F = Gaya (N)
m = massa (kg)
a = percepatan (m/s2)
Contoh penerapan Hukum II Newton dalam kehidupan
sehari-hari:
1. Bus yang melaju di jalan raya
Bus yang melaju di jalan raya akan
percepatan
mendapatkan yang sebanding dengan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa bus tersebut,
sehingga semakin besar massa benda semakin besar
juga gaya yang diberikan.
2. Pada sistem kerja lift
Pada sistem kerja lift juga terdapat gaya, untuk lift
yang diam atau bergerak dengan kecepatan tetap maka gaya
normal (N) akan sama dengan gaya tarik bumi (w = m.g).
Sedangkan untuk lift yang sedang bergerak
dipercepat/diperlambat, maka gaya tekan akan sama dengan
gaya normal tetapi tidak sama dengan gaya tarik bumi.
3. Pada permainan kelereng
Pada permainan kelereng, kelereng keci saat
dimainkan
yang akan lebih cepat menggelinding, sedangkan
l
kelereng yang lebih besar relatif lebih lama (percepatan
berbanding terbalik dengan massanya).
4. Benda massanya kecil diberi gaya yang sama
Benda massanya kecil diberi gaya yang sama dengan benda
yang massanya besar akan mengalami percepatan yang
lebih besar dibandingkan benda yang massanya besar
karena percepatan berbanding lurus dengan resultan gaya.
5. Memindahkan benda ke posisi yang lebih tinggi
Ketika kamu memindahkan benda ke posisi yang lebih
tinggi menggunakan bidang miring
6. Ketika menarik gerobak
Ketika kamu sedang menarik sebuah gerobak yang penuh
dengan muatan tentunya gaya yang kamu berikan lebih besar
daripada kamu menarik gerobak tanpa muatan atau kosong.
7. Menimba air sumur dengan katrol
Ketika kamu sedang menimba air di sumur menggunakan
katrol. Pada kegiatan ini akan menimbulkan akibat
gaya
menarik tali yang dihubungkan ember berisi air melalui
sebuah katrol.
8. Badak saling dorong
Ketika badak berukuran besar saling mendorong badak yang
berukuran lebih kecil sehingga badak kecil akan terpental. Ini
membuktikan bahwa adanya konsep dari Hukum Newton II
karena semakin besar massa benda semakin besar juga gaya
yang diberikan.
9. Mobil truk membawa muatan
Mobil truk yang membawa barang muatan sedikit maka
bisa mendapatkan percepatan yang lebih besar, daripada
mobil truk yang membawa muatan sangat banyak.
10. Mendorong gerobak bakso
Orang yang mendorong gerobak bakso dengan kekuatan
(gaya) tertentu dan gerobak tersebut akan berjalan dengan
percepatan tertentu pula.
Melalui hukum ini, gaya benda menjadi semakin besar ketika mendapatkan
dorongan gaya searah laju arah benda tersebut. Sebaliknya, jika diberikan
gaya berlawanan (gaya tolak) melawan gaya benda itu, laju gaya akan
melambat atau mengecil karena terjadi perubahan kecepatan dan perubahan
laju. Besar kecilnya perlambatan atau percepatan yang diberikan pada benda
maka memengaruhi arah gerak benda.
sebuah balok massanya m ditarik sepanjang bidang datar licin
oleh gaya F mendatar (lihat gambar).
Tiap aksi akan menimbulkan sebuah reaksi. Apabila suatu benda memberi
gaya pada benda lain, benda yang mendapat gaya itu akan memberikan gaya
yang besarnya sama dengan gaya yang diterima dari benda pertama, tetapi
arahnya akan berlawanan. Dari hukum III Newton ini diketahui tiap aksi
berkonsekuensi memunculkan reaksi, atau bisa dikatakan ada sebab dan
akibat. Pemberian gaya sebab, menghasilkan gaya akibat. Gaya aksi reaksi
bekerja saling berlawanan dan bekerja pada benda yang berbeda-beda.
Contoh penerapan pada hukum III Newton adalah saat melompat, kaki akan
memberi gaya ke tanah dan tanah akan memberi gaya berlawanan arah sehingga
badan akan terdorong ke udara.
Rumus Hukum III Newton:
Gaya gesek: Fg = µ x N
dengan Fg = gaya gesek (N),
µ = koefisien
gesekan, dan N = Gaya
normal (N)
Rumus gaya berat: w=mxg
dengan w = Gaya berat (N),
m = massa benda (kg), dan
g = gravitasi Bumi (m/s2)
dan
g = berat benda (N).
Contoh penerapan pada hukum Newton III adalah saat
melompat, kaki akan memberi gaya ke tanah dan tanah akan
memberi gaya berlawanan arah sehingga badan akan terdorong
ke udara. Saat memukul paku memakai palu. Palu adalah gaya
aksi dan gaya dari paku merupakan gaya reaksi dari pemukulan
melalui palu
1. Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan
tali dan diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah
tegangan talinya?
Penyelesaian:
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti gambar di bawah ini,
karena balok diam, maka berlaku hukum I Newton yaitu sbb:
ΣF = 0
T– w=0
T – 50 =
0 T=
50 N
Jadi,
gaya
tegangan
2. Sebuah benda bermassa 40 kg ditarik melalui katrol sehingga memiliki posisi
seperti yang diperlihatkan pada gambar (a) di bawah ini. Jika sistem itu diam, maka
berapakah gaya F?
Penyelesaian:
Benda yang bermassa akan memiliki
berat.
w = mg
w = 40 kg × 10 m/s2
w = 400 N
Pada sistem itu bekerja tiga gaya yaitu w, F, dan T yang tidak segaris,
sehingga menentukan resultannya dapat digunakan sumbu koordinat XY
(metode analisis) seperti pada gambar (b) di atas. Sistem diam berarti
berlaku Hukum 1 Newton sebagai berikut:
Jadi, gaya F yang bekerja pada sistem tersebut adalah 300 Newton
.
3. Benda bermassa 10 kg diikat tali dan dibentuk sistem seperti pada
gambar (a) berikut ini. Jika sistem itu diam dan percepatan gravitasi
g = 10 m/s2 maka tentukan tegangan tali T1 dan T2!
Penyelesaian:
Berat benda adalah sebagai berikut.
w = mg
w = 10 kg × 10 m/s2
w = 100 N
Dengan menggunakan metode sama seperti pada contoh soal
sebelumnya di mana diagram gaya ditunjukkan pada gambar (b), maka
analisis
resultan gaya yang bekerja pada sistem ini adalah sebagai berikut.
Selanjutnya masing-masing gaya akan diuraikan ke sumbu X dan Y
CONTOH HUKUM II NEWTON
Diketahui:
v0 = 5 m/s
vt = 7 m/s
m = 2 kg
s=4m
Ditanyaka
n: F = …?
Jawab:
Persamaan gerak: