NIM : 4201417071
Dimana :
B = induksi magnetik (weber/m2)
µ0 = peremeabilitas udara/vakum (weber/Amperemeter)
= 4πx10-7 Wb/A.m
i = kuat arus (Ampere)
a = jarak titik ke penghantar (meter)
π= 22/7 = 3,14
1.3.2 Induksi Magnetik pada pusat arus melingkar
Besarnya induksi magnetik pada pusat arus melingkar dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
B = induksi magnetic (BELUM ADA SATUAN)
i= kuat arus (BELUM ADA SATUAN)
µ0 = permeabilitas udara/vakum (BELUM ADA SATUAN)
a = jari-jari lingkaran (BELUM ADA SATUAN)
Jika jumlah kawat lilitan lebih dari satu, maka besarnya induksi magnetik dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
N = jumlah lilitan kawat
dimana :
B = induksi magnetik di pusat kumparan
(BELUM ADA SATUAN)
I = kuat arus (BELUM ADA SATUAN)
N = jumlah lilitan(BELUM ADA SATUAN)
l = panjang solenoid (BELUM ADA SATUAN)
µ0 = permeabilitas udara/vakum (BELUM ADA SATUAN)
Sedangkan di ujung solenoida:
Toroida adalah kawat yang dililitkan pada inti yang berbentuk lingkaran atau solenoida yang dilengkungkan
sehingga sumbunya membentuk sebuah lingkaran. Jadi pada prinsipnya toroida merupakan solenoida yang
intinya dibengkokkan sehingga berbentuk lingkaran.
Sesuai dengan persamaan induksi magnetik di tengah solenoida maka besarnya induksi magnetik pada
sumbu toroida akan menjadi persamaan berikut.
Dengan n adalah jumlah lilitan kawat (N) per satuan panjang kawat. Dalam hal ini panjang kawat adalah sama dengan keliling
lingkaran ( 2pa ), sehingga persamaannya menjadi sebagai berikut.
dimana :
B = induksi magnetic (Diletakkan di akhir karena yang ingin dicari)
µ0 = permeabilitas udara/vakum
N = jumlah lilitan
= 22/7=3,14
a = jari-jari efektif toroida
B = induksi magnetic
(BELUM ADA SATUAN)
dimana :
F = gaya Lorentz untuk muatan bergerak
q= muatan listrik
v= kecepatan muatan listrik
B= induksi magnetik
Ѳ = sudut antara kawat dengan medan magnet
(BELUM ADA SATUAN)
1.2.2 Gaya Lorent’z pada partikel yang bergerak pada medan magnet homogen
Arah gaya Lorentz yang dialami oleh partikel-partikel bermuatan listrik yang bergerak dapat
ditentukan berdasarkan aturan tangan kanan berdasarkan analogi arah kecepatan (v) dengan arah arus
listrik pada kawat berarus. Jika muatannya positif, maka arah v sama dengan arah arus listrik, dan jika
muatannya negatif maka arah v kebalikan dari arah arus listrik. jika sebuah partikel bermuatan listrik
bergerak tegak lurus dengan medan magnet homogen yang mempengaruhinya, maka lintasan partikel
tersebut akan berupa partikel lingkaran.
Besarnya gaya yang dialami medan magnet dapat diketahui melalui persamaan berikut.
dengan :
F = gaya (Newton)
q = muatan partekel (Coulomb)
v = kecepatan partikel (m/s2)
B = induksi magnetik (weber/m2)
Soal dan Pembahasan
Sahabat fisikawan, untuk lebih memahami materi fisika serta untuk mempersiapkan diri untuk menghadapi UAS, UN, SBMPTN,
berikut akan diberikan contoh soal beserta tips dan trik pembahasannya. Bagaimana sudah siap? Ayo kita mulai!