Anda di halaman 1dari 7

3.2.

Gaya, Massa, dan Hukum II Newton


Gaya adalah suatu pengaruh pada sebuah benda yang menyebabkan benda
mengubah kecepatannya artinya dipercepat. Arah gaya adalah arah percepatan
yang disebabkannya jika gaya itu adalah satu-satunya gaya yang bekerja pada
benda tersebut.
Massa adalah sifat intrinsik sebuah benda yang mengukur resistansinya
terhadap percepatan. Massa sebuah benda merupakan sifat intrinsik benda yang
tidak tergantung pada lokasi benda. Artinya, massa sebuah benda tetap sama
apakah benda itu di bumi, di bulan, atau di angkasa luar.

Hukum II Newton
Bila gaya resultan F yang bekerja pada suatu benda dengan massa m tidak
sama dengan nol, maka benda tersebut mengalami percepatan kearah yang sama
dengan gaya.
Bunyi Hukum II Newton :
“Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja pada sebuah benda
berbanding lurus dengan besar gaya itu, searah dengan gaya itu, dan
berbanding terbalik dengan massa kelembaman benda”.
Secara matematis di tulis :
F
a= atau F = m . a
m
dimana : m = massa benda (kg)
a = percepatan (ms-2)
F = gaya yang bekerja pada benda (N)
Hukum kedua Newton menetapkan hubungan antara besaran dinamika gaya dan
massa dan besaran kinematika percepatan, kecepatan, dan perpindahan.

Contoh 3-1 : Sebuah gaya 3N menghasilkan percepatan 2 m/s2 pada sebuah


benda yang massanya tak diketahui, hitung :
a) Berapakah massa benda itu?

1
b) Jika gaya ini dinaikkan menjadi 4N, berapakah
percepatannya?
Pembahasan :
Diketahui : F = 3N
a = 2 m/s2
ditanya : m, F’ = 4N maka a = ….
Jawab :
a) Massa sebuah benda dapat dicari dengan persamaan Hukum II Newton
F = m.a
F
m =
a
3
m = = 1,5 m/s2
2
jadi, massa bendanya sebesar 1,5 m/s2
b) Jika F = 4N , a = ….
Karena sistemnya tidak berubah dan massa benda tidak berubah maka :
F = m.a
F 4
a = =
m 1,5
a = 2,67 m/s2

Contoh 3-2 : Sebuah mobil 0,9 ton melaju di atas jalan datar dengan
kecepatan 20 m/s. Mobil itu direm dengan gaya konstan.
Berapa besarnya gaya rem ini apabila dikehendaki mobil itu
dapat dihentikan dalam jarak 30 m ?
Pembahasan :
Diketahui : m = 0,9 ton = 900 kg
Vo= 20 m/s
Vt = 0 m/s (dihentikan)
s = 30 m
Ditanya : F
Jawab :

2
Percepatan mobil dapat di hitung dengan persamaan GLBB, yaitu :
vt2 = vo2 + 2 as
O = 202 + 2a . 30
O = 400 + 60 a
60 a = - 400
400
a =-
60
a = - 6,67 m/s2
Tanda negatif, menunjukkan bahwa benda bergerak diperlambat akibat gaya
pengereman.
Besar gaya yang menimbulkan perlambatan adalah :
F =m.a
40
= 900 .
6
= 6000 N
Gaya pergeseran sebesar 6000 N

Contoh 3-3 : Sebuah kereta 200 kg ditarik dengan kabel mendatar. Tegangan
dalam kabel 500 N. kalau kereta itu mula-mula diam. Tentukan
:
a) Berapakah waktu yang diperlukan agar kecepatannya
mencapai 8 m/s ?
b) Berapa jarak yang telah ditempuh dalam waktu itu ?
Pembahasan :
Diketahui : m = 200 kg
F = 500 N
vo = 0 m/s (mula-mula diam)

Ditanya : a. t = … saat vt = 8 m/s


b. s = …
Jawab :
a. Dicari dulu besar percepatan benda :
F 500
a= = = 2,5 m/s2
m 200
Dengan menggunakan persamaan GLBB diperoleh :

3
Vt = Vo + at
8 = 0 + 2,5t
8
t = = 3,2 s
2,5
b. Jarak yang ditempuh dalam waktu : t = 3,2 s
s = Vo t + ½ a t2
1
= 0 . 3,2 + . 2,5 . (3,2)2
2
1
= 0 + . 2,5 . 10,24
2
= 12,8 m

Contoh 3-4 : Sebuah gaya tunggal 10 N bekerja pada partikel bermassa m.


Partikel berangkat dari keadaan diam dan bergerak dalam garis
lurus sejauh 18 m dalam 6 sekon.
Hitunglah massa m !
Pembahasan :
Diketahui : F = 10 N
m =m
vo = 0 m/s (mula-mula diam)
s = 18 m
t =6s
Ditanya : m
Jawab :
Persamaan GLBB hubungan jarak dan waktu :
s = vo . t + ½ a t2
18 = 0 . 6 + ½ . a. 62
18 = 0 + 18a
a = 1 m/s2
Menghitung massa dengan hukum II Newton :
F = m.a
F
m = = 10 kg
a

3.3. Hukum III Newton

4
Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda menimbulkan gaya lain yang
sama besarnya dengan gaya tadi, tetapi berlawanan arah. Gaya reaksi ini
dilakukan benda pertama pada benda yang menyebabkan gaya. Hukum ketiga
Newton dinamakan hukum interaksi atau hukum aksi-reaksi. Hukum ini
menggambarkan sifat penting dari gaya, yaitu bahwa gaya-gaya selalu terjadi
berpasangan.
Secara lengkap bunyi hukum III Newton adalah :
“Untuk setiap aksi selalu terdapat reaksi yang sama besar dan berlawanan
arah; atau, aksi timbal-balik satu terhadap yang lain antara dua benda selalu
sama besar, dan berarah ke bagian yang berlawanan”.
Dengan perkataan lain, jika benda A melakukan gaya pada benda B, maka
benda B akan melakukan gaya pula pada benda A dengan gaya yang sama besar
tetapi berlawanan arah; malah kedua gaya itu terletak sepanjang garis lurus yang
menghubungkan kedua benda. Perhatikan benar-benar bahwa gaya aksi dan reaksi
selalu terjadi berpasangan dan bekerja pada benda yang berbeda.
Contoh-contoh berikut menggambarkan penerapan hukum ketiga agar lebih
jelas lagi artinya.
Contoh 3-5 :
A.

Gambar 3.4
Seorang yang memberikan tarikan mendatar pada sebuah tali yang ujungnya
diikatkan pada kotak yang terletak diatas lantai horizontal seperti dalam gambar
3.4. orang tersebut menarik tali dengan gaya FBA. Tali memberikan gaya reaksi FAB
pada orang. Menurut hukum Newton ketiga : FBA = – FAB.
Tali juga menarik kotak dengan gaya FAC dan kotak mengadakan gaya reaksi FCA
pada tali. Dan menurut hukum ketiga Newton berlaku : FAC = - FCA
B.

5
Gambar 3.5

Berat W adalah gaya yang dikerjakan pada balok oleh bumi. Gaya reaksi yang
sama dan berlawanan arah yang dikerjakan pada bumi oleh balok adalah wʹ = -w.
Demikian pula, meja mengerjakan gaya yang sama besar dan berlawanan arah
yaitu Fnʹ pada meja.
Jadi, untuk memudahkan perlu diingat bahwa gaya aksi reaksi haruslah memenuhi
tiga syarat berikut :
1) gaya aksi reaksi bekerja pada dua benda berbeda
2) gaya aksi reaksi mempunyai garis kerja yang sama
3) gaya aksi reaksi mempunyai besar yang sama tetapi arah berlawanan.

3.4. Gaya karena adanya Gravitasi : Berat


Berat sebuah benda adalah gaya gravitasional yang dilakukan oleh bumi
padanya. Berat termasuk gaya, karena itu merupakan besaran vektor. Arah dari
vektor ini adalah arah dari gaya gravitasional, yaitu menuju ke pusat bumi.
Jika sebuah benda bermassa m dibiarkan jatuh bebas, percepatannya adalah
percepatan gravitasi g dan gaya yang bekerja padanya adalah gaya berat w. jika
hukum Newton kedua , F = m a , diterapkan pada benda yang sedang jatuh bebas,
maka diperoleh W = m g. Baik w dan g, keduanya adalah vektor yang mengarah
ke pusat bumi, maka dapat dituliskan :
W=mg
dimana : W = berat benda satuan newton
m = massa benda satuan kg
g = percepatan benda saatuan ms-2

6
contoh 3-6 : Jika percepatan gravitasi bumi di khatulistiwa sebesar 9,8 ms-2,
sedangkan di kutub sebesar 9,9 ms-2. Hal ini berarti bahwa benda
yang bermassa 5 kg beratnya adalah ….
Pembahasan :
a. Berat benda di khatulistiwa :
W= mg
= 5 x 9,8
= 49 kg ms-2
= 49 N

b. Berat benda di kutub :


W= mg
= 5 x 9,9
= 49,5 kg ms-2
= 49,5 N
Karena jarak dari kutub bumi ke pusat bumi lebih kecil dibandingkan dengan
jarak dari khatulistiwa ke pusat bumi, maka nilai percepatan gravitasi bumi di
kutub lebih besar daripada di khatulistiwa.

Anda mungkin juga menyukai