Anda di halaman 1dari 26

[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Modul kuliah

Aktif dan Mandiri

FISDAS 2

Penyusun

Novia Lizelwati, S. Pd, M. P Fis

Materi 3:

Magnetostatika
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

KEMAMPUAN AKHIR YANG


DIHARAPKAN

Mampu menganalisis konsep kemagnetan dan


mengaplikasikannya dalam penyelesaian soal

MATERI POKOK

A. Medan magnet di sekitar kawat


berarus listrik

1. Induksi magnetik di sekitar kawat


berarus(Biot-savart)

2. Hukum Ampere

B. Gaya magnetic

1. Pengertian gaya magnetic

2. Gaya lorent pada muatan bergerak

3. Penerapan prinsip gaya Lorentz


dalam produk teknologi
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

UJI PENGETAHUAN AWAL


MEDAN MAGNET 1. Jelaskan bagai mana menentukan
garis-garis gaya magnetic
1. PENDAHULUAN disekitar kawat berarus dengan
aturan tangan kanan
1.1. Deskripsi 2. Jelaskan cara menentukan garis-
garis gaya magnetic disekitar
Kata magnet berasal dari kawat berarus dengan
mengunakan sebuah kompas
Magnesia,suatu tempat di Asia

dimana orang pertama kali

menemukan batuan yang dapat

menarik partikel-partikel besi.

Anda telah mempelajari bahwa daerah di sekitar kawat berarus listrik

terdapat medan magnet di SMA. Mirip tentang definisi tentang medan

listrik ,medan magnet adalah ruang di sekitar suatu medan dimana

magnet lain atau benda lain yang mudah dipengaruhi medan akan

mengalami gaya magnetic jika diletakkan dalam ruang tersebut.

Orang yang pertama yang menyatakan pernyataan diatas adalah

Hans Christian Oested pada tahun 1820. Dalam percobaannya,dia

mengunakan sebuah kompas jarum untuk menunjukkan bahwa ketika

arus listrik mengalir pada seuntas kawat,jarum kompas yang diletakkan

pada daerah medan magnetic yang dihasilkan oleh kawat berarus

menyebabkan jarum kompas menyimpang dari arah utara keselatan.

Nah,dalam modul ini anda akan mempelajari lebih detail mengenai

medan magnet.
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Petunjuk pengunaan modul

Cara mengunakan modul ini adalah:

a. Bacalah dengan cermat bagian Pendahuluan modul ini, sampai Anda

memahami betul apa, untuk apa, dan bagaimana mempelajari modul

ini.

b. Pahami setiap materi dengan membaca secara teliti dan perhatikan

secara saksama setiap kalimat atau kata yang dicetak tebal. Apabila

terdapat contoh soal, maka cobalah kerjakan kembali contoh

tersebut tanpa melihat buku sebagai sarana berlatih. Apabila

terdapat evaluasi, maka kerjakan evaluasi tersebut sebagaimana

yang diperintahkan.

c. Jawablah tes formatif dengan jawaban yang singkat dan jelas serta

kerjakan sesuai dengan kemampuan anda setelah mempelajari modul

ini.

d. Bila terdapat penugasan, kerjakan tugas tersebut dengan baik dan

jika perlu konsultasikan hasil tersebut pada guru/instruktur.

e. Bacalah referensi yang lain yang berhubungan dengan materi modul

agar anda mendapatkan pengetahuan tambahan.

1.1. Kegiatan belajar

a. Kegiatan belajar 1
1. Tujuan pembelajaran

 Menjelaskan definisi induksi magnetik dan persamaan

induksi magnetik.

 Memformulasikan induksi magnetik di sekitar kawat

berarus listrik (hukum Biot-Savart)


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

2. Uraian materi

MEDAN MAGNET

A. Medan Magnet Di Sekitar Arus Listrik

Gejala adanya medan magnetic di sekitar arus listrik di temukan

oleh Hans Christian Oersted. Oersted adalah ilmuan pertama kali yang

melakukan penelitian dalam menentukan adanya medan magnetic di

sekitar kawat yang berarus listrik.

Kesimpulannya adalah: Bahwa disekitar arus listrik terdapat

medan magnet atau perpindahan muatan listrik menimbulkan medan

magnet sehingga dapat memenuhi kedudukan magnet sesuai dengan

kaidah tangan kanan atau aturan sekrup putar kanan

Sebuah kawat apabila dialiri oleh arus listrik akan menghasilkan

medan magnet yang garis-garis gayanya berupa lingkaran-lingkaran yang

berada di sekitar kawat tersebut. Arah dari garis-garis gaya magnet

ditentukan dengan kaidah tangan kanan (apabila kita menggenggam

tangan kanan ibu jari sebagai arah arus listrik sedang keempat jari yang

lain merupakan arah medan magnet)

(Hk. Oersteid)

Percobaan OERSTED
Di atas jarum kompas yang seimbang dibentangkan seutas kawat,
sehingga kawat itu sejajar dengan jarum kompas. jika kedalam kaewat
dialiri arus listrik, ternyata jarum kompas berkisar dari
keseimbangannya.
Kesimpulan : Disekitar arus listrik ada medan magnet.
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Cara menentukan arah perkisaran jarum.


a. Bila arus listrik yang berada anatara telapak tangan kanan dan jarum
magnet mengalir dengan arah dari pergelangan tangan menuju ujung-
ujung jari, kutub utara jarum berkisar ke arah ibu jari.
b. Bila arus listrik arahnya dari pergelangan tangan kanan menuju ibu
jari, arah melingkarnya jari tangan menyatakan perkisaran kutub
Utara.
Pola garis-garis gaya di sekitar arus lurus.
Pada sebidang karton datar ditembuskan sepotong kawat tegak lurus, di
atas karbon ditaburkan serZbuk besi menempatkan diri berupa
lingkaran-lingkaran yang titik pusatnya pada titik tembus kawat.

Kesimpulan : Garis-garis gaya di sekitar arus lurus berupa lingkaran-


lingkaran yang berpusatkan pada arus tersebut.

Kuat medan magnet di suatu titik di sekitar kawat berarus listrik

disebut induksi magnet (B).

Induksi magnetic adalah medan magnet yang ditimbulkan oleh

kawat berarus listrik. Induksi magnetic ini dipengaruhi oleh kuat arus

listrik,jarak titik ke kawat berarus,dan bentuk kawat. Medan magnet

termasuk besaran vector,berarti memiliki besar dan arah. Arahnya

dapat mengunakan kaidah tangan kanan

Besar Induksi magnet (B)  oleh Biot dan Savart dinyatakan  :

 Berbanding lurus dengan arus listrik (I)

 Berbanding  lurus dengan panjang elemen kawat penghantar (â„“)


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

 Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik itu ke

elemen kawat penghantar

 Berbanding lurus dengan sinus sudut antara arah arus dan garis

penghubung titik itu ke elemen kawat penghantar

Secara matematis untuk menentukan besarnya medan magnet

disekitar kawat berarus listrik digunakan metode kalkulus. Hukum Biot

Savart berikut, dapat digunakan untuk menentukan kuat medan magnet

disekitar kawat berarus listrik. Adapun persamaan matematika hukum

Biot Savart adalah:

µ . i dlsin ө
B=
4 π ∫ r2

Arah: mengikuti sekrup putar kanan

Keterangan:

 B = induksi magnetik dalam tesla ( T )

 k    =

 μo  = permeabilitas ruang hampa  =

 i        = Kuat arus listrik dalam ampere ( A )

 dl    = perubahan elemen panjang dalam meter (m)

 θ      = Sudut antara elemen berarus dengan jarak ke titik  yang

ditentukan besar medan magnetiknya

 r      = Jarak titik P ke elemen panjang dalam meter (m)

1. Induksi magnetik di sekitar kawat berarus(Biot-savart)

Menurut Laplace,besarnya induksi magnetic yang di sebabkan oleh

elemen yang berarus adalah:


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

a. Berbanding lulus dengan arus listrik .

b. Berbanding lurus dengan panjang kawat.

c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak titik yang diamati ke kawat.

d. Arah induksi magnetic tegak lurus terhadap bidang yang melalui elemen

arus.

Kemudian Biot-savart merumuskan induksi magnet

B=

Induksi magnetic pada:

a. Kawat lurus berarus


µ .i
Bp= , arah keluar bidang (tanda titik)
2 πa

b. Kawat melingkar berarus


µ.i
Bp= N , arah keluar bidang (tanda titik)
2a

Keterangan:

B = Induktansi magnetic di sekitar kawat lurus panjang (weber/

)atau Tesla

= permeabilitas ruang hampa= weber/ampere


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

I = arus yang mengalir pada kawat lurus panjang(m)

a = jarak antara titik dengan kawat lurus panjang(m)

N= jumlah lilitan

Tugas

Untuk menambah pemahaman anda tentang materi yang

telah anda pelajari Kerjakan tugas ini:

1. Hitunglah besar induksi magnetic pada suatu titik yang

berjarak 200 cm dari suatu penghatar lurus sangat panjang yang

berarus 4,0 A?

2. Dua kawat lurus panjang dan sejajar masing-masing dialiri arus

listrik 5A dan 10 A dengan arah berlawanan. Kedua kawat

terpisah sejauh 10 cm. Tentukanlah besar induksi magnetic pada

suatu titik di tengah-tengah garis hubung antara kedua kawat

tersebut?

b. Kegiatan belajar 2
1. Tujuan pembelajaran

 Memformulasikan hukum Ampere.


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

 Mengaplikasikan hukum Biot-Savart dan hukum Ampere

untuk menentukan induksi magnetik oleh berbagai bentuk

kawat berarus listrik.

2. Uraian materi

Anda telah mempelajari hukum biot-savart dan pada uraian

materi selanjutnya yaitu mengenai hukum ampere dan penerapan

hukum biot-savart pada berbagai kawat

2. Hukum Ampere
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

3. Besar induksi magnetic pada solenoida

Solenoide adalah gulungan kawat yang di gulung seperti


spiral.Bila kedalam solenoide dialirkan arus listrik, di dalam
selenoide terjadi medan magnet dapat ditentukan dengan tangan.
Gambar :
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Besar induksi magnetik dalam solenoide.

Jari-jari penampang solenoide a, banyaknya lilitan N dan panjang


N
. dx

solenoide 1. Banyaknya lilitan pada dx adalah : ℓ atau n dx, n


banyaknya lilitan tiap satuan panjang.

μ 0
a. I
2
sin α . ndx
Di titik P B= 2 . r
Sin  = a/r dan sin  = dy/dx
Dx = r/a . dy
d = dy/r
r2

dx = a

μ 0
a. I
sin α
r
2
dα . n
dB = 2 . r2 a

μ 0

dB = 2 n I sin  . d

μ 0

B= ∫ 2 n I sin  . d

μ 0

B= 2 nI ∫ sinα ..dα
μ 0

B= 2 n I [-cos ]
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

μ 0

B= 2 n I [-cos 2 + cos 1]


Bila l sangat panjang dibandingkan dengan a, dan P berada di
tengah-tengah maka :
1 = 0 dan 2 = 180o
Jadi induksi magnetik di tengah-tengah solonoida :

B=
μ 0
∋.2
2

B= μ ∋¿ ¿
0

Bila p tepat di ujung-ujung solenoide 1= 0 0 dan 2 = 90 0

B=
μ 0
∋.1
2

B=
μ 0
∋¿ ¿
2
4. Besar induksi magnetic pada toroida

Sebuah solenoide yang dilengkungkan sehingga sumbunya


membentuk lingkaran di sebut Toroida .
Bila keliling sumbu toroida 1 dan lilitannya berdekatan, maka induksi
magnetik pada sumbu toroida.

B= μ ∋¿ ¿
N
n dapat diganti dengan 2 πR
N banyaknya lilitan dan R jari-jari toroida.

3. Rangkuman

a. Induksi magnetic arah keluar bidang disimbolkan dengan

tanda titik dan arah masuk bidang gambar disimbolkan tanda

silang.
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

b. Solonoida (kumparan yang memanjang)yang diberi arus listrik

dapat menjadi magnet dengan kutup-kutup sesuai dengan

kaidah tangan kanan.

c. Di tengah solonoida

B  0
n I

Di ujung solonoida


B 0
n I
2
d. Induksi magnetik pada sumbu toroida.

B= μ ∋¿ ¿
Tugas

Kerjakan tugas dibawah ini dibuku latihan anda,untuk

menambah pemahaman anda tentang materi yang telah anda

pelajari:

1.
Suatu soleonoida panjangnya 2m memiliki lilitan 800 lilitan. Jika

soleonoida tersebut dialiri arus sebesar 0,5 A. tentukanlah

induksi magnetic pada ujung soleonoida yang jari-jari 2 cm .

2, Suatu solonoida panjang 2m dengan lilitan 800 lilitan dan jari-


jari 2 cm.(µ0=4πX10-7 Wb/Am). Bila solonoida tersebut dialiri
arus sebesar 0,5 A. Maka induksi magnetic pada ujung solonoida
adalah…

5. Kunci jawaban
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Setelah anda mengerjakan soal diatas ,maka coba cocokkan jawaban

yang anda buat dengan jawaban yang benar dari tugas tadi:

1. 8π.10-5 Weber.m-2
2. 4πX10-5 Weber.m-2

c. Kegiatan belajar 3
1. Tujuan pembelajaran

 Memformulasikan gaya magnetik (Lorentz) pada kawat

berarus yang berada dalam medan magnet atau partikel

bermuatan yang bergerak dalam medan magnet.

 mampu menentukan persamaan gaya magnet pada kawat

berarus dalam medan magnet.

 mampu menentukan persamaan gaya magnet pada muatan

bergerak dalam medan magnet.

2. Uraian materi

B. GAYA MAGNETIK

1. Pengertian Gaya magnetik/Lorentz


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Jika arus listrik mengalir dari A ke B ternyata pita dari

alumunium foil melengkung ke atas , ini berarti ada sesuatu gaya

yang berarah keatas akibat adanya medan magnet homogen dari

utara ke selatan. Gaya ini selanjutnya disebut sebagai gaya

magnetic atau gaya Lorentz . Jika arus listrik dibalik sehingga

mengalir dari B ke A, ternyata pita dari alumunium foil

melengkung ke bawah. Jika arus listrik diperbesar maka

alumunium foil akan melengkung lebih besar. Ini berarti besar dan

arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus listrik.

Karena gaya Lorentz ( FL ) , arus listrik ( i ) dan medan magnet ( B

) adalah besaran vector maka peninjauan secara matematik besar

dan arah gaya Lorentz ini hasil perkalian vector ( cros-product )

dari I dan B.

Persamaan umum gaya lorentz adalah:

dF=i . ⃗
⃗ dl x⃗
B

Besar nilai gaya lorentz:

F=i. l . B . sinθ

Keterangan:

 F = FL= gaya Lorentz dalam newton ( N )


 i = kuat arus listrik dalam ampere ( A )


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

 ℓ = panjang kawat dalam meter ( m )

 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )


 θ = sudut antara arah i dan B

Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut θ adalah :

 Θ =900 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B )

saling tegak lurus maka FL mencapai maksimum

 Θ = 00 , arah arus listrik dan medan magnet ( I dan B )

saling sejajar maka FL = 0 atau kawat tidak dipengaruhi

gaya Lorentz

Hubungan antara FL , i, dan B dapat lebih mudah dipelajari

dengan menggunakan kaidah tangan kiri. Yaitu dengan

mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk dan jari tangah

kita bentangkan saling tegak lurus, maka :

 Ibu jari : menunjukan arah gaya Lorentz ( FL ) Arah gaya

Lorentz

 Jari telunjuk : menunjukkan arah medan magnet ( B )

 Jari tengah : menunjukkan arah arus listrik ( i )

Coba sekarang kalian terapkan kaidah ini pada percobaan

diatas, mengapa alumunium foil melengkung keatas ? sesuaikah

dengan kaidah tangan kiri ?

Catatan :
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Aturan ini dapat juga menggunakan kaidah tangan kanan, yaitu

dengan mengangan-angankan jika Ibu jari, Jari Telunjuk dan Jari

tengah kita bentangkan saling tegak lurus, maka : Jari tengah

menunjuk arah gaya Lorentz, jari telunjuk menunjuk arah medan

magnet dan Ibu jari menunjuk arah arus listrik.

1. Gaya Lorentz pada Dua Kawat Sejajar

Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling

berdekatan ternyata kedua kawat akan saling tarik-menarik jika

dialiri arus searah , dan akan saling tolak menolak jika dialiri arus

berlawan- an arah.

Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus listrik I 1 dan I2

searah satu sama lain . Titik P adalah perpotongan antara kawat I 1

dengan bidang dan titik Q perpotongan antara I2 dengan bidang.

B1 adalah medan dititik Q akibat dari kuat arus I1 sedangkan B2

adalah medan magnet dititik P akibat dari kuat arus I 2. Jika

masing-masing titik ( P dan Q ) ditentukan arah gaya Lorentz

yang dialaminya ( dengan menggunakan kaidah tangan kiri ) maka

gaya F1 dan F2 akan seperti gambar. Gaya tersebut akan

menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan melengkung

kedalam.

Bagaimana jika salah satu kawat dialiri arus listrik dengan

berlawanan arah dengan kawat yang lainnya ?


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Coba gambarkan sendiri , dengan I1 atau I2 dibalik arahnya ?

Besarnya gaya tarik atau tolak yang dialami kawat tiap satuan

panjang setelah dijabarkan terdapat rumus :

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )

 I1 dan I2 = arus pada masing-masing kawat dalam ampere

(A )

 a = jarak antara kedua kawat dalam meter ( m )

 μ0 = permeabilitas udara/ ruang hampa = 4∏. 10-7 Wb/ Am.

catatan :

Jika i1 = i2 = i , dan ℓ = 1 meter maka FL = μ0 i2 / 2π.a

Jika i= 1 ampere dan a = 1 m maka besarnya FL = 4∏. 10-7 ( 1 )2 /

2π.1 = 2 . 10-7 N

Dari hasil penjabaran tersebut maka definisi 1 ampere

ditentukan sebagai berikut :

Definisi :

1 ampere adalah = besarnya arus listrik pada dua kawat sejajar

yang berjarak satu meter satu sama lain sehingga jika kedua arus

itu searah maka tiap satu satuan panjang ( 1 m ) kawat akan saling

tarik-menarik dengan gaya sebesar 2 . 10-7 N

2. Gaya Lorentz pada Muatan yang Bergerak


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Sebuah partikel bermuatan listrik yang bergerak dalam

daerah medan magnet homogen akan mendapatkan gaya. Gaya ini

juga dinamakan gaya Lorentz. Gerak partikel akan menyimpang

searah dengan gaya lorentz yang mempengaruhi.

Pada gambar tampak sebuah partikel bermuatan yang bergerak

dalam medan magnet. Ditunjukkan bagaimana kalau partikel

tersebut bermuatan positif ( gambar a ) dan bagaimana kalau

partikel tersebut bermuatan negatif ( gambar b ) .

Arah gaya Lorentz pada muatan yang bergerak dapat juga

ditentukan dengan kaidah tangan kiri

 Ibu jari = sebagai arah gaya Lorentz

 Jari telunjuk = sebagai arah medan magnet

 Jari tengah = sebagai arah arus listrik

(untuk muatan positif arah gerak searah dengan arah arus,

sedang untuk muatan negatif arah gerak berlawanan dengan arah

arus )
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Coba kalian terapkan pada gambar diatas, sesuaikah dengan

aturan tersebut ?

Jika besar muatan q bergerak dengan kecepatan v, dan I =

q / t maka persamaan gaya Lorentz untuk kawat dapat dituliskan :

FL = I . ℓ . B sin θ = q/t . ℓ . B sin θ

= q . ℓ/t . B sin θ = q . v . B sin θ

Karena ℓ/t = v .

Sehingga besarnya gaya Lorentz yang dialami oleh sebuah muatan

yang bergerak dalam daerah medan magnet dapat dicari dengan

menggunakan rumus :

FL = q . v . B sin θ

 FL = gaya Lorentz dalam newton ( N )

 q = besarnya muatan yang bergerak dalam coulomb ( C )

 v = kecepatan muatan dalam meter / sekon ( m/s )

 B = kuat medan magnet dalam Wb/m2 atau tesla ( T )

 θ = sudut antara arah v dan B

 FL selalu mempunyai arah tegak lurus dengan v dan B

Catatan penting :

Sebenarnya gaya yang mempengaruhi pada muatan yang bergerak

dalam medan magnet disamping dipengaruhi gaya magnet juga

dipengaruhi oleh gaya listrk sebesar F = q . E. Tetapi karena nlai

gaya ini sangat kecil dibandingkan dengan gaya magnetnya maka

didalam perhitungan terkadang diabaikan.


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Bila sebuah partikel bermuatan listrik bergerak tegak

lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhi selama

geraknya, maka muatan akan bergerak dengan lintasan berupa

lingkaran.

Sebuah muatan positif bergerak dalam medan magnet B (dengan

arah menembus bidang) secara terus menerus (gambar P) akan

membentuk lintasan lingkaran dengan gaya Lorentz yang timbul

menuju ke pusat lingkaran. Demikian juga untuk muatan negative

(gambar Q )

Persamaan-persamaan yang memenuhi pada muatan yang

bergerak dalam medan magnet homogen sedemikian sehinga

membentuk lintasan lingkaran adalah :

Gaya yang dialami akibat medan magnet : FL = q . v . B

3. Rangkuman

Dari materi yang telah anda pelajari dapat diambil

kesimpulan:

a. Gaya lorent adalah gaya yang disebabkan oleh medan magnet

b. Besar gaya Lorentz pada kawat berarus dalam medan magnet

dapat dihitung dengan rumus :

FL = I . ℓ . B . Sin θ

c. Besar gaya Lorentz pada muatan bergerak dalam medan

magnet dapat dihitung dengan rumus :

FL = q . v . B sin θ

4. Tugas
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Kerjakan tugas dibawah ini dibuku latihan anda,untuk menambah

pemahaman anda tentang materi yang telah anda pelajari:

1. Perhatikan gambar berikut ! Seutas kawat berada diantara

dua magnet yang memiliki besar induksi magnetik 0,02

Tesla.

Jika besar kuat arus yang mengalir pada kawat adalah 5 A,

tentukan :

a) Besar gaya magnetik yang bekerja pada kawat sepanjang

10 cm

b) Arah gaya magnetik dengan acuan arah mata angin pada

gambar diatas

2. Dua buah kawat dengan konfigurasi seperti gambar di

bawah!

Tentukan besar dan arah gaya magnetik yang bekerja pada

kawat II untuk panjang kawat 0,5 meter!


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

3. Tiga buah kawat tersusun seperti gambar !

Tentukan besar dan arah gaya magnetik pada kawat II

untuk panjang kawat 1 meter

4. Kawat A dan kawat B terpisah sejauh 2 meter dengan kuat

arus masing-masing 1 A dan 2 A.

Tentukan dimana kawat C harus diletakkan agar resultan

gaya pada C sebesar nol !

5. Tiga buah kawat berarus A, B dan C membentuk suatu segitiga

sama sisi. Kawat A dialiri arus dengan arah keluar bidang baca,

kawat B dan C dialiri arus dengan arah masuk bidang baca

tersusun seperti gambar di bawah!


[MODUL MAGNETOSTATIKA]

Tentukan :

a) Besar gaya magnetik yang bekerja pada kawat B untuk

panjang kawat 1 meter

b) Arah gaya magnetik yang bekerja pada kawat B

6. Sebuah kawat berarus listrik I = 2 A membentang horizontal

dengan arah arus dari utara ke selatan, berada dalam medan

magnet homogen B = 10 – 4 T dengan arah vertikal ke atas.

Bila panjang kawatnya 5 meter dan arah arus tegak lurus arah

medan magnet. Berapa besar dan arah gaya Lorentz yang

dialami oleh kawat ?

7. Seutas kawat lurus yang terletak di equator diarahkan sejajar

dengan bumi sepanjang arah timur-barat. Induksi magnetic

dititik itu horizontal dan besarnya 6.10 -5 T. Jika massa

persatuan panjang kawat 5.10-3 kg/m dan g = 10 m/s2, berapa

arus yang mengalir di dalam kawat supaya besar gaya yang

dialaminya seimbang dengan berat kawat ?

8. Dua kawat sejajar satu sama lain berjarak 10 cm, pada kedua

kawat mengalir arus listrik yang sama besar yaitu 10 A dengan

arah arus yang sama. Bila panjang kawat 1 meter maka

tentukan besar dan arah gaya Lorentz yang dialami kedua

kawat !

Daftar Pustaka
[MODUL MAGNETOSTATIKA]

 Kanginan ,Marthen. 2006 .Fisika SMA.Jakarta :Penerbit Erlangga

 Halliday dan Resnick.1991. fisika jilid 1 (terjemahan ).Jakarta :

Penerbit Erlangga

 Handayani Sri, & Ari damari. (2009). Fisika untuk SMA dan MA

kelas XII. Jakarta: Erlangga

Anda mungkin juga menyukai