Anda di halaman 1dari 37

HUKUM-HUKUM NEWTON

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kuliah Fisika Teknik selama satu semester, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan melakukan analisis perhitungan dengan
ilmu fisika sebagai dasar ilmu Teknik Sipil.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan menghitung Gaya
2. Menjelaskan dan menghitung Hukum Newton
3. Menjelaskan Gravitasi Umum

C. GAYA
Gaya adalah tarikan atau dorongan pada benda. Ia merupakan besaran vector,
yang selain mempunyai besaran mempunyai arah pula.
Gaya (atau resultan beberapa gaya) yang tidak seimbang pada suatu benda
menyebabkan benda tersebut mendapatkan percepatan dalam gaya itu.
Percepatan yang timbul berbanding lurus dengan gaya, tetapi berbanding terbalik
dengan massa benda.

1. MASSA benda adalah ukuran kelembamannya, sedangkan kelembaman


(inertia) benda menyebabkan benda yang mula-mula diam cenderung tetap
diam, dan benda yang mula mula bergerak, tetap melanjutkan geraknya,
tanpa mengalami perubahan vector kecepatan.
2. KILOGRAM BAKU adalah suatu benda yang massanya ditentukan menjadi
satu kilogram. Massa benda-benda lain diperoleh dengan membandingkannya
terhadap kilogram baku. Satu gram (massa) adalah sama dengan 0,001 kg.
satuan massa dalam system Imperial adalah ‘’slug’’. 1 slug = 14,594 kg.
3. NEWTON adalah satuan gaya dalam Sistem Internasional untuk satuan (SI)
atau dalam sistem mks. Satu Newton (1N) adalah gaya resultan yang
memberi percepatan 1 m/s2 pada massa 1 kg. Satuan gaya yang disebut
1
dine adalah 10-5 N. Satuan gaya pon adalah 4,45 N (pon sebagai satuan
massa tidak akan dipakai dalam buku ini).

D. HUKUM NEWTON
1. HUKUM KE-1 NEWTON : Jika gaya resultan pada benda adalah nol, maka
vector kecepatan benda tidak berubah. Benda yang mula-mula diam akan
tetap diam; benda yang mula-mula bergerak akan tetap bergerak dengan
kecepatan yang sama. Benda hanya akan mengalami suatu per cepatan jika
padanya bekerja suatu gaya resultan. Hukum ke 1 ini sering disebut Hukum
Kelembaman (inertia law).
2. HUKUM KE-2 NEWTON: Jika F adalah gaya resultan pada obyek dengan
massa m, maka percepatan benda a dan gaya F berhubungan menurut rumus
F = m.a dengan catatan bahwa ketiga besaran itu dinyatakan dalam satuan
yang sesuai. Dalam SI, F dinyatakan dalam Newton, m dalam kg, dan a dalam
m/s2. Dalam sistem Imperial, F dinyatakan dalam pon, m dalam slug, dan a
dalam ft/s2.
Persamaan F = m.a adalah persamaan vector. Karenanya, ia setara dengan
ketiga persamaan scalar berikut, melibatkan komponen vector-vektor
tersebut.
∑Fx = max ∑Fy = may ∑Fz = maz

3. HUKUM KE-3 NEWTON: Setiap gaya yang diadakan pada suatu benda,
menimbulkan gaya lain yang sama basarnya dengan gaya tadi,namun
berlawanan arah.gaya reaksi ini dilakukan benda pertama pada benda gaya
aksi dan dan gay reaksi bekerja pada benda yang berbeda.

E. HUKUM GRAVITASI UMUM


Dua benda dengan massa m dan m’ saling tarik menarik dengan gaya yang sama
besar,namun berlawanan arah,dan bekerja pada benda yang berbeda.Kalau
massa itu berupa massa titik (atau benda yang menunjukkan simetri bola) gaya
tarik ini adalah:
mm
Gaya  G
r2
2
R adalah jarak antara titik pusat kedua massa dan G adalah suatu kontanta
sebesar 6,67x10-11 N.m2 /kg2 bila Fdalam Newton,m dan m’ dalam kilogram dan r
dalam meter.

1. BERAT BENDA adalah gaya tarik gravitasi yang dialami benda. Di bumi,
berat benda adalah gaya tarik bumi pada benda. Berat bersatuan Newton
(dalam S1) dan pon (dalam system imperial).
2. HUBUNGAN ANTARA MASSA DAN BERAT: seperti telah dikatakan massa
adalah ukuran kelembaman benda, sedangkan berat adalah gaya tarik
gravitasi pada benda itu. Jelas bahwa kedua besaran itu tidak sama apapun
system satuan yang di pakai. Akan tetapi, kedua besaran itu erat sekali
kaitannya. Jika benda dengan massa m jatuh bebas di bawah pengaruh
tarikan bumi (benda mengalami gaya w berat benda) maka benda mengalami
percepatan, yakni percepatan jatuh bebas. Karena itu buntuk benda yang
jatuh bebas berlaku bahwa rumus F = m.a menjadi w = m.g, dan inilah
hubungan antara berat benda dan massa benda yang dicari.
Karena g =9,8 m/s2 = 32,2 ft/s2 (percepatan gravitasi bumi), maka di bumi
berat benda yang bermassa 1 kg adalah 9,8 N dan berat benda yang
bermassa 1 slug adalah 32,2 lb.
Pemakaian besaran slug dalam system imperial dapat dihindari, dengan
menggantikan lambang m secara konsisten dengan lambang w/g.
3
F. SOAL-SOAL YANG DIPECAHKAN

1. Carilah berat benda yang massanya (a) 3 kg; (b) 200 gram; (c) 0,70 slug.
Hubungan umum antara massa m dan berat w adalah w = mg. dalam rumus
ini dapat dipakai kombinasi satuan berikut :
Dalam SI (atau sistem mks) :
m dinyatakn dalam kg; g  9,8m / s; dan w diperoleh dalam newton
Dalamsiste imperial
m dinyatkn dalam siu; g  32,2 ft / s 2 ; dan w diperoleh dalam pon( Ib)
g tersebut di atas adalah percepatan gravitasi bumi; percepatan
disebabkan gaya gravitasi di sesuatu tempat adalah berbeda dari percepatan
gravitasi ditempat yang lain.
a) w = (3 kg)(9,8 m/s2) = 29,4 kg m/s2=29,4 N
b) w = (0,20 kg) (9,8 m/s2) = 1,96 N
c) w = (0,70 slug)(32,2 ft/s2) = 22,5 slug ft/s2 = 22,51b

2. Berapa massa benda yang beratnya di bumi (a) 25 n; (b) 5000 dine; (c) 80
Lb? seperti pad soal 1 kita pakai hubungan w = mg:
25 N
a) m 2
 2,55 N s 2 / m  2,55 kg
9,8m / s

5000 x10 5 N
b) m 2
 5,1 x10 3 kg  5,1 g
9,8m / s
801b
c) m 2
 2,48 lb s 2 / ft  2,48 slug
32,2 ft / s

3. Gaya tunggal yang bekerja pada benda komponennya Fx = 20 N dan Fy = 30


N. berapakah percepatannya? Massa benda 5 kg.
Kita pakai ∑ Fx = max dan ∑ Fy = may
untuk memperoleh

 Fx  20 N  4m / s
a
ay = 6 m/s2
ax  2

m 5kg

ay 
 Fy  30 N  6m / s 2
Ax = 4 m/s2

m 5kg Gambar 6.1

Kedua komponen percepatan ini tampak pada Gambar 6.1 jelas bahwa
4

a = a  (4) 2  (6) 2 m / s 2  7,2m / s 2

Dan θ = arctan 6/4 = 56

4. benda 600 N akan diberi percepatan sebesar 0,70 m/s2. berapakah gaya yang
diperlukan? Misalnya berat di atas adalah berat di bumi, dengan rumus w =
mg diperoleh
w 600N
m   61kg
g 9,8m / s 2

Dengan mengetahui massa benda (61 kg) dan percepatan yang diinginkan
(0,70 m/s2) gaya yang diperlukan adalah F = ma = (61 kg)(0,70 m/s 2) = 43N.

5. berapa gaya yang diperlukan agar mobil 2.0001b dipercepat 8 ft/s 2 pada jalan
yang datar? Semua gaya gesek yang menghambat gerak mobil itu diabaikan.
Yang diketahui adalah berat mobil itu yakni 2000 1b. cara yang lazim dipakai
dalam menggunakan system Imperial ialah dengan menggantikan m menjadi
w/g. maka
 w   20001b 
F  ma   a    
 8 ft / s 2  4971b
2 
 g   32,2 ft / s 
6. sebuah gaya tetap bekerja pada sebuah benda 5 kg dan karenanya
kecepatan benda turun dari 7 m/s menjadi 3 m/s dalam waktu 3 detik.
Berapakah gaya itu? Kita harus menemukan dahulu percepatan benda, yang
adalah tetap, sebab gayanya diketahui adalah tetap. Dari Bab 4:
v f v 0  4m / s
a   1,33m / s 2
t 3s
dengan rumus F = ma, dimana m = 5 kg, diperoleh F = (5 kg/(-1,33 m/s2) = -
6,7 N. apa arti tanda minus ini? Tanda minus di sini berarti bahwa gaya itu
berupa suatu hambatan, jadi berlawanan arah dengan arah gesek.

7. sebuah mobil 600 kg melaju di atas jalan datar, (a) Gaya hambatan tetap
berapakah akan berhasil menghentikannya dalam jarak 70 m? (b) Berapakah
nilai minimum koefisien gesek antara ban dan permukaan jalan agar hal ini
tercapai?
5
(a) Mula mula, kita harus temukan percepatan yang dialami mobil. Ini kita
peroleh dari persamaan geraknya. Karena diketahui bahwa v 0 = 30 m/s,
vf = 0 dan x=70 m, dengan memakai v2f = v20 + 2ax diperoleh:
v 2 f  v 2 0 0  900m 2 / s 2
a   6,43m / s 2
2x 140m
Dari F = ma diperoleh F= (600 kg)(-6,43 m/s2) = -3860 N.
(b) gaya di atas adalah gaya gesek antara ban dan permukaan jalan. Maka
besar gaya gesek pada ban adalah f = 3860 N. koefisien gesekan
µ = f/Y; di sini Y adalah gaya normal. Dalam soal ini permukaan jalan
menekan pada mobil dengan gaya sebesar berat mobil, hingga:
Y = w = mg = (600 kg)(9,8 m/s2) = 5900 N
f 3860
   0,66
Maka Y 5900
Agar mobil itu dapat dihentikan dalam jarak 70 m koefisien gesek sekecil
kecilnya harus 0,66.

8. sebuah lok 800 kg yang menarik keretaapi 40 000 kg pada peralatan yang
datar dapat menimbulkan percepatan a1 = 1,20 m/s2. seandainya lok itui
dipasang pada kereta api 16 000 kg berapakah percepatan yang dihasilkan?
Dengan gaya tarik yang sama, percepatn yang timbul adalah berbanding
terbalik dengan massa total. Maka
m1 8000kg  40000kg
a2 a1  (1,20m / s 2 )  2,40m / s 2
m2 8000kg  16000kg

9. Sebuah benda 6 kg di gantungkan pada pegas melalui seutas tali. System ini
mengalami perceptan tegangan dalam tali (= bacaan pada neraca) jika
percepatan itu (a) nol; (b) 3 m/s2 keatas; (c) 5 m/s2 kebawah; (d) 9,8 m/s2
kebawah. Lihat gambar 6-2 bawah.
6

Skala Skala Skala Skala

T2
T1 T3

T4

Mg Mg Mg Mg
(a) a = 0 (b) a = 3 m/s2 (a) a = -5 m/s2 (a) a = -9,8 m/s2

Gambar 6-2

Pada setiap keadaan diatas berat benda menarik benda itu ke bawah
sedangkan tegangan dalam tali menariknya ke atas. Kedua gaya inilah yang
bekerja pada benda, dan gaya tarik ke bawah adalah
mg = (6kg)(9,8 m/s2) = 58,8 N
kita pakai rumus F = ma; di sini F adalah gaya resultan pada benda, dan a
adalah percepatan benda. Dengan mengambil arah ke atas sebagai arah
positif:
(a) T1 – 58,8 N = (6kg)(0 m/s2) atau T1 = 58,8 N
(b) T2 – 58,8 N = (6kg)(3 m/s2) atau T2 = 77 N
(c) T3- 58,8 N = (6kg)(-5 m/s2) atau T3 = 29 N
2
(d) T4 – 58,8 N = (6 kg)(-9,8 m/s ) atau T4 = 0 N
Perhatikan kasus (d). disini system mengalami percepatan jatuh bebas. Nyata
bahwa dalam keadaan demikian tali tidk akan tegng, maka T = 0 dan benda
seolah olah tanpa bobot. (karena neraca menunjuk nol). Perhatikan pula
bahwa T haruslah lebih besar mg kalau system di percepat ke atas, dan lebih
kecil dari mg kalau di percepat ke bawah.

10. Misalkan benda pada Gambar 2 beratnya 50 1b. Tentukan percepatan system
kalau diketahui bahwa tegangan dalam tali adalah (a) 50 1b; (b) 75 1b; (c) 40
1b; (d) nol.
Dalam soal ini berat benda diketahui, begitu pula tegangan dalam tali, namun
percepatan yang tidak diketahui:
7
50lb
(a) 50 lb  50 lb  a atau a = 0 ft/s2
32 ft / s 2
50lb
(b) 75 lb  50 lb  a atau a = 16 ft/s2 (ke atas)
32 ft / s 2
50lb
(c) 40 lb  50 lb  a atau a = -6,4 ft/s2 (bawah)
32 ft / s 2
50lb
(d) 0  50 lb  2
a atau a = -32ft/s2 (percepatan jatuh bebas)
32 ft / s

11. Sebuah mobil 700 kg mogok di jalan yang datar kabel mobil Derek yang di
pakai untuk menyeretnya akan putus jika tegangan di dalamnya melebihi 1500
N. Maka berapakah percepatan sebesar-besarnya yang dapat di terima mobil
mogok dari mobil Derek itu?
Gaya-gaya yang bekerja pada mobil ditunjukkan Gambar 6-3. yang berperan
adalah komponen x, sebab komponen y saling meniadakan.
∑ Fx = max menjadi 1500 N = (700 kg) a
maka a = 2,14 m/s2.

1500 N

mg

Gambar 6-3
12. Sebuah kabel peluncur hanya dapat menahan tegangan 3 N. seorang yang
beratnya 45 kg pada ujung kabel di turunkan dengan menurunkan kabel itu.
Hitunglah percepatan minimum yang di alami orang itu.
Berat orang w = mg = (45 kg)(9,8 m/s2) = 441 N. karena kabel hanya dapat
menahan 300 N, terdapat gaya resultan (sisa) 441 N – 300 N = 141 N. maka a
minimum:
F 141N
a   3,1m / s 2
m 45 g

13. Tali dipasang pada katrol tanp gesekan . pada kedua ujungnya di gantungkan
massa 7 kg dan 9 kg. lihat Gambar 4, yang menunjukkan mesin Atwood.
8
Tentukan percepatan yang dialami kedua massa itu. Tentukan pula tegangan
dalam tali.
Karena gesekan dalam katrol di abaikan, maka
tegangan dalam kedua ujung tali adalah sama. a
a
Gambar 6-4, yang menunjukkan gaya gaya yang
bekerj pada masing masing massa.
T
Dalam soal soal di man benda terikat pada tali,
kerapkali arah gerak diambil sebagai arah positif. Di 7 kg T

sini arah ke atas adalah positif untuk massa 7 kg, dan


9 kg
untuk massa 9 kg arah positif adalah arah turun 7(9,8) N

(dengan demikian percepatan akan positif untuk


9(9,8) N
kedua massa itu). Karena tali dianggap tidak mulur,
percepatan kedua massa adalah sama. Dengan Gambar 6-4

mengetrapkan rumus ∑ Fy = may pada masing masing


massa di peroleh
T – (7)(9,8)N = (7 kg)a dan (9)(9,8)N – T = (9) kg) a
Setelah dijumlahkan: (9 – 7)(9,8) N = (16 kg)a atau a = 1,23 m/s2. Harga ini,
jika dimasukkan dalam masing masing persamaan di atas, akan menghasilkan
T = 77 N.
Metode lain
Anggaplah kedua massa itu sbagai satu system. Gaya penggerak system
adalah
F = (9-7)(9,8)N
yang tidak lain adalah ma, maka
(9-7)(9,8)N = [(7 + 9) kg] a
maka a = 1,23 m/s2
Untuk mendapatkan T, kita harus membebaskan salah satu benda (tidak
peduli yang mna); kemudian memakai persaman F = ma. Tampak bahwa cara
kedua ini baik sekali, jika tegangan tidak perlu di hitung.
9
14. Sebuah kotak 70 N digesekkan oleh gaya 400 N. lihat Gambar 6-5. Koefisien
gesekan antara kotak lantai adalah 0,50 dalam keadaan kotak bergerak.
Berapakah percepatan kotak itu?
Nyata bahwa dalam arah y ada keseimbangan :
Y = mg = (70 kg)(9,81 m/s2) = 686 N 400 N

Gaya gesek f dapat dihitung dari rumus : f

f = µY = (0,50)(686 N) = 343 N Y
mg
x dengan arah positif = arah gerak :
400 N – 343 N = (70 kg)a. Maka a = 0,81 m/s2. Gambar 6-5

400 N – 343 N = (70 kg)a atau a = 0,81 m/s2

15 Sebuah kotak 70 N ditarik gaya 400 N dengan sudut 30º. Kalau koefisien
gesek adalah 0,50, tentukan percepatan kotak itu.
Karena kotak ini tidak meninggalkan lantai, maka  Fy = may = 0. Dari gambar
6-6 tampak
Y + 200N – mg = 0 400 N

200 N
Karena mg = (70 kg)(9,81 m/s2) = 686 N, 300

maka Y = 486 N. f 346 N

f = µY = (0,50)(486 N) = 243 N Y
mg
Dalam arah x berlaku  Fx = max atau (346-243)N =
(70 kg)ax, maka ax = 1,47 m/s2. Gambar 6-6

16. Lihat gambar 6-7. Sebuah benda 100 lb ada diatas lantai dasar, dan koefisien
gesek kinetik antara benda dan lantai adalah 0,25. Gaya horizontal sebesar
40 lb bekerja pada benda selama 3 detik. Berapakah kecepatan benda itu
pada akhir detik ketiga itu?
Gaya-gaya yang bekerja pada benda ditunjukkan gambar 6-7. Dalam arah y
benda seimbang, maka
 Fy = may = 0 atau -100 lb + Y = 0
hingga Y = 100 lb. maka f = µY = 25 lb.
Dari  Fx = max diperoleh
40 lb -25 lb = (100/32)ax
dengan m telah diganti w/g, maka ax = 4,8 ft/s2.
10
Kecepatan pada akhir t = 3 s, diperoleh dari v f = v0 + at. Dengan v0 = 0
diperoleh vf = v0 + at = 0 + (4,8 ft/s2)(3 s) = 14,4 ft/s
400 N

200 N

40 lb 500
257 N
f
f

Y
100 lb Y
(25).(9,8)

Gambar 6-7
Gambar 6-8

17. Gaya 400 N mendorong sebuak kotak di atas lantai kasa yang mendatar (lihat
Gambar 5-8). Dalam waktu 4 detik kotak itu yang mula-mula diam dapat
mencapai kecepatan 2,0 m/s. Berapakah koefisien gesekan antara kotak dan
lantai?
Cari dulu f dari persamaan f = ma, sedangkan a dapat diketahui dari
persamaan gerak . Diketahui bahwa v 0 = 0, vf = 2 m/s, dan t = 4 s. Dari v f = v0
+ at diperoleh
v f  v0 2 m/ s
a   0,50 m / s 2
t 4s
Dari persamaan Fx = max, dengan ax = 0,50 m/s2, diperoleh (lihat
Gambar 5-8)
257 N – f = (25 kg)(0,50 m/s2)
maka f = 245 N.
f 245
Kemudian kita pakai µ    0,44
y 551

18 Sebuah benda 20 kg berada di atas bidang miring : lihat Gambar 5-9.


Koefisien gesek kinetik antara kotak dan bidang adalah 0,30. Tentukan
percepatan yang dialami benda itu waktu mengeser kebawah.
Pada soal-soal bidang miring lazim diambil sumbu x-y seperti terlihat pada

max. Marilah kita tentukan gaya gesek f dahulu.


Fy = may = 0 menghasilkan Y - 0,87 mg = 0 atau
11
Y = (0,87)(20 kg)(9,81 m/s2) = 171 N
Karena f = µY= (0,30)(171 N ) = 51N
x diperoleh
f - 0,5 mg =max 51 N – (0,5)(20)(9,81) N = (20kg )ax
maka ax = -2,35 m/s2. Percepatan gerak turu itu adalah 2,35 m/s2
y y
x x

Y 321 N Y
f
500 N
400 f
0,5 mg
300 0,64 mg 400
0,87 mg 383 N 0,77 mg

Y Y
300 400
m.g m.g

Gambar 6-9 Gambar 6-10

19. Di bawah pengaruh gaya 500 N benda 25 kg ternyata dapat mengeser ke atas
dengan percepatan 0,75 m/s2. Lihat Gambar 5-10). Berapakah koefisien
gesekan antara benda dan bidang miring itu ?
Semua gaya dan komponen tampak pada gambar 6-10. Perhatikan benar
cara memilih letak sumbu x dan y. Karena benda itu bergerak ke atas, maka
gaya gesek, yang merupakan hambatan, berarah ke bawah.
Mula-mula f dicari dari persamaan  Fx = max. Dari Gambar 6-10 nyata
bahwa
383 N – f – (0,64)(25)(9,8) N = (25 kg)(0,75 m/s2)
maka f = 207 N

Kita juga harus menentukan Y. Dari hubungan  Fy = may , diperoleh


Y - 321 – (0,77)(25)(9,8) N = 0 atau Y = 510

Maka
f 207
µ   0,41
y 510
12
20. Pada Gambar 6-11 diketahui bahwa T

koefisien Gesek antara benda-benda f

dan meja adalah 0,2, Selain masa mA Y


mA g T
= 25 kg dan 15 kg. Berapa jauh B
akan turun dalam waktu 3 detik
setelah dilepas? MB g

Gambar 6-11

Benda A tidak bergerak dalam arah vertikal, maka gaya normal padanya
adalah
Y = mAg = (25)(9,8 m/s2) = 245 N
Hingga
f = µY= (0,20)(245 N ) = 49 N
Selanjutnya percepatan system harus dicari dahulu. Un tuk itu kita terapkan
rumus F = ma pada masing-masing benda. Dengan mengambil arah gerak
sebagai arah positif:
T – f = mAa atau T – 49 N = (25 kg)a
Dan
mAg – T = mBg atau -T + (15)(9,8) N = (15 kg)a
Besaran T dapat dieliminasi dengan menjumlahkan kedua persamaan. Kita
peroleh a = 2,45 m/s2.
Persoalan sekarang adalah persoalan kinematika dengan a = 2,45 m/s2, v0 = 0
dan t = 3 detik:
1 1
Y V0 .t  at 2  0  (2,45 m / s 2 ) (3 s) 2 110 m
2 2
B jatuh 11,0 m dalam 3 menit pertama.

21 Di samping Gaya T, gaya tarik datar berapakah diperlukan pada benda A agar
ia bergerak ke kiri dengan percepatan 0,75 m/s2? Diketahui µ = 0,20, mA = 25
kg, mB = 15 kg.
Pada Gambar 5-11 gaya titik P harus digambar bekerja pada benda A ke kiri,
sedangkan arah gaya gesek f harus dibalik : f menuju ke kanan, karena benda
bergerak ke kiri. Seperti halnya pada soal 5-20, disini f = 49 N.
13
Rumus F = ma kita terapkan pada kedua benda, dan arah gerak kita ambil
sebagai arah positif.
Maka P – T – 49 N = (25 kg)(0,75 m/s2)
Dan Y - (15)(9,8) N = (15 kg)(0,75 m/s2)
T dihitung dari persamaan terakhir ini; kemudian disubtitusikan dalam
persamaan pertama untuk mendapatkan gaya P. Hasilnya = 226 N.

22 Koefisien gesek statik antara peti dan lantai truk adalah 0,60. Agar peti tidak
mengeser berapakah percepatan maksimum truk?
Satu-satunya gaya horizontal yang dialami peti adalah gaya gesek. Kalau peti
tepat pada saatnya akan mengeser berlakulah f = µ sw, dengan w adalah berat
peti.
Kalau gerak truk dipercepat, gaya gesek di atas haruslah memberi percepatan
yang sama pada peti, jika tidak demikian peti dan truk akan
memiliki percepatan yang berbeda, berarti akan bergerak satu terhadap yang
x, yang
apabila diterapkan pada peti menjadi
f = mpeti a atau µsw = mpeti a
Dengan mpeti = w/g persamaan ini menjadi
 Sw
a  µ2g  (0,60)(9,8 m/s2)  5,9 m/s2
w/ g

23 Benda A dan B bernassa sama : 40 kg. Kedua benda menggeser dengan


koefisien gesekan µ = 0,15.
Hitung percepatan benda dan tegangan dalam tali penghubung.

A T
fA
T

fB B

300

Gambar 6-12
14

Dari rumus f = µy, diperoleh fA = (0,15)(mg) dan fB = (0,15)( 0,87 mg)


Dengan m = 40 kg maka fA = 59 N fB = 51 N
x diterapkan pada masing-masing benda, diperoleh:
(dengan arah gerak diambil sebagai arah positif):
T – 59 N = (40 kg)a dan 0,5 mg – T – 51 N = ( 40 kg)a
Dari kedua persamaan ini diperoleh a = 1,08 m/s2 dan T = 102 N.

24. Berat benda A dan B pada Gambar 6-13 adalah 200 N


dan 300 N. Katrol P1 dan P2 dianggap tidak bermassa P1

dan tidak mengalami gesekan, dengan P1 tertambat


pada dinding, namun P2 dapat bergerak naik turun.
P2
T2
Tentukan tegangan T 1 dan T2 dan percepatan masing-
masing benda.
T1
Jelas bahwa benda B akan naik, sedangkan benda A A

akan turun. Mengapa? Perhatikan katrol P2 . Gaya – B

200 N
gaya yang bekerja padanya adalah tegangan 2 T 2 ke
atas dan tegangan T 1 ke bawah. Maka T 1 = 2T2 :
300 N
Gaya yang menarik B ke atas adalah dua kali lebih
Gambar 6-13
besar daripada gaya yang menarik pada A ke atas.
Misalnya percepatan A adalah a (ke bawah), maka
percepatan B adalah ½ a ke atas (mengapa
demikian?)
Dengan arah gerak diambil positif persamaan  Fy = may untuk masing-
masing benda menghasilkan
T1 – 300 N = mg (½ a) dan 200 N - T2 = mAa
Ingat bahwa m = w/g, maka mA = (200/9,8)kg dan mB = (300/9,8)kg. Juga
T1 = 2T2. Subtitusikan ini kedalam kedua persamaan di atas, maka T 1, T2 dan
a dapat ditentukan. Hasilnya
T1 = 327 N T2 = 168 N a = 1,78 m/s2
15

25. Tentukan massa bumi yang berbentuk bola dengan R = 6370 km.
Misalnya M adalah massa bumi, dan m massa suatu benda dipermukaan
bumi. Berat benda itu mg; yang tak lain adalah gaya tarik bumi pada benda
itu, jadi sama dengan G (mm)/r2 , dimana r adalah jari-jari bumi. Jadi
mm
m.g  G
r2
maka

m
 
gr 2 9,8m / s 2 6,37 x 10 6 m

 2

= 6,0 x 1024 kg
G 6,67 x 10 11 N . m 2 / kg 2
16
G. BANK SOAL

26. Sebuah gaya bekerja pada sebuah benda bermassa 2 kg hingga benda itu
mendapat percepatan 3 m/s2 . Berapakah percepatan yang timbul
seandainya gaya tersebut di atas bekerja pada benda itu dengan massa (a)
1 kg? (b) 4 kg (c) Berapakah gaya itu?
Jawab: (a) 6 m/s2; (b) 1,5 m/s2; (c) 6N

27. (Istilah) massa benda 300 g adalah…….(a). Berat benda itu di bumi
adalah......(b). Benda seberat 20 N di bumi, massanya di bulan adalah
......(c). Massa benda dengan berat 5 lb di bumi adalah..............(d).
Jawab: (a) 0,300 kg; (b) 2,94 N; (c) 2,04 kg (d) 0,115 slug

28. Sebuah gaya 7,0 lb bekerja pada sebuah benda. Berat benda itu dibumi 40
lb. Berapakah percepatan yang diperoleh benda itu dari gaya tersebut jika (a)
di bumi? (b) di bulan?
Jawab: (a) 5,6 ft/s2; (b) 5,6 ft/s2

29. Sebuak kereta 200 kg ditarik dengan kabel mendatar. Tegangan dalam kabel
500 N. Kalau kereta itu mula-mula diam (a) berapa waktu yang diperlukan
agar kecepatannya mencapai 8 m/s?, (b) berapakah jarak yang telah
ditempuh dalam waktu itu?
Jawab: (a) 3,2 s; (b) 12,8 m]

30. Sebuah mobil 900 kg melaju diatas jalan datar dengan kecepatan 20 m/s.
Mobil itu direm dengan gaya konstan. Berapa besarnya gaya rem ini apabila
dikehendaki mobil itu dapat dihentikan dalam jarak 30 m? (Petunjuk:
tentukan dahulu perlambatannya).
Jawab: 6000 N

31. Di dalam laras sebuah pistol sepanjang 20 cm, peluru 12,0 gram dipercepat
dari keadaan diam hingga kecepatannya 700 m/s. Dengan beranggapan
bahwa gaya pengeraknya konstan, berapakah gaya itu? (Perhatikan satuan-
satuan dalam soal ini)
17
Jawab: 14700 N

32. Sebuah peti 20 kg bergerak mengantung diujung tali yang panjang. Tentukan
percepatab peti itu, apabila tegangan dalam tali adalah (a) 250 N; (b) 150 N;
(c) 0; (d) 196 N.
Jawab: (a) 2,7 m/s2 ke atas; (b) 1,5 m/s2 ke bawah; (c) 9,8 m/s2 ke bawah;
(d) 0

33. Sebuah benda bermassa 5 kg mengantung dan bergerak diujung tali.


Tentukanlah tegangan dalam tali itu apabila percepatan benda itu (a) 1,5
m/s2 ke atas; (b) 1,5 m/s2 ke bawah; (c) 9,8 m/s2 ke bawah
Jawab: (a) 56,5 N; (b) 41,5 N; (c) nol

34. Seorang laki-laki 700 n berdiri diatas timbangan di dalam “lift” . Timbangan
menunjukkan gaya yang menekan padanya. Berapakah penunjukkan skala
timbangan jika ”lift” itu percepatannya (a) 1,8 m/s2 ke atas?; (b) 1, m/s2 ke
bawah?; (c) 9,8 m/s2 ke bawah?
Jawab: (a) 529 N; (b) 571 N; (c) nol

35. Dengan timbangan seperti tersebut pada soal 34 seorang astronot di bulan
menimbang diri. Massa astronot itu 65 kg, g di bulan 1,6 m/s 2 . Berapa
penunjukan skala timbangan?
Jawab: 104 N

36. Tali tidak bermassa digantung pada katrol yang juga tidak mempunyai
gesekan. Pada ujung yang satu digantungkan benda 4 kg dan pada ujung tali
yang lain digantungkan benda 12 kg. Tentukan tegangan dalam tali dan
percepatan sistem.
Jawab: 5,9 N; (b) 4,9 m/s2

37. Suatu “lift” dari keadaan diam mengalami percepatan keatas, dan dalam
waktu 0,60 detik pertama menempuh jarak 2,0 m. Seorang didalam lift
memegang benda 3 kg yang digantung pada ujung tali. Berapakah tegangan
dalam tali selama ”lift” mengalami percepatan tersebut?
18
Jawab: 63 N

38. Pada saat parasut membuka, seorang penerjun payung berkecepatan 160
ft/s ke bawah, dan dalam waktu 0,80 detik parasut orang itu (yang beratnya
150 lb) telah membuka sempurna, hingga kecepatan telah berkurang hingga
35 ft/s. Dengan anggapan bahwa gaya hambatan itu konstan, berapakah
gaya hambatan itu?
Jawab: 730 = 150 880 lb

39. Sebuah kereta 20 kg ditarik dengan tali pada sudut 30º denga lantai.
Ternyata kereta mengalami gaya gesek 30 N. Berapakah gaya tarik itu kalau
diketahui kereta itu bergerak dengan (a0 laju tetap (b) percepatan 0,40 m/s2
Jawab: (a) 34,6 N; (b) 43,9 N

40. Dari ujung atas sebuah bidang miring 40º yang panjangnya 5,0 m sebuah
benda 12 kg dilepas hingga meluncur ke bawah. Ternyata benda mengalami
gesekan 60 N, (a) Berapakah percepatan benda itu? (b) Berapa waktu
diperlukan hingga sampai di bawah?
Jawab: (a) 1,30 m/s2 ; (b) 2,8 s

41. Lihat soal 40 Berapakah koefisien gesekan antara benda dan bidang miring
itu?
Jawab: 0,67

42. Sebuah bidang miring yang licin membentuk sudut 30 0 dengan arah datar.
Sebuah benda 15 kg berada di atas bidang miring itu; dan pada benda itu
bekerja gaya dalam arah sejajar bidang miring. Berapa besar gaya itu bila
benda itu diketahui menggeser (a) Ke atas dengan percepatan 1,2 m/s 2 ?(b)
Ke bawah dengan percepatan 1,2 m/s 2. Abaikan gaya gesek.
Jawab: (a) 91,5 N; (b) 55,5 N

43. Sebuah peti 20 kg berada di atas sebuah bidang yang miring 300. Gaya
horisontal P bekerja pada peti itu hingga peti itu bergerak, meskipun terjadi
19
gesekan 80 N. Berapa besar gaya P agar percepatan peti itu (a) Nol? (b)
0,75 m/s2
Jawab: (a) 206 N; (b) 223 N

44. Pada ujung atas sebuah bidang yang miring 250 terdapat katrol yang
gesekannya dapat diabaikan. Di atas bidang ini terdapat benda 30 kg yang
berhubungan dengan beban penggantung 20 kg melalui tali dan katrol.
Sistem dilepas dari keadaan diam. Setelah bergerak 2 detik berapa jauhkah
beban 20 kg itu turun?
Jawab: 2,87 m

45. Ulangi Soal 44: sekarang terdapat gesekan antara bidang miring dan benda
30 kg dengan koefisien gesekan 0,20.
Jawab: 0,74 m

46. Pada kaki sebuah bidang miring 20o yang kasar terdapat sebuah benda 15
kg. Pada benda bekerja gaya 200 N dalam arah datar, hingga benda
menggeser ke atas dengan percepatan 25 cm/s2. berapakah (a) Gaya gesek
pada benda itu? (b) Berapa koefisien gesekannya?
Jawab: (a) 134 N; (b) 0, 65

47. (a) Sebuah bidang kasar (koefisien gesek statik dan dinamik sama-sama
0,30) miring dengan sudut 37o. Gaya F yang sejajar bidang miring itu bekerja
pada benda 100 N di atas bidang miring itu. Berapakah F sekecil-kecilnya
yang dapat mencegah benda menggeser ke bawah? (b) Gaya paralel berapa
yang diperlukan agar benda itu dapat menggeser ke atas dengan laju tetap?
(c) jika gaya dorong paralel ini besarnya 94 N, berapakah percepatan yang
timbul? (d) Kalau benda di (c) mula-mula diam; berapakah jarak ditempuhnya
dalam waktu 10 detik?
Jawab: (a) 36 N; (b) 84 N; (c) 0,98 m/s2 ke atas (d) 49 m

48. Sebuah benda 5 kg di atas sebuah bidang miring 30 . Koefisien gesek statik
antara benda dan sebuah bidang miring, adalah 0,20. gaya horisontal
20
berapakah diperlukan pada benda itu, agar benda itu pada saatnya
menggeser (a) Ke atas; (b) Ke bawah.
Jawab: (a) 43 N; (b) 16,6 N

49. Perhatikan gambar 6-14. Diketahui koefisien gesek antara meja dan benda
10 kg adalah 0,2. Tentukan (a) Percepatan sistem; (b) Tegangan dalam tali
kiri dan kanan.
Jawab: (a) 0,39 m/s2; (b) 61 N; 85 N

10 kg

µ = 0,2

6 kg
9 kg 530
300

Gambar 6-14 Gambar 6-15

50. Massa kedua benda pada Gambar 6-15 adalah sama. Koefisien gesek statik
dan dinamik untuk kedua benda itu adalah sama yakni 0,30. (a) Buktikan
bahwa sistem setelah dilepas, tetap dalam keadaan seimbang; (b) Jika
sistem diberi kecepatan awal 0,90 m/s ke kiri, sejauh berapakah sistem
bergerak sebelum kembali diam? Andaikan kedua bidang miring itu cukup
panjang.
Jawab: (b) 0,296 m

51. Jari-jari bumi kira-kira 6370 km. Sebuah benda dengan massa 20 kg dibawa
ke ketinggian 160 km di atas muka bumi. (a) Pada ketinggian ini berapakah
massa benda itu? (b) Berapakah berat benda itu (berapa besar gaya tarik
bumi) pada ketinggian ini?
Jawab: (a) 20 kg; (b) 186,5 N

52. Jari-jari bumi 6370 km, sedangkan jari-jari planet mars 3440 km. Sebuah
benda di bumi beratnya 200 N. Berapakah beratnya bila diukur di planet
21
mars, dan berapakah percepatan gravitasi planet mars pada benda itu?
Massa planet mars adalah 0,11 massa bumi.
Jawab: 75 N; 3,7 m/s2
22

KERAPATAN

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kuliah Fisika Teknik selama satu semester, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan melakukan analisis perhitungan dengan
ilmu fisika sebagai dasar ilmu Teknik Sipil.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan menghitung Rapat Masa
2. Menjelaskan dan menghitung Rapat Berat
3. Menjelaskan dan menghitung Berat Jenis

C. KERAPATAN

1. RAPAT MASA ( MASS DENSITY ) (B) suatu zat adalah massa zat per
satuan volume.
massa benda m
 
volume benda v
Satuan SI rapat massa adalah kg/m3 . Orang juga memakai g/m3, kadang-
kadang slug/ft3.
1000 kg/m3 = 1 g/cm3 = 1,94 slug/ft3
Rapat massa air adalah sekitar 1000 kg/m3.
2. RAPAT BERAT ( WEIGHT DENSITY ) (D) suatu zat adalah berat zat per
satuan volume.
berat benda mg
D   g
volumen benda V
Satuan D adalah N/m3; lb/ft3 atau lb/inci3. Rapat berat air adalah sekitar 62,4
lb/ft3.

3. BERAT JENIS (BJ) (SPESIFIC GRAVITY) (sp gr) suatu zat adalah
perbandingan rapat zat itu dengan rapat sesuatu zat baku. Zat baku ini untuk
23
cairan biasanya adalah air pada suhu 4°C, dan untuk gas biasanya adalah
udara.
 D
BJ = 
 baku D baku
Karena BJ tidak memiliki satuan, maka dalam sistem satuan yang manapun
nilainya adalah sama.
24
D. SOAL – SOAL YANG DIPECAHKAN

1. Bensin 51 g bervolume 75 cm3 berapakah rapat massa dan berat jenis bensin?
massa 0,051 kg
Rapat massa =   680 kg / m 3
volume -6
75 x 10 m 3

rapat massa ben sin 680 kg / m 3


BJ =   0,68
rapat massa air 1000 kg / m 3
Atau

massa 75 cm 3 bensin 51 g
BJ =   0,68
massa 75 cm 3 air 75 g
2. Berapakah volume 300 g raksa ? Rapat massa raksa diketahui 13 600 kg/m3.
m
Dari rumus   , diperoleh :
V
m 0,30 kg
V=   2,21 x 10 - 5 m 3  22,1 cm 3
 13 600 kg / m 3

3. Berat jenis besi cor adalah 7,20 (a). Berapakah rapat massa besi cor
dinyatakan dalam kg/m , dan berapa pula massa besi cor sebanyak 60 cm3 .
3

(b) Tentukan rapat beratnya dinyatakan dalam lb/ft 3, dan dihitung berat 20 ft3
besi cor itu.
rapat massa zat m
Pakai hubungan BJ = dan  
rapat massa air V
(a) rapat massa besi = (BJ besi)(rapat massa air) = (7,20)(1000 kg/m3) =
7200 kg/m3
massa besi 60 cm3 = pV = (7200 kg/m3)(60 x 10-6m3 = 0,423 kg
(b) rapat berat besi = (BJ besi) ( rapat berat air )
= (7,20) ( 62,4 lb/ft3 = 449 lb/ft3
berat besi 20 ft3 = (rapat berat besi) (volume) = (446 lb/ft3)(20 ft3) = 8980 lb
4. Sebuah piknometer kosong “berat”-nya 2,50 g, berisi air beratnya 75,0 g dan
berisi gliserin “berat”nya 88,0 g. tentukan berat jenis gliserin.
Perhatikan benar-benar bahwa “berat” benda nila dinyatakan dalam gram
atau kilogram sebenarnya bukanlah “berat” (weight). Bilangan ini lazimnya
kita peroleh dengan menggunakan berbagai macam neraca, dan hal inilah
menyebabkan dipakainya istilah “berat”. Sesungguhnya hasil timbangan
dengan neraca.(bukan neraca pegas) adalah massa benda. Karena itu soal
25
diatas berarti bahwa massa piknometer kosong adalah 25 g, massa air yang
mengisinya adalah (75 – 25) = 50 g, dan massa gliserin (88 – 25) = 63 g.
Hingga
massa gliserin 63 g
BJ =   1,26
massa air bervolume sama 50 g
5. Berapakah massa kubus alumunium pejal bersisi 2,00 cm ? Rapat massa
alumunium adalah 2700 kg/m3
Massa kubus itu = V = (2700 kg/m3) (0,02 m)3 = 0,0216 kg = 21,6 g
6. Berapakah massa satu liter (1000 cm3) minyak kacang yang rapat massanya
926 kg/m3. Berapakah beratnya

  
M = V  926 kg / m3 1000 x 10-6 m3  0,926 kg
Beratnya = mg = (0,926 kg(9,8 m/s2 ) = 9,1 N
7. Pada percobaan elektrolisis didapatkan pengendapan lapisan logam setipis
7,5 x 10-5 cm. Berapakah luas permukaan yang dapat dilapisi dengan cara ini
dengan persediaan logam sebanyak 1 kg, sedangkan rapat massanya 7,3
g/cm3.
Volume lapisaqn elektrolisis = luas A kali tebal lapisan
V = A ( 7,5 x 10 –5 cm ) = ( 7,5 x 10 –7 m ) A
Volume 1 kg logam itu, dihitung dari rumus   m V, hingga
m 1 kg
V untuk 1 kg =   1,37 x 10 - 4 m 3
 7300 kg / m 3

Dari kedua persamaan ini, diperoleh :


(7,5 x 10 –7 m) A = 1,37 x 10 –4 m3
maka, A = 183 m3 : inilah luas permukaan yang dapat diberi lapisan.

8. Kertas emas dengan luas 3,12 cm2 beratnya ternyata 6,5 miligram.
Berapakah tebal kertas itu? emas adalah 19300 kg/m3.
Satu miligram adalah 10-6 kg, maka massa kertas emas itu 6,5 x 10-6.
Volumenya = (luas) x (tebal) = (3,12 x 15 –4 m2)t, di mana t adalah tebal kertas.
Maka

6,5 x 10 -6 kg
(3,12 x 10-4 m2) t = ( 3,12 x 10 –4 m2 ) t =
19 300 kg /m 3
dan t = 1,08 x 10 –6 m = 1,08 pm
26
9. Susu sebanyak satu liter massanya ternyata 1,032 kg. Lemak didalam susu
diketahui rapat massanya adalah 865 kg/m3. diketahui pula kadar lemak
adalah 4 % dari seluruh volume susu. Berapakah rapat massa susu yang tidak
mengandung lemak? (‘skimmed milk’).
Volume lemak dalam susu 1000 cm3 = 4 % x 1000 cm3 = 40 cm cm3.

  
Massa 40 cm 3 lemak = V   40 x 10 -6 m3 865 kg / m3  0,0346 kg

Rapat massa susu tanpa lemak =


massa

1,032 - 0,0346kg
volume 1000 - 40 x 10 - 6 m 3
27
E. BANK SOAL

10. Tentukan rapat massa dan berat jenis alkohol kalau diketahui 63,3 g alkohol
yang volumenya 80,0 cm3.
Jawab : 791 kg/m3 ; 0791
11. Tetraklorida karbon berat jenisnya 1,60; berapakah volume 200g tetraklorida ?
Jawab : 125 cm3.
12. Rapat massa aluminium 2,70 g/cm3; berapakah volume 2,0 kg aluminium?
Jawab : 740 cm3.
13. Kubus aluminium (rapat massa 2700 kg/m3) rusuknya 5 cm, berapakah massa
kubus itu ?
Jawab : 0,338 kg.
14. Sebuah drum dapat memuat air 200 lb hingga penuh, tetapi bila diisi bensin
hanya dapat memuat 132 lb bensin. Berapakah (a), BJ; (b) p dalam kg/m3; (c)
D dalam lb/ft3 bensin ?
Jawab : (a) 0,66; (b) 660 kg/m3; (c) 41,2 lb/ft3.
15. Rapat udara dalam keadaan normal adalah 1,29 kg/m3. Berapakah massa
udara dalam ruang berukuran 10 m x 8 m x 3 m ?
Jawab : 310 kg.
16. Berapakah rapat massa di dalam inti atom hidrogen ? Inti dianggap berbentuk
bola dengan jari-jari 1,20 x 10 –15 m, dan massa 1,67 x 10-27 kg. Volume
bola (4/3)  r3.
Jawab : 23 x 1017 kg/m3.
17. Dalam usaha menentukan jari-jari dalam pipa kapiler, pembuluh itu diisi
raksa. Kolom raksa sepanjang 2,375 cm ternyata beratnya 0,242 g.
Berapakah jari-jari dalam itu, kalau diketahui rapat massa raksa adalah 13 600
kg/m3 dan volume silinder
Jawab : 0,49 mm.
18. Air aki berat jenisnya 1,285, dan terdiri dari asam sulfat sampai 38 % berat.
Tentukan jumlah asam sulfat yang terdapat dalam satu liter air aki.
Jawab : 488 g.

 
19. Kertas emas   19300 kg/m 3 yang luasnya 14,5 cm2 ternyata massanya 1,93
mg. (a) Berapakah volume emas sebanyak 1,93 mg ? (b) Tentukan tebal
–10
kertas emas itu dinyatakan dalam anggstrom; di mana 1 A = 10 M. ( c)
28
Diameter atom emas kira-kira 5 A. Kalau tebal kertas dinyatakan dalam atom
emas, maka berapa atom-kah tebal kertas itu ?
Jawab : (a) 1 x 10-10 m3 ; (b) 690 A ; (c) 138 atom.

28. Udara di sekitar pabrik semen banyak mengandung debu (berat jenis = 3,0).
Pengukuran menunjukkan satu meter kubik udara mengandung 2,6 x 10 9
partikel debu, berbentuk bola dengan jari-jari 2 m, (a) Hitung massa debu
dalam ruang berukuran 20 m x 15 m x 8 m. (b) Setiap kali orang bernapas, ia
menghirup udara sebanyak 400 cm3. Berapakah massa debu yang ikut
terhirup? Diketahui 1 m = 10-6 m.
Jawab: (a) 78 g; (b) 13,1 g
29

ELASTISITAS

A. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM


Setelah mengikuti kuliah Fisika Teknik selama satu semester, mahasiswa
diharapkan mampu memahami dan melakukan analisis perhitungan dengan
ilmu fisika sebagai dasar ilmu Teknik Sipil.
B. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS
Setelah mempelajari pokok bahasan ini, mahasiswa diharapkan mampu:
1. Menjelaskan dan menghitung Elastisitas (Tegangan Regangan)
2. Menjelaskan dan menghitung Hukum Hooke
3. Menjelaskan dan menghitung Modulus

C. ELASTISITAS

ELASTISITAS adalah sifat zat yang memungkinkan benda kembali pada


ukurannya semula, setelah gaya-gaya yang men-deformasikannya ditiadakan.

1. TEGANGAN ( “STRAIN “ ) adalah penyebab deformasi. Lebih tepat lagi, jika


gaya F dikerjakan pada suatu permukaan seluas A, maka :
gaya F
Tegangan  
luas permukaan terkena gaya A
Satuan tegangan adalah N/m2; N/cm2; lb/ft2; lb/in2 dan seterusnya.

2. REGANGAN ( “STRAIN” ) adalah perubahan bentuk (deformasi) relatif yang


disebabkan sesuatu tegangan .
Regangan diperoleh dengan mengukur perbandingan antara perubahan
sesuatu dimensi benda dengan nilai dimensi itu sebelumnya.
perubahan sesuatu dim ensi
Regangan 
nilai semula dim ensi tersebut
Regangan tidak bersatuan karena merupakan perbandingan dua besaran
sedimensi. Definisi yang tepat akan diberi kemudian.
30
3. HUKUM HOOKE dapat dinyatakan dengan memakai pengertian tegangan
dan regangan. Untuk suatu sistem yang melalui sistem yang memenuhi
Hukum Hooke, tegangan adalah sebanding dengan regangan. Dapat
didefinisikan suatu tetapan, dinamai modulus elastisitas, sebagai berikut :
tegangan
Modulus elastisitas 
regangan
Nyata bahwa modulus elastisitas dan tegangan mempunyai satuan yang
sama. Modulus bernilai besar berarti zat tersebut memerlukan tegangan yang
besar untuk menghasilkan sesuatu perubahan.

4. BATAS ELASTISITAS adalah nilai tegangan paling kecil yang dapat


menimbulkan deformasi permanem dalam benda. Apabila benda diberi
tegangan yang lebih besar daripada batas elastisitas, maka benda itu tidak
akan pulih benar bentuknya, setelah tegangan ditiadakan .

D. MODULUS
1. MODULUS YOUNG (atau modulus normal) menggambarkan sifat kekenyalan
zat dalam arah panjang. Kalau kawat atau batang sepanjang L dengan luas
penampang A, diketahui memanjang sebanyak  L apabila gaya F dikerjakan
pada ujungnya, maka :
F
Tegangan normal 
A
regangan normal  LL

tegangan F/A FL
Hingga modulus Young = Y   
regangan L / L A L
Satuan modulus young : N/m2 atau lb/ft2. nilai modulus young tidak
bergantung pada ukuran benda, melainkan hanya bergantung pada jenis zat.

2. MODULUS BENDA (“Bulk Modulus“) (B) adalah bilangan yang


menggambarkan perubahan volume benda yang elastis. Misalkan gaya
diadakan pada permukaan benda secara homogen dari semua arah tegak
lurus. Maka jika F adalah gaya tegak lurus yang bekerja pada permukaan
seluas A, tekanan yang diderita permukaan karenanya adalah :
F
Tekanan pada = A = p 
A
31
Satuan tekanan dalam SI adalah Pascal (Pa), dengan 1 Pa = 1 N/m2. satuan
lain untuk tekanan : lb/inci 2; lb/ft 2.
Misalkan bahwa pada benda yang bervolume V tekanan diperbesar sebanyak
 . Penambahan tekanan ini akan menyebabkan suatu perubahan volume
 V, dimana  V , bertanda negatif. Kita didefinisikan :
V
Tegangan volume =   Tegangan v olume  -
V
tegangan  V
Modulus benda = B =  
regangan V / V V
Perhatikan tanda minus pada definisi B ; tanda itu dicantumkan agar
menghilangkan tanda minus yang ada pada V, hingga B sebagai angka
tetapan menjadi positif. Nyata bahwa satuan modulus benda adalah satuan
tekanan. Kebalikan modulus benda disebut Kompresibilitas zat K.

3. MODULUS GESER ( S ) adalah bilangan yang menggambarkan perubahan


bentuk benda yang elastis. Pada Gambar 8 – 1 tampak bahwa pada benda
yang semulanya berbentuk balok siku-siku bekerja gaya-gaya F yang sama
besar, berlawanan arah, dan merupakan gaya tangensial pada permukaan A.
Gaya ini disebut gaya geser (shearing forces); yang menghasilkan perubahan
bentuk benda, tetapi tidak mengubah volumenya. Didefinisikan :
gaya dalam arah tan gens F
Tegangan geser = 
permukaan yang digeser A
banyaknya pergeseran yang terjadi L
Regangan geser = 
jarak antara permukaan L
tegangan geser F/ A FL
Maka : Modulus geser = S =  
regangan geser L/L AL
Pada umumnya  L sangat kecil sehingga perbandingan  L / L mendekati
F
sudut geser  asal yang dinyatakan dalam radian. Bila demikian : S 
A
F
A
L

 
F
A

Gambar 8 - 1
32
E. SOAL – SOAL YANG DIPECAHKAN

1. Sebuah beban 8,0 kg digantungkan pada kawat logam sepanjang 75 cm


dengan diameter 0,130 cm. Karena itu kawat memanjang 0,035 cm. Tentukan
tegangan, regangan, dan modulus Young dari kawat.


F 8,0 kg  x 9,8 m/s 2 
Tegangan =
A


 6,5 x 10 4

 5,91 x 10 7 N / m 2

L 0,035 cm
Regangan =   4,67 x10  4
L 75 cm

tegangan 5,91 x 107 N / m 2


Y=   1,27 x 1011 N/m 2
regangan -4
4,67 x 10
2. Sebuah batang silindris pejal terbuat dari baja panjangnya 4,0 m dengan
diameter 9,0 cm. Batang itu dipasang vertikal dan di ujung atasnya diletakkan
11
beban 80.000 kg. Kalau Y-baja adalah 1,9 x 10 N/m2, tentukan pemendekan
batang itu.

Luas penampang batang = r 2  0,045 m2  6,36x10 3 m 2

Y = F A / L L maka

FL 8 x1049,8N4,0m  2,6x10  3 m  2,6x10  3 m


L  
  3 2

AY 6,36x10 m 1,9x10 N / m11 2

 2,6mm
3. Tekanan udara atmosfer adalah sekitar 1,01 x 105 Pa atau 14,7 lb/inci2.
Dengan gaya berapakah atmosfer menekan pada luas 2 cm 2 di atas kepala
kita? Nyatakan dalam Newton maupun pon.
Karena p = F /A, dengan F tegak lurus A, maka F = pA,dengan memisalkan
bahwa luas 2 cm2 di atas kepala itu benar-benar permukaan yang datar, dan
dengan beranggapan gaya tekan atmosfer tegak lurus permukaan (memang
demikian kenyataannya), diperoleh :
F = pA = (1,01 x 105 N/m2) ( 2 x 10-4 m2) = 20 N
2
 1 in 
Maka F = (14,7 lb/in2)   2cm 2  4,6 lb
 2,54 cm 
4. Seseorang yang beratnya 60 kg berdiri di atas sebuah peti kubus (rusuk 5
cm) yang kuat namun ringan. Hitung tekanan peti itu pada lantai.
33


F

609,8N  2,4x105 N / m 2  240 kPa
A
5x10 2 m
2

5. Modulus benda raksa diketahui 4 x 106 lb/inci2. Berapakah penyusutan


volume dialami raksa 100 inci3 bila ditekan dengan tekanan 200 lb/inci2.
B =   V / V

Maka V  
V

 
100 in 3 200 lb / in 2 
 0,005 in 3
B 6
4x10 lb / in
6. Sepotong kue talam yang luas permukaan atasnya 15 cm2, tebalnya 3 cm. Di
bawah pengaruh gaya geser 0,50 N pada permukaan atas, permukaan ini
menggeser sebanyak 4 mm relatif terhadap permukaan dasarnya. Tentukan
tegangan geser yang diderita kue talam itu, tentukan pula tegangan geser
yang dialaminya. Berapakah modulus geser untuk kue talam itu ?
tegangan geser 0,50 N
Tegangan geser =   333 N / m 2

luas permukaan 5 x 10 m4 2

penyimpangan 0,4 cm
Regangan geser =   0,133
tinggi 3 cm

tegangan 333 N / m 2
Modulus geser S =   2500 N/m 2
regangan 0,133
7. Pada ujung bawah kawat yang panjangnya 2,85 m yang menggantung
vertikal, diletakkan sebuah bola 15 kg (jari-jari 4 cm). Diameter kawat 0,090
11
cm dan modulus Young 1,8 x 10 N/m2. Bola diayunkan, dan bila mencapai
titik terendah ayunannya kecepatannya ternyata 5 m/s. berapakah jarak antara
bagian bawah bola dan lantai ? Diketahui bahwa titik gantung kawat pada 294
m di atas lantai.
Misalkan pada saat bola itu dititik terendah, tegangan dalam kawat adalah T o.
T ini selain harus menanggung beban bola itu juga harus menimbulkan gaya
sentripetal, maka :

mo 2  25 
T = mg +  m  9,8   Satuan SI 
r  r 
Apa r sebenarnya? R adalah jarak dari langit-langit sampai titik pusat bola
dengan kawat dalam keadaan tegang, jadi direnggangkan. Maka r = ro +

r, dengan :
ro = panjang bandul yang diam
= panjang kawat yang tidak renggang + jari-jari bola
34
= 2,85 m + 0,04 m = 2,89 m
sedangkan belum diketahui.
Perhatikan bahwa, jarak antara langit-langit dan bagian bawah bola adalah
2,85 m + 0,08 m = 2,93 m, maka harga maksimum adalah 0,01 m, yakni 2,94
m – 2,93 m.
Kita akan mengambil r = ro = 2,89 m, dan dengan pilihan ini membuat suatu
kesalahan yang telah lebih dari 1 / 3 %. Dengan harga r = 2,89 m ini kita
dapatkan T = 277 N.
Dengan tegangan ini, kawat memanjang sebanyak :

L 
FL

277 N 2,85m  6,9x10  3 mm
AY
 
2
 4,5x10  4 m 1,8x1011 N / m 2 
Maka jarak antara bagian bawah bola dan lantai adalah :
2,94 m – (2,85 + 0,0069 + 0,08) m = 0,0031 m = 3,1 mm
Untuk mengetahui apakah pendekatan r  ro dapat dibenarkan, marilah kita
pakai r = 2,90 m yakni nilai maksimumnya yang mungkin. Kita akan
mendapatkan bahwa = 6,9 mm, seperti tadi.
Nyata bahwa pendekatan kita r  ro tidak menimbulkan kesalahan yang
berarti.

8. Sebatang kawat memiliki ketentuan sebagai berikut : panjang 5 m, luas


penampang 0,0088 cm2, modulus Young = 2,0 x 1011 N/m2. Benda 2 kg
digantungkan pada ujung kawat itu menyebabkan kawat itu agak memanjang.
Kalau benda ditarik sedikit dan kemudian dilepaskan, ia kan melakukan GHS.
Tentukan periode GHS itu.
Tetapan pegas kawat itu k = F / L , dengan L adalah panjang kawat beban
F. Hukum Hooke : F/A = Y ( L / L ), maka :

K=
F
 
 
AY 8,8x10 7 m 2 2x1011 N / m 2 
 35000 N / m
L L 5 m
Maka

2 kg
T = 2  m.k  2  0,047 s
3500 N / m
35
F. BANK SOAL

9. Sebuah massa 225 kg digantungkan pada ujung bawah sebuah batang


sepanjang 4 m dan luas 0,5 cm2. Karena itu batang itu memanjang 1 mm.
Hitung modulus Young batang tersebut.
Jawab: 1,76 x 1011 N/m2

10. Sebuah beban 100 lb digantungkan pada ujung bawah sebuah batang baja
yang panjangnya 3 ft dan berdiameter 0,20 inci. Kalau Y baja = 3,3 x 107 lb/in2,
tentukan pemanjangan batang itu.
Jawab:2,9 x 10-4 ft = 3,5 x 10-3 inci
11. Sebuah panggung menggantung pada empat kaat sepanjang 3 m dan
berdiameter 2,0 mm. Modulus Young bahan kawat adalah 1,8 x 1011 N/m2.
Kalau panggung dibebani benda 50kg hitunglah pemanjangan yang terjadi
pada kawat-kawat penggantung
Jawab: 0,65 mm
12. Berapakah perubahan relatif akan terjadi pada volume balok logam apabila
balok dipindah dari udara luar (tekanan 1 x 105 Pa) masuk ke ruang
vakum/modulus benda logam itu 1,25 x 1-11 N/m2.
Jawab 8 x 10-7
13. Sebuah kubus (sisi 40 mm) pejal terbuat dari tembaga (B = 1,25 x 10 11 N/m2)
ditekan hingga tekanannya berubah menjadi 2 x 107 Pa. Tentukanlah
perubahan volumenya ?
Jawab: -10 mm3
14. Kompresibilitas air adalah 5 x 10-10 m2/N. Berapakah volume air sebanyak 100
cm3 akan berkurang bila ditekan dengan tekanan 15 Mpa ? (Mpa = mega
pascal = 106 Pa).
Jawab: 0,75 cm3
15. Pada bidang atas dan bawah sebuah kubus logam (sisi 25 cm) diadakan dua
gaya masing-masing sebesar 4000 N, sejajar, berlawanan arah, dan bersifat
tangensial terhadap bidang itu. Tentukan sudut geser dan banyaknya bidang
atas tergeser terhadap bidang bawah, kalau diketahui modulus geser logam
itu adalah 8 x 1010 N/m2.
36
Jawab: 8,0 x 10-7 rad; 2 x 10-7 m.
16. Sebuah mesin 60 kg dipasang di atas potongan karet pada keempat ujungnya
potongan itu berbentuk silinder setinggi 3 cm dengan luas penampang 15 cm2.
Modulus geser karet yang dipakai adalah 2 x 106 N/m2. (a) Kalau pada mesin
diadakan gaya menyamping sebesar 300 N, berpakah mesin akan
menyimpang? (b) Dan berapakah kiranya frekuensi getaran mesin yang
timbul? (menyamping).
Jawab: (a) 0,075 cm; (b) 13 Hz.

Anda mungkin juga menyukai