Anda di halaman 1dari 17

DINAMIKA HUKUM I NEWTON, HUKUM II NEWTON, HUKUM III

NEWTON, BERAT DAN MASSA, GAYA NORMAL DAN GAYA


GESEKKAN

Kelompok 3
Disusun oleh:

1. IQBAL PUTRA RAMADHAN (19670037)


2. GERARDO AHMAD R.R (19670053)
3. SUSRI HANINGSIH (19670060)
4. MEY SHINTA KAMAL (19670061)
5. MUSTAGHFIRIN (19670102)
HUKUM NEWTON
Hukum-hukum Newton adalah hukum
yang mengatur tentang gerak. Hukum
gerak Newton itu sendiri merupakan
hukum yang fundamental. Artinya, pertama
hukum ini tidak dapat dibuktikan dari
prinsip-prinsip lain. Kedua, hukum ini
memungkinkan kita agar dapat memahami
jenis gerak yang paling umum yang
merupakan dasar mekanika klasik.
HUKUM I NEWTON

“ Jika resultan dari gaya-gaya yang bekerja pada benda sama


dengan nol maka benda diam akan tetap diam dan benda
bergerak lurus beraturan akan tetap bergerak lurus beraturan “

Hukum I Newton dapat dinyatakan dalam bentuk persamaan :

∑𝐹 = 0
Contoh soal :

Sebuah balok bermassa 5 kg (berat w = 50 N) digantung dengan tali dan


diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?

Penyelesaian :

ΣF = 0
T–w=0
T – 50 = 0
T = 50 N
Jadi, gaya tegangan tali yang bekerja pada balok
tersebut adalah 50 Newton.
HUKUM II NEWTON
“ Percepatan yang ditimbulkan oleh gaya yang bekerja
pada suatu benda berbanding lurus dengan besar gaya itu
( searah dengan gaya itu ) dan berbanding terbalik dengan
massa benda tersebut”.

Secara matematis dapat ditulis :

∑𝐹
𝑎= atau ∑ 𝐹 = 𝑚 × 𝑎
𝑚

Keterangan : ∑ 𝐹 = Resultan Gaya (N)


F = Gaya (N)
m = Massa (kg)
a = Percepatan (m/s²)
Contoh soal :

Mobil-mobilan bermassa 2 Kg diam diatas lantai licin, kemudian diberi


gaya tertentu dan bergerak dengan percepatan 10m/s². Berapakah gaya
yang diberikan pada mobil-mobilan?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 2 Kg
a = 10 m/s²
Ditanya : F ?

Jawab : F = m.a
=2 Kg . 10 m/s2 = 20 N
HUKUM III NEWTON
Hukum III Newton tentang gerak menyatakan
bahwa bila suatu benda melakukan gaya pada
benda lainnya, maka akan menimbulkan gaya
yang besarnya sama dengan arah yang
berlawanan. Dengan kata lain, Hukum III Newton ini
berbunyi :
Gaya aksi = gaya reaksi.
Gaya aksi = gaya yang bekerja pada benda.
Gaya reaksi = gaya reaksi benda akibat gaya aksi.

FA = - FB Atau Faksi = - Freaksi


Contoh soal :

Tama memiliki massa sebesar 40 kg, kemudian Tama mendorong tembok


dengan gaya 200 N. Maka, gaya reaksi yang dilakukan oleh tembok
terhadap Tama adalah sebesar?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 40 kg
F(aksi) = 200N(+)
Ditanya : F(reaksi) ?
Jawab :
F(aksi) = -F(reaksi)
200 = -F(reaksi)
F(reaksi) = -200N
PERBEDAAN BERAT DAN MASSA
A. BERAT

Dari hukum kedua Newton, kita dapat menulis gaya gravitasi Fg pada benda
bermassa m sebagai :
Fg = ma

Dengan menggunakan a = g dan menulis w untuk gaya gravitasi, kita dapatkan :


Keterangan : W = gaya berat (N)
w = mg m = massa benda (kg)
g = percepatan gravitasi bumi yang
besarnya 9,8 m/s2 atau
dibulatkan 10 9,8 m/s2
PERBEDAAN BERAT DAN MASSA
B. MASSA

Massa adalah sifat intrinsik dari sebuah benda yang menyatakan


resistensinya terhadap percepatan. Massa sebuah benda dapat
dibandingkan dengan massa benda lain dengan menggunakan gaya
yang sama pada masing-masing benda dan dengan mengukur
percepatannya. Dengan demikian rasio massa benda- benda itu sama
dengan kebalikan rasio percepatan benda-benda itu yang dihasilkan
oleh gaya yang sama : m1/m2 = a1/a2.
PERBEDAAN BERAT DAN MASSA
No Massa Berat

Massa adalah jumlah / Benda adalah gaya tarik


1.
banyaknya zat itu sendiri bumi terhadap benda.

Di semua tempat harganya Harganya tidak tetap,


2.
tetap tergantung dari tempat itu

3. Satuan (SI) kg Satuan Newton (N)

4. Merupakan besaran skala Merupakan besaran vector

Dapat diukur dengan neraca Dapat diukur dengan


5.
ohauss dan neraca pegas neraca pegas
GAYA NORMAL DAN GAYA GESEK

A. Gaya Normal N
Pada balok di atas meja horisontal,
berat balok menarik ke bawah dan
menekan pada meja. Karena
molekul-molekul meja memiliki
resistansi kompresi yang besar,
meja mengerjakan gaya ke atas
m Bidang
pada balok secara tegak lurus.
Gaya inilah yang disebut gaya
normal.
Simple Portfolio
Presentation
GAYA NORMAL DAN GAYA GESEK

B. Gaya Gesek
 Jika anda mendorong sebuah lemari
yang diam di atas lantai dengan
sebuah gaya horisontal yang kecil,
maka mungkin saja benda itu tak
bergerak sama sekali. Karena lantai
melakukan gaya horisontal yang
dinamakan gaya gesekan statis.
 Jika anda mendorong lebih kuat, lantai
melakukan sebuah gaya gesekan
kinetik yang yang melawan arah
benda. Simple Portfolio
Presentation
GAYA NORMAL DAN GAYA GESEK

Sehingga kekuatan gaya gesek yang dilambangkan dengan µ nilainya


berbanding terbalik dengan gaya normal benda dan dapat dituliskan sebagai
berikut.
𝐹
𝜇=
𝑁

Sehingga berdasar rumus tersebut dapat


Keterangan : Fk = gaya gesek kinetik (N)
diturunkan kedua rumus berikut ini:
μk = koefisien gesek kinetis
N = gaya normal (N)
𝐹𝑠 = 𝜇𝑠 𝑁 Fs = gaya gesek statis (N)
𝐹𝑘 = 𝜇𝑘 𝑁 μs = koefisien gesek statis
Contoh soal :

Sebuah balok bermassa 20 kg berada di atas lantai mendatar


kasar. μs = 0,6 dan μk = 0,3. Kemudian balok ditarik gaya sebesar F
mendatar. g = 10 m/s2. Tentukan gaya gesek yang dirasakan balok dan
percepatan balok jika F = 100 N !
Contoh soal :
Jawab :
Penyelesaian: N = w = mg = (20 kg)(10 m/s2) = 200 N
Diketahui: Pengaruh gaya F dapat diketahui dengan menghitung
m = 20 kg dahulu gaya gesek statis yang bekerja pada balok, yaitu
μs = 0,6 sebagai berikut.
μk = 0,3 fs = μsN
g = 10 m/s2 fs = (0,6)(200 N)
F = 100 N fs = 120 N
Ditanyakan: f dan a? Karena F < fs maka balok masih tetap diam sehingga
berlaku Hukum I Newton yaitu sebagai berikut.
ΣFX = 0
F–f=0
f=F
f = 100 N
Karena benda diam, maka a = 0
Jadi, gaya gesek dan percepatan balok sebesar 100 N
dan 0 m/s2.
Thank You

Anda mungkin juga menyukai