2. Hukum I Newton
“ Jika gaya total yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda
yang semula diam akan tetap diam dan benda yang semula bergerak lurus
beraturan (GLB) akan tetap bergerak lurus beraturan (GLB) “
Secara matematis Hukum I Newton dinyatakan dengan :
[ ΣF = 0 ]
Resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol (0)
Sehingga : a. Benda yang sedang diam akan tetap diam
b. Benda yang bergerak akan bergerak lurus beraturan.
38
Contoh :
1. Kendaraan berpenumpang
a. Kendaraan tiba-tiba direm maka tubuh penumpang akan terdorong ke depan.
b. Kendaraan bergerak maju dari keadaan diam tubuh penumpang akan
terdorong ke belakang
“setiap benda dalam keadaan diam mempunyai kecenderungan untuk tetap
diam dan setiap benda dalam keadaan bergerak mempunyai kecenderungan
untuk tetap bergerak”
3. Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya total yang bekerja pada sebuah benda
dengan massa m berbanding lurus dengan besarnya gaya total dan berbanding
terbalik dengan massa benda “
Secara matematis Hukum II Newton dinyatakan dengan :
F
a=
m
F=m.a
Jika F = 0 dan a = 0,
a. mungkin benda diam atau
b. bergerak dalam keadaan kecepatan tetap
1 N = 105 dyne
Contoh :
1. Sebuah benda massa 0,1 kg pada benda bekerja gaya tetap sebesar 5 Newton.
Tentukan : percepatan yang ditimbulkan
Jawab :
m = 0,1 kg, F = 5 Newton
Percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
2
F 5 Newton 5 kg . m/det 2
a= → a= = =50 m/ det
m 0 , 1 kg 0 , 1 kg
2. Sebuah mobil dipercepat sampai 8 m/det2. Jika mobil tersebut menarik mobil
lain yang massanya sama
Tentukan percepatan yang dihasilkan mobil tersebut saat menarik mobil lain
tersebut (gesekan diabaikan) !
Jawab :
Mobil sebelum menarik mobil lain :
F = m. a1
F = m. 8 = 8 m
Mobil tersebut menarik mobil lain yang massanya sama :
mtotal = m1 + m2
mtotal = 2 m
Percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
F = mtotal . a2 8 kg . m /det2 = 2 m . a 2
m
8 kg 2 a 2 = 4 m /det 2
det
a 2=
2 kg
3. Sebuah benda massa 2 kg berada pada sebuah bidang datar licin, kecepatan
bertambah dari 5 m/det menjadi 7 m/det setelah menempuh jarak 6 m.
Tentukan : besar gaya mendatar yang menyebabkan pertambahan kecepatan
benda.
Jawab :
m = 2 kg, v0 = 5 m/det, vt = 7 m/det, s = 6m
40
2 2
V t =V 0 −2. a . s
( 7 )2 =( 5 )2−2 a . ( 6 )
49 -25 = 12 a
49−25 m
a= =2
12 det
2
Jawab :
Resultan gaya F = 30 N, a = 6 m/det2
Sehingga massa dapat dihitung sebagai berikut :
1. sama besar
2. berlawanan arah
3. bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama
4. bekerja pada benda yang berbeda
5. tidak saling meniadakan
Contoh :
1. Benda diletakkan di atas meja
a. maka benda tersebut menekan meja (aksi). Aksi bekerja pada meja,
b. sebagai reaksi meja menekan benda tersebut.
c. kedua gaya sama besar dan berlawanan arah,
d. kedua gaya tersebut merupakan pasangan aksi-reaksi
w = berat (N)
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi bumi ( m/det)
c. Gaya Berat
Berat benda juga merupakan gaya
Dalam kehidupan sehari-hari a. berat satuan Newton
b. massa satuan kg
43
Contoh :
1. Sebuah benda di bumi bermassa 60 kg. Jika percepatan gravitasi di bumi 10
m/det2 dan percepatan gravitasi di bulan seperenam percepatan gravitasi di
bumi.
Tentukan :
a. Benda tersebut di bumi
b. Massa benda di bulan
c. Berat benda di bulan
d. Kehilangan berat benda di bulan
Jawab :
m = 60 kg, g bumi = 10 m/det2, g bulan = 10/6 m/det2
a. Berat benda di bumi
wbumi = m . g bumi
wbumi = 60 . (10) = 600 N
b. Massa adalah kandungan zat dalam benda , sehingga besarnya massa tetap
di lokasi mana saja, jadi massa benda di bumi 60 kg.
c. Berat benda di bulan
wbulan = mbumi . g bulan
wbulan = 60 . (10/6) = 100 N
6. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus bidang
sentuhnya jika dua benda bersentuhan.
Contoh :
44
(a). Jika bidang sentuh mendatar, maka arah gaya normal vertikal ke atas.
(b). Jika bidang sentuh vertikal , maka arah gaya normal horisontal (mendatar).
(c). Jika bidang sentuh miring, maka arah gaya normal juga miring ke atas tegak
lurus bidang sentuh
Besarnya gaya normal belum tentu sama dengan berat benda, tergantung dari ada
tidaknya gaya luar yang bekerja pada benda tersebut :
Contoh :
I II
I
Contoh :
1. Sebuah benda bermassa 10 kg diletakkan di atas meja dengan percepaan
gravitasi bumi 10 m/det2
a. Tentukan berat benda dan gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
b. Jika benda tersebut ditekan ke bawah dengan gaya sebesar 60 N, tentukan
besarnya gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
c. Jika benda tersebut ditarik ke atas dengan gaya sebesar 60 N, tentukan
besarnya gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
d. Jika benda tersebut ditarik dengan gaya 60 N membentuk sudut 30 0 dengan
permukaan meja licin (gesekan diabaikan) tentukan percepatan benda dan
besarnya gaya normal yang dikerjakan permukaan meja pada benda tsb !.
Jawab :
a. Ketika benda terletak di atas meja tidak dikerjakan gaya luar, hanya gaya berat
(w) dan gaya normal (N)
b. Ketika benda ditekan ke bawah dengan gaya (P) = 60 N, berarti pada benda
dikerjakan gaya luar, jadi seluruh gaya yaitu, gaya w, N dan P.
47
II
I
II
( 60 ) . ( 12 √ 3)=10 a
48
30 √ 3 m
a= =3 √ 3
10 det2
Pada sumbu y, benda diam sehingga besarnya gaya normal yang dikerjakan
permukaan meja pada benda dapat dihitung dengan menggunakan Hukum I
Newton :
Posisi II gaya arah vertikal ( arah y postif dan y negatif )
∑ F y =0
0
N + P sin 30 −w=0
0
N + P sin 30 −m. g=0
2. Sebuah benda massa 6 kg ditarik dengan gaya tetap sebesar 30 N di atas bidang
datar yang licin.
a. Berapa besar percepatan benda jika gaya sejajar dengan bidang datar.
b. Berapa besar percepatan dan perpindahan benda setelah 2 detik jika gaya
membentuk sudut 600 dengan bidang datar.
c. Berapa besar percepatan dan perpindahan benda setelah 2 detik jika gaya
membentuk sudut 370 dengan bidang datar.
Jawab :
a.
Gaya sejajar bidang berarti α = 00, maka percepatan dapat dihitung dari
resultan gaya-gaya sumbu-x
∑ F x =0
0
P cos 0 =m. a
0 30 m
30. cos 0 =6. a 30 ( 1 )=6. a a= =5
6 det
2
b.
49
Gaya membentuk sudut 600 dengan bidang datar maka percepatan dapat
dihitung dari resultan gaya-gaya pada sumbu-x.
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x )
∑ F x =0
0
P cos 60 =m. a
0
30. cos 60 =m. a
24 m
a= =4 2
6 det
Perpindahan benda setelah 2 detik
1 2
s=v 0 .t + a . t
2
1 2
s=0+ ( 4 ) . ( 2 ) =8 m
2
3.
Dua buah balok kayu A dan bersentuhan pada sisi samping . Balok A massa
40 kg dan B massa 60 kg diam di atas lantai (tanpa gesekan ). Pada balok A
diberi gaya sebesar 600 N
a. Hitung percepatan sistem.
b. Hitung gaya kontak yg dikerjakan balok A pada balok B dan balok B
pada balok A.
c. Hitung jarak yang ditempuh balok setelah 4 detik.
Jawab :
I
I
Gaya kontak yang dikerjakan balok B pada balok A (R AB) dan gaya kontak
yang dikerjakan balok A pada B (RBA) adalah pasangan gaya aksi-reaksi,
berarti RAB = RBA, sehingga percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x positif dan x negatif)
∑ F x =m. a
P−R AB+ R BA =( m A +mB ) .a
600−R AB + RBA =( 40+ 60 ) . a
600 m
Karena R AB =RBA 600=100. a a= =6
100 det
2
b. Gaya kontak yang dikerjakan tiap balok pada balok lainnya dapat dihitung
sebagai berikut :
Gaya kontak balok B pada balok A (RAB)
51
∑ F x =m. a
P−R AB=( m A ) . a
P−R AB=( 40 ) . 6 R AB =600−240=340 Newton
Gaya kontak balok A pada balok B (RBA)
∑ F x =m. a
P−R AB=( mB ) . a
R AB= ( 60 ) .6 R AB =360 Newton
c. Jarak yang ditempuh balok selama 4 detik dapat dihitung :
Perpindahan benda setelah 4 detik
1 2
s=v 0 .t + a . t
2
1 2
s=0+ ( 6 ) . ( 4 ) =48 m
2
10.()1
2
¿a
2
a=5 m/det
c. Kecepatan balok setelah 4 detik dapat dihitung dengan persamaan :
vt = v0 + a.t
vt = 0 + (5) (4)
vt = 20 m/det
C. Penggunaan Hukum Newton untuk menentukan tegangan tali dan gerak benda
yang dihubungkan dengan katrol
1.
A B P
Dua buah benda A dan B berada di atas bidang datar licin ( tanpa gesekan ) dan
saling dihubungkan dengan tali seperti pada gambar. Massa benda A 20 kg dan
massa benda B 16 kg, jika pada benda B ditarik dengan gaya sebesar 72 N dan
percepatan gravitasi 10 m/det2
Hitunglah :
a. percepatan sistem
b. tegangan tali sistem
Jawab :
mA = 20 kg
mB = 16 kg
P = 72 N
g = 10 m/det2
Jawab :
55
5. Sistem seperti pada gambar, berat benda 50 N menggantung pada ujung seutas
tali.
Hitunglah : berapakah tegangan dalam tali ?
Jawab :
Jawab :
Pada soal no 5 telah disinggung bahwa tegangan tali 1 sama dengan berat benda
yang tergantung pada tali tersebut. T1 = w
Pada titik P bekerja gaya T1 dan gaya 30 N
II
I
II
I
7. Gaya Gesekan
Gaya ini timbul akibat keadaan kekasaran 2 (dua) bidang yang saling
bersentuhan.
[ f = μ.N
f = gaya gesekan ( N )
0 ≤ μ ≤ 1 μ = koeffisien gesekan
N = gaya normal
mB
μk=
mA
μk = koefisien gesekan kinetik
mA = massa benda A
mB = massa benda B
Nilai μs maupun μk mempunyai nilai antara 0 dan 1 secara matematis dapat
dinyatakan sebagai berikut :
0≤μ ≤1
0≤ μ ≤1
Apabila bidang licin sempurna μ = 0
sangat kasar μ = 1
60
Contoh :
1. Sebuah balok massa 5 kg berada di atas suatu permukaan papan jika
koeffisien gesekan 0,3 dan percepatan gravitasi 10 m/det2.
Berapa gaya yang harus diberikan agar balok ada pada keadaan tepat akan
bergerak ?
Jawab :
m = 5 kg, g = 10 m/det2, μ = 0,3
Syarat tepat akan bergerak adalah :
F =f f = μs N
F = μs N N = m. g
F = μs. m . g
F = (0,3) (5) (10) = 15 Newton
Σ F = m. a
F – f = m. a
F – μk. N = m. a
F – μk. m.g = m. a
F – (0,3) (5) (10) = (5) (2)
F – 15 = 10
F = 15 + 10 = 25 Newton
3. Berapa sudut kemiringan minimum agar benda pada keadaan tepat akan
bergerak dengan koeffisie gesekan 0,3 ?
Jawab :
61