Anda di halaman 1dari 14

Laporan Praktikum Fisika

Menentukan massa jenis material baut secara berulang beserta ketidakpastiannya

Disusun Oleh :

1. Ainun Askha Latifah 1/XH.


2. Fadhil Hernansyah Guzan 9/XH.
3. Fauzi Ramadhan 12/XH.
4. Indi Nur Anggita Sari 17/XH
5. Khairul Arifin 19/XH
6. Latifah Mardini 21/XH

SMA N 1 SRAGEN
2022

1
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................2
I. Judul Praktikum...................................................................................................3
II. Tujuan Praktikum..............................................................................................3
III. Dasar Teori.......................................................................................................3
Massa jenis (ρ)........................................................................................................3
Rumus (ρ)...............................................................................................................3
Cara Mengukur.......................................................................................................3
Ketidakpastian........................................................................................................4
Ketidakpastian Relatif.............................................................................................4
IV. Alat & Bahan..................................................................................................4
V. Prosedur Praktikum........................................................................................5
VI. Tabel Pengamatan.........................................................................................5
VII. Tabel Pengolahan Data.................................................................................6
Baut Hitam..............................................................................................................6
Baut Putih...............................................................................................................6
Baut Kuning............................................................................................................6
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang............................................................8
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang............................................................9
VIII. Analisis Data.................................................................................................9
IX. Kesimpulan...................................................................................................10
Hasil Pengukuran Menggunakan Neraca..........................................................10
Hasil Pengukuran Menggunakan Gelas Ukur....................................................11

2
I. Judul Praktikum
Menentukan Massa Jenis Material Baut Secara Berulang Beserta Ketidakpastiannya.

II. Tujuan Praktikum

1. Mengukur massa jenis dan volume baut warna hitam secara berulang beserta
ketidakpastiannya.
2. Mengukur massa jenis dan volume baut warna putih secara berulang beserta
ketidakpastiannya.
3. Mengukur massa jenis dan volume baut warna kuning secara berulang beserta
ketidakpastiannya.

III. Dasar Teori

 Massa jenis (ρ)

Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca
Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik
laboratorium. Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium
karena alat ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100
gram atau 0,01 gram.
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Satuan sistem Internasional massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan massa jenis dinyatakan
dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3). Secara matematis ditulis :

m
ρ=
V

 Rumus (ρ)
m
ρ=
V

 Cara Mengukur

Neraca O’haus

1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke
kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk
mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang.

3
2. Letakkan baut yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam
neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di
titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil
pengukuran sudah dapat dibaca.

Gelas Ukur

1. Menyiapkan gelas ukur yang telah diisi air.


2. Catat volume air mula-mula.
3. Masukkan baut yang akan dicari volumenya.
4. Catat volume air setelah baut dicelupkan.
5. Hitung volume benda tercelup dengan menggunakan selisih volume air yang
telah dicelupi bauts dengan volume air mula-mula.

 Ketidakpastian

1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1

Δx
Ketidakpastian Relatif = x
x 100 %

 Ketidakpastian Relatif

KR: 0,1% => Hasil Ukur = 4 AP


KR: 1% => Hasil Ukur = 3 AP
KR: 10% => Hasil Ukur = 2 AP

IV. Alat & Bahan

1. Neraca O’Haus 4 Lengan.


2. Gelas Ukur.
3. Mur baut.
4. Baut Truk Kuning.
5. Baut Truk Hitam.
6. Baut Truk Putih.

4
V. Prosedur Praktikum
1) Pertama kami menyiapkan alat dan bahan untuk mengukur massa baut dan volume baut yaitu
dengan Neraca dan Gelas Ukur.
2) Setelah menyiapkan bahan aku dan kelompok memulai mengukur massa dari baut dan volume
dari baut yaitu dengan cara:
Neraca:
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua
garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan
untuk menimbang.
2. Letakkan baut yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0,
bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat
dibac
Gelas Ukur:
1.Menyiapkan gelas ukur yang telah diisi air
2.Catat volume air mula-mula.
3.Masukkan baut yang akan dicari volumenya.
4.Catat volume air setelah baut dicelupkan.
5.Hitung volume benda tercelup dengan menggunakan selisih volume air yang telah
dicelupi bauts dengan volume air mula-mula.
3) Setelah mengukur Aku mencatat hasil dari pengukuran tersebut dan menjumlahkannya.
4) Lalu aku salin ke Microsoft Word,Selesai.

VI. Tabel Pengamatan


Jenis No Massa Baut Volume Awal Volume Akhir
(gr) (ml) (ml
1 35,90 gr 30 ml 34 ml
Baut Hitam 2 35,93 gr 30 ml 34 ml
3 35,92 gr 30 ml 34 ml
4 35,94 gr 30 ml 34 ml

Jenis No Massa Baut Volume Awal Volume Akhir


(gr) (ml) (ml)
1 39,81 gr 30 ml 35 ml
Baut Putih 2 39,84 gr 30 ml 35 ml
3 39,82 gr 30 ml 35 ml
4 39,88 gr 30 ml 35 ml

Jenis No Massa Baut Volume Awal Volume Akhir


(gr) (ml) (ml)
1 35,89 gr 30 ml 34 ml
Baut Kuning 2 35,91 gr 30 ml 34 ml
3 35,90 gr 30 ml 34 ml
4 35,93 gr 30 ml 34 ml

5
VII. Tabel Pengolahan Data

Baut Hitam

No Massa Baut Volume Volume akhir Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 air Vt (mL) V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (×10-6m3) (×103 kg/m3 )
1 (35,90gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml x 10-6m3) (8,975×103 kg/m3 )
2 (35,93 gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,9825×103 kg/m3 )

3 (35,92 gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,98×103 kg/m3 )


4 (35,94 gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,985×103 kg/m3 )

Rata Rata Masa Jenis ρ


(8,980625×103 kg/m3 )

Baut Putih

No Massa Baut Volume Volume Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 akhir air Vt V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (mL) (×10-6m3) (×103 kg/m3 )
1 (39,81 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml x 10-6m3) (7,962×103 kg/m3 )
2 (39,84 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,968×103 kg/m3 )
3 (39,82 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,964×103 kg/m3 )
4 (39,88 gr× 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,976×103 kg/m3 )

Rata Rata Masa Jenis ρ (7,9675×103 kg/m3 )

Baut Kuning

No Massa Baut Volume Volume Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 akhir air Vt V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (mL) (×10-6m3) (×10 kg/m3 )
3

1 (35,89 gr× 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml x 10-6m3) (8,9725×103 kg/m3 )


2 (35,91 gr× 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,9775×103 kg/m3 )

3 (35,90 gr× 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,975×103 kg/m3 )


4 (35,93 gr× 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,9825×103 kg/m3 )

Rata Rata Masa Jenis ρ (8,976875×103 kg/m3 )

6
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang
Baut Hitam

No ρ (×103 kg/m3) ρ2 (×106 kg2 /m6 )


1 (8,975×103 kg/m3 ) (80,550625×106 kg2 /m6 )
2 (8,9825×103 kg/m3 ) (80,68530625×106 kg2 /m6 )
3 (8,98×103 kg/m3 ) (80,6404×106 kg2 /m6 )
4 (8,985×103 kg/m3 ) (80,730225×106 kg2 /m6 )
Σρ 35,9225 322,60655625
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 1.290,4260063

Baut Putih

No ρ (×103 kg/m3) ρ2 (×106 kg2 /m6 )


1 (7,962×103 kg/m3 ) (63,393444×106 kg2 /m6 )
2 (7,968×103 kg/m3 ) (63,489024×106 kg2 /m6 )
3 (7,964×103 kg/m3 ) (63,425296×106 kg2 /m6 )
4 (7,976×103 kg/m3 ) (63,616576×106 kg2 /m6 )
Σρ 31,87 253,92434
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 1.015,6969

Baut Kuning

No ρ (×103 kg/m3) ρ2 (×106 kg2 /m6 )


1 (8,9725×103 kg/m3 ) (80,50575625×106 kg2 /m6 )
2 (8,9775×103 kg/m3 ) (80,59550625×106 kg2 /m6 )
3 (8,975×103 kg/m3 ) (80,550625×106 kg2 /m6 )
4 (8,9825×103 kg/m3 ) (80,68530625×106 kg2 /m6 )
Σρ 35,9075 322,33719375
B = Σ (ρ2 )
A = (Σρ)2 1.289,34855625

Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang

7
Baut Hitam

1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1

1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1

1 √ 4 ( 332,60655625 )−1.290,4260063
∆ ρ= =
4 4−1

∆ ρ= = √
1 1.290,4262250−1.290,4260063
4 3

1 √ 0,0002187
∆ ρ= =
4 3

1
∆ ρ= = √7,29 x 10
−5
4

1
∆ ρ= 0,008538150
4

∆ ρ=0,00213454

Ketidakpastiaan Relatif

ΔP
KR: P x 100 %

0,00213454
x 100 %
8,9806

0,0237 x 100 %

KR=2,38 %
Kesimpulan

Karena KR 2,38 % →1 % → P 3 AP
P=8,99(3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,003(3 desimal)
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= ( 8,99± 0,003 ) dg KR=2,38 %
8
Atau massa baut berkisar antara 8,92 s/d 8,99

Baut Putih

1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1

1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1

1 √ 4 ( 253,92434 )−1.015,6969
∆ ρ= =
4 4−1

1 √ 1.015,69736−1.015,6969
∆ ρ= =
4 3

1 √ 0,00046
∆ ρ= =
4 3

1
∆ ρ= = √0,0001533333
4

1
∆ ρ= 0,0123828
4

∆ ρ=0,030957

Ketidakpastiaan Relatif

ΔP
KR: P x 100 %

0,030957
x 100 %
7,9675

0,0039 x 100 %

KR=3,90 %
Kesimpulan

Karena KR 3,90 % →1 % → P 3 AP
P=7,97 (3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,04 (2 desimal)

9
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= (7,97 ± 0,04 ) dg KR =3,90 %
Atau massa baut berkisar antara3,84 s /d 3,95

Baut Kuning

1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2

∆ ρ= =
N N−1

1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1

1 √ 4 ( 322,33719375 )−1.289,34855625
∆ ρ= =
4 4−1

1 √ 1.289,348775−1.289,34855625
∆ ρ= =
4 3

∆ ρ= = √
1 0,00021875
4 3

1
∆ ρ= = √7,291667
4

1
∆ ρ= 2,70030869
4

∆ ρ=0,67507718

Ketidakpastiaan Relatif

ΔP
KR: P x 100 %

0,67507718
x 100 %
8,976875

0,0753 x 100 %

KR=7,53 %
Kesimpulan

10
Karena KR 7,53 % →1 % → P 3AP
P=8,10(3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,68(2 desimal)
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= ( 8,10± 0,68 ) dg KR=7,53 %
Atau massa baut berkisar antara7,49 s/d 7,63

VIII. Analisis Data

1. Carilah informasi/tabel nilai massa jenis berbagai macam bahan.

2. Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang Kalian dapatkan. Apakah nilai
massa jenis hasil pengolahan data sama atau mendekati atau berbeda jauh dengan nilai massa jenis
yang Kalian cari pada tabel? Jelaskan mengapa demikian?

Nilai massa jenis hasil pengolahan data yang di dapatkan hampir sama dengan brosur yang diatas misalnya
baut hitam yang di dapatkan 8,980625 Hampir mendekati dengan zat kuningan, Dan Baut Putih yang di
dapatkan 7,9675 Hampir mendekati dengan zat Besi, Baut kuning yang didapatkan 8,976875 Hampir
mendekati dengan zat Tembaga.

3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran dengan nilai yang sudah
ada?

Faktor yang dapat menyebabkan perbedaan nilai pengukuran yaitu :

11
1. Kesalahan Umum,Yaitu kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat
pengukuran.

2. Sumber kesalahan dalam pengukuran.

3. Kesalahan karena metode pengukuran yang digunakan.

4. Kesalahan karena pembacaan skala ukur.

5. Kerusakan sistematis seperti kerusakan alat ukur.

4. Periksalah apakah hipotesis Kalian buat terbukti?

Terbukti Karena sudah melakukan pengujian dengan eksperimen atau percobaan, sehingga
hasilnya sudah akurat dan sesuai dengan hasil hipotesisnya .

IX. Kesimpulan

Baut mana yang sebaiknya digunakan untuk ban truk?

Baut yang cocok digunakan oleh ban truk adalah baut warna kuning, karena memiliki
bahan yang terbuat dari tembaga dan memiliki massa jenis 8,976875 kg/m3.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor
atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas
dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya
halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan
timah untuk membuat perunggu. Ion Tembaga (II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi
mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan
kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit
tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di
dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.

12
 Hasil Pengukuran Menggunakan Neraca O’Haus.

Baut Hitam Baut Putih

Baut Kuning

13
 Hasil Pengukuran Menggunakan Gelas Ukur

Baut Hitam Baut Putih Baut Kuning

14

Anda mungkin juga menyukai