KINEMATIKA
I. Kinematika Dalam Satu Dimensi
Studi mengenai gerak benda, konsep-konsep gaya dan energi yang berhubungan,
membentuk satu bidang ilmu yang dinamakan mekanika. Mekanika umumnya dibagi
menjadi dua bagian, yaitu: 1) kinematika, yang merupakan penjelasan mengenai
bagaimana benda bergerak, dan (2) dinamika, yang menangani masalah gaya dan
menjelaskan mengapa benda bergerak sedemikian rupa akan dibahas pada Bab III.
Dalam bab ini akan dibahas mengenai kinematika. Kita mulai dengan membahas benda
yang bergerak tanpa rotasi (berputar). Benda yang bergerak tanpa berotasi dinamakan
gerak translasi. Secara matematika sebuah partikel diperlakukan sebagai titik, benda
tanpa ukuran sehingga rotasi dan vibrasi tidak perlu diperhitungkan.
A.
engukuran posisi, jarak, atau laju harus dibuat dengan mengacu pada suatu
kerangka acuan. Dengan kata lain, semua pengukuran dibuat relatif terhadap suatu
kerangka acuan. Untuk gerakan satu dimensi, kita sering memilih sumbu X sebagai
garis di mana gerakan tersebut terjadi. Dengan demikian posisi benda pada setiap saat
dinyatakan dengan koordinat X-nya.
Kita perlu membedakan antara jarak yang ditempuh sebuah benda, dan perpindahan.
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam
waktu tertentu. Jarak adalah skalar. Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu
benda karena adanya perubahan waktu. Perpindahan hanya bergantung pada
kedudukan awal dan kedudukan akhir suatu benda dan tidak bergantung pada jalan
mana yang ditempuh oleh benda. Perpindahan adalah vektor. Secara matematis,
perpindahan dirumuskan sebagai berikut:
x = xakhir - xawal .(2.1)
Contoh 2.1.
Seorang anak berjalan dari barat ke timur sejauh 20 meter, dan kembali ke barat sejauh
10 meter. Tentukan perindahan dan jarak tempuh anak tersebut.
Penyelesaian:
Misalnya perjalanan anak tersebut seperti gambar 2.1 berikut:
x1
x2
Barat
Timur
0
10 m
20 m
Awal
Akhir
Gbr.2.1 Lintasan sepanjang sb-x
Perpindahan
x = x2 x1 = 10 m 0 m = 10 m
Jarak Tempuh:
x 20 m + 10 m = 30 m
12
x
t
vr =
...
(2.2)
di mana:
v = laju rata-rata (m/s)
x x
t t
2
2
....
(2.3)
di mana:
x = perpindahan (m)
t = selang waktu (s)
Contoh 2.2
Seorang pejalan kaki berjalan dari kota A menuju kota C ditunjukkan pada gbr. 2.2
Waktu yang diperlukan pejalan kaki tersebut dari kota A ke kota B, dan dari kota B ke
kota C masing-masing jam. Tentukanlah laju rata-rata dan kecepatan rata-rata pejalan
kaki tersebut.
C
3km
A
4km
13
Laju rata-rata:
vr =
AB BC
4km 3km
7 km
14km
x
3.9 m/s
=
t
1
/
4
jam
1
/
4
jam
1
/
2
jam
jam
AB
BC
a) Kecepatan rata-rata:
BC ( AB) 2 ( BC ) 2 =
( 4 km) 2 (3km) 2 =5 km = x
5km
10km / jam 2,8m / s
vr
=
1
/
2 jam
t
t2 t1
C.
Kecepatan Sesaat
ecepatan sesaat pada saat tertentu adalah kemiringan garis yang menyinggung
kurva x terhadap t pada saat itu. Penting diketahui bahwa x bergantung pada
waktu t ; ketika t mendekati nol, juga x mendekati nol. Dengan demikian
x
kecepatan sesaat ( vs ) didefinisikan sebagai limit rasio
., jika
mendekati
t t
nol. Secara matematis dirumuskan :
x dx
t 0 t
dt
lim
(2.4)
Kemiringan garis yang menyinggung kurva x terhadap t dapat positif (x bertambah) atau
negatif (berkurang); dengan demikian, dalam gerakan satu dimensi, kecepatan sesaat
mungkin bernilai positif atau negatif. Besarnya kecepatan sesaat dinamakan laju
sesaat, disebut juga laju saja (vs) tanpa ada tanda vektor.
Contoh 2.3.
Misalkan pada saat t detik posisi suatu partikel ditentukan oleh persamaan X = 2t 2+5t +
6 (x dalam m dan t dalam sekon). Tentukan kecepatan partikel itu pada saat 2 sekon.
Penyelesaian:
x dx
= d(2t2+5t + 6)/dt = 4t + 5 Kecepatan sesaat pada saat
t 0 t
dt
lim
Contoh 2.4
Seekor tikus bergerak sepanjang garis lurus yang dinyatakan dengan persamaan
berikut: x = 2t2 -3t 5, dengan dalam meter dan t dalam sekon. Tentukan: (a) kecepatan
14
rata-rata tikus dalam selang waktu antara t = 1 s dan t = 2s; (b) kecepatan tikus pada t =
1s
Penyelesaian
a. Misal kedudukan pada t1 = 1 s adalah xA dan kedudukan akhir pada t2 = 2 s
adalah xB maka:
XA = 2(1)2 -3(1) 5 = 2 3 5 = -6 m
XB = 2(2)2 -3(2) 5 = 8 6 5 = -3 m
vr = xt = 32( 1 6 ) = 3 m/s
b.
x dx d (2t 2 3t 5)
=
t 0 t
dt
dt
lim
= 4t 3
ila sebuah benda bergerak dengan kecepatan yang tidak tetap besarnya dikatakan
bahwa benda itu mengadakan gerak berubah. Gerakan benda tersebut semakin
lama semakin cepat atau semakin lama semakin lambat. Misalkan pada saat t1 benda
kecepatan
, vmaka
dalam selang waktu t (t 2 t1) tersebut, benda mengalami
2
v2 v1 v
t2 t1
t
(2.5)
Di mana:
a
(2.6)
v dv d 2 ( x)
lim
t 0 t
dt
dt 2
D. Gerak Lurus
15
enda dikatakan bergerak lurus apabila lintasan gerakan benda tersebut merupakan
garis lurus. Bila suatu benda bergerak dengan lintasan lurus serta kecepatannya
tetap dinamakan gerak lurus beraturan (GLB), dan bila suatu benda bergerak dengan
lintasan lurus serta percepatannya tetap dinamakan gerak lurus berubah beraturan
(GLBB).
dv
a
0 . Untuk menentukan rumus perpindahan gerak lurus beraturan
dt
dapat dijabarkan dari konsep kecepatan sebagai berikut:
v
x
(2.7)
dx
dt
v dt =
v.t + c1..
iri suatu benda bergerak lurus berubah beraturan seperti yang dijelaskan di atas
ada dua, yaitu lintasannya lurus dan percepatannya tetap. Untuk menentukan
rumus kecepatan dan perpindahan pada gerak lurus berubah beraturan dapat
dijabarkan dari konsep percepatan dan kecepatan sebagai berikut:
Untuk benda yang bergerak dalam satu dimensi, persamaan percepatannya
dirumuskan sebagai berikut:
dv
a
v
dt
adt
v at c1
..
(2.9)
Di mana:
16
dx
v
dt
...
(2.11)
Pada saat t = 0, x = x0, sehingga c2 = x0
Dengan demikian persamaan 2.11 menjadi:
x-x0
1 2
= vot a t
2
..
(2.12)
Di mana:
X = posisi pada saat t detik (m)
X0 = posis awal (m)
t = waktu (s)
a = percepatan benda (m/s2)
v vo
Apabila persamaan (2.12) dieliminasi dengan t =
, maka persamaan (2.12)
t
menjadi :
v 2 v 2 o 2a ( x xo )
(2.13)
erpindahan yang ditampilkan secara grafik sebagai luas di bawah kurva v versus
t.Luas ini adalah integral terhadap waktu dari t 1 sampai saat akhir t2. Secara
matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
x = lim
vi t i
x 0
t2
vdt
...
t1
(2.14)
Jarak dapat ditentukan dengan cara yang sama pada penentuan perpindahan dengan
harga batas yang berbeda, tergantung dari bentuk grafiknya adalah sebagai berikut ini:
v
t2
t1
t3
Perpindahan =
t3
x =
v(t )dt
....
t1
(2.15)
17
Jarak
t3
v
(
t
)
dt
x=
v(dt )
t1
t2
t2
...
(2.16)
Contoh 2.5
Sebuah partikel bergerak pada garis lurus dengan kecepatan pada saat t dinyatakan
oleh v = 3t2- 6t 9, t dalam sekon dan v dalam m/s. Tentukan besar perpindahan dan
jarak yang ditempuh partikel di antara t = 1 s dan t = 4 s.
Penyelesaian:
Untuk v = 0, diperoleh nilai t sebagai berikut:
3t2 6t 9 = 0
t2 2t 3 = 0 (t-3)(t+1) = 0 t = 3 s atau t = -1 s
Sketsa grafik V = 3t2 6t 9 ditunjukkan pada grafik berikut ini:
v
V=3t2-6t-9
t=1
-1
0
t=2
t=4
Perpindahan =
4
x = v (t ) dt =
1
t2
x = - v (t ) dt
t1
t3
2
2
v(dt ) = - 1 (3t 6t 9)dt 3 (3t 6t 9)dt
t2
x = - [t 3 3t 2 6t
] [t
1
3t 2 6t ] -(-16)+(7) = 23 cm
3
18
erak vertikal adalah gerakan suatu benda yang menempuh lintasan vertikal
terhadap tanah di mana selama gerakannya benda tersebut hanya mengalami
percepatan geravitasi bumi (gesekan udara terhadap
benda diabaikan). Percepatan
g
gravitasi adalah besaran vektor, dengan notasi
dan arahnya menuju pusat bumi.
Besarnya percepatan gravitasi di sekitar permukaan bumi secara rata-rata (g) = 10 m/s 2.
Gerak vertikal merupakan salah satu contoh gerak lurus berubah beraturan, karena itu
rumus-rumus gerak lurus beraturan berlaku juga untuk gerak vertikal; percepatan a
dalam gerak vertikal menjadi g = -g = -9,8 m/s 2. Tanda negatif menyatakan arah vektor
percepatan gravitasi bumi yang menuju pusat bumi (sumbu negatif). Juga lambang
perpindahan, dimana dalam gerak lurus lambang perpindahan s atau x, diganti menjadi
y dalam gerak vertikal. Bila arah gerakannya ke atas y bertanda positif, dan
gerakannya menuju pusat bumi ke bawah, y bertanda negatif. Berdasarkan cirinya,
gerak vertikal dapat dibedakan atas 3 jenis, yaitu: (1) gerak jatuh bebas, (2) gerak
vertikal, dan (3) gerak vertikal ke atas.
Gerak jatuh bebas adalah gerak vertikal ke bawah dengan kecepatan awal sama
dengan nol (vo= 0). Rumus-rumus gerak jatuh bebas:
v gt .(2.17)
2
y=1g
...
2
(2.18)
2g y
..... (2.19)
Gerak vertikal ke bawah adalah gerak vertikal suatu benda yang dijatuhkan dari suatu
Gerak vertikal ke atas adalah gerak vertikal suatu benda yang dilemparkan ke atas
dengan kecepatan awal vo . Di sini vo dan y bertanda positif (menuju sumbu positif
menurut sumbu koordinat)
Perlu diingat bahwa tanda vektor disini (juga pada rumus-rumus lainnya) hanya
mengingatkan kita bahwa besaran tesebut adalah besaran vektor (penting
mencantumkan besar dan arahnya
Contoh 2.6.
Bola jatuh bebas dari ketinggian 40 m. Berapakah waktu yang dibutuhkan bola untuk
mencapai tanah?
Penyelesaian:
Diketahuai:
y 10m
g 9,8 m s 2
Ditanya:
t = ?
Jawab:
19
2y
2. 40m
1 2
y 2 gt t
2,86 s
g
9,8 m 2
s
TUGAS KELOMPOK KE -2
V (km/jam
8,0
6,0
4,0
20
0,6 0,8 1,0
2,0
t jam
10
11
15
45
65
70
60
-30
-50
-50
-55
-55
Petakan x terhadap t, dan gambarlah kurva mulus x(t). Tunjukkanlah waktu atau
selang waktu ketika (a) kelajuan terbesar, (b) kelajuan terkecil, (c) kelajuan nol, (d)
kelajuan konstan, (e) percepatan positif, dan (f) percepatan negatif.
7. Sebuah mobil polisi mengejar seorang pengebut yang bergerak dengan kelajuan 125
km/j. Kelajuan maksimum polisi adalah 190 km/j. Mobil polisi bergerak dari keadaan
diam dengan percepatan konstan 8 km/j sampai kelajuannya 190 km/j. Mobil polisi
ini kemudian bergherak dengan kelajuan konstan. (a) Kapankah mobil polisi
menyusul pengebut itu jika mobil polisi ini berangkat tepat ketika pengebut
melewatinya? (b) Berapakah jarak yang ditempuh oleh masing-masing mobil? (c)
Gambarkan x(t) untuk masing-masing mobil.
8. Sebuah mobil dipercepat dari keadaan diam dengan percepatan 2 m/s 2 selama 20 s.
Kelajuan kemudian diatur konstan selama 20 s, setelah itu terjadi percepatan -3 m/s2
sampai mobil berhenti. Berapakah jarak total yang ditempuh mobil?
9
Sebuah roket diluncurkan vertikal ke atas dari tanah dengan percepatan 8 m/s2.
Bahan bakarnya habis dalam 4 sekon. (a) .berapakah ketinggian maksimum yang
dapat dicapai roket? g = 10 m/s2. (b) Berapa lama roket tersebut berada di udara?
10 Sebuah bola dilempar vertikal ke atas dari atap dengan kelajuan 15 m/s. Dua sekon
kemudian, bola lainnya dijatuhkan bebas dari atap. (a) Kapan dan di mana kedua
bola bertemu? (b) Berapa kelajuan masing-masing bola saat bertemu? g = 10 m/s.
21
ndaikan kita sedang mengendarai mobil dengan kelajuan 50 km/jam seperti yang
ditunjukkan oleh pembacaan spidometer dan mengarah ke selatan seperti yang
ditunjukkan oleh kompas. Spidometer memberikan kelajuan, besar kecepatan, dan
kompas menyatakan arah kecepatan. Vektor kecepatan sesaat adalah vektor yang
menunjukkan arah gerakan dan mempunyai besar yang sama dengan kelajuan mobil.
Vektor ini sama dengan laju perubahan vektor perpindahan.
Ambar 2.4 di bawah ini menunjukkan sebuah partikel yang bergerak sepanjang
suatu kurva dalam ruang. (Kurva ini jangan diacukan dengan gambar x versus t
untuk gerak partikel dalam satu dimensi). Kita definisikan posisi partikel dengan
pertolongan
vektor perpindahannya dari titik asal O. Perpindahan ini dinamakan vektor
posisi r . Jika partikel berada di titik (x,y), vektor posisinya adalah:
r xi yj
......
(2.20)
P1 pada t1
s
r
r1
P2 pada t2
r2
Pada saat t1, partikel berada di titik P1 yang ditunjukkan oleh vektor posisi
yang
ditarik dari titik acuan O. Pada saat berikutnya yaitu t 2, partikel berada di titik P2 dan
mempunyai vektor posisi
Vektor perpindahan partikel tersebut adalah:
2
r r2 r1 .
(2.21)
Rasio vektor perpindahan terhadap selang waktu t2 t1 = t disebut vektor
kecepatan rata rata. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:
r
=
r
t
(2.22)
pabila selang waktu yang semakin kecil, besar perpindahan mendekati jarak yang
sebenarnya yang ditempuh partikel sepanjang kurva (Gbr. 2.5)
y
P1
r1
P2''
r ' ' ' P '
r 2
r
P
r2
22
x
imit vektor kecepatan rata-rata untuk selang waktu t mendekati nol disebut
vektor kecepatan sesaat, juga sering disebut kecepatan sesaat atau kecepatan
saja. Secara matematis kecepatan sesaat dituliskan sebagai berikut:
(2.23)
r
dr
v lmit
t 0 t
dt
..
ika vektor sesaat adalah turunan vektor posisi terhadap waktu dan arahnya adalah
sepanjang garis singgung pada kurva yang ditempuh oleh partikel dalam ruang.
Karena itu arahnya menunjuk arah gerakan partikel. Besar kecepatan sesaat sama
dengan kelajuan ds/dt, dengan s adalah jarak yang ditempuh diukur sepanjang kurva.
Untuk menghitung turunan pada persamaan (2.20), kita harus menyatakan vektor posisi
dalam komponen-komponennya seperti pada persamaan (2.24):
r r 2 r 1 = (x -x ) i +(y -y ) j
2
x i y j
v lim it
lim it
=
t 0 t
t 0
t
x i
y j
t
t
lim it
t 0
(2.24)
atau
dx dy
v
i
j .. (2.25)
dt
dt
Contoh 2.7.
Sebuah kapal layar mempunyai koordinat awal (x1,y2) = (100m,200m). Dua menit
kemudian, kapal itu mempunyai koordinat (x2,y2) = (120m,210m). Berapakah komponenkomponennya, besar, dan arah kecepatan rata-ratanya untuk selang 2,00 menit.
Penyelesaian:
Vx,rata-rata=
x x
y , rata rata
120 m 100 m
10,0m / menit
2,00 menit
210 m 200 m
5,0 m/menit
2,00 menit
23
Vrat-rata=
(v
Arah: tg =
x , rata rata
vy
vx
) (v
y , rata rata
(10,0) 2 (5,0) 2
5
0,5 - = arc tg 0,5 = 26,60
10
B. Vektor Percepatan
(2.26)
v
t
..
ektor pecepatan sesaat didefinisikan sebagai limit rasio percepatan rata-rata ketika
selang waktu mendekati nol. Artinya kecepatan sesaat adalah turunan vektor
kecepatan terhadap waktu. Secara matematis dirumuskan:
a lim it v ....
t 0
t
(2.27)
alam sistem koordinat, kecepatan sesaat dan percepatan sesaat dapat dinyatakan
seperti persamaan berikut:
dx dy j
v v xi v y j i
dt
dt
...
(2.28)
2
2
dv y
dv
j d x i d y j .. (2.29)
a x i
dt
dt
dt 2
dt 2
Contoh 2.8.
Sebuah mobil bergerak ke timur dengan kelajuan 60 km/jam. Lintasan mobil ini ditunjukkan pada kurva, dan 5 s kemudian mobil bergerak ke utara dengan kelajuan 60 m/jam.
Carilah percepatan rata-rata mobil ini.
Penyelesaian:
j 3,3 m i
s2
24
a=
a a
( 3,3) 2 (3.3) 2 =
21,78
= 4,67 m/s2.
C. Kecepatan Relatif
Kita misalkan v sebagai kecepatan perahu terhadap air. (Ini juga merupakan kecepaPA
tan perahu relatif terhadap tepian jika air tidak bergerak). Dengan cara yang sama,
PT
AT
sementara v
PA
adalah
PA
PT
sama
sebagai berikut:
U
BY
vAT
T
Y
S
Air Sungai
VPT
PT
v PA v AT
Di mana:
VPA
25
PT
PA
AT
ntuk dua benda atau kerangka acuan A dan B, kecepatan A relatif terhadap B
memiliki besar yang sama, tetapi arahnya saling berlawanan.Secara matematis,
kecepatan B relatif terhadap A dirumuskan sebagai berikut:
(2.30)
v AB
BA
...
Contoh 2.9.
Laju sebuah perahu pada air tenang adalah VPA = 1,85 m/s. Jika perahu tersebut akan
menyeberang lurus ke seberang sungai yang lajunya vAT = 120 m/s, dengan sudut
berapa ke arah hulu perahu tersebut harus diarahkan?
Penyelesaian:
vAT
VPT
VPA
Sin =
v
v
AT
Arus sungai
120 m / s
= 0,6486.
1,85 m / s
PA
26
D. Gerak Peluru
erak peluru merupakan hasil perpaduan gerak lurus beraturan (GLB) dengan gerak
lurus berubah beraturan (GLBB). Benda-benda yang berada di udara dalam dua
dimensi di dekat permukaan bumi, seperti bola golf, bola yang dipukul atau dilempar
pada permainan baseball, bola yang ditendang, peluru yang ditembakkan dari senapan,
para atlit yang melakukan lompat jauh atau lompat tinggi. Semua contoh-contoh di atas
adalah contoh gerak peluru. Pembahasan gerak peluru ini, hambatan udara diabaikan;
tidak memperhitungkan proses bagaimana benda dilemparkan, tetapi hanya
memandang gerakannya setelah dilemparkan dan bergerak bebas di udara dengan
pengaruh gravitasi bumi semata, yang arahnya ke bawah (menuju pusat bumi) yang
besarnya g = 9,8 m/s2 dan dianggap konstan.
rang yang pertama sekali mendeskripsikan gerak peluru secara akurat adalah
Galileo. Ia menunjukkan bahwa gerakan tersebut bisa dipahami dengan
menganalisa komponen-komponen horizontal dan vertikal gerak parabola tersebut
secara terpisah. Ini merupakan analisis inovatif, tidak pernah dilakukan oleh siapapun
sebelum Galileo. Dalam analisis ini tidak memperhitungkan gesekan udara. Untuk
mudahnya kita anggap bahwa gerakan dimulai pada waktu t = 0 pada titik awal dari
sistem koordinat koordinat (berarti x0 dan y0 = 0). Untuk lebih jelasnya mari kita bahas
melalui analisis berikut ini:
nalisis 1. Misalkan sebuah bola (kecil) yang berguling jatuh dari sebuah meja
dengan kecepatan awal vox dengan arah horizontal (x), seperti yang ditunjukkan
oleh gambar 2.7 berikut:
y
Vox
x
vx
Vy
vx
Vy
vx
Vy
vx
Jatuh vertikal
Vy
27
Gbr. 2.7
asil analisis 1, yaitu analisis terhadap komponen vertikal (y) dari gerak tersebut.
Begitu bola meninggalkan meja (pada t= 0) bola mengalami percepatan vertikal ke
bawah (- g) yang disebabkan oleh gravitasi bumi. Besar kecepatan dalam arah sumbu y
negatif makin ke bawah makin besar, sedangkan dalah arah sumbu x besar
kecepatannya tetap. Dengan demikian, a pada awalnya nol tetapi terus bertambah
dengan arah ke bawah sampai bola menyentuh lantai. Misalkan ditentukan y postif ke
atas dan y negitf ke bawah. Berarti ay = -g Dengan demikian, persamaan-persamaan
gerak peluru untuk kasus 1 itu dapat dituliskan:
vy g t
.....
(2.31)
y 12 gt 2
...
(2.32)
2 gy ....
(2.33)
Ingat! Bahwa besaran vy , g, dan y adalah besaran vektor, oleh kerena itu harus
diperhitungkan besar (nilai) dan arahnya; apapila arahnya menuju sumbu positif
digunakan tanda positif, sebaliknya apabila arahnya menuju sumbu negatif digunakan
tanda negatif. Khusus untuk percepatan gravitasi arahnya tak pernah menuju sumbu
positif tetapi arahnya selalu menuju sumbu negatif (menuju pusat bumi), karena itu
selalu digunakan g. Magnitudo percepatan graviasti bumi di permukaan bumi rata-rata
= 9.8 m/s2.
vx
vx
ymaksimum
Vyo
0
vo
Vy
Vox
a = -g
xmaksimum
28
asil analisis 2 ini, komponen kecepatan awal ada dua, yaitu komponen kecepatan
awal dalam arah vertikal ke atas ( voy v0 sin ), dan komponen kecepatan
dengan arah horizontal ( vox v0 cos ). Karena adanya percepatan gravitasi bumi
yang arahnya ke bawah (sb y-), maka besar kecepatan dalam arah vertikal (
berkurang sampai mencapai nol pda saat peluru mencapai titik tertinggi, tetapi besar
kecepatan dalam arah sumbu x (
vx = vo cos .
ersamaan-persamaan matematik untuk analisis 2 ini dapat dijabarkan untuk
beberapa keadaan, yaitu: (1) peluru mencapai titik tertinggi, (2) peluru mencapai titik
terjauh, dan (3) peluru berada pada titik sembarang.
y=
g
t
oy
0 =
v cos gt
max
max
sin
g
(2.34)
ymax v o sin (tmax ) 2
v0 sin
2g
2
ymin
2
2 gt max v0 sin .
vosin
v0 sin
2
g
(3.35)
2. Peluru mencapai titik terjauh:
Ketika peluru mencapai titik terjauh, tinggi peluru sama dengan nol (y = o)
max
max
vo sin 2
g
vo sin
g
.......
(2.36)
3. Peluru berada pada titik sembarang
29
y y0 v0 y t 12 gt 2 ....
(2.40)
Jika yo = 0 , maka persamaan 2.40 menjadi:
2
y voy gt ..(2.41)
Besar Kecepatan peluru pada titik sembarang:
v
vx v y
....(2.42)
v y
vx
Arah kecepatannya : tg =
..
(2.43)
Contoh 2.10.
Seorang pemain pengganti mengendarai sebuah motor yang melaju melompat dari atas
sebuah tebing dengan tinggi 50,0 m. Seberapa cepat motor tersebut harus
meninggalkan puncak tebing jika harus mendarat di daratan rata di bawahnya, yang
berjarak 90,0 m dari kaki tebing.
Penyelesaian:
y 12 g t 2
R = v0x . t - vox =
2. y / g
2 x 50 m
=
9,8 sm2
10,20 s 2
=3,19 s.
R
90m
28,2m / s
t
3,19 s
Contoh 2.11.
Sebuah bola ditendang dengan sudut elevasi () = 370 dengan kecepatan 20 m/s,
sebagaimana ditunjukkan pada gambar di bawah ini. Hitung :
Tinggi maksimum yang dicapai bola, (b) waktu yang diperlukan sebelum menyentuh
tanah, (c) jarak horizontal yang dicapai bola, (d) Vektor kecepatan pada saat bola
mencapai titik tertinggi, dan (e) vektor percepatan pada ketinggian maksimum. Anggap
bola meninggalkan kaki pada ketinggian permukaan tanah.
v
vo
voY
37
voX
30
x
a = -g
Penyelesaian:
v ox = vo cos = v0cos 370 = (20 m/s)(0,799) = 16 m/s
voy = v0 sin = vosin 370 = (20 m/s)(0,602) = 12 m/s
a) Pada titik tertinggi ( v y 0)
v y voy gt max
b)
c)
d)
e)
0 =
t max
12 m s
9,8 m s 2
= 1,22 s.
2
2
ymax vo sin 37 o t max 1 g t 2 max = 12 m/s.1,22 s - 12 .9,8 m/s .(1,22 s)
2
= 14,64 m 7,29 m = 7,35 m
tdi udara = 2tmax= 2.1,22 s = 2,44 s
E. Gerak Melingkar
Gerak melingkar ialah suatu gerak titik materi yang lintasannya merupakan lingkaran.
Bila laju benda (titik materi) yang bergerak melingkar tetap, disebut gerak melingkar
beraturan. Jagi gerak melingkar beraturan adalah gerak titik materi (benda) yang
lintasannya berbentuk lingkaran dengan laju konstan. Untuk pembahasan lebih lanjut,
mari kita tinjau sebuah benda kecil (titik materi melintasi sebuah lingkaran berjari-jari R).
Q
s
O
v
P
31
vs lim
(2.44)
2R
T
(2.45)
ada gerak melingkar beraturan, besar sudut yang ditempuh oleh jari-jari R dalam
selang waktu yang sama ( t ) senantiasa konstan. Dalam matematika besar
sudut dinyatakan dengan radian yang besarnya ditetapkan sebagai berikut:
..
T
(2.46)
Satuan kecepatan sudut adalah radian/sekon (rad/s) atau derajat/sekon (0/s).
32
v R
(2.47)
eskipun laju titik materi konstan, namun kecepatan liniernya tidak konstan, karena
kecepatan linier tersebut adalah besaran vektor (mempunyai nilai dan arah).
Vektor v1 dan v2 adalah kecepatan linier titik materi di titik P dan Q dimana
panjangnya sama, tetapi arahnya tidak sama , seperti yang ditunjukkan pada gambar
2.10a di bawah ini:
Q
Q
V2
s
O
V2
v2
V1
-v1
v
R
v s .(2.49)
v
R
R
Dengan mensupstitusikan persamaan (2.49) ke persamaan (2.48) akan diperoleh:
33
v s
v
a
v =
=
R t
R
aR
...
(2.50)
Di mana:
aR
v
aR R
m
x 30 m
s2
150
m2
s2
= 12,2 m/s
= 44 km/jam.
E. Hubungan Roda-roda
ntuk menghubungkan dua buah roda dapat digunakan dengan tiga cara, yaitu: (a)
hubungan sepusat (satu poros), (b) bersinggungan (khusus untuk roda gigi), dan (c)
dengan tali, sabuk, atau rantai.
34
(a)
(b)
(c)
1 2 atau
v1
v
2
R1 R2
v1 v2
1 R1 2 R2
v1 v2
1 R1 2 R2
Contoh 2.13.
Sebuah mesin penggilingan padi menggunakan dua buah roda yang dihubungkan
dengan sabuk. Roda yang lebih kecil berjari-jari 5 cm diputar mesin pada 120 rad/s. Jika
jari-jari roda yang lebih besar 16 cm, berapa rpm roda tersebut akan berputar?
Penyelesaian:
a).
b).
Roda yang dihubungkan dengan sabuk satu dengan lainnya memiliki kelajuan
yang sama.
f2
f2 =
=
=
v2
6ms
2R2 2 x 0,16 m
600
Hz
32
600 1 putaran
x
32 160 menit
36000
rpm 358 rpm. (singkatan dari rotasi per menit).
32 x3.14
TUGAS KELOMPOK KE - 3
1. Seorang perenang mengarah langsung ke seberang sebuah sungai, berenang
dengan laju 1,6 m/s relatif terhadap air yang diam. Ia tiba di titik 40 m di hlir dari titik
tepat di seberang sungai yang lebarnya 80 m. (a) Berapakah kelajuan arus sungai?
35
(b) Berapakah kelajuan perenang relatif terhadap tepi sungai? (c) Ke arah mana
perenang itu harus berenang agar tiba di titik tepat di seberang titik awalnya?
2. Sebuah pesawat terbang dengan kelajuan 250 km/j relatif terhadap udara yang
diam. Angin bertiup dengan 80 km/j dalam arah timur laut (yaitu 45 0 ke timur dari
arah utara). (a) Dalam arah mana pesawat harus terbang agar menuju ke utara? (b)
Berapakah kelajuan pesawat relatif terhadap tanah?
3. Proyektil ditembakkan dari suatu ketinggian 150 m diatas tanah. Karena gravitasi
bumi proyektil tersebut semakin lambat. Jika kecepatan proyektil tersebut dinyatakan
36
A
37
6. Spedometer sebuah mobil yang sedang berjalan ke timur terbaca 100km/jam. Mobil
itu melewati mobil lain yang berjalan ke barat pada 100km/jam. Kedua mobil itu
mempunyai
A. Kelajuan yang sama dan kecepatan sama
B. Kelajuan yang berlawanan dan kecepatan sama
C. Kelajuan yang sama dan kecepatan berlawanan
D. Kelajuan yang berlawanan dan kecepatan berlawanan
7. Suatu benda yang memiliki kelajuan tetap dapat memiliki berbagai kecepatan.
Contoh dari kejadian ini
A. Jika benda bergerak lurus beraturan
B. Jika benda bergerak lurus dengan kecepatan tetap
C. Jika benda bergerak melingkar beraturan
D. Jika benda bergerak mengikuti lintasan parabola.
8. Jika kecepatan rata-rata sebuah benda pada selang waktu tertentu adalah nol. Ini
berarti bahwa
A. Perpindahan benda itu sama dengan jarak yang ditempuh
B. Perpindahan benda itu lebih besar dari jarak yang ditempuh
C. Perpindahan benda itu nol karena benda kembali ke posisi mula-mula
D. Perpindahan benda nol karena sama sekali benda itu memang tidak begerak
9. Karakteristik di bawah ini adalah yang membedakan kelajuan dan kecepatan
KECUALI
A. Kelajuan besaran skalar dan kecepatan besaran vektor
B. Satuan
kelajuan
adalah
jarak/interval
waktu,
satuan
kecepatan
perpindahan/interval waktu
C. Kelajuan tidak mempunyai arah, kecepatan mempunyai arah tertentu
D. Kelajuan dan kecepatan selalu bernilai poitif
10. Jika satu mobil begerak dengan kecepatan konstan, maka mobil itu juga bergerak
dengan
A. Kelajuan tetap jika mobil begerak lurus beraturan
B. Kelajuan tetap jika mobil bergerak lurus berubah beraturan
C. Kelajuan tetap jika mobil bergerak melalui lintasan yang lengkung
D. Kelajuan tetap jika bergerak jatuh bebas
11. Jika suatu benda bergerak sepanjang garis lurus ke arah positif dengan percepatan
yang tetap maka
A. Kecepatan akan tetap
B. Kecepatan akan berubah makin besar
C. Kecepatan akan berubah makin kecil
D. Kecepatan berubah-ubah kadang-kadang positif, kadang-kadang negative
12. Grafik-grafik di bawah ini, merupakan grafik V dan t yang menyatakan gerakan suatu
benda yang menggambarkan benda bergerak dengan percepatan uinfrom (tetap)
adalah
A. I
B. II
C. III
D. IV
I
II
38
III V
IV
13. Jika suatu mobil sedang berjalan dengan gerak lurus beraturan (GLB),maka
dikatakan
A. Perpindahan yang dialami mobil sama dengan jarak ditempuhnya
B. Perpindahan mobil lebih besar dari jarak yang ditempuhnya
C. Perpindahan mobil lebih kecil dari jarak yang ditempuhnya
D. Tidak dapat ditentukan hubungan antara perpindahan dan jarak
14. Sebuah mobil berjalan sepanjang sumbu x dengan arah ke kiri (arah negatif) dengan
gerak lurus berubah beraturan. Ini adalah contoh dari gerak di mana
A. Kecepatan negatif, percepatan negatif
B. Kecepatan positif, percepatan negatif
C. Kecepatan positif, percepatan positif
D. Kecepatan negatif, percepatan tetap
15. Yang konstan pada gerak lurus berubah beraturan (GLBB) adalah
A. Kecepatan sesaat
B. Kecepatan rata-rata
C. Kecepatan
D. Pecepatan
16. Pada gerak lurus beraturan (GLB)
A. Kecepatannya tetap, percepatan nol
B. Kecepatan tetap, percepatan a>0
C. Kecepatan berubah, percepatan tetap
D. Kecepatan berubah, percepatan a<0
17. Sebuah mobil bergerak sepanjang sumbu x arah ke kanan (arah positif) dengan
gerak lurus berubah beraturan (GLBB). Ini adalah contoh dari gerakan di mana
A. Kecepatan positif, percepatan negatif
B. Kecepatan positif, percepatan positif
C. Kecepatan negatif, percepatan negatif
D. Kecepatan negatif, percepatan negatif
18. Jika suatu benda bergerak dengan percepatan konstan, maka dalam gerakan ini
A. Kecepatan bertambah atau berkurang dengan jumlah yang sama dalam tiap
selang waktu 1 sekon
B. Kecepatan bertambah atau berkurang dengan jumlah yang tidak sama dalam
tiap selang waktu 1 sekon
C. Kecepatan bertambah atau berkurang dengan jumlah yang makin besar dalam
selang waktu 1 sekon
39
D. Kecepatan bertambah atau berkurang dengan jumlah yang makin kecil dalam
selang waktu 1 sekon
19. Gerak lurus beraturan dapat diartikan sebagai
A. Gerakan benda yang lintasannya merupakan garis lurus dan kecepatannya tetap
B. Gerakan benda yang lintasannya berupa garis lurus dan percepatannya tetap
a>0
C. Gerakan benda yang lintasannya berupa garis lurus dengan kecepatan rata-rata
tergantung dari selang waktu yang dipilih
D. Gerakan yang unifrom (serba sama) dengan penunjukan speedometer tidak
konstan
20. Jika suatu benda bergerak pada kecepatan konstan, maka ini berarti bahwa
A. Kecepatan benda itu bergerak dengan kecepatan yang tidak berubah besar dan
arahnya
B. Benda itu bergerak dengan kecepatan rata-rata yang sama besarnya dengan
kecepatan sesaat
C. Benda itu akan mempunyai perpindahan yang sama dalam interval (selang )
waktu yang sama
D. Benda itu bergerak dengan kelajuan yang tetap dengan perubahan arah
26.
V (km / menit)
2
1
0
t (menit)
27. Dari hasil observasi terhadap gerakan suatu benda diperoleh data seperti dalam
tabel:
Waktu (menit) :
Jarak (km)
1,5 :
4,5 :
7,5 :
40
0 :
3 :
6 :
9 :
6 :
3 :
0 :
-3
-3
: t (s) :
0 :
1 :
2 :
3 :
4 :
5 :
6 :
: 10 :
Berdasarkan data di atas, benda bergerak dalam arah yang berlawanan dengan
gerak semula ketika.
A. gerakan dari t = 3 s sampai 7 s
B. Gerakan dari t = 7 s ke t = 8 s
C. Gerakan dari t = 8 s ke t = 10 s
D. Gerakan dari t = 0s ke t =3 s
29.
S (meter)
6
5
4
3
2
t (detik)
Gambar ini adalah grafik jarak (s)terhadap waktu (t) berbentuk garis lurus miring
keatas melalui titik koordinat 0 (s,t). Berdasarkan yang ditunjukkan oleh kemiringan
grafik itu adalah
A. Kecepatan
B. Perpindahan
C. Panjang lintasan yang ditempuh
D. Percepatan
30. Gerak lurus berubah beraturan artinya adalah
A. Gerakan benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap nol
B. Gerakan benda pada lintasan lurus tanpa percepatan
C. Gerakan benda pada lintasan lurus dengan percepatan yang harganya tetap a > 0
D. Gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan berubah secara beraturan
41
31.
(jarak (S)
A
B
Waktu (sekon)
Perhatikan grafik jarak terhadap waktu (grafik S-t) pada Gambar disebelah kiri.
Kemiringan grafik gerakan benda A dan B tidak sama. Grafik A dan B menunjukkan
bahwa
A. Kecepatan benda B > kecepatan benda A
B. Kecepatan benda B < kecepatan benda A
C. Kecepatan benda B = kecepatan benda A
D. Kadang-kadang benda B lebih cepat, kadang-kadang benda A lebih cepat
32.
Kedudukan (m)
250
200
150
100
A
50
10
B
20
30
40
50
E
60
waktu (s)
Grafik di atas menunjukkan hubungan kedudukan dan waktu sebuah mobil yang
menempuh perjalanan pendek. Bagian dari perjalanan itu yang mengalami
kecepatan positif adalah
A. Bagian grafik AB
B. Bagian grafik BC
C. Bagian grafik CD
D. Bagian grafik DE
33. Percepatan tetap dalam gerak lurus berubah beraturan berarti bahwa
A. Percepatan itu tetap besarnya dan juga tetap arahnya
B. Percepatan itu tetap besarnya tetapi arahnya berubah
C. Percepatan itu tetap arahnya walaupun besarnya berubah
D. Percepatan itu berlawanan arahnya dan berubah besarnya secara tetap
34. Suatu benda dikatakan sedang jatuh bebas apabila
A. Benda itu jatuh akibat gaya gravitasi
B. Benda itu jatuh dipengaruhi gaya gravitasi juga oleh hambatan udara
C. Benda itu jatuh tanpa dipengaruhi gaya gravitasi
D. Benda itu jatuh hanya dipengaruhi gaya gesekan udara
42
35. Jika selembar kertas folio yang terbentang dan selembar kertas folio yang diremas
hingga terbentuk bulatan padat dijatuhkan pada ruang hampa secara bersamaan,
maka
A. Kedua benda mencapai lantai secara bersama, karena sama-sama mempunyai
percepatan yang sama
B. Kertas yang diremas mencapai lantai lebih dahulu dari lembar keras terbentang
karena mengalami percepatan yang lebih besar
C. Lembat kertas terbentang mencapai lantai lebih lambat karena mendapat gaya
grafitasi lebih kecil
D. Kertas yang terbentang jatuh lebih lambat mencapai lantai karena mendapat
hambatan/gesekan udara lebih besar, walaupun mendapat percepatan sama
36. Sebuah bola dilempar vertikal ke atas, kembali ke tangan pelempar. Jika hambatan
udara diabaikan, maka
A. Selang waktu dalam perjalanan naik lebih lama dari selang waktu dalam
perjalanan turun
B. Selang waktu ketika naik lebih kecil dari selang waktu ketika turun
C. Selang waktu ketika naik sama dengan selang waktu ketika turun
D. Selang waktu ketika turun lebih kecil dibandingkan selang waktu naik ke atas
karena kecepatan turun lebih besr dari kecepatan naik
37. Di bulan nilai g kira-kira 1/16 dari nilainya di bumi seorang astronot menjatuhkan
sebuah benda padat sampai mengenai tanah. Jika ketinggian/jarak jatuhnya sampai
dengan ketinggian di bumi, nilai kelajuannya pada saat mengenai tanah adalah
A A. Kelajuan di bulan sama dengan kelajuan di bumi
B. Kelajuan di bulan seperenam dari kelajuan di bumi
B C. Kelajuan di bulan enam kali dari kelajuan di bumi
C
D. Tidak dapat ditentukan
43