Anda di halaman 1dari 25

37

IV. HUKUM-HUKUM NEWTON TENTANG GERAK

DINAMIKA GERAK LURUS


Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gerak dengan melibatkan gaya sebagai
penyebab perubahan gerak.

A. Pemanfaatan Hukum Newton


1. Pengertian Gaya.
Apabila kita memberikan gaya yang cukup besar pada suatu benda, maka gaya
tersebut akan mengubah sifat-sifat benda antara lain :
a. Gaya dapat mengubah kecepatan benda
Contoh : Bola yang semula diam akan bergerak bila ditendang (diberi gaya).
b. Gaya dapat mengubah arah gerak suatu benda.
Contoh : Ketika bola softbol dilemparkan dan dipukul oleh pemain (diberi
gaya) maka bola tersebut berubah arah
c. Gaya dapat mengubah bentuk suatu benda.
Contoh : Bila mistar plastik dipegang oleh kedua tangan, kemudian salah satu
ujung mistar ditekan maka mistar tersebut akan melengkung.
d. Gaya dapat mengubah ukuran suatu benda.
Contoh : Sebuah pegas digantungkan vertikal, kemudian salah satu ujung
ditarik sehingga pegas tersebut bertambah panjang.

2. Hukum I Newton
“ Jika gaya total yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol, maka benda
yang semula diam akan tetap diam dan benda yang semula bergerak lurus
beraturan (GLB) akan tetap bergerak lurus beraturan (GLB) “
Secara matematis Hukum I Newton dinyatakan dengan :
[ ΣF = 0 ]
Resultan gaya yang bekerja pada benda sama dengan nol (0)
Sehingga : a. Benda yang sedang diam akan tetap diam
b. Benda yang bergerak akan bergerak lurus beraturan.
38

Contoh :
1. Kendaraan berpenumpang
a. Kendaraan tiba-tiba direm maka tubuh penumpang akan terdorong ke depan.
b. Kendaraan bergerak maju dari keadaan diam tubuh penumpang akan
terdorong ke belakang
“setiap benda dalam keadaan diam mempunyai kecenderungan untuk tetap
diam dan setiap benda dalam keadaan bergerak mempunyai kecenderungan
untuk tetap bergerak”
3. Hukum II Newton
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya total yang bekerja pada sebuah benda
dengan massa m berbanding lurus dengan besarnya gaya total dan berbanding
terbalik dengan massa benda “
Secara matematis Hukum II Newton dinyatakan dengan :
F
a=
m
F=m.a

Jika F = 0 dan a = 0,
a. mungkin benda diam atau
b. bergerak dalam keadaan kecepatan tetap

Satuan gaya yang digunakan adalah :


Satuan SI untuk F adalah N (Newton)
m adalah kg
a adalah m/ det2
a. Satuan Gaya ( sistem mks )
F = m.a
1 Newton = 1 kg . m/det2
1 Newton meter = 1 Joule = 1 kg . m2/det2
b. Satuan Gaya ( sistem cgs )
1 dyne = 1 g . cm/det2
c. Hubungan antara satuan N dan dyne sebagai berikut :
1 N = 1 kg . m/det2
= 1.000 g . 100 cm/det2
39

1 N = 105 dyne

Contoh :
1. Sebuah benda massa 0,1 kg pada benda bekerja gaya tetap sebesar 5 Newton.
Tentukan : percepatan yang ditimbulkan
Jawab :
m = 0,1 kg, F = 5 Newton
Percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
2
F 5 Newton 5 kg . m/det 2
a= → a= = =50 m/ det
m 0 , 1 kg 0 , 1 kg

2. Sebuah mobil dipercepat sampai 8 m/det2. Jika mobil tersebut menarik mobil
lain yang massanya sama
Tentukan percepatan yang dihasilkan mobil tersebut saat menarik mobil lain
tersebut (gesekan diabaikan) !
Jawab :
Mobil sebelum menarik mobil lain :
F = m. a1
F = m. 8 = 8 m
Mobil tersebut menarik mobil lain yang massanya sama :
mtotal = m1 + m2
mtotal = 2 m
Percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
F = mtotal . a2 8 kg . m /det2 = 2 m . a 2

m
8 kg 2 a 2 = 4 m /det 2
det 
a 2=
2 kg

3. Sebuah benda massa 2 kg berada pada sebuah bidang datar licin, kecepatan
bertambah dari 5 m/det menjadi 7 m/det setelah menempuh jarak 6 m.
Tentukan : besar gaya mendatar yang menyebabkan pertambahan kecepatan
benda.
Jawab :
m = 2 kg, v0 = 5 m/det, vt = 7 m/det, s = 6m
40

2 2
V t =V 0 −2. a . s
( 7 )2 =( 5 )2−2 a . ( 6 )
49 -25 = 12 a
49−25 m
a= =2
12 det
2

Sehingga gaya mendatar dapat dihitung sebagai berikut :


F= m.a
F = (2 ) . (2 ) = 4 N

4. Suatu resultan gaya 30 N menghasilkan percepatan 6 m/det 2 pada sebuah


benda.
Berapakah massa benda tersebut !

Jawab :
Resultan gaya F = 30 N, a = 6 m/det2
Sehingga massa dapat dihitung sebagai berikut :

4. Hukum III Newton


“ Apabila sebuah benda ( benda I ) mengerjakan gaya/berinteraksi pada benda
lain ( benda II ), maka benda II mengerjakan gaya pada benda I sama besar
dan berlawanan arah dengan gaya benda I “
Secara matematis Hukum III Newton dinyatakan dengan :
Faksi = - Freaksi
Berdasarkan konsep aksi reaksi, maka Hukum III Newton dinyatakan sebagai
berikut .
“ Gaya aksi dan reaksi sama besarnya tetapi berlawanan arah dan bekerja pada
dua benda yang berbeda “
Syarat pasangan gaya disebut pasangan gaya aksi dan gaya reaksi apabila
memenuhi syarat-syarat :
41

1. sama besar
2. berlawanan arah
3. bekerja pada satu garis kerja gaya yang sama
4. bekerja pada benda yang berbeda
5. tidak saling meniadakan

Contoh :
1. Benda diletakkan di atas meja
a. maka benda tersebut menekan meja (aksi). Aksi bekerja pada meja,
b. sebagai reaksi meja menekan benda tersebut.
c. kedua gaya sama besar dan berlawanan arah,
d. kedua gaya tersebut merupakan pasangan aksi-reaksi

Gaya tekan meja pada benda (reaksi)

Gaya tekan benda pada meja (aksi)

Gambar 4.3 : Pasangan gaya aksi -reaksi

2. Sebuah benda diletakkan di atas meja


a. maka pada benda tersebut bekerja gaya tekan meja di titik tangkap A,
b. pada benda bekerja juga gaya gravitasi bumi di titik tangkap B.
c. Gaya gravitasi bumi kita sebut gaya berat (W) dan gaya tekan meja kita sebut
gaya norma (N)l.
d. Gaya berat dan gaya normal bekerja pada benda yang sama.
e. Gaya berat dan gaya normal bukan pasangan gaya aksi-reaksi. (tidak memenuhi
kriteria butir 4 pada syarat pasangan gaya ).
42

5. Massa dan Berat


a. Massa
Massa adalah ukuran banyaknya zat yang dikandung suatu benda, makin
banyak zat yang dikandung benda makin besar massanya.
b. Berat
Berat benda adalah ukuran yang tergantung pada kuat medan gravitasi di
lokasi benda itu berada.
Hubungan berat, massa benda dan percepatan :
[ w =m.g ]

w = berat (N)
m = massa (kg)
g = gaya gravitasi bumi ( m/det)

c. Gaya Berat
Berat benda  juga merupakan gaya
Dalam kehidupan sehari-hari a. berat  satuan Newton
b. massa  satuan kg
43

Contoh :
1. Sebuah benda di bumi bermassa 60 kg. Jika percepatan gravitasi di bumi 10
m/det2 dan percepatan gravitasi di bulan seperenam percepatan gravitasi di
bumi.
Tentukan :
a. Benda tersebut di bumi
b. Massa benda di bulan
c. Berat benda di bulan
d. Kehilangan berat benda di bulan

Jawab :
m = 60 kg, g bumi = 10 m/det2, g bulan = 10/6 m/det2
a. Berat benda di bumi
wbumi = m . g bumi
wbumi = 60 . (10) = 600 N
b. Massa adalah kandungan zat dalam benda , sehingga besarnya massa tetap
di lokasi mana saja, jadi massa benda di bumi 60 kg.
c. Berat benda di bulan
wbulan = mbumi . g bulan
wbulan = 60 . (10/6) = 100 N

d. Kehilangan berat di bulan (wk )


wk = wbumi - wbulan
wk = 600 N - 100 N = 500 N

6. Gaya Normal
Gaya normal adalah gaya kontak yang bekerja dengan arah tegak lurus bidang
sentuhnya jika dua benda bersentuhan.

Contoh :
44

(a). Jika bidang sentuh mendatar, maka arah gaya normal vertikal ke atas.
(b). Jika bidang sentuh vertikal , maka arah gaya normal horisontal (mendatar).
(c). Jika bidang sentuh miring, maka arah gaya normal juga miring ke atas tegak
lurus bidang sentuh

Besarnya gaya normal belum tentu sama dengan berat benda, tergantung dari ada
tidaknya gaya luar yang bekerja pada benda tersebut :
Contoh :

B. Penggunaan Hukum Newton


1. Menentukan gaya tegangan tali
a. Benda dalam keadaan diam (setimbang)
Dalam keadaan ini berlaku
45

b. Benda bergerak ke atas dengan percepatan (a)


Dalam keadaan ini berlaku

c. Benda bergerak ke bawah dengan percepatan (a)


Dalam keadaan ini berlaku

2. Gerak benda yang dihubungkan dengan katrol

I II
I

Posisi di benda m1 posisi I arah ke atas sehingga T–m1. g  T lebih dulu


sesuai arah percepatan a

Posisi di benda m2 posisi II arah ke bawah sehingga m2. g – T m2.g lebih


dulu sesuai arah percepatan a
Tegangan tali sama dimanapun letaknya : persamaan benda 1 dan benda 2 sama
46

Contoh :
1. Sebuah benda bermassa 10 kg diletakkan di atas meja dengan percepaan
gravitasi bumi 10 m/det2
a. Tentukan berat benda dan gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
b. Jika benda tersebut ditekan ke bawah dengan gaya sebesar 60 N, tentukan
besarnya gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
c. Jika benda tersebut ditarik ke atas dengan gaya sebesar 60 N, tentukan
besarnya gaya normal yang bekerja pada benda tersebut !.
d. Jika benda tersebut ditarik dengan gaya 60 N membentuk sudut 30 0 dengan
permukaan meja licin (gesekan diabaikan) tentukan percepatan benda dan
besarnya gaya normal yang dikerjakan permukaan meja pada benda tsb !.

Jawab :
a. Ketika benda terletak di atas meja tidak dikerjakan gaya luar, hanya gaya berat
(w) dan gaya normal (N)

Berat benda : w = m . g = 10. (10) = 100 Newton


Benda diam di atas meja, berlaku Hukum I Newton :
Σ Fy = 0
N – w = 0  N – 100 = 0  N = 100 Newton

b. Ketika benda ditekan ke bawah dengan gaya (P) = 60 N, berarti pada benda
dikerjakan gaya luar, jadi seluruh gaya yaitu, gaya w, N dan P.
47

Benda diam tetap di atas meja, berlaku Hukum I Newton :


Σ Fy = 0
N – w – P = 0  N – 100 – 60 = 0  N = 160 Newton
c. Ketika benda ditarik ke atas dengan gaya (P) = 60 N, berarti pada benda
dikerjakan gaya luar, jadi seluruh gaya yaitu, gaya w, N dan P.

Benda diam tetap di atas meja, berlaku Hukum I Newton :


Σ Fy = 0
N + P - w = 0  N + 60 – 100 = 0  N = 40 Newton

d. Benda ditarik dengan gaya 60 N dan membentuk sudut 30 0 dengan permukaan


licin.

II

I
II

Pada sumbu x, benda bergerak sehingga percepatan dapat dihitung dengan


menggunakan Hukum II Newton :
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x )
∑ F x =m. a
P cos 300 =( 10 ) . a

( 60 ) . ( 12 √ 3)=10 a
48

30 √ 3 m
a= =3 √ 3
10 det2

Pada sumbu y, benda diam sehingga besarnya gaya normal yang dikerjakan
permukaan meja pada benda dapat dihitung dengan menggunakan Hukum I
Newton :
Posisi II gaya arah vertikal ( arah y postif dan y negatif )

∑ F y =0
0
N + P sin 30 −w=0
0
N + P sin 30 −m. g=0

N + ( 60 ) ( 12 )−( 10) ( 10)=0


N +30−100=0 N =70 Newton

2. Sebuah benda massa 6 kg ditarik dengan gaya tetap sebesar 30 N di atas bidang
datar yang licin.
a. Berapa besar percepatan benda jika gaya sejajar dengan bidang datar.
b. Berapa besar percepatan dan perpindahan benda setelah 2 detik jika gaya
membentuk sudut 600 dengan bidang datar.
c. Berapa besar percepatan dan perpindahan benda setelah 2 detik jika gaya
membentuk sudut 370 dengan bidang datar.
Jawab :
a.

Gaya sejajar bidang berarti α = 00, maka percepatan dapat dihitung dari
resultan gaya-gaya sumbu-x
∑ F x =0
0
P cos 0 =m. a
0 30 m
30. cos 0 =6. a 30 ( 1 )=6. a a= =5
6 det
2

b.
49

Gaya membentuk sudut 600 dengan bidang datar maka percepatan dapat
dihitung dari resultan gaya-gaya pada sumbu-x.
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x )
∑ F x =0
0
P cos 60 =m. a
0
30. cos 60 =m. a

30. ( 12 ) ¿ 6. a a= 156 =2 , 5 detm 2

Perpindahan benda setelah 2 detik


1 2
s=v 0 .t + a . t
2
1 2
s=0+ ( 2 ,5 )( 2 ) =5 m
2
c.

Percepatan dapat dihitung dari resultan gaya-gaya pada sumbu-x


∑ F x =0 P cos 6 0 0=m .a
( 30 ) ( 54 ) ¿ 6. a
24 ¿ 6. a
50

24 m
a= =4 2
6 det
Perpindahan benda setelah 2 detik
1 2
s=v 0 .t + a . t
2
1 2
s=0+ ( 4 ) . ( 2 ) =8 m
2

3.

Dua buah balok kayu A dan bersentuhan pada sisi samping . Balok A massa
40 kg dan B massa 60 kg diam di atas lantai (tanpa gesekan ). Pada balok A
diberi gaya sebesar 600 N
a. Hitung percepatan sistem.
b. Hitung gaya kontak yg dikerjakan balok A pada balok B dan balok B
pada balok A.
c. Hitung jarak yang ditempuh balok setelah 4 detik.
Jawab :

I
I

Gaya kontak yang dikerjakan balok B pada balok A (R AB) dan gaya kontak
yang dikerjakan balok A pada B (RBA) adalah pasangan gaya aksi-reaksi,
berarti RAB = RBA, sehingga percepatan dapat dihitung sebagai berikut :
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x positif dan x negatif)
∑ F x =m. a
P−R AB+ R BA =( m A +mB ) .a
600−R AB + RBA =( 40+ 60 ) . a
600 m
Karena R AB =RBA 600=100. a a= =6
100 det
2

b. Gaya kontak yang dikerjakan tiap balok pada balok lainnya dapat dihitung
sebagai berikut :
Gaya kontak balok B pada balok A (RAB)
51

∑ F x =m. a
P−R AB=( m A ) . a
P−R AB=( 40 ) . 6 R AB =600−240=340 Newton
Gaya kontak balok A pada balok B (RBA)
∑ F x =m. a
P−R AB=( mB ) . a
R AB= ( 60 ) .6 R AB =360 Newton
c. Jarak yang ditempuh balok selama 4 detik dapat dihitung :
Perpindahan benda setelah 4 detik
1 2
s=v 0 .t + a . t
2
1 2
s=0+ ( 6 ) . ( 4 ) =48 m
2

4. Sebuah balok kayu massa 50 kg mula-mula diam di puncak sebuah bidang


miring dengan sudut kemiringan 300 terhadap horisontal. Jika gesekan pada
bidang miring diabaikan dan percepatan gravitasi 10 m/det2.
Hitunglah :
a. Gaya normal pada balok.
b. Percepatan pada balok.
c. Kecepatan balok setelah meluncur selam 4 detik.
Jawab :
a.

Gaya normal dapat dihitung dari resultan gaya-gaya pada sumbu-y


Oleh karena pada sumbu-y balok tidak bergerak maka berlaku Hukum I
Newton.
Posisi I gaya arah vertikal ( arah y positif dan y negatif)
∑ F y =0
N−w cos α=0
N−m. g cos α =0
N− ( 50 )( 10 ) cos 300=0
N ¿ 250 √ 3 Newton
52

b. Percepatan balok dapat dihitung dari resultan gaya-gaya pada sumbu-x .


Oleh karena balok bergerak maka berlaku Hukum II Newton
Posisi I gaya arah horizontal ( arah x positif )
∑ F x =m. a
w sin α=¿ m. a ¿
m . g . sin α =¿ m .a ¿
0
10 sin 30 =¿ a ¿

10.()1
2
¿a
2
a=5 m/det
c. Kecepatan balok setelah 4 detik dapat dihitung dengan persamaan :
vt = v0 + a.t
vt = 0 + (5) (4)
vt = 20 m/det

C. Penggunaan Hukum Newton untuk menentukan tegangan tali dan gerak benda
yang dihubungkan dengan katrol
1.
A B P

Dua buah benda A dan B berada di atas bidang datar licin ( tanpa gesekan ) dan
saling dihubungkan dengan tali seperti pada gambar. Massa benda A 20 kg dan
massa benda B 16 kg, jika pada benda B ditarik dengan gaya sebesar 72 N dan
percepatan gravitasi 10 m/det2
Hitunglah :
a. percepatan sistem
b. tegangan tali sistem

Jawab :

mA = 20 kg
mB = 16 kg
P = 72 N
g = 10 m/det2

a. Pada sumbu-x balok bergerak maka berlaku Hukum II Newton


53

Gaya arah vertikal ( arah y positif dan y negatif)


∑ F x =m. a P−T +T =( m A + mB ) . a
72 m
72=( 20+ 16 ) . a72=( 36 ) . a a= =2
36 det
2

b. Tegangan tali sistem dapat dihitung dari benda A atau benda B.


Benda A
∑ F x =m A . a
T =( 20 ) ( 2 ) T =40 Newton
Benda B
P−T =( mB ) . a
P−T = (16 ) (2 ) 72−T = (16 ) (2 )
T =72−32
T =40 Newton
Sebuah balok massa 2 kg diletakkan di atas
bidang datar yang licin (gesekan diabaikan).
Balok A dihubungkan dengan beban B melalui
sebuah katrol. Jika massa beban B adalah 3 kg
dan percepatan gravitasi 10 m/det2.
Hitunglah : a. percepatan sistem
b. tegangan tali sistem
.
Jawab :

a. Percepatan sistem dapat dihitung dengan Hukum II Newton karena balok


bergerak .
Gaya arah vertikal ( arah y positif dan y negatif)
∑ F y =m. a
w B −T +T =( mA +mB ) . a
54

w B =( m A +mB ) . a karenanilai T sama


mB . g=( 2+3 ) . a
( 3 ) ( 10 )=5. a
30 m
a= =6
5 det
2

b. Tegangan tali sistem dapat dihitung dari benda A atau benda B.


Benda A : ∑ F x =m A . a
T =( 2 ) ( 6 ) T =12 Newton
Benda B ∑ F y =mB .a
w B −T =mB . a
mB . g−T =( 3 )( 6 )( 3 )( 10 ) −T =18
T =30−18=12 Newton

Jawab :
55

b. Tegangan tali penghubung balok dapat dihitung dari balok A atau B


Gaya arah vertikal ( arah y positif dan y negatif)
Benda A Σ F y = mA . a
T – wA = mA . a
T - mB. g = mA . a
T - (8) (10) = (8) (2)
T = 80 +18 = 96 Newton

Gaya arah vertikal ( arah y positif dan y negatif)


Benda B Σ Fy = mB . a
wB - T = mB . a
mB. g - T = mB . a
(12) (10) - T = (12) (2)
T = 120 –24 = 96 Newton

Diketahui sistem seperti pada gambar


Untuk g = 9,8 m/det2
Hitunglah :
a. tegangan tali (T)
b. gaya penunjang (P)
Agar kondisi setimbang

Sistem setimbang maka :


Posisi I gaya arah vertikal ( arah x positif dan x negatif)
Σ Fy = 0
0 0
T sin 30 + P sin 30 – m.g = 0
56

T sin 300+ P sin 300– (100) 9,8 = 0 …(1)


Posisi I gaya arah horizontal ( arah y positif dan y negatif )
Σ Fx = 0
– T cos 300 + P cos 300 = 0
T cos 300 = P cos 300
T = P …………(2)
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)

T sin 300+ P sin 300– (100) 9,8 = 0


2.P sin 300 = 980
2.P (½) = 980
P = 980 Newton
Karena T = P  maka T = 980 Newton

5. Sistem seperti pada gambar, berat benda 50 N menggantung pada ujung seutas
tali.
Hitunglah : berapakah tegangan dalam tali ?
Jawab :

Syarat kesetimbangan adalah :


Σ Fx = 0 dalam gambar gaya tidak terjadi sehingga gaya bernilai 0
Σ Fy = 0
T–w=0
T– 50 N = 0  T = 50 N
Jadi bila sebuah tali datar menopang benda pada keseimbangan, maka tegangan
dalam tali akan sama dengan berat benda tersebut.
57

Jawab :
Pada soal no 5 telah disinggung bahwa tegangan tali 1 sama dengan berat benda
yang tergantung pada tali tersebut. T1 = w
Pada titik P bekerja gaya T1 dan gaya 30 N

II
I

II
I

Sistem setimbang maka :

Kondisi I  arah horisontal ( arah x positif dan x negatif )


Σ Fx = 0
30 N – T2 cos 400 = 0
T2 cos 400 = 30 N
T2 (0,77 ) = 30 N
T2 = 30 N = 38,96 …(1)
0,77

Kondisi II  arah vertikal ( arah y positif dan y negatif )


Σ Fy = 0
T2 sin 400 – w = 0 …………(2)
Substitusikan persamaan (2) ke persamaan (1)
T2 sin 400 – w = 0
(38,96) (0,64) – w = 0
w = 24,93 kg
58

7. Gaya Gesekan
Gaya ini timbul akibat keadaan kekasaran 2 (dua) bidang yang saling
bersentuhan.

[ f = μ.N
f = gaya gesekan ( N )
0 ≤ μ ≤ 1 μ = koeffisien gesekan
N = gaya normal

Koeffisien gesekan ada 2 jenis :


a. μs = statis bila benda diam
b. μk = kinetis bila benda bergerak

a. Menghitung Koefisien Gesekan Statis (μs)

m.g sin α = μs . m.g cos α


sin α = μs . cos α
sin α
μ s=
cos α
μs = tg α
μs = koefisien gesekan statis
α = sudut yang dibentuk
Dengan mengukur sudut α maka besarnya μs dapat dihitung
59

b. Menghitung Koefisien Gesekan Kinetis (μk)


Koefisien Gesekan Kinetis (μk) dapat dihitung dengan percobaan berikut.

Sebuah balok kayu A diletakkan di atas papan luncur. Balok A dihubungkan


dengan beban B melalui sebuah katrol yang gesekannya diabaikan. Kemudian
beban B ditambah sedikit demi sedikit sampai balok bergerak dan memiliki
kecepatan yang tetap. Pada saat ini berlaku persamaan sebagai berikut.
fk = w B fk = μk. NA NA = wA
wB = μk. wA
m B . g = μk . m A . g
m B = μk . m A

mB
μk=
mA
μk = koefisien gesekan kinetik
mA = massa benda A
mB = massa benda B
Nilai μs maupun μk mempunyai nilai antara 0 dan 1 secara matematis dapat
dinyatakan sebagai berikut :
0≤μ ≤1
0≤ μ ≤1
Apabila bidang licin sempurna μ = 0
sangat kasar μ = 1
60

Contoh :
1. Sebuah balok massa 5 kg berada di atas suatu permukaan papan jika
koeffisien gesekan 0,3 dan percepatan gravitasi 10 m/det2.
Berapa gaya yang harus diberikan agar balok ada pada keadaan tepat akan
bergerak ?
Jawab :
m = 5 kg, g = 10 m/det2, μ = 0,3
Syarat tepat akan bergerak adalah :
F =f  f = μs N
F = μs N  N = m. g
F = μs. m . g
F = (0,3) (5) (10) = 15 Newton

2. Lanjutan soal no. 1


Berapa gaya yang dibutuhkan jika kemudian benda bergerak dengan
percepatan 2 m/det2
Jawab :
m = 5 kg, g = 10 m/det2, μ = 0,3 dan a = 2 m/det2,

Σ F = m. a
F – f = m. a
F – μk. N = m. a
F – μk. m.g = m. a
F – (0,3) (5) (10) = (5) (2)
F – 15 = 10
F = 15 + 10 = 25 Newton

3. Berapa sudut kemiringan minimum agar benda pada keadaan tepat akan
bergerak dengan koeffisie gesekan 0,3 ?
Jawab :
61

Anda mungkin juga menyukai