Anda di halaman 1dari 58

FISIKA TEKNIK

- GAYA -
- HUKUM NEWTON I, II, III -

Oleh : Nugrahadi DM

POLITEKNIK SEMEN INDONESIA


JADWAL PERTEMUAN
MGG MATERI KULIAH KELAS A & B (TEORI) TANGGAL KETERANGAN
1 Pengantar - Besaran & Satuan 03 Okto 2023

2 Vektor & Skalar : Penjumlahan & Pengurangan 10 Okto 2023

3 Gerak Lurus Beraturan (GLB) & Gerak Lurus Berubah 17 Okto 2023
Beraturan (GLBB)
4 Gerak Jatuh Bebas dan Vertikal ke Atas, Gerak Vertikal 24 Okto 2023
ke Bawah
5 Gerak Parabola dan Gerak Rotasi 31 Okto 2023
6 Hukum Newton I 07 Nop 2023
7 Hukum Newton II 14 Nop 2023
8 UTS 21 Nop 2023
9 Hukum Newton III 28 Nop 2023

10 Usaha 05 Des 2023


11 Energi 12 Des 2023

12 Hukum Kekekalan Momentum 19 Des 2023


13 Tumbukan dan Energi Kinetik Sistem Partikel 26 Des 2023
14 Perpindahan Panas 02 Jan 2024

15 Fluida 09 Jan 2024

16 UAS 16 Jan 2024


GAYA
GAYA
 Jika sebuah objek dalam keadaan diam, agar objek tersebut
bergerak maka membutuhkan gaya

 Jika sebuah objek sedang bergerak, untuk merubah


kecepatannya maka diperlukan gaya

 Untuk merubah percepatan dari sebuah objek, maka


diperlukan sebuah gaya

 Gaya dapat didefinisikan dengan percepatan yang


diberikan oleh gaya pada benda bermassa 1 kg.

 Gaya termasuk dalam besaran vektor sehingga tidak hanya


mempunyai nilai (magnitude) tetapi juga arah.
GAYA
 Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dapat
menimbulkan perubahan gerak. Dengan demikian jika
benda ditarik/didorong dan sebagainya maka pada benda
bekerja gaya dan keadaan gerak benda dapat dirubah. Gaya
adalah penyebab gerak. Gaya termasuk besaran vektor,
karena gaya ditentukan oleh besar dan arahnya.

 Gaya adalah merupakan penyebab timbulnya percepatan


atau perlambatan. Besarnya gaya atau beberapa gaya yang
diberikan pada sebuah kilogram standard didefinisikan
sebagai percepatan dengan ketentuan bahwa bila gaya
yang mempercepat 1 m/s2 sebuah massa kilogram standard
didefinisikan sebesar 1 newton (N).
RESULTANTE GAYA
Gaya, demikian pula percepatan adalah besaran vektor, sehingga jika beberapa buah gaya
bekerja pada sebuah benda, maka gaya total yang bekerja pada benda itu merupakan jumlah
vektor dari gaya-gaya tersebut yang biasa disebut dengan resultan gaya ( R atau FR).

Bila gaya- gaya bekerja pada benda mempunyai arah yang sama (berarti
masing-masing gaya saling membentuk sudut 0) maka resultan gaya
dapat ditentukan dengan menjumlahkan gaya-gaya tersebut secara
aljabar. Persamaan resultan yang dimaksud dapat dituliskan sebagai
berikut : R = F1 + F2
HUKUM NEWTON I, II, III
HUKUM NEWTON
Hukum I :
benda dalam keadaan diam atau benda
sedang bergerak dengan kecepatan benda
konstan
ΣF=0

Hukum II :
Resultan gaya yang bekerja pada benda yang
bermassa konstan adalah setara dengan hasil
kali massa benda dengan percepatannya
Σ F = m. a

Hukum III :
gaya-gaya aksi dan reaksi oleh dua buah
benda pada masing-masing benda adalah
sama besar dan berlawanan arah.

Σ F aksi = - F reaksi
HUKUM I NEWTON

Setiap objek akan mempertahankan kondisi diamnya, atau bergerak


dengan kecepatan konstan, selama tidak ada gaya resultan yang bekerja
pada benda

● Berapapun jumlah gaya yang diberikan, jika resultannya bernilai no,


maka tidak akan ada percepatan

● Kecenderungan objek untuk mempertahankan kondisi tersebut dikenal


dengan inersia

● Hukum I Newton juga dikenal sebagai Hukum Inersia


CONTOH PERSOALAN

Jawaban no. 1 : Jawaban no. : U


a.
F1 F2
b. 8N
F2 F3
c.
F2 F3 F1
6N
d.
F2 F3
CONTOH PERSOALAN
3. Sebuah balok berada di atas lantai yang licin. Pada benda tersebut masing-masing
bekerja gaya F1 = 2 N dan F2 = 3 N. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada benda jika
a. Kedua gaya ke arah kanan.
b. F1 ke kanan dan F2 ke kiri
4. Seorang penerjun payung dapat melayang di udara, karena adanya gaya tahan udara
yang bekerja pada parasut penerjun. Gambarkan gaya-gaya yang bekerja pada penerjun
payung tersebut.
Jawaban no. 3 :
a. b.
F1 F1

F2 F2
F2
Jawaban no. 4 :

F3 F1  gaya gravitasi
F2  gaya tahanan udara
F3  gaya hembusan angin

F1
HUKUM II NEWTON

Percepatan dari objek sebanding dengan gaya resultan yang bekerja padanya,
dan berbanding terbalik dengan massa.
Arah dari percepatan akan searah dengan arah gaya resultannya

𝐹 𝐹 =𝑚∙𝑎
𝑎=
𝑚

 Dengan 𝒂 adalah vektor percepatan, 𝒎 adalah massa, dan 𝑭 adalah gaya


resultan yang bekerja pada objek

 Satuan gaya dalam SI adalah newton (N) dengan 1 N = 1 kg m/s2

 Sama halnya dengan persamaan vektor yang lain, maka persamaan diatas juga
dapat berlaku pada masing-masing koordinat xyz
HUKUM II NEWTON

Dimana :
 𝒎 adalah massa benda dalam satuan kg,
 𝒂 adalah percepatan benda dalam satuan m/s², dan
 𝑭 adalah gaya resultan yang bekerja pada benda dalam satuan N

𝑭 adalah gaya resultan yang menjumlahkan beberapa gaya pada benda


HUKUM II NEWTON
HUKUM II NEWTON
CONTOH PERMASALAHAN
Berapakah resultan gaya yang diperlukan untuk menghentikan mobil dengan
massa 1500 kg dengan kecepatan 100 km/jam dalam jarak 55 m?
Diketahui :
 Kecepatan, v = 100 km/jam
 Massa mobil, m = 1.500 kg
 Jarak tempuh, s = 55 mtr
 Resultane gaya, F = ?

Jawab :
Kecepatan awal, vO = 100 km/jam x 1000 /3600 = 27,78 m/s Gaya, F = m. a
Rumus 2-26 : v² = v²O + 2 a (x – xO) F = 1500 kg. - 7,01 m/s² = - 10.515 N
kec. ² akhir = kec. ² awal + 2. percepatan. jarak tempuh
0² = 27,78² + 2. a. 55
0 = 771,73 + 110 a  a = - 771,73/110  a = - 7,01 m/s²
LATIHAN SOAL
Sepeda dikayuh dengan kecepatan 36 km/jam, dalam waktu 10 detik mendapat tambahan
dari gaya otot sehingga kecepatannya berubah menjadi 72 km/jam. Bila percepatan gaya
yang bekerja pada benda adalah 60 N, berapakah massa sepeda tersebut ?

Diketahui :
 Kecepatan, vO = 36 km/jam
 Waktu tempuh, t = 10 detik
 Kecepatan, vA = 72 km/jam
 Gaya dorong, F = 60 N
 Massa benda, m = ?

Jawab : Jawab :
Kecepatan awal, vO = 36 km/jam x 1000 /3600 = 10 m/s Gaya dorong = massa. Percepatan
Kecepatan awal, vA = 72 km/jam x 1000 /3600 = 20 m/s Gaya dorong = 60 N = 60 kg.m/s²
Rumus 2-11 : vA = vO + a. t F = m. a
kec. akhir = kec. awal + percepatan. Waktu tempuh 60 kg.m/s² = m. 1 m/s²  m = 60 (kg.m/s²) /1 (m/s²)
20 = 10 + a. 10 = 60 kg
20 – 10 = a. 10  a = 10/10 = 1 m/s²
HUKUM III NEWTON

Setiap kali sebuah objek memberikan gaya pada objek kedua, maka objek
kedua akan memberikan gaya yang sama dengan arah yang berlawanan
pada objek pertama
HUKUM III NEWTON
GAYA GRAVITASI
&
GAYA NORMAL
GAYA GRAVITASI

 Galileo mengklaim bahwa semua objek jatuh di dekat permukaan bumi


akan jatuh dengan percepatan sebesar g dengan asumsi hambatan udara
diabaikan

 Gaya yang menyebabkan percepatan ini kita kenal sebagai gaya gravitasi

 Gaya gravitasi akan selalu ada meskipun benda tidak dalam keadaan jatuh
bebas, misalnya pada benda di atas meja

𝐹𝐺 = 𝑚 ∙ 𝑔
MASSA VS BERAT

 Berat dari objek merupakan nilai (magnitudo) dari gaya resultan


yang diperlukan untuk mencegah benda jatuh bebas

 Berat merupakan hal yang berbeda dari massa

 Jika kita mengukur berat badan kita di tempat lain dimana nilai
gravitasi nya berbeda, maka berat kita akan berubah sedangkan
massa tubuh kita akan tetap
GAYA NORMAL

 Saat objek diam diatas meja, maka hal ini menunjukkan bahwa objek
tidak bergerak jatuh bebas akibat adanya gravitasi bumi

 Jika ada gaya gravitasi, lalu mengapa objek tersebut tidak bergerak?

 Terdapat gaya lain yang menyeimbangi gaya gravitasi yang dikenal


dengan gaya kontak, yang merupakan gaya yang dihasilkan oleh meja

 Jika gaya kontak tegak lurus terhadap permukaan kontaknya, maka


dikenal sebagai gaya normal
GAYA NORMAL

Sebuah balok bermassa m menekan


meja akibat adanya gaya gravitasi
ke bumi
CONTOH PERMASALAHAN

1. Seorang wanita dengan massa 65 kg bergerak turun di


dalam lift dengan percepatan sebesar 0.20g ke bawah.
Wanita tersebut berdiri diatas timbangan.
a. Selama lift bergerak turun, berapakah beratnya dan
berapakah skala pembacaan dari timbangan
b. Berapakah nilai skala pembacaan dari timbangan
jika lift bergerak turun pada kecepatan konstan 2
m/s?
JAWABAN
Selama lift bergerak turun, berapakah beratnya dan berapakah skala pembacaan dari
timbangan
Diketahui :
 Massa wanita, m = 65 kg
 Percepatan turun, a = 0,2 g Jawab _ a :
 Gravitasi, g = 9,81 m/s² ΣF = m. a
 Berapa berat wanita pada saat lift turun Fn – Fg = m. a
 Berapa nilai pembacaan timbangan pd kec konstan 2 m/s
= 65. (-0,2 x 9,81)
Fn = - 127,4 N
W = 𝐹𝑔 = 𝑚. 𝑔
Fn – m. g = - 127,4 N
= 65. 9,8 F = m. g
= 637 N Fn – (65). (9,8) = - 127,4
𝑭
m = 65 kg Fn – 637 = -127,4 m =
𝒈
Fn = 637 – 127,4 N = 509,6 / 9,8
Fg Fn a = 0 kg  Fn = Fg = 509,6 N = 52 kg
a # 0 kg  Fn = ??
JAWABAN
Berapakah nilai skala pembacaan dari timbangan jika lift bergerak turun pada kecepatan
konstan 2 m/s?
Jawab _ b :
a = 0 karena kecepatan konstan
Fn = Fg = 637
𝐹𝑛 637
m= m=  m = 65 kg
𝑔 9,8
CONTOH PERMASALAHAN
2. Dua kotak A dan B terhubung dengan tali dan diam diatas meja
yang halus. Kedua kotak tersebut memiliki massa 10.0 kg dan 12.0
kg. gaya horizontal sebesar 40.0 N diberikan pada kotak A
a. Berapakah percepatan masing-masing kotak?
b. Berapakah tegangan tali yang menghubungkan kedua kotak?
JAWABAN
Berapakah percepatan masing-masing kotak?
B A F = 40 N
Tegangan (T) pada kotak A dan kotak B sama,
12 kg 10 kg maka :
Resultante = 0
FA – mA. aA = mB. aB
aA = aB = a FA = mA. aA + mB. aB
Karena  aA = aB = a, maka :
Kotak A
FA = a (mA + mB)
ΣF = m. a
T A F Sehingga :
FA – T = mA. aA
a = FA / (mA + mB)
T = FA – mA. aA
a = 40 / (10 + 12)
Kotak B a = 1,82 m/s²
ΣF = m. a
B T
T = mB. aB
JAWABAN
Berapakah tegangan tali yang menghubungkan kedua kotak?
B T A

12 kg

T = mB. a
= 12. (1,82)
= 21,89 N
GAYA GESEK
GAYA GESEK
 Gaya gesek merupakan gaya sentuh, artinya gaya ini muncul jika permukaan dua zat
bersentuhan secara fisik, dimana gaya gesek tersebut sejajar dengan arah gerak benda
dan berlawanan dengan arah gerak benda

 Gesekan antara permukaan benda yang bergerak dengan bidang tumpu benda akan
menimbulkan gaya gesek yang arahnya senantiasa berlawanan dengan arah gerak benda

 Terdapat 2 gaya gesek, yaitu

 Gaya gesek statis : Gaya gesek yang timbul saat objek tidak bergerak (diam/berhenti)
hingga akan bergerak saat diberikan gaya :
𝑓𝑠 ≤ 𝜇𝑠 𝐹𝑁

 Gaya gesek kinetik : Gaya gesek yang timbul saat objek mulai atau sedang bergerak
saat diberikan gaya :
𝑓𝑘 = 𝜇𝑘 𝐹𝑁
GAYA GESEK
Untuk menentukan gaya gesek suatu benda perhatikan beberapa langkah sebagai berikut :
1. Upayakan kita menganalisis komponen-komponen gaya yang bekerja pada benda dengan
menggambarkan uraian gaya pada benda tersebut. Peruraian gaya-gaya ini akan membuat
kita lebih memahami permasalahan lebih mudah.
2. Tentukan besar gaya gesek statis maksimun dengan persamaan :
fsmak = s . N
dimana :
 fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)
 s = koefisien gesek statis.
 fk < fs = Nilai koefisien statis selalu lebih besar dibanding koefisien gesek kinetis
 N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)
GAYA GESEK
3. Tentukan besar gaya yang bekerja pada benda yang memungkinkan menyebabkan benda
bergerak. Kemudian bandingkan dengan gesar gaya gesek statis maksimum.
Jika gaya penggerak lebih besar dari gaya gesek statis maksimum, maka benda bergerak,
sehingga gaya gesek yang bekerja adalah gaya gesek kinetis, dengan demikian :
fk = k . N dimana :
• fk = gaya gesek kinetis (N)
• k = koefisien gesek kinetis (tanpa satuan)
• N = gaya normal yang bekerja pada benda (N)

Jika gaya penggerak sama dengan gaya gesek statis maksimum, maka benda dikatakan tepat
akan bergerak (masih belum bergerak), sehingga gaya gesek yang bekerja pada benda sama
dengan gaya gesek statis maksimumnya.
Jika gaya penggerak lebih kecil dari gaya gesek statis maksimum (benda belum bergerak),
dan gaya gesek yang bekerja pada benda sebesar gaya penggerak yang bekerja pada benda.
GAYA GESEK

 fsmak = gaya gesek statis maksimum (N)


 s = koefisien gesek statis.
 fk < fs = Nilai koefisien statis selalu lebih
besar dibanding koefisien gesek kinetis
 N = gaya normal yang bekerja pada
benda (N)
GAYA GESEK
1 Kotak tidak digerakkan, sehingga tidak ada gesekan
dan tidak ada gerakan

Kotak diberi Gaya F berusaha meluncur tetapi


2
diimbangi oleh gaya gesek sehingga tidak ada
gerakan

3 Kotak diberi Gaya F lebih kuat tetapi masih seimbang


dengan gaya gesek. Tidak ada gerakan

4 Diberi Gaya F sekarang bahkan lebih kuat tetapi masih


diimbangi oleh gaya gesek. Tidak ada gerakan
GAYA GESEK
Akhirnya, gaya yang diterapkan telah
5 mengalahkan gaya gesek statis. Blokir slide
dan berakselerasi
Gaya gesek kinetik lemah

Untuk mempertahankan kecepatan,


6
lemahkan gaya F agar sesuai dengan
gaya gesek yang lemah
Gaya gesek kinetik lemah yang sama

Gaya gesek statis hanya


dapat menandingi gaya
7
yang diterapkan

Gaya gesek kinetik hanya


memiliki satu nilai (tidak
cocok)
CONTOH PERMASALAHAN

Dua kotak terhubung pada sebuah tali yang


melewati sebuah katrol. Koefisien gesek
kinetic dari kotak A dan meja adalah 0.20.
Asumsi massa tali dan katrol diabaikan dan
gesekan pada katrol diabaikan.

Berapakah percepatan dari gerakan dua


kotak tersebut?
JAWABAN
Berapakah percepatan (a) dari kedua kotak?
FN Arah Horisontal : Arah Vertikal :
ΣFx = m. ax ΣFy = m. a
A T
fu
T – fu = mA. a T – Fy = mB. (-a)
a T - µu. FN = mA. a T – (2). (9,8) = 2. (-a)
Fg T – (0,2). 5 . 9,8) = 5. a T – 19.6 = - 2a
T – 9,8 = 5 a T = 19,6 – 2.a
T = 5. a + 9,8
T

B T = 5.a + 9,8 = 19,6 – 2.a


5.a + 2. a = 19,6 – 9,8
a 7.a = 9,8
Fg Percepatan, a = 9,8/7 = 1,4 m/s²
CONTOH PERMASALAHAN
Seorang pemain ski mulai bergerak turun pada kemiringan 30°.

Asumsikan koefisien gesek kinetik sebesar 0.10.

Tentukan :

a. Percepatan

b. Kecepatan yang dicapai setelah 4.0 s


JAWABAN
a. Percepatan pemain ski
FN Kondisi horizontal : Kondisi vertikal :
fu ΣFy = m. ay
ΣFx = m. ax
Fgx – fu = m. ax FN – Fgy = 0
Fgx FN = Fgy
m. g cos 60° - µu. FN = m. ax
Fgy
Fg 30° FN = m.g. sin 60°

m. g cos 60° - µu. m. g sin 60° = m. ax


m (g cos 60° - µu.g sin 60°) = m. ax
 m dihilangkan, karena mempunyai nilai yang sama
g cos 60° - µu. g sin 60° = ax
9,8 (1/2) – (0,1). (9,8). (0,866) = ax
ax = 4,9 – 0,894
ax = 4,051 m/s²
JAWABAN

b. Kecepatan yang dicapai setelah 4.0 s

Kondisi horizontal :
v = vO. t + a. t
v = 0. (4) + (4,051). (4)
v = 16,204 m/s
PENERAPAN GAYA PADA SISTEM BENDA
1. Pada sebuah benda yang diam diatas lantai

Perhatikan beberapa keadaan dan besar gaya normal pada beberapa kasus lain
PENERAPAN GAYA PADA SISTEM BENDA
2. Pasangan aksi-reaksi pada benda yang digantung

Balok digantung dalam keadaan diam pada tali vertical. Gaya w1 dan T1 bukanlah
pasangan gaya aksi-reaksi, meskipun besarnya sama, berlawanan arah dan segaris kerja.
Sedangkan yang merupakan pasangan gaya aksi-reaksi adalah gaya T1 dan T1’/ demikian
juga gaya T2 dan T2’ merupakan pasangan gaya aksi-reaksi.
PENERAPAN GAYA PADA SISTEM BENDA
3. Benda pada sistem katrol tetap
Bila m1 > m2 maka sistem akan bergerak ke arah m1 dengan
percepatan sebesar a m/s². Semua gaya searah dengan arah gerak
sistem diberi tanda (+) dan yang berlawanan diberi tanda (-).
Tinjau benda m1 Tinjau benda m2
T = m1. g – m1. a T = m2. g + m2. a

Σ F = Σ m. a
w1 – T + T – T + T – w2 = m1. a + m2. a w1– w2 = m1. a + m2. a

Karena besarnya T sama, dapat saling menghilangkan m1. g – m2. g = m1. a + m2. a
(m1 – m2). g = (m1+ m2). a
PENERAPAN GAYA PADA SISTEM BENDA
4. Hubungan gaya tegangan tali (T) dengan percepatan
Bila benda dalam keadaan diam, atau dalam keadaan bergerak lurus
beraturan, maka berlaku Σ F = 0, sehingga diperoleh :
T=w
T = m. g

Perhatikan beberapa keadaan dengan percepatan


Bila benda bergerak keatas dengan percepatan a, maka :
T = m. g + m. a

Benda bergerak kebawah dengan percepatan a, maka :


T = m. g - m. a
PENERAPAN GAYA PADA SISTEM BENDA
5. Benda bergerak pada bidang miring

Gaya-gaya yang bekerja pada benda tampak seperti pada gambar :


CONTOH PERMASALAHAN
1. Akmal menarik balok di atas lantai kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang dilakukan
Akmal membentuk sudut 60° terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, maka tentukan besar
koefisien gesek statisnya, saat balok dalam kondisi tepat akan bergerak !

Diketahui :
10 N • Gaya tarik, F = 10 N
• Sudut tarik, ⍺ = 60°
60° • Massa balok, m = 8 kg
8 kg

Jawaban :
Vertikal  gaya Normal Horisontal  Kondisi balok tepat akan bergerak 
Penjumlahan gaya-2 kearah atas dan bawah, yaitu : Fx = fs
Fn = m. g – F sin 60° F . Cos 60° = s . Fn
Fn = 8. 9,81 – 10. 0,866 10. 0,5 = s . 69,82
Fn = 78,48 – 8,66 s = 5/69,82 = 0,071 (koefisien gaya gesek)
Fn = 69,82 N
CONTOH PERMASALAHAN
2. Pesawat Atwood seperti pada gambar, terdiri dari katrol silinder yang licin tanpa gesekan.
Jika m1= 50kg, m2= 200kg dan g= 10 m/s² antara balok m1 dan bidang datar ada gaya
gesek dengan s =0,1, massa katrol 10 kg. hitunglah
a. Percepatan sistem
b. Gaya tegang tali Jawaban :
Fn Vertikal  gaya gravitasi Horisontal  gaya gesek
T1 T2 = m2.g – m2. a T1 - fs = m1. a
fs T2 = 200kg.10 – 200kg. a T1 - s . Fn = m1. a
T1 – s . m1.g = m1. a
w1 T1 - 0,1. 50 kg.10 m/s² = 50. a
T2
a T1 – 50 N = 50. a
T1 = 50 N + 50. a
w2
Besaran tegangan tali (T1 dan T2) adalah sama, maka :
Diketahui : T1 = T 2
• Massa, m1 = 50 kg 50 N + 50. a = 2000 kg.m/s² - 200kg. a
• Massa, m2 = 200 kg 50 N – 2000 kg.m/s² = - 200kg. a – 50. a
• Gravitasi, g = 10 m/s² - 1950 N = - 250kg. a
• Koefisien gesek, s = 0,1 a = - 1950/- 250 = 7,8 m/s²
• Massa katrol, mk = 10 kg
LATIHAN SOAL
1. Sebuah buku bermassa 200 gram berada di atas meja yang memiliki koefisien gesek statik
dan kinetik dengan buku sebesar 0,2 dan 0,1. Jika buku di dorong dengan gaya 4 N sejajar
meja, maka tentukan besar gaya gesek buku pada meja ? (g = 10 m/s2)

2. Suatu hari Watik memindahkan sebuah balok bermassa 10 kg dan berada di atas lantai
dengan koefisien gesek statis 0,3 dan koefisien gesek kinetik 0,2 terhadap balok. Jika balok
ditarik dengan gaya 5 N sejajar lantai, tentukan besar gaya gesek yang bekerja pada balok !

3. Akmal menarik balok di atas lantai kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang dilakukan
Akmal membentuk sudut 60° terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, maka tentukan besar
koefisien gesek statisnya, saat balok dalam kondisi dalam keadaan tepat akan bergerak !
LATIHAN SOAL
4. Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis dengan gaya 8 N.
Jika berat penghapus 0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis 0,4, maka
tentukan gaya yang harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar saat menghapus
ke arah bawah kecepatan penghapus adalah tetap !

5. Sebuah balok bermassa 400 gram berada di atas lantai datar dengan koefisien gesek statis
dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok yang mula-mula diam diberi gaya mendatar sebesar 4 N
selama 5 sekon, tentukan percepatan yang dialami balok !

6. Sebuah mobil mainan yang mula-mula diam memiliki massa 500 gram, berjalan di atas lantai
yang mempunyai koefisien gesek kinetis 0,2 dan koefisien gesek statis 0,4. Jika mesin mobil
menghasilkan gaya dorong sebesar 10 N dalam 2 sekon, maka tentukan jarak yang ditempuh
mobil mainan itu selama gayanya bekerja !
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. DATAR)
1. Sebuah buku bermassa 200 gram berada di atas meja yang memiliki koefisien gesek statik
dan kinetik dengan buku sebesar 0,2 dan 0,1. Jika buku di dorong dengan gaya 4 N sejajar
meja, maka tentukan besar gaya gesek buku pada meja ? (g = 10 m/s2)
2. Suatu hari Watik memindahkan sebuah balok bermassa 10 kg dan berada di atas lantai
dengan koefisien gesek statis 0,3 dan koefisien gesek kinetik 0,2 terhadap balok. Jika balok
ditarik dengan gaya 5 N sejajar lantai, tentukan besar gaya gesek yang bekerja pada balok !
3. Akmal menarik balok di atas lantai kasar dengan gaya 10 N. Jika gaya tarik yang dilakukan
Akmal membentuk sudut 60° terhadap lantai, dan massa balok 8 kg, maka tentukan besar
koefisien gesek statisnya, saat balok dalam kondisi dalam keadaan tepat akan bergerak !
4. Saat Hafidz menghapus papan tulis, ia menekan penghapus ke papan tulis dengan gaya 8 N.
Jika berat penghapus 0,8 N dan koefisien gesek kinetis penghapus dan papan tulis 0,4, maka
tentukan gaya yang harus diberikan lagi oleh Hafidz kepada penghapus agar saat
menghapus ke arah bawah kecepatan penghapus adalah tetap !
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. DATAR)
5. Sebuah balok bermassa 400 gram berada di atas lantai datar dengan koefisien gesek statis
dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok yang mula-mula diam diberi gaya mendatar sebesar 4 N
selama 5 sekon, tentukan percepatan yang dialami balok !
6. Sebuah mobil mainan yang mula-mula diam memiliki massa 500 gram, berjalan di atas
lantai yang mempunyai koefisien gesek kinetis 0,2 dan koefisien gesek statis 0,4. Jika mesin
mobil menghasilkan gaya dorong sebesar 10 N dalam 2 sekon, maka tentukan jarak yang
ditempuh mobil mainan itu selama gayanya bekerja !
7. Fitri mendorong balok yang mula-mula diam di atas lantai dengan koefisien gesek statis
dan kinetis 0,3 dan 0,1. Jika massa balok 4 kg dan gaya mendatar yang diberikan 20 N
selama 5 s, maka tentukan kecepatan akhir dari balok !
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. DATAR)
8. Dua balok A dan B bertumpukan di atas lantai seperti gambar. Massa balok A yang berada
di bawah adalah 3 kg dan massa balok B yang di atas adalah 2 kg. Jika koefisien gesek statis
dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,3 dan 0,2, sedang koefisien gesek statis dan
kinetis antara balok A dan lantai adalah 0,2 dan 0,1, maka tentukan percepatan maksimum
sistem agar balok B tidak tergelincir dari balok A yang ditarik gaya F !
9. Balok A = 2 kg dihubungkan dengan tali ke balok B = 4 kg pada bidang datar, kemudian
balok B dihubungkan dengan katrol di tepi bidang datar, lalu dihubungkan dengan balok C
= 4 kg yang tergantung di samping bidang datar. Jika koefisien gesek kinetik dan statis
antara balok A dan B terhadap bidang datar adalah 0,3 dan 0,2, dan massa katrol diabaikan,
maka tentukan tegangan tali antara balok A dan B !
10. Sebuah balok dengan massa 2 kg diletakkan di atas meja yang mempunyai koefisien gesek
statis dan kinetis 0,4 dan 0,2. Tentukan gaya gesek yang bekerja pada balok, jika balok
ditarik gaya mendatar sebesar 4 N !
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. DATAR)
11. Dua balok A = 3 kg dan B = 5 kg dihubungkan tali dan diletakkan di atas lantai yang
mempunyai koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1. Jika balok B ditarik gaya 40 N
dengan arah 60° terhadap bidang datar, maka tentukan tegangan tali antara balok A dan B.
12. Balok bermassa 200 gram yang mula-mula diam diberi gaya mendatar 1 N selama 10 sekon.
Jika balok berada di atas lantai dengan koefisien gesek statis dan kinetis 0,2 dan 0,1, maka
tentukan jarak yang ditempuh balok selama diberi gaya !
13. Dua balok A = 0,5 kg dan B = 2 kg ditumpuk, dengan balok A di atas dan balok B di bawah.
Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok A dan B adalah 0,2 dan 0,1, serta
koefisien gesek statis dan kinetis antara balok B dengan lantai adalah 0,3 dan 0,1, maka
tentukan gaya maksimum yang dapat digunakan untuk menarik B agar balok A tidak
bergerak terjatuh dari atas balok B !
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. MIRING)
1. Suatu balok bermassa 200 gram berada di bidang miring dengan kemiringan 30° terhadap
bidang datar. Jika koefisien gesek statis dan kinetis antara balok dan bidang miring 0,25
dan 0,1, serta nilai percepatan gravitasi 10 m/s2, maka tentukan gaya gesek yang bekerja
pada balok !
2. Suatu balok bermassa 2 kg berada pada bidang miring dengan kemiringan 30°. Jika
koefisien gesek statis dan kinetis antara bidang miring dan balok 0,2 dan 0,1 maka
tentukan jarak yang ditempuh oleh balok yang mula-mula diam pada bidang miring selama
2 sekon !
3. Seorang pemain ski mulai meluncur pada suatu bidang miring dengan kemiringan 37°.
Tentukan kecepatannya setelah menempuh waktu 6 s , jika koefisien gesek sepatu pemain
ski dan es adalah 0.1
SOAL (PENERAPAN HUKUM NEWTON BID. MIRING)
4. Balok I bermassa 2 kg berada pada bidang miring 57°. Jika balok I dihubungan dengan
tali ke balok II bermassa 3 kg melalui sebuah katrol dan tergantung bebas disisi yang lain
seperti pada gambar, serta koefisien gesek statis dan kinetis antara
balok I dengan bidang miring adalah 0,2 dan 0,1, maka tentukan :
a. percepatan sistem
b. tegangan tali antara balok I dan II

5. Suatu balok berada pada bidang miring dengan kemiringan 37°. Jika massa balok 4 kg dan
koefisien gesek statis dan kinetis balok terhadap bidang miring adalah 0,3 dan 0,1, dan
mula-mula balok diam, maka tentukan :
a. pecepatan balok
b. kecepatan balok setelah 2 sekon
c. jarak yang ditempuh balok dalam 2 sekon
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai