Anda di halaman 1dari 17

RESUME FISIKA DASAR 2

MEDAN MAGNET

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5
1. Selvi Indri Wati (22033111)
2. Sinar Alfa Aulia Z (22033112)
3. Ummil Aini (22033120)

Dosen Pengampu : Silvi Yulia Sari, S.Pd., M.Pd

DEPARTEMEN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2023
MEDAN MAGNETIK

1. PENGERTIAN MEDAN MAGNET


Tahun 1269, de Maricourt melakukan studi tentang magnet dan
mengamati adanya sepasang kutub pada benda magnetik. Kutub-kutub ini
kemudian dinamakan dengan “kutub utara” dan “kutub selatan”. Jika kutub yang
sama didekatkan maka akan saling menolak, dan sebaliknya jika kutub yang
berlainan didekatkan akan saling menarik.

Fenomena kemagnetan telah lama dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia.


Ada batuan tertentu yangmenarik potongan besi, jarum kompas dapat bergerak
sebagai navigasi pelayaran Medan Magnetik adalah ruang magnet dimana gaya
magnet masih bisa kita rasakan. Satuan medan magnet (dalam SI): tesla (T) atau
Medan Magnetik N A-1m-1.
Dari sekian banyak penyebab (sumber) magnet bumi, yang penyebab
terbesar adalah karena faktor perputaran inti bumi yang bersifat cair. Inti cair bumi
terdiri dari lelehan besi dan nikel bertemperatur 5000oC yang berputar sedemikian
sehingga menghasilkan medan magnet yang arahnya dari selatan menuju utara
bumi. Karena lelehan besi dan nikel ini mengandung sejumlah muatan listrik yang
berputar mengelilingi sumbunya maka akan timbul medan magnet yang arahnya
Gambar 3. Gaya saling-tolak dan saling-tarik pada magnet, serupa dengan gaya
Coulomb dalam Elektrostatik Gambar 4. Kutub geografis dan kutub magnetis
berselisih sekitar 11,5o Gambar 5. arah putaran lelehan logam dalam perut bumi
Medan Magnetik Page 2 of 15 sesuai dengan aturan tangan kanan, yang membuat
bumi menjadi sebuah magnet raksasa dengan kutub-selatan magnet di utara, dan
kutub-utara magnet di selatan (meskipun kita katakan kutub utara magnet di utara
karena kompas kita menunjuk ke sana). Keberadaan medan magnetik bumi inilah
yang melindungi kita dari radiasi elektomagnetik matahari atau dikenal sebagai
sebagai sabuk Van Allen.
Medan magnet adalah ruang atau daerah disekitar magnet yang masih
dipengaruhi oleh gaya magnet tersebut. Medan magnet digambarkan dengan garis-
garis gaya magnet dan dinyatakan dengan anak panah.
SUMBER-SUMBER MEDAN MAGNET : ARUS DAN MUATAN LISTRIK
MENGHASILKAN MEDAN MAGNET
1. Medan Listrik Dari Suatu Muatan Bergerak
Medan magnet dapat dihasilkan dari suatu muatan listrik q yang bergerak
dengan kecepatan v. Medan magnet yang dihasilkan pada jarak r dari muatan bergerak
q adalah sebesar :

…(1)
di mana µo adalah kostanta permeabilitas udara yang besarnya 4πx10-7
N/A2. r merupakan jarak dari muatan terhadap titik di mana medan magnet diukur
dan r vektor satuan dengan arah tegak lurus permukaan yang dibentuk perkalian
vektor v dan r.
Contoh Soal :
Jarak antara titik P dan muatan -20 mikro coulomb adalah 10 cm. Tentukan
kuat medan listrik dan arah medan listrik pada titik P?
Diketahui :
Muatan listrik (q) = -20µc = -20 x C
Jarak antara titik P dengan jarak muatan = 10 cm = 1x m
k = 9x
Ditanya : besar dan arah medan listrik di titik P ?
Jawab :
E=k
= (9x = = 180 (10³)(10²)
= 180 x = 1,8 x N/C
Jadi muatan listrik negatif karena arah medan listrik menuju muatan dan menjauhi
titik P.
2. Medan Magnet Di Sekitar Kawat Berarus Listrik
Medan magnet di sekitar kawat berarus listrik ditemukan secara tidak
sengaja oleh Hans Christian Oersted (1770-1851), ketika akan memberikan kuliah bagi
mahasiswa. Oersted menemukan bahwa di sekitar kawat berarus listrik magnet
jarumkompas akan bergerak (menyimpang).
Penyimpangan magnet jarum kompas akan makin besar jika kuat arus
listrik yang mengalir melalui kawat diperbesar. Arah penyimpangan jarum kompas
bergantung arah arus listrik yang mengalir dalam kawat.Gejala itu terjadi jika kawat
dialiri arus listrik. Jika kawat tidak dialiri arus listrik, medan magnet tidak terjadi
sehingga magnet jarum kompas tidak bereaksi.Perubahan arah arus listrik ternyata
juga mempengaruhi perubahan arah penyimpangan jarum kompas. Perubahan
jarum kompas menunjukkan perubahan arah medan magnet.
Arah dari medan magnet dapat dilihat melalui aturan tangan kanan dengan ibu
jari menunjuk arah arus lisrik dan keempat jari lain yang mengepal menunjukkan arah
medan megnet. Besarnya medan magnet bergantung dari bentuk kawat berarus dan
dapat dihitung dengan hukum Biot-Savart.Untuk kawat berarus, kita hanya
menggantikan qv pada persamaan (1) di atas dengan elemen arus Idl, karena keduanya
identik, sehingga diperoleh :

….(2)
r adalah jarak suau titik dengan kawat berarus. Persamaan (2) ini dikenal
sebagai hukum Biot-Savart.

Contoh soal :
Diketahui sebuah kawat melingkar memiliki jari-jari sebesar 10 cm dialiri arus 4 A
dengan banyak lilitan kawat 8 lilitan. Coba hitung berapa besar gaya medan magnet
kawat tersebut?
(µ0= 4 x 10⁻ ⁷ Wb/Am)

Diketahui :

I =4 A
r= 10 cm = 0,1 m = 1x

Pembahasan:

Kita gunakan rumus medan magnet kawat melingkar yaitu

3. Kawat Lingkaran Barus Listrik


Medan Magnet Di Pusat Lingkaran
Untuk kawat yang dibentuk lingkaran, maka medan magnet di pusat lingkaran adalah

Karena sudut θ yang dibentuk antara vektor dl dengan vektor satuan r pada setiap titik
adalah 900, maka dlxr akan menghasilkan :

jika dl diintegrasi untuk seluruh lingkaran maka total lintasan adalah keliling lingkaran =
2πr, maka :

Maka medan magnet dari sebuah lingkaran kawat berarus listrik di pusat lingkaran adalah :

Kawat seperempat lingkaran dialiri arus 5 A.Jika jari-jari kawat melingkar adalah 40 cm,
tentukan kuat medan magnet di titik P
jawab :
Kuat medan magnet oleh kawat seperempat lingkaran di titik P

Medan Magnet Sepanjang Sumbu Kawat Melingkar


Untuk menghitung medan magnet pada suatu titik P sepanjang sumbu sejauh x
dari pusat kawat lingkaran berarus berjari-jari R, kita gambarkan kembali sebuah kawat
lingkaran berarus listrik sebagai berikut :

Dengan menggunakan hukun Biot-Savart ;

Dimana r, yaitu jarak dari suatu titik dalam kawat ke titik P, menurut hukun sepertiga
Phytagoras dapat dituliskan sbb;

Sudut yang dibentuk vector dl dengan vector satuan r adalah 900, sehingga ;

Komponen medan magnet yang akan kita hitung hanyalah arah x saja dBx, mengingat
medan magnet arah z akan saling menghilangkan, demikian pula medan magnet pada arah
y. Untuk medan magnet komponen-x di P berlaku hubungan :
Jika kita lakukan proses integrasi pada dl untuk seluruh lingkaran,nilai x dan R tidak akan
berubah sehingga dapat dianggap konstanta, sehingga ;

Integral lingkaran dari dl adalah keliling lingkaran 2, sehingga ;

Contoh Soal :
Tentukan besar kuat medan magnet di titik P yang berada pada poros suatu penghantar
melingkar pada jarak 8 cm jika kuat arus yang mengalir pada kawat adalah 1 A!

Jawab :
4. Solenoida
Solenoida adalah induktor yang terdiri gulungan kawat yang kadang di Besarnya kuat
medan magnet yang dihasilkan pada sebuah titik P pada sumbu di dalam solenida dapat
difikirkan sebagai jumlah dari medan magnet. Secara skematik bentuk dari solenoida
dapat dilihat pada gambar 11 di mana solenoida terdiri dari n buah lilitan kawat berarus
listrik I, medan magnet yang dihasilkan memiliki arah seperti pada gambar, di mana kutub
utara magnet mengikuti aturan tangan kanan 1.

Besarnya kuat medan magnet yang dihasilkan pada sebuah titik P pada sumbu di
dalam solenida dapat difikirkan sebagai jumlah dari medan magnet yang dihasilkan
sebuah kawat berbentuk lingkaran yang telah kita hitung sebelumnya, dengan x yang
berubah, sehingga dari persamaan ;

jika solenoida memiliki panjang L yang terdiri dari N buah lilitan, maka jumlah lilitan
persatuan panjang sebut saja n adalah n=N/L. Maka jika kita jumlahkan seluruh lilitan
sebanyak ndx, kita harus melakukan integrasi untuk seluruh dx dari –x1 ke x2 :
Contoh soal :
Suatu solenoida yang panjangnya 2 m memiliki 800 lilitan dan jari-jari 2 cm. Jika
solenoida dialiri arus 0,5 A, tentukan induksi magnetik:
a. di pusat solenoida,
b. di ujung solenoida!

Penyelesaian:
panjang solenoida, l = 2 m
banyak lilitan, n = 800
arus listrik, I = 0,5 A

a. Induksi magnetik di pusat solenoida

b. Induksi magnetik di ujung solenoid


2. GAYA PADA MUATAN DALAM PENGARUH MEDAN MAGNET
2.1. GAYA LORENZ
Seperti halnya gaya elektrostatik (gaya Coulomb) pada kasus medan listrik, dalam
medan magnetik pun terdapat gaya magnetik yang serupa dengan gaya Coulomb. Gaya
magnetik ini terjadi jika sebuah partikel bermuatan q bergerak dengan kecepatan v dalam
pengaruh medan magnet B. Akibat pergerakan muatan ini akan timbul gaya magnetik Fm
yang besarnya :

Arah dari gaya magnetic ini, sesuai dengan atiran tangan kanan 2 adalah tegak
lurus terhadap bidang yang dibentuk vector v dengan B. Kita ingat jika muatan q berada
dalam suatu medan listrik E, maka akan timbul gaya elektrostatik (Coulomb) :

Beberapa perbedaan penting antara kedua gaya di atas adalah :


1. Gaya listrik selalu sejajar dengan arah medan listrik, sedangkan arah gaya
magnetik selalu tegak lurus pada medan magnetik
2. Akibatnya gaya listrik akan menghasilkan kerja, sedangkan pada gaya magnetik
tidak dihasilkan kerja
3. Gaya listrik tidak bergantung pada kecepatan muatan, sedangkan gaya magnetik
bergantung kecepatan. Hal ini berarti jika muatan listrik diam, hanya gaya listrik
(Coulomb) yang muncul.

• KAIDAH TANGAN KANAN GAYA LORENTZ


Jika arah arus listrik tegak lurus dengan arah pada medan magnet, akan terjadi
gaya magnetik yang maksimal (sin 90º = 1). Dengan kata lain, agar gaya magnetik
dapat terbentuk secara maksimal, medan magnet harus dikondisikan tegak lurus
dengan arus listrik yang mengalir.
Sementara itu, menentukan arah gaya lorentz dapat melalui kaidah tangan seperti
gambar di bawah ini:

Untuk kaidah tangan kanan gaya lorentz yang pertama menggunakan tiga jari, yaitu:

Ibu jari = arah arus listrik (I).


Jari telunjuk = arah medan magnet (B).
Jari tengah = arah gaya lorentz (F).
Untuk kaidah tangan yang kedua menggunakan telapak tangan kanan yang terbuka serta
lebih mudah digunakan, terlebih jika sudut α≠90º, yaitu:

Ibu jari = arah arus listrik (I).


Keempat jari lainnya = arah medan magnet (B).
Telapak tangan = arah gaya lorentz (F).
Perlu diketahui bahwa besarnya sudut α tidak memengaruhi arah gaya magnetik. Hal ini
karena arah gaya tersebut tegak lurus dengan arah arus listrik serta medan magnet.
Contoh soal :

Sebuah kawat dengan panjang 1 m berarus listrik 10 A. Jika


kawat diletakkan dalam medan magnet 0,01 T yang arahnya
membentuk sudut 30° terhadap arah arus maka gaya magnet yang
dialami kawat sebesar …

Pembahasan:

Diketauhi:
L=1m
I = 10 A
B = 0,01 T
α = 30°

Ditanya: F = ?

Jawab:

F = B . I . L sin α
F = 0,01 T . 10 A . 1 m . sin 30°
F = 0,05 N

Jadi gaya magnet yang dialami kawat adakah A. 0,05 N

GAYA PADA KAWAT BERARUS LISTRIK DALAM PENGARUH MEDAN


MAGNET
Kawat yang dialiri arus listrik secara mikroskopis adalah merupakan sejumlah muatan
yang bergerak. Dengan demikian, jika kawat tersebut berda dalam pengaruh medan
magnet, maka kawat beraruslistrik pun mengalami gaya magnetik seperti halnya muatan
bergerak.

2.2. SPEKTOMETER MASSA


Spektrometer massa adalah alat yang dapat menentukan massaatom dengan teliti. Alat
ini memanfaatkan prinsip gaya Lorentz. Atom yangakan diukur massanya mula-mula
diionisasi sehingga bermuatan positif.Ion tersebut ditembakkan dalam medan magnet
yang diketahui besarnya.Jika laju ion dapat ditentukan maka masa atom dapat dihitung
berdasarkanpengukuran jari-jari lintasannya.

a. Selektrom Kecepatan
Selektro kecepatan merupakan sebuah alata yang digunakan untuk menghitung
massa atom, maka dihitung dulu laju ion. Selektro kecepatan memanfaatkan gaya
listrik dan gaya magnet. Medan magnet dan medan listrik dibangkitkan dalam
suatu ruang dalam arah yang saling tegak lurus. Seperti pada gambar

Adalah ilustrasi selektron kecepatan untuk partikel bermuatan listrik. Partikel

bermuatan ditembakkan kedalam ruangan yang mengandung dua medan dengan


masing-masing medan melakukan gaya pada partikel.
i. Gaya yang dilakukan medan listrik : q. E
ii. Gaya yang dilakukan medan magnet : q. v.B
Besar medan listrik dan medan magnet sama besar diatur sedemikian rupa,
sehingga kedua gaya sama besar dan berlawanan arah. Dalam kedaan tersebut
partikel tidak mengalami pembelokan. Agar lintasan partikel lurus, maka harus
terpenuhi
q. E = q.v.B atau

b. Spektrometer Massa Lengkap


Mengandung selektron kecepatan (yang mengandung medan listrik dan
medan magnet yang berarah tegak lurus) dan ruang pembelokan yang
mengandung medan magnet saja. Selektron kecepatan memilih partikel dengan
laju tertentu yang memasuki ruang pembelokan. Diruang pembelokan, jari-jari
lintasan partikel diukur sehingga berdasarkan informasi laju yang dihasilkan oleh
selektron kecepatan dan dengan mengukur jari-jari lintasan, maka massa atom
dapat ditentukan dengan mudah. Gambar adalah xkema spektrometer massa.

Berdasarkan gambar diatas, laju partikel yang lolos selektor kecepatan memenuhi

Dengan E, kuat medan listrik pada selektror kecepatan dan B1 kuat medan magnet
pada spektor kecepatan.

Atom membelok dalam ruang pembelokan, sehingga massanya memenuhi


= =

Dengan B2 kuat medan magnet pada ruang pembelokan, E jari-jari lintasan atom
pada ruang pembeloakan dan q muatan atom.

2.3. ELEKTROMOTOR
Elektromotor merupakan suatu alat penggerak yang menggunakan sumber energi
listrik yang diubah menjadi tenaga gerak atau putar. Prinsip kerja elektromotor yaitu
menggunakan prinsip elektromegnetik, dimana listrik digunakan sebagai sumber
energi utama yang dihasilkan dari pembangkit listrik. Contohnya pompa air, mesin
kipas angin, blender, hair dryer, mikser dan lain-lain. Jenis-jenis elektromotor :
1. Elektromotor DC
Jenis alat ini memanfaatkan sumber tenaga listrik yang berasal dari listrik DC,
seperti menggunakan adabtor DC. Jenis motor listrik ini, terdiri dari dua
kumparan yang terdapata pada protor dan stator untuk menghasilkan
perbedaan kutub daya magnet. Contohnya aki dan baterai.
2. Elektromotor AC
Mesin listrik AC menggunakan tenaga listrik AC atau arus bolak balik.
Sumber listrik di AC biasanya berasal dari genset AC dan listrik PLN.
3. MEDAN MAGNET OLEH ARUS LISTRIK
3.1. Percobaan Oersted
Pada tahun 1820, Oersted mendemonstrasikan suatu percobaan dalam
kuliahnya. Oersted meletakkan percobaan dalam kuliahnya. Oersted
meletakkan kawat di atas jarum magnet. Pada saat itu, jarum kompas
menunjukkan arah utara seperti biasanya. Dilansir dari American Physical
Society, kemudian Oersted menghubungkan kawat kedua ujung batrai untuk
mengalirkan arus listrik kedalamnya. Ketika kawat mulai dialiri arus, terlihat
perubahan pada jarum kompas.
Hasil percobaan Hans Christian Oersted adalah jarum kompas dibelokkan
oleh arus listrik dan jarum tersebut berbelok kearah yang berlawanan ketika
arus listrik dibalikkan. Artinya keberadaan listrik tida hanya mempengaruhi
magnet, tetapi juga arah arus listrik menentukan perubahan.

3.2. Hukum Biot-Savart


Besarnya medan magnet disekitar arus listrik dapat ditentukan dengan
hukum Biot-Savart. Misalkan kita memiliki sebuah kawat konduktor yang
dialiri arus I ambil elemen kecil kawat tersebut yang memiliki panjang dL.
Arah Dl sama dengan arah arus, elemen kawat tersebut dapat dinyatakan
dalam notasi vektor dL. Misalkan kita ingin menentukan medan magnet pada
posisi p dengan vektor posisi r terhadap elemen kawat.

Kuat medan magnet dititik p yang dihasilka oleh elemen Dl diberikan oleh
hukum Biot-Savart

Dengan disebut permeabilitas magnetic vakum = 4


Dari bentuk ruang kanan menjadi jelas bahwa arah medan magnet yang
dihasilkan satu elemen tegak lurus bidang yang dibentuk elemen tersebut
dengan vektor jarak dari elemen ke posisi pengamatan.

Contoh soal :
Jawab :

3.3. Hukum Ampere


Andre Marie Ampere adalah penemu elektromagnet atau penemu hukum
ampere. Hukum ampere menggambarkan hubungan antara induksi magnetik
dan kuat arus listrik. Bunyi hukum ampere yaitu “Untuk semua bentuk lintasan
tertutup yang mengelilingi penghantar berarus I didalam vakum, medan
magnet yang ditimbulkan selalu sedemikian sehingga berlaku :”
…(1)
dL = elemen panjang dari lintasan tertutup
= sudut antara B dengan dL
I = total kuat arus yang dilingkupi ole lintasan tertutup

Dengan adalah keliling lingkaran, maka persamaan (1) dapat ditulis menjadi :
(B)(
DAFTAR PUSTAKA

Anonym. https://slideplayer.info/amp/3750064/

Giancolli, Dauglass C.2001. Fisika jilid 1 (terjemahan). Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai