PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Listrik sangat dibutuhkan pada zaman modern saat
ini. Karena sesuai dengan perkembangan zaman, manusia
ingin sesuatu yang lebih praktis dan cepat. Oleh karena itu
para ilmuan berusaha menemukan alat-alat yang dapat
mempermudah
pekerjaan
manusia.
Alat
tersebut
kimia
dan
energi
gerak.
Sulit
dibayangkan
telah
dijalani
dalam
sejarah
teknologi
sepaerti
sekarang
ini.
Sejarah
Oleh
karena
itu,
mengubah
hasil
ilmu
terorganisir
dan
menunggu
kita
menyadari
kita.
Dalam
sejarah
perkembangan
listrik
dari
penemuan-penemuan
mengenai
BAB II
PEMBAHASAN
2.1.
Definisi Listrik
Listrik adalah aliran elektron-elektron dari atom ke
atom pada sebuah penghantar. Semua atom memiliki
partikel yang disebut elektron terletak pada orbitnya
mengelilingi proton. Atom yang paling sederhana adalah
atom Hydrogen (Atom Air), yaitu hanya mempunyai satu
elektron yang mengelilingi satu proton.
2.2.
Definisi Magnet
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang
mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet (magnit)
berasal dari bahasa Yunani magntis lthos yang berarti
batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di
Yunani
pada
masa
lalu
yang
kini
bernama
Manisa
magnet
yang
dijumpai
pada
benda-benda/alat-alat
elektro,
berbeda
arus
listrik.
Begitu
arus
listrik
dimatikan,
2.4.
Medan Magnet
Kemagnetan Seperti halnya kelistrikan, tidak dapat
dirasakan
tapi
dapat
dilihat
oleh
Hans
Cristian
Oersted.
Odersted
ketahui
bersama
bahwa
jarum
kompas
akan
besar
medan
magnet
magnetik
yang
lurus
berarus
listrik
dapat
ditentukan
yang
digunakan
untuk
menentukan
arah
medan
kumparan.
Ujung
kumparan
yang
pertama
kali
pedoman
menentukan
telapak
tangan
menghadap
ke
depan,
Untuk
mengamati
bentuk
magnet
medan
di
sekitar
penghantar
lurus,
lewatkan penghantar
itu
pada
sehelai
karton
disekitarnya
yang
ditaburi
pola
lingkaran
sepusat
dengan
medan
magnet
disekitar
penghantar
lurus
arah
medan
magnet
Berdasarkan perumusan matematik oleh BiotSavart maka besarnya kuat medan magnet
disekitar kawat berarus listrik dirumuskan
dengan :
Keterangan : B
0
= Medan magnet ( T )
= Permeabilitas ruang hampa
(4
10
Wb/amp. M)
10
Wb/amp. M)
10
10
Wb/amp.
M)
I = kuat arus listrik ( A )
N = Jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida ( m )
Dengan arah medan magnet ditentukan dengan
kaidah tangan kanan. Arah arus menentukan arah
medan magnet pada Solenoida.
11
107
Wb/amp.
M)
I = kuat arus listrik ( A )
N = Jumlah lilitan dalam solenoida
L = panjang solenoida ( m )
12
107
Wb/amp. M)
2.5.
13
14
15
16
10
Wb/amp. M)
*catatan :
Jika I1 = I2 = I , dan = 1 meter maka FL = 0 I2 / 2.a
Jika I = 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL =
4. 10-7 ( 1 )2 / 2.1 = 2 . 10-7 N
Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1
ampere ditentukan sebagai berikut :
*Definisi :
1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua
kawat sejajar yang berjarak satu meter satu sama
lain sehingga jika kedua arus itu searah maka tiap
satu satuan panjang
( 1 m ) kawat akan saling
tarik-menarik dengan gaya sebesar 2 x 10-7 N.
17
Gambar a.
Gambar b.
18
FL = q . v . B sin
19
20
Induksi Elektromagnetik
Induksi Elektro magnetik merupakan
pembangkit energi listrik dari medan magnet.
Induksi elektromagnetik terjadi pada suatu
kumparan jika ada perubahan jumlah garis gaya
magnet yang dilingkupi setiap saat.
Alat untuk menghitung arah dan besar induksi dalam
suatu rangkaian adalah GALVANOMETER.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini :
Penjelasannya :
Ketika kutub utara magnet digerakkan memasuki
kumparan, jarum galvanometer menyimpang ke
salah satu arah (misalnya ke kanan). Jarum
galvanometer segera kembali menunjuk ke nol (tidak
menyimpang) ketika magnet tersebut didiamkan
sejenak di dalam kumparan. Ketika magnet batang
dikeluarkan, maka jarum galvanometer akan
21
22
1. Fluks magnetik
Fluks magnetik divisualisasikan sebagai sejumlah
garis medan magnetik yang memotong tegak
lurus suatu bidang. Fluks magnetik didefinisikan
sebagai hasil kali antara komponen induksi
magnetik tegak lurus bidang dengan luas
bidang A.
= = ( cos ) = cos
Dengan adalah sudut apit terkecil antara arah
induksi magnetic B dengan arah normal bidang n.
Arah normal bidang adalah arah tegak lurus
terhadap bidang.
2. Hukum faraday
23
= B . L . v sin
Keterangan : L = panjang kawat ( m )
v = kecepatan kawat ( m/s )
= sudut antara B dengan v
24
25
= N . B . A . sin t
keterangan : A = luas penampang kumparan
= frekuensi sudut putaran
5. Transformator
26
27