Disusun Oleh:
EDI HIDAYAT SUPENDI
20211120043
REKAN:
SYAHLAN MAULANA
20211120042
2022
Percobaan 4
PESAWAT ATWOOD
I. TUJUAN PERCOBAAN
1. Menghitung kecepatan pada GLB
2. Menghitung Kecepatan dan Percepatan pada GLBB
III. TEORI
Pesawat Atwood merupakan alat eksperimen yang digunakan untuk mengamati hukum mekanika
gerak yang berubah beraturan. Alat ini mulai dikembangkan sekitar abad ke delapan belas untuk
mengukur percepatan gravitasi g. Dalam kehiduapan sehari-hari kita bias menemui penerapan
pesawat Atwood pada cara kerja lift. Sederhananya alat ini tersusun atas seutas tali yang dihubungkan
dengan sebuah katrol, dimana pada ujung tali dikaitkan massa beban m1 dan m2. Jika massa benda
m1 dan m2 sama (m1 = m2), maka keduanya akan diam. Akan tetapi jika massa benda m2 lebih besar
dari pada massa benda m1 (m2 > m1), maka massa m1 akan tertarik oleh massa benda m2.
Jika sebuah katrol hanya dapat berotasi murni pada porosnya yang diam, maka gerakannya dapat
dianalisis dengan menggunakan gambar 1 berikut:
dengan a merupakan percepatan tangensial tepi katrol, percepatan ini sama dengan percepatan tali
penggantung yang dililitkan pada katrol tanpa slip. Bila suatu benda digantungkan pada tali seperti
gambar berikut, maka percepatan benda adalah
Perhatikan gambar 3.3, jika massa beban tidak sama maka sistem akan bergerak lurus dipercepat
beraturan. Dengan mengukur jarak yang ditempuh serta mengukur waktu yang diperlukan kita dapat
menetukan percepatan dari percobaan.
1. Hukum 1 Newton
“Setiap benda akan cenderung mempertahankan keadaan awal benda. Bila awalnyabergerak maka
akan cenderung bergerak dan bila awalnya diam maka akan cenderung diam sampai ada gaya yang
mempengaruhinya.”Hukum Newton I sering disebut dengan hukum Inersia, Hukum Newton I ini
berlaku jika keadaan benda memenuhi syarat jumlah gaya yang bekerja pada benda adalah sama
dengan nol
∑F = 0
2 Hukum Newton II
Sebuah benda dengan ∑F konstan dan memiliki arah horizontal yang sama dengan v, maka
selama gaya tersebut sedang bekerja, kecepatan pun berubah dengan tingkat perubahan yang konstan,
yang berarti benda ini bergerak dengan percepatan konstan. Sehingga jumlah gaya total pada sebuah
benda menyebabkan benda mengalami percepatan. Yang arah gaya totalnya sama dengan arah
percepatan, walaupun lintasan benda lurus maupun melingkar. Sehingga Newton membuat suatu
pernyataan singkat yang dikenal dengan Hukum Newton II tentang gerak:
“Jika suatu gaya luar total bekerja pada sebuah benda, maka benda akan mengalami percepatan. Arah
percepatan tersebut sama dengan arah gaya total. Vektor gaya total sama dengan massa benda
dikalikan dengan percepatan benda.”
Dengan percepatan suatu benda berbandng lurus dengan gaya yang bekerja padanya. Dan besar
percepatan benda berbanding terbalik dengan massanya. Sehingga dapat dituliskan:
∑F = ma
3. Hukum 3 Newton
Gaya yang bekerja pada benda selalu merupakan hasil interaksi dengan benda lain, sehingga
selalu berpasangan. Gaya yang diberikan pada benda berlawanan arah dengan gaya yang diberikan
oleh benda.. ketika dua benda bersentuhan, dua buah benda yang mereka berikan satu sama lain selalu
memiliki besar yang sama dan arah yang berlawanan. Pernyataan matematis hukum ketiga Newton
adalah:
F12 = - F21 (Aksi-reaksi)
“Jika dua benda berinteraksi, gaya F12 yang dikerjakan oleh benda 1 pada benda 2 besarnya sama dan
berlawanan arah dengan arah gaya F21 yang dikerjakan oleh benda 2 pada benda 1.”
Gaya yang diberikan oleh benda 1 pada benda 2 disebut gaya aksi, sedangkan gaya dari benda 2
pada benda 1 disebut gaya reaksi. Sehingga gaya aksi sama besarnya dengan haya reaksi dan
berlawanan arah. Pada semua kasus, gaya aksi dan reaksi bekerja pada dua benda yang berbeda, dan
jenis gayanya harus sama
Hukum II Newton disebut juga dengan gaya, dapat ditulis dalam fungsi matematik
sebagai berikut:
F = m.a
Dengan :
∑ F = ∑ m.a
3. Dimulai dari definisi a = dv/dt dan v = dx/dt, turunkanlah persamaan gerak yang
menyatakan v dan x sebagai fungsi dari waktu untuk percepatan tetap.
Gaya yang diberikan oleh benda 1 pada benda 2 disebut gaya aksi, sedangkan
gaya dari benda 2 pada benda 1 disebut gaya reaksi. Sehingga gaya aksi sama besarnya
dengan haya reaksi dan berlawanan arah. Pada semua kasus, gaya aksi dan reaksi bekerja
pada dua benda yang berbeda, dan jenis gayanya harus sama
Jadi, ketika akan menerapkan hukum II Newton untuk gerak rotasi, yang harus
dilakukan adalah
a) Mengidentifikasi sumbu putar
b) Menentukan momen inersia terhadap sumbu putar tersebut
c) Menghitung momen gaya total terhadap sumbu putar tersebut
d) Terakhir menerapkan persamaan (56.1)
V. PROSEDUR PERCOBAAN
1. Timbang massa beban M1,M2,m1 dan m2.
2. Periksa apakah pesawat atwood telah siap untuk digunakan.
a. Pastikan bahwa tiang tidak miring.
b. Pastikan bahwa katrol dapat berputar dengan bebas.
c. Gantungkan M1 dan M2 pada ujung-ujung tali kemudian pasang tali dan katrol.
d. Patikan bahwa tali sejajar dengan tiang.
e. Pasang M1 pada genggaman G dan tambahkan beban m1 pada M2, lepaskan M1
dengan menekan pegas S, pastikan bahwa beban M2 dapat melalui A tanpa terganggu
dan hanya beban M1 saja yang tertahan di A.
3. Ukur tinggi beban M2 dan jari-jari katrol yang digunakan .
4. Pasanglah M1 pada G dan tambahkan beban m1 pada M2. Catat posisi A,B dan C pada
keadaan ini, lepaskan M1 dari genggaman G dengan menekan pegas S. catat waktu 𝑡𝐴𝐵 ,
yaitu waktu yang diperlukan oleh beban M2 (setelah tambahan m1 tersankut di A) untuk
menempuh jarak 𝑥𝐴𝐵 .
5. Ulangi percobaan 4 dengan menggunakan beban m2 atau m1+m2.
6. Ulangi percobaan 4 dan 5 dengan jarak 𝑥𝐴𝐵 yang berbeda (dengan mengubah kedudukan
B,kedudukan A, dan c tetap)
7. Ulangi percobaan 4,5,dan 6 dengan jarak 𝑥𝐴𝐵 yang berbeda-beda.
8. Atur kedudukan A,B dan C (sebaiknya CA cukup jauh sedangkan AB dekat). Catat
kedudukan C dan A ,pasang M1 dan G, dan tambahkan beban tambahan m1 pada M2.
Catat waktu 𝑡𝐶𝐴 , yaitu waktu yang diperlukan beban M2 dan m1 untuk menempuh jarak
𝑥𝐶𝐴 .
9. Ulangi percobaan 8 dengan mengganti m1 dengan m2.
10. Ulangi percobaan 8 dan 9 untuk berbagi jarak 𝑥𝐶𝐴 yang berbeda-beda.
VI. DATA HASIL PENGAMATAN
M1 0,0714 kg
M2 0,0714 kg
m1 0,002 kg
m2 0,004 kg
Massa Katrol 0,961 kg
Jari-jari Katrol 0,0644 m
A. Percobaan GLB
𝑋𝐴𝐵 0,2
a.𝑣𝐴𝐵 = = =0,22
𝑇𝐴𝐵 0,9
B. Percobaan GLBB
2.𝑋𝐶𝐴 2.0,2
a.0,5 = a = 2
𝑡𝐶𝐴
= 22
0,4
= = 0,1
4
GRAFIK GLB
3
2.5
2
1.5
GRAFIK GLB
1
0.5
0
0.28 0.33 0.35 0.2 0.2 0.22
2. Dari grafik 1 tentukan kecepatan M2 sesaat setelah melewati A untuk setiap beban
tambahan.
M2+m1 M2+m1
0,9 0,5
1,2 0,7
1,4 1
GRAFIK GLBB
3
2.5
0.5
M2+m1 M2+m2
2 1,4
2,5 1,5
2,7 1,7
IX. KESIMPULAN
Dari hasil praktikum yaitu pesawat atwood yang telah dilakukan dapat disimpulkan
bahwa pada praktikum tersebut menunjukkan berlakunya hukum-hukum Newton dan aplikasi
Gerak Lurus Beraturan (GLB) dan Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB). Pada saat benda
yakni m + M2 bergerak melewati lintasan C ke A benda tersebut menunjukkan berlakunya
hukum 2 newton dan mengalami percepatan atau tidak mengalami kecepatan konstan serta
berlakunya aplikasi GLBB. Dan pada saat benda bergerak dari lintasan A ke B, benda M2
mengalami kecepatan konstan dikarenakan massa tambahan m tersangkut di penahan beban
A serta pada prosesnya menunjukkan berlakunya hukum 1 newton dan GLB. Sementara
gerakan pada katrol atau rotasi katrol menunjukkan berlakunya hukum 2 newton tentang
gerak rotasi ∑F=Iα dan pada tali menunjukkan terjadi aksi-reaksi pada dua tali yang
dihubungkan pada katrol sehinnga menunjukkan hukum 3 newton
X. DAFTAR PUSTAKA