Anugrah Ramadhan Cut Jeihan Azalea Dea Tamara Fitriana Dwi Yulita Nuraisyah Tokoh-Tokoh Perang Padri Pelopor : Haji Miskin Pengikut : a) Tuanku Nan Tua b) Tuanku Nan Renceh c) Tuanku Nan Cerdik d) Tuanku Mesiangan e) Datuk Bandaharo f) Malin Basa (Tuanku Imam Bonjol), dll. Alasan Perang Padri Perselisihan antara kaum padri dengan kaum adat Kaum adat bertindak tidak sesuai dengan ajaran Islam Dalam perlawanannya, kaum adat dibantu oleh Belanda. Jalannya Perang Padri Karena tidak menemukan jalan keluar saat perundingan, akhirnya Tuanku Pasaman membunuh raja dan pengikutnya dari kaum adat Karena terdesak, kaum adat meminta bantuan Belanda, perang pun meletus.
Kaum Adat Tahap Pertama (1821-1825) Kaum padri dipimpin oleh Datok Bandaharo/Bandaro dan kaum adat dipimpin oleh Datuk Jati/Sati dibantu Belanda Perang ini terjadi di Kota Lawas Setelah Datok Bandaro meninggal, beliau digantikan oleh Tuanku Imam Bonjol bersama kawan-kawannya Dalam perang itu, Belanda berhasil mendirikan benteng Fort Fan der Capellen dan merebut daerah Batusangkar Tak kalah dengan Belanda, kaum padri kemudian menggunakan taktik perang gerliya Belanda melalui Gubernur Jendral Johannes van den Bosch mengajak pemimpin kaum padri, Tuanku Imam Bonjol untuk berdamai dengan maklumat Perjanjian Masang pada tahun 1824 Benteng Fort Fan der Capellen saat diserang oleh pasukan kaum padri Tahap Kedua Hanya terjadi serangan kecil-kecilan dan Belanda masih bersikap lunak Pasukan Belanda Tahap Ketiga (1830-1837) Terjadi di Kota Pariaman, sesaat setelah perang Diponegoro di Pulau Jawa selesai Pada tahun 1831, kaum padri bekerja sama dengan kaum adat. Kaum adat merasa telah ditipu Belanda Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ini dimulai dengan adanya kompromi yang dikenal dengan nama Plakat Puncak Pato di Tabek Patah yang mewujudkan konsensus Adat basandi Syarak, Syarak basandi Kitabullah (Adat berdasarkan Agama, Agama berdasarkan Kitabullah (Al-Qur'an). Pada awal perang (1831-1833), kaum padri & kaum adat selalu menang dan berhasil membuat Belanda kalang kabut Pada tahun 1833, Belanda membuat plakat panjang, yang isinya:........................
Pada tanggal 16 Maret-17 Agustus 1837, Mayor Jendral Cochius, Letnan Kolonel Bauer, Mayor Sous, Kapten MacLean, Letnan Satu Van der Tak berhasil mengepung Kota Bonjol akhirnya seluruh Sumbar jatuh ke tangan Belanda. Dalam perang tsb, Belanda mengerahkan 148 perwira Eropa, 36 perwira pribumi, 1.103 tentara Eropa, 4.130 tentara pribumi, pasukan pembantu dari Sumenep, Madura
Monumen Perang Padri Biografi Tuanku Imam Bonjol Nama asli : Muhammad Shahab TTL : Pasaman, Sumbar, tahun 1772 TTM : Pineleng, Minahasa, 6 November 1864 Nama Orang Tua: Ayah : Bayanuddin Ibu : Hamatun Gelar : Peto Syarif, Malin Basa, dan Tuanku Imam Pekerjaan : Ulama dan tokoh masyarakat Minang Tuanku Imam Bonjol diangkat sebagai Pahlawan Nasional Indonesia berdasarkan SK Presiden RI Nomor 087/TK/Tahun 1973, tanggal 6 November 1973
PERTANYAAN 1. Siapa Pelopor dari gerakan kaum padri? 2. Siapa yang memimpin perang padri pada tahap pertama? 3. Perjajian yang dibuat Belanda sebagai bentuk perdamaian adalah? 4. Bersatunya kaum Adat dan kaum Padri ditandai dengan adanya? 5. Sebutkan TTL dan TTM Tuanku Imam Bonjol! 6. Sebutkan 3 Mayor/Letnan/Kapten Belanda yang ikut bertempur merebut Kota Bonjol!