yang bernama Jean
Baptiste Biot dan Felix Savart. Karena dapat menentukan medan magnet yang ditimbulkan oleh kawat
berarus pada jarak tertentu. Temuan ini dikenal sebagai hukum Biot-Savart. Hukum Biot-Savat merupakan
perhitungan yang digunakan untuk menghitung medan magnetik yang dihasilkan oleh kawat berarus
listrik.
Berikut ini adalah beberapa penggunaan hukum Biot-Savart :
� Hukum Biot-Savart untuk medan magnet yang ditimbulkan oleh elemen arus

Hukum ini digunakan untuk menentukan medan magnet B di sembarang titik P pada
kawat. Biot dan Savart menyatakan bahwa medan magnet besar:
� berbanding lurus dengan arus listrik ( I );
� berbanding lurus dengan panjang elemen kawat penghantar ( dl );
� berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke elemen kawat penghantar ( r 2 );
� berbanding lurus dengan sinus sudut antara Arah arus dan garis penghubung titik itu ke
elemen kawat penghantar.

Secara matematis, dirumuskan sebagai berikut.

Dalam bentuk vektor,

Keterangan:
dB = perubahan medan magnet dalam tesla (T);
μ o = permeabilitas ruang hampa (4π x 10 -7 Wb / Am);
I = kuat arus listrik (A);
dl = perubahan elemen panjang (m);
θ = sudut antara elemen berarus dan jarak ke titik yang ditentukan medan magnetnya besar; dan
r = jarak titik P ke elemen panjang (m).
Untuk menghitung medan magnet total di sembarang titik yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik,
kamu dapat mengintegralkan persamaan di atas yang mencangkup semua elemen kawat dl , sehingga:

CONTOH SOAL :

Seutas kawat tembaga dengan panjang 1 cm dialiri arus listrik 125 A. Berapakah perubahan medan
magnetik di sebuah titik yang berjarak 1,2 m dari kawat jika titik itu adalah titik P yang arahnya tegak lurus
elemen kawat?

Diketahui:
μ0 = 4π x 10-7 Wb/A.m
dl = 10-2 m
r = 1,2 m
I = 125 A
Ditanyakan: dB ?
Jawab:
Panjang elemen kawat 1 cm lebih kecil daripada jarak antara titik sumber dan titik P, sehingga kalian dapat
menggunakan persamaan berikut.:

θ adalah 90o, sehingga didapatkan:

= (4π x 10-7 / 4π) (125x10-2sin90o/1,22)

= 86,8 x 10-9 Tesla


HUKUM AMPERE

Pada tahun 1820 Oersted ahli fisika Denmark menemukan bahwa jarum kompas beranjak bila ditaruh
di dekat kawat (penghantar, konduktor) yang berarus listrik. Ampere sadar betapa penting penemuan
Oersted itu. Ia segera mengadakan eksperimen. Dari eksperimennya, ia menemukan bahwa kumparan
bersifat sebagai magnet batang, bahwa besi lunak dalam kumparan berubah jadi magnet dan kumparan
yang berisi batang besi lunak jadi megnaet yang kuat, bahwa dua penghantar yang berdekatan yang
berairan arus listrik saling mengeluarkan gaya.

Akhirnya, Ampere menemukan hukum matematika untuk menghitung gaya tersebut. Hukum ini
kemudian terkenal dengan nama hukum Ampere. Yang menjadi dasar teori elektromagnet ciptaan Maxwell
(1865). Ampere merupakan ilmuwan pertama yang mengembangkan alat untuk mengamati bahwa dua
batang konduktor yang diletakkan berdampingan dan keduanya megalirkan listrik searah akan saling tarik
menarik dan jika berlawanan arah akan saling tolak menolak.

Bunyi Hukum Ampere itu sendiri yaitu “Integral garis induksi magnetik B melalui lintasan tertutup
sama dengan kali jumlah yang terlingkupi oleh lintasan tersebut”.Misalkan disuatu ruang terdapat medan
magnet B .Di dalam ruang tersebut kita buat sebuah lintasan tertutup S yang sembarang seperti gambar :
Kita perhatikan elemen lintasan DI . Anggap kuat medan magnet pada lintasan tersebut adalah B.
Integral perkalian B dan DI dalam lintasan S dapat memenuhi :

Dengan, ΣI adalah jumlah total arus yang di lingkupi S. Tanda ∮ menyatakan bahwa integral harus di
kerjakan pada lintasan tertutup

Hukum Ampere dalam kehidupan.

Banyak alat-alat listrik yang bekerjanya atas dasar kemagnetan listrik. Misalnya bel listrik, telepon, telegraf,
alat penyambung atau relai, kunci pintu listrik, detektor logam dan loudspeaker dll. Alat-alat ukur seperti
amperemeter, voltmeter dan galvanometer dapat dijelaskan dengan prinsip kemagnetan listrik. Berikut akan
dicontoh kan beberapa diantaranya ;

1. Bel Listrik.

Solenoida digunakan dalam banyak perangkat elektronika seperti bel pintu atau pengeras suara.
Untuk bel pintu ketika rangkaian di tutup dengan menekan tombol, kumparan secara efektif menjadi
magnet dan memberikan gaya pada batang besi. Batang tersebut ditarik ke dalam kumparan dan mengenai
bel.

Bel listrik terdiri atas dua elektromagnet dengan setiap solenoida dililitkan pada arah yang berlawanan.
Apabila sakelar di tekan, arus listrik akan mengalir melalui solenoid. besi akan menjadi magnet dan menarik
kepingan besi lentur dan pengetuk akan memukul bel. Tarikan kepingan besi lentur oleh electromagnet
akan memisahkan titik sentuh dan sekrup pengatur yang berfungsi sebagai interuptor. Arus listrik akan
putus dan teras besi hilang kemagnetannya. Kepinganbesi lentur akan kembali ke posisi semula. Proses ini
akan terjadi secara berulang ulang dengan sangat cepat.
Bagian-bagian utama bel listrik:
a. Sebuah magnet listrik (A dan B), berupa magnet listrik berbentuk U.

b. Pemutusan arus atau interuptor: C.

c. Sebuah pelat besi lunak: D yang dihubungkan dengan pegas E dan pemukul bel.
2. Relay.

Relai berfungsi sebagai saklar untuk menghubungkan atau memutuskan arus listrik yang besar pada
rangkaian lain dengan menggunakan arus listrik yang kecil. Ketika sakelar S ditutup, arus listrik kecil
mengalir pada kumparan. Teras besi akan menjadi magnet dan menarik kepingan besi lentur. Titik sentuh C
akan tertutup, menyebabkan rangkaian lain membawa arus besar yang akan tersambung. Apabila sakelar S
di buka, teras besi akan hilang kemagnetannya. Keping besi lentur kembali ke kedudukan semula. Titik
sentuh C terbuka dan rangkaian listrik lainnya terputus.Bagian-bagian Relai diantaranya Magnet listrik,
Sauh, Kontak dan Pegas.

3. Speaker.

Proses speaker coil bergerak dan kembali keposisi semula sebagai berikut. Elektromagnet di posisikan
pada suatu bidang magnet yang konstan yang diciptakan oleh sebuah magnet permanen. Kedua magnet
tersebut, yaitu elektromagnet dan magnet permanen, berinteraksi satu sama lain seperti 2 magnet yang
berhubungan pada umunya. Kutub positif pada elektromagnet tertarik dengan kutub negatif magnet
permanen dan kutub negatif pada elektromagnet ditolak oleh kutub negative magnet permanen. Ketika
orientasi kutub electromagnet bertukar, bertukar pula arah gaya tarik menariknya. Dengan cara seperti ini,
arus bolak balik secara konstan membalikakkan dorongan magnet antara voice coil dengan magnet
permanen.

Contoh soal sederhana

Tentukan besar medan magnet yang kuat di titik P yang terletak pada poros yang menghantar melingkar
pada jarak 8 cm jika kuat arus yang mengalir pada kawat adalah 1 A!

Jawab :

Anda mungkin juga menyukai