Anda di halaman 1dari 22

BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

Deskripsi materi:
Kompetensi Dasar 3.3 mengulas materi tentang medan magnet. Sub materi dalam KD ini
meliputi kemagnetan dan kutub magnet, medan magnet disekitar kawat berarus yang terdiri
dari medan magnetik oleh kawat lurus, kawat melingkar, solenoida, dan toroida, gaya
Lorentz, serta penerapan gaya Lorentz.

A. Kompetensi Dasar
3.3. Menganalisis medan magnetik, induksi magnetik, dan gaya magnetik pada
berbagai produk teknologi.
4.3. Melakukan percobaan tentang induksi magnetik dan gaya magnetik di
sekitar kawat berarus listrik berikut presentasi hasilnya
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat:
1. Menganalisis arah medan magnetik disekitar kawat berarus listrik
2. Menggambarkan arah induksi magnet dan arah arus listrik
3. Melakukan percobaan pengaruh arus listrik terhadap arah medan magnet
4. Mempresentasikan hasil percobaan pengaruh arus listrik terhadap arah
medan magnet
5. Menganalisis faktor yang mempengaruhi besar medan magnetik oleh kawat
lurus berarus listrik
6. Menganalisis faktor yang mempengaruhi besar medan magnetik oleh kawat
melingkar berarus listrik
7. Melakukan percobaan medan magnetik oleh kawat lurus berarus listrik
8. Melakukan percobaan medan magnetik oleh kawat melingkar berarus
listrik
9. Mempresentasikan hasil percobaan medan magnetik oleh kawat lurus
berarus listrik
10. Mempresentasikan hasil percobaan medan magnetik oleh kawat melingkar
berarus listrik
11. Melakukan percobaan medan magnet pada solenoida dan toroida
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

12. Menganalisis hubungan antara arus yang mengalir, jumlah lilitan dan
panjang lilitan terhadap besar medan magnet pada solenoida dan toroida
13. Mempresentasikan hasil percobaan medan magnet pada solenoida dan
toroida
14. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan fluks magnet
15. Melakukan percobaan garis-garis gaya magnet
16. Mempresentasikan hasil percobaan garis-garis gaya magnet
17. Menghitung besar dan arah gaya lorentz pada kawat berarus
18. Menentukan arah gaya lorentz pada kawat berarus menggunakan kaidah
tangan kanan Melakukan percobaan pengaruh arus dan medan magnet
terhadap gaya Lorentz
19. Mempresentasikan hasil percobaan pengaruh arus dan medan magnet
terhadap gaya Lorentz
20. Menentukan besar gaya Lorentz di antara dua kawat sejajar berarus
21. Melakukan percobaan gaya Lorentz di antara dua kawat sejajar berarus
22. Mempresentasikan hasil percobaan gaya Lorentz di antara dua kawat
sejajar berarus
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

MEDAN
fluks magnet
MAGNET

menimbulkan
motor listrik
ARUS
LISTRIK

penerapan
kawat lurus GAYA
LORENTZ
kawat melingkar pada
pada

solenoida

toroida
kawat tunggal dua kawat muatan bergerak
sejajar sejajar
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

A. MEDAN MAGNET

Gambar 1. Sebuah kereta api berkecepatan tinggi menggunakan rel khusus dengan prinsip
induksi magnetik
Sumber: Sukaryadi dan Siswanto, Kompetensi Fisika untuk SMA/MA Kelas XII

Pernahkah anda membayangkan sebuah kereta api yang mampu


melaju dengan kecepatan hampir sama dengan kecepatan pesawat terbang?
Bagaimana mungkin hal ini dapat terjadi? Kereta Maglev adalah kereta api
yang menggambang secara magnetik. Kereta ini memanfaatkan gaya angkat
magnetik pada relnya sehingga terangkat sedikit ke atas. Gaya dorong yang
di hasilkan oleh motor induksi mampu menggerakan kereta ini dengan
kecepatan 650 km/jam

1. Kemagnetan dan Kutub Magnet


Semua magnet mempunyai sifat-sifat tertentu. Setiap magnet,
bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua ujung di mana pengaruh
magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub magnet.
Kutub magnet yang bila digantung menunjuk arah utara disebut kutub utara
(U), dan sebaliknya disebut kutub selatan (S). Magnet dibuat dalam berbagai
bentuk dan ukuran meliputi magnet batang, tapal kuda, dan cakram.
Jika dua magnet saling didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya,
yaitu gaya magnet. Gaya magnet, seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik
dan tolakmenolak. Jika dua kutub utara saling didekatkan, kedua kutub tersebut
akan tolak-menolak. Demikian juga halnya jika dua kutub selatan saling
didekatkan. Namun, jika kutub utara salah satu magnet didekatkan ke kutub
selatan magnet lain, kutub-kutub tersebut akan tarik-menarik. Aturan untuk
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

kutub-kutub magnet tersebut berbunyi: Kutub-kutub senama akan tolak-


menolak dan kutub-kutub tidak senama akan tarik-menarik.
Bumi berperilaku seperti magnet besar dimana kutub utara geografis bumi
berada di dekat selatan magnet bumi, sedangkan kutub selatan geografis bumi
berada di dekat kutub utara magnet bumi. Hal ini menyebabkan kutub utara
magnet jarum kompas menunjuk ke utara (ditarik olleh kutub selatan magnet
bumi).
Sumbu magnet bumi tidak persis sejajar dengan sumbu rotasi bumi
sehingga pembacaan kompas agak menyimpang dari arah utara geografis.
Penyimpangan ini berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lain dan
dinamakan deklinasi magnetik atau variasi magnetik. Besar sudut deklinasi
magnetik berubah-ubah dari satu tempat ke tempat yang lain dipermukaan
bumi.
2. Medan Magnetik di Sekitar Arus Listrik
a. Medan Magnetik oleh Muatan Bergerak
Muatan yang bergerak dapat menimbulkan medan magnet. Kuat
medan magnetik B di suatu titik medan P yang disebabkan oleh muatan
sumber q yang bergerak dengan kecepatan v memenuhi persamaan

𝜇0 ȁ𝑞ȁ𝑣𝑠𝑖𝑛𝜃
𝐵=
4𝜋 𝑟2
(1)
𝜇0
Dengan merupakan tetapan kesebandingan, r adalah jarak antara titik
4𝜋

medan P dan muatan sumber, dan 𝜃 adalah sudut yang dibentuk oleh vektor
kecepatan v dan vektor posisi r. Tetapan 𝜇0 = 4𝜋 × 10−7 𝑊𝑏/(𝐴. 𝑚)
disebut permeabilitas ruang hampa. Titik medan adalah titik yang akan
ditentukan medan magnetiknya, sedangkan titik sumber merupakan letak
muatan sumber.

Dalam bentuk vektor, persamaan di atas dapat dinyatakan sebagai

𝜇0 𝑞
𝐵= 𝒗 × 𝒓̂
4𝜋 𝑟 2
(2)
Dengan 𝒓̂ adalah vektor satuan yang arahnya dari muatan sumber q ke
titik medan P.
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

b. Medan Magnetik oleh Kawat Lurus Berarus Listrik


Hukum Bio Savart dapat digunakan untuk menentukan medan
magnetik yang ditimbulkan oleh kawat berarus listrik. Gambar 2
menunjukkan sebuah kawat lurus sepanjang 2a yang dialiri arus I.

Gambar 2. Induksi magnetik pada titik berjarak x dari kawat lurus berarus listrik
Berdasarkan kaidah tangan kanan, arah induksi magnetik di titik P
masuk bidang gambar. Untuk menentukan medan magnetik di titik P, mula-
mula dihitung elemen dB akibat elemen kawat sepanjang dl.
Pada Gambar 2 terlihat bahwa 𝑑𝑙 = 𝑑𝑦, 𝑟 = √𝑥 2 + 𝑦 2 dan 𝑠𝑖𝑛𝜃 =
𝑥
sin(𝜋 − 𝜃) = . Dengan demikian,
√𝑥 2 +𝑦 2
𝑥
𝐼(𝑑𝑦)
𝜇0 𝐼𝑑𝑙𝑠𝑖𝑛𝜃 𝜇0 √𝑥 2+ 𝑦2 𝜇0 𝐼 𝑥𝑑𝑦
𝑑𝐵 = = ⇒ 𝑑𝐵 =
4𝜋 𝑟 2 4𝜋 𝑥2 + 𝑦2 4𝜋 (𝑥 2 + 𝑦 2 )3/2
Induksi magnetik di titik P diperoleh dengan mengintegralkan
persamaan di atas dengan batas dari -a sampai a, diperoleh
𝜇0 𝐼𝑥 𝑎 𝑑𝑦
𝐵= ∫
4𝜋 −𝑎 (𝑥 + 𝑦 2 )3/2
2

Hasilnya adalah rumus berikut,


𝜇0 𝐼 2𝑎
𝐵=
4𝜋 𝑥√𝑥 2 + 𝑎2
Jika Panjang kawat 2a jauh lebih besar daripada x, kita dapat menganggap
bahwa kawat mempunyai Panjang tak berhingga. Untuk 𝑎 → ∞, persamaan
menjadi

𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋𝑥
(3)
Besarnya medan magnet disekitar kawat lurus panjang berarus listrik
dipengaruhi oleh besarnya kuat arus listrik dan jarak titik tinjauan terhadap
kawat. Semakin besar kuat arus semakin besar kuat medan magnetnya,
semakin jauh jaraknya terhadap kawat semakin kecil kuat medan magnetnya.
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

Gambar 3. Arah Medan dan Arus Kawat Lurus

Arah medan magnet menggunakan aturan tangan kanan:


Untuk kawat lurus, jempol tangan kita menunjukkan arah arus listrik,
sedangkan keempat jari kita menunjukkan arah medan magnet.

Gambar 4. Aturan tangan kanan


Berikut ditampilkan beberapa gambar yang menunjukkan arah arus dan arah
medan magnet.

Gambar 5. Arah Medan dan Arus Kawat Lurus

Keterangan:
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

• Tanda titik menunjukkan arah medan menembus bidang mendekati


pengamat.
• Tanda silang menunjukkan arah medan menembus bidang menjauhi
pengamat.
• Tanda anak panah biru menunjukkan arah arus listrik.

Gambar 6. Sumbu koordinat pada kawat berarus listrik

Pada sumbu koordinat x, y, z kawat berarus listrik berada pada bidang


xoz dan bersilangan dengan sb. Z negatif. Arah arus listrik searah dengan
sumbu x positif. Jarak antara kawat I dengan titik pusat koordinat (0) adalah
a maka besarnya medan magnet di titik (0) tersebut searah dengan sumbu y
negatif.
c. Medan Magnetik oleh Kawat Melingkar Berarus Listrik
Gambar menunjukkan sebuah kawat berbentuk lingkaran dengan jari-
jari a dan dialiri arus listrik I. induksi magnetik di titik P pada sumbu
lingkaran dan berjarak x dari pusat lingkaran ditentukan dengan
menggunakan hukum Biot Savart.

Gambar 7. Seutas kawat melingkar berjari-jari a yang dialiri arus I


Pada Gambar 7 dl dan r saling tegak lurus sehingga sinθ = 90° atau
𝑥 𝑎
sinθ = 1. Karena 𝑟 2 = 𝑥 2 + 𝑎2 , maka sin𝜙 = √𝑥 2 dan cos 𝜙 = √𝑥 2
+𝑎2 +𝑎2

sehingga diperoleh elemen kuat medan magnetik di titik P adalah


BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

𝜇0 𝐼𝑑𝑙𝑠𝑖𝑛𝜃 𝜇0 𝐼𝑑𝑙
𝑑𝐵 = =
4𝜋 𝑟 2 4𝜋 𝑥 2 + 𝑎2

Komponen-komponen medan magnetik dalam arah sumbu x dan


sumbu y berturut-turut adalah

𝜇0 𝐼𝑑𝑙 𝑎
𝑑𝐵𝑥 = 𝑑𝐵𝑐𝑜𝑠𝜙 =
4𝜋 𝑥 2 + 𝑎2 √𝑥 2 + 𝑎2

𝜇0 𝐼𝑑𝑙 𝑥
𝑑𝐵𝑦 = 𝑑𝐵𝑠𝑖𝑛𝜙 = 2 2
4𝜋 𝑥 + 𝑎 √𝑥 2 + 𝑎2

Berdasarkan sifat simetri, untuk setiap elemen dl selalu ada sebuah


elemen lain yang sama pada sisi yang berlawanan dari lingkaran kawat ini.
Pasangan komponen ini akan memberi kontribusi yang sama dalam arah
sumbu x, tetapi memberi kontribusi yang saling berlawanan dalam arah
sumbu y. Jadi, komponen-komponen yang tegak lurus sumbu y saling
meniadakan dan induksi magnetik total di titik P arahnya hanya sepanjang
sumbu x,

𝜇0 𝑎𝑑𝑙 𝜇0 𝑎
𝑑𝐵𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 = 𝑑𝐵𝑥 = ⇒ 𝐵𝑥 = ∫ 𝑑𝑙
4𝜋 (𝑥 2 + 𝑎2 )3/2 4𝜋 (𝑥 2 + 𝑎2 )3/2

Nilai ∫ 𝑑𝑙 tak lain merupakan keliling lingkaran berjari-jari a sehingga


∫ 𝑑𝑙 = 2𝜋𝑎. Dengan demikian, diperoleh

𝜇0 𝐼𝑎2
𝐵𝑥 =
2(𝑥 2 + 𝑎2 )3/2
(4)

Jika kawat itu terdiri atas beberapa lingkaran berjari-jari sama


sehingga membentuk kumparan atau koil dengan N lilitan, induksi magetik
pada sumbu kumparan pada jarak x dari pusatlingkaran dapat dinyatakan
dengan

𝜇0 𝐼𝑁𝑎2
𝐵𝑥 =
2(𝑥 2 + 𝑎2 )3/2
(5)

Induksi magnetik Bx maksimum terjadi ketika x = 0 (di pusat lingkaran).


Induksi magnetik di pusat kawat melingkar berarus listrik I dan berjari-jari a
adalah
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
2𝑎
(6)

Dengan N adalah jumlah lilitan kawat.

CONTOH SOAL

Sebuah koil dengan 100 lilitan berjari-jari 0,6 m di aliri arus 5 A. Hitunglah kuat
medan magnetik sebuah titik sepanjang sumbu koil pada jaak 0,8 m dari pusat
koil!

Penyelesaian:

N : 100 lilitan
a : 0,6 m
I :5A
x : 0,8 m
𝑚
𝜇0 𝐼𝑁𝑎2 (4𝜋 × 10−7 𝑇. 𝐴 )(100)(5𝐴)(0,6𝑚)2
𝐵= =
2(𝑥 2 + 𝑎2 )3/2 2⌈(0,8𝑚)2 + (0,6 𝑚)2 ⌉3/2
= 1,13 × 10−4 𝑇

3. Medan Magnet Pada Solenoida


Solenoida merupakan lilitan kawat melingkar pada silinder. Bangun
silinder ini bisa benar-benar sebuah benda yang berbentuk silinder atau
hanya ruang kosong saja. Ciri sebuah solenoida adalah panjang kumparan
selalu melebihi garis tengah kumparan (atau tinggi silinder selalu lebih besar
dari garis tengah alas silinder).

Gambar 8. Solenoida dengan banyaknya lilitan N


Gambar 8, menunjukkan medan magnet yang tercipta dalam solenoida
bersifat seragam dan terasa kuat di dalam solenoida namun akan melemah di
luarnya. Medan magnet pada solenoida merupakan jumlah vektor dari
medan-medan magnetik masing-masing lilitan pembentuknya. Medan
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

magnet di antara kawat-kawat itu saling meniadakan. Medan magnet di


dalam solenoida sejajar dengan sumbu kumparan (searah garis AB).

Gambar 9. Medan magnet di dalam solenoida


Gambar 9 menunjukkan jika arus listrik (I) dialirkan melalui solenoida,
maka akan dihasilkan medan magnet yang sangat kuat. Hukum Ampere
dapat digunakan untuk menentukan induksi magnetik di dalam solenoida
𝑁
yang merupakan fungsi jumlah lilitan tiap satuan panjang ( 𝑙 ) dan arus

listrik (I). Medan magnet di dalam pusat solenoida dengan panjang L


dituliskan dalam persamaan dibawah ini

𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
𝐿
(7)
Kuat medan magnet di ujung solenoida memenuhi persamaan berikut
ini.

𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
2𝐿
(8)
𝑁
Jika pada setiap persamaan induksi magnetik oleh solenoida di atas
𝑙

didefinisikan sebagai n, yaitu jumlah lilitan tiap satuan panjang, maka


induksi magnetik oleh solenoida dapat dinyatakan dengan persamaan
berikut.

𝐵 = 𝜇0 𝑛 𝐼
(9)
dan

𝜇0 𝑛 𝐼
𝐵=
2
(10)
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

4. Medan Magnet Pada Toroida


Toroida merupakan solenoida yang dibengkongkan melingkar
sehingga terbentuk seperti kue donat. Sebuah toroida terdiri atas N lilitan
dan dialiri arus I maka arus yang mengalir ke sekeliling toroida itu
menghasilkan komponen medan magnet yang tegak lurus bidang gambar.

Gambar 10. Toroida dengan lilitan yang rapat


Gambar 10 menunjukan toroida dengan lilitan yang rapat, dapat
ditinjau seperti kawat-kawat melingkar berarus listrik diantara jari-jari luar
dan jari-jari dalam. Jadi, arus yang mengalir mengelilingi toroida dapat
diabaikan. Dengan demikian, medan magnet yang tegak lurus bidang gambar
dapat diabaikan. Toroida ideal, garis-garis medan magnet yang dihasilkan
berbentuk lingkaran-lingkaran konsentris (sepusat) dengan sumbu toroida.
Kuat medan magnet di pusat toroida berjari-jari R dengan lilitan kawat
sebanyak N yang dialiri arus I adalah

𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
2𝜋𝑅
(11)
Panjang toroida sama dengan keliling lingkaran yaitu 2R
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

CONTOH SOAL

Sebuah toroida yang memiliki 4000 lilitan dialiri arus sebesar 5 A. Apabila
diketahui jari-jari lingkaran bagian dalam 8 cm dan bagian luar 12 cm. Tentukan
besarnya induksi magnet pada toroida tersebut!
Diketahui : N = 4000 lilitan
I=5A
r1 = 8 cm
r2 = 12 cm
Ditanyakan : B = …. ?
Jawab : jari-jari rata-rata toroida adalah :
1 1
r= (r1 + r2) = (8 cm + 12 cm) = 10 cm = 10-1 m
2 2
o NI
B=
2R
4 .10 −7.4000.5
B= = 4.10-2 T
2 .10 −1

B. FLUKS MAGNET

Konsep tentang fluks magnetik pertama kali dikemukaan oleh ilmuwan Fisika
yang bernama Michael Faraday untuk menggambarkan medan magnet. Ia
menggambarkan medan magnet dengan menggunakan garis-garis gaya, di mana
daerah yang medan magnetnya kuat digambarkan garis gaya rapat dan yang kurang
kuat digambarkan dengan garis gaya yang kurang rapat. Sedangkan untuk daerah
yang memiliki kuat medan yang homogen digambarkan garis-garis gaya yang sejajar.
Garis-garis medan magnetik tidak pernah saling berpotongan. Garis-garis medan
magnetik yang dihasilkan oleh magnet dapat ditunjukkan dengan menggunakan
serbuk besi.

Gambar 11. Garis-garis magnetik yang dihasilkan beberapa sumber magnet


BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

Garis gaya magnet dilukiskan dari kutub utara magnet dan berakhir di kutub
selatan magnet. Untuk menyatakan kuat medan magnet dinyatakan dengan lambang B
yang disebut dengan induksi magnet, induksi magnet menyatakan kerapatan garis
gaya magnet. Sedangkan fluks magnet menyatakan banyaknya jumlah garis gaya
yang menembus permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam
persamaan, sebagai berikut.

𝜙=𝐵𝐴
(12)

Gambar 12. Garis medan magnet yang menembus tegak lurus dengan bidang
Sumber: Suharyanto Fisika SMA

Gambar 13. Garis medan magnet yang menembus tidak tegak lurus dengan bidang
Sumber: Suharyanto Fisika SMA

𝜙 = 𝐵 𝐴 cos 𝜃
(13)
Persamaan (13) dipakai apabila arah medan magnet tidak tegak lurus permukaan
bidang dengan
 = fluks magnetik (Wb atau weber)
B = medan magnetik (T atau tesla)
A = luas bidang (m2)
 = sudut yang dibentuk antara arah B dengan garis normal
Berdasarkan hukum Gauss, fluks total yang melalui permukaan tertutup sebanding
dengan muatan listrik total yang dicakup oleh permukaan tertutup itu. Jika muatan
yang dicakup permukaan tertutup berupa dipol listrik (sepasang muatan yang sama
besar tapi berlawanan tanda), maka fluks listrik total sama dengan nol karena muatan
totalnya sama dengan nol. Kutub-kutub magnet selalu dalam keadaan berpasangan
sehingga fluks magnet total yang melalui sebuah permukaan tertutup sama dengan
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

nol. Hal tersebut dikenal sebagai Hukum Gauss untuk kemagnetan, dituliskan
persamaan sebagai berikut.

ර 𝐵. 𝑑𝐴 = 0
(14)

CONTOH SOAL

Sebuah bidang seluas 200 cm2 berada dalam medan magnet yang mempunyai
kuat medan magnet sebesar 8 x 10-2 T. Tentukan fluks magnetik pada bidang
tersebut apabila garis normal bidang dengan garis gaya magnet membentuk
sudut 30o!
Diketahui : A = 200 cm2 = 2 x 10-2 m2
B = 8 x 10-2 T
 = 60o
Ditanyakan : 
Jawab :
 = B A cos 
= 8 x 10-2 . 2 x 10-2 . cos 60o
= 8 x 10-4 Wb
C. GAYA MAGNETIK (GAYA LORENTZ)
Alat listrik yang mengubah energi listrik menjadi energi mekanik adalah
motor listrik. Motor listrik jika dihubungkan dengan sumber tegangan akan
berputar karena timbulnya gaya Lorentz atau gaya magnetik yang terjadi pada
kumparan kawat penghantar beralran arus listrik yang berada dalam medan
magnet.
1. Gaya Lorentz pada Kawat Berarus

Gambar 14. Rangkaian percobaan gaya lorentz pada kawat berarus


BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

Jika arus listrik dari A ke B ternyata pita dari alumunium foil


melengkung ke bawah, ini berarti ada sesuatu gaya yang berarah ke bawah
akibat adanya medan magnet homogen dari kutub utara ke selatan. Gaya ini
selanjutnya disebut gaya magnetik atau gaya Lorentz. Jika arus listrik dibalik
sehingga mengalir dari B ke A, ternyata pita alumunum foil melengkung ke
atas. Jika arus listrik diperbesar maka alumunium foil akan melengkung lebih
besar. ini berarti besar dan arah gaya Lorentz tergantung besar dan arah arus
listrik. karena gaya Lorentz (𝑭𝑳 ), arus listrik (𝑰) dan medan magnet (𝑩) adalah
besaran vektor maka peninjauan secara matematik besar dan arah gaya
Lorentz ini hasil perkalian vektor (cross product) dari 𝑰 dan 𝑩

𝑭𝑳 = 𝑰 𝑥 𝑩
(15)

Gambar 15. Arah B, I dan 𝐹𝐿

Besarnya gaya Lorentz dapat dihitung dengan rumus

𝐹𝐿 = 𝐼 𝐵 𝑠𝑖𝑛 𝜃
(16)
Rumus ini berlaku untuk panjang kawat 1 meter.
Perhitungan di atas adalah gaya lorentz yang mempengaruhi kawat tiap satuan
panjang. Jadi, jika panjang kawat 𝑙 , maka besar gaya Lorentz dapat dihitung
dengan rumus

𝐹𝐿 = 𝐼 𝐵 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃
(17)
keterangan
𝐹𝐿 = gaya Lorentz (N atau newton)
𝐼 = kuat arus listrik (A atau Ampere)
𝐵 = kuat medan magnet (T atau tesla)
𝑙 = panjang kawat (m atau meter)
𝜃 = sudut antara arah 𝐼 dan 𝐵
Dari rumus di atas ternyata jika besar sudut 𝜃 adalah
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

𝜃 = 90°, arah arus dan medan magnet saling tegak lurus maka 𝐹𝐿 mencapai
maksimum
𝜃 = 0°, arah arus dan medan magnet saling sejajar maka 𝐹𝐿 = 0 atau kawat
tidak dipengaruhi oleh gaya Lorentz.

Gambar 16. Kaidah tangan kanan

hubungan 𝑭𝑳 , 𝑰, 𝑩, dapat lebih mudah dipelajari dengan menggunakan kaidah


tangan kanan. yaitu dengan mengangan-angankan jika ibu jari, jari telunjuk
dan jari tengah kita bentangkan saling tegak lurus, maka
➢ Ibu jari menunjukkan arah arus listrik
➢ Jari telunjuk menunjukkan arah medan magnetik
➢ Jari tengah menunjukkan arah gaya Lorentz

CONTOH SOAL

Sebuah kawat berarus listrik sebesar 1 ampere dengan arah dari selatan ke utara
berada dalam medan magnet homogen sebesar 1 x 10-4 tesla dengan arah ke
timur. Bila panjang kawat tersebut 2 meter dan arah arus tegak lurus arah medan
magnet. Hitung besar gaya Lorentz yang timbul beserta arahnya!
Diket
𝐼 = 1 A arah dari selatan ke utara
𝐵 = 1 x 10-4 T arah ke timur
𝑙=2m
𝜃 = 90o
Ditanya 𝐹𝐿 = .....? beserta arahnya
Jawab 𝐹𝐿 = 𝐼 𝐵 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝐹𝐿 = (1𝐴) (1𝑥10−4 𝑇)(2 𝑚) 𝑠𝑖𝑛 90°
𝐹𝐿 = 2 𝑥 10−4 𝑁
arahnya menggunakan kaidah tangan kanan sehingga arah gaya Lorentz
ke atas.
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

2. Gaya Lorentz yang dialami oleh muatan listrik yang bergerak dalam
medan magnetik
Sebuah benda bermuatan listrik yang bergerak dalam medan magnetik
juga akan mengalami gaya lorentz. Besarnya gaya lorentz yang dialami oleh
benda bermuatan listrik dinyatakan
𝐹𝐿 = 𝐼 𝐵 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝑞
arus listrik pada persamaan diatas dapat diganti dengan 𝑡 karena arus listrik

adalah banyaknya muatan listrik tiap satuan waktu,sehingga


𝑞
𝐹𝐿 = 𝐵 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝑡
𝑙
𝐹𝐿 = 𝐵 𝑞 𝑠𝑖𝑛 𝜃
𝑡
𝑙 𝑙
karena 𝑡 merupakan suatu kecepatan maka 𝑡 dapat diganti dengan 𝑣, sehingga

diperoleh persamaan

𝐹𝐿 = 𝐵 𝑞 𝑣 𝑠𝑖𝑛 𝜃
(18)
keterangan
𝑞 = besarnya muatan listrik dalam coloumb (C)
𝒗 = kecepatan muatan listrik (m/s)
𝜃 = sudut yang dibentuk oleh arah 𝒗 dan arah 𝑩
3. Gaya Lorentz di antara dua kawat sejajar berarus

B
A
Gambar 17. Arah gaya Lorentz di antara dua kawat sejajar berarus
Jika ada dua kawat saling sejajar dipasang saling berdekatan ternyata
kedua kawat akan saling tarik-menarikjika dialiri arus searah, dan akan saling
tolak menolak jika dialiri arus berlawanan arah.
Dua kawat sejajar terpisah sejauh a dialiri arus 𝑰𝟏 dan 𝑰2 searah satu
sama lain. Titik P adalah perpotongan antara kawat 𝑰𝟏 dengan bidang dan titik
Q adalah perpotongan antara 𝑰2 dengan bidang. 𝑩𝟏 adalah medan magnet
dititik Q akibat dari arus 𝑰𝟏 , sedangkan 𝑩𝟐 adalah medan magnet di titik P
akibat dari kuat arus 𝑰2 . Jika masing-masing titik P dan Q ditentukan arah
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

gaya Lorentz yang dialaminya (dengan menggunakan kaidah tangan kanan)


maka gaya 𝑭𝟏 dan 𝑭𝟐 akan seperti Gambar 17. Gaya tersebut akan
menyebabkan kedua kawat saling tertarik dan akan melengkung ke dalam.
Besarnya Gaya Lorentz pada masing-masing kawat dapat dinyatakan

𝐹1 = 𝐼1 𝐵2 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃 atau 𝐹2 = 𝐼2 𝐵1 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃


(19)
Besarnya gaya tarik atau gaya tolak yang dialami kawat tiap satuan
panjang setelah dijabarkan terdapat rumus

𝑭𝑳 𝜇0 𝑰 𝟏 𝑰 𝟐
=
𝑙 2𝜋𝑎
(20)
Keterangan
𝑭𝑳
= gaya Lorentz per satuan panjang dalam Newton per meter (𝑁/𝑚)
𝑙

𝑰1 = 𝑰2 = kuat arus pada kawat 1 dan 2 dalam Ampere (A)


𝑎 = jarak antara dua kawat dalam meter (m)
𝜇0 = 4𝜋. 10−7 𝑊𝑏. 𝐴−1 . 𝑚−1

CONTOH SOAL

Dua buah kawat sejajar berjarak 2 cm mengalir arus listrik sama besar yaitu 2 A
dengan arah arus ke atas semua. Tentukan besar dan arah Gaya Lorentz per
satuan panjang yang dialami oleh kedua kawat tersebut!

Diket 𝑰1 = 𝑰2 = 2 A

𝑎 = 2 cm = 2 𝑥 10−2 m

𝐹𝐿
Ditanya = ...........? beserta arahnya
𝑙

Jawab

𝑭𝑳 𝜇0 𝑰 𝟏 𝑰 𝟐
=
𝑙 2𝜋𝑎
𝑭𝑳 (4𝜋. 10−7 )(2)(2)
=
𝑙 2𝜋(2 𝑥 10−2 )
𝑭𝑳
= 4. 10−5 𝑁/𝑚
𝑙
Jika kedua arus memiliki arah arus yang sama maka kedua kawat akan tarik
menarik.
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

4. Penerapan Gaya Lorentz dalam Industri


Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan peralatan-
peralatan listrik yang didukung oleh motor listrik, antara lain pompa air,
mesin cuci, kipas angin, mesin jahit, dan sebagainya. Sedangkan untuk
mengukur arus listrik digunakan amperemeter, untuk mengukur tegangan
listrik digunakan voltmeter. Motor listrik, amperemeter, dan voltmeter adalah
alat listrik yang bekerja menggunakan prinsip gaya Lorentz.
1. Motor Listrik
Motor listrik adalah alat listrik yang digunakan untuk mengubah
energi listrik menjadi energi mekanik atau energi gerak. Pada prinsipnya
sebuah motor listrik terdiri atas dua bagian,yaitu bagian stator dan bagian
rotor. Bagian stator yatu bagian dari motor listrik yang tidak bergerak,
pada umumnya, pada umumnya terdiri atas magnet tetap. Bagian motor
yaitu bagian motor listrik yang bergerak, pada umumnya terdiri atas
kumparan kawat yang dibelitkan pada jangkar. Pada prinsipnya sebuah
motor listrik memiliki kumparan yang berada dalam medan magnet tetap.
Apabila pada kumparan tersebut dialiri arus listrik, maka pada kumparan
tersebut akan bekerja gaya magnetik (gaya Lorentz). Arah gaya magnet
pada sisi kumparan antara kanan dan kiri mempunyai arah yang berbeda
sehingga membentuk momen gaya (torsi). Dengan demikian akan
menyebabkan kumparan tersebut berputar.
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

RANGKUMAN

1. Medan magnet adalah daerah di sekitar magnet yang masih mengalami gaya
magnetik. Istilah medan magnet sama dengan istilah induksi magnetik
2. Kuat medan magnetik di sebuah titik karena pengaruh ekemen kawat dl yang
berarus listrik I dirumuskan dengan
𝜇0 𝐼𝑑𝑙𝑠𝑖𝑛𝜃
𝐵=
4𝜋 𝑟 2
3. Kuat medan magnetik pada jarak r dari kawat lurus Panjang tak berhingga berarus
listrik I dirumuskan dengan
𝜇0 𝐼
𝐵=
2𝜋𝑟
4. Kuat medan magnetik yang disebabkan oleh kawat melingkar berarus listrik pada
sumbu lingkaran berjarak x dari pusat lingkaran berjari-jari a dirumuskan dengan
𝜇0 𝐼𝑎2
𝐵𝑥 =
2(𝑥 2 + 𝑎2 )3/2
5. Kuat medan magnetik di pusat lingkaran dengan jari-jari a dirumuskan dengan
𝜇0 𝑁𝐼
𝐵=
2𝑎
6. Medan magnet di dalam pusat solenoida dengan panjang L dituliskan dalam
persamaan sebagai berikut
 o NI
B=
L
7. Medan magnet di dalam ujung solenoida dituliskan dalam persamaan sebagai
berikut
 o NI
B=
2L
8. Kuat medan magnet di pusat toroida berjari-jari R dengan lilitan kawat sebanyak
N yang dialiri arus I dituliskan dalam persamaan sebagai berikut
o NI
B=
2R
9. Fluks magnet menyatakan banyaknya jumlah garis gaya yang menembus
permukaan bidang secara tegak lurus, yang dapat dinyatakan dalam persamaan,
sebagai berikut
 = BA
10. Besarnya gaya Lorentz pada kawat berarus dinyatakan dalam persamaan

𝐹𝐿 = 𝐼 𝐵 𝑙 𝑠𝑖𝑛 𝜃
BAHAN AJAR FISIKA MEDAN MAGNET

11. Besarnya gaya Lorentz muatan listrik yang bergerak pada medan magnetik

𝐹𝐿 = 𝐵 𝑞 𝑣 𝑠𝑖𝑛 𝜃

12. Besarnya gaya Lorentz di antara dua kawat sejajar berarus per satuan panjang
dinyatakan dalam persamaan

𝑭𝑳 𝜇0 𝑰𝟏 𝑰𝟐
=
𝑙 2𝜋𝑎

Anda mungkin juga menyukai