A. Kompetensi Inti
KOMPETENSI INTI
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanu-siaan, kebangsaan, kenega-raan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembang-
an dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan.
B. Kompetensi Dasar
KOMPETENSI DASAR
3.3 Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi
3.4 Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik disekitar kawat berarus listrik berikut presentasi
hasilnya
D. Materi Ajar
Gaya Magnet
Penerapan dalam Produk Teknologi
Induksi Magnetik
E. Metode Pembelajaran
1. Model : Problem Based Learning
2. Pendekatan : Pendekatan Saintifik
3. Metode : Diskusi, Demonstrasi, dan Eksperimen
BAHAN AJAR
B. FLUKS MAGNET
Jika telah mengetahui bahwa jumlah garis gaya listrik (fluks medan listrik) memengaruhi besarnya medan listrik. Hal yang sama
juga berlaku pada medan magnet. Jumlah garis gaya magnet tersebut yang melalui sebuah luasan tertentu yang disebut fluks magnet,
dengan satuan weber (𝑊𝑏). Bahwa fluks magnetik adalah ukuran ataupun jumlah meda magnet B yang melewati luas penampang
tertentu misalnya kumparan kawat dan dalam hal ini sering disebut juga dengan kerapatan medan magnet (Reits R John, 1993).
Besar medan magnet yang menembuh sebuah permukaan datar seluas A dirumuskan:
𝛷𝑚 = 𝐵𝐴 cos 𝜃
Keterangan:
C. INDUKSI MAGNET
Pada subbab B, anda telah mempelajari tentang fluks magnet yang berkaitan dengan kerapatan fluks magnet. Induksi magnet pada
di suatu titik di udara sama dengan kuat medan magnet dititik itu.
𝐵=𝐻
Keterangan:
Dalam hal ini, kuat medan magnet 𝐻 adalah penyebab induksi magnet 𝐵 apabila kejadian tidak diudara.
𝐵 = 𝜇𝐻
Keterangan:
Untuk menggambarkan arah dari garis gaya magnet, digunakan aturan penarikan gabus (aturan sekrup putar kanan) dan kaidah
tangan kanan. Amati Gambar 1.2.!
Gambar 1.2. Aturan kaidah tangan kanan pada arus dan medan magnet. ( Penggunaan Penjelasan Berupa Gambar)
Kaidah tangan kanan dapat digunakan untuk menentukan arah medan magnet sekitar penghantar lurus yang dialiri arus listrik.
Untuk menentukan arah medan magnetik maka dapat digunakan aturan tangan kanan seperti pada Gambar 1.2. yaitu ibu jari
menunjukkan arah arus listrik (I), sedangkan arah lipatan jari menunjukkan arah medan magnet (B) (Tipler, 2001). (Penggunaan
Analogi).
1. Hukum Biot- Savart
Setelah Oersted mengumumkan penemuan bahwa magnet jarum dapat disimpangkan oleh arus listrik, Jean Baptite Biot dan
Felix Safart mengumumkan hasil pengukuran mereka tentang gaya pada magnet jarum didekat kawat panjang berarus listrik dan
menganalisis hasil ini terhadap besaran medan magnetik yang dihasilkan oleh setiap elemen arus.
Hasil pengamatan Biot dan Savart dapat disimpulkan sebagai berikut. Induksi magnet disuatu titik akibat elemen arus I adalah:
a. Berbanding lurus dengan kuat arus (I);
c. Berbanding terbalik dengan kuadrat jarak antara titik P dengan elemen arus (𝒓𝟐 );
d. Berbanding lurus dengan sinus sudut antara elemen arus dan jarak (𝜽).
(Pengabaian)
Apabila arus listrik mengalir melalui suatu kawat lurus, pada titik P di sekitar kawat tersebut akan dihasilkan medan magnet B
yang besarnya.
𝜇0 𝐼𝑑ℓ × 𝑟
𝑑𝐵 =
4𝜋 𝑟 2
𝜇
Besar sudut antara perpanjangan garis terhadap arah jarak terhadap titik P. Jika besar konstanta 4𝜋0 = 𝑘. Maka persamaan diatas
dapat dituliskan:
𝐼𝑑ℓ × 𝑠𝑖𝑛𝜃
𝑑𝐵 = 𝑘
𝑟2
Keterangan:
Arah induksi magnet tegak lurus terhadap bidang yang melalui titik tersebut dan elemen arus.
2. Induksi Magnet pada Kawat Lurus Beraturan Listrik
Induksi magnet yang disebabkan oleh arus listrik sepanjang kawat adalah
2𝑘𝐼 𝜇0𝐼
𝐵 = 𝑎 atau 𝐵 = 2𝜋𝑎
Keterangan:
𝐵 = 𝐼𝑛𝑑𝑢𝑘𝑠𝑖 𝑀𝑎𝑔𝑛𝑒𝑡 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑘𝑖𝑡𝑎𝑟 𝑘𝑎𝑤𝑎𝑡 𝑙𝑢𝑟𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑎𝑟𝑢𝑠 𝑙𝑖𝑠𝑡𝑟𝑖𝑘(𝑊𝑏/𝑚2 )
𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝑊𝑏/𝐴𝑚
LEMBAR KERJA SISWA
Tujuan Praktikum
1. Mengamati keterkaitan antara arus listrik dan medan magnet
2. Mengamati keadaan jarum kompas di sekitar kawat berarus listrik
Alat dan Bahan
1. Ampere meter
2. Catu daya/ Baterai
3. Jembatan penghubung
4. Jepit steker
5. Kabel penghubung hitam dan merah
6. Kawat tembaga/ penghantar secukupnya
7. Kompas
8. Papan rangkaian
9. Saklar satu kutub
Cara kerja
1. Memasukkan kabel merah dibagian kiri atas papan rangkaian dan bagian yang lainnya hubungkan ke catu daya;
2. Memasukkan kabel hitam dibagian kanan bawah papan rangkaian dan bagian yang lainnya hubungkan kecatu daya;
3. Meletakkan dua jepit steker di samping kabel merah secara bersusun dan meletakkan dua jepit steker lainnya ke bagian
kanan bawah secacara tersusun;
4. Mengikat kawat tembaga ke jepit steker yang paling atas sehingga jepit steker yang berjauhan saling terhubung;
5. Meletakkan kompas tepat di tengah dan di bawah kawat tembaga kemudian mengusahakan jarum kompas arahnya selurus
dengan arah kawat tembaga;
6. Meletakkan saklar disamping kabel hitam;
7. Meletakkan dua jembatan penghubung disamping saklar secara berjajar dan mengambil satu jembatan penghubung
kemudian letakkan disamping steker yang berada dibagian kanan bawah;
8. Memasang kabel hitam dan kabel merah diantara dua jembatan penghubung dengan satu jembata penghubung yang
dipasang pada papan rangkaian. Kemudian pasang kabel hitam disebelah kiri dan kabel merah disebelah kanan;
9. Hubungkan kabel hitam dan merah dengan amperemeter;
10. Menghubungkan catu daya ke stop kontak kemudian memutar nya hingga ketengangan yang ditentukan;
11. Menyambungkan saklar agar teraliri listrik;
12. Melihat besar kuat arus listrik pada amperemeter;
13. Mengamati kedudukan arah jarum kompas;
14. Melakukan kembali langkah 10-13 dengan tegangan yang berbeda;
15. Merapikan kembali alat dan bahan yang digunakan.
Tabel Pengamatan
No. Tegangan Arus Listrik Besar Simpangan
1. 3V
2. 6V
3. 9V
Diskusi
1. Tuliskan kesimpulan dari hasil
pengamatan!.................................................................................................................................................................................
......................................................................................................................................................................................................
..