Anda di halaman 1dari 50

FISIKA TEKNIK

“”Dinamika Partikel (Hukum Newton)”

DIV Teknik Otomotif Elektronik


Jurusan Teknik Mesin Ratna Monasari H, S.T.,M.T
Politeknik Negeri Malang rmonasari@polinema.ac.id
 Cabang dari ilmu mekanika yang meninjau
gerak partikel dengan meninjau penyebab
geraknya dikenal sebagai dinamika.
 Dalam bagian ini kita akan membahas konsep-
konsep yang menghubungkan kondisi gerak
benda dengan keadaan-keadaan luar yang
menyebabkan perubahan keadaan gerak
benda.
 Mengapa kita bisa begitu mudah berjalan di
atas lantai keramik yang kering, tetapi akan
begitu kesulitan jika lantai tersebut berubah
menjadi basah?
 Mengapa diperlukan jarak yang jauh untuk
menghentikan kapal laut begitu kapal tersebut
berjalan?
 Mengapa kaki kita terasa lebih sakit manakala
menendang batu besar daripada ketika
menendang batu kerikil?
 Bila sebuah benda berada dalam keadaan diam,
untuk menggerakkannya dibutuhkan pengaruh luar.
Misalnya untuk menggerakkan sebuah balok yang
diam di atas lantai, kita dapat mendorongnya.
Dorongan kita ini adalah pengaruh luar terhadap
balok tadi yang menyebabkan benda tersebut
bergerak.
 Dari pengalaman sehari-hari, ketika pengaruh
luar, yaitu dorongan kita tadi, dihilangkan dari
balok, maka balok tersebut lama-lama akan
berkurang kecepatannya dan akhirnya diam.

 Kesimpulan sementara: agar sebuah benda terus


bergerak kita perlu memberi dorongan padabenda
tadi terus menerus, dan bila pengaruh luar
tersebut hilang, maka benda akan kembali diam?
 Tetapi apakah pengaruh luar pada benda tadi
benar-benar sudah hilang? Bagaimana dengan
pengaruh lantai terhadap benda tadi, yang jelas-
jelas menghambat gerak benda?

 Seandainya kita memilih lantai yang


permukaannya licin, dan balok kita tadi juga
memiliki permukaan yang licin maka setelah
dorongan kita hilangkan, balok tadi masih akan
tetap bergerak untuk waktu yang cukup lama.
 Bayangkan bila tidak ada hambatan (super licin) dari
lantai terhadap balok, maka balok tadi akan tetap
terus bergerak dengan kecepatan konstan walaupun
dorongan kita sudah dihilangkan.

 Jadi bila pengaruh luar pada sebuah benda benar-


benar dihilangkan, maka sebuah bendaakan tetap
diam bila pada mulanya diam, dan akan tetap
bergerak dengan kecepatan konstan, bila pada
mulanya bergerak dengan kecepatan konstan.
 Kesimpulan ini, yang pertama kali
disimpulkan oleh Galileo Galilei,
dikenal sebagai prinsip inersia atau
kelembaman.
 Benda-benda cenderung untuk
mempertahankan kondisi geraknya,
bila dia diam, akan tetap diam dan
bila bergerak, akan tetap bergerak
dengan kecepatan konstan, selama
tidak ada pengaruh luar yang
mengubah kondisi geraknya.
 Bagaimana pengaruh luar
mempengaruhi perubahan
kondisi gerak suatu benda?
Hal ini dijawab dengan
hukum Newton ke-2.
 Karena keadaan ‘alami’ suatu
benda adalah dia bergerak
dengan kecepatan tertentu
(diam adalah ‘bergerak’
dengan v = 0), maka logis
bila dikatakan pengaruh luar
akan menyebabkan
perubahan kecepatan ∆v.
 Kesimpulan

• Dari sini dapat disimpulkan bahwa pengaruh luar


tersebut akan menyebabkan percepatan pada
benda.
• Tetapi dari berbagai pengamatan ditemukan
bahwa untuk menghasilkan perubahan kecepatan
yang sama, pada benda yang berbeda dibutuhkan
‘besar’ pengaruh luar yang berbeda pula.
• Sebaliknya dengan besar pengaruh luar yang
sama, perubahan kecepatan pada benda-benda
ternyata berbeda-beda.
 Jadi ada suatu kuantitas intrinsik (diri) pada benda yang
menentukan ukuran seberapa besar sebuah pengaruh
luar dapat mengubah kondisi gerak benda tersebut.
 Kuantitas ini tampaknya sebanding dengan jumlah
zatnya, tetapi juga tergantung pada jenis zatnya.
 Kuantitas intrinsik pada benda-benda ini kemudian
disebut sebagai massa inersia, disimbolkan dengan m.
 Massa inersia (atau sering juga disebut saja sebagai
massa) memberikan ukuran derajat kelembaman atau
derajat inersia sebuah benda.
 Satuan dari massa adalah kilogram, dalam satuan SI.
 Makin besar massanya makin sulit untuk
menghasilkan perubahan kondisi gerak pada
benda tersebut.
 Pengaruh luar yang menyebabkan berubahnya
keadaan gerak suatu benda kemudian disebut
sebagai gaya (force) dan disimbolkan dengan F.
 Satuan dari gaya adalah Newton (N).
“Jika resultan gaya pada suatu benda sama
dengan nol, maka benda yang diam akan tetap
diam dan benda yang bergerak akan tetap
bergerak dengan kecepatan tetap”

Dengan ΣF adalah resultan gaya pada benda, dengan


satuan newton (N), 1 newton = 1 kg ms-2
.
Hukum I Newton mengungkap tentang sifat benda yang cenderung mempertahankan
keadannya. Sifat ini disebut kelembaman atau inersia. Kelembaman benda dipengaruhi
massanya. Jika massa benda besar maka, benda akan sulit untuk diubah keadaan
diamnya/geraknya dan sebaliknya.
 CONTOH 1
Gambar di bawah dimaksudkan suatu benda (balok) terletak di atas
bidang datar yang licin. Balok mengalami gaya tarik F1= 15 N ke
kanan dan gaya F2 ke kiri. Jika benda tetap diam berapa besar F2?

F2
 CONTOH 2
Pada gambar di bawah dimaksudkan beban B meluncur ke kanan
dengan kecepatan tetap 4 m/s. Jika F1= 10 N; F2 = 20 N, berapa
besar F3 ?
 CONTOH 3
 CONTOH 4
Beban yang beratnya 50 N tergantung pada 2 tali seperti ditunjukkan
gambar di bawah (Sin 37 = 0,6). Tentukan berapa besar gaya
tegangan tali T1 dan T2 !
“Jika pada sebuah benda bekerja resultan gaya yang tidak sama
dengan nol, maka benda tersebut akan mengalami GLBB dengan
percepatan yang sebanding dan searah dengan
resultan gaya dan berbanding terbalik dengan
massa benda tersebut”

Keterangan:
a : percepatan benda (ms-2)
ΣF : resultan gaya yang bekerja pada benda (N)
m : massa benda (kg)
Persamaan inilah yang dikenal sebagai Hukum II Newton. Persamaan ini
menjelaskan bahwa setiap resultan gaya (ΣF) tidak bernilai nol pada
benda akan menimbulkan perubahan kecepatan atau percepatan pada
benda tersebut. Jadi gaya menimbulkan percepatan pada benda.
 CONTOH 1
Balok B massanya 2 kg ditarik dengan gaya F yang besarnya 6 N.
Berapa percepatan yang dialami beban?
 CONTOH 2
Balok B mengalami dua gaya masing-masing F1 = 25 N dan F2 = 20 N
seperti ditunjukkan pada gambar. Berapa percepatan balok B?
 CONTOH 3
Jika balok B yang massanya 2 kg mengalami percepatan 5 ms-2 ke
kanan, berapa besar F3 ?
 CONTOH 4
 CONTOH 5
“Untuk setiap aksi, ada suatu reaksi yang sama besar tetapi
berlawanan arah”
OR
“Jika benda A mengerjakan gaya pada benda B, maka benda B
akan mengerjakan gaya pada benda A, yang besarnya sama
tetapi arahnya berlawanan”
Syarat-syarat gaya aksi reaksi yaitu:
1. Arahnya berlawanan.
2. Besarnya sama (karena sistem diam).
3. Bekerja pada benda yang berbeda.
 CONTOH GAYA AKSI-REAKSI TITIK TANGKAP BERHIMPIT
 CONTOH GAYA AKSI-REAKSI JARAK JAUH
 Gaya berat benda (w) dan gaya gravitasi bumi (g)
 Beban tergantung pada tali

Beban yang beratnya w, digantungkan


pada penumpu O melalui tali,
akibatnya tali menegang, pada tali
bekerja gaya yang disebut gaya
tegangan tali, biasanya diberi simbol T.
Gaya-gaya yang bekerja pada beban adalah T1, sebagai tarikan tali
terhadap beban, dan w berat beban itu sendiri sebagai tarikan bumi.
Karena beban diam, maka pada beban berlaku T1– w = 0, atau:

Interaksi dua benda terjadi antara beban dengan tali. Beban disangga
oleh tali, tali menarik beban dengan gaya T, sebagai reaksinya beban
menarik tali dengan gaya T2 yang besarnya sama dengan T1 arahnya
berlawanan dengan T1
Jadi T1 dan T2 merupakan pasangan gaya aksi-reaksi kontak.

Interaksi dua benda juga terjadi antara penumpu O dengan tali, karena
tali disangga oleh penumpu O, tali ditarik oleh penumpu dengan gaya
T3. Sebagai reaksinya, tali menarik penumpu O dengan gaya T4 yang
besarnya sama dengan T3, arahnya berlawanan dengan T3.

Jadi T3 dan T4 merupakan pasangan aksi-reaksi kontak. Tetapi T3


disebabkan oleh berat benda sehingga T3 dan W merupakan pasangan
gaya aksi-reaksi jarak jauh.
 Untuk menyelesaikan permasalahan yang
menggunakan hukum I dan II Newton pada suatu
benda, ada beberapa catatan.
 Pertama, gambarlah diagram secara terpisah
yang menggambarkan semua gaya yang
bekerjapada benda tersebut (gambar diagram
bebas).
 Kedua, gaya yang searah dengan perpindahan
benda dianggap positif, sedangkan gaya
yangberlawanan arah dengan perpindahan benda
dianggap negatif.
 1. Gerak Benda pada Bidang Datar
CONTOH SOAL
 2. Gerak Dua Benda yang Bersentuhan
CONTOH SOAL
 3. Gerak Benda pada Bidang Miring
CONTOH SOAL
 4. Gerak Benda yang Dihubungkan dengan Katrol
CONTOH SOAL
 5. Gaya Tekan Kaki pada Lantai Lift

Lift diam Lift naik Lift turun


CONTOH SOAL
 6. Gerak Menikung di Jalan
CONTOH SOAL
 Gaya konkruen adalah gaya – gaya yang semua
garis aksinya melewati suatu titik yang sama.
 Syarat kesetimbangan F=0 (Resultan semua gaya
eksternal yang bekerja pada benda tersebut
harus sama dengan nol)
 Metode penyelesaian masalah :
 1. Pisahkan benda untuk kepentingan
pembahasan
 2. Tunjukkan gaya – gaya yang bekerja pada
benda yang terpisah dalam suatu diagram bebas
 3. Tuliskan dalam bentuk persamaan
 4. Selesaikan untuk besaran – besaran yang dicari
 Momen puntir adalah ukuran efektifitas gaya
dalam menghasilkan rotasi mengelilingi sumbu
tersebut.
 Syarat kesetimbangannya :
 1. Jumlah vektor dari semua gaya yang bekerja
harus sama dengan nol
 2. Tentukan sebuah sumbu tegak lurus terhadap
bidang gaya – gaya sebidang. Nyatakan momen –
momen puntir yang bergerak searah jarum jam
negatif, dan yang berlawanan arah jarum jam
positif. Maka jumlah dari semua momen puntir
yang bekerja pada benda tersebut harus sama
dengan nol.
 Sears & Zemansky. “ Fisika Untuk Universitas 1”. Bandung: Bina Cipta.
 Indonesia Australia Partnership For Skills Development Batam
Institutional Development Project. 2001. “DASAR ILMU TEKNIK MESIN
(Fundamentals of Engineering Science)”.
 Satriawan, Mirza. 2012. “FISIKA DASAR”. Fisika UGM.
 Sutrisno, “Dinamika Partikel I”. Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI
 Modul Dinamika Partikel/SMAN 1 Gondang Mojokerto
 Zaenul Arifin, Modul Fisika Kelas X SMA Batik 1
 Pramono, “Mekanika Teknik”. Jurusan Teknik Mesin FT-UNNES
 TRAINING CENTER OLIMPIADE INTERNASIONAL 7th International Junior
Science Olympiad (IJSO) 11th Invitational World Youth Mathematics
Intercity Competition (IWYMIC), “Modul Fisika”.
 David Halliday, Robert Resnick, and Jearl Walker, ”Fundamentals of
Physics”, John Wiley & Sons (Asia), 8th, Extended, Student, Edition, p.
12-37 (2008)

Anda mungkin juga menyukai