Disusun Oleh :
SMA N 1 SRAGEN
2022
1
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI..............................................................................................................2
I. Judul Praktikum...................................................................................................3
II. Tujuan Praktikum..............................................................................................3
III. Dasar Teori.......................................................................................................3
Massa jenis (ρ)........................................................................................................3
Rumus (ρ)...............................................................................................................3
Cara Mengukur.......................................................................................................3
Ketidakpastian........................................................................................................4
Ketidakpastian Relatif.............................................................................................4
IV. Alat & Bahan..................................................................................................4
V. Prosedur Praktikum........................................................................................5
VI. Tabel Pengamatan.........................................................................................5
VII. Tabel Pengolahan Data.................................................................................6
Baut Hitam..............................................................................................................6
Baut Putih...............................................................................................................6
Baut Kuning............................................................................................................6
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang............................................................8
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang............................................................9
VIII. Analisis Data.................................................................................................9
IX. Kesimpulan...................................................................................................10
Hasil Pengukuran Menggunakan Neraca..........................................................10
Hasil Pengukuran Menggunakan Gelas Ukur....................................................11
2
I. Judul Praktikum
Menentukan Massa Jenis Material Baut Secara Berulang Beserta Ketidakpastiannya.
1. Mengukur massa jenis dan volume baut warna hitam secara berulang beserta
ketidakpastiannya.
2. Mengukur massa jenis dan volume baut warna putih secara berulang beserta
ketidakpastiannya.
3. Mengukur massa jenis dan volume baut warna kuning secara berulang beserta
ketidakpastiannya.
Neraca Ohaus merupakan salah satu alat ukur besaran fisika yaitu massa. Neraca
Ohauss digunakan untuk menimbang massa suatu benda dalam praktik
laboratorium. Neraca Ohaus sering digunakan dalam pengukuran laboratorium
karena alat ini memiliki tingkat ketelitian yang cukup tinggi yaitu mencapai 1/100
gram atau 0,01 gram.
Massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Satuan sistem Internasional massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg/m3).
Untuk satuan CGS alias centimeter, gram dan sekon, satuan massa jenis dinyatakan
dalam gram per centimeter kubik (gr/cm3). Secara matematis ditulis :
m
ρ=
V
Rumus (ρ)
m
ρ=
V
Cara Mengukur
Neraca O’haus
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke
kiri, posisi dua garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk
mengalibrasi neraca yang akan digunakan untuk menimbang.
3
2. Letakkan baut yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam
neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di
titik setimbang 0, bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil
pengukuran sudah dapat dibaca.
Gelas Ukur
Ketidakpastian
1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1
Δx
Ketidakpastian Relatif = x
x 100 %
Ketidakpastian Relatif
4
V. Prosedur Praktikum
1) Pertama kami menyiapkan alat dan bahan untuk mengukur massa baut dan volume baut yaitu
dengan Neraca dan Gelas Ukur.
2) Setelah menyiapkan bahan aku dan kelompok memulai mengukur massa dari baut dan volume
dari baut yaitu dengan cara:
Neraca:
1. Putar sekrup yang berada di bagian atas piringan neraca ke kiri kanan ke kiri, posisi dua
garis pada neraca sejajar. Hal ini dilakukan untuk mengalibrasi neraca yang akan digunakan
untuk menimbang.
2. Letakkan baut yang akan diukur massanya pada tempat beban dalam neraca.
3. Geser skala mulai dari yang skala besar. Jika panahnya sudah berada di titik setimbang 0,
bergantian ke skala kecil.
4. Jika dua garis sejajar dalam neraca sudah seimbang, maka hasil pengukuran sudah dapat
dibac
Gelas Ukur:
1.Menyiapkan gelas ukur yang telah diisi air
2.Catat volume air mula-mula.
3.Masukkan baut yang akan dicari volumenya.
4.Catat volume air setelah baut dicelupkan.
5.Hitung volume benda tercelup dengan menggunakan selisih volume air yang telah
dicelupi bauts dengan volume air mula-mula.
3) Setelah mengukur Aku mencatat hasil dari pengukuran tersebut dan menjumlahkannya.
4) Lalu aku salin ke Microsoft Word,Selesai.
5
VII. Tabel Pengolahan Data
Baut Hitam
No Massa Baut Volume Volume akhir Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 air Vt (mL) V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (×10-6m3) (×103 kg/m3 )
1 (35,90gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml x 10-6m3) (8,975×103 kg/m3 )
2 (35,93 gr × 10-3 kg) 30 ml 34 ml 4 ml (4 ml × 10-6m3) (8,9825×103 kg/m3 )
Baut Putih
No Massa Baut Volume Volume Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 akhir air Vt V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (mL) (×10-6m3) (×103 kg/m3 )
1 (39,81 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml x 10-6m3) (7,962×103 kg/m3 )
2 (39,84 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,968×103 kg/m3 )
3 (39,82 gr × 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,964×103 kg/m3 )
4 (39,88 gr× 10-3 kg) 30 ml 35 ml 5 ml (5 ml × 10-6m3) (7,976×103 kg/m3 )
Baut Kuning
No Massa Baut Volume Volume Volume benda Volume benda Massa Jenis Baut
(×10-3 kg) awal air V0 akhir air Vt V=Vt –V0 (mL) V=Vt –V0 ρ
(mL) (mL) (×10-6m3) (×10 kg/m3 )
3
6
Nilai Ketidakpastian pengukuran berulang
Baut Hitam
Baut Putih
Baut Kuning
7
Baut Hitam
1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1
1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1
1 √ 4 ( 332,60655625 )−1.290,4260063
∆ ρ= =
4 4−1
∆ ρ= = √
1 1.290,4262250−1.290,4260063
4 3
1 √ 0,0002187
∆ ρ= =
4 3
1
∆ ρ= = √7,29 x 10
−5
4
1
∆ ρ= 0,008538150
4
∆ ρ=0,00213454
Ketidakpastiaan Relatif
ΔP
KR: P x 100 %
0,00213454
x 100 %
8,9806
0,0237 x 100 %
KR=2,38 %
Kesimpulan
Karena KR 2,38 % →1 % → P 3 AP
P=8,99(3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,003(3 desimal)
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= ( 8,99± 0,003 ) dg KR=2,38 %
8
Atau massa baut berkisar antara 8,92 s/d 8,99
Baut Putih
1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1
1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1
1 √ 4 ( 253,92434 )−1.015,6969
∆ ρ= =
4 4−1
1 √ 1.015,69736−1.015,6969
∆ ρ= =
4 3
1 √ 0,00046
∆ ρ= =
4 3
1
∆ ρ= = √0,0001533333
4
1
∆ ρ= 0,0123828
4
∆ ρ=0,030957
Ketidakpastiaan Relatif
ΔP
KR: P x 100 %
0,030957
x 100 %
7,9675
0,0039 x 100 %
KR=3,90 %
Kesimpulan
Karena KR 3,90 % →1 % → P 3 AP
P=7,97 (3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,04 (2 desimal)
9
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= (7,97 ± 0,04 ) dg KR =3,90 %
Atau massa baut berkisar antara3,84 s /d 3,95
Baut Kuning
1 √ NΣ ρ − ( Σρ )
2 2
∆ ρ= =
N N−1
1 √ NB− A
∆ ρ= =
N N −1
1 √ 4 ( 322,33719375 )−1.289,34855625
∆ ρ= =
4 4−1
1 √ 1.289,348775−1.289,34855625
∆ ρ= =
4 3
∆ ρ= = √
1 0,00021875
4 3
1
∆ ρ= = √7,291667
4
1
∆ ρ= 2,70030869
4
∆ ρ=0,67507718
Ketidakpastiaan Relatif
ΔP
KR: P x 100 %
0,67507718
x 100 %
8,976875
0,0753 x 100 %
KR=7,53 %
Kesimpulan
10
Karena KR 7,53 % →1 % → P 3AP
P=8,10(3 AP , 2 desimal)
∆ ρ=0,68(2 desimal)
Jadi massa jenis baut dilaporkan sbb
p= ( p ± ∆ ρ ) dg KR=%
p= ( 8,10± 0,68 ) dg KR=7,53 %
Atau massa baut berkisar antara7,49 s/d 7,63
2. Bandingkan dengan nilai massa jenis hasil pengolahan data yang Kalian dapatkan. Apakah nilai
massa jenis hasil pengolahan data sama atau mendekati atau berbeda jauh dengan nilai massa jenis
yang Kalian cari pada tabel? Jelaskan mengapa demikian?
Nilai massa jenis hasil pengolahan data yang di dapatkan hampir sama dengan brosur yang diatas misalnya
baut hitam yang di dapatkan 8,980625 Hampir mendekati dengan zat kuningan, Dan Baut Putih yang di
dapatkan 7,9675 Hampir mendekati dengan zat Besi, Baut kuning yang didapatkan 8,976875 Hampir
mendekati dengan zat Tembaga.
3. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan perbedaan nilai pengukuran dengan nilai yang sudah
ada?
11
1. Kesalahan Umum,Yaitu kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat
pengukuran.
Terbukti Karena sudah melakukan pengujian dengan eksperimen atau percobaan, sehingga
hasilnya sudah akurat dan sesuai dengan hasil hipotesisnya .
IX. Kesimpulan
Baut yang cocok digunakan oleh ban truk adalah baut warna kuning, karena memiliki
bahan yang terbuat dari tembaga dan memiliki massa jenis 8,976875 kg/m3.
Tembaga adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik yang memiliki lambang Cu dan nomor
atom 29. Lambangnya berasal dari bahasa Latin Cuprum.Tembaga merupakan konduktor panas
dan listrik yang baik. Selain itu unsur ini memiliki korosi yang cepat sekali. Tembaga murni sifatnya
halus dan lunak, dengan permukaan berwarna jingga kemerahan. Tembaga dicampurkan dengan
timah untuk membuat perunggu. Ion Tembaga (II) dapat berlarut ke dalam air, di mana fungsi
mereka dalam konsentrasi tinggi adalah sebagai agen anti bakteri, fungisi, dan bahan tambahan
kayu. Dalam konsentrasi tinggi maka tembaga akan bersifat racun, tetapi dalam jumlah sedikit
tembaga merupakan nutrien yang penting bagi kehidupan manusia dan tanaman tingkat rendah. Di
dalam tubuh, tembaga biasanya ditemukan di bagian hati, otak, usus, jantung, dan ginjal.
12
Hasil Pengukuran Menggunakan Neraca O’Haus.
Baut Kuning
13
Hasil Pengukuran Menggunakan Gelas Ukur
14