A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Manusia diberikan anugrah oleh Allah yang maha kuasa, dengan akalnya manusia dapat
mengembangkan dirinya, bekerja mengelola dan mengolah alam, yang semuanya dengan tujuan
memenuhi kebutuhan hidup.
Seiring dengan perkembangan zaman, berkembang pula ilmu pengetahuan manusia. Dengan
kemampuan segala daya akalnya, manusia menemukan dan menciptakan teknologi untuk menunjang
kehidupan dimuka bumi ini. Salah satunya menemukan dan membuat alat untuk meringankan dan
memudahkan melakukan pekerjaan yang disebut dengan pesawat sederhana. Penggunaan pesawat ini
banyak kita jumpai dalam kehidupan sehari- hari, misalnya ketika menolong kita menggunakan pisau
atau gunting , tukang kayau mencabut paku dengan palu pencabut paku, orang yang mengangakat
beban keatas truk dengan menggunakan bidang miring, orang yang mengambil air dengan
menggunakan katrol dan sebagainya.
Dalam praktikum percobaan enam dibahas tentang dinamika sistem katrol, dimana katrol ini merupakan
suatu roda dengan bagian berongga disepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel. Katrol ini bisanya
digunakan dalam suatu rangkaian yang dirancang untuk mengurangi jumlah gaya yang
dibutuhkan untuk mengangkat suatu beban. Kerja katrol terjadi sewaktu gaya diberikan dan
menyebabkan gerak sepanjang suatu jarak tertentu kerja yang timbul adalah hasil gaya dan jarak,
jumlah yang dibutuhkan untuk mencapai sesuatu bersifat konstan walaupun demikian jumlah gaya
dibutuhkan untuk mencapai hal ini dapat dapat dikurangi dengan menerapkan gaya yang lebih sedikit
terhadap jarak yang lebih jauh dengan kata lain, peningkatan jarak akan mengurangi gaya yang
dibutuhkan, rasio antara keduanya disebut keuntungan mekanik.
2. Tujuan
b. Untuk menyelidiki perbedaan percepatan dua benda yang bekerja pada sistem dua atau tiga katrol.
c. Untuk mendapat hubungan antara gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan gaya
yang diperlukan untuk mengangkat beban tanpa menggunakan katrol.
B. KAJIAN TEORI
Pada tali yang dilingkarkan pada katrol dengan radius R. Katrol dipercepat dari keadaan diam sampai
mencapai laju sudut dalam waktu t, katrol dianggap berotasi sekitar pusatnya seperti pada gambar 1
dibawah ini.
Misalnya gaya F bekerja pada sisi katrol dan untuk rotasi katrol sehingga didapatkan persamaan :
Persamaan diatas menunjukan persamaan bebas benda. Dua buah gaya yang bekerja pada
benda (ember) pada gambar b dimana gaya berat mg yang bekerja kebawah dan tegangan
tali FT yang merupakan gaya yang diberikan pada sisi katrol tidak sama dengan berat ember. Dari
persamaan
= m.a ................................................................................. (2)
dapat dituliskan:
mg – Fr = m.a
a = R .............................................................................. (4)
Karena percepatan tangensial sudut suatu titik disisi katrol sama dengan percepatan ember jika t atau
terselip. Dengan mensubitusikan
= FT. R - Tf. R
(Giancoli, 2001).
Ketika suatu sistem yang terdiri atas sejumlah katrol berat ringan tanpa gesekan memiliki sebuah tali
yang melingkar disekeliling sistem tersebut, tegangan pada sistem panjang ruas tali adalah setara
dengan gaya yang bekerja pada ujung tali (F) oleh sejumlah pihak luar. Jadi ketika beban ditahan oleh
sepanjang N. Gaya bersih yang diberikan kepada beban atau gaya output adalah N. Seringkali katrol
terpasang pada beban yang bergerak besamaan beban dan hanya diperlukan menghitung jumlah
panjang tali (N), yang bekerja pada katrol tersebut untuk menentukan gaya output (Buinche, 2006).
Dinamika merupakan gerak yang dinyatakan dalam besaran, besaran vektor r, v dan a tanpa
mempersoalkan apa yang menyebabkan gerak tersebut. Apabila benda massa tidak sama, dibawah ini.
Gambar 6.2. Dua benda bermassa tidak sama digantungkan pada katrol
Misalkan m2 lebih besar dari m1 , maka tegangan tali dan percepatan benda-benda tersebut adalah
sebagai berikut :
Besar gaya T selalu diantara berat benda yang bermassa m1 dan berat bermassa m2. Memang seharusnya
demikian, karena untuk mempercepat m1 keatas T harus besar dari m.g dan agar m2 dipercepat kebawah
maka m2.g harus lebih besar dari T (Halliday, 1985).
C. METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan dinamika sistem katrol dapat dilihat pada tabel 1
dibawah ini :
Tabe 6.1. Alat dan Bahan pada Percobaan Dinamika Sistem Katrol
2. Prosedur Kerja
1) Mengukur berat benda yang telah dusediakan menggunakan neraca pegas, mencatata hasil
pengamatan (catatan: hasil pengamatan menunjukan gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban ).
2) Mengukur gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda dengan menggunakan satu katrol seperti
pada Gambar 3 dibawah ini. Mencatat hasil pengamatan.
3) Mengukur gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda dengan menggunakan 3 katrol atau
empat katrol. Meminta petunjuk asisten untuk merangkainya, mencatat hasil pengamatan.
4) Mengulangi langkah (2) sampai (3 )tetapi benda ditarik kearah atas. Meminta petinjuk asisten untuk
mengarahkan. Mencatat hasil pengamatan.
1) Merangkaia katrol seperti pada gambar 5 dibawah ini. Meletakan benda 1 pada katrol bagian bawah
dan benda dua pada katrol bagian atas seperti pada Gambar dibawah ini :
2) Menetapkan panjang lintasan benda satu (dari titik acuan sampai titik tertinggi) dan benda dua yang
akan diukur adari titik acuannya, sampai pada posisi terendah.
3) Mengukur waktu yangdibutuhkan oleh benda satu untuk bergerak dari titik acuannya sampai titik
tertingginya dan mengukur waktu yang dibutuhkan oleh benda satu untukbergerak kebawah sampai
titik terrendahnya.
4) Mengulangi langkah b dan c dengan memvariasikan panjang lintasan benda satu dan benda dua.
Mencatat nilai hasil pengamatan pada lembar data pengamatan.
1. Hasil
a. Data Pengamatan
1) Keuntungan Mekanik
Data pengamatan percobaan dinamika sistem katrol dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
1. Satu 0,36
2. Dua 0,23
3. Tiga 0,13
4. Empat 0,11
2) Percepatan
b. Analisis Data
=
=
= 1,92777778 kali
KM =
=
=
= 1,608695656 kali
KM =
=
=
= 2,84615385 kali
KM =
=
=
= 3,36363636 kali
a) Percepatan Benda 1
Ø a =
=
=
= 16,52893 m/s²
Ø a =
=
=
= 16,46091 m/s²
Ø a =
=
=
= 8,264463 m/s²
b) Percepatan Benda 2
Ø a =
=
=
= 8,264463 m/s²
Ø a =
=
Pembahasan
Katrol merupakan roda kecil dengan bagian berongga di sepanjang sisinya untuk tempat tali atau kabel.
Dalam melakukan keraja jumlah usaha yang dilakukan untuk membuat beban tersebut mencapai tinggi
yang sama adalah sama dengan yang diperlukan tanpa menggunakan katrol. Besar gaya yang bekerja
memang dikurangi, tapi gaya tersebut harus bekerja atas jarak yang lebih ajauh . usaha yang diperlukan
untuk mengnagkat suatu beban secara kasat mata dengan berat beban dibandingkan dibagian jumlah
roda.
Katrol terdiri atas beberapa jenis yaitu katrol bergerak, katrol tetap, katrol majemuk dan roda berporos.
Namun pada praktikum ini digunakan katrol tenggal tetap. Dimana kaatrol tunggal tetap ini mempunyai
keuntungan mekanik satu, katrol tetap tunggal tetap ini posisinya tetap ditematnya tidak berpindah
tempat.
Dalam praktikum dilakukan dua kali pengamatan yaitu mengamati keuntungan mekanik dan untuk
menentukan percepatan gerak benda pada rangkaian katrol.
Dari hasil pengamatan diperoleh data berat benda dengan menggunakan sistem satu, dua, tiga dan
empat katrol berat benda yaitu 0,36 0,23, 0,13 dan 0,11 Newton. Serta berat benda tanpa menggunakan
katrol sebesar 0,37 Newton. Dari data- data ini menujukan bahwa berat benda tanpa menggunakan
katrol lebih berat dibandingkan menggunakan katrol dan semakin banyak katrol yang digunakan
semakin berkurang berat benda. Dari data- data ini kita dapat menentukan keuntungan mekanik dengan
cara membagi berat benda tanpa menggunakan katrol dibagi berat benda dengan menggunakan katrol.
Dari hasil pengamatan diperoleh keuntungan mekanik menggunakan sistem satu, dua, tiga dan empat
katrol diperoleh berturut- turut sebesar 1,027., 1,608., 2, 846., dan 3, 363. Dari data- data ini
menunjukan bahwa keuntungan mekanik menggunkan sistem empat katrol lebih besar dibanidingkan
menggunakan sistem satu atau dua katrol, lebih banyak katrol yang digunakan maka lebih besar
keuntungn mekanik yang diperoleh.
Percepatan benda satu dan benda dua yang diperoleh dengan cara mengalikan 2 dengan jarak tempuh
benda dan dibagi waktu tempuh benda pangkat dua. Dari data pengamatan ini diperoleh percepatan
gerak benda satu dengan jarak tempuh 0,4 meter, 0,6 meter dan 0,8 meter berturut- turut sebesar 16,
5289256 m/s2, 16, 4609053 m/s2, dan 8,26446281 m/s2. Pada benda duadiperoleh percepatan gerak
benda dengan jarak tempuh 0,2 meter, 0,4 meter dan 0,6 meter berturut- turut sebesar8, 26446281
m/s2, 10, 9739369 m/s2 dan 6, 19834711 m/s2. Dari data- data ini kita dapat membuat grafik hubungan
antara waktu dan jarak tempuh benda satu dan dua, dimana grafik ini menunjukan bahwa semakinjauh
jarak tempuh benda dan semakin lama waktu tempuh benda maka semakin kecil percepatan benda.
E. PENUTUP
1. Kesimpulan
a. Keuntungan mekanik dengan menggunakan 1 katrol adalah satu kali. Dengan menggunakan 2
katrol keuntungan mekaniknya menjadi dua kali. Dengan menggunakan 3 katrol keuntungan
mekaniknya menjadi tiga kali. Dengan menggunakan 4 katrol keuntungan mekaniknya menjadi empat
kali.
b. Perbedaan percepatan dua benda yang bergerak pada sistem dua atau tiga katrol yaitu percepatan
benda yang bergerak pada rangkaian 2 katrol lebih besar daripada percepatan benda pada rangkaian 3
katrol.
c. Hubungan antara gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan gaya yang diperlukan
untuk mengangkat beban tanpa menggunakan katrol yaitu gaya yang diperlukan untuk mengangkat
beban dengan katrol berbanding terbalik dengan gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban tanpa
katrol.
2. Menyelidiki perbedaan percepatan dua benda yang bergerak pada system dua atau tiga katrol.
3. Mendapatkan hubungan antara gaya yang diperlukan untuk mengangkat beban dengan gaya yang
diperlukan untuk mengangkat beban tanpa katrol.
B. KAJIAN TEORI
Ketika suatu system yang terdiri atas sejumlah katrol berat ringan tanpa gesekan memiliki sbuah tali
yang melingkar di sekeliling system tersebut, tegangan pada setiap panjang ruas tali adalah setara
dengan gaya yang bekerja pada ujung tali (F) oleh sejumlah pihak luar. Jadi ketika beban ditahan oleh
sepanjang N, gaya bersih yang diberikan kepada beban atau gaya output adalah N. Sering kali katrol
terpasang pada beban yang bergerak bersamaa beban dan hanya diperlukan menghitung jumlah
panjang tali (N) yang bekerja pada katrol tersebut untuk menentukan gaya output (J. Buinche, 2006).
Pada tali yang dilingkarkan pada katrol dengan radius. Katrol dipercepat beraturan dari keadaan diam
sampai mencapai laju sudut dalam waktu. Katrol dianggap berotasi sekitar pusatnya. Misalnya gaya FT
bekerja pada sisi katrol dan untuk rotasi katrol dan didapatkan persamaan :
Persamaan diatas menunjukan diagram benda bebas. Dua buah gaya yang bekerja pada ember, gaya
gravitasi mg yang bekerja ke bawah, dan tegangan tali FT yang merupakan gaya yang diberikan pada sisi
katrol tidak sama dengan berat ember. Dari persamaan diatas kita dapatkan persamaan :
Yang berlaku karena percepatan tangensial suatu titik disisi katrol sama dengan percepatan. Dengan
mensubtitusikan ke dalam persamaan kita dapatkan
(Giancoli, 1998).
Gaya ototmu ketika menaikkan ember dengan langsung menarik tali ke atas sama besar dengan gaya
ototmu ketika menarik tali ke bawah melalui katrol tunggal tetap.
Katrol tunggal tetap berfungsi mengubah arah gaya tarik dari menarik ke atas menjadi menarik ke
bawah. Ketika kamu menimba air tanpa melalui katrol,kamu harus menarik tali ke atas. Arah gaya
beratmu adalah vertikal ke bawah. Karena arah gaya tarikmu "berlawanan" dengan arah gaya beratmu,
gaya ototmu ketika menarik tali ke atas tidak dibantu oleh gaya beratmu. Karena itu, pekerjaan
menaikkan timba terasa berat.
Katrol tetap KM = 1
Katrol bergerak KM = 2
Pengertian katrol adalah roda dengan galur yang melingkar (seperti pelek sepeda). Seperti halnya tuas,
katrol juga memiliki titik tumpu, kuasa, dan beban. Katrol terdiri atas katrol tetap, katrol bergerak,
katrol kombinasi (takal), dan katrol (roda) bergandar.
Katrol Tetap
Sesuai dengan namanya, sistem katrol ini dibuat sedemikian rupa sehingga katrol tersebut tetap pada
posisinya. Katrol tetap adalah katrol yang letaknya tetap (tidak bergerak). Katrol tetap sering digunakan
pada sumur timba (contohnya coba lihat gambar kartol tetap di bawah ini).
Seperti halnya tuas, titik A adalah titik tumpu, titik B adalah titik beban, dan titik C adalah titik
kuasa. Jarak AC adalah lengan kuasa (lk) dan jarak AB adalah lengan beban (lb)
Setelah kita ketahui jarak lengan beban dan lengan kuasa maka keuntungan mekanis (Km) katrol tetap
dapat dicari. Sama halnya seperti mencari keuntungan mekanis (Km) pada tuas, maka keuntungan
mekanis (Km) pada kartol tetap adalah sebagai berikut.
(Ingat)** Jarak lengan beban (AB) sama dengan jarak lengan kuasa (AC) atau lb = lk atau AB = AC, oleh
karena itu keuntungan mekanis katrol tetap adalah 1.
Meskipun keuntungan mekanis menggunakan katrol ini sama dengan satu, namun beban akan terasa
lebih ringan daripada tanpa katrol (langsung dengan tali). Hal ini disebabkan oleh gaya yang dilakukan
searah dengan berat badanmu. Akan tetapi dampak dari keuntungan mekanis sama dengan 1 (satu)
adalah gaya yang kita keluarkan akan sama dengan berat benda, sehingga katrol tetapi tidak bisa
digunakan untuk mengangkat benda yang massanya besar. Coba kamu bayangkan apa yang terjadi jika
massa bandan kamu itu 50 kg lalu menarik benda dengan katrol yang massanya 56 kg? anda tidak akan
mampu menarik benda tersebut justru anda yang tertarik oleh benda tersebut.
Oleh karena itu pemanfaatan katrol tetap hanya bisa digunkan untuk menarik atau mengangkat benda
yang massanya kecil. Contoh pemanfaatan katrol tetap adalah sebagai berikut.
Katrol Bergerak
Contoh gambar katrol bergerak dan skema prinsip kerja katrol bergerak
Katrol bergerak adalah katrol yang bergerak jika sedang digunakan. Titik A adalah titik beban, titik B
adalah titik kuasa, dan titik C adalah titik tumpu. Jarak AC adalah lengan beban dan jarak BC adalah
lengan kuasa. Keuntungan mekanisnya sebagai berikut.
Ingat perlu diperhatikan, walaupun katrol bergerak memiliki keuntungan mekanis 2 yang artinya untuk
mengangkat benda diperlukan gaya setengah dari berat benda tersebut, tidak bisa diterapkan di dalam
menaikan air dari dalam sumur dengan menggunakan katrol bergerak karena gaya yang kita berikan
arahnya berlawanan dengan arah berat benda. Selain melawan berat benda kita juga akan melawan
berat tubuh kita sendiri. Jadi sangat berbahaya menggunkan katrol bergerak, jika salah sedikit saja bisa-
bisa kita yang tercemplung ke dalam sumur. Jangan coba-coba menggunkan katrol bergerak untuk
mengangkat air dari dalam sumur.
Katrol kombinasi merupakan gabungan katrol tetap dan katrol bergerak yang juga disebut takal. Jadi
pengertian takal adalah katrol majemuk yang terdiri atas katrol-katrol tetap dan katrol-katrol bergerak.
Takal biasa digunakan untuk mengangkat beban yang massanya besar. Biasanya, sistem katrol ini
digunakan untuk mengangkat beban yang massanya mencapai beberapa ton, misalnya kerangka
jembatan dan peti kemas. Dengan sistem katrol, kuasa yang diperlukan untuk mengangkat beban
tersebut dapat semakin diperkecil. Takal dapat menggunakan dua katrol di mana satu sebagai katrol
tetap dipasang di atas dan satu lagi sebagai katrol bergerak. Takal juga dapat menggunakan tiga atau
empat katrol.
Keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung beban. Jika gaya gesekan
katrol diabaikan, untuk sistem katrol berlaku persamaan berikut:
w=2 F n
dengan:
F = gaya (N)
N = banyaknya katrol
Jadi keuntungan mekanik sistem katrol bergantung pada banyaknya katrol yang ada.
Katrol (roda) bergandar adalah beberapa katrol yang disatukan sumbunya. Katrol besar untuk gaya yang
bekerja, sedangkan katrol kecil untuk beban. Keuntungan mekanis katrol bergandar adalah pada
perbandingan jari-jari roda besar (R) dan jari-jari roda kecil (r).
(www.mafia.mafiaol.com)
D. PROSEDUR KERJA
1. Mengukur berat beban yang telah disediakan dengan menggunakan necara pegas. Mencatat hasil
pengamatan kami. (Catatan : hasil pengamatan kami menunjukkan gaya yang diperlukan untuk
mengangkat benda)
2. Mengukur gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda dengan menggunakan 1 katrol seperti
pada gambar dan gaya yang diperlukan untuk mengangkat benda seperti gambar
3. Mengukur gaya yang diperlukan unuk mengangkat benda dengan menggunakan 3 katrol atau 4
katrol. Meminta petunjuk asisten untuk merangkainya.
4. Mengulangi langkah 2 sampai 3 tetapi benda ditarik ke atas. Meminta petunjuk asisten untuk
mengarahkan kami. Mencatat hasil pengamatan kami.
D.2 Menentukan percepatan gerak benda yang bekerja pada rangkaian katrol.
Meletakkan benda 1 pada katrol bagian bawah dan benda 2 pada katrol bagian atas seperti pada
gambar
2. Menetapkan panjang lintasan benda 1 (dari titik acuannya sampai ke titik tertinggi) dan benda 2
yang akan diukur dari titik acuannya sampai pada posisi terendah.
3. Mengukur waktu yang dibutuhkan oleh benda 1 untu bergerak dari titik acuannya samapi ke titik
tertingginya dan mengukur pula waktu yang dibutuhkan oleh benda 2 untuk bergerak ke bawah sampai
ke titik terendahnya.
4. Mengulangi poin 2 dan 3 dengan memvariasikan panjang lintasan benda 1 dan benda 2. Mencatat
hasil pengamatan kami pada lembar data pengamatan.
E. DATA PENGAMATAN
Berat Kuasa
No Jumlah Katrol Berat Beban (N)
(N)
1 1 10 10
2 2 10 6
3 3 10 3
4 4 10 2
Tabel 1.2
Waktu A
No Jumlah katrol jarak A (m) jarak B (m) Waktu B (s)
(s)
F. ANALISIS DATA
Dengan cara yang sama untuk data yang lain dapat dilihat pada table berikut :
Tabel 2.1
Berat Kuasa
No Jumlah Katrol Berat Beban (N) KM
(N)
1 1 10 10 1
1,6666666
2 2 10 6
7
3,3333333
3 3 10 3
3
4 4 10 2 5
dimana
Dengan cara yang sama untuk data yang lain dapat dilihat pada table berikut :
Table 2.1
3,33333333
1 2 0,2 0,15 0,29 0,3 4,756242568
3
0,56295740
2 3 0,2 0,15 0,87 0,73 0,528471396
3
G. PEMBAHASAN
Pada percobaan ini kami akan menentukan nilai keuntungan mekanik system katrol serta menentukan
pecepatan gerak benda pada rangakaian katrol.
Sistem katrol atau katrol berganda adalah penggabungan beberapa katrol, sehingga mempunyai
keuntungan mekanik yang berlipat ganda. Keuntungan Mekanik (KM) katrol ganda adalah sama dengan
banyaknya katrol yang tersusun pada sistem katrol atau dapat juga ditentukan dari banyaknya tali katrol
yang mengangkat beban.
Berdasarkan percobaan yang kami lakukan serta hasil pengamatan kami terlihat ketika kami
menggunakan 1 katrol yang digantung pada statif untuk mengangkat berat beban sebesar 10 N dari
hasil pengukuran necara pegas juga kami peroleh berat kuasa sebesar 10 N sehingga nilai keuntungan
yang kami peroleh dari perhitungan sebesar 1. Selanjutnya ketika kami menggunakan 2 katrol untuk
mengangkat berat beban yang sama nilai yang terbaca pada neraca pegas untuk berat kuasa sebesar 6 N
nilai keuntungan mekanik yang kami peroleh dari hasil perhitungan sebesar 1,67. Selanjutnya ketika
kami menambah jumlah katrol lagi sebanyak 3 untuk mengangkat berat beban yang sama nilai yang
terbaca pada neraca pegas untuk berat kuasa sebesar 3 N nilai keuntungan mekanik yang kami peroleh
dari hasil perhitungan sebesar 3,33. Dan terakhir dengan menambah 1 katrol pada rangkaian menjadi 4
katrol nilai berat kuasanya semakin kecil yang terbaca pada neraca pegas sedangkan nilai keuntungan
mekaniknya lebih besar yakni nilai berat kuasanya sebesar 2 N dan keuntungan mekaniknya sebesar 5.
Sehingga dapat dikatakan keuntungan mekanik tergantung jumlah katrol dan tali yang menanggung
beban. Semakin banyak jumlah katrol yang digunakan semakin besar keuntungan mekaniknya serta
berat kuasanya semakin kecil atau ringan.
Pada prosedur kerja yang kedua yaitu melihat pengaruh rangkaian 2 dan 3 katrol terhadap percepatan
gerak benda. Terlihat jika pada rangkaian 2 katrol benda 1 dari titik acuannya setelah dilepas
membutuhkan waktu 0,29 sekon untuk dapat sampai ketitik tertinggi yang telah ditentukan yaitu 0,15
m, sementara benda 2 membutuhkan waktu 0,3 sekon untuk dapat sampai ketitik terendah dari titik 0,2
meter. Sementara pada rangkaian 3 katrol benda 1 dari titik acuannya setelah dilepas membutuhkan
waktu 0,87sekon untuk dapat sampai ketitik tertinggi yang telah ditentukan yaitu 0,15 m, sementara
benda 2 membutuhkan waktu 0,73 sekon untuk dapat sampai ketitik terendah dari titik 0,2 meter.
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang kami lakukan serta pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa :
1. Sistem katrol atau katrol berganda adalah penggabungan beberapa katrol, sehingga mempunyai
keuntungan mekanik yang berlipat ganda. Keuntungan Mekanik (KM) katrol ganda adalah sama dengan
banyaknya katrol yang tersusun pada sistem katrol yang mengangkat beban.
2. Percepatan benda yang bergerak pada rangkaian 2 katrol lebih besar dari pada percepatan benda
yang bergerak paga rangkaian 3 katrol
Daftar Pustaka